SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 4
PERBANKAN
Dosen Pengampu: Dian Hakip N, MM.
Nova Indriyani
2010631030025
Salsabila Ayulianti
2010631030031
1.
2.
Ahmad Maulana Maghribi Al Wafi
2010631030044
Amandasiwi Nabillah Maharani
2010631030182
3.
4
Anggota
Definisi Resiko
Perbankan
Tindakan Pemerintah
terhadap Bank
Bermasalah
01
03
Bank Devisa dan
Non Devisa
02
04 Kebijakan Pemerintah
Pokok Pembahasan:
Penguatan Struktur
Perbankan Nasional
05
Definisi Resiko
Perbankan
01
Definisi Resiko Perbankan
Manajemen Risiko dalam operasional bank meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian,
dan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank.
Bank wajib membentuk unit organisasi khusus untuk tujuan manajemen risiko.
Risiko Perbankan adalah Risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai bentuk dari
berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit,
penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan finansial lainnya, dimana itu
telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk
finansial.
Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah finansial karena bisnis perbankan adalah bisnis
yang bergerak di bidang jasa keuangan. Risiko yang dialami oleh perusahaan yang bergerak di bisnis
manufaktur (pabrik) seperti perusahaan pembuatan selai nenas adalah berbeda dengan yang dialami
oleh perbankan, karena produk perbankan bersifat intangible asset.
Definisi Resiko Perbankan
Karena fungsinya sebagai mediasi, bank harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan itu,
seperti keamanan simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan,
kemudahan dalam urusan mencairkan kredit termasuk rendahnya biaya administrasi yang ditanggung , suku
bunga kredit yang rendah dan perhitungan yang dilakukan secara cepat dan akurat.
Perbankan adalah lembaga yang paling rentan atau berdekatan dengan risiko, khususnya risiko yang
berkaitan dengan uang (money). Posisi Perbankan sebagai mediasi yaitu pihak yang menghubungkan mereka
yang surplus dan defisit finansial telah menempatkan perbankan harus selalu menjaga hubungan baik dengan
kedua pihak tersebut.
Keputusan perbankan harus selalu bersifat moderat yaitu mempertimbangkan keinginan dari kedua pihak
tersebut karena tanpa kedua pihak tersebut perbankan tidak bisa menjalankan aktivitas secara maksimal. Dalam
artian jika perbankan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena ia memiliki finansial yang begitu surplus itu
juga dianggap tidak baik, karena ia tidak menjalankan fungsi nya sebagai agent of development. Namun
sebaliknya jika ia tidak hati dalam menyalurkan pinjaman maka perbankan sendiri yang akan menerima
akibatnya yaitu salah satu nya adalah timbulnya kredit macet.
4 resiko perbankan
1
3
2
4
Resiko Pasar
Risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan dari kondisi
pasar, termasuk Risiko perubahan harga
option.
Resiko Kredit
Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Resiko Likuiditas
Risiko akibat
ketidakmampuan Bank
untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo
Resiko Operasional
Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank
Bank Devisa dan
Non Devisa
02
Bank Devisa dan Non Devisa
Dari segi kemampuannya melakukan transaksi internasional dan transaksi valas, Bank Swasta
Nasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Bank Devisa , adalah Bank yang dapat mengadakan transaksi Internasional seperti ekspor dan
impor, jual beli valas dan segala akivitas lainnya yang sejenis.
b. Bank Non-Devisa , adalah Bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan transaksi
Internasional, namun Bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi Bank Devisa asal ia
memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya.
Risiko yang dialami oleh Bank Devisa lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang dialami
oleh Bank Non Devisa, apalagi jika ditinjau dari segi penggunaan dan penyaluran kredit dalam mata
uang asing.
Tindakan
Pemerintah
Terhadap Bank
Bermasalah
03
Tindakan Pemerintah
a. Pembinaan
Pada kondisi ini pemerintah sifatnya akan masih menganggap Bank tersebut membutuhkan
pembinaan dan advise (nasihat) pada sisi keuangan maupun nonkeuangan guna menstabilkan
