SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
PEMILU EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI PRANCIS SERTA
         HUBUNGAN KEDUA PEMILU TERSEBUT


                                 MAKALAH
   Diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pranata Masyarakat Prancis




                                    Oleh
                        Hana Maulida 1106063023
                 Ratu Nurwenda Sari Putri, 1106080276
                    Dyah Krisanti Utami, 1106022370
                        Rizky Resina, 1106022641


                     PROGRAM STUDI PRANCIS
           FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
                      UNIVERSITAS INDONESIA
                                    2012
Bab I
                                        Pendahuluan

       Pemilihan umum merupakan suatu acara yang biasa dilaksanakan oleh negara yang
memegang prinsip demokrasi sebagai landasan dalam kehidupan bernegara. Acara ini
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Pemilihan umum atau yang biasa disingkat
dengan pemilu ini dilaksanakan baik di tingkat pemerintahan yang terendah sampai di tingkat
pemerintahan tertinggi suatu negara. Semua hal ini tergantung pada sistem yang dianut oleh
negara masing-masing.
       Prancis adalah suatu negara yang menganut sistem demokrasi sosial yang memiliki
sistem pemerintahan semi-presidensial. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi,
Prancis tentunya melaksanakan pemilu dalam kegiatan bernegarannya. Dengan mengetahui
hal ini, kita bisa melihat bahwa setidaknya Prancis mengadakan pemilu untuk memilih
Presiden.
       Sistem demokrasi yang dianut Prancis juga menunjukan adanya lembaga perwakilan
rakyat dalam sistem pemerintahannya. Lembaga tersebut adalah Assemblée Nationale dan
Sénat. Sistem bikameral yang dianut oleh badan legislatif di Prancis mendatangkan dua
kemungkinan untuk menunjuk orang-orang yang duduk di kedua lembaga tersebut.
Kemungkinan yang pertama adalah kedua lembaga melangsungkan pemilu untuk menunjuk
siapa saja yang duduk di lembaga tersebut. Sedangkan kemungkinan yang kedua, hanya salah
satu lembaga saja yang melangsungkan pemilu.
       Melihat pada kenyataan tersebut, keunikan sistem pemerintahan semi-presidensial
yang menimbulkan terjadinya bicéphale1 dan sistem bikameral yang dianut badan legislatif di
Prancis, membuat pembahasan tentang pemilihan umum di Prancis menjadi suatu
pembahasan yang menarik untuk dipelajari. Maka dari itu lah, pada makalah ini Kami akan
membahas pemilihan umum eksekutif dan legislatif di Prancis yang secara garis besar telah
menggambarkan berbagai macam pemilu di tigkat pemerintah di Prancis.
       Adapun isi dari makalah kami terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Pada bagian pendahuluan kami memaparkan latar belakang, rumusan masalah dan
sistematika penulisan. Sedangkan, pada bagian pembahasan, kami membaginya menjadi tiga

1
 Bicéphale adalah adanya seorang persiden sekaligus seorang perdana menteri dalam menjalankan roda
pemerintahan suatu negara.
bagian yang terdiri dari tiga bab; bagian pertama (bab kedua dari makalah ini) memaparkan
tentang prinsip dan sistem pemilu di Prancis, bagian kedua (bab ketiga dalam makalah)
memaparkan tentang pemilu eksekutif, dan bagian ketiga (bab keempat dalam makalah ini)
membahas tentang pemilu legislatif. Adapun bagian penutup yang merupakan kesimpulan
dari makalah kami.
Bab II
                 Prinsip dan Sistem Pemilu di Prancis


A. Prinsip Pemilu di Prancis
   Setiap negara pasti memiliki prinsip pemilihan umumnya masing-masing, begitu juga
   dengan Prancis. Prancis memiliki empat prinsip dalam pemilihan umum, yaitu:
      a. Bersifat Universal
          Universal berarti menyeluruh. Maksud dari universal disini adalah memilih
          merupakan sebuah hak bagi warga negara Prancis. Mereka yang telah berusia
          minimal 18 tahun memiliki hak untuk ikut serta dalam pemilihan umum.
      b. Personal
      c. Bebas
          Setiap orang bebas untuk menentukan pilihan mereka dalam pemilihan umum.
      d. Rahasia
          Rahasia disini berarti bahwa setiap orang tidak berhak mencari tahu siapa
          kandidat yang dipilih oleh seorang yang lain dan setiap orang tidak boleh
          mempengaruhi seorang yang lain untuk memilih kandidat tertentu.


B. Sistem Pemilu di Prancis
          Ada berbagai sistem yang digunakan dalam pemilihan umum. Sistem
   pemilihan umum yang digunakan di Prancis dikenal dengan istilah scrutin majoritaire.
   Scrutin majoritaire adalah suatu sistem pemilu dimana seorang pemenang dari pemilu
   tersebut ditentukan berdasarkan suara terbanyak. Sistem ini bisa dibagi lagi menjadi
   dua mekanisme pelaksanaan; satu putaran (single tour) dan dua putaran (à deux tours).
   Namun, Prancis tidak pernah memakai mekanisme pemilu satu putaran. Prancis
   memakai mekanisme pemilu dua putaran di setiap pemilu yang diadakannya.
          Sistem dua putaran menjadikan pemilu dilaksanakan selama dua kali dengan
   setiap putaran memiliki persyaratan tersendiri bagi kandidat untuk menang dalam
   pemilu. Seorang calon Presiden dapat langsung terpilih menjadi seorang Presiden
   dalam pemilu putaran pertama jika ia berhasil mendapatkan suara sebanyak lima
   puluh persen ditambah satu suara. Namun, hal ini jarang sekali terjadi dikarenakan
pada putaran pertama kandidat yang ikut berpartisipasi dalam pemilu berjumlah
banyak. Sehingga kemungkinan bagi seorang kandidat mendapatkan suara mutlak
kecil.
         Jika pada pemilu putaran pertama tidak ada seorang kandidat yang
mendapatkan suara mutlak, maka pemilu akan putaran kedua akan terjadi. Persyaratan
bagi seorang kandidat dapat melaju ke putaran kedua berbagi macam. Dalam pemilu
presiden, dua kandidat yang mendapatkan suara terbanyak pada putaran pertama akan
melaju pada putaran kedua. Berbeda halnya untuk pemilu anggota Assemblée
Nationale, dan pemilu di tingkat département, region, dan commune. Pada pemilu
anggota Assemblée Nationale, kandidat dapat melaju ke putaran kedua adalah
kandidat yang berhasil mendapatkan minimal 12,5% suara dari jumlah pemilih
terdaftar. Hal yang sama terjadi pada pemilu di tingkat département, region, dan
commune. Hanya jumlah prosentase suara untuk melaju ke putaran kedua berbeda. Di
tingkat département, region, dan commune, kandidat yang dapat melaju ke putaran
kedua adalah mereka yang mendapatkan 10% suara dari jumlah pemilih yang
terdaftar. Pada pemilu putaran kedua, kandidat yang mendapatkan suara terbanyaklah
yang menang.
         Bukan hanya mekanisme pemilu yang dilaksanakan satu atau dua putaran
tetapi model kertas suara dapat memperlihatkan sistem pemilu yang digunakan.
Terdapat dua model kertas suara; uninominal dan plurinominal. Surat suara
uninominal (nama tunggal) jika hanya ada satu kursi yang harus terisi per konstituensi.
Jadi, kita memilih langsung kandidatnya. Sedangkan, surat suara plurinominal
berbentuk seperti daftar. Hal ini jika terdapat lebih dari satu kursi yang harus diisi per
konstituensi.
         Dari sistem ini semua, nama sistem dalam suatu pemilu dapat dibentuk.
Pemilu presiden, anggota Assemblée Nationale, tingkat département dan region
memiliki sistem yang dinamakan scrutin uninominal majoritaire à deux tours dan
untuk pemilu di tingkan commune memiliki sistem dengan nama scrutin plurinominal
majoritaire à deux tour.
BAB III
                               Pemilu Eksekutif



3.1 Pemilu Eksekutif dan Sistemnya

   Pemilu eksekutif diadakan untuk memilih Président de la République dan Prémier
Minister. Dibawah Republik ke 5, dan sejak amandemen 6 November 1962 diterima dari
referendum 28 October 1962, Président de la République dipilih langsung oleh rakyat.
Semenjak undang-undang no. 2000-964 tanggal 2 October 2000 (loi constitutionnelle n°
2000-964 du 2 octobre 2000) masa jabatan presiden berubah menjadi 5 tahun dan
semenjak itu pula pemilu presiden diadakan lima tahun sekali.
   Sistem pemilihan Presiden di Prancis menggunakan jenis scrutin uninominal
majoritaires à deux tours, dimana pemilihan dilaksanakan dalam dua putaran. Pemilu
hanya akan berlangsung satu putaran jika terdapat kandidat yang mendapatkan suara
sebanyak 50% + 1 suara (suara mutlak). Namun, jika tidak ada kandidat yang
mendapatkan suara mutlak, maka pemilu diadakan dalam dua putaran. Dua kandidat yang
mendapatkan suara terbanyak yang akan maju ke pemilu putaran kedua. Di dalam putaran
kedua, kandidat yang mendapat suara terbanyak akan menjadi presiden.
    Biasanya, putaran kedua akan diadakan dua minggu setelah pemilu putaran pertama
selesai. Waktu pelaksanaan pemilu selalu diadakan pada hari Minggu dan dilaksankan
pada bulan April.


