2. Memahami teks
Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos
sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar
sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu
pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu
bertentangan dengan ajaran agama. Salah satu di antara teori ilmiah tentang
terbentuknya bumi adalah Teori
“Dentuman Besar” (Big Bang), seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan, seperti
ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam
semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya.
3. Memahami teks
Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat.
Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain
dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa
energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah.
Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang
menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi,
bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita
hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad
semesta.
4. Perkembangan Bumi & Munculnya Mahluk Hidup
Masa tertua yang diperkirakan
berlangsung pada 2,5 miliar tahun yang
lalu. Keadaan bumi masih labil, dan
kulit bumi juga sedang dalam proses
pembentukan. Pada masa ini belum ada
tanda-tanda kehidupan karena
temperatur bumi masih sangat tinggi.
Masa ini diperkirakan berlangsung
sekitar 500-245 juta tahun yang
lalu. Temperatur bumi mulai
mendingin dan sudah ada tanda-
tanda kehidupan berupa makhluk
satu (mikroorganisme).
Masa ini disebut juga zaman sekunder,
diperkirakan berlangsung sekitar 245-
65 juta tahun yang lalu. Mulai muncul
beragam hewan besar, seperti berbagai
jenis reptil dinosaurus dan gajah
purba.
5. Masa ini terbagi atas dua zaman, yaitu
zaman tersier dan zaman kuarter.
Pleistosen (Dillivium) (6.000.000)
tahun pada masa ini bumi mengalami
pergantian kondisi muka bumi. Ada
masa glasial & Interglasial
Neozoikum
Berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu. Masa ini
terbagi menjadi dua, yakni masa glasial dan interglasial.
6. Holosen (Aluvium) es di kutub utara mencair dan
meningkatnya permukaan laut dengan cepat.
Mahluk-mahluk raksasa mengalami kepunahan. Di
sisi lain perubahan kondisi bumi memunculkan
pulau-pulau baru, termasuk palau Indonesia. Pada
masa manusia muncul menggantikan diansaurus.
7. CHARLES DARWIN
Semua makhluk hidup berasal dari makhluk bersel satu. Manusia adalah
hasil paling maju dari mekanisme teori evolusi. Adanya manusia modern
(Homo sapiens) seperti sekarang berkembang dari jenis primata,
antropoidea, kemudian hominidae (bangsa kera dan simpanse). Teori ini
juga menggolongkan manusia ke dalam bangsa (ordo) primat, yaitu
kelompok mamalia yang termasuk prosimia, monyet, dan kera.
sumber:
wikimedia.org
Perkembangan Bumi dan Munculnya
Makhluk Hidup
Ilustrasi tahap-tahap evolusi manusia
berdasarkan Teori Darwin, sampai
saat ini masih menjadi kontroversi.
sumber: shutterstock.com
9. 01
• Indonesia dibentuk oleh tiga Lempeng besar dunia, yakni Lempeng Indo-
Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
• Subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan
gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta Palung Jawa
(Sunda).
10. Tenaga Eksogen
Secara umum
Tenaga eksogen Adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.
Tenaga eksogen berasal dari tiga (i) atmosfer, yaitu
perubahan suhu dan angin; (ii) air, yaitu berupa
aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut,
gletser, dan sebagainya; (iii) organisme, yaitu
berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
manusia.
11. 03 Perubahan Iklim
sumber: wikimedia.org
• Perubahan iklim berupa turunnya permukaan
laut sekitar 60–70 meter di bawah permukaan
laut.
• Pada kala Pleistosen, bagian barat Kepulauan
Indonesia terhubung dengan daratan Asia
Tenggara, sedangkan bagian timur seperti Pulau
Papua dan sekitarnya pernah terhubung dengan
daratan Australia.
• Daratan di wilayah barat yang menghubungkan
Indonesia dengan daratan Asia Tenggara
kemudian disebut Paparan Sunda (Sunda Shelf),
sedangkan di wilayah timur daratan yang
menghubungkan Pulau Papua dan pulau-pulau
sekitarnya dengan Australia disebut Paparan
Sahul (Sahul Shelf).
12. 04 Letusan Gunung Api
Keadaan alam yang belum stabil
tampak dari adanya letusan
gunung api. Lempeng tektonik
berupa massa batuan yang sangat
besar sehingga energinya besar
pula. Lempeng-lempeng yang
terus bergerak ini pada suatu saat
akan mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras.
