SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH TENTANG ISO 14000 
Diajukan Untuk memenuhi Tugas OQM 
Anggota kelompok : 
Firman Satriawan (111400263) 
Gilang Mahesa (111400264) 
Hifdzul Muhammad (111400265) 
Indriyani Aminati (111400268) 
Isna Ahsani (111400269) 
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNKASI DAN INFORMATIKA 
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM 
2013
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar belakang 
ISO (International Standarisation Organisation) adalah organisasi non-pemerintah dan buka 
nmerupakan bagian dari PBB atau WTO (World Trade Organization) walaupun Standar-standar yang 
dihasilkan merupakan rujukan bagi kedua organisasi tersebut.Anggota ISO, terdiri dari 110 negara, 
tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun dari institusi standarisasi nasional sebanyak satu 
wakil organisasi untuksetiap negara. 
Konvergensi beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global berkembang menyebabkan 
perkembangan ISO 14000 Seri Manajemen Lingkungan Standar Internasional.Sebagai industrialisasi 
telah menyebar kenegara-negara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah 
menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi terhadap lingkungan. Sebagai 
akibat dari kekhawatiran tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai tujuan 
oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruhdunia. 
1.2. Tujuan Masalah 
Mengetahui lebih jauh tentang ISO 14000 sebagai salah satu bagian dari system manajemen 
lingkungan, Mengetahui Keuntungan perusahaan yang menerapkan ISO, Menjelaskan penerapan 
sistem managemen lingkungan di Indonesia khususnya penerapannya di PT. Unilever Indonesia, Tbk. 
1.3. Manfaatpenggunaan ISO 14000 
 Meningkatkancitraorganisasi 
 Meningkatkankinerjalingkunganorganisasi 
 Meningkatkanpenaatanterhadapketentuanperaturanperundang-undanganpengelolaanlingkungan 
 Mengurangiresikousaha 
 Meningkatkanefisiensikegiatan 
 Meningkatkandayasaing
 Meningkatkankomunikasi internal danhubunganbaikdenganberbagaipihak 
berkepentingan 
 Memperbaikimanajemenorganisasidenganmenerapkanperencanaan, pelaksanaan, 
pengukurandantindakanperbaikan (plan, do, check, act)
BAB II 
PEMBAHASAN 
ISO 14000 adalah standar internasional tentang system manajemen lingkungan sangat penting 
untuk diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh sector industri. ISO 14000 juga memberikan jaminan 
(bukti) kepada produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut produk yang 
dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun layanannya sudah melalui suatu proses 
yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan. 
Ada beberapa seri dari ISO-14000, yaitu : 
ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan 
ISO 14010 - 14015 : Audit Lingkungan 
ISO 14020 - 14024 : Label Lingkungan 
ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan 
ISO 14040 - 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan 
ISO 14060 : Aspek Lingkungan dari Produk 
Keberadaan Standar ISO digerakkan oleh pasar sebagai pemakai utama standar. Suatu Standar 
(misalnya, ISO 14001) dibuat berdasarkan konsensus internasional oleh ahli-ahli dari industri, teknik 
atau bisnis. Walaupun Standar ISO bersifat sukarela, pada kenyataanny astandar dibuat berdasarkan 
permintaan pasar, dan didasarkan konsensus di antara pihak-pihak terkait ini membuktikan 
pemakaian yang luas di seluruhdunia. 
Ada beberapakeuntunganperusahaandalampemakaian ISO 14000: 
1. Perlindungan Lingkungan 
a. Mengurangi/meminimalisasi limbah 
b. Mengoptimalisasi sumber daya alam 
c. Mengatasi isu-isu lingkungan 
2. Dasar Persaingan yang Setara 
ISO 14000 akan mengurangi sekecil mungkin perbedaan –perbedaan pembiayaan lingkungan 
yang disebabkan perbedaan sistem/geografis 
3. Kesesuain Terhadap Peraturan yang Ada
Dengan menggunakan sertifikat pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan dalam 
kemampuan penulusuran dan penyesuaian dokumen-dokumen dalam mendukung peraturan 
yang ada. 
4. Terbentuknya Sistem Manajemen yang Efektif 
Sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu 
berkiprah dalam dunia percaturan Internasional 
5. Memiliki Kekuatan Pasar 
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan 
b. Meningkatkan peran pasar (Market Share) 
c. Memenuhi persyaratan pelanggan 
d. Membuka peluang investasi 
6. Pengurangan Biaya 
Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan kimia dan sisa-sisa/ 
limbah lainnya. Lebih sedikit bahan kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan 
semakin tinggi tingkat mutu air/tanah. Dengan ISO-14000 yangkesemuanya didasarkan 
penggunaan standart, maka diharapkan semakin kecil peluang menyimpangnya operasi. 
Biaya-biaya yang dapat dikurangi meliputi : 
a) Biaya-biaya kesalahan 
b) Biaya operasional yang terakumulasi 
c) Biaya taksiran 
7. Pengurangan Kerugian 
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga 
meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan 
mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-14000 
8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat 
Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti 
mengembangkan hubungan kemasyarakatan 
9. Mengembangakan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan 
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan 
lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli 
lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk mendukung pernyataan tersebut. 
10. Mengembangakan Perhatian Manajemen yang Lebih Tinggi
Dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan merupakan konponen 
penting dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO-14000 akan 
merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan 
Standar ISO 14000 diterbitkan padabulan September 1996 oleh Organisasi Internasional untuk 
Standarisasi (ISO), pribadi, organisasi utama yang terlibat dalam standarisasi praktek manajemen 
industri. Meskipun standar ISO 14000 adalah produk dari sebuah organisasi non pemerintah dan 
sesuai dengan standar adalah sukarela, salah satu tujuan utama dari standar adalah untuk memastikan 
bahwa bisnis mematuhi hukum lingkungan yang berlaku. Pengusahaan melihat penerapan ISO 14000 
sebagai sarana untuk diri sendiri mengatur, sehingga mengurangi eksposur mereka terhadap 
pengawasan dan sanksi oleh US Environmental Protection Agency (EPA) serta tingkat Negara mitra. 
Bagian III menggambarkan ketentuan ISO 14000, dan Bagian IV menggambarkan perspektif dari 
berbagai pihak tentang utilitas ISO 14000. Akhirnya, Bagian V survey keseluruhan kekuatan dan 
keterbatasan ISO 14000. 
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya 
dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak 
organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitrausaha, konsumen, 
masyarakat, investor,dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang 
bersangkutan.Mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor 
pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya 
kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di 
satusisi, pihak organisasi yang bersangkutan dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 
untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak 
organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan 
konsumen dan mitra usaha. 
Alasan pengembangan ISO 14000 adalah sebagai Konvergensi Beberapa faktor yang 
berhubungan dengan pasar global berkembang menyebabkan perkembangan ISO 14000 Seri 
Manajemen Lingkungan Standar Internasional. Sebagai industrialisasi telah menyebar ke Negara-negara 
di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah menyuarakan keprihatinan 
mereka tentang efek dari industrialisasi terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran 
tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai tujuan oleh pemerintah dan 
kelompok-kelompok bisnis di seluruh dunia.
Profil Perusahaan 
Nama Perusahaan: PT. Unilever Indonesia, Tbk. 
Alamat : Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta 12930 
Bidang Usaha : Kosmetik dan Kebutuhan Rumah Tangga 
Website :www.unilever.co.id 
Tentang Perusahaan 
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken 
N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini 
disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 
Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 
1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. 
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama 
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. 
Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia 
Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 
tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 
Tambahan No. 39. 
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya 
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI- 
009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. 
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham 
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham 
menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat 
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan 
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan 
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk 
kosmetik. 
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, 
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 
Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian 
pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri 
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. 
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. 
Visi PT. Unilever 
“To become the first choice of consumer, costumer and community ” 
Visi ini terbentuk disadari bahwa PT. Unilever terfokus pada consumer, costumer dan 
community. Hal ini terwujud pada komitmen PT. Unilever terhadap konsumennya yaitu menyediakan 
produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas, 
dan yang aman bagi tujuan pemakaianny agar costumer, consumer dan community dapat merasa puas. 
Misi PT.Unilever 
a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi 
konsumen. 
b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas. 
c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. 
d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. 
e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan 
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham. 
f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan 
lingkungan hidup.
Penerapan Sistem Manajemen Lingkunganpada PT. Unilever Indonesia, Tbk. 
Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari 
dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban 
terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap 
pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. 
Sistem Manajemen Lingkungantelah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar 
melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan 
kerusakan lingkungan di masa depan. 
Berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian 
danpenunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian dampak lingkungan yangterkait 
dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, konsisten dengankebijakan dan tujuan 
lingkungan mereka. Hal tersebut dilaksanakan dalam kontekssemakin ketatnya peraturan perundang-undangan, 
pengembangan kebijakan ekonomi danperangkat lain yang mendorong perlindungan 
lingkungan; dan meningkatnya kepedulianpihak-pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan dan 
pembangunan berkelanjutan.Banyak organisasi telah melaksanakan kajian atau audit lingkungan untuk 
mengkajikinerja lingkungan mereka. Bila dilaksanakan tersendiri, kajian dan audit tersebutmungkin 
tidak cukup untuk memberikan jaminan bahwa kinerja lingkungannyamemenuhi dan akan berlanjut 
memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dankebijakan organisasi. Agar efektif, kajian 
dan audit tersebut perlu dilaksanakan dalamsuatu sistem manajemen yang terstruktur yang terintegrasi 
dalam organisasi tersebut. 
Unilever melaporkan bahwa mereka berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan 
yang baik atau goodcorporate governance (GCG) dalam setiap kegiatan. Prinsip ini pun telah 
diintegrasikan ke dalam ‘Tujuan Perusahaan’ dan ‘Kode Etik Prinsip Bisnis’ Unilever. Dokumen-dokumen 
tersebut menjadi pedoman bagi manajemen, karyawan, mitra dan juga para pihak yang 
berkepentingan dalam aktivitas mereka. 
Berkelanjutan juga diterapkan secara langsung di dalam beberapa elemen tata kelola perusahaan 
Uniever, antara lain: 
 Unilever bekerja sama dengan Safety and Environment Assurance Committee (SEAC) 
atau KomisiJaminan Keselamatan dan Lingkunganyang berkedudukan di Inggris gunamemastikan 
bahwa seluruh prosespengambilan keputusan yang berkaitandengan keselamatan dan lingkungandari 
produk dilakukan secara terpisahdari keputusan komersial.
 Central Safety, Health and Environment Committee (CSHEC) atau Komisi Pusat 
Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur dan standar 
tentang kesehatan, keselamatan dan lingkungan, serta menyebarluaskan perilaku yang aman dan 
penanganan investigasi kecelakaan. 
Kode etik perusahaan yang diungkapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis Unilever yang berkaitan 
dengan lingkungan adalah: 
Kode Etik Terhadap Lingkungan: 
“Unilever berk omitmen terhadap pengembangan manajemen dampak lingkungan secara 
berkesinambungan dan terhadap tujuan jangka panjang berupa mengembangkan bisnis yang 
berk esinambungan.” 
Kebijakan Lingkungan PT. Unilever Indonesia, Tbk. 
Efisiensi dalam produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak yang 
berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang berasal dari dalam 
(seperti limbah cair dan sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus 
menyempurnakan proses produksi, Unilever menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan atau 
Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001. 
Elemen penting dari EMS Unilever adalah menetapkan dan meninjau sasaran berdasarkan 
indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI). Setiap tahun, Unilever mengumpulkan 
data dari pabrik Unilever di Cikarang dan Rungkut berupa hasil pengukuran kinerja lingkungan yang 
penting. Data ini dibandingkan dengan standar yang berlaku di Indonesia dan target global Unilever, 
kemudian dihimpun dan dianalisis sebagai bagian dari system pelaporan kinerja lingkungan atau 
Environmental Performance Report (EPR) global Unilever. 
Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak 2003, pabrik Unilever 
telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi. Program ini telah mengurangi 
jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak 37% dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut 
telah berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah dari proses 
produksinya melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse osmosis. Teknologi ini 
menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan pemanfaatan air buangan hasil daur
ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas 
pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan industri. 
Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah 
dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan khusus, sebelum dibuang 
ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3 yang memenuhi standar lingkungan Indonesia 
dan internasional. Limbah padat dari kegiatan pencucian reaktor dipandang sebagai limbah B3 dan 
karena itu dikirim ke PPLI untuk pengolahan yang baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak 
berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), 
kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk 
plastik seperti ember atau keset. Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra 
untuk dipakai lagi atau didaur ulang. 
Pada 2003, Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas alam yang mengandung 
relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi emisi SOx kami secara signifikan. Namun, 
pada dua tahun terakhir, pasokan gas ke Rungkut tidaklah stabil, dan mereka terpaksa kembali 
memakai solar sambil mencari alternative bahan bakar rendah sulfur. Sementara itu, pabrik Cikarang 
tetap memanfaatkan gas alam, sehingga mampu menjaga tingkat emisi SOx yang rendah. 
Selain itu, Unilever berupaya mengurangi jumlah limbah tidak berbahaya yang dihasilkan 
pabriknya yang mencakup limbah domestik, serta produk dan kemasan yang tidak layak jual/pakai. 
Unilever berupaya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah tersebut. Limbah yang tidak 
