SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Saudara-saudara, setelah Anda 
dibekali dengan pengelolaan kasus 
kegawatdaruratan masa persalinan 
pada modul 2, maka pada sesi ini Anda 
akan belajar tentang kegawatdaruratan 
pada masa nifas. Sebaiknya Anda selalu 
mengingat bahwa kesalahan ataupun 
kelambatan Anda dalam menentukan 
kasus, dapat berakibat fatal. Ketahuilah 
bahwa dalam prinsip, pada saat 
Anda menerima setiap kasus yang 
Anda hadapi maka harus dianggap 
gawatdarurat atau setidak-tidaknya 
dianggap berpotensi gawatdarurat, 
sampai ternyata setelah pemeriksaan 
selesai kasus itu ternyata bukan kasus 
gawatdarurat. 
Untuk mencapai kompetensi 
tersebut, maka pelajarilah dengan 
baik uraian tentang teori dalam kasus 
kegawatdaruratan maternal masa nifas 
berikut ini : 
Pada modul 2 Anda telah 
belajar tentang perdarahan post 
partum primer. Apakah Anda masih 
ingat tentang perdarahan post partum 
primer? Apa perbedaan perdarahan 
post partum primer dan sekunder 
sekunder? 
1. Perdarahan Post Partum 
Sekunder 
a. Pengertian 
Perdarahan post partum 
sekunder adalah 
perdarahan yang terjadi 
setelah 24 jam pertama. 
Perdarahan nifas dinamakan 
sekunder adalah bila terjadi 
24 jam atau lebih sesudah 
persalinan. 
Jadi perdarahan nifas sekunder 
adalah perdarahan yang terjadi 
setelah lebih 24 jam post 
partum dan biasanya terjadi 
pada minggu ke dua nifas. 
b. Etiologi 
• Hematoma 
• Subinvolusi 
• Sisa plasenta 
Tahukan Anda gejala klinis 
dari perdarahan post partum 
sekunder? Ya... gejala 
klinisnya adalah 
c. Gejala Klinis 
• Terjadi perdarahan 
berkepanjangan melampaui 
pengeluaran lokhea normal 
• Terjadi perdarahan cukup 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
banyak 
• Rasa sakit pada daerah 
uterus 
• Pada palpasi fundus uteri 
masih dapat diraba lebih 
besar dari seharusnya 
• Pada VT didapatkan uterus 
yang membesar, lunak dan 
dari ostium uteri keluar 
darah. 
Sekarang Anda akan pelajari 
tentang masing-masing 
penyebab perdarahan post 
partum sekunder 
 Hematoma 
Hematoma adalah 
pembengkakan jaringan 
yang berisi darah. Bahaya 
hematoma adalah 
kehilangan sejumlah darah 
karena hemoragi, anemia 
dan infeksi. Hematoma 
terjadi karena ruptur 
pembeku darah spontan 
atau akibat trauma. Pada 
siklus repriduktif, hematoma 
sering sekali terjadi selama 
proses kelahiran atau 
segera setelahnya, seperti 
hematoma vulva, vagina, 
atau hematoma ligamentum 
latum uteri. 
Gambar 1. Hematoma 
Vulva 
Faktor yang dimungkinkan 
menjadi penyebab : 
 Persalinan dengan 
operatif 
 Kegagalan hemostasis 
lengkap sebelum 
penjahitan episiotomi 
atau laserasi 
 Pembuluh darah diatas 
apeks insisi atau laserasi 
tidak dibendung, atau 
kegagalan dalam 
melakukan jahitan pada 
titik tersebut 
 Penanganan kasar pada 
jaringan vagina kapan 
pun atau pada uterus 
selama masase. 
Tanda-Tanda umum 
hematoma adalah nyeri 
ekstrem diluar proporsi 
ketidaknyamanan dan nyeri 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
yang diperkiraan. Tanda dan 
gejala lain hematoma vulva 
atau vagina adalah sebagai 
berikut : 
 Penekanan perineum, 
vaagina, iretra, kandung 
kemih, atau rektum dan 
nyeri hebat 
 Pembengkakan yang 
tegang dan berdenyut 
 Perubahan warna 
jaringan kebiruan atau 
biru kehitaman 
 Subinvolusi 
Pengertian 
Subinvolusi adalah 
kegagalan uterus untuk 
mengikuti pola normal 
involusi/proses involusi 
rahim tidak berjalan 
sebagaimana mestinya, 
sehingga proses pengecilan 
uterus terhambat. 