3.2 Syarat Menjadi Presiden
   Untuk menjadi Prseiden Prancis tidaklah mudah. Ada beberapa syarat dasar yang
harus dipenuhi. Berikut merupakan syarat-syarat untuk menjadi Presiden Prancis.
1. Merupakan Warga Negara Prancis.
   Semua orang yang mempunyai kewarganegaraan Prancis dapat mencalonkan diri
   sebagai presiden Prancis.
2. Berumur setidaknya 23 tahun.
Calon Presiden harus berumur minimal 23 tahun. Jadi, setiap orang yang sudah
   berumur 23 tahun boleh mendaftarkan diri menjadi calon Presiden Prancis.
3. Telah terdaftar sebagai pemilih.
   Kandidat juga harus mendaftarkan dirinya sebagai pemilih. Jadi, mereka dapat
   menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara Prancis.
4. Mendapat dukungan berupa tanda tangan dari 500 pejabat terpilih, seperti locaux,
   maires, conseillers généraux, députés, dan sénateur kurang lebih dari 30
   départements yang tersebar di Prancis dan diserahkan ke Conseil Constitutionnelle.
   Tujuannya adalah untuk megeliminasi calon kandidat yang tidak serius. Kandidat
   yang tidak dapat memenuhi 500 tanda tangan tersebut, secara otomatis akan
   dieliiminasi.


   Selain itu, para kandidat juga harus :
1. Menyerahkan     laporan    harta   kekayaan   kepada   Dewan     Konstitusi   (Conseil
   constitusionnelle). Hal itu dilakukan untuk menjamin transparansi yang lebih besar
   dalam politik. Laporan ini harus mencakup juga properti pribadi yang dimiliki oleh
   kandidat. Laporan ini harus diperbaharui dalam waktu dua bulan sebelum atau pada
   bulan berikutnya setelah berakhirnya masa jabatan presiden .
2. Mempunyai akun untuk kampanye yang telah diaudit oleh CCEP ( National
   Committee on Campaign Account and Politic Financing). Akun untuk kampanye
   harus ditetapkan dan harus diserahkan dalam waktu dua bulan setelah pemilu. Pada
   awalnya, hanya Dewan Konstitusi diberi wewenang untuk memverifikasi kebenaran
   tersebut tapi karena hukum organik dari 5 April 2006, CCEP ( National Committee on
   Campaign Account and Politic Financing) melakukan pengecekan ini.


   Sebagai orang yang mempunyai kewarganegaraan Prancis, mereka diberikan hak
untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu, dan hak itu bukan merupakan kewajiban. Berikut
merupakan syarat untuk menjadi pemilih.

1. Berusia 18 tahun
2. Merupakan warga negara Prancis atau mengalami proses naturalisasi setelah tinggal 5
   tahun di Prancis.
3. Mempunyai hak-hak sipil (bukan narapidana atau kelainan jiwa).
4. Tercatat dalam daftar pemilih. Pemilih mendaftarkan dirinya sesuai tempat tinggalnya
     ke Mairie.
  Warga yang ingin berpartisipasi dalam pemilu harus terdaftar pada daftar pemilih
commune.


  3.3 Waktu untuk Kampanye

     Di Prancis, waktu untuk kampanye untuk setiap kandidat tidak kurang dari 20 hari
  dan tidak lebih dari 35 hari sebelum berakhirnya jangka waktu Presiden di kantor.
  Kampanye secara resmi dimulai pada saat Conceil Constitutionelle mengumumkan daftar
  nama calon kandidat, setidaknya 15 hari sebelum pemilihan pertama, dan berhenti hari
  Jumat sebelum pemungutan suara pertama pada tengah malam. Lalu, pada putaran kedua,
  dua nama kandidat akan diumumkan dan kampanye putaran kedua akan dimulai.
  Kampanye pada putaran kedua juga berakhir pada hari Jumat malan sebelum pemilihan
  umum putaran kedua digelar. Total waktu kampanye untuk putaran pertama dan kedua
  adalah 30 hari.

     Lalu, di Prancis terdapat sebuah lembaga yang mengatur jalannya kampanye di
  televisi dan radio, yaitu Conceil Superieure de l’Audiovisuel (CSA). Lembaga ini
  bertugas untuk mengatur produksi, pemrograman, dan siaran pada kampanye pemilihan
  umum Presiden. Mereka wajib untuk memperluaskan kampanye masing-masing kandidat.
  Semua kandidat mempunyai waktu kampanye yang sama untuk kampanye lewat radio
  dan televisi. Masing-masing kandidat mempunyai waktu 1 jam 30 menit untuk pemilu
  putaran pertama, dan 2 jam untuk pemilu putaran kedua.



  3.4 Dana untuk Kampanye
     Sejak tahun 1995, perusahaan tidak bisa lagi memberikan kontribusi pada pembiayaan
  kampanye presiden, dengan pengecualian dari partai atau kelompok politik. Denda uang
  dan pidana disediakan jika terjadi pelanggaran. Dana untuk kampanye dapat diperoleh
  dengan dua cara, yaitu :
  1. Menggunakan dana publik
             Kampanye menggunakan dana publik diatur di dalam konstitusi no. 62-1292
     of 6 November 1962, dan telah diamandemen pada 5 April 2006 (loi organique n° 62-
1292 du 6 novembre 1962, modifiée le 5 avril 2006) dari les lois institutionnelles
      menyangkut tentang pendanaan partai politik tahun 1988, 1990 dan 1995.
   2. Menggunakan dana pribadi
          Dana pribadi dapat berasal dari partai politik dan para kandidat masing-masing.
      Setiap kandidat harus membuat akun kampanye dan harus menjaganya karena akun
      tersebut berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran mereka. Para kandidat
      tidak mungkin secara pribadi mengelola akun mereka. Oleh karena itu, mereka harus
      memberikan nama perantara keuangan (trustee). Akun tersebut harus diserahkan
      kepada Dewan Konstitusi dalam dua bulan setelah pemungutan suara kedua sehingga
      para kandidat dapat memastikan kalau mereka telah terdaftar di nama urutan calon
      Presiden.


      Pengeluaran dibatasi hingga € 13.700.000 untuk setiap kandidat pada pemungutan
suara pertama dan € 18.300.000 untuk mereka pada pemungutan suara kedua. Sumbangan
perorangan dibatasi sebesar € 4.574 dan semua sumbangan sama dengan atau lebih € 152,50
harus dilakukan dengan cek. Pada tahun 1995, sumbangan dari perusahaan swasta dilarang.
Hukuman keuangan dan kriminal yang akan dikenakan jika hukum tersebut dilanggar.


   3.5 Mekanisme Pemilu
              Seperti halnya pemilu di Indonesia, pemilu di Prancis juga menggunakan cara
       manual dalam pemilunya. Mereka datang ke TPS, memilih, dan menandatangani
       buku absen pemilih sebagai bukti kalau mereka telah memilih. Mekanisme secara
       garis besar ini akan kami uraikan dalam langkah-langkah mekanisme pemilu di
       Prancis sebagai berikut:

       1. Pada hari pemilihan, masyarakat Prancis pergi ke tempat pemungutan suara
          (biasanya di tempat walikota atau sekolah) dengan membawa kartu identitas dan
          kartu pendaftaran pemilih nya.
Gambar 3.1. Kartu Pemilih

2. Pemilih mengambil amplop berwarna biru dan surat suara yang berisikan nama-
   nama calon.
3. Pemilih masuk ke dalam bilik (isoloir) untuk memilih salah satu kandidat.
   Pemilih menandatangani nama salah satu kandidat pada kandidat yang mereka
   pilih. Kemudian, si pemilih memasukan surat suara ke dalam amplop biru.




