SlideShare a Scribd company logo
1 of 110
Download to read offline
Awareness & Interpretation
Environment Management
System
Based on ISO 14001:2015
Presented by Ali Fuad R
Sasaran Pelatihan
• Memahami isu-isu Lingkungan serta pentingnya
motivasi pengelolaan lingkungan
• Memahami pengembangan dan perkembangan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
• Memahami terhadap persyaratan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015
3
Bertujuan agar organisasi dapat:
 Menciptakan keadaan sekeliling seperti
manusia, udara, air, tanah, sumber daya alam,
flora, fauna yang bebas polusi/pencemaran
 mengendalikan atau meniadakan dampak
terjadi dari aktivitas perusahaan yang
mengganggu/merusak lingkungan
MENGAPA PERLU MELAKSANAKAN SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN
ISO 14001:2015
Isu Lingkungan Global
Apa yang menjadi
Perhatian para
Pemerhati lingkungan
Kerusakan atmosfer-> Global Warming
Penipisan Lapisan Ozon
Hujan Asam
Penggundulan Hutan
Polusi
Penipisan Sumber daya alam
Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
1
Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer1
Meningkatnya kadar konsentrasi CO2 , CFC & N2O menyebabkan
gangguan terhadap keseimbangan temperatur di bumi.
Aktifitas
Manusia
Proses
Alami
Peningkatan
Konsentrasi
Gas-gas rumah
kaca
Peningkatan
Rata-rata
Temperatur
global
Perubahan
Iklim
Kekeringan
Peningkatan
Curah hujan
Kenaikan
Permukaan
Air laut
Hilangnya
Keanekaragaman
hayati
Isu Lingkungan Global : Polusi1
Polusi Udara Pencemaran Tanah/Air
Salah satu Penyebab Polusi adalah
aktifitas manusia :
- SPM (Suspended Particulate matter)
- Aerosol
- Pembakaran bahan bakar fosil
Sumber polutan gas
- Sulfur ,S : SO2 & SO3
- Nitrogen, N : N2O,NH3, NO2
- Ozone, O3
- Gas rumah kaca:CH4, N2O, CFC, CO2
- Carbon : CO, CO2, HC
Partikel
- Organic material : C6H6, DDT
- Anorganic material : Cd, Cr, As,
Si, Pb, Be
Bising
Parameter
- Ph, acidity, alkalinity
- Temperatur
- Warna, Bau, Rasa
- Suspended (TSS/SS)
- DO (BOD/COD)
- Pathogen microorganism
- Minyak
- Metal berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni)
- Radioaktif
Penyebab
- Pertanian (Pestisida)
- Limbah industri
- Lombah domestik
ISU-ISU INTERNAL – EKSTERNAL TERKAIT LINGKUNGAN
Atmosfer o Pemanasan bumi
Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, meliputi pantai, rawa, laut
o Perusakan terumbu karang
o Instrusi garam terhadap air tanah
Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan
o Air tanah merosot
o Banjir skala besar dan meluas
Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan
o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas
o Alih fungsi lahan tak terkendali
o Illegal logging
Sumber Daya Hayati
Sosial masyarakat
o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah,
Jenis (spesies), Ekosistem
o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal
Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker,
Stres/tercekam, Jantung, Alergi
Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal,
Regional, Nasional,
o Pemberdayaan masyarakat
LIMBAH DAN EMISI INDUSTRI
DAMPAK PEMBAKARAN HUTAN
KONDISI ES DI KUTUP SELATAN-ANTARTIKA SELUAS 3.250 KM2,
MENCAIR AKIBAT KENAIKAN SUHU BUMI 2,5 DERAJAT CELCIUS DALAM
50 TAHUN TERAKHIR
PEMBALAKAN LIAR - September – Oktober 2016
REKLAMASI TELUK JAKARTA – Dilanjutkan lagi setelah November 2016
LONGSOR GARUT DAN SUKABUMI, September – Oktober 2016
