Dokumen tersebut berisi profil singkat Nanang Dwinarto yang meliputi identitas pribadi, riwayat pendidikan, pekerjaan, dan kegiatannya saat ini sebagai sekretaris Barahmus dan ketua forum komunikasi museum Sleman.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
materi MONJALI.pptx
1. Nanang Dwinarto (1967)
Nanang Dwinarto
Bantul, 02 Februari 1967
Jatirejo Rt 07 Rw 21 Sendangadi Mlati Sleman YK
Islam
Lucia Partiningsih
Anak 2
Olah raga
SD N Wonolelo
SMP Negri Pleret
SMA Negri Pleret
Pernah belajar di Akademi Pendidikan Tekhnologi Sosial Tahun 1986
Pernah belajar di STISIPOL KARTIKA BANGSA thn 1991
Bekerja di CV HERLINA SURABAYA, Tahun 1987
Bekerja di Notaris, Tahun 1987 – 1989
Bekerja di MONJALI, Tahun 1989 – Sekarang
SEKERTARIS BARAHMUS, Tahun 2018 – sekarang
KETUA FORUM KOMUNIKASI MUSEUM SLEMAN, 2019 - sekarang
2. Prolog , Pentingnya
sejarah, penjajahan ,
Perancis, Portuges,
Spayol , Jerman, Belanda
Jepang, Belanda , dan
perjanjian WINA
16. 19 DESEMBER 1948 AGRESI MILITER BELANDA II
20-25 DSEMBER 1948 DARI MARKAS KOMANDO
NGOTHO KELILING YOGYA UNTUK KONSULIDASI
PASUKAN
26 DESEMBER PINDAH BERMARKAS DI MBIBIS
26 DESEBER PERINTAH PANGLIMA DEVISI 3 ( Kol.
Bambang Sugeng ) komando brigade 10 menjadi
komandan wehrkreise III
17. 26 Desember rencana serangan Umum pertama
dilakukan tgl 30 ( Kado Thn Baru ) tp gagal
29 Desember SO ke 1
1 Januari dpt perintah dari komandan devisi III untuk
melakukan serangan serentak ( surat diterima tgl 17
Januari )
9 januari SO ke 2 dgn kode janur kuning di lengan dan
paswoerd ‘Mataram menang’
16 Januari SO ke 3
18. 4 Februari 1949 SO ke 4
14 Februari Letkol Soeharto menghadap Sri Sultan
membahas SO secara Umum di siang hari
18 Februari dapat Surat Perintah dari Komandan
Devisi III untuk melakukan serangan besar besaran
1 Maret 1949 SO
7 Mei perjanjian Roem – Royen
24 – 30 Tentara Belanda hengkang dari Yogya
30 Juni 1949 Proklamasi ke 2
19. Roem Royen Statement
Perjanjian Roem-Roijen atau Roem-Royen (juga disebut
Perjanjian Roem-Van Roijen) adalah sebuah perjanjian antara
Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April
1949 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di
Hotel Des Indes, Jakarta. Perundingan antara Indonesia dan
Belanda diawasi oleh komisi PBB untuk Indonesia atau United
Nations Commision for Indonesia (UNCI).
22. Terletak di dusun Jongkang
Desa Sariharjo
Kec. Ngaglik
Sleman
tanah/lahan seluas 49.920 M2.:
Terdiri atas :
A. Lantai I seluas 4.462 M2
terdiri atas :
R. Kepala
Ruang Museum (4 ruang)
Ruang Perpustakaan
R.Serba Guna , Ruang Rias
B. Lantai II seluas 2.242 M2
terdiri atas
Ruang Diorama (10 diorama)
R.Penunjang (R.Proyektor ,hall
dan tangga)
Lantai lapik seluas 990 M2
C. Lantai III seluas 1.121 M2
terdiri atas:
R. Garbha Graha
R. Penunjang dan tangga
Tinggi Bangunan : 31.8 M
23. 1.485,36 Km2
13 Kecamatan
144 Kelurahan
506.85 Km 2
17 Kecamatan
76 Kelurahan
586,27 Km2
12 kecamatan
88 kelurahan
132.50 Km2
14 Kecamatan
45 Kelurahan
DIY 3.185,80 Km2
574,82a Km2
17 Kecmatan
86 Kelurahan
24. Tata Letak Kraton pada “ Tanah
Pinilih “
Sri Sultan Hamengku Buwono I
( Pangeran Mangkubumi )
• Kali Winongo
• Kali Bedog
• Kali Progo
Konsep Tata Letak yang tidak ada duanya di dunia
• Kali Code
• Kali Gajah
Wong
• Kali Opak
25. Lokasi Monumen Yogya Kembali
Ditentukan oleh Sri Sultan HB.IX
29. Mewujudkan , melestarikan mengembangkan
Monumen Yogya Kembali sebagai bukti perjuangan
bangsa Indonesia
30. Misi didirikannya Monumen Yogya
Kembali :
Mengabadikan peristiwa kembalinya Ibukota Yogyakarta ke
tangan bangsa Indonesia
Sebagai tanda penghargaan dan rasa terimakasih atas jasa
pahlawan yang telah gugur dalam merebut dan
memperjuangkan kemerdekaan.
Sebagai media atau sarana untuk menggugah dan
membangkitkan semangat generasi muda terhadap nilai juang
45.
Sebagai tonggak sejarah monument atau tetenger keberhasilan
perpaduan perjuangan fisik/bersenjata dan perjuangan
diplomatic yang didukung kemanunggalan ABRI dan Rakyat.
Sebagai usaha pelestarian benda-benda bersejarah sehingga
tetap terjaga kelestarian sejarah perjuangannya.
Sebagai sarana rekreasi dan edukasi .