SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumusan pancasila pertama kali diusulkan oleh Mr.Moh.Yamin dalam sidang BPUPKI
yang pertama kali yaitu pada tanggal 29 mei-1 juni 1945 . Dalam pidatonya Mr.Moh Yamin
mengemukakan lima calon dasar Negara yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain dalam bentuk lisan Mr.Moh Yamin juga mengemukakan lima calon dasar Negara
dalam bentuk tulisan yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada tanggal 1 juni 1945 Ir.Soekarno juga menyampaikan usulan calon dasar Negara yaitu
:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat,-atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan
Pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno juga mengemukakan istilah “pancasila” (secara
harifah berarti lima dasar) yang kemudian dikenal sebagai hari lahirnya pancasila. Tanggal 22
juni 1945 Piagam Jakarta juga mengemukakan usulan lima calon dasar Negara yaitu :
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5) Kadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Usulan pada butir pertama yang berbunyi “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya ” mendapatkan protes dari masyarakat, terutama
2
mereka yang menganut agama selain Islam. Akhirnya diganti dengan “ketuhanan Yang Maha
Esa” . setelah disepakati Pancasila kemudian disahkan pada tanggal 18Agustus 1945 dalam
sidang ke dua PPKI sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila diciptakan berdasarkan nilai-nilai dan kepribadian masyarakat Indonesia yang
dihormati dan dijunjung tinggi. Pancasila diciptakan untuk dijadikan sebagai pegangan,
pedoman panduan bertindak dalam hidup kita, agar tercipta kesatuan,persatuan,keadilan, dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun pada kenyataannya masyarakat zaman sekarang tidak memaknai pancasila
dengan demikian. Mereka seolah memandang pancasila hanya sebagai simbol dan
peninggalan para pejuang zaman dahulu, bukan sebagai pedoman kita dalam bertindak dan
bertingkah laku. Hal tersebut terbukti dengan adanya penganiayaan, pemerkosaan,
pembunuhan, penculikan, dll yang terjadi pada zaman sekarang.
1.2 Perumusan Masalah
Agar mencapai hasil yang diinginkan maka kami merumuskan beberapa masalah, yaitu
antara lain:
1. Apa makna lima sila dalam Pancasila ?
2. Bagaimana cara memaknai nilai nilai lima sila dalam Pancasila ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila.
2. Agar mengetahui apa makna lima sila dalam Pancasila
3. Agar mengetahui cara memaknai nilai nilai lima sila dalam Pancasila
1.4 Ruang Lingkup
Makalah ini membahas mengenai makna lima sila dalam Pancasila dan cara memaknai
nilai nilai lima sila dalam Pancasila.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Lima Sila dalam Pancasila
A. Bagi sila pertama
Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperi-
ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Hakekat manusia Indonesia terhadap Tuhan, yang
ditentukan oleh hakekat Tuhan, sebagai bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan
adalah untuk hidup taklim dan taat kepada Tuhan, yang hanya ada satu sebagai sebab
pertama segala sesuatu, jadi asal mulanya pertama sendiri juga, yang abadi, asal mula
dan tujuan segala sesuatu, daripadanya tergantung segala sesuatu, jadi sempurna, kuasa,
tidak berubah, tidak terbatas, Zat yang mutlak, ada yang mutlak, pengatur tata tertib
alam.
Juga mengandung makna adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang religius , bukan bangsa yang atheis. Pengakuan terhadap
Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi
larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. Nilai
ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk
agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminasi antarumat beragama.Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD
1945 pasal 29.
B. Bagi sila kedua
Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan
berperikemanusiaan, yang berperi-keadilan dan berperi-keadaban.Hakekat manusia
Indonesia sebagai bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan adalah untuk :
1. Memenuhi kebutuhan hidup raga dan jiwanya, kebutuhan hidup individu dan
sosialnya, kebutuhan hidup religiusnya.
2. Melakukan perbuatan-perbuatan atas dorongan kehendak yang tertuju kepada
kenyataan termasuk kebenaran, selaras dengan rasa, yang tertuju kepada kenyataan-
mutlak (Tuhan), dan selaras pula dengan kesatuan jiwa-raga, kesatuan sifat hakekat
manusia individu-makhluk sosial serta kedudukan hakekat manusia pribadi berdiri
sendiri-makhluk Tuhan, semuanya itu dalam keseimbangan kesatuan harmonis-
dinamis.
Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat
dan martabat sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan
kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak
asasi manusia. Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 27,28,29
dan 31.
4
C. Bagi sila ketiga
Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan
berperikesatuan dengan inti peri-kebangsaan. Hakekat manusia Indonesia sebagai
bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan dalam kesatuan hubungan dengan sesama
umat manusia makhluk Tuhan, adalah untuk dengan kesadaran akan adanya perbedaan-
perbedaan di dalam masyarakat dan negara :
1. Mengusahakan peniadaan serta pengurangan perbedaan-perbedaan yang mungkin
mengakibatkan suasana dan kekuatan tolak menolak ke arah perselisihan-
perselisihan perpecahan
2. Dan menghidup-hidupkan perbedaan-perbedaan yang mempunyai daya penarik ke
