SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
SEJARAH TURUN DAN PENULISAN AL – QUR’AN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ulumul Qur’an yang
diampu oleh Bapak M. Aba Yazid, M.Si
Disusun oleh :
1. Ika Zulaefah (2013114125)
2. Yulan Afriani (2013114135)
3. Hikmatul Hanifah (2013114181)
4. Mamluatul Barokah (2013114286)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan
Jalan Kusuma Bangsa No. 09 Pekalongan
Tahun Akademik 2015
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... 1
Bab I Pendahuluan............................................................................................ 2
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 2
1.2. Tujuan............................................................................................... 2
Bab II Pembahasan............................................................................................ 3
2.1. Definisi Al-Qur’an.................................................................................. 4
2.1.1. Pengertian Etimologi (Bahasa) ..................................................... 4
2.1.2. Pengertian Terminologi (Istilah).................................................... 5
2.2. Sejarah Turunnya Al-Qur’an................................................................... 6
2.2.1. Nuzulul Qur’an .......................................................................... 6
2.2.2. Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur............. 7
2.3. Sejarah Pengumpulan Al-Qur’an............................................................ 8
2.3.1. Pengertian Pengumpulan Al-Qur’an............................................. 8
2.3.1. Proses Penulisan Al-Qur’an.......................................................... 9
2.3.3. Pendapat Tentang Rasm Al-Qur’an Menurut Para Ulama’........... 13
Bab III Penutup................................................................................................. 15
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 15
3.2. Saran ................................................................................................... 15
Daftar Pustaka .................................................................................................. 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran
merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan
mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga
saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia
dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286
ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al-
Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an
adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666.
Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang
kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang
kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin,
Alif Lam Miim, Ha Mim dan lain-lain. Ada yang memasukkannya sebagai ayat,
ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat. Untuk memudahkan
pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang
sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an).
Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’
(seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat).
Dari segi turunnya Al-Qur’an dan penulisan Al-Qur’an terdapat pula
beberapa perbedaan pendapat para ahli. Adapun perbedaan itu dari segi
pengertian Al-Qur’an, sejarah turunnya Al-Qur’an, penulisan serta rasm Al-
Qur’an dan sebagainya. Maka diperlukan pengkajian yang serius untuk menjaga
kemurnian dan kesucian Al-Qur’an hingga akhir zaman.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an
2. Mengetahui periodesasi penulisan Al-Qur’an
3. Mengetahui hikmah turunnya Al-Qur’an
3
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam, dimana redaksi maupun
susunannya tidak pernah berubah dan tetap terpelihara sepanjang zaman, dari awal
hingga akhir turunnya Al-Quran, seluruh ayat-ayatnya diriwayatkan secara
mutawatir baik secara hafalan maupun tulisan. Selanjutnya sesudah masa kenabian
pengkodifikasian (pengumpulan dan pembukuan) Al-Quran disempurnakan,
sehingga sampai kepada yang kita saksikan saat ini. Al-Quran merupakan pedoman
umat Islam yang berisi petunjuk dan tuntunan komprehensif guna mengatur
kehidupan di dunia dan akhirat. Ia merupakan kita otentik dan unik, yang mana
redaksi, susunan maupun kandungan maknanya berasal dari wahyu, sehingga ia
terpelihara dan terjamin sepanjang zaman.1
Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur- angsur
dalam masa yang relatif panjang, yakni dimulai sejak zaman Nabi Muhammad Saw..
diangkat menjadi Rasul dan berakhir pada masa menjelang wafatnya. sehingga Al-
Qur’an belum terbukukan seperti adanya sekarang ini. Meskipun demikian, upaya
pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an pada masa itu tetap berjalan. Setiap ayat-ayat Al-
Qur’an diwahyukan kepadaNabi Muhammad Saw..kemudian Beliau memerintahkan
kepada para shahabat tertentu untuk menuliskannya dan menghafalnya. Penulisan
ayat-ayat Al-Qur’an tidaklah seperti yang kita saksikan sekarang. Selain karena
mereka belum mengenal alat-alat tulis, Al-Qur’an hanya ditulis pada kepingan-
kepingan tulang, pelepah korma, atau batu-batu tipis, sesuai dengan peradaban
masyarakat waktu itu.
Peran sahabat sangat penting dalam penulisan al-Qur’an terutama para
Khulafaur Rosyidin, dari Khalifah Abu Bakar yang mengumpulkan penulisan Al-
qur’an atas usul sahabat Umar, dan pada masa Kholifah Utsman bin Affan
menyatukan mushaf menjadi rujukan tunggal yaitu mushaf utsmani kemudian
memperbanyak dan dikirimkan ke penjuru dunia. Untuk lebih jelasnya akan
dipaparkan dalam pembahasan berikutnya.
1Shihab, M. Quraish (1996), Wawasan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan, hlm 3-4
4
2.1 Definisi Al-Qur’an
2.1.1 Pengertian Etimologi (Bahasa)
Para ulama telah berbeda pendapat di dalam menjelaskan kata Al-Qur’an
dari sisi: derivasi (istyqaq), cara melafalkan (apakah memakai hamzah atau
tidak), dan apakah ia merupakan kata sifat atau kata jadian. Para ulama’ yang
mengatakan bahwa cara melafalkan menggunakan hamzah pun telah terpecah
menjadi dua pendapat:
1. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Lihyani, berkata bahwa kata “Al-
Qur’an” merupakan kata jadian dari kata dasar “qara’a” (membaca)
sebagai mana kata rujhan dan ghufran. Kata jadian ini kemudian dijadikan
sebagai nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw..Penamaan ini masuk kedalam kategori “tasmiyah al maf’ul bil al
mashdar” (penamaan isim maf’ul dengan isim masdhar). Mereka merujuk
firman Allah pada surah Al-Qiyamah [75] ayat 17-18 :