dapat dipakai atau didaur ulang lagi akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Kini, lebih dari 4.800 
ton/tahun limbah pabriknya dipakai lagi atau didaur ulang oleh pihak ketiga. Bekerja sama dengan 
Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), mereka memanfaatkan kemasan yang tidak 
terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah 
lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur ulang. 
Dengan demikian, jumlah limbah yang didaur ulang terus meningkat sejak 2004. 
Unilever juga berhasil mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir 
melalui cara inovatif untuk membuang lumpur dari instalasi pengolahan air limbah. Jumlah lumpur ini 
mencapai 5 ton per hari. Pada 2006, pihak Unilever telah menandatangani nota kesepahaman dengan 
produsen semen (PT Holcim) untuk mengolah lumpur air limbahnya sebagai bahan baku di pabrik 
mereka. Sejak pendatanganan itu, Unilever tidak lagi mengirim lumpur apa pun ke tempat 
pembuangan akhir.
Salah satu instrumen untuk mencapai sasaran efisiensi lingkungan Unilever adalah Total 
Productive Maintenance (TPM). Sejak tahun 1992,Unilever telah memakai pendekatan TPM untuk 
menciptakan kondisi pabrik yangideal. Kerangka kerja TPM didasari olehlima prinsip yaitu : 
o Seiri – Keteraturan. Pisahkan alat yang diperlukan dari alat yang tidak diperlukan. 
Sediakan hanya alat yang diperlukan pada lantai produksi. 
o Seiton – Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang diperlukan dapat 
diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. 
o Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang berada di tempat kerja 
setelah dipakai. 
o Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu siap dipakai. 
o Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan menerapkan aturan di 
pabrik. 
Kelima prinsip ini dipercayamampu membantu mereka dalam menjagaperalatan sedekat mungkin 
dengankondisi peralatan yang ideal, bekerja lebihefisien, mengurangi waktu mesin tidakberoperasi, 
serta meningkatkan catatankeselamatan kerja, kecelakaan fatal,kecelakaan berakibat hilang waktu 
ataulost time accidents (LTA), kasus yangmenghambat pekerjaan atau restrictedwork cases (RWC), 
serta kasus yangmenuntut perawatan kesehatan ataumedical treatment cases (MTC). 
Pada dekade terakhir ini, unilever telah terus-menerus meningkatkan cara pengumpulan dan 
pelaporan data. Pada tahun 2006, mereka mengundang URS Verification Limited (URSVL) untuk 
mengaudit cara mereka mengelola catatan data pemantauan lingkungannya. Berdasarkan hasil audit 
ini, pihak unilever telah memperbaiki sistem pengelolaan datanya untuk mengurangi kemungkinan 
terjadinya kesalahan transkripsi, dan untuk mengembangkan sistem penelusuran data lingkungan yang 
lebih baik. Semua ini dilakukan sebagai bukti komitmen dalam penyediaan informasi yang lengkap 
dan akurat mengenai dampak lingkungannya. 
Komitmen Unilever terhadap lingkungan ini telah mengundang perhatian berbagai pihak. Selama 
tiga tahun terakhir, kami meraih peringkat “Hijau” untuk kedua pabrik Unilever dari Kementerian 
Lingkungan Hidup, melalui penghargaan PROPER. Peringkat hijau diberikan kepada perusahaan yang 
telah mencapai “emisi nol”. Penghargaan tersebut membuktikan bahwa Unilever mampu kecelakaan 
fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau lost time accidents (LTA), kasus yang menghambat 
pekerjaan atau restricted work cases (RWC), serta kasus yang menuntut perawatan kesehatan atau 
medicaltreatment cases (MTC).
Eco Efisiensi dalam Produksi 
Dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak yang berasal dari luar (seperti 
penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan 
sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus menyempurnakan proses produksi, kami 
menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) 
berdasarkan ISO 14001. Strategi ini mencakup: 
o mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, bahan baku dan kemasan dan/atau 
energy, 
o meminimalkan buangan air limbah/sampah padat dan/atau emisi ke udara, dan 
o memaksimalkan produk jadi dengan meminimalkan produk gagal/rusak. 
Salah satu contoh nyata produk dari Unilever yang ramah lingkungan adalah produk deterjen 
yang dihasilkan. Sebagai produsen deterjen serbuk, PT. Unilever mengklaim bahwa teknologi yang 
dilakukan dalam pengelolaan LAS adalah melakukan sulfonasi, yaitu mengubah alkil benzen sulfonat. 
Selain itu upaya yang dilakukan Unilever adalah mengubah rantai ABS yang bercabang menjadi Linier 
Alkyl Benzen Sulfonat (LABS) sehingga lebih mudah terurai ke lingkungan. 
.
BAB III 
PENUTUP 
3.1. Kesimpulan 
Kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan hidup harus dijaga oleh seluruh manusia, 
organisasi maupun perusahaan. Penerapan ISO 14000 sangat penting untuk kemajuan perusahaan. 
Pencapaian Unilever membuktikan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya membawa 
perubahan terhadap lingkungan alam sekitar, tetapi juga terhadap perusahaan dan menjadi motivasi 
bagi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang serupa atau bahkan lebih baik lagi. 
3.2 Saran 
o Sebaiknya Sistem Manajemen Lingkungan semakin didorong oleh pemerintah dan didukung 
oleh masyarakat supaya lebih banyak lagi kontribusi yang dilakukan dalam melestarikan 
lingkungan hidup 
o ISO 14000 sebaiknya diterapkan oleh perusahaan – perusahaan atau orgnisasi yang 
produksinya bersentuhan langsung dengan alam dan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA 
www.paradigm.consultant.com/2009/05/05/sejarah-dan-perkembangan-iso-14001/ 
www.elipson.com/ebook