arah kerja sama
3. Dengan kesediaan, kecakapan dan usaha untuk melaksanakan kesatuan dan
kebangsaan Indonesia yang organis tak terpisahkan, yang seimbang-harmonis-
dinamis
4. Atas kesadaran akan dan dengan melaksanakan kebijaksanaan hidup dan nilai-nilai
hidup kemanusiaan serta nilai-nilai hidup religius yang sewajarnya.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud adalah seperti dalam hal keadaan, waktu,
tempat, pribadi kemanusiaan, adat istiadat, kebudayaan, keagamaan, susunan
masyarakat, hukum, kepentingan, kebutuhan, keperluan, mata pencaharian, asal mula
kewarganegaraan.
Mengandung usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam negara kesatuan republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus
mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keakenaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat
menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati. Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
UUD 1945 pasal 1,2,3 dan 37.
D. Bagi sila ke-empat
Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan
berperikerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Hakekat manusia Indonesia sebagai bawaan hakekat
warga rakyat Indonesia, penjelmaan hakekat manusia makhluk Tuhan yang menjelma
pula sebagai hak-wajib asasi manusia dalam hubungan hidup bersama perseorangan,
dalam keseimbangan dengan sifat hakekatnya makhluk sosial, adalah untuk hidup
melaksanakan dan menikmati kesamaan, kemerdekaan/kebebasan dan kekuasaan
daripada Rakyat, keseluruhan jumlah semua warga, sebagai pendukung kepentingan
berupa hak-wajib demokrasi politik dan sebagai pendukung kepentingan berupa hak-
wajib demokrasi kepentingan atau fungsional, dalam lapangan kenegaraan atas dasar
tritunggal “negara dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat” guna tercapainya
kesejahteraan dan kebahagiaan jasmaniah, rohaniah, religius, atas dasar tritunggal :
“satu untuk semua, semua untuk satu, semua untuk semua”.
5
Mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan
keputusan melalui musyawarah mufakat.Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
UUD 1945 pasal 23,27,28 dan 29.
E. Bagi sila kelima
Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan
berperikeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat manusia Indonesia
sebagai bawaan hakekat pendukung keadilan sosial, penjelmaan hakekat manusia
makhluk Tuhan yang menjelma pula sebagai hak-wajib asasi manusia, dalam hubungan
hidup bersama dengan sesama warga sebangsa dan sesama umat manusia makhluk
Tuhan, adalah untuk hidup melaksanakan dan menikmati kesamaan,
kemerdekaan/kebebasan dan kekuasaan daripada perseorangan dalam keseimbangan
dengan sifat hakekatnya makhluk sosial guna mengusahakan dan memenuhi
kepentingan, kebutuhan, keperluan hidup jasmaniah-rohaniah religius, yang sesuai
dengan sifat-sifat hakekat manusia makhluk Tuhan dan martabat mutlak manusia
sebagai diri pribadi.
1. Yang oleh karena hidup adalah berhak berwajib hidup
2. Dan oleh karena itu berhak-berwajib mendapat segala sesuatu yang menjadi hak
kepentingan-kebutuhan keperluan hidupnya
3. Didalam hakekatnya tidak karena hasil usahanya, akan tetapi karena hak-wajibnya
untuk hidup, dalam arti mutlak sesuai dengan martabat hidup manusia
Hak-wajib hidup, hak-wajib kepentingan, kebutuhan, keperluan hidup,
termasuk hak-wajib kemanfaatan hidup, hak-wajib kebahagiaan hidup, adalah bersatu-
mutlak dengan wajib terhadap hak-wajib hidup, hak-wajib kepentingan, kebutuhan,
keperluan hidup, termasuk hak-wajib kemanfaatan/ hak-wajib kebahagiaan hidup dari
sesama warga sebangsa, sesama umat manusia makhluk Tuhan, dalam keseimbangan
keadilan yang harmonis, dinamis, sesuai dengan hakekat manusia makhluk Tuhan dan
martabat hidup manusia sebagai diri pribadi.
Sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasar pada nilai ini, keadilan
adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara
Indonesia yang diharapkan adalah negara Indoesia yang berkeadilan. Terdapat pada
Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 31,33 dan 34..
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Nilai-nilai yang merupakan perasan nilai sila-sila Pancasila
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai keadilan
B. Makna lima sila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Manusia Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agamanya masing masing
b. Menegaskan sikap hormat menghormati dan kerja sama untuk membina
kerukunan antara pemeluk-pemeluk agama dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
c. Sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama atau kepercayaannya itu kepada orang lain
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
a. Manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa tanpa perbedaan
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan-
kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan
3. Sila Persatuan Indonesia
a. Pentingnya persatuan dan kesatuan atas kepentingan pribadi dan
golongan
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
a. Manusia indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama. Maka tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada
pihak lain. Keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diambil
dengan musyawarah
b. Keputusan-keputusan yang diambil harus dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
7
b. Memupuk sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang
memerlukan agar dapat berdiri sendiri

