2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
..........................................................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................iv
BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................................1
i. A. Pengertian Kepewaraan (Pembawa Acara)........................................................1
ii. B. Kriteria Pewara yang baik...................................................................................3
4. Berpenampilan aktraktif tapi tetap simpatik dan cekatan / enerjik....................4
iv. C. Persiapan Sebelum Tampil.................................................................................5
PENUTUP...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
ii
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas karunia dan hidayahNya sehingga kami dapat
menyusun Makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas Kepewaraan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Mrs.Santi Lakhsmi Wati S.Pd selaku
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu kami menyusun Makalah
ini dengan penyesuaian agar dapat di pahami dengan mudah.
Kami menyadari Bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kami mengharapkan
kritik maupun saran dari dosen maupun teman-teman. Demikian Makalah ini semoga
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat kepada kita
semua.
Kotabumi, April 2013
Penulis
iii
4. BAB I. PENDAHULUAN
Pewara merupakan penampilan utuh/gaya yang sempurna yang ditampilkan dari
seorang pewara yang sesuai dengan kriteria pembawa acara. Pewara adalah
sebuah profesi yang harus profesional karna pewara akan mengatur lalu lintas
suatu acara. Ibarat polisi yang mengatur lalu lintas di jalan raya, pewara bertugas
seperti itu, agar acara terselenggara dengan tertib dan lancar. Hal itu menunjukkan
sungguh pentingmya pewara dalam rangka tolok ukur akhir dari rangkaian kerja
keprotokoleran.
Protokoler adalah orang-orang yang mengatur tata cara pelaksanaan suatu acara.
Mereka juga yang menunjuk orang yang akan menjadi pewara. Jika salah dalam
memilih pewara, maka berarti kegagalan pelaksanaan suatu acara. Seorang
pewara, dipilih dengan mempertimbangkan berbagai hal. Tidak benar jika
menjadi pewara bias dilakukan oleh setiap orang, tanpa mempertimbangkan syarat
apapun (ini disebut pewara amatiran), karena ini adalah wujud berbahasa estetis.
Berdasarkan hal di atas, tulisan ini akan membahas masalah tentang :
1) Pengertian Kepewaraan,
2) Kriteria kepewaraan yang baik, dan
3) Persiapan sebelum tampil
iv
5. BAB II. PEMBAHASAN
i. A. Pengertian Kepewaraan (Pembawa Acara)
Pembawa acara adalah orang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya
suatu acara, orang sering beranggapan bahwa seorang pembawa acara cukup
berbekal suara yang enak didengar dan menampilkan yang enak dipandang.
Padahal, masalahnya tidaklah sesederhana itu karena seseorang pembawa acara
memerlukan keterampilan dan pengetahuan. Seorang pembawa acara sering
dipandang sebagai personalitas instansi atau panitia penyelenggaraan suatu acara.
Oleh sebab itu tidak jarang sebuah instansi atau panitia penyelenggara suatu acara
tidak segan-segan mengeluarkan dana untuk membayar seorang pembawa acara
yang profesional untuk menyelenggarakan acara yang mereka laksanakan, ini
semua dilaksanakan demi persenolitas mereka.
Pada umumnya acara dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Acara yang bersifat resmi,
2. Acara yang bersifat setengah resmi, dan
3. Acara yang bersifat tidak resmi.
Penggolongan sifat acara ini harus dihayati benar oleh seorang pembawa acara
karena menyangkut busana yang dikenakannya dan bahasa yang harus dipakainya
dalam melaksanakan tugasnya itu.
Semakin resmi suatu acara, busana yang dikenakan oleh pembawa acara juga
semakin resmi. Ada acara yang tidak resmi, pembawa acara dapat saja
menggunakan busana yang lebih babas asal tetap dalam batas-batas kewajaran dan
kesopanan pada acara yang bersifat resmi, bahasa yang digunakan pembawa acara
hendaknya bahasa baku. Ia juga tidak perlu menyiapkan humor dan komentarnya
terhadap acara dan pengisi acaranya. Sebaliknya, pada acara yang bersifat tidak
resmi, pembawa acara dapat saja menggunakan bahasa yang lebih longgar bahkan
1
6. ia boleh saja menyelipkan humor, komentar, pujian, bahkan memancing tepuk
tangan hadirin .
2
7. ii. B. Kriteria Pewara yang baik
Untuk bisa menjadi MC yang baik, ada beberapa kemampuan dasar yang harus dikuasai.