                             Gambar 3.2. Bilik (Isoloir)


4. Pemilih keluar dari bilik dan memasukan amplop biru yang berisi surat suara ke
   dalam kotak suara yang berada di sebelah tempat penandatanganan pemilih.
   Kemudian, pemilih menandatangani daftar pemilih yang tersedia di TPS.
Gambar 3.3 memasukan amplop kedalam kotak suara




      Gambar 3.4 menandatangani daftar pemilih
BAB IV
                                  Pemilu Legislatif


       Di Prancis, lembaga legislatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu Assemblée Nationale
dan Sénat. Pada bab ini, kami akan membahas cara pemilihan anggota untuk kedua badan
tersebut. Anggota Assemblée Nationale dipilih secara langsung oleh warga negara Prancis
melalui pemilu. Sedangkan, Sénat dipilih secara tidak langsung. Anggota Sénat dipilih
dengan cara “electoral college” yang anggotanya dipilih oleh anggota Assemblée Nationale,
delegasi dari pemerintahan di tingkat département, region, dan commune. Meskipun begitu,
pemilihan anggota di tingkat département, region, dan commune dilaksanakan melalaui
sistem pemilihan langsung. Maka dari itu, kami akan membahas pemilu di tingkat
département, region, dan commune pada bagian pemilu département, region, dan commune
sebagai bagian dari cara untuk memilih anggota Sénat.

       A. Pemilu Anggota Assemblée Nationale.

       Anggota Assemblée Nationale dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu legislatif
yang diadakan selama lima tahun sekali. Anggota Assemblée Nationale disebut dengan istilah
député. Terdapat 577 député dalam       Assemblée Nationale yang mewakili seluruh 577
circonscription (daerah pemilihan) yang tersebar di seluruh wilayah Prancis, baik di 96
départements yang berada di wilayah France Métropolitaine maupun di wilayah outre-mer
(Guadeloupe, Martinique, Guyane, Réunion, Saint-Pierre-et-Miquelon, Mayotte, Wallis et
Futuna, Polynésie française, Nouvelle-Calédonie, dan Saint-Barthélemy).
       Pada pemilu legislatif tahun 2012, terdapat penambahan sebelas circonscription di
luar wilayah Prancis, yaitu enam di benua Eropa, dua di benua Amerika, dua di benua Afrika,
dan satu di benua Asia. Penambahan circonscription ini berarti warga Negara Prancis yang
tinggal di luar negeri juga memiliki député mereka sendiri dalam Assemblée Nationale.
       Pemilu legislatif dilakukan dengan metode ‘scrutin uninominal majoritaire à deux
tours’ yang berarti pemilu dengan cara memilih langsung kandidat yang ada, dan pemilu
diadakan dalam dua putaran apabila dalam putaran pertama tidak ada kandidat yang berhasil
mendapatkan suara mayoritas yaitu seperempat dari jumlah suara yang masuk. Kandidat yang
berhak melaju ke putaran kedua adalah kandidat yang berhasil mendapatkan jumlah suara
setidaknya 12.5% dari jumlah pemilih terdaftar.
       Dalam pemilihan umum, kampanye tentu saja dibutuhkan untuk mempromosikan
kandidat kepada masyarakat untuk mendapatkan jumlah suara agar bisa memenangkan
pemilu. Kampanye untuk pemilu legislatif dilaksanakan dalam 20 hari sebelum pemilu
putaran pertama dan apabila dibutuhkan putaran kedua maka dilaksanakan lagi pada satu
minggu yang sama dengan putaran kedua. Pengeluaran untuk kampanye dibatasi oleh UU,
yaitu sebesar €38.000 perkandidat. Kandidat juga diperbolehkan mendapat bantuan dana dari
seorang individu paling tinggi sejumlah €4.600. Segala bentuk iklan berbayar yang
mengiklankan kandidat baik di media cetak maupun elektronik dilarang.
       Untuk    menjadi   kandidat,   ada   syarat-syarat   yang   harus   dipenuhi,   yaitu
berkewarganegaraan Prancis, baik pria atau wanita, baik warga asli maupun melalui proses
naturalisasi. Kandidat minimal berusia 18 tahun, memiliki hak pilih, dan tidak berada di
bawah perwalian.
       Kandidat boleh diusung oleh satu partai maupun mencalonkan diri secara independen.
Kandidat harus mendaftarkan namanya di prefecture dalam jangka waktu satu bulan sebelum
pemilu diadakan dan selambat-lambatnya pada hari Jumat sebelum hari pemilihan pada pukul
18.00. Ketika mendaftar, kandidat menandatangani pernyataan berisi nama lengkap, jenis
kelamin, tempat tanggal lahir, tempat tinggal, serta nama kandidat pengganti jika terjadi
kekosongan kursi. Kekosongan kursi ini dapat terjadi apabila kandidat utama meninggal
dunia, ditunjuk menjadi anggota Gouvernement, Conseil constitutionnel, maupun Défenseur
des droits (pembela hak asasi manusia).
       Selain menjadi kandidat, menjadi pemilih pun harus memenuhi beberapa syarat, yaitu
pria atau wanita berkewarganegaraan Prancis yang berumur 18 tahun atau lebih, memiliki
hak-hak sipil, dan tercatat dalam daftar pemilih. Untuk dapat memilih dalam pemilu, pemilih
harus terlebih dahulu mendaftarkan dirinya di kantor walikota selambat-lambatnya sampai
akhir tahun sebelum tahun pemilu diadakan. Saat mendaftar, pemilih wajib mengisi formulir
pendaftaran yang berisi data diri, membawa kartu identitas dan membawa justificatif de
domicile (bukti yang menyatakan bahwa seseorang memiliki tempat tinggal di Prancis).
       Pemilu diadakan selalu pada hari Minggu karena di Prancis pemilu merupakan hak,
sehingga masyarakat Prancis berhak memutuskan apakah ingin memilih atau tidak. Karena
pada hari pemilihan, masyarakat Prancis yang akan memilih harus mendatangi tempat-tempat
pemungutan suara, bisa di kantor walikota, sekolah, dsb. Pemilih kemudian mengambil kertas
suara dari kandidat-kandidat député dan sebuah amplop. Pemilih kemudian masuk ke dalam
isoloir (ruangan kecil untuk memilih). Di dalam isoloir, pemilih hanya memasukkan satu
kertas suara yaitu kandidat yang ia pilih ke dalam amplop. Pemilih mengambil kertas suara
dari beberapa kandidat tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan pilihan. Setelah itu,
amplop yang telah berisi kertas suara dimasukkan ke dalam kotak suara. Pemilih kemudian
menandatangani namanya yang tertera di dalam daftar pemilih untuk membuktikan bahwa ia
telah memilih dan untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan.



       B. Pemilihan Anggota Sénat dan Pemilu di tingkat département, region,

           dan commune.

       Sénat merupakan bagian dari lembaga legislatif Prancis. Para anggota senat bertugas
di Luxembourg. Pemilihan anggota tidak dilakukan secara langsung oleh rakyat melainkan
dipilih oleh para anggota département, region, dan commune dimana anggota dari ketiga
lembaga tersebut dipilih secara langsung oleh rakyat. Anggota senat berjumlah 348 dan
memiliki masa jabatan selama 6 tahun. Mulai September tahun 2008, separuh dari jumlah
keseluruhan anggota sénat dipilih setiap 3 tahun sekali sehingga setiap 3 tahun akan diadakan
pemilihan untuk memilih separuh dari jumlah keseluruhan anggota senat.

           a) Pemilu di Tingkat Département

              Pemilu ini diadakan untuk memilih anggota dewan département untuk duduk
           di kursi assemblée nationale dari suatu wilayah tertentu. Sejak tahun 1982, wakil-
           wakil tersebut dipilih langsung oleh rakyat Prancis, untuk sebuah periode yang
           diperbaharui dari 6 tahun. Sistem pemilihan kepala département menggunakan
           sistem majoritaires à deux tours, dimana pemilihan berlangsung dalam dua
           putaran. Kandidat bisa menang pada pemilu putaran pertama jika mereka
           mendapatkan suara terbanyak. Pada pemilu putaran kedua, kandidat dapat menang
           jika mereka berhasil mendapat suara dari ¼ dari kursi di dalam assemblée
           nationale.


