Dokumen ini membahas tentang manajemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia. Mencakup penjelasan tentang gejala, penilaian, prosedur stabilisasi dan rujukan, serta evaluasi pelaksanaan rujukan untuk menjamin keselamatan bayi. Prosedur rujukan meliputi stabilisasi kondisi bayi, komunikasi antarpetugas, serta umpan balik dari tempat rujukan.
3. Prinsip Dasar Hipotermia
• Suhu normal pada neonatus berkisar antara 360C - 37,50C pada suhu ketiak. Gejala awal
hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.
• Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang
(suhu 320C - <360C). Disebut hipotermia berat bila suhutubuh < 320C.
• Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah
(low reading termometer) sampai 250C. Disamping sebagai suatugejala, Hipotermia
menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang mengakibatkan terjadinya
metabolik anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen mengakibatkan hipoksemia dan
berlanjut dengan kematian.
4. MekanismeKehilanganPanaspadaBBL
• Radiasi: dari objek ke panas bayi, contoh timbangan bayi dingin tanpa
alas
• Evaporasi : karena penguapan cairan yang melekat pada kulit, contoh air
ketuban pada tubuh bayi baru lahir tidak segera dikeringkan
• Konduksi : panas tubuh di ambil oleh suatu permukaan yang melekat di
tubuh, contoh pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti
• Konveksi : penguapan dari tubuh ke udara, contoh angin disekitar tubuh
BBL
5. Penilaian Hipotermia pada BBL
1) Gejala Hipotermia BBL
a) Bayi tidakmau minum ataumenetek
b) Bayi tampak lesu ataumengantuk saja
c) Tubuh bayi teraba dingin
d) Dalam keadaanberat, denyut jantungbayi menurun dan kulit
tubuh bayi mengeras (Sklerema)
6. 2) Tanda-tandaHipotermia Sedang ( Stress Dingin )
a) Aktivitasberkurang ( Letargis )
b) Tangisanlemah
c) Kulitberwarna tidak rata ( Cutis Marmorata )
d) Kemampuan menghisap lemah
e) Kakiteraba dingin
7. 3) Tanda-tandaHipotermiaBerat ( CederaDingin)
a) Samadengan hipotermiasedang
b) Bibir dan kuku kebiruan
c) Pernapasan lambat
d) Pernapasan tidakteratur
e) Denyutjantung lambat
f) Selanjutnya mungkintimbulhipoglikemiadan asidosis
metabolik
8. 4) Tanda-tandaStadium Lanjut Hipotermia
a) Muka, ujung kakidan tanganberwarna merah terang
b) Bagiantubuh lainnyapucat
c) Kulitmengeras merah dan timbul edema terutama pada
punggung, kakidan tangan( Sklerema )
9. Prinsip Dasar Hipertermia
• Lingkunganyang terlalupanas juga berbahaya bagi bayi.
Keadaaniniterjadi bila bayi diletakkandekat dengansumber
panas, dalam ruanganyang udaranya panas, terlalu banyak
pakaian dan selimut.
10. Penilaian Hipertermia BBL
• Gejala hipertermia pada bayi baru lahir :
- Suhutubuhbayi > 37,5 C
- Frekuensi nafasbayi > 60 x / menit
- Tanda-tandadehidrasi yaitu berat badan menurun,turgor
kulit kurang, jumlahurine berkurang
11. Faktor yang MempengaruhiKeberhasilan
PelaksanaanRujukan
1) Berfungsinya mekanisme rujukandari tingkatmasyarakat dan
puskesmas hingga rumah sakittempat rujukan
2) Adanya komunikasidua arah antarayang merujuk dan tempat
rujukan
3) Tersedianya tenaga kesehatan yang mampu, terampil dan siaga
selama 24 jam
4) Tersedianya alatkesehatandan obat-obatan sesuaikebutuhan di
tempat yang merujuk dan tempat rujukan
12. 5) Tersedianya saranaangkutan/transportasiselama 24 jam
6) Bagi keluargatidak mampu tersedia dukungan dana untuktransport,
perawatan dan pengobatan di rumah sakit
7) Tersediannya dana intensif bagi petugas kesehatanyang siaga24
jam.
13. Tanggung JawabPetugasdalam
PelaksanaanRujukan
1) Persiapan rujukanyang memadai
2) Penerangan kepada orang tua ataukeluargamengenai penyakit yang
ditemukan ataudiduga
3) Izin rujukanatautindakanlain yang akandilakukan
4) Pemberian identifikasi,data (riwayat kehamilan,kelahiran,penyakit)
yang ada, yang sudah dilakukandan yang mungkin diperlukan (hasil
laboratorium, foto rontgen, contoh darah ibu)
14. 5) Stabilisasi keadaan vitaljanin/bayi baru lahir selama perjalananke
tempat rujukan
6) Pembinaan kemampuan dan keterampilan teknis petugas puskesmas
oleh dokter spesialis kebidanan dan anak dalampenanganan kasus
rujukan neonatus sakit, minimal sekali setiap 3 bulan.
