3. Analisis yg dilakukan dengan
pengukuran yang akurat
Pengukuran yang akurat menggunakan
peralatan volumetrik
Tiga jenis peralatan gelas volumetrik yg
penting yaitu labu ukur, pipet dan buret
Prosesnya disebut titrasi, larutan yang
diketahui konsentrasinya disebut larutan
standar atau larutan baku
4. Syarat-syarat reaksi :
Reaksi harus sederhana yang dapat
ditunjukkan dengan persamaan kimia; zat
yang ditentukkan harus bereaksi sempurna
dengan pereaksi secara stokiometri
Reaksi harus berlangsung cepat
Harus ada perubahan sifat fisika atau kimia
yang dapat ditandai pada ttk ekuivalen
Indikator yang digunakan harus jelas
menunjukkan titik akhir titrasi
5. Bagian Penting dr analisis
volumetrik
1. Satuan konsentrasi
Satuan pokok jumlah/kuantitas suatu zat
yg digunakan di dalam kimia adalah mol
Larutan volumetrik biasanya disiapkan dgn
menimbang sampel mendekati berat yg
diinginkan, kemudian larutan yang
dihasilkan distandarisasi terhadap
larutan yang telah diketahui
konsentrasinya
6. Semua larutan volumetrik yg digunakan dalam
analisis farmaseutikal, disiapkan dari standar primer
Standar primer merupakan senyawa yg dapat
diperoleh dgn tingkat kemurnian yang sangat tinggi
(>99,9%)
Contoh senyawa yg digunakan sebagai standar
primer termasuk natrium karbonat dan kalium
hidrogen ftalat (C8H54K)
larutan yg dibuat melalui standarisasi terhadap
standar primer disebut dengan standar sekunder
Laruan yang distandarisasi terhadap standar
sekunde r disebut sebagai standar tersier
7. 2. Konsentrasi zat aktif
Cara yg paling umum untuk menyatakan
konsentrasi zat aktif di dalam obat
adalah dengan menggunakan istilah
massa atau volume zat aktif per 100
gram atau militer obat
Dapat dinyatakan dalam 4 cara:
1. Persentase berat per volume
2. Persentase volume per volume
3. Persentase berat per berat
4. Persentase volume per berat
8. 3. Penetapan kadar
a. Identifikasi gugus-gugus fungsi pada molekul
yg dapat bereaksi dgn cepat secara kuantitatif
b. Tentukan perbandingan stoikiometrik, yaitu
jumlah mol masing-masing senyawa yg
bereaksi
c. Ubah jumlah mol sampel menjadi berat dan
jumlah mol titran menjadi volume
d. Hidtung berat sampel yang berekasi dgn 1 ml
titran
e. Lakukan penetapan kadar, paling tidak dua
kali
f. Hitung berat zat aktif di dalam sampel dan
nyatakan jawabannya sebagai persen berat
per berat (%b/b) sampel yg ditimbang
9. 4. Perhitungan Perkiraan Titer
Titik akhir titrasi sebagai penanda
berakhirnya titrasi
Titik akhir titrasi adalah saat timbul
perubahan warna indikator
Jika ttk akhir titrasi tdk berimpit dengan
ttk ekivalensi kesalahan titrasi
10. Titik akhir titrasi dapat di deteksi
berdasarkan
Perubahan warna indikator
Terjadinya kekeruhan yang disebabkan
oleh terbentuk atau melarutnya endapan
Perubahan DHL larutan
Perubahan arus listrik dalam larutan
11. 5. Pemilihan Indikator
TAT dideteksi dgn menggunakan indikator
yg sesuai
Indikator2 ini merupakan asam lemah atau
basa lemah yg warnanya di dalam
larutan bergantung pd tingkat
ionisasinya
12. Penetapan Kadar Obat Dosis
Tunggal
Obat-obat dosis tunggal adalah sedian yg
mengandung dosis yg dirancang untuk
penggunaan secara terpisah
Contoh sediaan ini diantaranya adalah
tablet, kapsul, suppositoria atau alat
pencegah kehamilaan
13. Titrasi Bebas Air
Titrasi yg dilakukan tanpa adanya air
Titrasi ini berguna terutama u/penetapan kadar obat-
obatan yg bersifat asam atau basa yg sangat
lemah hingga tidak akan terion dlm kondisi berair
Semua perlengkapan dan peralatan bahan gelas u/
titrasi bebas air, harus benar-benar kering karena
setetes air sekalipun akan merusak keseluruhan
penetapan kadar
Pembilasan alat dilakukan dengan pelarut yg mudah
menguap seperti aseton, kemudain dikeringkan
dgn seksama di dalamnya oven
14. Titrasi bebas air banyak digunakan dlm
penetapan kadar senyawa obat
Sejumlah besar obat bersifat asam lemah
(barbiturat, fenitoin, sulfonamida) atau
basa lemah (antihistamin, anetetik lokal,
morfin)
Asam-asam lemah dititrasi dgn
butilamonium hidroksida (N(Bun)4OH) atau
kalium metoksida (CH3OK) dalam dimetil
formamida (DMF) sebagai pelarut
Basa lemah dilarutkan di dalam asam
asetat glasial dan dititrasi dgn asam
perkolarat (HCLO4)
15. Rx. Kimia yg terjadi:
Asam kuat dilarutkan di dalam asam
lemah, asam lemah akan bertindak
sebagai basa dan menerima proon dr
asam kuat. Rx. Ini akan mengahasilkan
ion onium yg berfungsi sebagai asam