           b) Pemilu di Tingkat Region
                        Dewan regional dibentuk berdasarkan hukum di Prancis pada tanggal
              22 Desember 1789. Setiap region memilih seorang dewan umum yang dipilih
              untuk jangka waktu sepanjang 6 tahun oleh rakyat Prancis secara langsung.
Sistem pemilu dewan regional menggunakan majoritaires à deux tours,
   dimana pemilu berlangsung dua putaran. Untuk dapat terpilih pada pemilu
   putaran pertama, para kandidat harus mendapat kan suara mayoritas dan ¼
   suara. Di dalam putaran kedua, jika kandidat tidak mendapatkan suara
   mayoritas, maka mereka harus memperoleh 12,5% suara untuk dapat
   memenangkan pemilu tersebut.


c) Pemilu di Tingkat Commune
          Anggota pemerintahan di tingkat commune dipilih secara langsung
   dengan masa jabatan enam tahun. Model pemilu yang diselenggarakan
   tergantung pada jumlah penduduk di commune tersebut. Pada commune yang
   berpenduduk kurang dari 3.500 dan yang memiliki penduduk lebih dari itu
   memiliki sistem yang berbeda. Hal lain terjadi pada kota-kota besar yang
   memiliki penduduk yang banyak seperti Paris, Lyon, dan Marseille yang
   memiliki prosedur tersendiri dalam melangsungkan pemili di tingkat ini.
Bab V
             Hubungan Pemilu Eksekutif dan Pemilu Legislatif


       Pemilu eksekutif berupa pemilu presiden dilangsungkan terlebih dahulu, sekitar bulan
april sampai mei, daripada pemilu legislatif yang dalam hal ini adalah pemilu anggota
Assemblée Nationale, sekitar bulan juni. Pemilu eksekutif yang dilangsungkan terlebih tentu
membawa dampak pada pamilu legislatif yang dilaksanakan setelahnya. Dampak tersebut
dapat dilihat pada cara penyusunan sistem kabinet di Prancis.
       Dalam menyusun kabinet pemerintahan di Prancis, seorang presiden akan menunjuk
perdana menteri dari partai yang mendapatkan kursi mayoritas di Assemblée Nationale yang
merupakan hasil dari pemilu legislatif. Kemudian, perdana menteri yang telah ditunjuk ini
akan menyusun kabinet yang berisikan para menteri untuk menjalankan roda pemerintahan
selama satu tahun. Sistem penyusunan kabinet yang seperti ini menjadikan pemilu presiden
diadakan terlebih dahulu daripada pemilu legislatif.
       Hal lain yang turut mendukung alasan pelaksanaan pemilu presiden dilaksanakan
terlebih dahulu daripada pemilu legislatif adalah menghindari terjadinya cohabitation dalam
pemerintahan. Cohabitation adalah suatu keadaan dimana presiden dan perdana menteri
berasal dari partai yang berbeda. Karena dengan pelaksanaan pemilu presiden yang terlebih
dahulu maka masyarakat Prancis telah mengetahui dari partai mana presiden terpilih berasal.
Hal ini akan membuat, kemungkinan besar, kursi mayoritas di Assemblée Nationale juga
didapatkan oleh partainya presiden. Sehingga cohabitation tidak akan terjadi dan ditambah
lagi dengan pemilu presiden dan pemilu legislatif dilangsungkan di tahun yang sama. Hal ini
membuat peluang terjadinya cohabitation semakin kecil.
Bab VI
                                        Penutup

       Di Prancis, terdapat dua pemilihan umum yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali,
yaitu pemilihan umum eksekutif untuk memilih Presiden, dan pemilihan umum legislatif
untuk memilih anggota Assemblée Nationale, dengan masa jabatan masing-masing selama
lima tahun. Baik Presiden maupun anggota Assemblée Nationale dipilih secara langsung oleh
warga Negara Prancis. Pemilu eksekutif dilaksanakan lebih dahulu sebelum dilaksanakannya
pemilu legislatif. Karena pemilu eksekutif dilaksanakan terlebih dahulu, secara otomatis
Presiden terpilih lebih dahulu dibandingkan dengan anggota    Assemblée Nationale. Karena
masyarakat sudah melihat aliran mana yang dianut oleh Presiden terpilih, biasanya mayoritas
pemenang pemilu legislatif berasal dari aliran yang sama dengan Presiden. Presiden
kemudian memilih Perdana Menteri yang berasal dari aliran mayoritas pemenang pemilu
legislatif atau anggota Assemblée Nationale terpilih. Setelah itu Presiden dan Perdana
Menteri bersama-sama membentuk kabinet.
       Di sisi lain, badan legislatif yang ada di Prancis bukan hanya Assemblée Nationale
saja tetapi juga sénat. Namun, sénat tidak dipilih melalui pemilu secara langsung melainkan
dipilih dengan cara “electoral college” yang anggotanya dipilih oleh anggota Assemblée
Nationale, delegasi dari pemerintahan di tingkat département, region, dan commune. Untuk
pemilu di tingkat département, region, dan commune, pemilu dilaksanakan dengan sistem
yang berbeda.
Daftar Pustaka


 http://www.interieur.gouv.fr/sections/a_votre_service/elections/les_elections_en_fran
   ce/modalites-d-elections/modalites-election-france
 http://www.diplomatie.gouv.fr/en/france/institutions-and-politics/elections-in-
   france/article/legislative-elections
 http://www.assemblee-
   nationale.fr/connaissance/fiches_synthese/septembre2012/fiche_14.asp
 http://lajeunepolitique.com/the-basics/the-electoral-system/
 http://www.lepetitjournal.com/homepage/expat/48389-dtfrans-de-langer.html
 http://www.diplomatie.gouv.fr/fr/IMG/pdf/Les_11_circonscriptions_electorales_pour
   _l_election_des_deputes_representant_les_Francais_etablis_hors_de_France.pdf?

 http://www.service-public.fr/actualites/002243.html
 http://www.france-politique.fr/election-politique.htm
 http://www.france.fr/en/institutions-and-values/article/french-presidential-election
 http://www.loc.gov/law/help/campaign-finance/france.php
 http://www.senat.fr/lng/en/senators/the_senatorial_elections.html

More Related Content

What's hot

Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
 
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...Dadang Solihin
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganmusdzalifah
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAMarlinda
 
UU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfUU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfCIkumparan
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisPerbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisSiti Sahati
 
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.ppt
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.pptIlmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.ppt
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.pptamoeba3
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumNakano
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaNiken Halimy
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia Siti Sahati
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanMuhammad Fahri
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Natasha Rastie Aulia
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIASiti Sahati
 

What's hot (20)

Sistem pemerintahan swiss
Sistem pemerintahan swissSistem pemerintahan swiss
Sistem pemerintahan swiss
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
Format Hubungan dan Kerjasama Pemerintah, Media, serta Private Sector dengan ...
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridisKetidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIAUPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
 
Hukum persaingan usaha
Hukum persaingan usahaHukum persaingan usaha
Hukum persaingan usaha
 
UU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdfUU No.7 Tahun 2017.pdf
UU No.7 Tahun 2017.pdf
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan InggrisPerbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
Perbandingan Administrasi Negara Perancis Dengan Inggris
 
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.ppt
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.pptIlmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.ppt
Ilmu-Perundang-undangan-Pertemuan-4.ppt
 
Bentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahanBentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahan
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukum
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia Perbandingan Administrasi Negara  Antara Negara China Dan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Antara Negara China Dan Indonesia
 
Contoh abstrak artikel ilmiah
Contoh abstrak artikel ilmiahContoh abstrak artikel ilmiah
Contoh abstrak artikel ilmiah
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 

Viewers also liked

Opovov & sistem penghitungan kursi pemilu
Opovov & sistem penghitungan kursi pemiluOpovov & sistem penghitungan kursi pemilu
Opovov & sistem penghitungan kursi pemiluAhsanul Minan
 
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisGlobal sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisMaulida Hannah
 
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Maulida Hannah
 
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemilu
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemiluPeran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemilu
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemiluAhsanul Minan
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanAhsanul Minan
 
Taller integral de internet
Taller integral de internetTaller integral de internet
Taller integral de internetgeovanny280487
 
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaPenyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaBilly Adam Fisher
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUEnchink Qw
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatabu hanafie
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupAhsanul Minan
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluAhsanul Minan
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organisNasria Ika
 
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanPengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanIsna Ahmad Irfan
 
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihPengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihsundulangit
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasikangkumis
 
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISMAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISPutri Sanuria
 

Viewers also liked (20)

