SlideShare a Scribd company logo
Semester 04
Kegiatan Belajar II
Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta
2013
Modul IV
NeonatalPenatalaksanaan Kegawatdaruratan
Prodi Kebidanan
Penatalaksanaan
Neonatas dengan Asfiksia
Persiapan Sebelum Lahir
Menyiapkan alat-2 resusitasi (dari perawatan
perinatologi)
 Meja resusitasi, lampu penghangat
 Pengisap lendir disposable dan suction pump
bayi
 Ambulans incubator
 0 2 dengan flowmeter
 Status, tanda identitas bayi-ibu
Resustasi
 Tentukan skor apgar 1 dan 5
menit (masing-masing untuk
menentukan diagnosa/ada
tidaknya asfiksia dan berikutnya
untuk menentukan prognosa bayi)
 Lakukan resusitasi tahap 1-5
sesuai kondisi bayi
Penatalaksanaan
 Pertahankan kehamilan (kolaburasi medis) dengan pemberian
tokolitik dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
 Kehamilan < 35 minggu , kehamilan tidak dapat dipertahankan untuk
percepat kematangan paru dengan kortikosteroid dosis tunggal
 Beberapa jam sebelum persalinan menginformasikan /Berkolaburasi
ke UPF Anak
Pasca resusitasi
 Lakukan pemeriksaan fisik secara sistimatis dan lengkap
 Tentukan masa gestasi berdasarkan skor
Dubowitz/modifikasi
 Lakukan perawatan tali pusat dengan
antibiotika/antiseptik dengan kasa steril
 Tetes mata/ zalf mata untuk cegah Go”
 Vit K 1 mg im/ 1-2 mg/ peroral
 Beri identitas ibu dan bayi yang sama
 Perawatan BBLR sesuai dengan masa gestasi
Pengambilan Keputusan
Pada Resusitasi Neonatus
Berikan medikasi
jika DJJ < 80
setelah 30’
dilakukan PPV
disertai
pemberian 0 2
100% dan
kompresi dada
 Tempatkan dibawah pemanas
(Isap Trakea --- jika petunjuk
mekonium digunakan)
 Keringkan seluruhnya
 Angkat linen basah
 Posisi
 Isap mulut, kemudian hidung
 Berikan stimulasi taktil
Evaluasi
Pernafasan
PPV dengan
O 2 100 % ---
-15-30’
Eval. DJJ
100X/’
DJJ<100 X/’
DJJ<100 X/’
Evaluasi
Warna
Di bawah 60
 Lanjutkan
Ventilasi
 Kompresi
Dada
60 - 100
DJJ tdk
Lanjutkan
ventilasi
Kompresi
dada jika
DJJ < 80
DJJ
Lanjutkan
ventilasi
Di atas 100
Perhatikan adanya
pernafasan
spontan ..
Kemudian
lanjutkan ventilasi
Pantau &
Observasi
Berikan 0 2
Merah
Muda/Acidosis
Perifer
Penatalaksanaan
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)
Pemberian Cairan
Apabila BB beratnya
naik 20 g/hari selama 3
hari Berturut-turut,
timbang bayi 2 kali
seminggu.
Medikamentosa, Vit K1 Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, /
oral 2 mg sekali pemberian / 1 mg 3 X pemberian (saat lahir,
umur 3-10 hr, dan umur 4-6 minggu)
Diatetik
Bayi prematur / BBLR refleks hisap masih lemah.
ASI dikeluarkan dg pompa / diperas diberikan NGT/pipet
nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali
BB 1750 – 2500 gram
Bayi Sehat
ASI, anjurkan bayi
menyusu >> sering
(bila perlu 2 jam/X)
Kebutuhan 160 cc/kg
BB/hari
Bayi Sakit
 Perlu cairan IV
hanya 24 jam I
 Anjuran ASI per
oral /pipet pada
hari ke-2 / segera
setelah bayi stabil
 Berikan minum 8
kali/24 jam
 Bila minum 160
ml/kgBB/hr bayi
tampak lapar
berikan tambahan
ASI setiap minum
Pemberian minum bayi berat
lahir rendah (BBLR) menurut
BB & keadaan bayi adalah sbb :
BB 1500-1749 gram
Bayi Sehat
Berikan ASI peras 8 X/
24 jam (bila dpt
menelan), NGT lepas
Bayi Sakit
 Cairan IV hanya 24
jam I
 Anjuran ASI per NGT
pada hari ke-2 /
segera setelah bayi
stabil
 Coba untuk
menghisap
 Bila minum 160
ml/kgBB/hr bayi
tampak lapar berikan
tambahan ASI setiap
minum
BB 1250-1499 gram
Bayi Sehat
Berikan ASI peras 8 X/
24 jam NGT, (bila dpt
menelan), NGT lepas
Bayi Sakit
 Cairan IV hanya 24
jam I
 Anjuran ASI peras
per NGT pada hari
ke-2 / segera
setelah bayi stabil
 Coba untuk
menghisap
 Bila minum 160
ml/kgBB/hr bayi
tampak lapar
berikan tambahan
ASI setiap minum
Pemantauan saat dirawat
1. Terapi
Bila diperlukan terapi untuk
penyulit tetap diberikan
(kolaburasi)
2. Tumbuh kembang
Pantau BB secara periodic (7-10
hari I 10% BBL ≥1500 gram
dan 15% bayi dengan berat lahir
<1500)
3. Perhatikan kemampuan
menghisap bayi
4. Tingkatkan jumlah ASI 20
ml/kg/hari sampai tercapai 180
ml/kg/hari
5. Ukur BB setiap hari, PB dan
lingkar kepala tiap minggu.
Observasi
Pemantauan setelah pulang untuk :
1. Mengetahui perkembangan bayi
dan mencegah/ mengurangi
kemungkinan komplikasi setelah
pulang sesudah hari ke-2, ke-10,
ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap
bulan.
2. Lakukan penilaian Pertumbuhan;
BB, PB dan lingkar kepala.
3. Tes perkembangan , Denver
development screening test
(DDST)
4. Awasi adanya kelainan bawaan
Penatalaksanaan Neonatus
dengan Hypothermi
1. Di rumah harus segera dihangatkan kembali untuk
dibawa ke Puskesmas / RS yang efektif dengan
metode kangguru oleh ibu / bapak / keluarga lainnya
2. Di Puskesmas ( S. : 32 – 36oC)
 Bayi dihangatkan dengan Metode kangguru
 Ditempatkan di kamar yang hangat
 Di tempatkan di tempat tidur yang hangat
 Di tempatkan di bawah lampu sorot/ pemanas
 Di tempatkan dalam inkubator
Prosedur penghangatan dilanjutkan sampai suhu
mencapai 36.5 – 37oC selanjutnya diawasi tiap 15 – 30
menit
Hypothermi
Sedang
PENANGANAN
Hypothermi
Berat
Hangatkan tubuh bayi
 Jika 1 jam suhu tidak naik, rujuk
segera
 Pertahankan kadar gula darah
 Anjurkan ibu menjaga bayi tetap
hangat selama perjalanan rujukan
 Lakukan rujukan segera
PENCEGAHAN
1. Menyiapkan kamar bersalin yang hangat,
bersih dan hangat “ warm chain”
2. Segera mengeringkan bayi
3. Merawat bayi bersama ibunya
4. ASI eksklusif
5. Menjaga bayi tetap hangat dan aman
dalam perjalanan selama rujukan
Penatalaksanaan Neonatus
dengan Hypoglikemia
Kadar gula darah ≥ 45 mg
 Jika bayi mendapat cairan IV : cek per 12 jam
 Jika bayi tidak mendapat cairan IV cek per 12 jam, 2x
- Jika turun : tangani
- Jika normal : hentikan pengukuran
Bila gadar gula darah < 25 mg
 Pasang jalur IV bila belum terpasang
 Beri glukosa 10% 2 ml IV bolus pelan dalam 5
menit
Bila kadar darah 25-45 mg
 Lanjutkan infuse
 Cek glukosa dalam per 3 jam hingga 45 mg/dl
atau lebih
Penatalaksanaan Neonatus dengan
Hiperbilirubinemia
Hyperbilirubenimia
Ikterus Patologik
 Bila nilai bilirubin serum
memenuhi kriteria untuk terapi
sinar (Photo therapy) / transfusi
tukar :
 Bila ikterus telah terlihat
sejak hari 1 dan hemoglobin <
13 g/dL (hematokrit <40%)
 Ikterus menetap hingga 2
minggu pada neonatus cukup
bulan, dan 3 minggu pada
neonatus < bulan
 Bayi dirujuk dengan
persiapan
• Memberitahu keluarga
• Segera kirim bayi ke rumah
sakit tersier atau senter
• Beri surat rujukan
Ikterus Fisiologik :
Bayi sehat, tanpa faktor risiko,
tidak diterapi. yang sehat,
dapat dilakukan beberapa
cara berikut:
 Minum ASI dini dan
sering
 Terapi sinar, sesuai
dengan panduan WHO
 Pada bayi yang pulang
sebelum 48 jam,
diperlukan pemeriksaan
ulang dan kontrol lebih
cepat (terutama bila
tampak kuning).
Pelaksanaan Neonatus
dengan Tetanus Neonatorum
Penatalaksanaan di tempat rujukan dengan
memperhatikan pengobatan kolaburasi :
 Penempatan pasien di ruang isolasi yang tenang
dengan sedikit sinar untuk mencegah rangsangan
kejang.
 Mengatasi kejang dengan injeksi anti kejang
 Menjaga jalan nafas tetap bebas dan pasang spatel
lidah agar tidak tergigit
 Mencari tempat masuknya kuman tetanus, biasanya
di tali pusat atau di telinga
 mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus
serum dan antibotik
 Perawatan adekuat : kebutuhan O2, makanan,
cairan dan elektrolit
Tetanus
Neonatorum
Penatalaksanaan
Neonatus dengan Kejang
 Ketika demam, miringkan posisi anak sehingga ia tidak tersedak air liurnya
dan jangan mencoba menahan gerak si anak.
 Turunkan demam dengan membuka baju dan menyeka anak dengan air
yang sedikit hangat.
 Setelah air menguap, demam akan turun.
 Jangan memberikan kompres dengan es atau alkohol karena anak akan
menggigil dan suhu tubuh justru meningkat, walaupun kulitnya terasa
dingin.
 Untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dapat diberikan obat,
umumnya kejang demam akan berhenti dengan sendirinya sebelum lima
menit.
Kejang
Bila kejang berlangsung kurang dari
lima menit, kemudian anak sadar dan
menangis, biasanya tidak perlu dirawat.
Bila demam tinggi dan kejang
berlangsung lebih dari 10-15
menit atau kejang berulang,
maka Anda harus harus membawanya
ke dokter atau rumah sakit
Penatalaksanaan
Neonatus dengan Infeksi
PENATALAKSANAAN SECARA UMUM
 Untuk mencegah infeksi, perawatan harus secara aseptik dan
inkubator harus aseptik pula.
 Ruangan tempat merawat bayi terpisah, bersih, dan tidak di
benarkan banyak orang memasuki ruangan tersebut kecuali petugas, semua
alat yang diperlukan harus steril.
 Memberikan lingkungan yang optimal, suhu tubuh bayi harus dalam
batas normal (36.5-37oc) dan meletakkan bayi dalam inkubator
 Pemberian oksigen dilakukan dengan hati-hati karena terpengaruh
kompleks terhadap bayi prematur, pemberian oksigen terlalu banyak
menimbulkan komplikasi fibrosis paru, kerusakan retina dan lain-lain
 Pemberian cairan dan elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan
hemeostasis dan menghindarkan dehidrasi. Permulaan diberikan glukosa 5-
10 % dengan jumlah 60-125 ML/ Kg BB/ hari
 Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Penisilin
dengan dosis 50.000-10.000 untuk / kg BB / hari / ampisilin 100 mg / kg BB/
hari dengan atau tanpa gentasimin 3-5 mg / kg BB / hari
 Kemajuan terakhir dalam pengobatan pasien PMH ( Penyakit
Membran Hialin )adalah pemberian surfaktan ekstrogen ( surfaktan dari
luar).

More Related Content

What's hot

laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
Utik Pariani
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
asniarah
 
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermiaManagemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Aprillia Indah Fajarwati
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
kris_16
 
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJUAsuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJUAkbar Zhagtris
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
Mas Mawon
 
Askeb IV Patologi
Askeb IV PatologiAskeb IV Patologi
Askeb IV Patologi
Febrina Artha
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematurOperator Warnet Vast Raha
 
Bab i bbl.normal
Bab  i bbl.normalBab  i bbl.normal
Bab i bbl.normalrasyid_
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp ak
Perdudikes
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
Irma Delima
 

What's hot (20)

laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
 
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermiaManagemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJUAsuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Askeb IV Patologi
Askeb IV PatologiAskeb IV Patologi
Askeb IV Patologi
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
Bab i bbl.normal
Bab  i bbl.normalBab  i bbl.normal
Bab i bbl.normal
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp ak
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Bblr kecil
Bblr kecilBblr kecil
Bblr kecil
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
04. bbl resti
04. bbl resti04. bbl resti
04. bbl resti
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
 

Viewers also liked

Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
pjj_kemenkes
 
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasSenam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasHenggar Pratama
 
Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi
pjj_kemenkes
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
pjj_kemenkes
 
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirKb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirUwes Chaeruman
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
pjj_kemenkes
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusia
pjj_kemenkes
 
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasKB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasUwes Chaeruman
 
Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K
pjj_kemenkes
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4Uwes Chaeruman
 
Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok
pjj_kemenkes
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
pjj_kemenkes
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasUwes Chaeruman
 
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Kb 4
Kb 4Kb 4
Kb 4
 
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasSenam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
 
Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
 
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirKb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Kb 2 modul 3 kdm ii
Kb 2 modul 3 kdm iiKb 2 modul 3 kdm ii
Kb 2 modul 3 kdm ii
 
Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar ManusiaHubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusia
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasKB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
 
Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 4
 
Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok Komunikasi Dalam Kelompok
Komunikasi Dalam Kelompok
 
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/KPengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
Pengaruh Pemahaman Diri terhadap Proses KIP/K
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K Keterampilan Inti KIP/K
Keterampilan Inti KIP/K
 

Similar to Modul 4 kb 2

Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixRirin Karinda
 
Perawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptxPerawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptx
HEIN10
 
BBLR.pptx
BBLR.pptxBBLR.pptx
BBLR.pptx
AnindyaPutriH
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
ulpheDr
 
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
SriRahayu481339
 
ppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptxppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptx
MiniTriyuliani1
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kangurunency2325
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Ridho Pramuditha
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Ai Barney
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
Standart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptStandart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptChiyapuri
 
Konsep dasar nifas
Konsep dasar nifasKonsep dasar nifas
Konsep dasar nifas
Triana Septianti
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusarKb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
pjj_kemenkes
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblr
S Hidayatullah
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
AmeliaZiscaDevy
 
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptxPERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
EgarAdhiestiani1
 

Similar to Modul 4 kb 2 (20)

Dr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kesDr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kes
 
Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fix
 
Perawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptxPerawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptx
 
BBLR.pptx
BBLR.pptxBBLR.pptx
BBLR.pptx
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
 
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
6. KESEHATAN BAYI BARU LAHIR - Copy.pptx
 
ppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptxppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptx
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kanguru
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial-1
 
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialBuku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensial
 
13553830.ppt
13553830.ppt13553830.ppt
13553830.ppt
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
Standart pel keb.ppt
Standart pel keb.pptStandart pel keb.ppt
Standart pel keb.ppt
 
Konsep dasar nifas
Konsep dasar nifasKonsep dasar nifas
Konsep dasar nifas
 
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusarKb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
Kb 2 asuhan dengan bblr dan tali pusar
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblr
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
1. Konsep Dasar Kegawatdaruratan 2022.pdf
 
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptxPERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM PERTAMA.pptx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Modul 4 kb 2

  • 1. Semester 04 Kegiatan Belajar II Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Modul IV NeonatalPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Prodi Kebidanan
  • 3. Persiapan Sebelum Lahir Menyiapkan alat-2 resusitasi (dari perawatan perinatologi)  Meja resusitasi, lampu penghangat  Pengisap lendir disposable dan suction pump bayi  Ambulans incubator  0 2 dengan flowmeter  Status, tanda identitas bayi-ibu Resustasi  Tentukan skor apgar 1 dan 5 menit (masing-masing untuk menentukan diagnosa/ada tidaknya asfiksia dan berikutnya untuk menentukan prognosa bayi)  Lakukan resusitasi tahap 1-5 sesuai kondisi bayi Penatalaksanaan  Pertahankan kehamilan (kolaburasi medis) dengan pemberian tokolitik dan antibiotik untuk mencegah infeksi.  Kehamilan < 35 minggu , kehamilan tidak dapat dipertahankan untuk percepat kematangan paru dengan kortikosteroid dosis tunggal  Beberapa jam sebelum persalinan menginformasikan /Berkolaburasi ke UPF Anak Pasca resusitasi  Lakukan pemeriksaan fisik secara sistimatis dan lengkap  Tentukan masa gestasi berdasarkan skor Dubowitz/modifikasi  Lakukan perawatan tali pusat dengan antibiotika/antiseptik dengan kasa steril  Tetes mata/ zalf mata untuk cegah Go”  Vit K 1 mg im/ 1-2 mg/ peroral  Beri identitas ibu dan bayi yang sama  Perawatan BBLR sesuai dengan masa gestasi
  • 5. Berikan medikasi jika DJJ < 80 setelah 30’ dilakukan PPV disertai pemberian 0 2 100% dan kompresi dada  Tempatkan dibawah pemanas (Isap Trakea --- jika petunjuk mekonium digunakan)  Keringkan seluruhnya  Angkat linen basah  Posisi  Isap mulut, kemudian hidung  Berikan stimulasi taktil Evaluasi Pernafasan PPV dengan O 2 100 % --- -15-30’ Eval. DJJ 100X/’ DJJ<100 X/’ DJJ<100 X/’ Evaluasi Warna Di bawah 60  Lanjutkan Ventilasi  Kompresi Dada 60 - 100 DJJ tdk Lanjutkan ventilasi Kompresi dada jika DJJ < 80 DJJ Lanjutkan ventilasi Di atas 100 Perhatikan adanya pernafasan spontan .. Kemudian lanjutkan ventilasi Pantau & Observasi Berikan 0 2 Merah Muda/Acidosis Perifer
  • 7. Pemberian Cairan Apabila BB beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari Berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu. Medikamentosa, Vit K1 Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, / oral 2 mg sekali pemberian / 1 mg 3 X pemberian (saat lahir, umur 3-10 hr, dan umur 4-6 minggu) Diatetik Bayi prematur / BBLR refleks hisap masih lemah. ASI dikeluarkan dg pompa / diperas diberikan NGT/pipet nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali
  • 8. BB 1750 – 2500 gram Bayi Sehat ASI, anjurkan bayi menyusu >> sering (bila perlu 2 jam/X) Kebutuhan 160 cc/kg BB/hari Bayi Sakit  Perlu cairan IV hanya 24 jam I  Anjuran ASI per oral /pipet pada hari ke-2 / segera setelah bayi stabil  Berikan minum 8 kali/24 jam  Bila minum 160 ml/kgBB/hr bayi tampak lapar berikan tambahan ASI setiap minum Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut BB & keadaan bayi adalah sbb : BB 1500-1749 gram Bayi Sehat Berikan ASI peras 8 X/ 24 jam (bila dpt menelan), NGT lepas Bayi Sakit  Cairan IV hanya 24 jam I  Anjuran ASI per NGT pada hari ke-2 / segera setelah bayi stabil  Coba untuk menghisap  Bila minum 160 ml/kgBB/hr bayi tampak lapar berikan tambahan ASI setiap minum BB 1250-1499 gram Bayi Sehat Berikan ASI peras 8 X/ 24 jam NGT, (bila dpt menelan), NGT lepas Bayi Sakit  Cairan IV hanya 24 jam I  Anjuran ASI peras per NGT pada hari ke-2 / segera setelah bayi stabil  Coba untuk menghisap  Bila minum 160 ml/kgBB/hr bayi tampak lapar berikan tambahan ASI setiap minum
  • 9. Pemantauan saat dirawat 1. Terapi Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan (kolaburasi) 2. Tumbuh kembang Pantau BB secara periodic (7-10 hari I 10% BBL ≥1500 gram dan 15% bayi dengan berat lahir <1500) 3. Perhatikan kemampuan menghisap bayi 4. Tingkatkan jumlah ASI 20 ml/kg/hari sampai tercapai 180 ml/kg/hari 5. Ukur BB setiap hari, PB dan lingkar kepala tiap minggu. Observasi Pemantauan setelah pulang untuk : 1. Mengetahui perkembangan bayi dan mencegah/ mengurangi kemungkinan komplikasi setelah pulang sesudah hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan. 2. Lakukan penilaian Pertumbuhan; BB, PB dan lingkar kepala. 3. Tes perkembangan , Denver development screening test (DDST) 4. Awasi adanya kelainan bawaan
  • 11. 1. Di rumah harus segera dihangatkan kembali untuk dibawa ke Puskesmas / RS yang efektif dengan metode kangguru oleh ibu / bapak / keluarga lainnya 2. Di Puskesmas ( S. : 32 – 36oC)  Bayi dihangatkan dengan Metode kangguru  Ditempatkan di kamar yang hangat  Di tempatkan di tempat tidur yang hangat  Di tempatkan di bawah lampu sorot/ pemanas  Di tempatkan dalam inkubator Prosedur penghangatan dilanjutkan sampai suhu mencapai 36.5 – 37oC selanjutnya diawasi tiap 15 – 30 menit Hypothermi Sedang PENANGANAN Hypothermi Berat Hangatkan tubuh bayi  Jika 1 jam suhu tidak naik, rujuk segera  Pertahankan kadar gula darah  Anjurkan ibu menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan rujukan  Lakukan rujukan segera PENCEGAHAN 1. Menyiapkan kamar bersalin yang hangat, bersih dan hangat “ warm chain” 2. Segera mengeringkan bayi 3. Merawat bayi bersama ibunya 4. ASI eksklusif 5. Menjaga bayi tetap hangat dan aman dalam perjalanan selama rujukan
  • 13. Kadar gula darah ≥ 45 mg  Jika bayi mendapat cairan IV : cek per 12 jam  Jika bayi tidak mendapat cairan IV cek per 12 jam, 2x - Jika turun : tangani - Jika normal : hentikan pengukuran Bila gadar gula darah < 25 mg  Pasang jalur IV bila belum terpasang  Beri glukosa 10% 2 ml IV bolus pelan dalam 5 menit Bila kadar darah 25-45 mg  Lanjutkan infuse  Cek glukosa dalam per 3 jam hingga 45 mg/dl atau lebih
  • 15. Hyperbilirubenimia Ikterus Patologik  Bila nilai bilirubin serum memenuhi kriteria untuk terapi sinar (Photo therapy) / transfusi tukar :  Bila ikterus telah terlihat sejak hari 1 dan hemoglobin < 13 g/dL (hematokrit <40%)  Ikterus menetap hingga 2 minggu pada neonatus cukup bulan, dan 3 minggu pada neonatus < bulan  Bayi dirujuk dengan persiapan • Memberitahu keluarga • Segera kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter • Beri surat rujukan Ikterus Fisiologik : Bayi sehat, tanpa faktor risiko, tidak diterapi. yang sehat, dapat dilakukan beberapa cara berikut:  Minum ASI dini dan sering  Terapi sinar, sesuai dengan panduan WHO  Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat (terutama bila tampak kuning).
  • 17. Penatalaksanaan di tempat rujukan dengan memperhatikan pengobatan kolaburasi :  Penempatan pasien di ruang isolasi yang tenang dengan sedikit sinar untuk mencegah rangsangan kejang.  Mengatasi kejang dengan injeksi anti kejang  Menjaga jalan nafas tetap bebas dan pasang spatel lidah agar tidak tergigit  Mencari tempat masuknya kuman tetanus, biasanya di tali pusat atau di telinga  mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum dan antibotik  Perawatan adekuat : kebutuhan O2, makanan, cairan dan elektrolit Tetanus Neonatorum
  • 19.  Ketika demam, miringkan posisi anak sehingga ia tidak tersedak air liurnya dan jangan mencoba menahan gerak si anak.  Turunkan demam dengan membuka baju dan menyeka anak dengan air yang sedikit hangat.  Setelah air menguap, demam akan turun.  Jangan memberikan kompres dengan es atau alkohol karena anak akan menggigil dan suhu tubuh justru meningkat, walaupun kulitnya terasa dingin.  Untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dapat diberikan obat, umumnya kejang demam akan berhenti dengan sendirinya sebelum lima menit. Kejang Bila kejang berlangsung kurang dari lima menit, kemudian anak sadar dan menangis, biasanya tidak perlu dirawat. Bila demam tinggi dan kejang berlangsung lebih dari 10-15 menit atau kejang berulang, maka Anda harus harus membawanya ke dokter atau rumah sakit
  • 21. PENATALAKSANAAN SECARA UMUM  Untuk mencegah infeksi, perawatan harus secara aseptik dan inkubator harus aseptik pula.  Ruangan tempat merawat bayi terpisah, bersih, dan tidak di benarkan banyak orang memasuki ruangan tersebut kecuali petugas, semua alat yang diperlukan harus steril.  Memberikan lingkungan yang optimal, suhu tubuh bayi harus dalam batas normal (36.5-37oc) dan meletakkan bayi dalam inkubator
  • 22.  Pemberian oksigen dilakukan dengan hati-hati karena terpengaruh kompleks terhadap bayi prematur, pemberian oksigen terlalu banyak menimbulkan komplikasi fibrosis paru, kerusakan retina dan lain-lain  Pemberian cairan dan elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan hemeostasis dan menghindarkan dehidrasi. Permulaan diberikan glukosa 5- 10 % dengan jumlah 60-125 ML/ Kg BB/ hari  Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Penisilin dengan dosis 50.000-10.000 untuk / kg BB / hari / ampisilin 100 mg / kg BB/ hari dengan atau tanpa gentasimin 3-5 mg / kg BB / hari  Kemajuan terakhir dalam pengobatan pasien PMH ( Penyakit Membran Hialin )adalah pemberian surfaktan ekstrogen ( surfaktan dari luar).

Editor's Notes

  1. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  2. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  3. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  4. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  5. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  6. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  7. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  8. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  9. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  10. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  11. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  12. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  13. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  14. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  15. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  16. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  17. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  18. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  19. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  20. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  21. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !
  22. Selamat berjumpa para mahasiswa pendidikan jarak jauh, DIII prodi Kebidanan semester 2 pada Modul 4 mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan, dengan pokok bahasan ”Standar Praktek Kebidanan” Selamat Belajar !