Tekanan untuk Mengelola Lingkungan
Tekanan untuk
mengelola
lingkungan hidup
Protokol Internasional
Perundangan Nasional
Pelanggan dan konsumen
Penanam modal
Kelompok pecinta lingkungan (LSM)
Masyarakat setempat
Pihak asuransi
Kesehatan & Keselamatan Kerja
1
Perubahan Sikap Terhadap Lingkungan
Perubahan sikap
Pengelolaan lingkungan
Sebelum tahun 1980-an
- End of pipe solutions
- Peraturan perintah dan kendali
Tahun 1980-an
- Penelusuran penyebab
- Pengendalian pencemaran
Tahun 1990-an
- Masalah sistem pengelolaan
- Pencegahan lbh baik dari perbaikan
- Responsible Care
- Perbaikan berkelanjutan
1
Setelah tahun 1990-an
- Teknologi bersih
- Penegakan hukum
Pengembangan dan
Struktur ISO 14001
Pengembangan dan Struktur ISO 140001
Isu Lingkungan
• Pemanasan global
• Kebakaran Hutan
• Hujan asam
Tindakan Nyata
• UNEP (Stockholm 1972)
• SAGE (1991)
• Earth Summit (Rio 1992)
ISO - TC 207 (1993)
International Standard
ISO 14000 series
(Pada 15 Nov 2004 standart ISO 14001 :2004 dan
Pada tanggal 23 September terbit standar 14001:2015 new version)
Standard Regional
• BS 7750 (1992)
• EMAS
Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
Pengembangan dan Struktur ISO 140001
Bagian dari sistem manajemen yang digunakan untuk menetapkan
dan menerapkan kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek
penting lingkungannya yang terdiri dari :
 struktur organisasi
 kegiatan perencanaan
 tanggung jawab
 praktek
 prosedur
 proses
 sumberdaya
Definisi ISO 14001:2015
Definisi Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001 bukan sistem Manajemen Limbah (bagaimana cara
mengelola limbah perusahaan)
ISO 14001 adalah Sistem Manajemen Lingkungan, sehingga
dampak yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan tidak
mengganggu/ merusak lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001)
 Mengembangkan praktik bisnis yang berkelanjutan &
memperbaiki praktik pengelolaan lingkungan untuk
mempersiapkan tantangan lingkungan dan peluang bisnis
(strategic environmental management)
 Membantu perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan
(environmental performance)
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pemakaian bahan
baku, energi & sumber daya lain sehingga mengurangi
penggunaan B3 serta mengurangi jumlah limbah yang
dikeluarkan (Life cycle thinking/4R-
Reduce,ReUse,ReCycle,Recovery)
 Mengurangi beban dokumentasi sistem manajemen dalam
mengejar praktek lebih ramah lingkungan
Pengembangan Struktur ISO 14001:20151
Pengembangan dan Struktur ISO 14000
EMS
ENVIRONMENTAL
MANAGEMENT
SYSTEM
14001 – SPESIFIKASI
14004 – GUIDELINES
14061 – GUIDELINES
FOR USING
ISO 14001 AND
ISO 14004 FOR
FORESTRY
LCA
LIFE CYCLE ANALYSIS
14040 - PRINSIP UMUM
14041 - INVENTORY ANALYSIS
14042 - IMPACT ASSESSMENT
14043 - IMPROVEMENT ASSESSMENT
14048 - PROVIDE INFORMATION
14047 - PROVIDE EXAMPLE
EPE
ENVIRONMENTAL
PERFORMANCE
EVALUATION
14031 – GUIDELINES
14032 – EXAMPLE
14063 – COMMUNICATION
EA
ENVIRONMENTAL
AUDITING
19011 – GUIDANCE FOR
AUDITING
14015 – IDENTIFY & ASSESS
ENV ASPECT
MANAGEMENT SYSTEM
(ORGANIZATION ORIENTED)
SUPPORTING
(PRODUCT ORIENTED)
EVALUATION & AUDIT
TOOLS
14050 - ISTILAH DAN DEFINISI
EL
ENVIRONMENTAL LABELING
14020 - PRINSIP DASAR
14021 - ISTILAH & DEFINISI
14024 - PRACTITIONER PROGRAMMES
(KRITERIA & PROSEDUR SERTIFIKASI)
14025 - TYPE III ENV LABELLING
Keluarga Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
1