Kemampuan-kemampuan itu menjadi kunci utama berhasil dan tidaknya MC
membawakan sebuah acara dengan sukses. Kemampuan-kemampuan tersebut antara
lain:
1. Keterampilan olah vocal
Vocal atau suara adalah modal utama bagi seorang MC. Tapi tidak asal bersuara, karena
kalau hanya asal bersuara siapapun pun bisa melakukan hal ini.
Dapat berbahasa dengan baik, dapat berbicara komunikatif (sesekali menyapa
hadirin).
2. Kepribadian yang menarik
Kepribadian yang di maksud di sini adalah seorang MC harus menampilkan diri yang
menarik tetapi tidak perlu berpenampilan yang terlalu mencolok atau berlebihan.
Seorang MC yang baik akan menyesuaikan pakaian yang akan dikenakan, tata rias
wajahnya, tata rambut, dan sepatu yang harus dipakai.
3. Kreatif dan berjiwa entertainer
Seorang MC tidak boleh sampai kehabisan kata, apalagi minim pengalaman. Karena itu
MC juga dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Hal itu bisa dilakukan seorang
MC, selama ia mau membuka mata dan telinga terhadap perubahan. Selain kreatif
seorang MC juga harus memiliki jiwa entertainer atau jiwa penghibur. Ini adalah satu
keahlian yang akan semakin menghidupkan acara yang akan dipandu.
3
8. iii.
4. Berpenampilan aktraktif tapi tetap simpatik
dan cekatan / enerjik
Seorang MC haruslah atraktif atau aktif dalam setiap penampilan, namun
harus tetap mempunyai rasa simpatik terhadap hadirin, tidak asik sendiri dengan apa yang
sedang dilakukan agar hadirin merasa di perdulikan. Dan cekatan dalam setiap tindakan
yang akan dilakukannya.
5. Memiliki relatif.
Bersifat relatif sangat dibutuhkan agar suasana acara dapat terjalin
harmonis, karna timbulnya interaksi antara MC dan para hadirin.
6. Memiliki jiwa pemimpin
- Berwibawa
- Bijaksana
4
9. iv. C. Persiapan Sebelum Tampil
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum anda tampil
menjadi seorang MC atau pembawa acara, antara lain :
Persiapan kunci besar dari sukses MC harus tahu banyak tentang audience, karna
semuanya hanya tentang audience dan jalan-nya acara.
Banyak bertanya pada tuan rumah, jika udah banyak tanya tentang Event & Audiens-
nya kita bisa tau apa yang harus dilakuin & yang harus dihindari dan juga memberi
ketenangan buat kita.
Harus siap menghadapi Audience yang mempunyai karakter yang berbeda, ada yang
lively, pendiam, kritis, kaku, dan tidak dapat bekerjasama.
Tanya brapa banyak audience yang datang , profil demografis-nya, profesi-nya, gender,
usia.
Tahu Hot Buttons (Hal tabu) itu penting, setiap perusahaan/organisasi punya budaya
dan value yg berbeda. MC hrs respect itu.
Tahu hal-hal yang bisa buat audience tertawa/senang itu penting. Supaya MC bisa lebih
dekat dengan audience dan bekerjasama untuk mensukseskan acara.
Terpenting, MC hrs mempunyai rasa empati terhadap audience. Menjadi bagian dari
mereka secara natural, buat mereka nyaman dan mau bekerjasama.
Riset dan perkaya wawasan tentang acara yang akan dibawakan.
Datang 30 menit lebih awal untuk mengobrol santai dengan beberapa orang audience,
karna sangat membantu anda. Saat anda tampil, dan audience yang lain kaku, beberapa
orang audience ini akan ramah pada anda, karna mereka sudah mengenal anda terlebih
dahulu.
Pertemuan pertama dengan orang baru pasti akan tegang. Wajar, karna tidak saling
kenal, hilangkan rasa tegang ini sedikit demi sedikit melalui berbincang-bincang dengan
audience dan dibawa santai.
5
10. Jika takut lupa apa yang akan dikataka maka tulislah semua kata yang ingin diucapkan
selengkap-lengkapnya di selembar kertas/print.
Siapkan beberapa Jokes atau candaan yang tentunya bersangkutan dengan acara, untuk
meruntuhkan tembok kekakuan anda dan membuat suasana yg tegang menjadi sedikit
tanpa tekanan.
6
11. PENUTUP
Berbicara merupakan suatu keterampilan oleh sebab itu, ia harus terus dilatih dan
dikembangkan. Seseorang pembicara selalu dituntut untuk selalu belajar dan
berlatih, tanpa belajar dan berlatih keterampilannya sulit untuk dikembangkan.
7