More Related Content

What's hot

pancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniapancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniarizka_pratiwi
 
Materi dan soal lengkap cpns
Materi dan soal lengkap cpnsMateri dan soal lengkap cpns
Materi dan soal lengkap cpnsAprillia Susanti
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaTony Hermawan
 
power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilaHodri Djibril
 
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negara
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negaraModul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negara
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negaraslicergun
 
7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negaraYuhuu Febriani Fitria
 
makna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamakna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamiftah_rahmat
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamiftah_rahmat
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniIdentitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniUniversitas Lampung
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIEnvaPya
 
11 ideologi pancasila(2)
11 ideologi pancasila(2)11 ideologi pancasila(2)
11 ideologi pancasila(2)Daryanto Suteji
 
Makalah Pancasila
Makalah PancasilaMakalah Pancasila
Makalah Pancasilauliecha
 

What's hot (20)

Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik IndonesiaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
pancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi duniapancasila diantara ideologi dunia
pancasila diantara ideologi dunia
 
Pkn kelas 8 pancasila
Pkn kelas 8   pancasilaPkn kelas 8   pancasila
Pkn kelas 8 pancasila
 
Pancasila & implementasinya
Pancasila & implementasinyaPancasila & implementasinya
Pancasila & implementasinya
 
Materi dan soal lengkap cpns
Materi dan soal lengkap cpnsMateri dan soal lengkap cpns
Materi dan soal lengkap cpns
 
Bangsa dan Negara
Bangsa dan NegaraBangsa dan Negara
Bangsa dan Negara
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
power point ideologi pancasila
power point ideologi pancasilapower point ideologi pancasila
power point ideologi pancasila
 