More Related Content

What's hot

Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahM Abdul Aziz
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanEkinanda Anggita
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0AfneiNganBillyTumba
 
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]Andrew Hutabarat
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKNihayatul Mashumah
 

What's hot (20)

Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis MakalahParfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
Parfum Isi Ulang “Reiffell Parfume” - Pengantar Bisnis Makalah
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
1.perencanaan karier
1.perencanaan karier1.perencanaan karier
1.perencanaan karier
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
 
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
3.metode penyuluhan inovasi-pertanian[1]
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
 

Viewers also liked

Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000dian Paramita
 
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAM
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAMHAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAM
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAMIndahZe
 
ISO 9000 AND 14000 PPT
ISO 9000 AND 14000 PPT ISO 9000 AND 14000 PPT
ISO 9000 AND 14000 PPT Sainath Kari
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 

Viewers also liked (6)

Iso 14001
Iso 14001Iso 14001
Iso 14001
 
Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000Bedah ISO 9000 14000
Bedah ISO 9000 14000
 
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAM
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAMHAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAM
HAK ASASI MANUSIA DALAM KONSEP ISLAM
 
ISO 9000 AND 14000 PPT
ISO 9000 AND 14000 PPT ISO 9000 AND 14000 PPT
ISO 9000 AND 14000 PPT
 
Iso 14000
Iso 14000Iso 14000
Iso 14000
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 

Similar to ISO 14000

(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...Doni Hermansyah
 
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdf
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdfMATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdf
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdfIVANYULIANTO6
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...resinoviasari1
 
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...Kanaidi ken
 
Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Dede Andi
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganWahyu Yuns
 
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocement
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocementImpementasi sml iso 14001 di perusahaan indocement
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocementbennyfernandez
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxrhamset
 
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptx
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptxKelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptx
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptxSuyatminingsih
 
Akuntansi pertanggungjawaban sosial
Akuntansi pertanggungjawaban sosialAkuntansi pertanggungjawaban sosial
Akuntansi pertanggungjawaban sosialJarry Hutagaol
 
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessAli Fuad R
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptxSaid878643
 
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxPertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxdodifitriyadi6
 

Similar to ISO 14000 (20)

Iso 14000
Iso 14000Iso 14000
Iso 14000
 
Iso 14000
Iso 14000Iso 14000
Iso 14000
 
Iso,1 20-abas
Iso,1 20-abasIso,1 20-abas
Iso,1 20-abas
 
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
(Afrinaldo,doni hermansyah,fajri zulfahmi) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 buda...
 
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdf
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdfMATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdf
MATERI ISO 9K - SERI 1 - KHADI.pdf
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
 
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...
Apa itu ISO 20400?_ "SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Train...
 
Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
ISO_14001.ppt
ISO_14001.pptISO_14001.ppt
ISO_14001.ppt
 
SML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptxSML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptx
 
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocement
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocementImpementasi sml iso 14001 di perusahaan indocement
Impementasi sml iso 14001 di perusahaan indocement
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptx
 
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptx
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptxKelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptx
Kelompok 2_Sistem Manajemen Mutu.pptx
 
Akuntansi pertanggungjawaban sosial
Akuntansi pertanggungjawaban sosialAkuntansi pertanggungjawaban sosial
Akuntansi pertanggungjawaban sosial
 
Iso
IsoIso
Iso
 
ISO 22000.pptx
ISO 22000.pptxISO 22000.pptx
ISO 22000.pptx
 
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - AwarenessISO 14001 2015 EMS - Awareness
ISO 14001 2015 EMS - Awareness
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
 
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxPertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
 