Pengembangan dan Struktur ISO 140001
8
Klausul QMS ISO 14001:2015
0 Intoduction
1 Scope
2 Normative
References
3 Terms and Definitions
4 Context of the
organisation
5 Leadership
6 Planning
7 Support
8 Operation
9 Performance
Evaluation
10 Improvement
Struktur Lengkap ISO 140001
Siklus PDCA – dalam ISO 14001
Hubungan ISO 14001 dan siklus PDCA
Plan
Menetapkan sasaran-
sasaran dan proses-
proses yang penting
untuk mencapai hasil
yang sesuai dengan
kebijakan
lingkungannya
Do
Mengimplementasikan
proses-proses yang
sudah ditetapkan
Chek
Memantau dan
mengukur proses-
proses terhadap
kebijakan, sasaran dan
target, peraturan dan
persyaratan lainnya,
dan melaporkannya
Action
Mengambil tindakan-
tindakan untuk secara
berkelanjutan
memperbaiki kinerja
sistem manajemen
lingkungannya
1
Keterkaitan Klausul ISO 14000:2015 dengan ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Implementation
• IER
• Environmental
Aspect, Impact
• Environmental
Legislations
• Environmental
Policy, Objective,
Target,
Programme
• Documentation
• Implementation
Certification
• Audit
• Corrective Action
• Award of
Certificate
Maintenance
• Surveillance
Audits
• Environmental
Objective,
Target,
Programme
Proses Penerapatan dan sertifikasi ISO 14001
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan Awal
Perencanaan Strategi
Desain dan Pengembangan
Implementasi / Penerapan
Evaluasi Kinerja Lingkungan
Audit & Tinjauan
Sertifikasi
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan Awal Lingkungan
Audit Lingkungan di Lokasi
Laporan Persiapan
Presentasi Laporan
Laporan Tinjauan awal dan
persetujuan
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Strategi Perencanaan
Menyampaikan Rencana
Implementasi
Membuat Project Programmes
Menetapkan SC, MR dan
Project Teams
Membuat Daftar Peraturan
Perundang-undangan
Membuat Daftar Aspek dampak
Lingkungan
Membuat Tujuan, Sasaran dan
Program Lingkungan
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Desain dan
Pengembangan
Design Business Process
Membuat Manual Lingkungan
Memetakan persyaratan ISO
14001
Structure dokumentasi EMS
Membuat Prosedur Operasi
Membuat Instruksi Kerja
Membuat sistem Record
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Implementasi /
Penerapaan
Prosedur Penerapan
Menyiapkan catatan / Record
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Evaluasi Kinerja
Lingkungan
EMS Internal Audit
Monitor Tujuan dan Sasaran
Monitor Kinerja Operasi
Monitor Kinerja Perundangan
Monitor Program
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit & Tinjauan
Melaksanakan Management
Review
Pre-Assessment
Melaksanakan tindakan
Perbaikan
EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit Sertifikasi
Audit Pihak Ke-tiga
(Certification Body)
Certification
Body
ISO 14001:2015
Certified
Company
EMS ISO 14001:2015 : Penerapan
Bagaimana yang melakukan Up-grading ?
 Identifikasi persyaratan lama dengan baru
disesuaikan dengan kondisi perusahaan
 Buat rencana implementasi
 Lakukan pelatihan kepada pihak terkait
 Update dokumen EMS terhadap persyaratan baru
 Melibatkan semua Personil di Organisasi
 Komunikasikan dengan Certification Body for
rencana transisi sertifikat
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang
dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui
pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse,
Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab
sosial (CSR/Comdev) dengan baik.
