SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
BAHAN AJAR PPKN SMA KELAS X SMT 1
KOMPETENSI DASAR
Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam
Praktik
penyelenggaraan pemerintahan
negara sebagai salah satu
bentuk pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintah negara.
Menganalisis nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Mewujudkan keputusan bersama
sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara
Materi Pembelajaran
Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
Kedudukan dan fungsi Kementerian
Negara Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian
Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara
Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah
dalam_mengatur semua yang berkaitan
dengan pemerintahan. Sistem ini berfungsi
untuk menjaga kestabilan_pemerintahan,
politik, pertahanan, ekonomi, dll.
Pengertian Sistem Pemerintahan
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan  kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain agar
melakukan tindakan-tindakan yang
diperintahkannya
Kekuasaan negara  kewenangan
Negara untuk mengatur seluruh
rakyatnya untuk mencapai keadilan dan
kemakmuran, serta keteraturan.
Menurut John Locke
Kekuasaan negara dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk membuat atau membentuk
undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili
setiap pelanggaran terhadap
undangundang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan hubungan luar
negeri.
Menurut Montesquieu
a. Kekuasaan legislatif, yaitu
kekuasaan untuk membuat atau
membentuk undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu
kekuasaan untuk melaksanakan
undang-undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu
kekuasaan untuk mempertahankan
undang undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-
undang.
Konsep Pembagian
Kekuasaan di Indonesia
Mengapa harusa ada pembagian kekuasaan?
Kata kunci: kontrol dan keseimbangan di
antara lembaga pemegang kekuasaan.
Pembagian kekuasaan
Kekuasaan negara dibagi dalam beberapa bagian
(legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan.
Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-
bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama.
Mekanisme pembagian ini banyak sekali digunakan
oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemisahan kekuasaan
kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa
bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya.
Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-
masing. Contoh negara yang menganut mekanisme
pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Konsep pembagian
kekuasaan yang dianut
Indonesia
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur
sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri
atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara
horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
Pembagian kekuasaan
secara horisontal
pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-
lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara
dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
Pemerintahan pusat
berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang
sederajat (kekuasaan konstitutif, legislatif, eksekutif,
yudikatif, eksaminatif, dan moneter)
Pemerintahan daerah
berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang
sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD).
Pembagian kekuasaan
secara vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal 
pembagian kekuasaan menurut tingkatnya,
yaitu pembagian kekuasaan antara
beberapa tingkatan pemerintahan.
Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
Pembagian kekuasaan
secara vertikal Hubungan antara pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi,
pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat
dalam bidang administrasi dan kewilayahan.
muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas
desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan
wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah
otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus
dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya,
kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan
dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi,
agama, moneter dan fiskal.
Pembagian Kekuasaan dalam Pemerintahan Indonesia
Pembagian Kekuasaan Secara
Vertikal
Pembagian Kekuasaan
Secara Horizontal
Kekuasaan Konstitutif,
dijalankan oleh MPR.
Kekuasaan Eksekutif
dipegang oleh...
Kekuasaan Legislatif
dipegang oleh…
Kekuasaan Yudikatif
dipegang oleh…
Kekuasaan Eksaminatif/
Inspektif dijalankan oleh…
Kekuasaan Moneter
dijalankan oleh….
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
Pada pemerintahan daerah berlangsung
pembagian kekuasaan secara vertikal
yang ditentukan oleh pemerintahan
pusat.
Lahir sebagai konsekuensi
diterapkannya asas desentralisasi.
Diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
OTODA diatur dalam Pasal 18 Ayat 5
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik
Indonesia
Pembentukan kementerian
Kementerian adalah lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
tertentu dalam pemerintahan.
Kementerian berkedudukan di ibukota negara yaitu Jakarta dan berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
Pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 hari kerja sejak presiden
mengucapkan sumpah/janji.
Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam UUD 1945 harus dibentuk dalam satu kementerian
tersendiri.
Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian tersebut dilakukan
dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kecuali untuk
pembubaran kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keamanan,
dan keuangan harus dengan persetujuan DPR
Kedudukan Lembaga
Kementerian
Menurut UU No.39 tahun 2008 mengenai
Kementerian Negara pada Bab II Kedudukan dan Urusan
Pemerintahan
Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesi.
Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
Kedudukannya juga tidak tergantung pada dewan akan
tetapi tergantung pada Presiden.
Untuk menetapkan politik Pemerintah dan koordinasi
dalam pemerintahan Negara para Menteri bekerja
bersama, satu sama lain seerat-eratnya di bawah
pimpinan Presiden.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan, yang terdiri atas:
1. Urusan pemerintahan yang nomenklatur
Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar
negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
2. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam UUD 1945, meliputi urusan
agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan,
sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,
pertambangan, energi, pekerjaan umum,
transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi,
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan, dan perikanan.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan, yang terdiri atas:
3. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi
urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur
negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara,
pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil
dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan,
pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan
atau daerah tertinggal.
Kedudukan dan Fungsi
Lembaga Pemerintahan non
Kementrian
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan
lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu.
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di
bawah presiden dan bertanggung jawab langsung
kepada presiden melalui menteri atau pejabat
setingkat menteri yang terkait.
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian didirikan
dengan tujuan untuk melaksanakan tugas khusus
yang didelegasikan kepadanya oleh presiden.
Pembentukan dan pembubarannya tergantung
pada keinginan presiden; presiden dapat
membentuk yang baru atau membubarkan yang
lain semata-mata tergantung pada keinginannya
saja.
Lembaga Pemerintah Non Kementrian
yang ada di Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Informasi
Geospasial (BIG), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan
Kepegawaian Negara (BKN), Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (Bapeten), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP)
Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan
Nilai-nilai Pancasila
1. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pancipta alam semesta.
bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,
menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam
hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke
arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa indonesia.
4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur
secara lahiriah ataupun batiniah.
Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila
adalah yang berhakikat:
a. Kebebasan,terbagikan/terdesentralisasikan,
kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika dan
norma kehidupan.
b. Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-
prinsip demokrasi yang memperjuangkan
kepentingan rakyat , kontrol publik.
c. Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan
partisipasi rakyat yang seluas-luasnya.
d. Supremasi hukum.

More Related Content

Similar to ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx

prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruprentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruapotek agam farma
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraNandha Zulyana
 
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARATugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARAKholilah Sista
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaSigitSurya3
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 Shintia S P Dewi
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriRezki Atirah
 
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita SariTugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...Pusat Analisis
 
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptx
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptxKonsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptx
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptxCandraAdikurnia1
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiSMK
 
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptx
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptxPPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptx
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptxEtaSusanty1
 
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptx
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptxPPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptx
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptxSiskaSulle
 
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...Fahmi W. Arifudin
 

Similar to ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiruprentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
prentasi PKN kelompok A.Mustagfiru
 
Kekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negaraKekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negara
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
 
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARATugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasa
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita SariTugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita Sari
Tugas Hukum Kelembagaan Negara Fenti Anita Sari
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13Bab 4 kls xi k 13
Bab 4 kls xi k 13
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptx
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptxKonsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptx
Konsep Birokrasi Penyelenggara Pemerintah dan Pemerintahan.pptx
 
Pkn bab 3
Pkn bab 3Pkn bab 3
Pkn bab 3
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xii
 
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptx
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptxPPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptx
PPT_PPKn_X_Semester_1_Bab_1.pptx
 
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptx
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptxPPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptx
PPT PPKn X Semester 1 Bab 1.pptx
 
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
Modul PKn Kelas 10 BAB 1 pertemuan 1: Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Indon...
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 

More from NurulEfiningsih2

Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptxPresentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptxNurulEfiningsih2
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptNurulEfiningsih2
 
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptx
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptxTeks_Laporan_Hasil_Observasi.pptx
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptxNurulEfiningsih2
 
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptxNurulEfiningsih2
 
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.pptNurulEfiningsih2
 
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptxPANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptxNurulEfiningsih2
 

More from NurulEfiningsih2 (11)

Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptxPresentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
Teks DEBAT.pptx
Teks DEBAT.pptxTeks DEBAT.pptx
Teks DEBAT.pptx
 
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptx
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptxTeks_Laporan_Hasil_Observasi.pptx
Teks_Laporan_Hasil_Observasi.pptx
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx
501082244-Ppt-Teks-Fabel.pptx
 
MAKALAH GEOGRAFI.pdf
MAKALAH GEOGRAFI.pdfMAKALAH GEOGRAFI.pdf
MAKALAH GEOGRAFI.pdf
 
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt
12_Ringkasan_Ikhtisar_dan_Resensi_ppt.ppt
 