Recently uploaded

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

ISO 14000

  • 1. MAKALAH TENTANG ISO 14000 Diajukan Untuk memenuhi Tugas OQM Anggota kelompok : Firman Satriawan (111400263) Gilang Mahesa (111400264) Hifdzul Muhammad (111400265) Indriyani Aminati (111400268) Isna Ahsani (111400269) MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNKASI DAN INFORMATIKA INSTITUT MANAJEMEN TELKOM 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ISO (International Standarisation Organisation) adalah organisasi non-pemerintah dan buka nmerupakan bagian dari PBB atau WTO (World Trade Organization) walaupun Standar-standar yang dihasilkan merupakan rujukan bagi kedua organisasi tersebut.Anggota ISO, terdiri dari 110 negara, tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun dari institusi standarisasi nasional sebanyak satu wakil organisasi untuksetiap negara. Konvergensi beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global berkembang menyebabkan perkembangan ISO 14000 Seri Manajemen Lingkungan Standar Internasional.Sebagai industrialisasi telah menyebar kenegara-negara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai tujuan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruhdunia. 1.2. Tujuan Masalah Mengetahui lebih jauh tentang ISO 14000 sebagai salah satu bagian dari system manajemen lingkungan, Mengetahui Keuntungan perusahaan yang menerapkan ISO, Menjelaskan penerapan sistem managemen lingkungan di Indonesia khususnya penerapannya di PT. Unilever Indonesia, Tbk. 1.3. Manfaatpenggunaan ISO 14000  Meningkatkancitraorganisasi  Meningkatkankinerjalingkunganorganisasi  Meningkatkanpenaatanterhadapketentuanperaturanperundang-undanganpengelolaanlingkungan  Mengurangiresikousaha  Meningkatkanefisiensikegiatan  Meningkatkandayasaing
  • 3.  Meningkatkankomunikasi internal danhubunganbaikdenganberbagaipihak berkepentingan  Memperbaikimanajemenorganisasidenganmenerapkanperencanaan, pelaksanaan, pengukurandantindakanperbaikan (plan, do, check, act)
  • 4. BAB II PEMBAHASAN ISO 14000 adalah standar internasional tentang system manajemen lingkungan sangat penting untuk diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh sector industri. ISO 14000 juga memberikan jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen, bahwa dengan menerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan. Ada beberapa seri dari ISO-14000, yaitu : ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14010 - 14015 : Audit Lingkungan ISO 14020 - 14024 : Label Lingkungan ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan ISO 14040 - 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan ISO 14060 : Aspek Lingkungan dari Produk Keberadaan Standar ISO digerakkan oleh pasar sebagai pemakai utama standar. Suatu Standar (misalnya, ISO 14001) dibuat berdasarkan konsensus internasional oleh ahli-ahli dari industri, teknik atau bisnis. Walaupun Standar ISO bersifat sukarela, pada kenyataanny astandar dibuat berdasarkan permintaan pasar, dan didasarkan konsensus di antara pihak-pihak terkait ini membuktikan pemakaian yang luas di seluruhdunia. Ada beberapakeuntunganperusahaandalampemakaian ISO 14000: 1. Perlindungan Lingkungan a. Mengurangi/meminimalisasi limbah b. Mengoptimalisasi sumber daya alam c. Mengatasi isu-isu lingkungan 2. Dasar Persaingan yang Setara ISO 14000 akan mengurangi sekecil mungkin perbedaan –perbedaan pembiayaan lingkungan yang disebabkan perbedaan sistem/geografis 3. Kesesuain Terhadap Peraturan yang Ada
  • 5. Dengan menggunakan sertifikat pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan dalam kemampuan penulusuran dan penyesuaian dokumen-dokumen dalam mendukung peraturan yang ada. 4. Terbentuknya Sistem Manajemen yang Efektif Sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif dan mampu berkiprah dalam dunia percaturan Internasional 5. Memiliki Kekuatan Pasar a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan b. Meningkatkan peran pasar (Market Share) c. Memenuhi persyaratan pelanggan d. Membuka peluang investasi 6. Pengurangan Biaya Dasar utama dalam penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan kimia dan sisa-sisa/ limbah lainnya. Lebih sedikit bahan kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan semakin tinggi tingkat mutu air/tanah. Dengan ISO-14000 yangkesemuanya didasarkan penggunaan standart, maka diharapkan semakin kecil peluang menyimpangnya operasi. Biaya-biaya yang dapat dikurangi meliputi : a) Biaya-biaya kesalahan b) Biaya operasional yang terakumulasi c) Biaya taksiran 7. Pengurangan Kerugian “Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-14000 8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat Jika perusahaan mengembangkan program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan hubungan kemasyarakatan 9. Mengembangakan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk mendukung pernyataan tersebut. 10. Mengembangakan Perhatian Manajemen yang Lebih Tinggi
  • 6. Dengan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan merupakan konponen penting dalam perusahaan. keseluruhan proses dalam mencapai sertifikasi ISO-14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan Standar ISO 14000 diterbitkan padabulan September 1996 oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), pribadi, organisasi utama yang terlibat dalam standarisasi praktek manajemen industri. Meskipun standar ISO 14000 adalah produk dari sebuah organisasi non pemerintah dan sesuai dengan standar adalah sukarela, salah satu tujuan utama dari standar adalah untuk memastikan bahwa bisnis mematuhi hukum lingkungan yang berlaku. Pengusahaan melihat penerapan ISO 14000 sebagai sarana untuk diri sendiri mengatur, sehingga mengurangi eksposur mereka terhadap pengawasan dan sanksi oleh US Environmental Protection Agency (EPA) serta tingkat Negara mitra. Bagian III menggambarkan ketentuan ISO 14000, dan Bagian IV menggambarkan perspektif dari berbagai pihak tentang utilitas ISO 14000. Akhirnya, Bagian V survey keseluruhan kekuatan dan keterbatasan ISO 14000. Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitrausaha, konsumen, masyarakat, investor,dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi yang bersangkutan.Mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satusisi, pihak organisasi yang bersangkutan dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha. Alasan pengembangan ISO 14000 adalah sebagai Konvergensi Beberapa faktor yang berhubungan dengan pasar global berkembang menyebabkan perkembangan ISO 14000 Seri Manajemen Lingkungan Standar Internasional. Sebagai industrialisasi telah menyebar ke Negara-negara di seluruh dunia, warga Negara dan pemerintah mereka telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang efek dari industrialisasi terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut, konsep pembangunan berkelanjutan dikembangkan. Sebagai tujuan oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bisnis di seluruh dunia.
