SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Dalam sebuah praktik ketatanegaan tidak jarang terjadi pemussatan kekuasaan pada
satu orang saja, terjadi pengelolaan sistem pemerintahan di lakukan secara absolut atau
otorites. Untuk menghindari hal tersebut perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan,
agar terjadi kontrol dan keseimbangan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif, yudikatif tidak
dipegang oleh satu orang saja.
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian itu? Kusnardi dan ibrahim
(1983:140) menyatakan bahwa istilah kekuasaan (separation of power) dan pembagian
kekuasaan (divisions of power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu
sama lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam
beberapa bagian, baik mengenai organ dan fungsinya. Dengan kata lain, pemegang
kekuasaan negara meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikadif merupakan lembaga
terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan kordinasi dan kerjasama. Setiap
lembaga menjalankan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut mekanisme
pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Berbeda dengan mekanisme kekuasaan, di dalam mekanisme pembagian kekuasaan,
kekuasaan negara itu memang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan
yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal membagi konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian
itu dimungkinkan ada kordinasi atau kerjasama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali
dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Bagaimana konsep kekuasaan yang dianut Indnesia? Mekanisme pembagian
kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik IndonesiaTahun
1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas beberapa bagian yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal dan kekuasan secara vertikal.
a. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut
fungsi dan lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Bedasarkan UUD
Negara kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian
kekuasaan pada tingkatan pemerintahan Negara Republik Indonesia dilakukan pada
tingkatan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pembagian tingkatan pada
Pemerintahan Pusat berlangsung antara lembaga-lembaga sederajat. Pembagian
kekuasan pada pemerintahan pusat mengalami penggeseran setelah terjadinya
perubahan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penggeseran yang di maksud
adalah pengggerseran klasifikasi kekuasaan negara yang pada umumnya terdiri dari atas
tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara.
1. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-
Undang Dasar. Kekuasaan ini dijadikan oleh Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
sebagaimana di tegaskan dalam pasal 3 ayat (1) UUD Negara Kesatuan Repulik
Indonesia yang menyatakan bahwa “Majlis Permusyawatan Rakyat berwenang
mengubah dan menerapkan Undang-undang Dasar.”
Adapun tugas dari lembaga konstitutif yaitu, 1. melakukan pelantikan presiden dan
wakil presiden dari sebuah hasil pemilu, 2. Melakukan presiden atau wakil presiden
apabila posisi kosong, 3. Melakukan sebuah pemutusan dari usulan DPR yang dimana
berdasarkan keputusan mahkamah konstitusi untuk melakukan pemberhentian
presiden dan wakil presiden dari masa jabatannya, 4. Melakukan penggantian dan juga
penetapan terhadap Undang-undang Dasar.
2. Kekuasan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
menyelenggarakan pemerintahan negara. Kekuasaan ini di pegang oleh presiden
sebagainmana yang telah ditegaskan pada pasal 4 ayat (1) UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang Dasar.’
3. Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasan
ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20
ayat (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.”
tugas dan wewenang lembaga legislatif
Badan Legislatif di Indonesia ini meliputi Dewan Perwakilan Rakyat yang
berkedudukan sebagai lembaga negara (DPR). DPR merupakan lembaga perwakilan
rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara yang mempunyai tugas. Yaitu,1.
Legislasi. Anggota DPR yang mempunya tugas dan wewenang untuk menyusun
program Legislasi Nasional (Prolegnas), meyusun dan merancang Undang-undang
RUU, menerima RUU yang diajkuan oleh DPD. Kemudian membahas tentang RUU
yang diajukan oleh Presiden dan DPD, menetapkan RUU bersama presiden, dan
menyetujui atau tidaknya peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan oleh
presiden) untuk ditetapkan menjadi Undang-undang Negara, 2. Anggaran. Dalam
tugasnya juga DPR memberikan persetujuan atas RUU APBN (yang diajukan presiden),
memperhatikan DPD atau RUU tentang APBN dan RUU tentang pajak. Kemudian
menindak lanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), 3. Pengawasan.
DPR harus melakukan pengawasan terhdap pelaksaan UU, APBN, kebijakan
pemerintah dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD.
4. Kekuasaan Yudikatif atau disebut Kekuasaan Kehakiman, yaitu kekuasaan untuk
menyelengggrakan peradilan guna menegakan hukum keadilan. Kekuasaan ini
dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitsi sebagaimana ditegaskan
dalam pasal 24 ayat (2) UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menyatakan
bahwa “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
Adapaun dari tugas mengenai kekukasaan kehakiman ada beberapa
klasiifikasinya yaitu: 1. Hukum Kriminal, dalam hukum ini biasanya dikendalikan oleh
pengadilan pidana yang dimana di Indonesia memliki sifat berjenjang, yaitu dari
Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten/kota), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi) dan