Opovov & sistem penghitungan kursi pemilu
Opovov & sistem penghitungan kursi pemiluOpovov & sistem penghitungan kursi pemilu
Opovov & sistem penghitungan kursi pemilu
 
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisGlobal sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
 
Pasmas pilkada
Pasmas pilkadaPasmas pilkada
Pasmas pilkada
 
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
 
Teknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapatTeknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapat
 
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemilu
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemiluPeran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemilu
Peran staf sekretariat dalam membantu pengawasan pemilu
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
 
Taller integral de internet
Taller integral de internetTaller integral de internet
Taller integral de internet
 
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikotaPenyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
Penyelesaian sengketa pemilihan gubernur, bupati dan walikota
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
 
Teori Konstitusi
Teori KonstitusiTeori Konstitusi
Teori Konstitusi
 
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organissistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
sistem pemilu mekanis dan sistem pemilu organis
 
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatanPengertian sekretaris dan kesekretariatan
Pengertian sekretaris dan kesekretariatan
 
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihPengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 
Teknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapatTeknik memimpin rapat
Teknik memimpin rapat
 
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISMAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
 

Similar to PEMBAHASAN PEMILU DI PRANCIS

Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluTrinandha Yudha
 
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxMAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxSyaminaSyamina
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdfBAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdfMrFirmansyah1
 
Essay hukum tata negara
Essay hukum tata negaraEssay hukum tata negara
Essay hukum tata negaraNasria Ika
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...SMAN 01 GIRI
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaRiyanto Kasnuri
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluAhsanul Minan
 
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptxSistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptxRoyyanFirdausAlpha
 

Similar to PEMBAHASAN PEMILU DI PRANCIS (20)

Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemilu
 
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxMAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
 
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdfBAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
BAHAN TENTIR UAS HTN.pdf
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Sistem Pemilu
Sistem PemiluSistem Pemilu
Sistem Pemilu
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Essay hukum tata negara
Essay hukum tata negaraEssay hukum tata negara
Essay hukum tata negara
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Wita ti
Wita tiWita ti
Wita ti
 
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
Ppkn 8 - Pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat berbangsa dan be...
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
 
Sekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemiluSekolah kader pengawas pemilu
Sekolah kader pengawas pemilu
 
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptxSistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
 
pengawas pemilu.pptx
pengawas pemilu.pptxpengawas pemilu.pptx
pengawas pemilu.pptx
 

More from Maulida Hannah

Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMakalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMaulida Hannah
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseMaulida Hannah
 
Proposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaProposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaMaulida Hannah
 
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Maulida Hannah
 
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Maulida Hannah
 
Le septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatLe septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatMaulida Hannah
 
Rezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceRezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceMaulida Hannah
 
Pemerintahan vichy dan pembebasan paris
Pemerintahan vichy dan pembebasan parisPemerintahan vichy dan pembebasan paris
Pemerintahan vichy dan pembebasan parisMaulida Hannah
 
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiHubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiMaulida Hannah
 

More from Maulida Hannah (17)

Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMakalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
 
Makalah cixous
Makalah cixousMakalah cixous
Makalah cixous
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
 
Proposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaProposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulida
 
Hana uas dpp 1
Hana uas dpp 1Hana uas dpp 1
Hana uas dpp 1
 
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
 
Fonetik
FonetikFonetik
Fonetik
 
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
 
Le septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatLe septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennat
 
Ronsard
RonsardRonsard
Ronsard
 
Rezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceRezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistance
 
Pemerintahan vichy dan pembebasan paris
Pemerintahan vichy dan pembebasan parisPemerintahan vichy dan pembebasan paris
Pemerintahan vichy dan pembebasan paris
 
Tour de France
Tour de FranceTour de France
Tour de France
 
Perjanjian schengen
Perjanjian schengenPerjanjian schengen
Perjanjian schengen
 
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiHubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
 
Kelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdfKelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdf
 
Kelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdfKelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdf
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 

