2. BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
Wawasan Kebangsaan
Ketahanan Bangsa
Gerakan Nasional Revolusi Mental
Pencegahan Paham Radikalisme
Materi
Pembelajaran
3. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika
dan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 1 angka 1 Permendagri no 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan
Apa itu
Wawasan Kebangsaan
4. Mengapa Perlu
Memahami Wawasan
Kebangsaan
Mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kebangsaan guna pemberdayaan dan peguatan
kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada nilai Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinekka
Tunggal Ika dan NKRI.
Pasal 3 Permendagri No 7 Tahun 2012
5. 1. Rakyat yang Bersatu
2. Daerah atau Wilayah
3. Pemerintah yang Berdaulat
4. Pengakuan dari Negara Lain
Unsur
Terbentuknya Satu
Negara
6. 1. Organisasi Politik
2. Organisasi Kemasyarakatan (Lembaga Nirlaba Lainnya)
3. Pegawai Negeri Sipil
4. Guru atau Pendidik
5. Tokoh Agama / Masyarakat / Adat
Sasaran
Pendidikan Wawasan Kebangsaan
7. 1. Perspektif historis
2. Makna dan fungsi Pancasila
• Pancasilasebagai dasar negara
• Pancasila sebagai ideologi
• Pancasilasebagai falsafah
• Pancasilasebagai pandangan hidup bangsa
• Pancasilasebagai pemersatu bangsa, dan
• Wawasan pokok tiap-tiap sila dalam Pancasila
3. Landasan teoritis sila demi sila Pancasila
4. Aktualisasi Pancasila
PANCASILA
1
8. SILA 1
SILA 2
SILA 3
SILA 4
SILA 5
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PANCASILA
9. • Dimulai pada masa Sidang 1 BPUPKI (Ketua BPUPKI, Radjiman
Wediodiningrat) pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.
• Rangkayan ini ditutup dengan Pidato Soekarno (1 Juni) yang
menawarkan lima prinsip dari dasar negara yang diberi nama
Pancasila.
• Rumusan Soekarno tentang Pancasila kemudian digodok
melalui Panitia Delapan yang dibentuk oleh Ketua Sidang
BPUPKI.
Perumusan Konseptualisasi Pancasila
10. • Kemudian membentuk “Panitia Sembilan” yang menyempurnakan
rumusan Pancasila dari Pidato Soekarno ke dalam rumusan versi Piagam
Jakarta pada 22 Juni 1945.
• Fase “Pengesahan” dilakukan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang
menghasilkan rumusan final Pancasila yang mengikat secara konstitusional
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perumusan Konseptualisasi Pancasila
11. Fungsi Pancasila
Dan Tantangan bagi Generasi Muda
• Generasi muda harus bisa mengoperasionalkan Pancasila dalam berpikir, berucap
dan bertindak karena Pancasila sedang ada dalam persimpangan.
• Oleh karena itu Pancasila tidak hanya dipahami, dihapal oleh generasi muda akan
tetapi Pancasila harus hadir dalam nafas kehidupan kita
• Maka kita harus saling menghormati antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan.
12. 1. Perspektif historis dilihat dari sudut pandang pembentukan dan penetapan
2. Paham konstitusionalisme dan negara hukum
3. Pembukaan dan pokok-pokok pikiran UUD NRI 1945
4. Tema-tema pokok dalam batang tubuh
5. Perubahan UUD NRI 1945
6. Aktualisasi UUD NRI 1945
UUD 1945
2
13. 1. Konstitusi Negara
2. Landasan konstitusional yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan Perundang-
undangan di bawahnya
3. UUD 1945 sebelum perubahan terdiri atas:
a. Pembukaan
b. Batang Tubuh
c. Penjelasan
4. Setelah perubahan, terdiri dari:
a. Pembukaan
b. Pasal - pasal
UUD 1945
14. • Perubahan UUD 1945 pertama kali dilakukan pada Sidang Umum
MPR tahun 1999 yang menghasilkan Perubahan Pertama.