Mahkamah Agung (tingkat nasional). Dalam amasalah civil law, biasanya dipegang oleh
Pengadilan Negeri, namun khusus umat Islam diselesaikan dalam pengadilan Agama.
2. Hukum Konstitusi, menganai masalah konstitusi itu diselesaikan oleh Mahkamah
Konstitusi yang menyelesaikan masalah individu, atau golongan ataupun lembaga
negara terkait masalah keputusan undang-undang. 3. Hukum Administratif, yaitu
menyelesaikan kasus-kasus terkait sengketa tanah, sertifikat dan sejenisnya.
5. Kekuasaan Eksaminati/Inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dangan
menyelenggarakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan Badan Pemeriksaan Keuangan
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri.”
Adapun Tugas sesuai yang tercantung dalam RUU Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2006 pada BAB dari Kekuasaan Eksaminati/Inspektif ialah: 1. Pemerinkasaan
keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terbatas pada Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga Negara laininnya, BUMN, Badan
Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya yang mengelola keuangan
negara. 2. Pelaksanaan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan dilakukan atas
dasar Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. 3. Pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan
mencakup pemeriksa kinerja, keuangan, dan pemeriksaan dengan adanya maksud
tertentu. 4. Dalam pemeriksaan di lakukan oleh akuntan publik berdasarkan undang-
undang, laporan tersebut wajib disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk
kemudian dipublikasikan. 5. Hasil pemeriksa yang telah dilakukan oleh badan
pemeriksa keuangan harus dibahas sesuai dengan standar pemeriksa keuangan
negara berlaku. 6. Hasil peeriksaan dan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara diserahkan kepada DPD, DPR dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil dari
pemriksaan tertulis kepada Presiden, Gubernur, Walikota/Bupati. 7. Jika terbukti adanya
tindakan pidana, maka Badan Pemeriksa Keuangan wajib melapor pada instansi yang
berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut. 8.
Laporan Badan Pemeriksa Keuangan dijadikan dasar penyelidikan oleh pejabat
penyidik yang brwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 9. Badan
Pemeriksa Keuangan memantau pelaksaan tindakan lanjut hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh pejabat yang berwenang, dan hasilnya diberitahukan kepada DPR, DPD
dan DPRD serta Pemerintah secara tertulis.
6. Kekuasaan Moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara
kesetabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank
sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “negara memiliki suatu bank
sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya
diatur dalam undang-undang.”
Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan daerah
berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintahan
Daerah (Kepala Daerah/Wakili Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD). Pada tingkatan provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah
povinsi (Gubernur/Wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkatan
kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota
(Bupati/Wakil Buapati atau Walikota/Wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota.
b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan berdasarkan
tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal
18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indinesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian
kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah (pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten). Pada
pemerintahan daerah berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang
ditentukan oleh pemerintah pusat. Hubungan antara antara pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten terjalin dengan kordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh
pemerintah pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan.
Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya
asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut,
pemerintah pusat menyerahkan wewang kepemerintahan kepada pmerintah daerah otonom
(provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan
di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat,
yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yutisi,
agama, moneter, dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan pemerintahan daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.
“NOTE (INFORMASI PENTING)”.
1. Jawablah tugas dari materi yang sudah diberikan dengan tidak Asbak (asal nebak).
Jika terbukti mengisi jawaban dengan asal maka akan diberikan nilai 0 (kosong).
2. Di anjurkan untuk mengisi tugas-tugas yang sudah berikan secara daring (online)
melalui WEB SMK GELORA. Jika kalian tidak bisa meng-upload jawaban pada tugas
yang diberikan silahkan kalian mengisi tugas kalian dibuku tulis kalian masing-masing
kemudian foto lembar jawabannya dan kirim ke no WA 0895616000052 atau email:
ibnu.khaldun13@mhs.uinjkt.ac.id serta cantumnya nama kalian masing-masing.
3. Isilah tugas kalian masing-masing sesuai dengan waktu yang telah ditentukan di
WEB SMK GELORA apabila diketahui terlambat dari waktu yang sudah ditentukan di
WEB SMK GELORA dalam mengisi jawaban tugas yang sudah diberikan maka
diberikan nilai 0.
4. Bacalah dan pahami tugas-tugas yang sudah diberikan dengan baik dan benar.
5. Jawaban dari tugas yang sudah berikan harus ditulis ulang tidak boleh mengcopy
secara keseluruhan jika ingin mengcopy jawaban hanya dibatasi maksimal 50%.
SELAMAT MENGERJAKAN

