1. Materi adalah zat yang menyusun segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang, dapat berupa gas, cair, atau padat seperti karbondioksida, air, dan kapur.
2. Materi dapat diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Unsur terdiri dari satu jenis atom, senyawa terdiri dari dua atau lebih unsur, sedangan campuran terdiri dari dua jenis zat at
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kuantitatif gravimetri. Metode ini didasarkan pada penimbangan hasil reaksi kimia. Dokumen menjelaskan tahapan analisis gravimetri mulai dari pembentukan endapan, pencucian, pengeringan, dan perhitungan kadar zat berdasarkan faktor gravimetri. Dokumen juga membahas kondisi yang perlu dipenuhi agar endapan yang terbentuk dapat digunakan untuk analisis kuant
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Analisis kimia meliputi analisis kualitatif untuk mengidentifikasi komponen dan analisis kuantitatif untuk menentukan perbandingan komponen. Metode analisis meliputi gravimetri, volumetri, elektrokimia, spektrofotometri, dan kromatografi. Analisis volumetri melibatkan pengukuran volume larutan standar yang bereaksi dengan larutan yang diuji untuk menentukan kadar zat tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri yang meliputi prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya. Metode ini didasarkan pada pengukuran massa analit atau senyawa yang diinginkan setelah diubah menjadi bentuk yang dapat diukur melalui cara penguapan, elektrogravimetri, atau pengendapan. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengendapan, penyaringan, penc
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa metode analisis kualitas air, yaitu penetapan alkalinitas, COD, BOD, TOM, kadar CO2 bebas, DO. Metode yang dijelaskan meliputi prinsip, tujuan, alat dan bahan, tahapan kerja, data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kuantitatif gravimetri. Metode ini didasarkan pada penimbangan hasil reaksi kimia. Dokumen menjelaskan tahapan analisis gravimetri mulai dari pembentukan endapan, pencucian, pengeringan, dan perhitungan kadar zat berdasarkan faktor gravimetri. Dokumen juga membahas kondisi yang perlu dipenuhi agar endapan yang terbentuk dapat digunakan untuk analisis kuant
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Analisis kimia meliputi analisis kualitatif untuk mengidentifikasi komponen dan analisis kuantitatif untuk menentukan perbandingan komponen. Metode analisis meliputi gravimetri, volumetri, elektrokimia, spektrofotometri, dan kromatografi. Analisis volumetri melibatkan pengukuran volume larutan standar yang bereaksi dengan larutan yang diuji untuk menentukan kadar zat tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri yang meliputi prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya. Metode ini didasarkan pada pengukuran massa analit atau senyawa yang diinginkan setelah diubah menjadi bentuk yang dapat diukur melalui cara penguapan, elektrogravimetri, atau pengendapan. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengendapan, penyaringan, penc
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa metode analisis kualitas air, yaitu penetapan alkalinitas, COD, BOD, TOM, kadar CO2 bebas, DO. Metode yang dijelaskan meliputi prinsip, tujuan, alat dan bahan, tahapan kerja, data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
Dokumen tersebut membahas tentang analisis volumetri yang merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran volume larutan titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengukuran volume titran dan analit, serta perhitungan konsentrasi berdasarkan reaksi stoikiometri.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
1. Analisis kadar Mg dan Ca dalam beberapa sampel batu fosfat dan kalsium oksalat dengan metode gravimetri melalui proses pengendapan, pemijaran, dan penimbangan untuk menghitung kadar kimiawi.
2. Analisis kadar logam seperti Zn, Cd, dan SO4 dalam beberapa sampel melalui proses larutan, pengendapan, pemijaran, dan penimbangan untuk menghitung berat zat kimia.