• Setelah itu, dilanjutkan dengan Perubahan Kedua pada Sidang
Tahunan MPR tahun 2000.
• Perubahan Ketiga pada Sidang Tahunan MPR tahun 2001.
• Perubahan Keempat pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002.
• Perubahan itu mencakup 21 bab, 73 pasal, dan 170 ayat, 3 pasal
Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Perubahan UUD 1945
15. Untuk menyempurnakan aturan dasar seperti Tatanan Negara, Kedaulatan Rakyat, HAM, Pembagian
Kekuasaan, Ekesistensi Negara, Demokrasi, dan Hukum serta perubahan tersebut merupakan respon
tuntutan reformasi pada waktu itu.
Alasan
Perubahan UUD 1945
16. 1. Perspektif historis, sosiologis, dan antropologis
2. Makna dan fungsi seloka BhinnekaTunggal Ika
3. Perkembangan Ke-Bhinnekaan
4. Landasan teoritis
5. Aktualisasi BhinnekaTunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika
3
17. • Semboyan negara sebagai modal untuk bersatu.
• Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka (beragam),
tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu.
• Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan kita, kekuatan kita, yang sekaligus juga menjadi
tantangan bagi kita bangsa Indonesia, baik kini maupun yang akan datang.
• Kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung tinggi, kita terima dan kita hormati serta kita
wujudkan.
Makna
Bhineka Tunggal Ika
18. • Bung Hatta mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah ciptaan
Bung Karno setelah Indonesia merdeka.
• Ketika merancang Lambang Negara RI (Garuda Pancasila),semboyan
BhinnekaTunggal Ika dimasukkan ke dalamnya.
• Muh.Yamin merupakan tokoh yang pertama kali mengusulkan kepada
Bung Karno agar BhinnekaTunggal Ika dijadikan semboyan sesanti
(wejangan atau nasehat) Negara.
Makna
Bhineka Tunggal Ika
19. Secara harafiah Bhineka Tunggal Ika yang bermakna meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya
Bangsa Indonesia tetap satu kesatuan, semboyan ini digunakan untuk menumbuhkan persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia dan NKRI yang terdiri atas beranekaragam budaya, bahasa daerah, ras,
suku, agama dan kepercayaan.
Makna
Bhineka Tunggal Ika
20. 1. Perspektif historis
2. Makna dan fungsi NKRI dilihat dari sudut pandang Geo Strategis dan GeoPolitis.
3. Landasanteoritis.
4. Mencintai dan mempertahankan NKRI
4 NKRI
21. • Bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama.
• Pilihan tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa.
• Komitmen kebangsaan akan keutuhan NKRI menjadi suatu “keniscayaan” yang harus dipahami
oleh seluruh komponen bangsa.
• Mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan karena merupakan landasanhukum yang
kuat bahwa NKRI tidak dapat diganggu gugat (Pasal 37 ayat (5) UUD NRI Tahun 1945).
NKRI
22. Negara Kesatuan yaitu negara yang berdaulat diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal dimana
pemerintah pusat merupakan yang tertinggi serta hanya menjalankan suatu kekuasaan yang sudah
dipilih pemerintah pusat untuk diselenggarakan. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi,
satu kepala negara, satu kabinet, dan satu parlemen.
NKRI
23. IDEOLOGI, BELA
NEGARA, PEMBAURAN,
KEWASPADAAN
Untuk Memperkokoh Dan Menjaga Persatuan
dan Kesatuan Serta Ketahanan Bangsa
KETAHANAN
BANGSA
IDEOLOGI, BELA NEGARA,
PEMBAURAN, KEWASPADAAN
PROFESIONALISME
IPTEK
AKHLAK & MORAL
WASBANG
24. Kondisi dinamika bangsa yg berisi ketangguhan, keuletan,& kehandalan yg dibangun agar mampu
menghadapi tantangan, dari dalam dan luar negeri.
Konsepsi untuk membangun kesejahteraan dan kehormatan bangsa adalah:
•Gizi: akhlak, moral, iptek, wasbang, profesionalisme
•Aspek: ipoleksosbudhankam, termasuk kewaspadaan
Ketahanan Bangsa
25. Dinamika Bangsa
DEMOKRASI
BINGKAI DIDALAMNYA ANAK BANGSA BERINTERAKSI
MENENTUKAN PILIHAN.