More Related Content

What's hot

Ppkn mengupas penyelenggaraan kekuasaan negara
Ppkn  mengupas penyelenggaraan kekuasaan negaraPpkn  mengupas penyelenggaraan kekuasaan negara
Ppkn mengupas penyelenggaraan kekuasaan negarawiwikmiraldy
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraNandha Zulyana
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNRezki Atirah
 
Kekuasaan negara
Kekuasaan negaraKekuasaan negara
Kekuasaan negarakangjarkom
 
Organisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesiaOrganisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesiaRirin Manik
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraRama Putra
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriRezki Atirah
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negarasanto72
 
Negara dan Warganegara
Negara dan WarganegaraNegara dan Warganegara
Negara dan Warganegarazainal933
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaAmran Jaya
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatCha-cha Taulanys
 
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraJajang Sulaeman
 

What's hot (20)

Ppkn mengupas penyelenggaraan kekuasaan negara
Ppkn  mengupas penyelenggaraan kekuasaan negaraPpkn  mengupas penyelenggaraan kekuasaan negara
Ppkn mengupas penyelenggaraan kekuasaan negara
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Kekuasaan negara
Kekuasaan negaraKekuasaan negara
Kekuasaan negara
 
Organisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesiaOrganisasi pemerintah indonesia
Organisasi pemerintah indonesia
 
Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
Negara dan Warganegara
Negara dan WarganegaraNegara dan Warganegara
Negara dan Warganegara
 
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutifTugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
 
Trias politika
Trias politikaTrias politika
Trias politika
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
Pembagian Kekuasaan Negara
Pembagian Kekuasaan NegaraPembagian Kekuasaan Negara
Pembagian Kekuasaan Negara
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn 8 Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
 

Similar to PEMBAGIAN KUASA DI INDONESIA

Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanBambang Setiawan
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...Pusat Analisis
 
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptxppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptxNurulEfiningsih2
 
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruprentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruapotek agam farma
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaChaing Saing
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Eva Yusinta
 
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraYasmine Rusnandha
 
Materi kelas x pertemuan ke 2
Materi kelas x pertemuan ke 2Materi kelas x pertemuan ke 2
Materi kelas x pertemuan ke 2IndraAzianti
 
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Muhammad Saputra
 
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Rajabul Gufron
 
Materi kelas x pertemuan ke 3
Materi kelas x pertemuan ke 3Materi kelas x pertemuan ke 3
Materi kelas x pertemuan ke 3IndraAzianti
 

Similar to PEMBAGIAN KUASA DI INDONESIA (20)

Kel 1 kls x farmasi
Kel 1 kls x farmasiKel 1 kls x farmasi
Kel 1 kls x farmasi
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptxppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx
ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx
 
pancasila m12.docx
pancasila m12.docxpancasila m12.docx
pancasila m12.docx
 
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruprentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegaraPPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
PPKn - Menyemai kesadaran konstitusional dalam kehidupan bernegara
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Materi kelas x pertemuan ke 2
Materi kelas x pertemuan ke 2Materi kelas x pertemuan ke 2
Materi kelas x pertemuan ke 2
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
 
Urgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilanUrgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilan
 
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
 
Bab 1 nilai pancasila
Bab 1 nilai pancasilaBab 1 nilai pancasila
Bab 1 nilai pancasila
 
Bhsa indo
Bhsa indoBhsa indo
Bhsa indo
 
Materi kelas x pertemuan ke 3
Materi kelas x pertemuan ke 3Materi kelas x pertemuan ke 3
Materi kelas x pertemuan ke 3
 

More from SigitSurya3

Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motorSigitSurya3
 
3. hari akhir fix
3. hari akhir fix3. hari akhir fix
3. hari akhir fixSigitSurya3
 
Fungsi komposisi & fungsi invers
Fungsi komposisi & fungsi inversFungsi komposisi & fungsi invers
Fungsi komposisi & fungsi inversSigitSurya3
 
6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)SigitSurya3
 
Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)SigitSurya3
 
Vektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensiVektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensiSigitSurya3
 
Vektor dua dimensi
Vektor dua dimensiVektor dua dimensi
Vektor dua dimensiSigitSurya3
 
Bahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xiiBahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xiiSigitSurya3
 
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)SigitSurya3
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaSigitSurya3
 
Lanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akarLanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akarSigitSurya3
 
3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullahSigitSurya3
 

More from SigitSurya3 (20)

Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 
3. hari akhir fix
3. hari akhir fix3. hari akhir fix
3. hari akhir fix
 
7. waris fix
7. waris fix7. waris fix
7. waris fix
 
Fungsi komposisi & fungsi invers
Fungsi komposisi & fungsi inversFungsi komposisi & fungsi invers
Fungsi komposisi & fungsi invers
 
6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)
 
Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)
 
Vektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensiVektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensi
 
Vektor dua dimensi
Vektor dua dimensiVektor dua dimensi
Vektor dua dimensi
 
Matriks 5
Matriks 5Matriks 5
Matriks 5
 
Bahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xiiBahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xii
 
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Matriks 4
Matriks 4Matriks 4
Matriks 4
 
Lanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akarLanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akar
 
Matriks 3
Matriks 3Matriks 3
Matriks 3
 
Bab 1 fisika
Bab 1 fisikaBab 1 fisika
Bab 1 fisika
 
Bab 1 ipa
Bab 1 ipaBab 1 ipa
Bab 1 ipa
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

PEMBAGIAN KUASA DI INDONESIA

  • 1. 2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia Dalam sebuah praktik ketatanegaan tidak jarang terjadi pemussatan kekuasaan pada satu orang saja, terjadi pengelolaan sistem pemerintahan di lakukan secara absolut atau otorites. Untuk menghindari hal tersebut perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan, agar terjadi kontrol dan keseimbangan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif, yudikatif tidak dipegang oleh satu orang saja. Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian itu? Kusnardi dan ibrahim (1983:140) menyatakan bahwa istilah kekuasaan (separation of power) dan pembagian kekuasaan (divisions of power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organ dan fungsinya. Dengan kata lain, pemegang kekuasaan negara meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikadif merupakan lembaga terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan kordinasi dan kerjasama. Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat. Berbeda dengan mekanisme kekuasaan, di dalam mekanisme pembagian kekuasaan, kekuasaan negara itu memang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal membagi konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian itu dimungkinkan ada kordinasi atau kerjasama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Bagaimana konsep kekuasaan yang dianut Indnesia? Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas beberapa bagian yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan kekuasan secara vertikal. a. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi dan lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Bedasarkan UUD Negara kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan Negara Republik Indonesia dilakukan pada tingkatan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pembagian tingkatan pada Pemerintahan Pusat berlangsung antara lembaga-lembaga sederajat. Pembagian kekuasan pada pemerintahan pusat mengalami penggeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penggeseran yang di maksud adalah pengggerseran klasifikasi kekuasaan negara yang pada umumnya terdiri dari atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara. 1. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang- Undang Dasar. Kekuasaan ini dijadikan oleh Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagaimana di tegaskan dalam pasal 3 ayat (1) UUD Negara Kesatuan Repulik Indonesia yang menyatakan bahwa “Majlis Permusyawatan Rakyat berwenang mengubah dan menerapkan Undang-undang Dasar.” Adapun tugas dari lembaga konstitutif yaitu, 1. melakukan pelantikan presiden dan wakil presiden dari sebuah hasil pemilu, 2. Melakukan presiden atau wakil presiden apabila posisi kosong, 3. Melakukan sebuah pemutusan dari usulan DPR yang dimana berdasarkan keputusan mahkamah konstitusi untuk melakukan pemberhentian presiden dan wakil presiden dari masa jabatannya, 4. Melakukan penggantian dan juga penetapan terhadap Undang-undang Dasar.
  • 2. 2. Kekuasan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan menyelenggarakan pemerintahan negara. Kekuasaan ini di pegang oleh presiden sebagainmana yang telah ditegaskan pada pasal 4 ayat (1) UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang Dasar.’ 3. Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20 ayat (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.” tugas dan wewenang lembaga legislatif Badan Legislatif di Indonesia ini meliputi Dewan Perwakilan Rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara (DPR). DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara yang mempunyai tugas. Yaitu,1. Legislasi. Anggota DPR yang mempunya tugas dan wewenang untuk menyusun program Legislasi Nasional (Prolegnas), meyusun dan merancang Undang-undang RUU, menerima RUU yang diajkuan oleh DPD. Kemudian membahas tentang RUU yang diajukan oleh Presiden dan DPD, menetapkan RUU bersama presiden, dan menyetujui atau tidaknya peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan oleh presiden) untuk ditetapkan menjadi Undang-undang Negara, 2. Anggaran. Dalam tugasnya juga DPR memberikan persetujuan atas RUU APBN (yang diajukan presiden), memperhatikan DPD atau RUU tentang APBN dan RUU tentang pajak. Kemudian menindak lanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), 3. Pengawasan. DPR harus melakukan pengawasan