3. Beberapa analisis melibat
Praktikum alkalimetri dilakukan untuk menghitung volume larutan HCl dengan menggunakan titrasi netralisasi antara larutan HCl dengan NaBoraks. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan larutan HCl dan NaBoraks, standarisasi larutan HCl, dan pengujian contoh uji dengan menggunakan indikator metil oranye. Hasil perhitungan normalitas contoh uji dan presentasi kesalahan standarisasi dilaporkan.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Bab V membahas asidi-alkalimetri, termasuk tujuan percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan asam dan basa serta kadar sampel, teori dasar tentang titrasi asam-basa dan indikator, prosedur kerja meliputi standarisasi larutan dan penetapan kadar sampel, serta pembahasan hasil percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan HCl dan NaOH yang distandarisasi.
Analisis gravimetri melibatkan pemisahan komponen yang akan ditentukan dari sampel, pengendapannya, dan penimbangan endapan untuk menghitung kadar komponen tersebut berdasarkan beratnya. Metode ini memerlukan endapan yang mudah terbentuk dan disaring serta stabil.
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
File ini berisi materi sifat koligatif larutan beserta latihan soalnya. Disusun untuk mengaktifkan siswa di dlaam kegiatan belajar. Silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
Dokumen tersebut membahas tentang analisis volumetri yang merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran volume larutan titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengukuran volume titran dan analit, serta perhitungan konsentrasi berdasarkan reaksi stoikiometri.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
1. Analisis kadar Mg dan Ca dalam beberapa sampel batu fosfat dan kalsium oksalat dengan metode gravimetri melalui proses pengendapan, pemijaran, dan penimbangan untuk menghitung kadar kimiawi.
2. Analisis kadar logam seperti Zn, Cd, dan SO4 dalam beberapa sampel melalui proses larutan, pengendapan, pemijaran, dan penimbangan untuk menghitung berat zat kimia.
3. Beberapa analisis melibat
Praktikum alkalimetri dilakukan untuk menghitung volume larutan HCl dengan menggunakan titrasi netralisasi antara larutan HCl dengan NaBoraks. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan larutan HCl dan NaBoraks, standarisasi larutan HCl, dan pengujian contoh uji dengan menggunakan indikator metil oranye. Hasil perhitungan normalitas contoh uji dan presentasi kesalahan standarisasi dilaporkan.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Bab V membahas asidi-alkalimetri, termasuk tujuan percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan asam dan basa serta kadar sampel, teori dasar tentang titrasi asam-basa dan indikator, prosedur kerja meliputi standarisasi larutan dan penetapan kadar sampel, serta pembahasan hasil percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan HCl dan NaOH yang distandarisasi.
Analisis gravimetri melibatkan pemisahan komponen yang akan ditentukan dari sampel, pengendapannya, dan penimbangan endapan untuk menghitung kadar komponen tersebut berdasarkan beratnya. Metode ini memerlukan endapan yang mudah terbentuk dan disaring serta stabil.
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
File ini berisi materi sifat koligatif larutan beserta latihan soalnya. Disusun untuk mengaktifkan siswa di dlaam kegiatan belajar. Silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan yang merupakan sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut tetapi tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan, serta osmosis. Dokumen juga menjelaskan hukum Raoult yang menyatakan bah
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk penjelasan tentang penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
BAB 5 membahas konsep larutan, termasuk komposisi, sifat zat terlarut, kesetimbangan larutan, dan sifat koligatif larutan. Konsep-konsep kunci meliputi komposisi larutan (persen, molaritas, molalitas), sifat ionik dan molekuler zat terlarut, faktor yang mempengaruhi kelarutan, dan dampak zat terlarut terhadap sifat pelarut seperti tekanan uap, titik didih dan beku, s
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
Praktikum mengukur kelarutan asam oksalat pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam oksalat berkurang dengan penurunan suhu dari 25°C menjadi 10°C. Perhitungan kalor pelarutan diferensial memberikan nilai positif sebesar 29.144 J/mol K, mengindikasikan proses pelarutan bersifat endotermik.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku serta satuan konsentrasi seperti molalitas, persen massa, dan fraksi mol beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi zat, konsep larutan, sifat-sifat larutan seperti kelarutan dan konsentrasi larutan, serta pemanfaatan larutan dalam kehidupan sehari-hari. Dibahas pula tentang asam, basa, garam, sifat koligatif larutan, dan penyerapan cahaya oleh larutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sistem koloid. Ia menjelaskan komponen larutan, sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta jenis dan sifat karakteristik dari sistem koloid.