kuat dgn tidak adanya air, dan senyawa
inilah yang bereaksi dengan obat yg
bersifat basa tersebut
16. Titrasi REDOKS
Titrasi yg melibatkan proses oksidasi
dan reduksi
Kedua proses ini terjasi secara
bersamaan
Rx. Kimia ini memeiliki peran yg sangat
penting mulai dari reaksi ionik yg
sederahna hingga pada proses
pembentukan energi di dalam
mitokondria manusia, bergantung
kepada kedua proses ini
17. Okisdasi didefinisikan sebagai hilangnya
hidrogen atau perolehan oksigen atau
hilangnya elektron
Reduksi didefinisikan sebgaai perolehan
hidrogen, atau hilangnya oksigen atau
perolehan elektron
Dlm titrasi REDOKS persamaan reaksinya
disetarakan bukan dgn menghitung
jumalah mol yang bereaksi, tetapi dengan
menghitung jumalh mol elektron yg
dipindahkan didalam proses
18. Titrasi Kompleksometri
Titrasi ini berdasarkan pd pembentukan
kompleks anatra ion-ion logam dan senyawa-
senyawa yg dapat memberikan elektron dan
membentuk kompleks yg stabil dan dapat larut
Indikator yg digunakan dlm titrasi
kompleksometri biasanya adalah senyawa
pengompleks itu sendiri yg membentuk
kompleks lemah dgn ion logam ketika
ditambahkan pada awalnya
Indikator yg paling serin digunakan adalah
,ordan hitam
Indikatror ini membentuk kompleks bewarna
merah anggur dgn ion-ion logam, tetapi
berubah menjadi warna biru tua pd titik akhir
19. Tittrasi Argentometri
Penetapan kadar ini menggunakan
perak nitrat (AgNO3)
Garam ini merupakan satu-satunya
garam perak yg terlarutkan air sehingga
reaksi perak nitrat dgn garam lain akan
mengahasilkan endapan
Garam-garam, seperti natrium klorida
(NaCl) dan kalim sianida (KCN)
20. Pada penetapan kadar NaCl, kalium
kromat ditambahkan ke dalam larutan
setelah semua NaCl bereaksi, tetesan
pertama AgNO3 berlebih menghasilkan
endapan perak kromat bewarna merah
yg mengubah warna larutan menjadi
cokelat merah
21. Uji Batas
Pengujian kuantitatif atau semi kuantitatif
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan sejumlah kecil pengotor yg
mungkin terdapat di dalam sampel obat
Sampel obat direaksikan untuk
mengasilkan warna (biasanya) dan
intensitas warna yg dihasilkan
dibandingkan dgn warna yg diperoleh dr
obat standar yg telah diketahui jumlahnya.
Warna yg didapat dr sampel standar
menunjukkan batas atas absolut pengotor
yg diperbolehkan dlm sampel obat
22. Pembagian Reaksi dalam
Analisis Volumetri
1. Reaksi asam basa atau netralisasi
H3O+ + OH- 2H2O
H3O+ + A- HA + H2O
B+ + OH- BOH
2. Reaksi pengendapan
Ag+ + Cl- AgCl
Pb2+ + CrO4
2- PbCrO4
23. 3. Reaksi pembentukkan kompleks yang
mudah larut atau molekul-molekul yang
tak berdissosiasi
Ag+ +2CN- Ag(CN)2- larut
Hg2+ + 2Cl- HgCl2 tak berdissosiasi
4. Reaksi redoks
Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
2MnO4- + 5C2O4
2- 2Mn2++10CO2+8H2O
24. Yang perlu diperhatikan dalam analisis
volumetri
menimbang
memindahkan secara kuantitatif
membilas, mengisi dan menggunakan buret
membilas dan menggunakan pipet volume
titrasi
mengamati titik akhir titrasi
26. Ibuprofen
Bila ditinjau dari harga pKa nya,
ibuprofen dapat ditetapkan kadarnya
secara alka limetri, Btitish
Pharmacopoeia tahun 2007 dan The
International Pharmacopoeia third
edition tahun 2003, kadar ibuprofen
dapat ditetapkan secara titrasi
menggunakan larutan NaOH 0.1 N
dengan indikator fenolftalein.
27. Parasetamol
Metode volumetrinya adalah nitrimetri
titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan
berguna untuk menetapkan kadar senyawa
senyawa sulfonamid dan senyasenyawa
anastetik lokal golongan asam amino benzoat.
Nitrimetri adalah metode penetapan kadar
secara kuantitatif dengan menggunakan
larutan baku natrium nitrit, metode ini
didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi
antara amina aromatik primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam membentuk garam
diazonium (
28. Dalam nitrimetri, berat ekivalen suatu senyawa
sama dengan berat molekulnya karena 1 mol
senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit
dan menghasilkan 1 mol garam diazonium.
Pada titrasi diazotasi, penentuan titik akhir
dapat menggunakan indikator luar, indikator
dalam dan secara potensiometri
Indikator luar yang digunakan adalah pasta
kanji iodida atau kertas kanji iodida, ketika
larutan digoreskan pada pasta, adanya
kelebihan asamnitrit akan mengoksidasi iodida
menjadi iodium dengan adanya kanji akan
menghasilkan warna biru segera