PEMBAHASAN PEMILU DI PRANCIS

  • 1. PEMILU EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI PRANCIS SERTA HUBUNGAN KEDUA PEMILU TERSEBUT MAKALAH Diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pranata Masyarakat Prancis Oleh Hana Maulida 1106063023 Ratu Nurwenda Sari Putri, 1106080276 Dyah Krisanti Utami, 1106022370 Rizky Resina, 1106022641 PROGRAM STUDI PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2012
  • 2. Bab I Pendahuluan Pemilihan umum merupakan suatu acara yang biasa dilaksanakan oleh negara yang memegang prinsip demokrasi sebagai landasan dalam kehidupan bernegara. Acara ini dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Pemilihan umum atau yang biasa disingkat dengan pemilu ini dilaksanakan baik di tingkat pemerintahan yang terendah sampai di tingkat pemerintahan tertinggi suatu negara. Semua hal ini tergantung pada sistem yang dianut oleh negara masing-masing. Prancis adalah suatu negara yang menganut sistem demokrasi sosial yang memiliki sistem pemerintahan semi-presidensial. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Prancis tentunya melaksanakan pemilu dalam kegiatan bernegarannya. Dengan mengetahui hal ini, kita bisa melihat bahwa setidaknya Prancis mengadakan pemilu untuk memilih Presiden. Sistem demokrasi yang dianut Prancis juga menunjukan adanya lembaga perwakilan rakyat dalam sistem pemerintahannya. Lembaga tersebut adalah Assemblée Nationale dan Sénat. Sistem bikameral yang dianut oleh badan legislatif di Prancis mendatangkan dua kemungkinan untuk menunjuk orang-orang yang duduk di kedua lembaga tersebut. Kemungkinan yang pertama adalah kedua lembaga melangsungkan pemilu untuk menunjuk siapa saja yang duduk di lembaga tersebut. Sedangkan kemungkinan yang kedua, hanya salah satu lembaga saja yang melangsungkan pemilu. Melihat pada kenyataan tersebut, keunikan sistem pemerintahan semi-presidensial yang menimbulkan terjadinya bicéphale1 dan sistem bikameral yang dianut badan legislatif di Prancis, membuat pembahasan tentang pemilihan umum di Prancis menjadi suatu pembahasan yang menarik untuk dipelajari. Maka dari itu lah, pada makalah ini Kami akan membahas pemilihan umum eksekutif dan legislatif di Prancis yang secara garis besar telah menggambarkan berbagai macam pemilu di tigkat pemerintah di Prancis. Adapun isi dari makalah kami terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada bagian pendahuluan kami memaparkan latar belakang, rumusan masalah dan sistematika penulisan. Sedangkan, pada bagian pembahasan, kami membaginya menjadi tiga 1 Bicéphale adalah adanya seorang persiden sekaligus seorang perdana menteri dalam menjalankan roda pemerintahan suatu negara.
  • 3. bagian yang terdiri dari tiga bab; bagian pertama (bab kedua dari makalah ini) memaparkan tentang prinsip dan sistem pemilu di Prancis, bagian kedua (bab ketiga dalam makalah) memaparkan tentang pemilu eksekutif, dan bagian ketiga (bab keempat dalam makalah ini) membahas tentang pemilu legislatif. Adapun bagian penutup yang merupakan kesimpulan dari makalah kami.
  • 4. Bab II Prinsip dan Sistem Pemilu di Prancis A. Prinsip Pemilu di Prancis Setiap negara pasti memiliki prinsip pemilihan umumnya masing-masing, begitu juga dengan Prancis. Prancis memiliki empat prinsip dalam pemilihan umum, yaitu: a. Bersifat Universal Universal berarti menyeluruh. Maksud dari universal disini adalah memilih merupakan sebuah hak bagi warga negara Prancis. Mereka yang telah berusia minimal 18 tahun memiliki hak untuk ikut serta dalam pemilihan umum. b. Personal c. Bebas Setiap orang bebas untuk menentukan pilihan mereka dalam pemilihan umum. d. Rahasia Rahasia disini berarti bahwa setiap orang tidak berhak mencari tahu siapa kandidat yang dipilih oleh seorang yang lain dan setiap orang tidak boleh mempengaruhi seorang yang lain untuk memilih kandidat tertentu. B. Sistem Pemilu di Prancis Ada berbagai sistem yang digunakan dalam pemilihan umum. Sistem pemilihan umum yang digunakan di Prancis dikenal dengan istilah scrutin majoritaire. Scrutin majoritaire adalah suatu sistem pemilu dimana seorang pemenang dari pemilu tersebut ditentukan berdasarkan suara terbanyak. Sistem ini bisa dibagi lagi menjadi dua mekanisme pelaksanaan; satu putaran (single tour) dan dua putaran (à deux tours). Namun, Prancis tidak pernah memakai mekanisme pemilu satu putaran. Prancis memakai mekanisme pemilu dua putaran di setiap pemilu yang diadakannya. Sistem dua putaran menjadikan pemilu dilaksanakan selama dua kali dengan setiap putaran memiliki persyaratan tersendiri bagi kandidat untuk menang dalam pemilu. Seorang calon Presiden dapat langsung terpilih menjadi seorang Presiden dalam pemilu putaran pertama jika ia berhasil mendapatkan suara sebanyak lima puluh persen ditambah satu suara. Namun, hal ini jarang sekali terjadi dikarenakan
  • 5. pada putaran pertama kandidat yang ikut berpartisipasi dalam pemilu berjumlah banyak. Sehingga kemungkinan bagi seorang kandidat mendapatkan suara mutlak kecil. Jika pada pemilu putaran pertama tidak ada seorang kandidat yang mendapatkan suara mutlak, maka pemilu akan putaran kedua akan terjadi. Persyaratan bagi seorang kandidat dapat melaju ke putaran kedua berbagi macam. Dalam pemilu presiden, dua kandidat yang mendapatkan suara terbanyak pada putaran pertama akan melaju pada putaran kedua. Berbeda halnya untuk pemilu anggota Assemblée Nationale, dan pemilu di tingkat département, region, dan commune. Pada pemilu anggota Assemblée Nationale, kandidat dapat melaju ke putaran kedua adalah kandidat yang berhasil mendapatkan minimal 12,5% suara dari jumlah pemilih terdaftar. Hal yang sama terjadi pada pemilu di tingkat département, region, dan commune. Hanya jumlah prosentase suara untuk melaju ke putaran kedua berbeda. Di tingkat département, region, dan commune, kandidat yang dapat melaju ke putaran kedua adalah mereka yang mendapatkan 10% suara dari jumlah pemilih yang terdaftar. Pada pemilu putaran kedua, kandidat yang mendapatkan suara terbanyaklah yang menang. Bukan hanya mekanisme pemilu yang dilaksanakan satu atau dua putaran tetapi model kertas suara dapat memperlihatkan sistem pemilu yang digunakan. Terdapat dua model kertas suara; uninominal dan plurinominal. Surat suara uninominal (nama tunggal) jika hanya ada satu kursi yang harus terisi per konstituensi. Jadi, kita memilih langsung kandidatnya. Sedangkan, surat suara plurinominal berbentuk seperti daftar. Hal ini jika terdapat lebih dari satu kursi yang harus diisi per konstituensi. Dari sistem ini semua, nama sistem dalam suatu pemilu dapat dibentuk. Pemilu presiden, anggota Assemblée Nationale, tingkat département dan region memiliki sistem yang dinamakan scrutin uninominal majoritaire à deux tours dan untuk pemilu di tingkan commune memiliki sistem dengan nama scrutin plurinominal majoritaire à deux tour.
  • 6. BAB III Pemilu Eksekutif 3.1 Pemilu Eksekutif dan Sistemnya Pemilu eksekutif diadakan untuk memilih Président de la République dan Prémier Minister. Dibawah Republik ke 5, dan sejak amandemen 6 November 1962 diterima dari referendum 28 October 1962, Président de la République dipilih langsung oleh rakyat. Semenjak undang-undang no. 2000-964 tanggal 2 October 2000 (loi constitutionnelle n° 2000-964 du 2 octobre 2000) masa jabatan presiden berubah menjadi 5 tahun dan semenjak itu pula pemilu presiden diadakan lima tahun sekali. Sistem pemilihan Presiden di Prancis menggunakan jenis scrutin uninominal majoritaires à deux tours, dimana pemilihan dilaksanakan dalam dua putaran. Pemilu hanya akan berlangsung satu putaran jika terdapat kandidat yang mendapatkan suara sebanyak 50% + 1 suara (suara mutlak). Namun, jika tidak ada kandidat yang mendapatkan suara mutlak, maka pemilu diadakan dalam dua putaran. Dua kandidat yang mendapatkan suara terbanyak yang akan maju ke pemilu putaran kedua. Di dalam putaran kedua, kandidat yang mendapat suara terbanyak akan menjadi presiden. Biasanya, putaran kedua akan diadakan dua minggu setelah pemilu putaran pertama selesai. Waktu pelaksanaan pemilu selalu diadakan pada hari Minggu dan dilaksankan pada bulan April. 3.2 Syarat Menjadi Presiden Untuk menjadi Prseiden Prancis tidaklah mudah. Ada beberapa syarat dasar yang harus dipenuhi. Berikut merupakan syarat-syarat untuk menjadi Presiden Prancis. 1. Merupakan Warga Negara Prancis. Semua orang yang mempunyai kewarganegaraan Prancis dapat mencalonkan diri sebagai presiden Prancis. 2. Berumur setidaknya 23 tahun.
