3. LIMBAH RUMAH SAKIT
Limbah rumah sakit adalah bahan atau buangan
padat dan cair yang dihasilkan dari aktivitas di
dalam rumah sakit sehingga dibuang sebagai
barang yang tidak berguna.
4. KLASIFIKASI LIMBAH RUMAH SAKIT
LIMBAH MEDIS
a. Limbah benda tajam
b. Limbah infeksius
c. Limbah jaringan tubuh
d. Limbah farmasi
e. Limbah kimia
f. Limbah radioaktif
g. Limbah plastik
Limbah Non Medis
Limbah non medis adalah limbah yang berasal dari lingkungan rumah sakit
dan
bukan dari hasil perawatan serta pengobatan pasien, limbah ini biasanya
terdiri dari :
sisa makanan, sampah kering, abu, sampah jalanan, bangkai binatang,
bangkai
6. LIMBAH RADIOAKTIF CAIR
Secara umum limbah yang ditampung tersebut harus-lah diketahui:
a. Jenis kandungan Radionuklida dan aktivitasnya.
b. Asal limbah
c. Volume larutan/berat.
d. Paparan radiasi.
e. Keasaman/pH
f. Konduktivitas
7. LIMBAH RADIOAKTIF PADAT
Klasifikasi limbah radioaktif padat dilakukan oleh penghasil
limbah dan kemudian dikelompokkan berdasarkan
karakteristik limbah radioaktif yang meliputi:
a. Aktivitas
b. Waktu paro
c. Jenis radionuklida
d. Bentuk fisik dan kimia
e. Sifat racun
f. Asal limbah radioaktif
8. Sesuai dengan kategorinya limbah radioaktif padat dibagi menjadi:
a. limbah radioaktif padat terbakar,
b. limbah radioaktif padat terkompaksi,
c. limbah radioaktif padat tak terbakar tak terkompaksi.
9. PROSEDUR PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
ALAT YANG DIBUTUHKAN DALAM PENGOLAHAN
LIMBAH RADIOAKTIF DI LINGKUNGAN MEDIS :
Detektor survey radiasi
Form survey dan pembuangan limbah radioaktif
10. PROSEDUR
Untuk minimasi volume limbah yang di tampung perlu diketahui umur
paruh isotop yang dipakai, dan dikategorikan seperti tabel di bawah..
Radio isotop dengan waktu paruh < 120 hari dapat dibuang dengan metode
penyimpanan peluruhan.
Susunan tahap pembuangan harus dibuat sesuai dengan peraturan keamanan
proteksi radiasi atau pembuat radioaktif untuk isotop dengan waktu paro >120
hari
11. PROSEDUR
Jangan mencampur limbah non-radioaktif dengan limbah radioaktif.
Ketika penampungan limbah penuh, atau tingkat radiasi melebihi normal.
Tutup penampungan dan tempelkan kartu identifikasi yang berisi informasi
berikut :
Tanggal tutup / penampungan.
Data radionuklida
Paparan terbaca pada penampungan.
Inisial staf penutup penampungan.
Pindahkan penampung yang tertutup tadi ke tempat peluruhan yang sesuai.
Penampung ditahan hingga aktifitasnya hampir sama dengan radiasi latar yang
ada di lungkungan, gunakan alat survey radiasi yang sesuai dalam hal ini
terkalibrasi
14. PROSEDUR..
Setelah waktu penyimpanan telah sesuai, lakukan langkah langkah
berikut ini :
Pindahkan semua pelindung dari atau sekitar penampung.
Pada daerah latar rendah, monitor dengan alat survey radiasi
dengan skala sensitivitas tertinggi. Limbah hanya dapat dibuang
apabila sama dengan radiasi latar.
Catat pengukuran latar dan dosis rata rata permukaan tertinggi
pada penampung limbah.
Hilangkan label identifikasi limbah radioaktif dan label lainnya.
Catat tanggal pembuangan, model dan nomor seri dari alat deteksi
radiasi, dan nama staff pencatat dengan informasi tentang
identifikasi penampung.
Pengawasan dilakukan oleh supervisor lapangan dengan monitoring
semua prosedur dilakukan dengan tepat. dan PPR bertugas mereview kelengkapan dokumen pembuangan.
16. Bagian/Instalasi Kedokteran Nuklir dengan
klasifikasi pelayanan Madya 1 dan 2 yang tidak
memiliki tenaga Radiofarmasis, maka tenaga
Radiografer atau Teknologis Kedokteran Nuklir
pada mempunyai tugas tambahan :
- Melakukan tindakan pengelolaan limbah
radioaktif.
- Bila mempunyai tenaga Radiofarmasis, maka
tugas tersebut harus dilakukan oleh tenaga
Radiofarmasis
17. 17
Part 4. Design
CONTAINERS FOR RADIOACTIVE WASTE
Several containers should be available
in order to segregate the waste at
the point of origin (radionuclides, half-lives,
glass, paper, syringes etc.)