The document discusses different types of mechanical waves including transverse waves, longitudinal waves, and stationary waves. It defines various wave characteristics such as amplitude, wavelength, frequency, period, phase, and speed. It provides equations for describing traveling waves and stationary waves. Examples are given of standing wave patterns that can exist at fixed and free boundaries. Key concepts covered include the differences between transverse and longitudinal waves, and how stationary waves form through the superposition of traveling waves.
This document provides an introduction to arithmetic and geometric sequences and series. It discusses key competencies, learning objectives, and concepts related to sequences and series, including defining arithmetic and geometric sequences, determining the n-th term of sequences, and examples of calculating sequence terms. Character development and a concept map are also mentioned. The material is intended for a 10th grade mathematics class in Batam, Indonesia.
1. The document discusses alternating current (AC) circuits. It provides definitions and concepts related to AC circuits, including AC voltage, current, frequency, phase difference, inductors, capacitors, and resistances.
2. It gives examples of AC circuit calculations, such as calculating maximum current, inductive reactance, and impedance in series RLC circuits.
3. The purpose is to analyze and solve problems involving AC circuits that are commonly encountered in daily life. Concept maps and examples are provided to explain key concepts in AC circuits.
Dokumen tersebut merangkum berbagai teknik dan tips untuk menyusun dan menyampaikan presentasi secara efektif, mulai dari mempersiapkan materi, struktur, alat bantu, hingga cara mengatasi rasa takut dan latihan berbicara di depan umum. Hal-hal penting yang disarankan antara lain mempelajari momentum acara, mengenali audiens, menentukan tujuan presentasi, serta mempersiapkan materi dan latihan berulang kali
1. Dokumen tersebut membahas tentang induksi elektromagnetik dan transformator.
2. Induksi elektromagnetik terjadi akibat perubahan medan magnet pada kumparan, sementara transformator digunakan untuk mengubah tegangan listrik.
3. Transformator memainkan peran penting dalam transmisi energi listrik jarak jauh dengan meningkatkan tegangan sehingga mengurangi kerugian energi.
Fluida dinamis membahas tentang fluida ideal, persamaan kontinuitas yang menghubungkan kecepatan fluida di berbagai tempat, asas Bernoulli yang menyatakan bahwa pada tempat yang lajunya besar tekanannya kecil dan sebaliknya, serta penerapan persamaan Bernoulli pada alat penyemprot nyamuk, pipa venturi, dan tabung Pitot.
Dokumen tersebut membahas tentang getaran dan gelombang, termasuk:
1. Pengertian dan jenis-jenis getaran serta gelombang
2. Hubungan antara frekuensi, periode, dan kecepatan rambat gelombang
3. Hukum kekekalan energi pada sistem getaran harmonik
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Secara singkat, suhu adalah ukuran energi kinetik partikel, kalor adalah energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu, dan terdapat tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan gerak vertikal. Terdapat rumus-rumus yang menjelaskan hubungan antara kecepatan, percepatan, jarak dan waktu pada GLBB dan gerak jatuh bebas, gerak naik-turun, dan gerak naik. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk memperjelas pemahaman materi.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis paragraf yaitu paragraf deskriptif, argumentatif, naratif, dan persuasif. Terdapat penjelasan mengenai ciri khas setiap jenis paragraf beserta contoh-contohnya. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu menganalisis dan menilai keempat jenis paragraf tersebut.
2. SKKD
STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep penulisan lambang
unsur dan persamaan reaksi.