14. GARIS WALLACE DAN WEBER – Garis
wallace dan weber ini adalah garis hayal
yang memagari jenis hewan atau fauna
yang ada pada bagian barat Negara
Indonesia dan yang terdapat pada bagian
tengah wilayah Indonesia.
Garis wallace dan weber ini dibuat oleh
seorang ahli Zoologi yang berasal dari
bangsa Inggris, yaitu Mr. Alfred Russel
Wallace.
Dalam penelitian Alfred Russel Wallace ini
mendapati bahwa hewan yang ada pada
pulau Lombok berbeda dengan hewan-
hewan yang ada pada Pulau Bali,
walaupun secara geografis letak Pulau
Lombok dengan Pulau Bali tersebut saling
berdekatan.
15. Menurut geografis, garis wallace ini
terletak dari teluk Lombok sampai teluk
Makassar, dengan demikian wilayah
daerah Negara Indonesia adalah salah satu
tempat penyebaran hewan-hewan jenis
Asiatis yaitu daerah Sumatera, Pulau Jawa,
Pulau Kalimantan, dan yang terakhir Pulau
Bali yang terletak pada sebelah barat garis
wallace.
Max Wilhem mendapati bahwa hewan
yang ada pada Pulau Sulawesi itu berbeda
dengan hewan yang berada pada ke
Pulauan Maluku dan ke Pulauan Papua.
Max Wilhem Carl Weber pun lalu
membuat garis hayal yang dinamai atau
diberi nama dengan garis Weber
16. Hewan di Negara Indonesia bisa
dikelompokkam menjadi tiga jenis yang
masing-masing jenisnya itu berbeda, yaitu
hewan bagian barat, hewan bagian tengah,
dan yang terakhir hewan bagian timur.
Garis yang memagari hewan di Negara
Indonesia bagian barat, dan tengah itu
dinamakan atau di sebut dengan sebutan
garis wallace.
Sebaliknya dengan garis yang memagari
hewan di Negara Indonesia pada bagian
tengah, dan pada bagian timur itu disebut
dengan sebutan nama garis weber.
17. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
• Homo sapiens (manusia
modern) diperkirakan
telah muncul sejak
400.000–100.000 tahun
lalu di Afrika.
• Dari Afrika, Homo
sapiens menyebar ke
Eropa dan Asia,
termasuk Indonesia.
• Terdapat beberapa teori
mengenai persebaran
Homo sapiens ke
Nusantara.
Peta persebaran manusia awal
sumber:
wikipedia.org
18. Teori ini memandang Homo sapiens
berasal dari satu tempat di Afrika
sekitar 100.000–70.000 tahun lalu.
Salah satu kelompok migrasi Homo
sapiens tersebut sampai ke Indonesia
kemudian berlanjut ke Australia.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
1
Teori
Out of Africa
2
Teori Out of
Taiwan
3
Teori Out of
Yunnan
Padi yang dibudidayakan oleh
para petani di daerah Taiwan
(penutur bahasa Austranesia),
menyebar ke Nusantara
(kebudayaan bercocok tanam).
20. • Manusia dari Yunnan diyakini bermigrasi menyusuri Sungai
Mekong , menyebar hingga ke Nusantara.
• Ada tiga gelombang migrasi manusia dari Yunnan ke Indonesia.
3
Teori Out of
Yunnan
Deutero-Melayu
Proto-Melayu
Negrito
Suku Dayak, Toraja,
Batak, dan Papua.
Mendiami sebagian besar daerah Papua
dan pedalaman Riau (suku Siak atau Sakai)
Suku Jawa, Melayu,
Bugis, dan Minang.
21. Peta wilayah Yunnan (Tiongkok) yang
diyakini sebagai asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia.
sumber:
wikimedia.org
22. Manusia Purba di Indonesia
Manusia purba tertua di dunia muncul pertama kali
di Afrika dari jenis Australopithecus afarensis yang
hidup sekitar 4 juta tahun lalu.
Australopithecus afarensis mengalami
perkembangan menjadi Homo erectus sekitar
1,8 juta tahun yang lalu.
Homo erectus mengalami perkembangan menjadi
Homo sapiens sekitar 300.000–200.000 tahun lalu. sumber: wikimedia.org
23. Manusia Purba di Indonesia
02 03
Homo
01
Meganthropus
paleojavanicus
Pithecanthropus
erectus
24. 01
Meganthropus
paleojavanicus
Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan oleh G.H.R. von
Koenigswald antara tahun 1936–1941 di Sangiran, Jawa Tengah.