Subinvolusi adalah 
kegagalan perubahan 
fisiologis pada sisitem 
reproduksi pada masa nifas 
yang terjadi pada setiap 
organ dan saluran yang 
reproduktif. 
Subinvolusi adalah 
kegagalan rahim untuk 
kembali ke keadaan tidak 
hamil. Penyebab paling 
umum adalah infeksi 
plasenta. (Lowdermilk, perry. 
2006). 
Subinvolusi terjadi jika 
proses kontaksi uterus tidak 
terjadi seperti seharusnya 
dan kontraksi ini lama atau 
berhenti. Proses involusi 
mungkin dihambat oleh 
retensi sisa plasenta, 
miomata atau infeksi. Retensi 
sisa plasenta atau membran 
janin adalah penyebab yang 
paling sering terjadi. 
Etiologi 
 Status gizi ibu nifas buruk 
(kurang gizi). 
 Ibu tidak menyusui 
bayinya 
 Kurang mobilisasi 
 Usia 
 Paritas 
 Terdapat bekuan darah 
yang tidak keluar 
 Terdapat sisa plasenta 
dan selaput plasenta 
dalam uterus 
 Tidak ada kontraksi 
 Infeksi pada 
endometrium 
Tanda dan gejala 
 Peningkatan perdarahan 
atau perdarahan 
persisten. 
 Periode pengeluaran 
lokia lebih lama dari 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
periode normal, diikuti 
dengan leukorea dan 
perdarahan banyak yang 
tidak teratur. 
 Pemeriksaan panggul 
akan menunjukan uterus 
lunak, tidak bergerak, 
tidak berkurang ukuran 
dan tinggi fundus 
tidak berubah, bukan 
menurun. 
 Lochea banyak dan 
berwarna merah 
terang samapai coklat 
kemerahan. 
 Kultur lochea harus 
diambil untuk 
menyingkirkan adanya 
endometritis. 
 Lochea berbau 
menyengat 
 Uterus tidak berkontraksi 
 Pucat, pusing dan 
tekanan darah rendah 
serta suhu tubuh tinggi 
 Pada kunjungan minggu 
keempat hingga keenam 
pascapartum, tidak perlu 
dipertimbangkan adanya 
infeksi kecuali terdapat 
nyeri tekan atau nyeri 
pada adneksa atau saat 
pergerakan uterus. 
 Sisa Plasenta 
Sisa plasenta dan ketuban 
yang masih tertinggal 
dalam rongga rahim dapat 
menimbulkan perdarahan 
postpartum dini atau 
perdarahan pospartum 
lambat (biasanya terjadi 
dalam 6 – 10 hari pasca 
persalinan). Pada perdarahan 
postpartum dini akibat sisa 
plasenta diTandai dengan 
perdarahan dari rongga 
rahim setelah plasenta lahir 
dan kontraksi rahim baik. 
Pada perdarahan postpartum 
lambat gejalanya sama 
dengan subinvolusi rahim, 
yaitu perdarahan yang 
berulang atau berlangsung 
terus dan berasal dari 
rongga rahim. Perdarahan 
akibat sisa plasenta jarang 
menimbulkan syok. 
Penilaian klinis sulit untuk 
memastikan adanya sisa 
plasenta, kecuali apabila 
penolong persalinan 
memeriksa kelengkapan 
plasenta setelah plasenta 
lahir. Apabila kelahiran 
plasenta dilakukan oleh 
orang lain atau terdapat 
keraguan akan sisa plasenta, 
maka untuk memastikan 
adanya sisa plasenta 
ditentukan dengan eksplorasi 
menggunakan tangan, 
atau alat bantu diagnostik 
yaitu ultrasonografi. Pada 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
umumnya perdarahan 
dari rongga rahim setelah 
plasenta lahir dan kontraksi 
rahim baik dianggap sebagai 
akibat sisa plasenta yang 
tertinggal dalam rongga 
rahim. 