KOMPETENSI DASAR
Mengelompokkan sifat materi
Mengelompokkan perubahan materi
Mengklasifikasikan materi
Adaptif
3. MATERI
adalah material fisik yang
alam
menyusun
segala sesuatu yang mempunyai massa
dan menempati ruang
Materi dapat berbentuk : gas, cair, dan pad at
Contohnya : karbondioksida, air dan kapur.
Adaptif
7. UNSUR
P e n g e r t i a n U n s u r
zat t u n g g a l ya n g t id a k d a p at
dipisahkan menjadi sesuatu_yang
le b ih s e d e rh a n a , baik se car a f is ik a
a u p u n k i m i a , m e n g a n d u n g s a t u
jenis atom.
C o n t o h :
N a t r i u m { N a ) , Ma g n e si um { M g )
Adaptif
9. SENYAWA
Pengertian Senyawa
Zat yang terdiri atas dua atau lebih
unsur yang secara kimia bergabung
dengan perbandingan tertentu.
Menghasilkan materi baru yang
unsur-unsursifatnya berbeda dengan
penyusunnya
Contoh: air (H,0), sukrosa ( C , 1 » O , ) ,
kalsium karbonat (CaCo)
Adaptif
11. CAMPURAN
P e n g e rti an c a m p u r a n
Materi yang tersusun dari beberapa
zat tunggal, sehingga mempunyai
sifat dan komposisi yang bervariasi.
Ciri-ciri campuran :
✓ terdiri atas 2jenis zat tunggal atau lebih
dengan komposisi tidak tetap
✓ masih mempunyai sifat zat asalnya
dapat dipisahkan menjadi komponennya
-
Adaptif
13. CAMPURAN HOMOGEN
1.
2.
3.
Disebut juga larutan,
Sifat dan komposisinya seragam
Tidak dapat dibedakan dengan
melihat langsung, maupun di bawah
mikroskop optis terbaik sekalipun
Contoh: garam dapur dalam air
Adaptif
14. PEMISAHAN CAMPURAN
• Campuran dapat dipisahkan melalui cara
fisis antara lain:
1. Penyaringan (filtrasi):
Untuk memisahkan
suspensi
zat padat dari suatu
Adaptif
15. PEMISAHAN CAMPURAN
2. Pengkristalan (kristalisasi):
untuk memisahkan zat padat dari
pelarutnya dengan cara
menguapkan pelarutnya
><
A'S{st""
16. PEMISAHAN CAMPURAN
• Campuran dapat dipisahkan melalui cara
fisis antara lain:
1. Penyaringan (filtrasi):
Untuk memisahkan
suspensi
zat padat dari suatu
Adaptif
17. PEMISAHAN CAMPURAN
•• Campuran dapat dipisahkan melalui cara
fisis antara lain:
1. Penyaringan (filtrasi):
Untuk memisahkan
suspensi
zat padat dari suatu
Adaptif
18. PEMISAHAN CAMPURAN
2. Pengkristalan ( kristalisasi):
untuk memisahkan zat padat dari
pelarutnya dengan cara
menguapkan pelarutnya
< _>
A6Gsi t"
23. CIRI-CIRI GAS
•• Susunan molekul berjauhan
· k e r a p a t a n rendah
• Ti d a k selalu bergerak dengan
kecepatan tinggi
Adaptif
24. CIRI-CIRI GAS
• Campuran
sama)
gas selalu uniform (serba
•• Gaya tarik-menarik
dapat diabaikan
antar partikel
•• Laju suatu partikel selalu berubah•
ubah tapi laju rata-rata partikel•
partikel
tetap
memiliki volume dan bentuk
Adaptif
25. CIRI-CIRI GAS
• Gas dapat dimampatkan
• Gas dapat dalam bentuk atom tunggal
seperti golongan gas mulia (He, Ar,
diatomic (H, 05, Fa),
CO,,
Xe), dan dalam
bentuk senyawa (NO, HAS)
26. CIRI-CIRI ZAT CAIR
Mempunyai kerapatan yang lebih tinggi•!•
bila dibanding dengan gas, namun lebih
rendah bila dibandingkan dengan
padatan
Jarak antar partikel lebih dekat•!•
• Merupakan fase yang terkondensasi
Adaptif
27. CIRI-CIRRI ZAT CAIR
• Merupakan fase
yang bisa
dikatakan tidak
terkompresi
• Bentuk
akan
cairan
menyesuaikan
dengan
wadahnya
-
Adaptif
28. ;
.