kembali posisinya ke arah yang diharapkan.
b. Tindak Lanjut Pengawasan Bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas untuk melakukan pemantauan secara intensif
terhadap setiap kebijakan dari Bank tersebut dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai
permasalahannya serta sesuatu yang menyangkut kemampuan nya menciptakan likuiditas ,
kemampuannya memenuhi CAR (capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan
lain-lainnya.
c. Likuidasi Bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia telah merundingkan secara mendalam bersama pemerintah
untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau menghentikan aktivitas Bank tersebut.
Kebijakan Perbankan
dalam menghindari Resiko
04
1. Memperbesar alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi
sektor strategis dan melengkapi infastruktur pasar keuangan, diantaranya
melalui: Pemberian fasilitas dan insentif kepada calon emiten melalui
Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Efek Beragun Aset (EBA), Dana
Inventasi Real Estate (DIRE) dan pengembangan produk inventasi berbasis
syariah, diantaranya Sukuk Wakaf.
2. Mendorong peningkatan kontribusi pembiayaan lembaga jasa keuangan
kepada sektor prioritas serta mendorong realisasi program Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, diantaranya melalui: Pengembangan
skema pembiayaan serta ekosistem pendukungnya, termasuk asuransi
pariwisata.
3. Memperluas penyediaan akses keuangan bagi umkm dan masyarakat kecil
di daerah terpencil, diantaranya melalui: Peningkatan kerja sama dengan
instansi terkait dalam memfasilitasi penyaluran KUR (khususnya skema
klaster bagi UMKM di sektor pariwisata dan ekspor).
Kebijakan Perbankan
4. Mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi
dan memanfaatkan revolusi industri 4.0, antara lain dengan:
Menyiapkan ekosistem yang memadai dan medorong lembaga
jasa keuangan melakukan digitalisasi produk dan layanan dengan
manajemen risiko yang memadai.
5. Meningkatkan daya saing dan daya tahan lembaga jasa keuangan
nasional, antara lain dengan: Memanfaatkan teknologi dalam
proses bisnis, antara lain dalam pengawasan perbankan berbasis
teknologi dan perizinan yang lebih cepat.
Kebijakan Perbankan
Penguatan
Struktur Perbankan
Nasional
05
Penguatan struktur perbankan nasional
merupakan salah satu program
kegiatan API (Arsitektur Perbankan
Indonesia) dengan melakukan
implementasi secara bertahap untuk
menciptakan struktur perbankan
domestik yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mendorong pembangunan ekonomi
nasional yang berkesinambungan.
Program Penguatan Struktur
Perbankan Nasional
Program ini bertujuan untuk
memperkuat permodalan bank umum
(konvensional dan syariah) dalam rangka
meningkatkan kemampuan bank
mengelola usaha maupun risiko,
mengembangkan teknologi informasi,
maupun meningkatkan skala usahanya
guna mendukung peningkatan kapasitas
pertumbuhan kredit perbankan.
Tujuan
Tahap-Tahap Pencapaian
Penambahan modal
baru baik dari
shareholder lama
maupun investor baru
01
Merger dengan bank
(atau beberapa bank)
lain untuk mencapai
persyaratan modal
minimum baru
02
Penerbitan saham
baru atau
secondary offering
di pasar modal
03
Penerbitan
pinjaman subordi
(subordinated
loan)
04
Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan
permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur
perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya:
Peningkatan Perbankan
1
2
4
3
3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan
usaha yang sangat luas dan beroperasi secara
nasional serta memiliki modal antara Rp10 triliun
sampai dengan Rp50 triliun.
2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank
internasional dengan kapasitas dan
kemampuan untuk beroperasi di wilayah
internasional serta memiliki modal di atas
Rp50 triliun.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank
dengan kegiatan usaha terbatas yang
memiliki modal di bawah Rp100 miliar.
30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya
terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai
dengan kapabilitas dan kompetensi masing-
masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal
antara Rp100 miliar sampai dengan Rp10 triliun.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!