1. Effisiensi Energi
2. Penurunan Limbah B3
3. Penurunan Limbah Non B3
4. Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran
5. Keaneka-ragaman Hayati
6. Community Development
7. Penurunan Emisi
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Penurunan Limbah Padat Non B3
1. Pengurangan sampah karton melalui upaya pengembalian kemasan box
botol (returnable box) dari supplier botol.
COMMUNITY DEVELOPMENT
Enhancing Livelihoods : Pemberian
komposter dan pelatihan pembuatan
pupuk dari ampas jamu sebagai pakan
ternak atau pupuk tanaman di area
Sawangan, Ciracas dan Cibubur.
0.1 LATAR BELAKANG
 Mencapai keseimbangan tiga pilar keberlanjutan yaitu
harapan masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, transparansi dan akuntabilitas
 Kondisi saat ini yang mengakibatkan tekanan pada
lingkungan dari polusi, tidak efisiennya penggunaan
sumber daya, pengelolaan sampah yang tidak benar,
perubahan iklim, degradasi ekosistem dan hilangnya
keanekaragaman hayati.
 Organisasi diminta mengadopsi pendekatan sistematis
untuk pengelolaan lingkungan melalui penerapan SML
dengan tujuan memberikan kontribusi bagi pilar
lingkungan keberlanjutan.
 Melindungi lingkungan dengan mencegah atau
mengurangi dampak lingkungan yang merugikan
 Mengurangi efek negatif dari kondisi lingkungan di
organisasi
 Membantu organisasi dalam pemenuhan kewajiban
kepatuhan
 Meningkatkan kinerja lingkungan
 Mengkomunikasikan informasi lingkungan kepada
pihak yang berkepentingan.
 Menggunakan perspektif siklus hidup yang dapat
mencegah dampak lingkungan yang lebih luas
0.2 TUJUAN DARI SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
1 RUANG LINGKUP
Digunakan oleh organisasi dalam mengelola tanggung jawab
lingkungan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan
lingkungan keberlanjutan yang diharapkan meliputi:
- Peningkatan kinerja lingkungan
- Pemenuhan kewajiban kepatuhan
- Pencapaian tujuan lingkungan.
2 ACUAN NORMATIF
Tidak ada referensi normatif.
3 ISTILAH DAN DEFINISI
Untuk tujuan dokumen ini, istilah dan definisi berikut berlaku.
4 KONTEKS ORGANISASI
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menetapkan masalah eksternal dan internal
untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen
lingkungan SML termasuk kondisi lingkungan yang dipengaruhi
oleh atau mampu mempengaruhi organisasi.
4.2 MEMAHAMI KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN
Organisasi harus menetapkan:
a) pihak yang berkepentingan yang relevan
b) kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak berkepentingan
Pemerintah (KLH)
-Pemenuhan perundangan (AMDAL, UPL-UKL)
-Kewajiban moral menjaga lingkungan
-Kewajiban mengelola limbah dengan baik
Budaya Perusahaan
-Kebiasaan hemat energy
-Kebiasan memilah sampah
-Menjadikan slogan 3R diterapkan
Vendor
-Bekerjasama dalam pengelolaan limbah
-Memastikan setiap vendor turut menjaga lingkungan
Asuransi
-Bekerjasama bila terjadi keadaan darurat
-Sebagai perlindungan
4.3 MENENTUKAN LINGKUP SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
Organisasi harus menentukan batas-batas & penerapan SML
dengan mempertimbangkan:
a) masalah eksternal dan internal
b) kewajiban kepatuhan
c) organisasi, fungsi dan batas-batas fisik
d) kegiatan, produk dan jasa;
e) kewenangan dan kemampuan untuk melakukan pengendalian
Setelah lingkup ditentukan, semua kegiatan, produk dan jasa perlu
dimasukkan dalam lingkup penerapan sistem manajemen
lingkungan.
Ruang lingkup harus dipertahankan sebagai informasi
didokumentasikan dan tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
4.4 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, termasuk meningkatkan
kinerja lingkungan, organisasi harus menetapkan, menerapkan,
memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen
lingkungan sesuai dengan persyaratan Standar ini.