Artinya :
17.Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18.Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya
itu.
2. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Zujaj, menjelaskan bahwa kata “Al
Qur’an” merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar “al-qar’u” yang
artinya menghimpun. Kata sifat ini kemudian dijadikan nama bagi firman
Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, karena kitab menghimpun
surat, ayat, kisah, perintah dan larangan.
Para Ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan “Al-Qur’an” dengan
tidak menggunakan hamzah pun terpecah menjadi 2 kelompok :
a. Sebagian dari mereka, diantaranya adalah Al-Asy’ari, mengatakan bahwa
kata Al-Qur’an diambil dari kata kerja “qarana” (menyertakan) karena Al-
Qur’an menyertakan surat, ayat, dan huruf –huruf.
5
b. Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an diambil dari kata dasar
“qarra’in” (penguat) karna Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang saling
menguatkan, dan terdapat kemiripan antara satu ayat dan ayat-ayat lainya.2
2.1.2 Pengertian Terminologi (Istilah)
a. Menurut Manna’ Al-Qaththan:3
‫بتالوته‬ ‫المتبد‬ .‫ص.م‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هللا‬ ‫كالم‬
Artinya :
“Kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W dan
membacanya memperoleh pahala.”
b. Menurut Al-Jujani:4
‫بالشب‬ ‫متواترا‬ ‫نقال‬ ‫عنه‬ ‫المنقول‬ ‫المصاحف‬ ‫فى‬ ‫المكتوب‬ ‫الرسول‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هو‬‫هة‬
Artinya :
“Yang diturunkan kepada Rasulullah S.A.W, yang ditulis didalam mushaf dan
yang di riwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.”
c. Menurut Abu Syahbah:5
Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan, baik lafaldz maupun
maknanya, kepada nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan secara
mutawatir, yakni dengan penuh kepastian dan keyakinan akan kesesuaiannya
dengan apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW., yang ditulis pada
mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas.
d. Menurut Kalangan Pakar Ushul Fiqih, Fiqih, dan Bahasa Arab:6
‫المصاحف‬ ‫فى‬ ‫المكتوب‬ ,‫بالتواتر‬ ‫المنقول‬ ‫بتالوته‬ ‫المعجز‬ ‫ص.م‬ ‫محمد‬ ‫نبيه‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هللا‬ ‫كالم‬
‫الناس‬ ‫سورة‬ ‫إلى‬ ‫الفاتحة‬ ‫سورة‬ ‫أول‬ ‫من‬
Artinya:
2 Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah,Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al-Karim,
Maktabah As-Sunnah,Kairo, 1992, hlm. 19-20
3 Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al-‘Ashr Al-Hadis, 1978,
hlm. 21
4 Abu Syahbah,op. cit, hlm. 7.
5 Abu Syahbah,op. cit, hlm. 7.
6 Ibid., hlm 20
6
“Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad,yang lafazh-
lafazhya mengandung mujizat,membacanya mempunyai nilai ibadah,yang
diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal
surat Al-Fatihah [1] sampai akhir surat An-Nas [114].”
2.2 Sejarah Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an)
2.2.1 Nuzulul Qur’an
Nuzul adalah kata jadian dari kata kerja “Nazala” yang berarti
“Turun”.Turunnya Al-Qur’an lebih sering digunakan istilah Nuzulul Qur’an,
bahkan terdapat peringatan Nuzulul Qur’an sebagai bentuk penghormatan dan
pengagungan terhadap Al-Qur’an. Kebanyakan masyarakat hanya sebatas
mengetahui bahwa Al-Qur’an diturunkan pada Bulan Ramadhan, namun
sebenarnya ada beberapa tahapan Al-Qur’an itu turun kepada Nabi Muhammad
Saw..hingga dapat kita baca sekarang ini.
Al-Qur’an diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai
malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Djulhijjah haji
Wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.7
Menurut Al-Zarqani dalam manahil Al-Irfan berpendapat bahwa proses
turunnya Al-Qur’an terdiri atas tiga tahapan.8
1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke Lauh Al-Mahfuzh, yaitu
suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan
kepastian Allah. Disebutkan dalan Surat Al-Buruj ayat 21-22:


Artinya :
21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,
22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
2. Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat
yang berada di langit dunia), sebagaimana firman Allah dalam surat Al-
Qadar ayat 1.


Artinya :
7 Hudari Bik, Tarih Al-Tasyri’ Al- Islami, terjemahan , Rajamurah Al-Qana’ah, 1980, hlm. 5-6
8 Mabahits fi Ulu’mul Al-Qur’an, Dar Al-Qalam. li Al-Malayyin, Bairut, 1988, hlm. 51
7
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan.
3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan
berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Hal ini diisyaratjkan dalam
Q.S. Asy-Syu’ara ayat 193-195:




Artinya:
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan,
195. dengan bahasa Arab yang jelas.
Masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam dua periode. Perode
pertama disebut periode makiyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika
Nabi Muhammad masih bermukim di Mekah, yaitu 12 tahun 5 bulan 13
hari yaitu dari 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi. Periode kedua
disebut periode Madaniyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi
Muhammad hijrah ke Madinah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, yakni
dari permulaan Rabiul awal tahun 54 dari kelahiran Nabi sampai 9
Djulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi. Hal ini menandakan bahwa Al-
Qur’an mempunyai hubungan dialektis dengan situasi dan tempat dimana
ia diturunkan.
2.2.2 Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur
Turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur mempunyai hikmah yang
besar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 32 :





8
Artinya : “Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja?", demikianlah supaya Kami perkuat
hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”
Di samping itu masih banyak pula hikmah yang terkandung dalam hal
diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur sebagai berikut :9
1. Untuk meneguhakan hati Nabi Muhammad Saw.. Mengingat watak keras
masyarakat yamg dihadapi Nabi, maka dengan turunnya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur akan memperkuat hati Nabi.
2. Sebagai Mukjizat Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi
dari kaumnya baik dari pertanyaan yang memojokkan. Turunnya wahyu
yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu bahkan
menantang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-
Qur’an.
3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an. Sekiranya Al-
Qur’an turun sekaligus tentu sulit untuk memahami dan menghafal isinya.
4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap.
5. Sebagai bukti bahwa Al-Qur’an adalah bukan rekayasa Nabi Muhammad
atau manusia biasa. Meskipun rangkaian ayatnya turun selama 23 tahun
tetapi sistematika dan kandungannya tetap konsisten.
2.3 Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur’an
2.3.1 Pengertian Pengumpulan Al-Quran
Dalam penulisan Al-Qur’an kita mengenal istilah Jam’u Al-Qur’an
(pengumpulan Al-qur’an) yang mempunyai dua pengertian yaitu, al-hifdzu
(menghafal) dan al-kitabah (menulis) yakni menulis al-qur’an pada benda-
benda yang dapat ditulis.
Kata pengumpulan dalam arti penghafalannya adalah proses ketika Allah
Swt. menyemayamkan wahyu yang diturunkan ke dalam lubuk hati Nabi
Muhammad Saw. secara mantap, menghafal dan menghayatinya, sehingga
beliau dapat menguasai Al-Quran sebagaimana yang dimaksud Allah SWT.
kemudian beliau membacakannya kepada sejumlah sahabatnya, agar mereka
9 Al-Qaththan, op. cit., hlm. 107-116
9
dapat pula menghafal dan memantapkannya di dalam lubuk hati mereka.
Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Jumu’ah ayat 2:







Artinya :
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan
mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan
Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Sedangkan pengumpulan Al-Qur’an yang berarti al-kitabah (menulis)
yakni perhimpunan seluruh Al-Qur’an dalam bentuk tulisan, yang
memisahkan masing-masing ayat dan surah, atau hanya mengatur susunan
ayat-ayat Al-Qur’an saja dan mengatur susunan semua ayat dan surah di
dalam beberapa shahifah yang kemudian disatukan sehingga menjadi suatu
koleksi yang merangkum semua surah yang sebelumnya telah disusun satu
demi satu. Penulisan sudah ada pada zaman Rasulullah SAW. yaitu dalam
bentuk lembaran-lembaran yang terpisah atau dalam bentuk ukiran pada
beberapa jenis benda yang dapat dijadikan sebagai alat tulis-menulis yaitu
‘usub (pelepah kurma), likhaf (batu halus berwarna putih), riqa’ (kulit), aktaf
(tulang unta) dan aktab (bantalan kayu yang biasa dipasang dipunggung
unta).10
2.3.2 Proses Penulisan Al-Qur’an
Proses penulisan Al-Qur’an (rasmu Al-Qur’an) terdiri dari beberapa
tahapan atau masa. Yaitu pada masa Nabi Muhammad SAW., masa
Khulafa’ur Rasyidin, dan pada masa setelah Khulafa’ur Rasyidin.
A. Pada Masa Nabi Muhammad Saw.
Kedatangan wahyu merupakan se/suatu yang sangat dirindukan oleh
Nabi Muhammad SAW. Sehingga kerinduan Nabi Muhammad SAW.
10 Syahbah, op. cit., hlm. 241
10
terhadap kedatangan wahyu tidak sengaja diekspresikan dalam bentuk
hafalan, tetapi juga dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, penulisan Al-
Qur’an pada masa Nabi Muhammad ditempuh dengan dua cara:
1. Al-Jam’u fis Sudur
Rasulullah amat menyukai wahyu, dan senantiasa menunggu
turunnya wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan memahaminya.
Persis seperti dijanjikan Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 :


Artinya:
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.”
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad Saw adalah hafiz (penghafal) Al-
Qur’an pertama dan merupakan contoh paling baik bagi para sahabat
dalam menghafalnya, sebagai bentuk kecintaan mereka kepada pokok
agama dan sumber risalah. Setiap kali Rasulullah menerima wahyu,
para sahabat langsung menghafalnya diluar kepala.
2. Al-Jam’u fis Suthur
Selain di hafal, Rasulullah juga mengangkat para penulis wahyu Al-
Qur’an dari sahabat-sahabat terkemuka seperti Ali, Mu’awiyah, Ubay
bin Ka’b dan Zaid bin Sabit. Bila ayat turun, beliau memerintahkan
mereka menuliskan dan menunjukan tempat ayat tersebut dalam surah,
sehingga penulisan pada lembaran itu membantu penghafalan didalam
hati.
Proses penulisan Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad Saw.
sangatlah sederhana. Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan
berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang belulang dan berbagai
tempat lainnya. Selain para sekretaris Rasulullah, para sahabat juga
melakukannya tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad Saw.
Diantara faktor yang mendorong penuisan al-quran pada masa Nabi
Muhammad S.A.W adalah :
1. Memback-up hafalan yang telah dilakukan oleh nabi dan para
rasulnya
11
2. Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna.
bertolak dari hafalan para sahabat saja tidak cukup karena terkadang
mereka lupa atau sebagian dari mereka ada yang sudah wafat.
adapun tulisan tetap terpelihara walaupun tidak ditulis pada satu
tempat.11
B. Pada Masa Khulafa’ur Rasyidin
1. Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Sepeningal Rasulullah Saw., istrinya `Aisyah menyimpan beberapa
naskah catatan (manuskrip) Al Quran, dan pada masa pemerintahan Abu
Bakar R.a terjadilah Jam’ul Quran yaitu pengumpulan naskah-naskah
atau manuskrip Al-Quran yang susunan surah-surahnya menurut riwayat
masih berdasarkan pada turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul).
Usaha pengumpulan tulisan Al-Qur’an yang dilakukan Abu Bakar
terjadi setelah Perang Yamamah pada tahun 12 H. Peperangan yang
bertujuan menumpas habis para pemurtad dan juga para pengikut
Musailamah Al-Kadzdzab itu ternyata telah menjadikan 70 orang sahabat
penghafal Al-Qur’an syahid. Khawatir akan hilangnya Al-Qur’an karena
para penghafal Al-Qur’an banyak yang gugur dalam medan perang. Lalu
Umar bin Khattab menemui Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk
mengumpulkan Al-Qur’an dari berbagai sumber, baik yang tersimpan
didalam hafalan maupun tulisan.
Namun pada awalnya Abu Bakar pun tidak setuju dengan apa yang
diusulkan oleh Umar bin Khattab. Karena menurutnya, Nabi Muhammad
SAW.pun tidak pernah melakukannya. Tetapi Umar bin Khattab terus
membujuk Abu Bakar untuk melakukannya, dan akhirnya Allah SWT
membukakan hati Abu Bakar untuk menerima usulan tersebut. Kemudian
Abu Bakar pun memerintahkan Zaid bin Sabit untuk melakukannya.
Seperti Abu Bakar sebelumnya, Zaid bin Sabit pun menolak perintah
Abu Bakar dengan alas an yang sama. Setelah terjadi musyawarah,
akhirnya Zaid bin Sabit pun setuju.
2. Pada Masa Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan
11 Rosihon anwar.pengantarulumul quran.bandung:pustaka setia,2009.hlm 74.
12
Pada masa pemerintahan Usman bin ‘Affan terjadi perluasan wilayah
islam di luar Jazirah arab sehingga menyebabkan umat islam bukan
hanya terdiri dari bangsa arab saja (’Ajamy). Kondisi ini tentunya
memiliki dampak positif dan negatif.
Salah satu dampaknya adalah ketika mereka membaca Al Quran,
karena bahasa asli mereka bukan bahasa arab. Fenomena ini di tangkap
dan ditanggapi secara cerdas oleh salah seorang sahabat yang juga
sebagai panglima perang pasukan muslim yang bernama Hudzaifah bin
Al-Yaman.
Inisiatif ‘Utsman bin ‘Affan untuk menyatukan penulisan Al-Qur’an
tampaknya sangat beralasan. Betapa tidak, menurut beberapa riwayat,
perbedaan cara membaca Al-Qur’an pada saat itu sudah berada pada titik
yang menyebabkan umat Islam saling menyalahkan dan pada ujungnya
terjadi perselisihan diantara mereka.
‘Utsman bin ‘Affan memutuskan agar mushaf-mushaf yang beredar
adalah mushaf yang memenuhi persyaratan berikut:
1. Harus terbukti mutawatir, tidak ditulis berdasarkan riwayat ahad,
2. Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasakh dan ayat tersebut tidak
diyakini dibaca kembali dihadapan Nabi Muhmmad SAW. pada saat-
saat terakhir.
3. Kronologi surat dan ayat seperti yang dikenal sekarang ini, berbeda
dengan mushaf Abu bakar yang susunan mushafnya berbeda dengan
mushaf ‘Utsman bin ‘Affan.
4. Sistem penulisan yang digunakan mushaf mampu mencakupi qira’at
yang berbeda sesuai dengan lafazh-lafazh Al-Qur’an ketika turun,
5. Semua yang bukan mushaf Al-Qur’an dihilangkan.Pada masa ini, Al-
Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam penulisannya.
Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak memiliki
harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at
yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam, mereka
merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan bertitik
itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak
13
memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim
terkemuka saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai
segera dilakukan.
C. Pada Masa Setelah Khulafa’ur Rasyidin
Pada masa ini, Al-Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam
penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak
memiliki harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu
qira’at yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam,
mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan
bertitik itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak
memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim terkemuka
saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai segera dilakukan.
Upaya penyempurnaan itu tidak berlangsung sekaligus, tetapi bertahap
dan dilakukan oleh setiap generasi sampai abad III H (akhir abad IX M.).
2.3.3 Pendapat tentang Rasm Al-Qur’an Menurut Para Ulama
Rasm yang bermakna “penulisan” yang dalam hal ini adalah penulisan
Al-Qur’an yang begitu terjaga, memiliki tingkat ketelitian dan kehati-hatian
yang tinggi. Rasm Al-Qur’an pertama kali dilakukan pada masa Khalifah
Utsman Bin Affan ternyata melahirkan beberapa pendapat para Ulama dalam
hal cara penulisannya. Pendapat-pendapat Ulama’ tersebut dapat
dirangkumkan sebagai berikut:
1. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani itu bersifat
tauqifi, yakni bukan produk budaya manusia yang wajib diikuti siapa saja
ketika menulis Al-Qur’an. Mereka merujuk pada sebuah riwayat yang
menginformasikan bahwa Nabi pernah berpesan kepada Mu’awiyah, salah
seorang sekretarisnya.12
“Letakkanlah tinta. Pegang pena baik-baik. Luruskan huruf ba’.
Bedakan huruf sin. Jangan butakan huruf mim. Buat baguslah (tulisan)
Allah. Panjangkan (tulisan) Ar- Rahman dan buatlah bagus (tulisan) Ar-
12 Al-Qaththan, op. Cit, hlm. 146-147.
14
Rahim. Lalu, letakkan penamu diatas telinga kirimu, karena itu akan
membuatmu lebih ingat”.
Namun Al-Qaththani berpendapat bahwa tidak ada satu riwayat pun
dari Nabi yang bisa dijadikan alasan untuk menjadikan rasm’Utsmani
menjadi tauqifi. 13 Rasm ‘Utsmani murni merupakan kreatif panitia atas
persetujuan ‘Utsman.
Subhi Shalih juga mengatakan ketidaklogisan rasm ‘Utsmani disebut-
sebut tauqifi. Karena huruf-huruf tahajji itu status Qurannya mutawatir.
Akan tetapi, istilah rasm ‘Utsmani baru lahir pada masa pemerintahan
‘Utsman. ‘Utsman yang menyetujui penggunaan istilah itu, bukan Nabi.14
2. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani bukan tauqifi,
tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan yang disetujui ‘Utsman dan
diterima umat, sehingga wajib diikuti dan ditaati siapa pun yang menulis
Al-Qur’an. Tidak boleh ada yang menyalahinya.
3. Sebagian dari mereka berpendapat rasm ‘Utsmani bukanlah tauqifi. Tidak
ada halangan yang menghalanginya tatkala suatu generasi sepakat
menggunakan cara tertentu untuk menulis Al-Qur’an yang berlainan
dengan rasm ‘Utsmani. Sunnah menunjukan bolehnya menuliskannya
(mushaf) dengan cara bagaimana saja yang mudah. Sebab, Rasulullah
Saw. dahulu menyuruh para Sahabat untuk menuliskan Al-Qur‘an tanpa
menjelaskan kepada mereka bentuk (tulisan) tertentu.
13 Ulum Qur’an, hal 51.
14 Ash-Shalih, op. Cit, 277
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam penulisan Al-Qur’an kita mengenal istilah Jam’u Al-Qur’an
(pengumpulan Al-qur’an) yang mempunyai dua pengertian yaitu, al-hifdzu
(menghafal) dan al-kitabah ( menulis ) yakni menulis al-qur’an pada benda-
benda yang dapat ditulis.
Seluruh Al-Qur’an telah ditulis pada zaman Rasulullah Saw.. masih hidup,
hanya belum terhimpun di dalam satu tempat. Media penulisan yang digunakan
saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun
kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang dan banyak sahabat-sahabat
yang langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.
Umar bin Khattab meminta kepada Abu Bakar sebagai khulafaur rosyidin
untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara
para sahabat dan memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator
pelaksana.
Pada masa kholifah Utsman bin Affan, mengambil kebijakan untuk
membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah)
yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang
kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang
digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan ini, seluruh mushaf yang berbeda
dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar).
3.2. Saran
Kita sebagai umat Islam seharusnya lebih giat untuk membaca dan
mengamalkan isi ajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an. Sebagaimana
para sahabat nabi yang telah berupaya mengumpulkan, menuliskan, serta
merapihkan susunan isi Al-Qur’an namun tidak merubah satu kata pun isi
ketika awal turun kepada Nabi Muhammad Saw.. Lebih-lebih sampai kita
belajar lebih dalam lagi untuk mentadaburinya, karena sekarang sudah ada
studi yang khusus mempelajari Al-Qur’an yaitu Ulumul Qur’an (Ilmu Al-
Qur’an).
16
DAFTAR PUSTAKA
Shihab, M. Quraish (1996), Wawasan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan
Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah, Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al-
Karim, Maktabah As-Sunnah, Kairo, 1992
Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al-‘Ashr Al-Hadis, 1978
Hudari Bik, Tarih Al-Tasyri’ Al- Islami, terjemahan , Rajamurah Al-Qana’ah, 1980
Mabahits fi Ulu’mul Al-Qur’an, Dar Al-Qalam. li Al-Malayyin, Bairut, 1988
Anwar Rosihon.(2009). pengantar ulumul quran, bandung: pustaka setia

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Keotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'anKeotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'an
 
Ilmu tajwid
Ilmu tajwidIlmu tajwid
Ilmu tajwid
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptxPPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
 
Rasm al-ur'an
Rasm al-ur'anRasm al-ur'an
Rasm al-ur'an
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
 
QASHASH AL-QUR’AN.pptx
QASHASH AL-QUR’AN.pptxQASHASH AL-QUR’AN.pptx
QASHASH AL-QUR’AN.pptx
 
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2Power point pai smk kelas 11 ed. 2020   bab 2
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
I’rab
I’rabI’rab
I’rab
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
 
Qiraat Sab'ah
Qiraat Sab'ahQiraat Sab'ah
Qiraat Sab'ah
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
MAKALAH TENTANG KITAB AL- SAMARQANDI ( BAHRUL ULUM).pptx
MAKALAH TENTANG KITAB AL- SAMARQANDI ( BAHRUL ULUM).pptxMAKALAH TENTANG KITAB AL- SAMARQANDI ( BAHRUL ULUM).pptx
MAKALAH TENTANG KITAB AL- SAMARQANDI ( BAHRUL ULUM).pptx
 
Kemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'anKemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'an
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 

Viewers also liked

Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anechan_vega
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2iffadewi
 
Bahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'anBahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'anMohamad Athar
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anRatih Aini
 
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'ANMAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'ANrinskynufussa
 
Kisah teladan rasullullah dan orang shaleh
Kisah teladan rasullullah dan orang shalehKisah teladan rasullullah dan orang shaleh
Kisah teladan rasullullah dan orang shaleharohman abi
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaWati Rahmawati
 
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsurHikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsurNurani Rahmania
 
Masa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarMasa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarAnita Rahman
 
perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an qoida malik
 

Viewers also liked (20)

Makalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'anMakalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'an
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Jam' ul quran
Jam' ul quranJam' ul quran
Jam' ul quran
 
Bahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'anBahan kuliah ulumul qur'an
Bahan kuliah ulumul qur'an
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'an
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Ulum al quran
Ulum  al quranUlum  al quran
Ulum al quran
 
Makalah q
Makalah qMakalah q
Makalah q
 
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'ANMAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
 
Kisah teladan rasullullah dan orang shaleh
Kisah teladan rasullullah dan orang shalehKisah teladan rasullullah dan orang shaleh
Kisah teladan rasullullah dan orang shaleh
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
 
Makalah konsep dasar paud 1
Makalah konsep dasar paud 1Makalah konsep dasar paud 1
Makalah konsep dasar paud 1
 
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsurHikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
Hikmah al qur’an diturunkan secara berangsur-angsur
 
Masa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarMasa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besar
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an perkembangan Studi al qur'an
perkembangan Studi al qur'an
 

Similar to SEJARAH AL-QUR'AN

Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docx
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docxAl-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docx
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docxZukét Printing
 
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdf
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdfAl-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdf
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdfZukét Printing
 
STUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxSTUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxFaizakbar251
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfZukét Printing
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama16juni98
 
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Nur Alfiyatur Rochmah
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranIlliyin Studio
 
Ulumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxUlumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxmiduwidang
 
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptx
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptxPPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptx
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptxcakpelem
 

Similar to SEJARAH AL-QUR'AN (20)

Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
 
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docx
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docxAl-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docx
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.docx
 
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdf
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdfAl-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdf
Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu.pdf
 
Tugas study al quran
Tugas study al quranTugas study al quran
Tugas study al quran
 
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
 
ulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptxulumul Quran .pptx
ulumul Quran .pptx
 
Makalah al qur'an
Makalah al qur'anMakalah al qur'an
Makalah al qur'an
 
STUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptxSTUDI AL-QUR’AN.pptx
STUDI AL-QUR’AN.pptx
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama
 
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
Kelompok surat dan ayat makkiyah, tanda – tanda surat makkiyah, macam macamny...
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Tekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'anTekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'an
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-Quran
 
Ulumul Qur'an
Ulumul Qur'anUlumul Qur'an
Ulumul Qur'an
 
Ulumul quran 1
Ulumul quran 1Ulumul quran 1
Ulumul quran 1
 
Ulumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptxUlumul_Quran.pptx
Ulumul_Quran.pptx
 
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptx
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptxPPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptx
PPT kel.4 (pengumpulan al-quran) _20240319_223958_0000.pptx
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

SEJARAH AL-QUR'AN

  • 1. SEJARAH TURUN DAN PENULISAN AL – QUR’AN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ulumul Qur’an yang diampu oleh Bapak M. Aba Yazid, M.Si Disusun oleh : 1. Ika Zulaefah (2013114125) 2. Yulan Afriani (2013114135) 3. Hikmatul Hanifah (2013114181) 4. Mamluatul Barokah (2013114286) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Jalan Kusuma Bangsa No. 09 Pekalongan Tahun Akademik 2015
  • 2. 1 DAFTAR ISI Daftar Isi........................................................................................................... 1 Bab I Pendahuluan............................................................................................ 2 1.1. Latar Belakang........................................................................................... 2 1.2. Tujuan............................................................................................... 2 Bab II Pembahasan............................................................................................ 3 2.1. Definisi Al-Qur’an.................................................................................. 4 2.1.1. Pengertian Etimologi (Bahasa) ..................................................... 4 2.1.2. Pengertian Terminologi (Istilah).................................................... 5 2.2. Sejarah Turunnya Al-Qur’an................................................................... 6 2.2.1. Nuzulul Qur’an .......................................................................... 6 2.2.2. Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur............. 7 2.3. Sejarah Pengumpulan Al-Qur’an............................................................ 8 2.3.1. Pengertian Pengumpulan Al-Qur’an............................................. 8 2.3.1. Proses Penulisan Al-Qur’an.......................................................... 9 2.3.3. Pendapat Tentang Rasm Al-Qur’an Menurut Para Ulama’........... 13 Bab III Penutup................................................................................................. 15 3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 15 3.2. Saran ................................................................................................... 15 Daftar Pustaka .................................................................................................. 16
  • 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat. Al-Qur’an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-’Ashr, Al- Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-Qur’an adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dan lain-lain. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikutsertakannya sebagai ayat. Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur’an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur’an). Masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub’ (seperempat), an-nisf (seperdua), dan as-salasah (tiga perempat). Dari segi turunnya Al-Qur’an dan penulisan Al-Qur’an terdapat pula beberapa perbedaan pendapat para ahli. Adapun perbedaan itu dari segi pengertian Al-Qur’an, sejarah turunnya Al-Qur’an, penulisan serta rasm Al- Qur’an dan sebagainya. Maka diperlukan pengkajian yang serius untuk menjaga kemurnian dan kesucian Al-Qur’an hingga akhir zaman. B. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an 2. Mengetahui periodesasi penulisan Al-Qur’an 3. Mengetahui hikmah turunnya Al-Qur’an
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam, dimana redaksi maupun susunannya tidak pernah berubah dan tetap terpelihara sepanjang zaman, dari awal hingga akhir turunnya Al-Quran, seluruh ayat-ayatnya diriwayatkan secara mutawatir baik secara hafalan maupun tulisan. Selanjutnya sesudah masa kenabian pengkodifikasian (pengumpulan dan pembukuan) Al-Quran disempurnakan, sehingga sampai kepada yang kita saksikan saat ini. Al-Quran merupakan pedoman umat Islam yang berisi petunjuk dan tuntunan komprehensif guna mengatur kehidupan di dunia dan akhirat. Ia merupakan kita otentik dan unik, yang mana redaksi, susunan maupun kandungan maknanya berasal dari wahyu, sehingga ia terpelihara dan terjamin sepanjang zaman.1 Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur- angsur dalam masa yang relatif panjang, yakni dimulai sejak zaman Nabi Muhammad Saw.. diangkat menjadi Rasul dan berakhir pada masa menjelang wafatnya. sehingga Al- Qur’an belum terbukukan seperti adanya sekarang ini. Meskipun demikian, upaya pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an pada masa itu tetap berjalan. Setiap ayat-ayat Al- Qur’an diwahyukan kepadaNabi Muhammad Saw..kemudian Beliau memerintahkan kepada para shahabat tertentu untuk menuliskannya dan menghafalnya. Penulisan ayat-ayat Al-Qur’an tidaklah seperti yang kita saksikan sekarang. Selain karena mereka belum mengenal alat-alat tulis, Al-Qur’an hanya ditulis pada kepingan- kepingan tulang, pelepah korma, atau batu-batu tipis, sesuai dengan peradaban masyarakat waktu itu. Peran sahabat sangat penting dalam penulisan al-Qur’an terutama para Khulafaur Rosyidin, dari Khalifah Abu Bakar yang mengumpulkan penulisan Al- qur’an atas usul sahabat Umar, dan pada masa Kholifah Utsman bin Affan menyatukan mushaf menjadi rujukan tunggal yaitu mushaf utsmani kemudian memperbanyak dan dikirimkan ke penjuru dunia. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam pembahasan berikutnya. 1Shihab, M. Quraish (1996), Wawasan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan, hlm 3-4
  • 5. 4 2.1 Definisi Al-Qur’an 2.1.1 Pengertian Etimologi (Bahasa) Para ulama telah berbeda pendapat di dalam menjelaskan kata Al-Qur’an dari sisi: derivasi (istyqaq), cara melafalkan (apakah memakai hamzah atau tidak), dan apakah ia merupakan kata sifat atau kata jadian. Para ulama’ yang mengatakan bahwa cara melafalkan menggunakan hamzah pun telah terpecah menjadi dua pendapat: 1. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Lihyani, berkata bahwa kata “Al- Qur’an” merupakan kata jadian dari kata dasar “qara’a” (membaca) sebagai mana kata rujhan dan ghufran. Kata jadian ini kemudian dijadikan sebagai nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw..Penamaan ini masuk kedalam kategori “tasmiyah al maf’ul bil al mashdar” (penamaan isim maf’ul dengan isim masdhar). Mereka merujuk firman Allah pada surah Al-Qiyamah [75] ayat 17-18 :    Artinya : 17.Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. 18.Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. 2. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Zujaj, menjelaskan bahwa kata “Al Qur’an” merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar “al-qar’u” yang artinya menghimpun. Kata sifat ini kemudian dijadikan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, karena kitab menghimpun surat, ayat, kisah, perintah dan larangan. Para Ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan “Al-Qur’an” dengan tidak menggunakan hamzah pun terpecah menjadi 2 kelompok : a. Sebagian dari mereka, diantaranya adalah Al-Asy’ari, mengatakan bahwa kata Al-Qur’an diambil dari kata kerja “qarana” (menyertakan) karena Al- Qur’an menyertakan surat, ayat, dan huruf –huruf.
  • 6. 5 b. Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an diambil dari kata dasar “qarra’in” (penguat) karna Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang saling menguatkan, dan terdapat kemiripan antara satu ayat dan ayat-ayat lainya.2 2.1.2 Pengertian Terminologi (Istilah) a. Menurut Manna’ Al-Qaththan:3 ‫بتالوته‬ ‫المتبد‬ .‫ص.م‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هللا‬ ‫كالم‬ Artinya : “Kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W dan membacanya memperoleh pahala.” b. Menurut Al-Jujani:4 ‫بالشب‬ ‫متواترا‬ ‫نقال‬ ‫عنه‬ ‫المنقول‬ ‫المصاحف‬ ‫فى‬ ‫المكتوب‬ ‫الرسول‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هو‬‫هة‬ Artinya : “Yang diturunkan kepada Rasulullah S.A.W, yang ditulis didalam mushaf dan yang di riwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.” c. Menurut Abu Syahbah:5 Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan, baik lafaldz maupun maknanya, kepada nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan secara mutawatir, yakni dengan penuh kepastian dan keyakinan akan kesesuaiannya dengan apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW., yang ditulis pada mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas. d. Menurut Kalangan Pakar Ushul Fiqih, Fiqih, dan Bahasa Arab:6 ‫المصاحف‬ ‫فى‬ ‫المكتوب‬ ,‫بالتواتر‬ ‫المنقول‬ ‫بتالوته‬ ‫المعجز‬ ‫ص.م‬ ‫محمد‬ ‫نبيه‬ ‫على‬ ‫المنزل‬ ‫هللا‬ ‫كالم‬ ‫الناس‬ ‫سورة‬ ‫إلى‬ ‫الفاتحة‬ ‫سورة‬ ‫أول‬ ‫من‬ Artinya: 2 Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah,Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al-Karim, Maktabah As-Sunnah,Kairo, 1992, hlm. 19-20 3 Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al-‘Ashr Al-Hadis, 1978, hlm. 21 4 Abu Syahbah,op. cit, hlm. 7. 5 Abu Syahbah,op. cit, hlm. 7. 6 Ibid., hlm 20
  • 7. 6 “Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad,yang lafazh- lafazhya mengandung mujizat,membacanya mempunyai nilai ibadah,yang diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah [1] sampai akhir surat An-Nas [114].” 2.2 Sejarah Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) 2.2.1 Nuzulul Qur’an Nuzul adalah kata jadian dari kata kerja “Nazala” yang berarti “Turun”.Turunnya Al-Qur’an lebih sering digunakan istilah Nuzulul Qur’an, bahkan terdapat peringatan Nuzulul Qur’an sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap Al-Qur’an. Kebanyakan masyarakat hanya sebatas mengetahui bahwa Al-Qur’an diturunkan pada Bulan Ramadhan, namun sebenarnya ada beberapa tahapan Al-Qur’an itu turun kepada Nabi Muhammad Saw..hingga dapat kita baca sekarang ini. Al-Qur’an diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Djulhijjah haji Wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.7 Menurut Al-Zarqani dalam manahil Al-Irfan berpendapat bahwa proses turunnya Al-Qur’an terdiri atas tiga tahapan.8 1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke Lauh Al-Mahfuzh, yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah. Disebutkan dalan Surat Al-Buruj ayat 21-22:   Artinya : 21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, 22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. 2. Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat yang berada di langit dunia), sebagaimana firman Allah dalam surat Al- Qadar ayat 1.   Artinya : 7 Hudari Bik, Tarih Al-Tasyri’ Al- Islami, terjemahan , Rajamurah Al-Qana’ah, 1980, hlm. 5-6 8 Mabahits fi Ulu’mul Al-Qur’an, Dar Al-Qalam. li Al-Malayyin, Bairut, 1988, hlm. 51
  • 8. 7 Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Hal ini diisyaratjkan dalam Q.S. Asy-Syu’ara ayat 193-195:     Artinya: 193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), 194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, 195. dengan bahasa Arab yang jelas. Masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam dua periode. Perode pertama disebut periode makiyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad masih bermukim di Mekah, yaitu 12 tahun 5 bulan 13 hari yaitu dari 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi. Periode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, yakni dari permulaan Rabiul awal tahun 54 dari kelahiran Nabi sampai 9 Djulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi. Hal ini menandakan bahwa Al- Qur’an mempunyai hubungan dialektis dengan situasi dan tempat dimana ia diturunkan. 2.2.2 Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-Angsur Turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur mempunyai hikmah yang besar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 32 :     
  • 9. 8 Artinya : “Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?", demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).” Di samping itu masih banyak pula hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur sebagai berikut :9 1. Untuk meneguhakan hati Nabi Muhammad Saw.. Mengingat watak keras masyarakat yamg dihadapi Nabi, maka dengan turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur akan memperkuat hati Nabi. 2. Sebagai Mukjizat Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi dari kaumnya baik dari pertanyaan yang memojokkan. Turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu bahkan menantang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al- Qur’an. 3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an. Sekiranya Al- Qur’an turun sekaligus tentu sulit untuk memahami dan menghafal isinya. 4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap. 5. Sebagai bukti bahwa Al-Qur’an adalah bukan rekayasa Nabi Muhammad atau manusia biasa. Meskipun rangkaian ayatnya turun selama 23 tahun tetapi sistematika dan kandungannya tetap konsisten. 2.3 Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur’an 2.3.1 Pengertian Pengumpulan Al-Quran Dalam penulisan Al-Qur’an kita mengenal istilah Jam’u Al-Qur’an (pengumpulan Al-qur’an) yang mempunyai dua pengertian yaitu, al-hifdzu (menghafal) dan al-kitabah (menulis) yakni menulis al-qur’an pada benda- benda yang dapat ditulis. Kata pengumpulan dalam arti penghafalannya adalah proses ketika Allah Swt. menyemayamkan wahyu yang diturunkan ke dalam lubuk hati Nabi Muhammad Saw. secara mantap, menghafal dan menghayatinya, sehingga beliau dapat menguasai Al-Quran sebagaimana yang dimaksud Allah SWT. kemudian beliau membacakannya kepada sejumlah sahabatnya, agar mereka 9 Al-Qaththan, op. cit., hlm. 107-116
  • 10. 9 dapat pula menghafal dan memantapkannya di dalam lubuk hati mereka. Allah SWT. berfirman dalam surat Al-Jumu’ah ayat 2:        Artinya : “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Sedangkan pengumpulan Al-Qur’an yang berarti al-kitabah (menulis) yakni perhimpunan seluruh Al-Qur’an dalam bentuk tulisan, yang memisahkan masing-masing ayat dan surah, atau hanya mengatur susunan ayat-ayat Al-Qur’an saja dan mengatur susunan semua ayat dan surah di dalam beberapa shahifah yang kemudian disatukan sehingga menjadi suatu koleksi yang merangkum semua surah yang sebelumnya telah disusun satu demi satu. Penulisan sudah ada pada zaman Rasulullah SAW. yaitu dalam bentuk lembaran-lembaran yang terpisah atau dalam bentuk ukiran pada beberapa jenis benda yang dapat dijadikan sebagai alat tulis-menulis yaitu ‘usub (pelepah kurma), likhaf (batu halus berwarna putih), riqa’ (kulit), aktaf (tulang unta) dan aktab (bantalan kayu yang biasa dipasang dipunggung unta).10 2.3.2 Proses Penulisan Al-Qur’an Proses penulisan Al-Qur’an (rasmu Al-Qur’an) terdiri dari beberapa tahapan atau masa. Yaitu pada masa Nabi Muhammad SAW., masa Khulafa’ur Rasyidin, dan pada masa setelah Khulafa’ur Rasyidin. A. Pada Masa Nabi Muhammad Saw. Kedatangan wahyu merupakan se/suatu yang sangat dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga kerinduan Nabi Muhammad SAW. 10 Syahbah, op. cit., hlm. 241
  • 11. 10 terhadap kedatangan wahyu tidak sengaja diekspresikan dalam bentuk hafalan, tetapi juga dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, penulisan Al- Qur’an pada masa Nabi Muhammad ditempuh dengan dua cara: 1. Al-Jam’u fis Sudur Rasulullah amat menyukai wahyu, dan senantiasa menunggu turunnya wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan memahaminya. Persis seperti dijanjikan Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 :   Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.” Oleh sebab itu, Nabi Muhammad Saw adalah hafiz (penghafal) Al- Qur’an pertama dan merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya, sebagai bentuk kecintaan mereka kepada pokok agama dan sumber risalah. Setiap kali Rasulullah menerima wahyu, para sahabat langsung menghafalnya diluar kepala. 2. Al-Jam’u fis Suthur Selain di hafal, Rasulullah juga mengangkat para penulis wahyu Al- Qur’an dari sahabat-sahabat terkemuka seperti Ali, Mu’awiyah, Ubay bin Ka’b dan Zaid bin Sabit. Bila ayat turun, beliau memerintahkan mereka menuliskan dan menunjukan tempat ayat tersebut dalam surah, sehingga penulisan pada lembaran itu membantu penghafalan didalam hati. Proses penulisan Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad Saw. sangatlah sederhana. Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang belulang dan berbagai tempat lainnya. Selain para sekretaris Rasulullah, para sahabat juga melakukannya tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad Saw. Diantara faktor yang mendorong penuisan al-quran pada masa Nabi Muhammad S.A.W adalah : 1. Memback-up hafalan yang telah dilakukan oleh nabi dan para rasulnya
  • 12. 11 2. Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna. bertolak dari hafalan para sahabat saja tidak cukup karena terkadang mereka lupa atau sebagian dari mereka ada yang sudah wafat. adapun tulisan tetap terpelihara walaupun tidak ditulis pada satu tempat.11 B. Pada Masa Khulafa’ur Rasyidin 1. Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Sepeningal Rasulullah Saw., istrinya `Aisyah menyimpan beberapa naskah catatan (manuskrip) Al Quran, dan pada masa pemerintahan Abu Bakar R.a terjadilah Jam’ul Quran yaitu pengumpulan naskah-naskah atau manuskrip Al-Quran yang susunan surah-surahnya menurut riwayat masih berdasarkan pada turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul). Usaha pengumpulan tulisan Al-Qur’an yang dilakukan Abu Bakar terjadi setelah Perang Yamamah pada tahun 12 H. Peperangan yang bertujuan menumpas habis para pemurtad dan juga para pengikut Musailamah Al-Kadzdzab itu ternyata telah menjadikan 70 orang sahabat penghafal Al-Qur’an syahid. Khawatir akan hilangnya Al-Qur’an karena para penghafal Al-Qur’an banyak yang gugur dalam medan perang. Lalu Umar bin Khattab menemui Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk mengumpulkan Al-Qur’an dari berbagai sumber, baik yang tersimpan didalam hafalan maupun tulisan. Namun pada awalnya Abu Bakar pun tidak setuju dengan apa yang diusulkan oleh Umar bin Khattab. Karena menurutnya, Nabi Muhammad SAW.pun tidak pernah melakukannya. Tetapi Umar bin Khattab terus membujuk Abu Bakar untuk melakukannya, dan akhirnya Allah SWT membukakan hati Abu Bakar untuk menerima usulan tersebut. Kemudian Abu Bakar pun memerintahkan Zaid bin Sabit untuk melakukannya. Seperti Abu Bakar sebelumnya, Zaid bin Sabit pun menolak perintah Abu Bakar dengan alas an yang sama. Setelah terjadi musyawarah, akhirnya Zaid bin Sabit pun setuju. 2. Pada Masa Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan 11 Rosihon anwar.pengantarulumul quran.bandung:pustaka setia,2009.hlm 74.
  • 13. 12 Pada masa pemerintahan Usman bin ‘Affan terjadi perluasan wilayah islam di luar Jazirah arab sehingga menyebabkan umat islam bukan hanya terdiri dari bangsa arab saja (’Ajamy). Kondisi ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu dampaknya adalah ketika mereka membaca Al Quran, karena bahasa asli mereka bukan bahasa arab. Fenomena ini di tangkap dan ditanggapi secara cerdas oleh salah seorang sahabat yang juga sebagai panglima perang pasukan muslim yang bernama Hudzaifah bin Al-Yaman. Inisiatif ‘Utsman bin ‘Affan untuk menyatukan penulisan Al-Qur’an tampaknya sangat beralasan. Betapa tidak, menurut beberapa riwayat, perbedaan cara membaca Al-Qur’an pada saat itu sudah berada pada titik yang menyebabkan umat Islam saling menyalahkan dan pada ujungnya terjadi perselisihan diantara mereka. ‘Utsman bin ‘Affan memutuskan agar mushaf-mushaf yang beredar adalah mushaf yang memenuhi persyaratan berikut: 1. Harus terbukti mutawatir, tidak ditulis berdasarkan riwayat ahad, 2. Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasakh dan ayat tersebut tidak diyakini dibaca kembali dihadapan Nabi Muhmmad SAW. pada saat- saat terakhir. 3. Kronologi surat dan ayat seperti yang dikenal sekarang ini, berbeda dengan mushaf Abu bakar yang susunan mushafnya berbeda dengan mushaf ‘Utsman bin ‘Affan. 4. Sistem penulisan yang digunakan mushaf mampu mencakupi qira’at yang berbeda sesuai dengan lafazh-lafazh Al-Qur’an ketika turun, 5. Semua yang bukan mushaf Al-Qur’an dihilangkan.Pada masa ini, Al- Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam, mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan bertitik itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak
  • 14. 13 memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai segera dilakukan. C. Pada Masa Setelah Khulafa’ur Rasyidin Pada masa ini, Al-Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam, mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan bertitik itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai segera dilakukan. Upaya penyempurnaan itu tidak berlangsung sekaligus, tetapi bertahap dan dilakukan oleh setiap generasi sampai abad III H (akhir abad IX M.). 2.3.3 Pendapat tentang Rasm Al-Qur’an Menurut Para Ulama Rasm yang bermakna “penulisan” yang dalam hal ini adalah penulisan Al-Qur’an yang begitu terjaga, memiliki tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi. Rasm Al-Qur’an pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Utsman Bin Affan ternyata melahirkan beberapa pendapat para Ulama dalam hal cara penulisannya. Pendapat-pendapat Ulama’ tersebut dapat dirangkumkan sebagai berikut: 1. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani itu bersifat tauqifi, yakni bukan produk budaya manusia yang wajib diikuti siapa saja ketika menulis Al-Qur’an. Mereka merujuk pada sebuah riwayat yang menginformasikan bahwa Nabi pernah berpesan kepada Mu’awiyah, salah seorang sekretarisnya.12 “Letakkanlah tinta. Pegang pena baik-baik. Luruskan huruf ba’. Bedakan huruf sin. Jangan butakan huruf mim. Buat baguslah (tulisan) Allah. Panjangkan (tulisan) Ar- Rahman dan buatlah bagus (tulisan) Ar- 12 Al-Qaththan, op. Cit, hlm. 146-147.
  • 15. 14 Rahim. Lalu, letakkan penamu diatas telinga kirimu, karena itu akan membuatmu lebih ingat”. Namun Al-Qaththani berpendapat bahwa tidak ada satu riwayat pun dari Nabi yang bisa dijadikan alasan untuk menjadikan rasm’Utsmani menjadi tauqifi. 13 Rasm ‘Utsmani murni merupakan kreatif panitia atas persetujuan ‘Utsman. Subhi Shalih juga mengatakan ketidaklogisan rasm ‘Utsmani disebut- sebut tauqifi. Karena huruf-huruf tahajji itu status Qurannya mutawatir. Akan tetapi, istilah rasm ‘Utsmani baru lahir pada masa pemerintahan ‘Utsman. ‘Utsman yang menyetujui penggunaan istilah itu, bukan Nabi.14 2. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani bukan tauqifi, tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan yang disetujui ‘Utsman dan diterima umat, sehingga wajib diikuti dan ditaati siapa pun yang menulis Al-Qur’an. Tidak boleh ada yang menyalahinya. 3. Sebagian dari mereka berpendapat rasm ‘Utsmani bukanlah tauqifi. Tidak ada halangan yang menghalanginya tatkala suatu generasi sepakat menggunakan cara tertentu untuk menulis Al-Qur’an yang berlainan dengan rasm ‘Utsmani. Sunnah menunjukan bolehnya menuliskannya (mushaf) dengan cara bagaimana saja yang mudah. Sebab, Rasulullah Saw. dahulu menyuruh para Sahabat untuk menuliskan Al-Qur‘an tanpa menjelaskan kepada mereka bentuk (tulisan) tertentu. 13 Ulum Qur’an, hal 51. 14 Ash-Shalih, op. Cit, 277
  • 16. 15 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dalam penulisan Al-Qur’an kita mengenal istilah Jam’u Al-Qur’an (pengumpulan Al-qur’an) yang mempunyai dua pengertian yaitu, al-hifdzu (menghafal) dan al-kitabah ( menulis ) yakni menulis al-qur’an pada benda- benda yang dapat ditulis. Seluruh Al-Qur’an telah ditulis pada zaman Rasulullah Saw.. masih hidup, hanya belum terhimpun di dalam satu tempat. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang dan banyak sahabat-sahabat yang langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan. Umar bin Khattab meminta kepada Abu Bakar sebagai khulafaur rosyidin untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat dan memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksana. Pada masa kholifah Utsman bin Affan, mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). 3.2. Saran Kita sebagai umat Islam seharusnya lebih giat untuk membaca dan mengamalkan isi ajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an. Sebagaimana para sahabat nabi yang telah berupaya mengumpulkan, menuliskan, serta merapihkan susunan isi Al-Qur’an namun tidak merubah satu kata pun isi ketika awal turun kepada Nabi Muhammad Saw.. Lebih-lebih sampai kita belajar lebih dalam lagi untuk mentadaburinya, karena sekarang sudah ada studi yang khusus mempelajari Al-Qur’an yaitu Ulumul Qur’an (Ilmu Al- Qur’an).
  • 17. 16 DAFTAR PUSTAKA Shihab, M. Quraish (1996), Wawasan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah, Al-Madkhal li Dirasat Al-Qur’an Al- Karim, Maktabah As-Sunnah, Kairo, 1992 Al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an, Mansyurat Al-‘Ashr Al-Hadis, 1978 Hudari Bik, Tarih Al-Tasyri’ Al- Islami, terjemahan , Rajamurah Al-Qana’ah, 1980 Mabahits fi Ulu’mul Al-Qur’an, Dar Al-Qalam. li Al-Malayyin, Bairut, 1988 Anwar Rosihon.(2009). pengantar ulumul quran, bandung: pustaka setia