Diagnosa 
 Untuk membuat 
diagnosis perdarahan 
postpartum perlu 
diperhatikan ada 
perdarahan yang 
menimbulkan hipotensi 
dan anemia. apabila hal 
ini dibiarkan berlangsung 
terus, pasien akan jatuh 
dalam keadaan syok. 
perdarahan postpartum 
tidak hanya terjadi pada 
mereka yang mempunyai 
predisposisi, tetapi 
pada setiap persalinan 
kemungkinan untuk 
terjadinya perdarahan 
post partum selalu ada. 
 Perdarahan yang 
terjadi dapat deras atau 
merembes. perdarahan 
yang deras biasanya 
akan segera menarik 
perhatian, sehingga 
cepat ditangani 
sedangkan perdarahan 
yang merembes karena 
kurang nampak sering 
kali tidak mendapat 
perhatian. Perdarahan 
yang bersifat merembes 
bila berlangsung lama 
akan mengakibatkan 
kehilangan darah 
yang banyak. Untuk 
menentukan jumlah 
perdarahan, maka darah 
yang keluar setelah uri 
lahir harus ditampung 
dan dicatat. 
 K a d a n g - k a d a n g 
perdarahan terjadi tidak 
keluar dari vagina, tetapi 
menumpuk di vagina dan 
di dalam uterus. Keadaan 
ini biasanya diketahui 
karena adanya kenaikan 
fundus uteri setelah 
plasenta lahir. 
 Untuk menentukan 
etiologi dari perdarahan 
postpartum diperlukan 
pemeriksaan lengkap 
yang meliputi anamnesis, 
pemeriksaan umum, 
pemeriksaan abdomen 
dan pemeriksaan dalam. 
 Pada atonia uteri terjadi 
kegagalan kontraksi 
uterus, sehingga pada 
palpasi abdomen uterus 
didapatkan membesar 
dan lembek. Sedangkan 
pada laserasi jalan lahir 
uterus berkontraksi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dengan baik sehingga 
pada palpasi teraba 
uterus yang keras. 
Dengan pemeriksaan 
dalam dilakukan 
eksplorasi vagina, 
uterus dan pemeriksaan 
inspekulo. Dengan cara 
ini dapat ditentukan 
adanya robekan 
dari serviks, vagina, 
hematoma dan adanya 
sisa-sisa plasenta. 
Sekarang Anda akan 
mempelajari tentang 
kegawatdaruratan masa 
nifas berikutnya yaitu Infeksi 
Nifas. Kegawatdaruratan apa 
saja yang termasuk dalam 
infeksi masa nifas? Coba 
anda simak uraian berikut. 
2. Infeksi Nifas 
Perluasan infeksi nifas yang paling 
sering ialah perluasan atau invasi 
mikroorganisme patogen yang 
mengikuti aliran darah disepanjang 
vena dan cabang-cabangnya 
sehingga terjadi tromboflebitis. 
Tromboflebitis pascapartum 
lebih umum terjadi pada wanita 
penderita varikositis atau yang 
mungkin secara genetik rentan 
terhadap relaksasi dinding vena 
dan stasis vena. Kehamilan 
menyebabkan stasis vena dengan 
sifat relaksasi dinding vena akibat 
efek progesterone dan tekanan 
vena oleh uterus. Kehamilan juga 
merupakan status hiperkoagulasi. 
Kompresi vena selama posisi 
persalinan atau pelahiran juga 
dapat berperan dalam masalah ini. 
Tromboflebitis femoralis 
Tromboflebitis femoralis mengenai 
vena-vena pada tungkai, misalnya 
vena femoralis, vena poptilea dan 
vena safvena. 