Meganthropus paleojavanicus berarti ‘manusia raksasa dari Jawa’.
Hasil penelitian lebih lanjut menggolongkan
manusia purba ini ke dalam Homo erectus.
Ciri-cirinya tulang pipi tebal, otot kunyah kuat,
tonjolan kening mencolok, tonjolan belakang
tajam, tidak memiliki dagu, perawakan tegap, dan
memakan tumbuhan.
sumber:
Tropenmuseum/wikimedia.org
25. Meganthropus adalah nama
yang umum untuk fosil-fosil
geraham dan tengkorak
berukuran besar yang
ditemukan di Sangiran, Jawa
Tengah. Namun, kini nama
genus Meganthropus
dipandang keliru. Para ahli
kini menyebutnya dengan
Homo erectus paleojavanicus
karena dipandang masih
memiliki hubungan dengan
Homo erectus.
sumber: dokumen penerbit
Keluarga
Meganthropus
26. Fosil Pithecanthopus erectus
pertama kali ditemukan oleh
Eugene Dubois pada 1891–1892
di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Pithecanthropus erectus berarti manusia-kera yang
mampu berdiri tegak dan lurus.
Ciri-cirinya volume otaknya sekitar 900 cc, tengkoraknya
pendek, tetapi memanjang ke belakang, tulang kening
sangat menonjol, tinggi badan berkisar antara 165–180
cm dan telah berjalan tegak.
02
Pithecanthropus
erectus
sumber: wikimedia.org
27. Temuan fosil manusia modern awal yang paling tua di Indonesia
adalah fosil Homo wajakensis (manusia Wajak).
Berikut ciri-ciri manusia Wajak.
Tinggi badan sekitar 170 cm.
Volume otak sekitar 1.550 cc– 1.650 cc.
Bermuka lebar dan berhidung lebar namun rata.
Rahang bawah dan gigi berukuran besar.
Fosil tengkorak manusia Wajak ditemukan pertama kali oleh
B.D. van Rietschoten di Campurdarat, Jawa Timur, tahun 1889.
03
Homo
28. Liang Bua, gua
tempat
ditemukannya fosil
Homo floresiensis.
Gambar inset adalah
gambaran Homo
floresiensis
berdasarkan hasil
rekonstruksi para
ahli (gambar atas)
dan tengkorak asli
hobbit ini (gambar
bawah).
sumber: wikimedia.org
29. Berdasarkan corak
kehidupannya, periodisasi
masyarakat Indonesia
dapat dibedakan menjadi
tiga, yakni masa berburu
dan mengumpulkan
makanan, masa bercocok
tanam, dan masa
perundagian.
Corak Kehidupan Manusia
Zaman Praaksara
sumber: wikimedia.org
30. Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN:
MESOLITIKUM
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN:
PALEOLITIKUM
Berdasarkan hasil-hasil kebudayaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
31. Benda hasil kebudayaannya berupa alat batu yang masih kasar.
Benda-benda hasil kebudayaannya dibagi menjadi dua
kebudayaan, yakni Ngandong dan Pacitan.
Hidup nomaden dan
berkelompok dengan
jumlah 10−15 orang dan
telah mengenal konsep
primus interpares.
PALEOLITIKUM
Flakes Alat-alat
tulang
Alat serpih
batu
Kapak
perimbas
Berlangsung ±600.000
tahun lalu.
Manusia purba jenis
Meganthropus,
Pithecanthropus, dan
Homo Sapiens.
32. Pembuatan api Kjokkkenmoddinger Lukisan dinding gua Kapak Sumatralith
MESOLITIKUM
Berlangsung kira-kira 10.000−2.500
tahun lalu.
Benda hasil kebudayaannya berupa batu
yang di salah satu sisinya dihaluskan.
Manusia yang hidup, yakni ras
Australomelanesoid dan ras Mongoloid.
Menghasilkan sampah dapur
(kjokkenmoddinger).
Dikenal dengan peradaban abris sous
roche dan semisedenter.
Mengenal cara bercocok tanam
dengan teknik slash and burn.
33. Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, Nusantara kedatangan bangsa Proto-Melayu yang berasal dari Yunnan,
wilayah Tiongkok bagian selatan. Mereka membawa tradisi bercocok tanam dan
kebudayaan baru yang disebut budaya Neolitik (Batu Muda).
sumber: wikimedia.org
34. Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena
tidak dapat dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia.