terhdap pelaksaan UU, APBN, kebijakan pemerintah dan menindak lanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD. 4. Kekuasaan Yudikatif atau disebut Kekuasaan Kehakiman, yaitu kekuasaan untuk menyelengggrakan peradilan guna menegakan hukum keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitsi sebagaimana ditegaskan dalam pasal 24 ayat (2) UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menyatakan bahwa “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Adapaun dari tugas mengenai kekukasaan kehakiman ada beberapa klasiifikasinya yaitu: 1. Hukum Kriminal, dalam hukum ini biasanya dikendalikan oleh pengadilan pidana yang dimana di Indonesia memliki sifat berjenjang, yaitu dari Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten/kota), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi) dan Mahkamah Agung (tingkat nasional). Dalam amasalah civil law, biasanya dipegang oleh Pengadilan Negeri, namun khusus umat Islam diselesaikan dalam pengadilan Agama. 2. Hukum Konstitusi, menganai masalah konstitusi itu diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi yang menyelesaikan masalah individu, atau golongan ataupun lembaga negara terkait masalah keputusan undang-undang. 3. Hukum Administratif, yaitu menyelesaikan kasus-kasus terkait sengketa tanah, sertifikat dan sejenisnya. 5. Kekuasaan Eksaminati/Inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dangan menyelenggarakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan Badan Pemeriksaan Keuangan
  • 3. sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.” Adapun Tugas sesuai yang tercantung dalam RUU Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 pada BAB dari Kekuasaan Eksaminati/Inspektif ialah: 1. Pemerinkasaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga Negara laininnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara. 2. Pelaksanaan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan dilakukan atas dasar Undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. 3. Pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan mencakup pemeriksa kinerja, keuangan, dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu. 4. Dalam pemeriksaan di lakukan oleh akuntan publik berdasarkan undang- undang, laporan tersebut wajib disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk kemudian dipublikasikan. 5. Hasil pemeriksa yang telah dilakukan oleh badan pemeriksa keuangan harus dibahas sesuai dengan standar pemeriksa keuangan negara berlaku. 6. Hasil peeriksaan dan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diserahkan kepada DPD, DPR dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil dari pemriksaan tertulis kepada Presiden, Gubernur, Walikota/Bupati. 7. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka Badan Pemeriksa Keuangan wajib melapor pada instansi yang berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut. 8. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan dijadikan dasar penyelidikan oleh pejabat penyidik yang brwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 9. Badan Pemeriksa Keuangan memantau pelaksaan tindakan lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang, dan hasilnya diberitahukan kepada DPR, DPD dan DPRD serta Pemerintah secara tertulis. 6. Kekuasaan Moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kesetabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dalam undang-undang.” Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintahan Daerah (Kepala Daerah/Wakili Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkatan provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah povinsi (Gubernur/Wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkatan kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/Wakil Buapati atau Walikota/Wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota. b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan berdasarkan tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indinesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintahan
  • 4. daerah, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Hubungan antara antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten terjalin dengan kordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan wewang kepemerintahan kepada pmerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yutisi, agama, moneter, dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang- undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat. “NOTE (INFORMASI PENTING)”. 1. Jawablah tugas dari materi yang sudah diberikan dengan tidak Asbak (asal nebak). Jika terbukti mengisi jawaban dengan asal maka akan diberikan nilai 0 (kosong). 2. Di anjurkan untuk mengisi tugas-tugas yang sudah berikan secara daring (online) melalui WEB SMK GELORA. Jika kalian tidak bisa meng-upload jawaban pada tugas yang diberikan silahkan kalian mengisi tugas kalian dibuku tulis kalian masing-masing kemudian foto lembar jawabannya dan kirim ke no WA 0895616000052 atau email: ibnu.khaldun13@mhs.uinjkt.ac.id serta cantumnya nama kalian masing-masing. 3. Isilah tugas kalian masing-masing sesuai dengan waktu yang telah ditentukan di WEB SMK GELORA apabila diketahui terlambat dari waktu yang sudah ditentukan di WEB SMK GELORA dalam mengisi jawaban tugas yang sudah diberikan maka diberikan nilai 0. 4. Bacalah dan pahami tugas-tugas yang sudah diberikan dengan baik dan benar. 5. Jawaban dari tugas yang sudah berikan harus ditulis ulang tidak boleh mengcopy secara keseluruhan jika ingin mengcopy jawaban hanya dibatasi maksimal 50%. SELAMAT MENGERJAKAN