TEKS PROSEDUR.pptx
TEKS PROSEDUR.pptxTEKS PROSEDUR.pptx
TEKS PROSEDUR.pptx
 
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptxPANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptx
PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA_pptx.pptx
 
teks-eksposisi.pptx
teks-eksposisi.pptxteks-eksposisi.pptx
teks-eksposisi.pptx
 

Recently uploaded

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

ppt_ppkn_kls_x_smt_1_bab_1_nilai_panasil.pptx

  • 1. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara BAHAN AJAR PPKN SMA KELAS X SMT 1
  • 2. KOMPETENSI DASAR Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam Praktik penyelenggaraan pemerintahan negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintah negara. Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara. Mewujudkan keputusan bersama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
  • 3. Materi Pembelajaran Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Kedudukan dan fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
  • 4. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah dalam_mengatur semua yang berkaitan dengan pemerintahan. Sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan_pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll. Pengertian Sistem Pemerintahan
  • 5. Pengertian Kekuasaan Kekuasaan  kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan-tindakan yang diperintahkannya Kekuasaan negara  kewenangan Negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta keteraturan.
  • 6. Menurut John Locke Kekuasaan negara dibagi menjadi tiga macam yaitu: a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undangundang c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
  • 7. Menurut Montesquieu a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang.
  • 8. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia Mengapa harusa ada pembagian kekuasaan? Kata kunci: kontrol dan keseimbangan di antara lembaga pemegang kekuasaan.
  • 9. Pembagian kekuasaan Kekuasaan negara dibagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian- bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali digunakan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
  • 10. Pemisahan kekuasaan kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya. Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing- masing. Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
  • 11. Konsep pembagian kekuasaan yang dianut Indonesia Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
  • 12. Pembagian kekuasaan secara horisontal pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga- lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
  • 13. Pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang sederajat (kekuasaan konstitutif, legislatif, eksekutif, yudikatif, eksaminatif, dan moneter) Pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
  • 14. Pembagian kekuasaan secara vertikal Pembagian kekuasaan secara vertikal  pembagian kekuasaan menurut tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
  • 15. Pembagian kekuasaan secara vertikal Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan. muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal.
  • 16. Pembagian Kekuasaan dalam Pemerintahan Indonesia Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal Kekuasaan Konstitutif, dijalankan oleh MPR. Kekuasaan Eksekutif dipegang oleh... Kekuasaan Legislatif dipegang oleh… Kekuasaan Yudikatif dipegang oleh… Kekuasaan Eksaminatif/ Inspektif dijalankan oleh… Kekuasaan Moneter dijalankan oleh…. Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pada pemerintahan daerah berlangsung pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintahan pusat. Lahir sebagai konsekuensi diterapkannya asas desentralisasi. Diatur dalam Pasal 18 Ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, OTODA diatur dalam Pasal 18 Ayat 5 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • 17. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
  • 18. Pembentukan kementerian Kementerian adalah lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Kementerian berkedudukan di ibukota negara yaitu Jakarta dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 hari kerja sejak presiden mengucapkan sumpah/janji. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945 harus dibentuk dalam satu kementerian tersendiri. Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian tersebut dilakukan dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kecuali untuk pembubaran kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keamanan, dan keuangan harus dengan persetujuan DPR
  • 19. Kedudukan Lembaga Kementerian Menurut UU No.39 tahun 2008 mengenai Kementerian Negara pada Bab II Kedudukan dan Urusan Pemerintahan Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesi. Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kedudukannya juga tidak tergantung pada dewan akan tetapi tergantung pada Presiden. Untuk menetapkan politik Pemerintah dan koordinasi dalam pemerintahan Negara para Menteri bekerja bersama, satu sama lain seerat-eratnya di bawah pimpinan Presiden.
  • 20. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yang terdiri atas: 1. Urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan. 2. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
  • 21. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yang terdiri atas: 3. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
  • 22. Kedudukan dan Fungsi Lembaga Pemerintahan non Kementrian
  • 23. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.
  • 24. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden. Pembentukan dan pembubarannya tergantung pada keinginan presiden; presiden dapat membentuk yang baru atau membubarkan yang lain semata-mata tergantung pada keinginannya saja.
  • 25. Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang ada di Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
  • 27. Nilai-nilai Pancasila 1. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. 2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
  • 28. 3. Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia. 4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. 5. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
  • 29. Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah yang berhakikat: a. Kebebasan,terbagikan/terdesentralisasikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika dan norma kehidupan. b. Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip- prinsip demokrasi yang memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik. c. Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-luasnya. d. Supremasi hukum.