.
- -
·r.
t•
%3a··
·)-._-. I .,
CIRI-CIRI ZAT PADAT s
m- - - - i- --
1.Kerapatannya sangat tinggi, jauh lebih
tinggi daripada gas dan cairan
2.Jarak antar partikel sangat dekat
3.Merupakan fase yang terkondensasi
4.Merupakan fase yang
terkompresi
bisa dikatakan tidak
5.Mampu mempertahankan bentuknya
Adaptif
30. SIF AT FISI KA
-
Sifat yang dapat diamati karena ada perubahan
fisika atau perubahan yang tidak kekal
Sifat Fisika Contoh
Suhu
Massa
Warna
Bau
Titik didih
Kelarutan
Berat jenis
Kekerasan
Kelistrikan
Air untuk mandi 40C
5 gram Nikel
Belerang kuning
H,S busuk
Air pada 100C
NaCl larut dalam air
Air 1 gram/miliLiter
Intan sangat keras
Besi menghantar listrik
Adaptif
31. SIFAT KIMIA
Adalah sifat-sifat yang dapat diamati
muncul pada
Substansi
saat terjadi perubahan kimia
Sifat kimiaI
Besi (Fe)
Karban (C)
Korosi
Terbakar
Fe203
CO2
+ H2
gas
Natrium
TNT
(Na) Dengan air NaOH
Meledak (terurai) »
-
Adaptif
33. PERUBAHAN FISIKA
bersifat dapat balik(reversible)
dan tidak menghasilkan zat baru
Contoh: lilin meleleh, air membeku,
0
p e n g u a p a n
1 11Ii
7 :
t
-
i
•
- " . - - + -
Adaptif
34. PERUBAHAN KIMIA
►
►
►
bersifat tidak balik (irreversible) dan kekal.
denganmenghasilkan
zat semula.
zat baru yang berbeda
Perubahan kimia
kimia
selanjutnya disebut reaksi
Contoh: besi berkarat, ker t as/ kayu terbakar,
dan fotosintesis,
pemanasan
kapur.
batu
Adaptif
36. •!•Gula adalah senyawa yang mudah terurai
(dekomposisi) dengan pemanasan menjadi
senyawa yang lebih sederhana, misalnya
karbon hitam (arang), yang tidak dapat
terurai lagi baik secara fisika maupun kimia,
tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya
menjadi grafit dan intan
Dekomposisi gula oleh panas
Adaptif
37. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
• Kadar Zat dalam Campuran
« q « 4 «
« «
e w e . t
« «
« « « e t «
t r
d o « w « 4
form a
38. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
Kadar zat dalm campuran meliputi persen
(bagian perjuta).
(%) dan bpj
1. Persen (%)
Merupakan nilai bagian
campuran.
Persentase terbagi atas
zat terhadap jumlah total
:
Persen
Persen
Persen
massa ( %m/m)
voluma (% v/v)
massa terhadap volum (% m/v)
39. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
a. Persen massa (%m/m)
Contoh, zat Adan zat B saling
persen massa dirumuskan :
bercampur maka
-mA
" % A z } [ ( ( %
mA+mB massazatA
mas$azatB
mA-
m-
8 8 8 ' 8 8 8
I
40. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
1: jika 30 g gula dilarutkan dalam 120 g air, tentukan prosentase larutan gula !
mA = massa gula = 30 g mB = massa air = 120 g
Conteh soal
Jawab :
%A = mA
mA + mB
X 100%
Persentase gula = 30
150 g
X 100% = 20% m/m
Conteh soal
sirup !