  • 7. Profil Perusahaan Nama Perusahaan: PT. Unilever Indonesia, Tbk. Alamat : Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta 12930 Bidang Usaha : Kosmetik dan Kebutuhan Rumah Tangga Website :www.unilever.co.id Tentang Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI- 009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
  • 8. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Visi PT. Unilever “To become the first choice of consumer, costumer and community ” Visi ini terbentuk disadari bahwa PT. Unilever terfokus pada consumer, costumer dan community. Hal ini terwujud pada komitmen PT. Unilever terhadap konsumennya yaitu menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi tujuan pemakaianny agar costumer, consumer dan community dapat merasa puas. Misi PT.Unilever a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen. b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas. c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham. f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
  • 9. Penerapan Sistem Manajemen Lingkunganpada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. Sistem Manajemen Lingkungantelah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan. Berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap pencapaian danpenunjukan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian dampak lingkungan yangterkait dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang bersangkutan, konsisten dengankebijakan dan tujuan lingkungan mereka. Hal tersebut dilaksanakan dalam kontekssemakin ketatnya peraturan perundang-undangan, pengembangan kebijakan ekonomi danperangkat lain yang mendorong perlindungan lingkungan; dan meningkatnya kepedulianpihak-pihak yang berkepentingan terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.Banyak organisasi telah melaksanakan kajian atau audit lingkungan untuk mengkajikinerja lingkungan mereka. Bila dilaksanakan tersendiri, kajian dan audit tersebutmungkin tidak cukup untuk memberikan jaminan bahwa kinerja lingkungannyamemenuhi dan akan berlanjut memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dankebijakan organisasi. Agar efektif, kajian dan audit tersebut perlu dilaksanakan dalamsuatu sistem manajemen yang terstruktur yang terintegrasi dalam organisasi tersebut. Unilever melaporkan bahwa mereka berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau goodcorporate governance (GCG) dalam setiap kegiatan. Prinsip ini pun telah diintegrasikan ke dalam ‘Tujuan Perusahaan’ dan ‘Kode Etik Prinsip Bisnis’ Unilever. Dokumen-dokumen tersebut menjadi pedoman bagi manajemen, karyawan, mitra dan juga para pihak yang berkepentingan dalam aktivitas mereka. Berkelanjutan juga diterapkan secara langsung di dalam beberapa elemen tata kelola perusahaan Uniever, antara lain:  Unilever bekerja sama dengan Safety and Environment Assurance Committee (SEAC) atau KomisiJaminan Keselamatan dan Lingkunganyang berkedudukan di Inggris gunamemastikan bahwa seluruh prosespengambilan keputusan yang berkaitandengan keselamatan dan lingkungandari produk dilakukan secara terpisahdari keputusan komersial.
  • 10.  Central Safety, Health and Environment Committee (CSHEC) atau Komisi Pusat Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur dan standar tentang kesehatan, keselamatan dan lingkungan, serta menyebarluaskan perilaku yang aman dan penanganan investigasi kecelakaan. Kode etik perusahaan yang diungkapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis Unilever yang berkaitan dengan lingkungan adalah: Kode Etik Terhadap Lingkungan: “Unilever berk omitmen terhadap pengembangan manajemen dampak lingkungan secara berkesinambungan dan terhadap tujuan jangka panjang berupa mengembangkan bisnis yang berk esinambungan.” Kebijakan Lingkungan PT. Unilever Indonesia, Tbk. Efisiensi dalam produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus menyempurnakan proses produksi, Unilever menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001. Elemen penting dari EMS Unilever adalah menetapkan dan meninjau sasaran berdasarkan indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI). Setiap tahun, Unilever mengumpulkan data dari pabrik Unilever di Cikarang dan Rungkut berupa hasil pengukuran kinerja lingkungan yang penting. Data ini dibandingkan dengan standar yang berlaku di Indonesia dan target global Unilever, kemudian dihimpun dan dianalisis sebagai bagian dari system pelaporan kinerja lingkungan atau Environmental Performance Report (EPR) global Unilever. Dalam hal penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak 2003, pabrik Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi. Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak 37% dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut telah berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah dari proses produksinya melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse osmosis. Teknologi ini menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan pemanfaatan air buangan hasil daur