Istilah megalit berasal dari kata mega yang berarti ‘besar’ dan lithos yang
berarti ‘batu’.
Ciri khas masa ini adalah adanya benda-kebudayaan berbentuk batu-batu besar
yang dibangun dengan tujuan tertentu.
35. Tugu batu tempat
pemujaan kepada roh
nenek moyang.
MENHIR
Meja batu tempat
meletakkan sesaji.
DOLMEN
Bangunan tempat pemujaan
kepada roh nenek moyang,
dibuat dalam bentuk
bertingkat-tingkat.
PUNDEN BERUNDAK
Kubur atau makam leluhur
orang Minahasa yang
terbuat dari batu dan terdiri
dari dua bagian.
WARUGA
Tempat untuk menyimpan
jenazah yang umumnya dibuat
dari batu.
SARKOFAGUS
Pemujaan terhadap roh
nenek moyang.
ARCA BATU
36. Barang-Barang
Obsidian
Gerabah
Perhiasan
• Berlangsung sekitar 1500 SM.
• Mengenal sistem barter.
• Benda hasil kebudayaan
berupa alat batu sudah mulai
dihaluskan pada kedua sisi.
• Menetap di desa-desa kecil
dalam komunitas petani.
• bangsa Melayu Proto-Melayu
(Melayu Tua).
Kapak Lonjong
Mata Panah
Beliung Persegi
37. Masa Logam terbagi atas masa tembaga,
perunggu, dan besi. Bukti-bukti tertua
temuan artefak besi dan perunggu di
Indonesia terjadi dalam kurun waktu yang
bersamaan, yakni 500 SM.
Masa Perundagian
Pada masa ini, Nusantara kedatangan bangsa
Deutro-Melayu atau Melayu Muda yang
berasal dari Yunnan. Mereka adalah bangsa
yang terampil membuat alat-alat dari logam.
Artefak besi antara lain ditemukan di dalam kubur batu
Wonosari (Yogyakarta), Besuki dan Punung (Jawa Timur).
sumber: wikimedia.org
Masa perunggu di Indonesia ditandai
dengan penemuan nekara, kapak corong,
arca, perhiasan, dan senjata.
Berdasarkan lokasi
penemuannya di
Nusantara dan ciri khas
reliefnya, nekara dapat
dibedakan menjadi dua
tipe, yakni tipe pejeng
dan tipe heger.
38.
39. Kebudayaan Dong Son terletak
di wilayah Lembah Song Hong,
Sungai Ma, Teluk Tonkin,
Vietnam, dan berkembang
pada 1500–500 SM.
Puncak dari kebudayaan
perunggu dan munculnya
artefak dari besi di Vietnam.
Nekara perunggu didatangkan
ke Indonesia setelah 200 SM.
Nekara Dong Son termasuk tipe Heger I.
Masuk ke wilayah Indonesia melalui
jalur Semenanjung Malaya yang
dibawa oleh bangsa Austronesia.
Pengaruh Kebudayaan
Dong Son
Corak Nekara Dong Son
sumber: wikimedia.org
40. Kebudayaan Sa Huynh, kebudayaan gerabah
Vietnam yang menyebar hingga ke Indonesia.
Berkembang sekitar 600 SM di wilayah
Vietnam bagian utara.
Ciri kebudayaan Sa Huynh terlihat dari pola
gerabah, yakni pola geometri dan pengolesan
dengan warna merah dan putih.
Kebudayaan Kalanay
berkembang di Filipina pada
abad V SM dan menyebar ke
Indonesia saat masyarakat
memasuki tahap perundagian.
Pengaruh Kebudayaan
Sa Huynh dan Kalanay
sumber: shutterstock.com
41. Nilai-nilai Budaya Masyarakat Masa
Praaksara yang Masih Bertahan
1
2
Seiring berkembangnya kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa,
masyarakat praaksara mewariskan nilai-nilai dan pandangan hidup melalui cara lisan.
Ada dua cara menyampaikannya, yaitu secara ...
Langsung
Tidak Langsung
42. Tradisi, Tradisi Lisan, dan Folklor
Tradisi juga dipahami sebagai suatu adat kebiasaan yang dipertahankan
turun-temurun dan masih dihayati oleh masyarakat pendukungnya.
Karena penyampaiannya dilakukan secara lisan, kemudian dikenal istilah
tradisi lisan.
Folklor adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan
bersifat tradisional yang diwariskan secara lisan dan turun-temurun.