Jawab:
2 : Sirup mengandung kadar gula 40% massa. Tentukan massa gula dalam 800 g
% gula = % A = 40%
Massa larutan =
%A= mA
mA + mB
mA + mB = 800 g
X 100%
40% = mA
800 g
X 100%
X 800 g = 320 gmA = massa gula = 40%
100%
41. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
• Contoh
larutan
Jawab :
soal 3 : Jika 60 g garam dilarutkan
garam 15 % m/ m, tent ukan
massa
dalam air hingga diperoleh
air yang digunakan I
massa garam = mA = 60 gram
% garam = %A= 15 %
%A= mA
mA + mB
60gr
60g + mB
mB -
X 100%
15% = X 100%
60g + 100%
15%
X 60g = 400g
m B = 400 g - 60 g = 340 g
42. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
b. Persen Volume
berlaku untuk zat terlarut yang berwujud cair
dengan zat pelarut yang juga berwujud cair.
-rA
%A= X100%
vA=volume zatA
vB=volumezatB
rA +rB
I
Contoh soal 1 :
Jika 20 L cuka murni akan dibuat menjadi larutan cuka 5%
diperlukanuntuk dijual di pasaran, tentukan jumlah air yang
untuk pengenceran !
43. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
Contoh soal 2 :
Kadar alcohol yang dijual di apotek tertulis
70% v/v. Tentukan alcohol murni yang
dilarutkan dalam 1 botol larutan alcohol yang
120 m L !berisi
44. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
Persen massa terhadap volume (%m/v)
untuk sejumlah massa zat terlarut yangPersentase
berwujud
ca
ini berlaku
padat atau cair, dengan zat pelarut yang berwujud
.r.
mA=massazatterlarut
=volumelarutan
mA
%A = I 100%w 8 8 8 8 ' ' w
Tw
I
• Conteh soal 1 :
Jika 25 gr garam dapur dilarut kan dalam air sampai 200ml ,
tent ukan kadar garam dapur tersebut dalam % m/ v
45. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
Jawab :
Volume
Massa garam dapur = mA = 25 g
larutan
mA
V
= 200ml
X 100 %%A =
garam dapur = 100% =% 25
200ml
X 12,5%
kadar garam dapur = 12,5%Jadi
46. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
2.
•
Bagian persejuta (bpj)
Bagian persejuta (bpj) atau part per million (ppm) menyatakan
bagian zat terhadap sat u juta (10 ) bagian campuran. Salah
satu penggunaan satuan bpj adalah dalam menyatakan
tingkat pencemaran
-mA
(polutan)
mA
mB
massazatA
massacampuran
=
=
bi_ X1O'bpi
-m
I
Pengubahan persen
bpizat
ke bpj
-%zat
10 10€
I
47. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
• Contoh soal 1 :
Kadar air raksa dalam air tidak boleh melebihi 5 bpj. Tentukan batas massa
air raksa
Jawab:
dalam 1 L air, jika bobot jenis air= 1 g/ml I
Massa ir = massa larutan = massa pelarut = m 1 kg= 1000 g
Kadar
A bpj
air
-
raksa
mA
M
mA
= A bpj = 5 bpj
X 10° bpj
X 106 bpj5 bpj -
1000
5 bpj
10°
X 1000g 5 X 1 0 g = 5mgmA =
Jadi massa air raksa = 5 g
48. SK RANGIDI LIJHTR MUN'TL.AN
Contoh soal 2 :
Jika air sumur mengandung 0,02% ion bpj !kalsium, tentukan kadarnya dalam
x 10° bpjJawab : %zat = bpi zat
10
x 10° = 0,02
10
bpj = 0,02
10?
X 10° = 200 bpj Jadi kadar kalsium air sumur 200 bpj
Contoh soal 3 :
Kadar gas CO
persen
di udara yang tercemar = SO bpj. Tentukan kadarnya dalam
Jawab : % zat = SO
10°
x 1 0 % zat = 10 X 50 = 5 X 103
10°
Jadi kadar CO = 0,005%