More Related Content

Similar to Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf

Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Ismi Islamia
 
Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
Fair Nurfachrizi
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptx
rifqi80
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Zukét Printing
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Zukét Printing
 
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
FikriRahmanFadilah
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
WindaAmalia9
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
franscisco marpaung
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
Rosita Dewi
 
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxFaktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
ISRAFIL MUNAWARAH, SE,. M.Ak
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320julita10
 
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umumbank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
langkahgontay88
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
Excruciate Limited
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
Wulan Haryaningrum
 
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppthk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
huri6
 
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJKBab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
Hedwigis Octavia
 

Similar to Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf (20)

Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
 
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
 
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxFaktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320
 
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umumbank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
bank umum bank umum bank umum bank umum bank umum
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppthk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
hk-perbankan-perkreditangfmdlnsvl_32.ppt
 
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJKBab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
 

Recently uploaded

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf

  • 2. Nova Indriyani 2010631030025 Salsabila Ayulianti 2010631030031 1. 2. Ahmad Maulana Maghribi Al Wafi 2010631030044 Amandasiwi Nabillah Maharani 2010631030182 3. 4 Anggota
  • 3. Definisi Resiko Perbankan Tindakan Pemerintah terhadap Bank Bermasalah 01 03 Bank Devisa dan Non Devisa 02 04 Kebijakan Pemerintah Pokok Pembahasan: Penguatan Struktur Perbankan Nasional 05
  • 5. Definisi Resiko Perbankan Manajemen Risiko dalam operasional bank meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian, dan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank. Bank wajib membentuk unit organisasi khusus untuk tujuan manajemen risiko. Risiko Perbankan adalah Risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan finansial lainnya, dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk finansial. Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah finansial karena bisnis perbankan adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa keuangan. Risiko yang dialami oleh perusahaan yang bergerak di bisnis manufaktur (pabrik) seperti perusahaan pembuatan selai nenas adalah berbeda dengan yang dialami oleh perbankan, karena produk perbankan bersifat intangible asset.
  • 6. Definisi Resiko Perbankan Karena fungsinya sebagai mediasi, bank harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan itu, seperti keamanan simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan, kemudahan dalam urusan mencairkan kredit termasuk rendahnya biaya administrasi yang ditanggung , suku bunga kredit yang rendah dan perhitungan yang dilakukan secara cepat dan akurat. Perbankan adalah lembaga yang paling rentan atau berdekatan dengan risiko, khususnya risiko yang berkaitan dengan uang (money). Posisi Perbankan sebagai mediasi yaitu pihak yang menghubungkan mereka yang surplus dan defisit finansial telah menempatkan perbankan harus selalu menjaga hubungan baik dengan kedua pihak tersebut. Keputusan perbankan harus selalu bersifat moderat yaitu mempertimbangkan keinginan dari kedua pihak tersebut karena tanpa kedua pihak tersebut perbankan tidak bisa menjalankan aktivitas secara maksimal. Dalam artian jika perbankan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena ia memiliki finansial yang begitu surplus itu juga dianggap tidak baik, karena ia tidak menjalankan fungsi nya sebagai agent of development. Namun sebaliknya jika ia tidak hati dalam menyalurkan pinjaman maka perbankan sendiri yang akan menerima akibatnya yaitu salah satu nya adalah timbulnya kredit macet.
  • 7. 4 resiko perbankan 1 3 2 4 Resiko Pasar Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Resiko Kredit Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Resiko Likuiditas Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo Resiko Operasional Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank
  • 9. Bank Devisa dan Non Devisa Dari segi kemampuannya melakukan transaksi internasional dan transaksi valas, Bank Swasta Nasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : a. Bank Devisa , adalah Bank yang dapat mengadakan transaksi Internasional seperti ekspor dan impor, jual beli valas dan segala akivitas lainnya yang sejenis. b. Bank Non-Devisa , adalah Bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan transaksi Internasional, namun Bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi Bank Devisa asal ia memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya. Risiko yang dialami oleh Bank Devisa lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Bank Non Devisa, apalagi jika ditinjau dari segi penggunaan dan penyaluran kredit dalam mata uang asing.
  • 11. Tindakan Pemerintah a. Pembinaan Pada kondisi ini pemerintah sifatnya akan masih menganggap Bank tersebut membutuhkan pembinaan dan advise (nasihat) pada sisi keuangan maupun nonkeuangan guna menstabilkan kembali posisinya ke arah yang diharapkan. b. Tindak Lanjut Pengawasan Bank Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas untuk melakukan pemantauan secara intensif terhadap setiap kebijakan dari Bank tersebut dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai permasalahannya serta sesuatu yang menyangkut kemampuan nya menciptakan likuiditas , kemampuannya memenuhi CAR (capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan lain-lainnya. c. Likuidasi Bank Pada kondisi ini Bank Indonesia telah merundingkan secara mendalam bersama pemerintah untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau menghentikan aktivitas Bank tersebut.
  • 13. 1. Memperbesar alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi sektor strategis dan melengkapi infastruktur pasar keuangan, diantaranya melalui: Pemberian fasilitas dan insentif kepada calon emiten melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Efek Beragun Aset (EBA), Dana Inventasi Real Estate (DIRE) dan pengembangan produk inventasi berbasis syariah, diantaranya Sukuk Wakaf. 2. Mendorong peningkatan kontribusi pembiayaan lembaga jasa keuangan kepada sektor prioritas serta mendorong realisasi program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, diantaranya melalui: Pengembangan skema pembiayaan serta ekosistem pendukungnya, termasuk asuransi pariwisata. 3. Memperluas penyediaan akses keuangan bagi umkm dan masyarakat kecil di daerah terpencil, diantaranya melalui: Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dalam memfasilitasi penyaluran KUR (khususnya skema klaster bagi UMKM di sektor pariwisata dan ekspor). Kebijakan Perbankan
  • 14. 4. Mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi dan memanfaatkan revolusi industri 4.0, antara lain dengan: Menyiapkan ekosistem yang memadai dan medorong lembaga jasa keuangan melakukan digitalisasi produk dan layanan dengan manajemen risiko yang memadai. 5. Meningkatkan daya saing dan daya tahan lembaga jasa keuangan nasional, antara lain dengan: Memanfaatkan teknologi dalam proses bisnis, antara lain dalam pengawasan perbankan berbasis teknologi dan perizinan yang lebih cepat. Kebijakan Perbankan
  • 16. Penguatan struktur perbankan nasional merupakan salah satu program kegiatan API (Arsitektur Perbankan Indonesia) dengan melakukan implementasi secara bertahap untuk menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional
  • 17. Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Tujuan
  • 18. Tahap-Tahap Pencapaian Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru 01 Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru 02 Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal 03 Penerbitan pinjaman subordi (subordinated loan) 04
  • 19. Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya: Peningkatan Perbankan 1 2 4 3 3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang sangat luas dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp10 triliun sampai dengan Rp50 triliun. 2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank internasional dengan kapasitas dan kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp50 triliun. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas yang memiliki modal di bawah Rp100 miliar. 30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing- masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp100 miliar sampai dengan Rp10 triliun.
  • 20. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks!