MgSO4 merupakan senyawa kimia yang terdiri dari magnesium, sulfur dan oksigen. Obat ini digunakan untuk mengontrol serangan ketika kehamilan, mengobati kekurangan magnesium, masalah ginjal pada anak dan mengobati serangan jantung serta asma. MgSO4 termasuk golongan narkotika yang tidak dapat disimpulkan aman pada trisemester pertama kehamilan.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Farmakokinetik klinik digoksin, pengaruh kondisi dan keadaan penyakit gagal ginjal, hati, gagal jantung dan obesitas pada parameter farmakokinetik dan pengaturan dosis digoksin
Manajemen Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Sistem pengadaan obat, Metode pengadaan obat, pendistribusian obat, komponen pengadaan obat, kriteria suplier siklus pengadaan obat
Farmakokinetik klinik digoksin, pengaruh kondisi dan keadaan penyakit gagal ginjal, hati, gagal jantung dan obesitas pada parameter farmakokinetik dan pengaturan dosis digoksin
Hundegger SC3 Speed Cut Machine introduction in the UK. Photos and examples of highly accurate cuts with 5-axis saw for precision timber engineering. Huge flexibility for complex cuts including compound angles, bird mouths, safe ripping for ridge beams, low pitch roof components, roof trusses, etc. Advanced Board-Stretcher software from Hundegger to optimise wood utilisation. Read benefits from SC3 for better labour utilisation, space saving and improvement of production flow with fast ROI.
Piedmont Metro understands the importance of ensuring that your HVAC system is on top of its performance the whole year round. This is the reason why our services are designed to bring you the best by improving the efficiency of your HVAC and making sure that not even a small glitch is overlooked when we do the job.
Supporting integration and fostering of children with disabilities at schoolsDavid Pešek
Engaged in a national project of the Slovak republic we are helping the pedagogical and psychological counselling staff to effectively assess children with disabilities and by moving the mostly used diagnostics instruments as well as some of their administrative work to the e-world, sparing time for them to focus on what is important -. the children.
AGNEE Shaft Mounted Speed Reducer is one of the most versatile drives offering the largest ratio range and capable of powers up to 280kW.
Features
• Model in 7 sizes from B to H with nominal gear ratios of 5:1, 13:1 and 20:1
• Extended 2 year warranty (optional).
• Mounts direct onto the driven shaft:
• No alignment problems.
• No shaft couplings.
• Flexible motor mounted in a convenient position.
• No expensive adjustable base plate is required for the motor, as V-Belt
tensioning is done by the use of a torque arm which can be simply shortened or
extended to swing the shaft mounted speed reducer about its output hub to tension the 'V' -Belts.
• Quick and easy speed changing via belt drive.
• Final output speed can be very accurately obtained by adjusting the 'V' -Belt'
drive ratio.
• High efficiency by using helical gears
o Single - 98% efficiency.
o Double - 96% efficiency.
• Anti-run back device can easily be fitted on site.
• Most shaft mounted speed reducers use "6000" series I. S. O. plan Taper Roller Bearings, stocked around the world.
• Double lip type oil seals used throughout.
• Shaft Mount Gear boxes can be mounted in any position.
• Proven history of success in all industrial applications; particularly, conveyors & elevators in the construction industry.
• Long established and proven drive system.
• Wide range of variation available:
• Shaft mount, face mount, foot mount, motor mount, hydraulic input, screw conveyor adaptor.
• Ultra compact when compared to other designs.
• AGNEE offers a full comprehensive repair facility including spares availability
Shaft Mounted Speed Reducer Are Used In Road Construction Machinery, Cement Industry, Mining Industries, Material Handling Equipment’s, Crushing Plants, Conveyor system, and Power Transmission Equipments.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Anggota Kelompok
• Aprillia Indah Fajarwati
• Ariani Intan Permatasari
• Eka Oktaverah Mulyani
• Ismi Puji Astuti
• Lilis Sriyani Nuraeni
• Yunita Dian Pratiwi
3. MgSO4
A. Nama Generik
Mg Sulfat
B. Nama Kimia
Cetirizine
C. Struktur Kimia
C21H25C1N2O3.2HCl
D. Definisi
Magnesium Sulfat adalah senyawa kimia yang terdiri dari
magnesium,sulfur dan oksigen. Obat ini digunakan untuk
mengontrol serangan ketika kehamilan, mengobati kekurangan
magnesium, masalah yang berhubungan dengan ginjal
(nephritis) pada anak-anak dan mengobati serangan jantung
serta asma.
4. E. Indikasi
Untuk mencegah kontraksi prematur dalam kehamilan dan
mengobati serangan jantung dan asma.
F. Dosis
1-2 gram secara IV selama 5-60 menit
G. Stabilitas Penyimpanan
Injeksi magnesium sulfat dan injeksi magnesium sulfat dalam
dextrose 5% harus disimpan pada temperatur kurang dari 40
ºC, sebaiknya pada temperatur diantara 15-30 ºC. Hindari
pembekuan. Magnesium sulfat berubah menjadi monohidrat
bila dipanaskan pada temperatur antara 150 - 160 ºC.
5. H. Efek Samping
Biasanya dihubungkan dengan hipermagnesemia,
mual, muntah, haus, flushing kulit, hipotensi, aritmia,
koma, depresi nafas, ngantuk, bingung, hilang refleks
tendon, lemah otot, kolik dan diare pada pemberian
oral. (depresi)
I. Interaksi Obat
Barbiturat, opiat dan anestesi umum atau depresan
syaraf pusat harus berhati-hati jika diberikan bersama
sama magnesium sulfat sebab akan menambah efek
depresan syaraf pusat. Terjadi blokade neuromuscular
berlebih pada pasien yang diberikan magnesium sulfat
secara parenteral dan neuromuscular blocking agent,
oleh karena itu hati-hati bila diberikan bersamaan.
Garam Magnesium harus diberikan dengan sangat
hati-hati pada pasien yang diberi glikosida jantung.
6. J. Pengaruh Anak
Pada pemberian magnesium sulfat secara
parenteral pada ibu menyusui harus berhati-
hati karena magnesium sulfat didistribusikan
melalui air susu
K. Pengaruh Kehamilan
Faktor resiko B (Tidak dapat disimpulkan
aman pada wanita hamil trisemester pertama
dan tidak terbukti berisiko pada trisemester
selanjutnya). ;Tidak diketahui berbahaya pada
penggunaan intravena jangka pendek pada
eklamsia, namun dosis berlebih dapat
menyebabkan depresi saluran nafas pada bayi
baru lahir.
7. L. Pengaruh Menyusui
Pada pemberian magnesium sulfat secara
parenteral pada ibu menyusui harus berhati-hati
karena magnesium didistribusikan melalui air
susu. Konsentrasi magnesium meningkat hanya
untuk sekitar 24 jam setelah terapi magnesium
sulfat dihentikan.
M. Bentuk Sediaan
Cairan Injeksi
N. Peringatan
Hati-hati pada penderita kerusakan ginjal dan
pasien yang mendapat pengobatan digitalis
pantau magnesium dan elektrolit lain pada
hipomagnesemia yang berat mula-mula diberikan
melalui alat kontrol infus (lebih disukai syringe
9. Daftar Narkotika Golongan I
1. Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya
termasuk buah dan jeraminya, kecuali bijinya.
2. Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh
dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya
mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan
pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
Opium masak terdiri dari :
a. Candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui
suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan,
pemanasan dan peragian dengan atau tanpa penambahan
bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi
suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.
10.
11.
12. b. Jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa
memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau
bahan lain.
c. Jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.
3. Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari
keluarga Erythroxylaceae termasuk buah dan bijinya.
4. Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam
bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari
keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara
langsung atau melalui perubahan kimia.
5. Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka
yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
6. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.
7. Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan
semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil
olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk
13.
14. 8. Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk
stereo kimianya.
9. Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo
kimianya.
10. Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-
6, 14-endoeteno-oripavina.
11. Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-
6, 14-endoeteno-oripavina.
12. Acetil – alfa – metil fentanil N-[1-(α-metilfenetil)-4-
piperidil] asetanilida.
13. Alfa-metilfentanil : N-[1 (α-metilfenetil)-4-piperidil]
propionanilida
14. Alfa-metiltiofentanil : N-[1-] 1-metil-2-(2-tienil) etil]-4-
iperidil] priopionanilida
15. Beta-hidroksifentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-4-
piperidil] propionanilida
30. 11. Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α-
[(S)-1-hidroksi-1,2,2-
trimetilpropil]-6,14-endo-entano-
6,7,8,14- tetrahidrooripavina
12. Garam-garam dari Narkotika dalam
golongan tersebut diatas
13. Campuran atau sediaan difenoksin
dengan bahan lain bukan narkotika
14. Campuran atau sediaan difenoksilat
dengan bahan lain bukan narkotika