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negara
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negaraModul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negara
Modul pkn-x-1-hakekat-bangsa-dan-negara
 
7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara
 
makna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasilamakna dan fungsi pancasila
makna dan fungsi pancasila
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniIdentitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
11 ideologi pancasila(2)
11 ideologi pancasila(2)11 ideologi pancasila(2)
11 ideologi pancasila(2)
 
Makalah Pancasila
Makalah PancasilaMakalah Pancasila
Makalah Pancasila
 
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 

Viewers also liked

45 butir butir pancasila
45 butir butir pancasila45 butir butir pancasila
45 butir butir pancasilaRohman Efendi
 
45 butir isi pancasila
45 butir isi pancasila45 butir isi pancasila
45 butir isi pancasilaMutia Santika
 
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10D
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10DProyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10D
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10Doscareche123
 
Normas de seguridad vial
Normas de seguridad vial Normas de seguridad vial
Normas de seguridad vial Danny Cevallos
 
La educación en colombia
La educación en colombiaLa educación en colombia
La educación en colombiaSandra Caro
 
Poéticas pessoais em intervenções de ambientes
Poéticas pessoais em intervenções de ambientesPoéticas pessoais em intervenções de ambientes
Poéticas pessoais em intervenções de ambientesNihh
 
Cultura rastafari
Cultura rastafariCultura rastafari
Cultura rastafariBryan Calle
 
Proyecto de comunicasion
Proyecto de comunicasionProyecto de comunicasion
Proyecto de comunicasionjuancteho99
 
Ocean Exchange 2013
Ocean Exchange 2013Ocean Exchange 2013
Ocean Exchange 2013slides_spm
 
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in India
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in IndiaA2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in India
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in IndiaDebbie_at_IDS
 
Quantified Self @ Singularity University NL
Quantified Self @ Singularity University NLQuantified Self @ Singularity University NL
Quantified Self @ Singularity University NLMaarten den Braber
 
Un defecto en la mujer
Un defecto en la mujer   Un defecto en la mujer
Un defecto en la mujer luz32
 

Viewers also liked (20)

45 butir butir pancasila
45 butir butir pancasila45 butir butir pancasila
45 butir butir pancasila
 
45 butir isi pancasila
45 butir isi pancasila45 butir isi pancasila
45 butir isi pancasila
 
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10D
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10DProyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10D
Proyecto final competencia comunicativa oscar echeverri 10D
 
Sla introrev
Sla introrevSla introrev
Sla introrev
 
Normas de seguridad vial
Normas de seguridad vial Normas de seguridad vial
Normas de seguridad vial
 
La educación en colombia
La educación en colombiaLa educación en colombia
La educación en colombia
 
Poéticas pessoais em intervenções de ambientes
Poéticas pessoais em intervenções de ambientesPoéticas pessoais em intervenções de ambientes
Poéticas pessoais em intervenções de ambientes
 
Mixit
MixitMixit
Mixit
 
Cultura rastafari
Cultura rastafariCultura rastafari
Cultura rastafari
 
Έλλειψη
ΈλλειψηΈλλειψη
Έλλειψη
 
portfolio
portfolioportfolio
portfolio
 
Proyecto de comunicasion
Proyecto de comunicasionProyecto de comunicasion
Proyecto de comunicasion
 
RAFT
RAFT RAFT
RAFT
 
Ocean Exchange 2013
Ocean Exchange 2013Ocean Exchange 2013
Ocean Exchange 2013
 
Normas de seguridad vialhgcf
Normas de seguridad vialhgcfNormas de seguridad vialhgcf
Normas de seguridad vialhgcf
 
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in India
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in IndiaA2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in India
A2.2: Ram Bhagat: Urbanisation and Health Status of Children in India
 
matematicaIII
matematicaIIImatematicaIII
matematicaIII
 
Quantified Self @ Singularity University NL
Quantified Self @ Singularity University NLQuantified Self @ Singularity University NL
Quantified Self @ Singularity University NL
 
Análisis Interno
Análisis InternoAnálisis Interno
Análisis Interno
 
Un defecto en la mujer
Un defecto en la mujer   Un defecto en la mujer
Un defecto en la mujer
 

Similar to PancasilaLimaSila

Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaSubhan Muslih
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanGunadarma University
 
Dalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungDalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungMaria Sari Arif
 
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafat
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafatmateri perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafat
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafatilham31540
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAANIWAN SUKMA NURICHT
 
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxPancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxssusere86cc7
 
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiaBab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiayudikrismen1
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIEvannystefanie
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negarajulyaneria
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraancoflad
 
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptxTM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptxRafioMahdi
 
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptx
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptxMATERI KELAS VIII Pancasila.pptx
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptxHafidMuhammadRafdi
 
PPT Pendidikan Pancasila.pptx
PPT Pendidikan Pancasila.pptxPPT Pendidikan Pancasila.pptx
PPT Pendidikan Pancasila.pptxRafiAlBachtiar
 

Similar to PancasilaLimaSila (20)

Pppancasila
PppancasilaPppancasila
Pppancasila
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Dalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungDalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandung
 
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafat
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafatmateri perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafat
materi perkuliahan pendidikan pancasila : Pancasila Sebagai Sistem Filafat
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
PKn XII
PKn XIIPKn XII
PKn XII
 
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptxPancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
Pancasila Perspektif Fiqh Kenegaraan.pptx
 
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiaBab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptxTM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
 
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptx
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptxMATERI KELAS VIII Pancasila.pptx
MATERI KELAS VIII Pancasila.pptx
 
PPT Pendidikan Pancasila.pptx
PPT Pendidikan Pancasila.pptxPPT Pendidikan Pancasila.pptx
PPT Pendidikan Pancasila.pptx
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
Pancasila dalam kehidupan
Pancasila dalam kehidupanPancasila dalam kehidupan
Pancasila dalam kehidupan
 