ANARKI
MASING MASING POK. MENGANDALKAN
ORIENTASINYA SENDIRI, TIDAK TOLERAN. POK. LAIN
SEBAGAI MUSUH.
26. Bahwa saat ini banyak anak bangsa yang krisis akan jati diri sehingga kurang bertanggungjawab untuk
ikut berperan serta dalam membangun NKRI.
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Intoleransi:
1.Fanatisme Agama
2.Ketidakperca.yaan terhadap agama atau etnis lain
Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
27. Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
INTOLERANSI
Sebuah paham atau pandangan yang mengabaikan nilai-nilai dalam bertoleransi, yaitu perasaan
sempit kepada orang lain atau kelompok lain yang berasal dari kelompok atau golongan atau latar
belakang yang berbeda.
28. Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
TERORISME
Terorisme perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror
atau rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan
korban yang bersifat massif, dan/atau menimbulkan
kerusuhan atau kehancuran terhadap objek Vital yang
strategis, lingkungan hidup dan fasilitas publik.
RADIKALISME
Radikalisme adalah suatu pandangan paham dan
gerakan yang menolak secara menyeluruh terhadap
tatanan tertib sosial dan paham politik yang ada
dengan cara perubahan atau perombakan secara
besar-besaran melaui jalan kekerasan.
29. Cara mengatasi radikalisme menurut Zamzuri :
1. Membentuk tim cyber anti radikalisme.
2. Mensosialisasikan ajaran agama yang santun,
saling menghargai, menghormati, damai, toleran.
3. Memiliki rasa cinta NKRI.
4. Memberdayakan peran penyuluh agama.
5. Memberdayakan Lembaga Pendidikan agama.
6. Melakukan pemetaan paham radikalisme dilakukan
penyuluhan terhadap napi teroris.
Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
2
RADIKALISME
FAKTOR PENYEBAB RADIKALISME
1. Pemahaman keagaman yang literal.
2. Masalah politik sosial dan ekonomi.
30. Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
KORUPSI
Tindakan orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau koorporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (UUD
No. 3 Tahun 1999)
31. Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
DAMPAK KORUPSI
• Pertumbuhanekonomi suatu negara menurun
• Meningkatnya kemiskinan
• Meningkatnya ketimpangan pendapatan
• Meningkatnya kejahatan.
PENYEBAB KORUPSI
• Adanya tekanan
• Adanya kesempatan
• Rasionalisasi
32. Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba
KONDISI FISIK
•Infeksi liver dan ginjal
•Kerusakan penglihatan
•Penurunan daya tahan tubuh
•Infeksi jarum suntik, HIV, hepatitis
•Impotensi
•Penyakit kulit
•Kematian
KEHIDUPAN SOSIAL
•Melakukan tindakan kriminal,
seperti mencuri
•Berteman dengan anak yang tidak
baik
MENTAL, EMOSIONAL &
PERILAKU
•Depresi
•Bunuh diri
•Gangguan persepsi, daya piker,
kreasi dan emosi
•Perilaku menyimpang
•Prestasi menurun
35. Ir. Soekarno
"Revolusi Mental bukan pekerjaan satu-dua hari,
melainkan sebuah gerakan nasional jangka panjang dan
terus-menerus. Generasi silih berganti dan kita ingin
memastikan agar generasi mendatang tidak kehilangan
jati dirinya.”
36. Dalam konteks Indonesia, istilah Revolusi Mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden RI Pertama Ir.
Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1957
Revolusi mental menurut Ir. Soekarno adalah semacam gerakan hidup baru untuk menggembleng
manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang
rajawali dan berjiwa api yang menyala-nyala.
Semangat Revolusi Mental ini juga kemudian menjadi dasar bagi Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1964
untuk memperkenalkan gagasan Trisakti.
Latar Belakang dan Sejarah
37. Latar Belakang dan Sejarah
Gagasan Revolusi Mental ini kemudian pada tahun 2014 digaungkan kembali oleh Presiden RI ke-7 Ir.
Joko Widodo. Beliau kembali menyerukan untuk memulai sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM) untuk mengubah kebiasaan lama menjadi yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjadi Koordinator dari seluruh
GNRM, sesuai Inpres No.12/ 2016
38. Apa Itu Revolusi Mental ?
Merupakan gerakan untuk m e n g u bah cara pandang, carapikir, sikap perilaku, dan cara kerja bangsa
Indonesia yan g mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja, dan goton g royong berdasarkan Pancasila yang
berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negarayang maju, modern, Makmur sejahtera dan
bermatabat
BERTUMPU PADA 3 NILAI DASAR
INTEGRITAS, ETOS KERJA DAN GOTONG ROYONG
DENGAN KATA LAIN DAPAT DISEBUT SEBAGAI
GERAKAN HIDUP BARU BANGSA INDONESAIA
39. Karena kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan
dengan cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung jawab, tidak dapat
diandalkan dan tidak dipercaya. Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai nilai integritas.
Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena kita kehilangan etos
kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat motivasi.
Sebagai bangsa kita krisis identitas. Karakter kuat bangsa indonesia sebagai bangsa yang mempunyai
semangat gotong royong, saling bekerjasama demi kemajuan bangsa meluntur. Kita harus
mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya yaitu Gotong royong.
Mengapa Indonesia Memerlukan
Revolusi Mental ?
40. Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja, yang berorientasi pada kemajuan dan
modernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa
lain di dunia
Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia
sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan perpotensi menjadi
bangsa maju dan modern dengan pondasi tiga pilar Trisakti
Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian yang
kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul
Tujuan
Revolusi Mental
41. 8 Prinsip Revolusi Mental
1. Berfokus pada gerakan social untuk mendorong kemajuan Indonesia .
2. Ada tekad politik untuk menjadi kesungguhan pemerintah.
3. Harus bersifat lintas sektoral
4. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, sector privat dan akademisi.
5. Diawali oleh program pemicu untuk mengubah perilaku masyarakat secara konkrit dan cepat.
6. Desain program harus user friendly, popular, menjadi bagian dari gaya hidup dan sistematik-holistik.
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan social (moralitas public) dan bukan
mengatur moralitas privat.
8. Dampaknya dapat diukur.
42. Nilai Utama Revolusi Mental
ETOS KERJA
ETOS KERJA, DAYA SAING,
INOVATIF DAN PRODUKTIF
GOTONG ROYONG
KERJASAMA, SOLIDARITAS,
TOLONG MENOLONG, PEKA,
KOMUNAL DAN BERORIENTASI
PADA KEMASLAHATAN
INTEGRITAS
JUJUR, DAPAT DIPERCAYA,
BERKARAKTER, BERTANGGUNG
JAWAB DAN KONSISTEN
44. Siapa Saja Pelaku Gerakan Revolusi Mental
PEMERINTAH
KEMENTRIAN, LEMBAGA
NEGARA, BUMN DAN
PEMERINTAH DAERAH
SWASTA
KORPORASI, KELOMPOK
USAHA, KOPERASI
MASYARAKAT
PARTAI POLITIK, PERS.MEDIA,
ORGANISASI MASY, TOKOH
AGAMA/MASY, AKADEMISI,
BUDAYAWAN DLL
45. PEMERINTAH
•Reformasi birokrasi Pelayanan Satu Atap (transparansi anggaran).
•SOP pelayanan publik di seluruh Indonesia.
•Program monitoring: Perencanaan, implementasi dan laporan program di kementrian / lembaga.
•Membuat portal pengaduan masyarakat atas pelayanan publik
•Gerakan disiplin waktu kerja
•Pendidikan karakter di sekolah.
Contoh Kegiatan Revolusi Mental
46. SWASTA
•Program inkubasi bisnis
•Program kemitraan Pengusaha kecil, menengah dan besar Insentif bagi produk lokal yang
inovatif
•Kolaborasi pengusaha dan pemerintah menyelenggarakan "Indonesia Bazar" di luar negeri
Contoh Kegiatan Revolusi Mental
47. MASYARAKAT
•Gerakan taat hukum.
•Gerakan hidup bersih.
•Pembuatantertib lalu lintas.
•Pembuatan iklan layanan masyarakat, film pendek, happening arts tentang gerakan
revolusi mental.
•Gerakan partai politik bersih.
•Komunitas kreatif.
•Menciptakan "Pulau Integritas" di lingkungan RT, RW, komunitas, ormas dan orpol.
Contoh Kegiatan Revolusi Mental
48. Ilustrasi Kegiatan Revolusi Mental
47
Wawasan Kebangsaan
Marsudin Sinaga S.H
Tertib lalu lintas Gotongroyong Budaya bersih
51. 51
TERORISME
adalah Perbuatan yang
menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa
takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat
massal, dan/atau menimbulkan
kerusakan atau kehancuran terhadap
objek vital yang strategis,
lingkungan hidup, fasilitas publik,
atau fasilitas internasional dengan
motif ideologi, politik, atau
gangguan keamanan
52. 52
Transportasi
Objek Vital yang
strategis
Kawasan, lokasi, bangunan, atau
instalasi yang:
1.Hajat hidup orang banyak, harkat
dan martabat bangsa;
2.merupakan sumber pendapatan
negara yang mempunyai nilai politik,
ekonomi, sosial, dan budaya;
3.menyangkut pertahanan dan
keamanan yang sangat tinggi.
Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas
Publik merupakan salah satu sasaran
utama terorisme dan perlunya
pelindungan sarana prasarana pada
Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas
Publik dalam rangka pencegahan
tindak pidana terorisme.
Transportasi sebagai Objek Vital yang Stategis
Sumber : Peraturan BNPT Nomor 3 tahun 2020.
54. CIRI INDIVIDU YANG SUDAH TER-
RADIKALISASI
MENDADAK ANTI SOSIAL / MENGASINGKAN DIRI
DARI PERGAULAN
MENUTUP KOMUNIKASI DENGAN KELUARGA DAN
TEMAN DI SEKOLAH, KANTOR, ATAUPUN DI
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
MEMPUNYAI KESIBUKAN BARU YANG TIDAK
NORMAL
MENGHABISKAN WAKTU DENGAN KOMUNITAS
BARU SECARA TERTUTUP
MENYALAHKAN DAN MEMBENCI KELOMPOK
TERTENTU BAHKAN PEMERINTAH SECARA
EKSTRIM
MENGKAFIRKAN SESAMA MUSLIM,
MENGANGGAP PEJABAT NEGARA,
MEREKA
APARAT
KEAMANAN, DAN ORANG YANG BEKERJA PADA
PEMERINTAH MERUPAKAN KAFIR THOGHUT
55. Sesuai Amanah UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme ada 3 Langkah strategi pencegahan
radikalisme dan terorisme yaitu:
1.Strategi Kesiapsiagaan, yaitu mencegah individu atau kelompok yang
belum terpapar paham radikal agar tidak terpapar dan imun dari
pengaruh radikalisasi.
2.Strategi kontra radikalisasi, yaitu mencegah individu atau kelompok
yang sudah terpapar paham radikal dalam kadar yang masih rendah
dan menengah agar dapat sembuh kembali atau tidak meningkat
levelnya ke kadar yang lebih tinggi dan atau tidak bergabung di
dalamnya.
3.Strategi deradikalisasi, yaitu mencegah individu atau kelompok yang
sudah terpapar pada kadar yang sudah tinggi agar tidak melakukan aksi
terorisme, terkurangi kadarnya, dan atau sembuh kembali dari paham
radikal.