Penilaian klinik: 
 Keadaan umum tetap baik, suhu 
badab subfebris selama 7-10 
hari, kemudian suhu mendadak 
naik kira-kira pada hari ke 10-20. 
yang disertai dengan menggigil 
dan nyeri sekali 
 Pada salah satu kaki yang 
terkena biasanya kaki kiri, akan 
memberikan Tanda-Tanda 
sebagai beikut : 
a. kaki sedikit dalam keadaan 
fleksi dan rotasi ke luar serta 
sukar bergerak, lebih panas 
dibanding dengan kaki 
lainnya 
b. seluruh bagian dari salah 
satu vena pada kaki terasa 
tegang dan keras pada paha 
bagian atas 
c. nyei hebat pada lipat paha 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dan daerah paha 
d. refletorik akan terjadi 
spasmus arteria sehingga 
kaki menjadi bengkak, 
tegang, putih, nyeri, dan 
dingin, pulsasi menurun 
e. edema kadang-kadang 
terjadi sebelum atau setelah 
nyeri dan pada umumnya 
terdapat pada paha bagian 
atas, tetapi lebih sering 
dimulai dari jari-jari kaki dan 
pergelangan kaki, kemudian 
meluas dari bawah keatas 
f. nyeri pada betis, yang akan 
terjadi spontan atau atau 
dengan memijit betis atau 
dengan meregangkan tendo 
akhiles (Tanda Homans) 
Sekarang Anda akan mempelajari 
kasus kegawatdaruratan masa 
nifas yang terakhir yaitu masalah 
pada payudara khususnya Mastitis. 
Pernakah Anda menjumpai kasus 
ibu nifas dengan Mastitis? Apa 
yang Anda lakukan dengan kasus 
tersebut? Coba Anda pelajari 
tentang Mastitis berikut ini. 
3. Mastitis 
Pengertian 
Mastitis adalah infeksi yang 
disebabkan adanya sumbatan pada 
duktus (saluran susu) hingga puting 
susu pun mengalami sumbatan. 
Mastitis ini biasanya diderita 
oleh ibu yang baru melahirkan 
dan menyusui. Radang ini terjadi 
karena ibu tidak menyusui atau 
puting payudaranya lecet karena 
menyusui. Kondisi ini bisa terjadi 
pada satu atau kedua payudara 
sekaligus. Namun tidak semua 
perempuan dapat terkena mastitis. 
Etiologi 
Biasanya terjadi karena adanya 
bakteri jenis staphylococcus aureus. 
Bakteri biasanya masuk melalui 
puting susu yang pecah-pecah 
atau terluka atau bisa juga karena 
adanya sumbatan pada saluran ASI. 
Gejala 
 Payudara bengkak 
 Rasa gatal pada puting 
 Nyeri 
 Terasa keras saat diraba. 
 Tampak memerah. 
 Permukaan kulit dari payudara 
yang terkena infeksi tampak 
seperti pecah-pecah. 
 Badan demam seperti terserang 
flu. 
Setelah mempelajari kegiatan 
belajar 1 ini, apakah Anda sudah 
paham ? Bila masih ada keraguan, 
silahkan Anda ulangi untuk 
mempelajarinya kembali. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
Perdarahan nifas sekunder 
adalah perdarahan yang terjadi 
setelah lebih 24 jam post partum 
dan biasanya terjadi pada minggu 
ke dua nifas. 
1. Penyebab dari HPP Sekunder 
adalah hematoma, subinvolusi 
dan adanya sisa plasenta. 
2. Hematoma adalah pembengkakan 
jaringan yang berisi darah. Bahaya 
hematoma adalah kehilangan 
sejumlah darah karena hemoragi, 
anemia dan infeksi. Hematoma 
terjadi karena ruptur pembeku 
darah spontan atau akibat trauma. 
3. Subinvolusi adalah kegagalan 
uterus untuk mengikuti pola 
normal involusi/proses involusi 
rahim tidak berjalan sebagaimana 
mestinya, sehingga proses 
pengecilan uterus terhambat. 
4. Sisa plasenta dan ketuban yang 
masih tertinggal dalam rongga 
rahim dapat menimbulkan 
perdarahan postpartum dini atau 
perdarahan pospartum lambat 
(biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari 
pasca persalinan). 
5. Perluasan infeksi nifas yang 
paling sering ialah perluasan atau 
invasi mikroorganisme patogen 
yang mengikuti aliran darah 
disepanjang vena dan cabang-cabangnya 
sehingga terjadi 
tromboflebitis. 
6. Mastitis adalah infeksi yang 
disebabkan adanya sumbatan 
pada duktus (saluran susu) hingga 
puting susu pun mengalami 
sumbatan. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9

More Related Content

What's hot

Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
AffiZakiyya
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasKb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasUwes Chaeruman
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
AffiZakiyya
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Aprillia Indah Fajarwati
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
hesti kusdianingrum
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanBonita Martha Diana
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
AjEn9
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
pjj_kemenkes
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
pjj_kemenkes
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Aning Aisyah
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
Nova Ci Necis
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
Erinda Rinawati
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifasKb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
Kb 1 penyulit dan komplikasi masa nifas
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilan
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
 

Similar to Kegawatdaruratan Masa Nifas

Neuro
NeuroNeuro
Neuro
krist14
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
Phil Adit R
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
sisitihanifahy
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
Referat placenta previa
Referat placenta previaReferat placenta previa
Referat placenta previarayakurniawan
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
Septian Muna Barakati
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetrinaroi munthe
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
UFDK
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperfegrianafia
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
Warnet Raha
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuatita_nurlita
 
Abortus iminnens
Abortus iminnensAbortus iminnens
Abortus iminnens
shila Chandradyana
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
Isma Nur'aini
 

Similar to Kegawatdaruratan Masa Nifas (20)

Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
Referat placenta previa
Referat placenta previaReferat placenta previa
Referat placenta previa
 
Is
IsIs
Is
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetri
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paper
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
 
Abortus iminnens
Abortus iminnensAbortus iminnens
Abortus iminnens
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

Kegawatdaruratan Masa Nifas

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Saudara-saudara, setelah Anda dibekali dengan pengelolaan kasus kegawatdaruratan masa persalinan pada modul 2, maka pada sesi ini Anda akan belajar tentang kegawatdaruratan pada masa nifas. Sebaiknya Anda selalu mengingat bahwa kesalahan ataupun kelambatan Anda dalam menentukan kasus, dapat berakibat fatal. Ketahuilah bahwa dalam prinsip, pada saat Anda menerima setiap kasus yang Anda hadapi maka harus dianggap gawatdarurat atau setidak-tidaknya dianggap berpotensi gawatdarurat, sampai ternyata setelah pemeriksaan selesai kasus itu ternyata bukan kasus gawatdarurat. Untuk mencapai kompetensi tersebut, maka pelajarilah dengan baik uraian tentang teori dalam kasus kegawatdaruratan maternal masa nifas berikut ini : Pada modul 2 Anda telah belajar tentang perdarahan post partum primer. Apakah Anda masih ingat tentang perdarahan post partum primer? Apa perbedaan perdarahan post partum primer dan sekunder sekunder? 1. Perdarahan Post Partum Sekunder a. Pengertian Perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama. Perdarahan nifas dinamakan sekunder adalah bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan. Jadi perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah lebih 24 jam post partum dan biasanya terjadi pada minggu ke dua nifas. b. Etiologi • Hematoma • Subinvolusi • Sisa plasenta Tahukan Anda gejala klinis dari perdarahan post partum sekunder? Ya... gejala klinisnya adalah c. Gejala Klinis • Terjadi perdarahan berkepanjangan melampaui pengeluaran lokhea normal • Terjadi perdarahan cukup Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan banyak • Rasa sakit pada daerah uterus • Pada palpasi fundus uteri masih dapat diraba lebih besar dari seharusnya • Pada VT didapatkan uterus yang membesar, lunak dan dari ostium uteri keluar darah. Sekarang Anda akan pelajari tentang masing-masing penyebab perdarahan post partum sekunder  Hematoma Hematoma adalah pembengkakan jaringan yang berisi darah. Bahaya hematoma adalah kehilangan sejumlah darah karena hemoragi, anemia dan infeksi. Hematoma terjadi karena ruptur pembeku darah spontan atau akibat trauma. Pada siklus repriduktif, hematoma sering sekali terjadi selama proses kelahiran atau segera setelahnya, seperti hematoma vulva, vagina, atau hematoma ligamentum latum uteri. Gambar 1. Hematoma Vulva Faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab :  Persalinan dengan operatif  Kegagalan hemostasis lengkap sebelum penjahitan episiotomi atau laserasi  Pembuluh darah diatas apeks insisi atau laserasi tidak dibendung, atau kegagalan dalam melakukan jahitan pada titik tersebut  Penanganan kasar pada jaringan vagina kapan pun atau pada uterus selama masase. Tanda-Tanda umum hematoma adalah nyeri ekstrem diluar proporsi ketidaknyamanan dan nyeri Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan yang diperkiraan. Tanda dan gejala lain hematoma vulva atau vagina adalah sebagai berikut :  Penekanan perineum, vaagina, iretra, kandung kemih, atau rektum dan nyeri hebat  Pembengkakan yang tegang dan berdenyut  Perubahan warna jaringan kebiruan atau biru kehitaman  Subinvolusi Pengertian Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan uterus terhambat. Subinvolusi adalah kegagalan perubahan fisiologis pada sisitem reproduksi pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif. Subinvolusi adalah kegagalan rahim untuk kembali ke keadaan tidak hamil. Penyebab paling umum adalah infeksi plasenta. (Lowdermilk, perry. 2006). Subinvolusi terjadi jika proses kontaksi uterus tidak terjadi seperti seharusnya dan kontraksi ini lama atau berhenti. Proses involusi mungkin dihambat oleh retensi sisa plasenta, miomata atau infeksi. Retensi sisa plasenta atau membran janin adalah penyebab yang paling sering terjadi. Etiologi  Status gizi ibu nifas buruk (kurang gizi).  Ibu tidak menyusui bayinya  Kurang mobilisasi  Usia  Paritas  Terdapat bekuan darah yang tidak keluar  Terdapat sisa plasenta dan selaput plasenta dalam uterus  Tidak ada kontraksi  Infeksi pada endometrium Tanda dan gejala  Peningkatan perdarahan atau perdarahan persisten.  Periode pengeluaran lokia lebih lama dari Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan periode normal, diikuti dengan leukorea dan perdarahan banyak yang tidak teratur.  Pemeriksaan panggul akan menunjukan uterus lunak, tidak bergerak, tidak berkurang ukuran dan tinggi fundus tidak berubah, bukan menurun.  Lochea banyak dan berwarna merah terang samapai coklat kemerahan.  Kultur lochea harus diambil untuk menyingkirkan adanya endometritis.  Lochea berbau menyengat  Uterus tidak berkontraksi  Pucat, pusing dan tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi  Pada kunjungan minggu keempat hingga keenam pascapartum, tidak perlu dipertimbangkan adanya infeksi kecuali terdapat nyeri tekan atau nyeri pada adneksa atau saat pergerakan uterus.  Sisa Plasenta Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari pasca persalinan). Pada perdarahan postpartum dini akibat sisa plasenta diTandai dengan perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik. Pada perdarahan postpartum lambat gejalanya sama dengan subinvolusi rahim, yaitu perdarahan yang berulang atau berlangsung terus dan berasal dari rongga rahim. Perdarahan akibat sisa plasenta jarang menimbulkan syok. Penilaian klinis sulit untuk memastikan adanya sisa plasenta, kecuali apabila penolong persalinan memeriksa kelengkapan plasenta setelah plasenta lahir. Apabila kelahiran plasenta dilakukan oleh orang lain atau terdapat keraguan akan sisa plasenta, maka untuk memastikan adanya sisa plasenta ditentukan dengan eksplorasi menggunakan tangan, atau alat bantu diagnostik yaitu ultrasonografi. Pada Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan umumnya perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik dianggap sebagai akibat sisa plasenta yang tertinggal dalam rongga rahim. Diagnosa  Untuk membuat diagnosis perdarahan postpartum perlu diperhatikan ada perdarahan yang menimbulkan hipotensi dan anemia. apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan syok. perdarahan postpartum tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya perdarahan post partum selalu ada.  Perdarahan yang terjadi dapat deras atau merembes. perdarahan yang deras biasanya akan segera menarik perhatian, sehingga cepat ditangani sedangkan perdarahan yang merembes karena kurang nampak sering kali tidak mendapat perhatian. Perdarahan yang bersifat merembes bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang banyak. Untuk menentukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat.  K a d a n g - k a d a n g perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya diketahui karena adanya kenaikan fundus uteri setelah plasenta lahir.  Untuk menentukan etiologi dari perdarahan postpartum diperlukan pemeriksaan lengkap yang meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam.  Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus, sehingga pada palpasi abdomen uterus didapatkan membesar dan lembek. Sedangkan pada laserasi jalan lahir uterus berkontraksi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dengan baik sehingga pada palpasi teraba uterus yang keras. Dengan pemeriksaan dalam dilakukan eksplorasi vagina, uterus dan pemeriksaan inspekulo. Dengan cara ini dapat ditentukan adanya robekan dari serviks, vagina, hematoma dan adanya sisa-sisa plasenta. Sekarang Anda akan mempelajari tentang kegawatdaruratan masa nifas berikutnya yaitu Infeksi Nifas. Kegawatdaruratan apa saja yang termasuk dalam infeksi masa nifas? Coba anda simak uraian berikut. 2. Infeksi Nifas Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya sehingga terjadi tromboflebitis. Tromboflebitis pascapartum lebih umum terjadi pada wanita penderita varikositis atau yang mungkin secara genetik rentan terhadap relaksasi dinding vena dan stasis vena. Kehamilan menyebabkan stasis vena dengan sifat relaksasi dinding vena akibat efek progesterone dan tekanan vena oleh uterus. Kehamilan juga merupakan status hiperkoagulasi. Kompresi vena selama posisi persalinan atau pelahiran juga dapat berperan dalam masalah ini. Tromboflebitis femoralis Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena femoralis, vena poptilea dan vena safvena. Penilaian klinik:  Keadaan umum tetap baik, suhu badab subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20. yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali  Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberikan Tanda-Tanda sebagai beikut : a. kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar serta sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki lainnya b. seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas c. nyei hebat pada lipat paha Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan daerah paha d. refletorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri, dan dingin, pulsasi menurun e. edema kadang-kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian meluas dari bawah keatas f. nyeri pada betis, yang akan terjadi spontan atau atau dengan memijit betis atau dengan meregangkan tendo akhiles (Tanda Homans) Sekarang Anda akan mempelajari kasus kegawatdaruratan masa nifas yang terakhir yaitu masalah pada payudara khususnya Mastitis. Pernakah Anda menjumpai kasus ibu nifas dengan Mastitis? Apa yang Anda lakukan dengan kasus tersebut? Coba Anda pelajari tentang Mastitis berikut ini. 3. Mastitis Pengertian Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. Namun tidak semua perempuan dapat terkena mastitis. Etiologi Biasanya terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka atau bisa juga karena adanya sumbatan pada saluran ASI. Gejala  Payudara bengkak  Rasa gatal pada puting  Nyeri  Terasa keras saat diraba.  Tampak memerah.  Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi tampak seperti pecah-pecah.  Badan demam seperti terserang flu. Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, apakah Anda sudah paham ? Bila masih ada keraguan, silahkan Anda ulangi untuk mempelajarinya kembali. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah lebih 24 jam post partum dan biasanya terjadi pada minggu ke dua nifas. 1. Penyebab dari HPP Sekunder adalah hematoma, subinvolusi dan adanya sisa plasenta. 2. Hematoma adalah pembengkakan jaringan yang berisi darah. Bahaya hematoma adalah kehilangan sejumlah darah karena hemoragi, anemia dan infeksi. Hematoma terjadi karena ruptur pembeku darah spontan atau akibat trauma. 3. Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan uterus terhambat. 4. Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari pasca persalinan). 5. Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya sehingga terjadi tromboflebitis. 6. Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9