PancasilaLimaSila

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan pancasila pertama kali diusulkan oleh Mr.Moh.Yamin dalam sidang BPUPKI yang pertama kali yaitu pada tanggal 29 mei-1 juni 1945 . Dalam pidatonya Mr.Moh Yamin mengemukakan lima calon dasar Negara yaitu : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri ke-Tuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat Selain dalam bentuk lisan Mr.Moh Yamin juga mengemukakan lima calon dasar Negara dalam bentuk tulisan yaitu : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pada tanggal 1 juni 1945 Ir.Soekarno juga menyampaikan usulan calon dasar Negara yaitu : 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan 3. Mufakat,-atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan Pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno juga mengemukakan istilah “pancasila” (secara harifah berarti lima dasar) yang kemudian dikenal sebagai hari lahirnya pancasila. Tanggal 22 juni 1945 Piagam Jakarta juga mengemukakan usulan lima calon dasar Negara yaitu : 1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Persatuan Indonesia. 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5) Kadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Usulan pada butir pertama yang berbunyi “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya ” mendapatkan protes dari masyarakat, terutama
  • 2. 2 mereka yang menganut agama selain Islam. Akhirnya diganti dengan “ketuhanan Yang Maha Esa” . setelah disepakati Pancasila kemudian disahkan pada tanggal 18Agustus 1945 dalam sidang ke dua PPKI sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila diciptakan berdasarkan nilai-nilai dan kepribadian masyarakat Indonesia yang dihormati dan dijunjung tinggi. Pancasila diciptakan untuk dijadikan sebagai pegangan, pedoman panduan bertindak dalam hidup kita, agar tercipta kesatuan,persatuan,keadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun pada kenyataannya masyarakat zaman sekarang tidak memaknai pancasila dengan demikian. Mereka seolah memandang pancasila hanya sebagai simbol dan peninggalan para pejuang zaman dahulu, bukan sebagai pedoman kita dalam bertindak dan bertingkah laku. Hal tersebut terbukti dengan adanya penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, penculikan, dll yang terjadi pada zaman sekarang. 1.2 Perumusan Masalah Agar mencapai hasil yang diinginkan maka kami merumuskan beberapa masalah, yaitu antara lain: 1. Apa makna lima sila dalam Pancasila ? 2. Bagaimana cara memaknai nilai nilai lima sila dalam Pancasila ? 1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain: 1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila. 2. Agar mengetahui apa makna lima sila dalam Pancasila 3. Agar mengetahui cara memaknai nilai nilai lima sila dalam Pancasila 1.4 Ruang Lingkup Makalah ini membahas mengenai makna lima sila dalam Pancasila dan cara memaknai nilai nilai lima sila dalam Pancasila.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Makna Lima Sila dalam Pancasila A. Bagi sila pertama Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperi- ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Hakekat manusia Indonesia terhadap Tuhan, yang ditentukan oleh hakekat Tuhan, sebagai bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan adalah untuk hidup taklim dan taat kepada Tuhan, yang hanya ada satu sebagai sebab pertama segala sesuatu, jadi asal mulanya pertama sendiri juga, yang abadi, asal mula dan tujuan segala sesuatu, daripadanya tergantung segala sesuatu, jadi sempurna, kuasa, tidak berubah, tidak terbatas, Zat yang mutlak, ada yang mutlak, pengatur tata tertib alam. Juga mengandung makna adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius , bukan bangsa yang atheis. Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminasi antarumat beragama.Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 29. B. Bagi sila kedua Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperikemanusiaan, yang berperi-keadilan dan berperi-keadaban.Hakekat manusia Indonesia sebagai bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan adalah untuk : 1. Memenuhi kebutuhan hidup raga dan jiwanya, kebutuhan hidup individu dan sosialnya, kebutuhan hidup religiusnya. 2. Melakukan perbuatan-perbuatan atas dorongan kehendak yang tertuju kepada kenyataan termasuk kebenaran, selaras dengan rasa, yang tertuju kepada kenyataan- mutlak (Tuhan), dan selaras pula dengan kesatuan jiwa-raga, kesatuan sifat hakekat manusia individu-makhluk sosial serta kedudukan hakekat manusia pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan, semuanya itu dalam keseimbangan kesatuan harmonis- dinamis. Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi manusia. Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 27,28,29 dan 31.