7) Bentuk kegiatannya berupa :
a) Telaah(review) kasus rujukan
b) Audit maternal-perinatal/neonatal
c) Konsultasi dokter spesialis serta kunjungan dokter spesialis
8) Penerapan prosedur tetap(protokol) pelayanan esensial dan tata
laksanapenyakit pada neonatus di setiap jenjang pelayanan kesehatan
15. Indikasi Rujukan BBL
• Indikasi rujukanharus sudah mulai dipikirkansejak bayi masih dalam
kandungan, oleh karena tindakan dan penanganan kehamilanresikotinggi
maupun tundakan dan penanganan penyulit/komplikasi persalinanyang
kurang memadai akan sangat berpengaruhpada kelangsungan hidup dan
kualitas tumbuh kembang anak di masa yang akan datang apabila anak
tersebut dari kematianpada masa neonatal.
• Kondisi/tanda-tanda berikutini merupakan indikasi rujukan bayi barulahir
dengan Hipotermia dan Hipertermia.(disesuaikandengan fasilitassetempat),
yaitu :
a) Bayitidak mau minum ASI
b) Tangan dan kaki bayi teraba dingin
c) Terkadangbayi sampai kejang
16. ProsedurPelaksanaanRujukanBBL
1) Stabilisasikondisi bayi pada saattransportasi
Sebelum bayi dirujuk, diperlukan stabilisasi keadaan umumbayi dengan tujuan agar
kondisi bayi tidak bertambah berat dan meninggal di jalan.
• Stabilisasi pada bayi Hipotermia
a) Suhu tubuh bayi dipertahankan agar tetap hangat dalam batasan normal
(36,5-37,5 C) dengan menggunakantermometer yang dapat membaca suhu
rendah. Jika suhubayi kurangpanas , sedangkan fasilitas inkubator tidak ada,
bayi dapat digendong dengan Metode kangguruoleh ibu, ayah atau anggota
keluarganya, atau bayi dibungkus dengan selimut plastik, atau diantara
selimut pembungkus bayi diletakkan aluminium foil.
17. b) Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut ataukain
hangat yang disetlika terlebih dahulu yang digunakan untuk
menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukan berulang kali sampai
tubuh bayi hangat
c) Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia sehingga
bayi harus diberi ASI, sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila
bayi tidak menghisap, diberi infus Glukosa 10 % sebanyak 60-
80 ml/kg/hari
18. • Stabilisasipada bayi Hipertemia
a) Bayi dipindahkanke ruangan yang sejuk dengan suhu kamar
seputar 26 - 28 C
b) Suhu tubuh bayi dipertahankandalam batasannormal dengan
menyeka tubuh bayi dengan kainbasah(Jangan menggunakan
air es )
c) BerikancairanDextrose : NaCl= 1 : 4, secara intravena sampai
dehidrasi teratasi
d) Antibiotik diberikan apabila ada infeksi
19. 2) Hubungankerjasama antarapetugas yang merujuk dan petugas di tempat
rujukan
• Selama bayi dalam perjalanan, petugas yang merujuk perlu menghubungi
petugas di tempat rujukan untuk menyampaikan informasi mengenai
kondisi bayi.
• Dengan adanya informasi tersebut, petugas di tempat rujukan mempunyai
cukup waktu untuk menyiapkan segala kebutuhan, sehingga kasus rujukan
langsung dapat ditangani
• Keluarga atau petugas kesehatan yang mendampingi bayi harus
menyerahkan surat/kartu rujukan, melengkapi identitas dan keterangan
mengenai penyakit serta melaporkan kadaan penderita selama dalam
perjalanan.
21. Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan Rujukan
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rujukan dilaksanakan olehpengelola
darijenjangadministrasi yang lebih tinggidengan menggunakan instrumen
kuesioner.
• Instrumeninidigunakan untuk menilaipelaksanaan rujukan di suatu wilayah
Dati II. Sasarannya adalahTim Audit MaternalPerinataldi Dati II dariDinas
Kesehatan dan Dokter SpesialisKebidanan dan Spesialis Anak darirumah sakit
rujukanyang melakukan pembahasan rujukankasus bayi barulahirdengan
petugas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar yang merujuk kasus
tersebut.