  • 7. Calon Presiden harus berumur minimal 23 tahun. Jadi, setiap orang yang sudah berumur 23 tahun boleh mendaftarkan diri menjadi calon Presiden Prancis. 3. Telah terdaftar sebagai pemilih. Kandidat juga harus mendaftarkan dirinya sebagai pemilih. Jadi, mereka dapat menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara Prancis. 4. Mendapat dukungan berupa tanda tangan dari 500 pejabat terpilih, seperti locaux, maires, conseillers généraux, députés, dan sénateur kurang lebih dari 30 départements yang tersebar di Prancis dan diserahkan ke Conseil Constitutionnelle. Tujuannya adalah untuk megeliminasi calon kandidat yang tidak serius. Kandidat yang tidak dapat memenuhi 500 tanda tangan tersebut, secara otomatis akan dieliiminasi. Selain itu, para kandidat juga harus : 1. Menyerahkan laporan harta kekayaan kepada Dewan Konstitusi (Conseil constitusionnelle). Hal itu dilakukan untuk menjamin transparansi yang lebih besar dalam politik. Laporan ini harus mencakup juga properti pribadi yang dimiliki oleh kandidat. Laporan ini harus diperbaharui dalam waktu dua bulan sebelum atau pada bulan berikutnya setelah berakhirnya masa jabatan presiden . 2. Mempunyai akun untuk kampanye yang telah diaudit oleh CCEP ( National Committee on Campaign Account and Politic Financing). Akun untuk kampanye harus ditetapkan dan harus diserahkan dalam waktu dua bulan setelah pemilu. Pada awalnya, hanya Dewan Konstitusi diberi wewenang untuk memverifikasi kebenaran tersebut tapi karena hukum organik dari 5 April 2006, CCEP ( National Committee on Campaign Account and Politic Financing) melakukan pengecekan ini. Sebagai orang yang mempunyai kewarganegaraan Prancis, mereka diberikan hak untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu, dan hak itu bukan merupakan kewajiban. Berikut merupakan syarat untuk menjadi pemilih. 1. Berusia 18 tahun 2. Merupakan warga negara Prancis atau mengalami proses naturalisasi setelah tinggal 5 tahun di Prancis. 3. Mempunyai hak-hak sipil (bukan narapidana atau kelainan jiwa).
  • 8. 4. Tercatat dalam daftar pemilih. Pemilih mendaftarkan dirinya sesuai tempat tinggalnya ke Mairie. Warga yang ingin berpartisipasi dalam pemilu harus terdaftar pada daftar pemilih commune. 3.3 Waktu untuk Kampanye Di Prancis, waktu untuk kampanye untuk setiap kandidat tidak kurang dari 20 hari dan tidak lebih dari 35 hari sebelum berakhirnya jangka waktu Presiden di kantor. Kampanye secara resmi dimulai pada saat Conceil Constitutionelle mengumumkan daftar nama calon kandidat, setidaknya 15 hari sebelum pemilihan pertama, dan berhenti hari Jumat sebelum pemungutan suara pertama pada tengah malam. Lalu, pada putaran kedua, dua nama kandidat akan diumumkan dan kampanye putaran kedua akan dimulai. Kampanye pada putaran kedua juga berakhir pada hari Jumat malan sebelum pemilihan umum putaran kedua digelar. Total waktu kampanye untuk putaran pertama dan kedua adalah 30 hari. Lalu, di Prancis terdapat sebuah lembaga yang mengatur jalannya kampanye di televisi dan radio, yaitu Conceil Superieure de l’Audiovisuel (CSA). Lembaga ini bertugas untuk mengatur produksi, pemrograman, dan siaran pada kampanye pemilihan umum Presiden. Mereka wajib untuk memperluaskan kampanye masing-masing kandidat. Semua kandidat mempunyai waktu kampanye yang sama untuk kampanye lewat radio dan televisi. Masing-masing kandidat mempunyai waktu 1 jam 30 menit untuk pemilu putaran pertama, dan 2 jam untuk pemilu putaran kedua. 3.4 Dana untuk Kampanye Sejak tahun 1995, perusahaan tidak bisa lagi memberikan kontribusi pada pembiayaan kampanye presiden, dengan pengecualian dari partai atau kelompok politik. Denda uang dan pidana disediakan jika terjadi pelanggaran. Dana untuk kampanye dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu : 1. Menggunakan dana publik Kampanye menggunakan dana publik diatur di dalam konstitusi no. 62-1292 of 6 November 1962, dan telah diamandemen pada 5 April 2006 (loi organique n° 62-
  • 9. 1292 du 6 novembre 1962, modifiée le 5 avril 2006) dari les lois institutionnelles menyangkut tentang pendanaan partai politik tahun 1988, 1990 dan 1995. 2. Menggunakan dana pribadi Dana pribadi dapat berasal dari partai politik dan para kandidat masing-masing. Setiap kandidat harus membuat akun kampanye dan harus menjaganya karena akun tersebut berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran mereka. Para kandidat tidak mungkin secara pribadi mengelola akun mereka. Oleh karena itu, mereka harus memberikan nama perantara keuangan (trustee). Akun tersebut harus diserahkan kepada Dewan Konstitusi dalam dua bulan setelah pemungutan suara kedua sehingga para kandidat dapat memastikan kalau mereka telah terdaftar di nama urutan calon Presiden. Pengeluaran dibatasi hingga € 13.700.000 untuk setiap kandidat pada pemungutan suara pertama dan € 18.300.000 untuk mereka pada pemungutan suara kedua. Sumbangan perorangan dibatasi sebesar € 4.574 dan semua sumbangan sama dengan atau lebih € 152,50 harus dilakukan dengan cek. Pada tahun 1995, sumbangan dari perusahaan swasta dilarang. Hukuman keuangan dan kriminal yang akan dikenakan jika hukum tersebut dilanggar. 3.5 Mekanisme Pemilu Seperti halnya pemilu di Indonesia, pemilu di Prancis juga menggunakan cara manual dalam pemilunya. Mereka datang ke TPS, memilih, dan menandatangani buku absen pemilih sebagai bukti kalau mereka telah memilih. Mekanisme secara garis besar ini akan kami uraikan dalam langkah-langkah mekanisme pemilu di Prancis sebagai berikut: 1. Pada hari pemilihan, masyarakat Prancis pergi ke tempat pemungutan suara (biasanya di tempat walikota atau sekolah) dengan membawa kartu identitas dan kartu pendaftaran pemilih nya.
  • 10. Gambar 3.1. Kartu Pemilih 2. Pemilih mengambil amplop berwarna biru dan surat suara yang berisikan nama- nama calon. 3. Pemilih masuk ke dalam bilik (isoloir) untuk memilih salah satu kandidat. Pemilih menandatangani nama salah satu kandidat pada kandidat yang mereka pilih. Kemudian, si pemilih memasukan surat suara ke dalam amplop biru. Gambar 3.2. Bilik (Isoloir) 4. Pemilih keluar dari bilik dan memasukan amplop biru yang berisi surat suara ke dalam kotak suara yang berada di sebelah tempat penandatanganan pemilih. Kemudian, pemilih menandatangani daftar pemilih yang tersedia di TPS.
  • 11. Gambar 3.3 memasukan amplop kedalam kotak suara Gambar 3.4 menandatangani daftar pemilih
  • 12. BAB IV Pemilu Legislatif Di Prancis, lembaga legislatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu Assemblée Nationale dan Sénat. Pada bab ini, kami akan membahas cara pemilihan anggota untuk kedua badan tersebut. Anggota Assemblée Nationale dipilih secara langsung oleh warga negara Prancis melalui pemilu. Sedangkan, Sénat dipilih secara tidak langsung. Anggota Sénat dipilih dengan cara “electoral college” yang anggotanya dipilih oleh anggota Assemblée Nationale, delegasi dari pemerintahan di tingkat département, region, dan commune. Meskipun begitu, pemilihan anggota di tingkat département, region, dan commune dilaksanakan melalaui sistem pemilihan langsung. Maka dari itu, kami akan membahas pemilu di tingkat département, region, dan commune pada bagian pemilu département, region, dan commune sebagai bagian dari cara untuk memilih anggota Sénat. A. Pemilu Anggota Assemblée Nationale. Anggota Assemblée Nationale dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu legislatif yang diadakan selama lima tahun sekali. Anggota Assemblée Nationale disebut dengan istilah député. Terdapat 577 député dalam Assemblée Nationale yang mewakili seluruh 577 circonscription (daerah pemilihan) yang tersebar di seluruh wilayah Prancis, baik di 96 départements yang berada di wilayah France Métropolitaine maupun di wilayah outre-mer (Guadeloupe, Martinique, Guyane, Réunion, Saint-Pierre-et-Miquelon, Mayotte, Wallis et Futuna, Polynésie française, Nouvelle-Calédonie, dan Saint-Barthélemy). Pada pemilu legislatif tahun 2012, terdapat penambahan sebelas circonscription di luar wilayah Prancis, yaitu enam di benua Eropa, dua di benua Amerika, dua di benua Afrika, dan satu di benua Asia. Penambahan circonscription ini berarti warga Negara Prancis yang tinggal di luar negeri juga memiliki député mereka sendiri dalam Assemblée Nationale. Pemilu legislatif dilakukan dengan metode ‘scrutin uninominal majoritaire à deux tours’ yang berarti pemilu dengan cara memilih langsung kandidat yang ada, dan pemilu diadakan dalam dua putaran apabila dalam putaran pertama tidak ada kandidat yang berhasil mendapatkan suara mayoritas yaitu seperempat dari jumlah suara yang masuk. Kandidat yang