  • 4. 4 C. Bagi sila ketiga Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperikesatuan dengan inti peri-kebangsaan. Hakekat manusia Indonesia sebagai bawaan hakekat manusia makhluk Tuhan dalam kesatuan hubungan dengan sesama umat manusia makhluk Tuhan, adalah untuk dengan kesadaran akan adanya perbedaan- perbedaan di dalam masyarakat dan negara : 1. Mengusahakan peniadaan serta pengurangan perbedaan-perbedaan yang mungkin mengakibatkan suasana dan kekuatan tolak menolak ke arah perselisihan- perselisihan perpecahan 2. Dan menghidup-hidupkan perbedaan-perbedaan yang mempunyai daya penarik ke arah kerja sama 3. Dengan kesediaan, kecakapan dan usaha untuk melaksanakan kesatuan dan kebangsaan Indonesia yang organis tak terpisahkan, yang seimbang-harmonis- dinamis 4. Atas kesadaran akan dan dengan melaksanakan kebijaksanaan hidup dan nilai-nilai hidup kemanusiaan serta nilai-nilai hidup religius yang sewajarnya. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud adalah seperti dalam hal keadaan, waktu, tempat, pribadi kemanusiaan, adat istiadat, kebudayaan, keagamaan, susunan masyarakat, hukum, kepentingan, kebutuhan, keperluan, mata pencaharian, asal mula kewarganegaraan. Mengandung usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam negara kesatuan republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keakenaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila semboyan “Bhineka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati. Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 1,2,3 dan 37. D. Bagi sila ke-empat Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperikerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Hakekat manusia Indonesia sebagai bawaan hakekat warga rakyat Indonesia, penjelmaan hakekat manusia makhluk Tuhan yang menjelma pula sebagai hak-wajib asasi manusia dalam hubungan hidup bersama perseorangan, dalam keseimbangan dengan sifat hakekatnya makhluk sosial, adalah untuk hidup melaksanakan dan menikmati kesamaan, kemerdekaan/kebebasan dan kekuasaan daripada Rakyat, keseluruhan jumlah semua warga, sebagai pendukung kepentingan berupa hak-wajib demokrasi politik dan sebagai pendukung kepentingan berupa hak- wajib demokrasi kepentingan atau fungsional, dalam lapangan kenegaraan atas dasar tritunggal “negara dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat” guna tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan jasmaniah, rohaniah, religius, atas dasar tritunggal : “satu untuk semua, semua untuk satu, semua untuk semua”.
  • 5. 5 Mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 23,27,28 dan 29. E. Bagi sila kelima Hakekat negara adalah untuk memiliki sifat-sifat dan keadaan-keadaan berperikeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat manusia Indonesia sebagai bawaan hakekat pendukung keadilan sosial, penjelmaan hakekat manusia makhluk Tuhan yang menjelma pula sebagai hak-wajib asasi manusia, dalam hubungan hidup bersama dengan sesama warga sebangsa dan sesama umat manusia makhluk Tuhan, adalah untuk hidup melaksanakan dan menikmati kesamaan, kemerdekaan/kebebasan dan kekuasaan daripada perseorangan dalam keseimbangan dengan sifat hakekatnya makhluk sosial guna mengusahakan dan memenuhi kepentingan, kebutuhan, keperluan hidup jasmaniah-rohaniah religius, yang sesuai dengan sifat-sifat hakekat manusia makhluk Tuhan dan martabat mutlak manusia sebagai diri pribadi. 1. Yang oleh karena hidup adalah berhak berwajib hidup 2. Dan oleh karena itu berhak-berwajib mendapat segala sesuatu yang menjadi hak kepentingan-kebutuhan keperluan hidupnya 3. Didalam hakekatnya tidak karena hasil usahanya, akan tetapi karena hak-wajibnya untuk hidup, dalam arti mutlak sesuai dengan martabat hidup manusia Hak-wajib hidup, hak-wajib kepentingan, kebutuhan, keperluan hidup, termasuk hak-wajib kemanfaatan hidup, hak-wajib kebahagiaan hidup, adalah bersatu- mutlak dengan wajib terhadap hak-wajib hidup, hak-wajib kepentingan, kebutuhan, keperluan hidup, termasuk hak-wajib kemanfaatan/ hak-wajib kebahagiaan hidup dari sesama warga sebangsa, sesama umat manusia makhluk Tuhan, dalam keseimbangan keadilan yang harmonis, dinamis, sesuai dengan hakekat manusia makhluk Tuhan dan martabat hidup manusia sebagai diri pribadi. Sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasar pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara Indonesia yang diharapkan adalah negara Indoesia yang berkeadilan. Terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 pasal 31,33 dan 34..
  • 6. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan A. Nilai-nilai yang merupakan perasan nilai sila-sila Pancasila 1. Nilai Ketuhanan 2. Nilai Kemanusiaan 3. Nilai Persatuan 4. Nilai Kerakyatan 5. Nilai keadilan B. Makna lima sila 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa a. Manusia Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agamanya masing masing b. Menegaskan sikap hormat menghormati dan kerja sama untuk membina kerukunan antara pemeluk-pemeluk agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa c. Sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya itu kepada orang lain 2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab a. Manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa tanpa perbedaan b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan- kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan 3. Sila Persatuan Indonesia a. Pentingnya persatuan dan kesatuan atas kepentingan pribadi dan golongan 4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan a. Manusia indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Maka tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diambil dengan musyawarah b. Keputusan-keputusan yang diambil harus dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa 5. Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  • 7. 7 b. Memupuk sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan agar dapat berdiri sendiri