56. PENDEKATAN KERAS
( Hard Approach )
Penegakan Hukum
Operasi Aparat Intelijen
Pembinaan
Kemampuan Aparat
Pelatihan Kesiapsiagaan
aparat
Prinsip:
Koordinasi lintas
sektoral
Supremasi Hukum
Penghormatan
HAM dengan
melibatkan Komnas
HAM
PENDEKATAN LUNAK
( Soft Approach )
Kontra Radikalisasi:
•Peningkatan Kewaspadaan
•Peningkatan daya tangkal
•Media Literasi
Deradikalisasi:
•Pembinaan Narapidana
Terorisme
•Pembinaan mantan
narapidana, mantan teroris
keluarga dan jaringannya
Prinsip:
Koordinasi lintas
sektoral
Pelibatan
Kementerian dan
Lembaga
Partisipasi Publik
Kearifan Lokal
KERJASAMA INTERNASIONAL
Bilateral, Regional dan
Multilateral
Kebijakan dalam Penanggulangan Terorisme
57. Strategi Penanggulangan Radikal Terorisme di Dunia Maya
REKAYASA TEKNOLOGI (HARD APPROACH)
Penutupan Situs
De-registrasi Domain
Penyaringan IPAddres
Penyaringan konten
Penyaringan Search engine
REKAYASA SOSIAL DAN BUDAYA (SOFT APPROACH)
Kontra Ideologi Kontra Propaganda Kontra Narasi
PENDEKATAN OFFLINE
Penguatan koordinasi dengan K/L
Peran aktif komunitas blogger
Membangun jejaring komunitas
Melakukan pelatihan internet damai
thd generasi muda
Pelibatan ulama dan tokoh agama
dlm kampanye damai di dunia maya
PENDEKATAN ONLINE
Monitoring media online (situs/sosmed)
Pemberdayaan media informatif
Pemberdayaan media edukatif
Pemberdayaan portal komunitas damai
Mensinergikan seluruh jejaring
komunitas damai dalam mewujudkan
program damai di dunia maya
Koordinasi :
- Kemenkominfo
- Stakeholder
terkait
59. 58
Perkaya Wawasan Keagamaan
Tanamkan Rasa Nasionalisme Dan Kecintaan Terhadap NKRI Dengan Kearifan Lokalnya
Melakukan Penelitian Dan Pengkajian Akademis Yang Mendukung Kedamaian Dan Penguatan
Wawasan Kebangsaan
Waspada Terhadap Provokasi, Hasutan Dan Pola Rekruitmen Teroris Baik Di Lingkungan Kantor,
Masyarakat Maupun Dunia Maya.
Jadikan Keluarga Sebagai Tempat Konsultasi Dan Diskusi Setiap Gejala Yang Mencurigakan.
Laporkan Setiap Gejala Mencurigakan Dari Individu Maupun Kelompok Yang Mengarah Pada
Tindakan Radikal
Membangun Jejaring Dengan Komunitas Damai Baik Offline Maupun Online Untuk Menambah
Wawasan Dan Pengetahuan.
Peran Masyarakat dalam Membendung
Paham Radikalisme dan Terorisme
60. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA LAHIR DARI KESEPAKATAN ANAK-
ANAK BANGSA DAN KESEDIAAN BERKORBAN DARI PARA PENDAHULU KITA.
NKRI BESAR DAN MAJEMUK, BANGSA KITA SEMAKIN RUKUN DAN BERSATU,
KARENA KITA MEMILIKI JATI DIRI BANGSA YANG KHAS.
1
KARAKTER WAWASAN
KEBANGSAAN MULAI KITA BANGUN
DARI LINGKUNGAN TERKECIL
YAITU KELUARGA DENGAN
MENJUNJUNG TINGGI EMPAT
KONSENSUS DASAR DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA, YAKNI PANCASILA,
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
1945, BHINNEKA TUNGGAL IKA
DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA.
DENGAN MEMILIKI
KARAKTER KEBANGSAAN
YANG BAIK DAN WAWASAN
KEBANGSAAN YANG MANTAP
MENJADI KUNCI BAGI KITA
UNTUK SELALU MAMPU
BERADAPTASI DI TENGAH
ARUS PERUBAHAN SEJARAH.
3
KESIMPULAN & PENUTUP
2
61.
62. 60
60 60 60
B A G I M U N E G E R I, J I W A R A G A K A M I60