2. Pendahuluan
Al-Qur'an merupakan pedoman umat Islam yang berisi petunjuk dan
tuntunan untuk mengatur kehidupan di dunia dan akhirat. Al-
Qur'an merupakan kitab autentik dan unik yang mana redaksi,
susunan maupun kandungan maknanya berasal dari wahyu,
sehingga Al-Qur an terpelihara dan terjamin sepanjang masa. Al-
Qur'an diturunkan kepada Nabi SAW. secara berangsur-angsur
dalam masa yang relatif panjang, yakni dimulai sejak zaman Nabi
SAW diangkat menjadi Rasul dan berakhir pada masa
menjelangwafatnya Oleh karena itu, Al-Qur an belum sempat
dibukukan seperti adanya sekarang.
3. Pengertian & Pembagian
A. Pengertian Pengumpulan Al-qur'an
Pengertian pengumpulan Al-Qur’an menurut para ‘ulama
terbagi menjadi 2 macam yaitu: Pertama, pengumpulan
dalam arti hifzhuhu (menghafalnya dalam hati). Kedua,
pengumpulan dalam arti Kitabatuhu kulluhu (penulisan
qur’an semuanya) baik dengan memisahkan ayat-ayat dan
surat-suratnya,
B. Pengumpulan Alquran Pada Zaman Rasulullah Saw
Pengumpulan al-quran atau kodifikasi telah dimulai sejak
zaman Rasulullah SAW, bahkan telah dimulai sejak masa-masa
awal turunya alquran. Sebagaimana diketahui, al-quran
diwahyukan secara berangsur-angsur. Setiap kali menerima
wahyu, Nabi SAW lalu membacakannya di hadapan para sahabat
karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan al-quran
kepada mereka.
C. Pengumpulan al-Quran Pada masa khulafa al-Rasyidin
1. Pengumpulan Al-Quran Pada Zaman Khalifah Abu Bakar al-
Shiddiq
2. Pengumpulan Al-Quran Pada Zaman Khalifah Utsman bin Affan
6. 1. Tujuan pengkodifikasian al-Qur'an pada masa Abu Bakar radliyallâhu
'anhu adalah menghimpun al-Qur'an secara keseluruhan dalam satu
Mushhaf sehingga tidak ada satupun yang tercecer tanpa mendorong
orang-orang agar bersatu dalam satu Mushhaf saja, dan hal ini
dikarenakan belum tampak implikasi yang signifikan dari adanya
perbedaan seputar Qirâ`at sehingga mengharuskan tindakan ke arah itu
2. Latar belakang pengumpulan adalah banyaknya huffazh yang gugur
di medan perang.
3. Metode pengumpulan adalah memindahkan semua tulisan atau
catatan-catatan al-quran dari para sahabat kemudian dikumpulkan
dalam satu mushaf dengan ayat-ayat dan surat-surat yang tersusun dan
mencakup ketujuh huruf/bacaan (dialek) sebagaimana al-quran
diturunkan.
Masa Abu Bakar
7. 1. Tujuan kodifikasi pada masa Utsman adalah
menghimpun al-Qur'an secara keseluruhan dalam
bahasa satu Mushhaf namun mendorong orang-
orang agar bersatu dalam satu Mushhaf saja. Hal
ini, karena adanya implikasi yang sangat
mengkhawatirkan dari beragam versi Qirâ`ah
tersebut.
2. Latar belakang pengumpulan adalah adanya
perbedaan dalam hal bacaan (qira'at).
3. Metode pengumpulannya adalah dengan
menyalin mushaf pada Khalifah Abu Bakar dalam
satu bahasa (dialek) diantara tujuh dialek, yaitu
Quraisy.
Masa Utsman
8. Menyampaikan ajaran Islam dari satu generasi ke generasi berikutnya, penulisan mushaf Al-
Qur'an memiliki peran yang tak tergantikan. Di Indonesia, proses penulisan Al-Qur'an telah
menjadi bagian dari kehidupan umat Islam . Tujuan Nya adalah untuk mengulas
perkembangan penulisan mushaf Al-Qur'an di Indonesia sepanjang sejarahnya, dengan fokus
pada penggunaan berbagai jenis kaligrafi dan pengaruhnya terhadap cara pembacaan serta
pemahaman Al-Qur'an.
Sejarah Penulisan Naskah Al-quran
di Indonesia
9. • Gaya Naskhi
Gaya Naskhi, dengan ciri huruf tegak dan rata, banyak digunakan dalam
penulisan mushaf Al-Qur'an di Indonesia pada awal penyebaran Islam .
Pengaruh tradisi Timur Tengah sangat kental pada gaya ini, membawa
kejelasan dalam pembacaan Al-Qur'an.
• Gaya Thuluth
Selanjutnya, gaya Thuluth mulai mendominasi penulisan mushaf Al-Qur'an di
Indonesia. Dengan huruf yang melengkung dan indah, Thuluth memberikan
dimensi estetis yang mendalam pada teks suci. Hal ini tidak hanya
memperindah mushaf, tetapi juga mempermudah pembacaan bagi umat
Islam di Indonesia.
• Gaya Diwani
Diwani, dengan ciri gaya bulat dan terbuka, juga memberikan sumbangan
signifikan dalam penulisan mushaf Al-Qur'an di Indonesia. Meskipun tidak
sepopuler Naskhi dan Thuluth, penggunaannya tetap memberikan variasi
estetika dan kemudahan dalam pembacaan Al-Qur'an.
Evolusi Jenis Kaligrafi dalam Penulisan
Mushaf Al-Qur'an di Indonesia ada 3:
10. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Al-Qur’an sebagai kalam Allah yang telah diturunkan kepada Rasul -Nya Muhammad Saw untuk
disampaikan kepada umat telah dijamin langsung oleh Allah akan keotentikannya.
2. Penulisan al-Qur’an telah dimulai sejak masa Rasulullah Saw masih hidup, yang kemudian dilanjutkan
pengumpulannya pada masa khalifah Abu Bakardan selanjutnya dibukukan pada masa khalifah Utsman
bin Affan.
3. Pemeliha raan al-Qur’an pada masa Rasulullah Saw lebih banyak meng -andalkan kemampuan hafalan,
sedangkan penulisannya hanya sedikit sepertipada pelepah kurma, tulang belulang, batu -batuan, hal ini
karena pada masa tersebut belum dikenal kertas seperti sekarang ini , disamping juga karena banyaknya
umat Islam yang buta huruf.
4. Adapun pada masa khalifah Abu Bakar, pemeliharaan al -Qur’an telah dilakukan dengan pengumpulan
dalam satu Mu shaf, yang kemudian diperbanyak pada masa khalifah Utsman bin Affan.