  • 13. berhak melaju ke putaran kedua adalah kandidat yang berhasil mendapatkan jumlah suara setidaknya 12.5% dari jumlah pemilih terdaftar. Dalam pemilihan umum, kampanye tentu saja dibutuhkan untuk mempromosikan kandidat kepada masyarakat untuk mendapatkan jumlah suara agar bisa memenangkan pemilu. Kampanye untuk pemilu legislatif dilaksanakan dalam 20 hari sebelum pemilu putaran pertama dan apabila dibutuhkan putaran kedua maka dilaksanakan lagi pada satu minggu yang sama dengan putaran kedua. Pengeluaran untuk kampanye dibatasi oleh UU, yaitu sebesar €38.000 perkandidat. Kandidat juga diperbolehkan mendapat bantuan dana dari seorang individu paling tinggi sejumlah €4.600. Segala bentuk iklan berbayar yang mengiklankan kandidat baik di media cetak maupun elektronik dilarang. Untuk menjadi kandidat, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu berkewarganegaraan Prancis, baik pria atau wanita, baik warga asli maupun melalui proses naturalisasi. Kandidat minimal berusia 18 tahun, memiliki hak pilih, dan tidak berada di bawah perwalian. Kandidat boleh diusung oleh satu partai maupun mencalonkan diri secara independen. Kandidat harus mendaftarkan namanya di prefecture dalam jangka waktu satu bulan sebelum pemilu diadakan dan selambat-lambatnya pada hari Jumat sebelum hari pemilihan pada pukul 18.00. Ketika mendaftar, kandidat menandatangani pernyataan berisi nama lengkap, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, tempat tinggal, serta nama kandidat pengganti jika terjadi kekosongan kursi. Kekosongan kursi ini dapat terjadi apabila kandidat utama meninggal dunia, ditunjuk menjadi anggota Gouvernement, Conseil constitutionnel, maupun Défenseur des droits (pembela hak asasi manusia). Selain menjadi kandidat, menjadi pemilih pun harus memenuhi beberapa syarat, yaitu pria atau wanita berkewarganegaraan Prancis yang berumur 18 tahun atau lebih, memiliki hak-hak sipil, dan tercatat dalam daftar pemilih. Untuk dapat memilih dalam pemilu, pemilih harus terlebih dahulu mendaftarkan dirinya di kantor walikota selambat-lambatnya sampai akhir tahun sebelum tahun pemilu diadakan. Saat mendaftar, pemilih wajib mengisi formulir pendaftaran yang berisi data diri, membawa kartu identitas dan membawa justificatif de domicile (bukti yang menyatakan bahwa seseorang memiliki tempat tinggal di Prancis). Pemilu diadakan selalu pada hari Minggu karena di Prancis pemilu merupakan hak, sehingga masyarakat Prancis berhak memutuskan apakah ingin memilih atau tidak. Karena pada hari pemilihan, masyarakat Prancis yang akan memilih harus mendatangi tempat-tempat pemungutan suara, bisa di kantor walikota, sekolah, dsb. Pemilih kemudian mengambil kertas suara dari kandidat-kandidat député dan sebuah amplop. Pemilih kemudian masuk ke dalam
  • 14. isoloir (ruangan kecil untuk memilih). Di dalam isoloir, pemilih hanya memasukkan satu kertas suara yaitu kandidat yang ia pilih ke dalam amplop. Pemilih mengambil kertas suara dari beberapa kandidat tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan pilihan. Setelah itu, amplop yang telah berisi kertas suara dimasukkan ke dalam kotak suara. Pemilih kemudian menandatangani namanya yang tertera di dalam daftar pemilih untuk membuktikan bahwa ia telah memilih dan untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan. B. Pemilihan Anggota Sénat dan Pemilu di tingkat département, region, dan commune. Sénat merupakan bagian dari lembaga legislatif Prancis. Para anggota senat bertugas di Luxembourg. Pemilihan anggota tidak dilakukan secara langsung oleh rakyat melainkan dipilih oleh para anggota département, region, dan commune dimana anggota dari ketiga lembaga tersebut dipilih secara langsung oleh rakyat. Anggota senat berjumlah 348 dan memiliki masa jabatan selama 6 tahun. Mulai September tahun 2008, separuh dari jumlah keseluruhan anggota sénat dipilih setiap 3 tahun sekali sehingga setiap 3 tahun akan diadakan pemilihan untuk memilih separuh dari jumlah keseluruhan anggota senat. a) Pemilu di Tingkat Département Pemilu ini diadakan untuk memilih anggota dewan département untuk duduk di kursi assemblée nationale dari suatu wilayah tertentu. Sejak tahun 1982, wakil- wakil tersebut dipilih langsung oleh rakyat Prancis, untuk sebuah periode yang diperbaharui dari 6 tahun. Sistem pemilihan kepala département menggunakan sistem majoritaires à deux tours, dimana pemilihan berlangsung dalam dua putaran. Kandidat bisa menang pada pemilu putaran pertama jika mereka mendapatkan suara terbanyak. Pada pemilu putaran kedua, kandidat dapat menang jika mereka berhasil mendapat suara dari ¼ dari kursi di dalam assemblée nationale. b) Pemilu di Tingkat Region Dewan regional dibentuk berdasarkan hukum di Prancis pada tanggal 22 Desember 1789. Setiap region memilih seorang dewan umum yang dipilih untuk jangka waktu sepanjang 6 tahun oleh rakyat Prancis secara langsung.
  • 15. Sistem pemilu dewan regional menggunakan majoritaires à deux tours, dimana pemilu berlangsung dua putaran. Untuk dapat terpilih pada pemilu putaran pertama, para kandidat harus mendapat kan suara mayoritas dan ¼ suara. Di dalam putaran kedua, jika kandidat tidak mendapatkan suara mayoritas, maka mereka harus memperoleh 12,5% suara untuk dapat memenangkan pemilu tersebut. c) Pemilu di Tingkat Commune Anggota pemerintahan di tingkat commune dipilih secara langsung dengan masa jabatan enam tahun. Model pemilu yang diselenggarakan tergantung pada jumlah penduduk di commune tersebut. Pada commune yang berpenduduk kurang dari 3.500 dan yang memiliki penduduk lebih dari itu memiliki sistem yang berbeda. Hal lain terjadi pada kota-kota besar yang memiliki penduduk yang banyak seperti Paris, Lyon, dan Marseille yang memiliki prosedur tersendiri dalam melangsungkan pemili di tingkat ini.
  • 16. Bab V Hubungan Pemilu Eksekutif dan Pemilu Legislatif Pemilu eksekutif berupa pemilu presiden dilangsungkan terlebih dahulu, sekitar bulan april sampai mei, daripada pemilu legislatif yang dalam hal ini adalah pemilu anggota Assemblée Nationale, sekitar bulan juni. Pemilu eksekutif yang dilangsungkan terlebih tentu membawa dampak pada pamilu legislatif yang dilaksanakan setelahnya. Dampak tersebut dapat dilihat pada cara penyusunan sistem kabinet di Prancis. Dalam menyusun kabinet pemerintahan di Prancis, seorang presiden akan menunjuk perdana menteri dari partai yang mendapatkan kursi mayoritas di Assemblée Nationale yang merupakan hasil dari pemilu legislatif. Kemudian, perdana menteri yang telah ditunjuk ini akan menyusun kabinet yang berisikan para menteri untuk menjalankan roda pemerintahan selama satu tahun. Sistem penyusunan kabinet yang seperti ini menjadikan pemilu presiden diadakan terlebih dahulu daripada pemilu legislatif. Hal lain yang turut mendukung alasan pelaksanaan pemilu presiden dilaksanakan terlebih dahulu daripada pemilu legislatif adalah menghindari terjadinya cohabitation dalam pemerintahan. Cohabitation adalah suatu keadaan dimana presiden dan perdana menteri berasal dari partai yang berbeda. Karena dengan pelaksanaan pemilu presiden yang terlebih dahulu maka masyarakat Prancis telah mengetahui dari partai mana presiden terpilih berasal. Hal ini akan membuat, kemungkinan besar, kursi mayoritas di Assemblée Nationale juga didapatkan oleh partainya presiden. Sehingga cohabitation tidak akan terjadi dan ditambah lagi dengan pemilu presiden dan pemilu legislatif dilangsungkan di tahun yang sama. Hal ini membuat peluang terjadinya cohabitation semakin kecil.
  • 17. Bab VI Penutup Di Prancis, terdapat dua pemilihan umum yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, yaitu pemilihan umum eksekutif untuk memilih Presiden, dan pemilihan umum legislatif untuk memilih anggota Assemblée Nationale, dengan masa jabatan masing-masing selama lima tahun. Baik Presiden maupun anggota Assemblée Nationale dipilih secara langsung oleh warga Negara Prancis. Pemilu eksekutif dilaksanakan lebih dahulu sebelum dilaksanakannya pemilu legislatif. Karena pemilu eksekutif dilaksanakan terlebih dahulu, secara otomatis Presiden terpilih lebih dahulu dibandingkan dengan anggota Assemblée Nationale. Karena masyarakat sudah melihat aliran mana yang dianut oleh Presiden terpilih, biasanya mayoritas pemenang pemilu legislatif berasal dari aliran yang sama dengan Presiden. Presiden kemudian memilih Perdana Menteri yang berasal dari aliran mayoritas pemenang pemilu legislatif atau anggota Assemblée Nationale terpilih. Setelah itu Presiden dan Perdana Menteri bersama-sama membentuk kabinet. Di sisi lain, badan legislatif yang ada di Prancis bukan hanya Assemblée Nationale saja tetapi juga sénat. Namun, sénat tidak dipilih melalui pemilu secara langsung melainkan dipilih dengan cara “electoral college” yang anggotanya dipilih oleh anggota Assemblée Nationale, delegasi dari pemerintahan di tingkat département, region, dan commune. Untuk pemilu di tingkat département, region, dan commune, pemilu dilaksanakan dengan sistem yang berbeda.
  • 18. Daftar Pustaka  http://www.interieur.gouv.fr/sections/a_votre_service/elections/les_elections_en_fran ce/modalites-d-elections/modalites-election-france  http://www.diplomatie.gouv.fr/en/france/institutions-and-politics/elections-in- france/article/legislative-elections  http://www.assemblee- nationale.fr/connaissance/fiches_synthese/septembre2012/fiche_14.asp  http://lajeunepolitique.com/the-basics/the-electoral-system/  http://www.lepetitjournal.com/homepage/expat/48389-dtfrans-de-langer.html  http://www.diplomatie.gouv.fr/fr/IMG/pdf/Les_11_circonscriptions_electorales_pour _l_election_des_deputes_representant_les_Francais_etablis_hors_de_France.pdf?  http://www.service-public.fr/actualites/002243.html  http://www.france-politique.fr/election-politique.htm  http://www.france.fr/en/institutions-and-values/article/french-presidential-election  http://www.loc.gov/law/help/campaign-finance/france.php  http://www.senat.fr/lng/en/senators/the_senatorial_elections.html