  • 11. ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan industri. Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan khusus, sebelum dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3 yang memenuhi standar lingkungan Indonesia dan internasional. Limbah padat dari kegiatan pencucian reaktor dipandang sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke PPLI untuk pengolahan yang baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur ulang. Pada 2003, Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas alam yang mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi emisi SOx kami secara signifikan. Namun, pada dua tahun terakhir, pasokan gas ke Rungkut tidaklah stabil, dan mereka terpaksa kembali memakai solar sambil mencari alternative bahan bakar rendah sulfur. Sementara itu, pabrik Cikarang tetap memanfaatkan gas alam, sehingga mampu menjaga tingkat emisi SOx yang rendah. Selain itu, Unilever berupaya mengurangi jumlah limbah tidak berbahaya yang dihasilkan pabriknya yang mencakup limbah domestik, serta produk dan kemasan yang tidak layak jual/pakai. Unilever berupaya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah tersebut. Limbah yang tidak dapat dipakai atau didaur ulang lagi akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Kini, lebih dari 4.800 ton/tahun limbah pabriknya dipakai lagi atau didaur ulang oleh pihak ketiga. Bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia (AIDUPI), mereka memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur ulang. Dengan demikian, jumlah limbah yang didaur ulang terus meningkat sejak 2004. Unilever juga berhasil mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir melalui cara inovatif untuk membuang lumpur dari instalasi pengolahan air limbah. Jumlah lumpur ini mencapai 5 ton per hari. Pada 2006, pihak Unilever telah menandatangani nota kesepahaman dengan produsen semen (PT Holcim) untuk mengolah lumpur air limbahnya sebagai bahan baku di pabrik mereka. Sejak pendatanganan itu, Unilever tidak lagi mengirim lumpur apa pun ke tempat pembuangan akhir.
  • 12. Salah satu instrumen untuk mencapai sasaran efisiensi lingkungan Unilever adalah Total Productive Maintenance (TPM). Sejak tahun 1992,Unilever telah memakai pendekatan TPM untuk menciptakan kondisi pabrik yangideal. Kerangka kerja TPM didasari olehlima prinsip yaitu : o Seiri – Keteraturan. Pisahkan alat yang diperlukan dari alat yang tidak diperlukan. Sediakan hanya alat yang diperlukan pada lantai produksi. o Seiton – Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang diperlukan dapat diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. o Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang berada di tempat kerja setelah dipakai. o Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu siap dipakai. o Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan menerapkan aturan di pabrik. Kelima prinsip ini dipercayamampu membantu mereka dalam menjagaperalatan sedekat mungkin dengankondisi peralatan yang ideal, bekerja lebihefisien, mengurangi waktu mesin tidakberoperasi, serta meningkatkan catatankeselamatan kerja, kecelakaan fatal,kecelakaan berakibat hilang waktu ataulost time accidents (LTA), kasus yangmenghambat pekerjaan atau restrictedwork cases (RWC), serta kasus yangmenuntut perawatan kesehatan ataumedical treatment cases (MTC). Pada dekade terakhir ini, unilever telah terus-menerus meningkatkan cara pengumpulan dan pelaporan data. Pada tahun 2006, mereka mengundang URS Verification Limited (URSVL) untuk mengaudit cara mereka mengelola catatan data pemantauan lingkungannya. Berdasarkan hasil audit ini, pihak unilever telah memperbaiki sistem pengelolaan datanya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan transkripsi, dan untuk mengembangkan sistem penelusuran data lingkungan yang lebih baik. Semua ini dilakukan sebagai bukti komitmen dalam penyediaan informasi yang lengkap dan akurat mengenai dampak lingkungannya. Komitmen Unilever terhadap lingkungan ini telah mengundang perhatian berbagai pihak. Selama tiga tahun terakhir, kami meraih peringkat “Hijau” untuk kedua pabrik Unilever dari Kementerian Lingkungan Hidup, melalui penghargaan PROPER. Peringkat hijau diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai “emisi nol”. Penghargaan tersebut membuktikan bahwa Unilever mampu kecelakaan fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau lost time accidents (LTA), kasus yang menghambat pekerjaan atau restricted work cases (RWC), serta kasus yang menuntut perawatan kesehatan atau medicaltreatment cases (MTC).
  • 13. Eco Efisiensi dalam Produksi Dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak yang berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah). Untuk mengelola dampak ini sambil terus-menerus menyempurnakan proses produksi, kami menerapkan Sistem Pengelolaan Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan ISO 14001. Strategi ini mencakup: o mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, bahan baku dan kemasan dan/atau energy, o meminimalkan buangan air limbah/sampah padat dan/atau emisi ke udara, dan o memaksimalkan produk jadi dengan meminimalkan produk gagal/rusak. Salah satu contoh nyata produk dari Unilever yang ramah lingkungan adalah produk deterjen yang dihasilkan. Sebagai produsen deterjen serbuk, PT. Unilever mengklaim bahwa teknologi yang dilakukan dalam pengelolaan LAS adalah melakukan sulfonasi, yaitu mengubah alkil benzen sulfonat. Selain itu upaya yang dilakukan Unilever adalah mengubah rantai ABS yang bercabang menjadi Linier Alkyl Benzen Sulfonat (LABS) sehingga lebih mudah terurai ke lingkungan. .
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan hidup harus dijaga oleh seluruh manusia, organisasi maupun perusahaan. Penerapan ISO 14000 sangat penting untuk kemajuan perusahaan. Pencapaian Unilever membuktikan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya membawa perubahan terhadap lingkungan alam sekitar, tetapi juga terhadap perusahaan dan menjadi motivasi bagi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang serupa atau bahkan lebih baik lagi. 3.2 Saran o Sebaiknya Sistem Manajemen Lingkungan semakin didorong oleh pemerintah dan didukung oleh masyarakat supaya lebih banyak lagi kontribusi yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup o ISO 14000 sebaiknya diterapkan oleh perusahaan – perusahaan atau orgnisasi yang produksinya bersentuhan langsung dengan alam dan lingkungan hidup.