Organisasi harus
- mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh di konteks
organisasi dan kebutuhan dan harapan stakeholders saat
membangun dan memelihara sistem manajemen lingkungan.
5 KEPEMIMPINAN
5.1 Kepemimpinan dan komitmen
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan
komitmen SML dengan :
a) mengambil akuntabilitas untuk efektivitas sistem
b) memastikan bahwa kebijakan dan sasaran lingkungan
ditetapkan dan kompatibel dengan arah strategis dan konteks
organisasi.
c) memastikan integrasi persyaratan SML ke dalam proses
bisnis organisasi.
d) memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk
sistem manajemen lingkungan yang tersedia.
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara kebijakan lingkungan dengan :
a) sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, sifat, skala dan
dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.
b) menyediakan kera
d) mencakup komitmen untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.
e) mencakup komitmen untuk perbaikan berkesinambungan dari
SML untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
Kebijakan lingkungan harus:
- Dipertahankan sebagai informasi didokumentasikan
- Dikomunikasikan dalam organisasi
- Tersedia untuk pihak yang berkepentingan
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Kebijakan Lingkungan harus mencerminkan/berhubungan dengan aspek dan dampak dari
aktifitas, produk dan jasa.
How To ?
Tinjauan Awal Lingkungan
Persyaratan perundang-
undangan dan peraturan
Aspek lingkungan yang
berdampak penting
Umpan balik dari kejadian
ketidaksesuaian
sebelumnya
Praktek-praktek
pengelolaan lingkungan
yang ada
Aspek Lingkungan Penting
Lingkungan alami
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
- Kontaminasi tanah
Lingkungan buatan manusia
- Bahan berbahaya terhadap
kesehatan
- Bising dan gangguan lainnya
Kebijakan Lingkungan harus mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran.
Perbaikan Berkelanjutan Pencegahan Pencemaran
Pendekatan umum dari perbaikan
berkelanjutan adalah melalui penetapan
tujuan dan sasaran.
Kegiatan perbaikan berkelan-jutan
bervariasi tergantung dari lingkungan
organisasi, profil bisnis dan kondisi
finansial.
Penggunaan proses, praktik, material
atau produk yang menghindari,
mengurangi atau mengendalikan polusi,
yang bisa mencakup recycling, treatment,
Perubahan proses, mekanisme kendali,
penggunaan yang efisien dari sumberdaya
dan substitusi material
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran lingkungan
Kebijakan Lingkungan
Tujuan
Sasaran
Menjaga kualitas air di sekitar
perusahaan
Menurunkan kadar Biological Oxigen Demand
(BOD) - kebutuhan Oksigen Mikroorganisme
untuk mendegradasi bahan organik
Menurunkan sebesar 10 %
dari rata-rata tahun 2016
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab &
wewenang yang relevan dan dikomunikasikan dalam
organisasi.
Manajemen puncak harus menetapkan tanggung jawab &
wewenang untuk :
a) memastikan bahwa SML sesuai dengan persyaratan ini
b) melaporkan kinerja SML, termasuk lingkungan kinerja, untuk
manajemen puncak.
Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh
pimpinan puncak
Sumber Daya Manusia
Teknologi
Finansial
Disediakan
Untuk mengendalikan aspek
penting lingkungan melalui :
 Program manajemen lingkungan
 Pengendalian operasional
 Pemantauan dan Pengukuran
 Tanggap darurat
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
Struktur Organisasi
Deskripsi Kerja
Geographic Area
Ditetapkan
Didokumentasikan
Disampaikan
Dipastikan mengerti
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
6 PERENCANAAN
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.1 Umum
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan. Ketika
merencanakan untuk SML, organisasi harus mempertimbangkan:
a) Isu internal dan eksternal
b) Persyaratan SML
c) Lingkup SML dan menentukan risiko dan peluang, yang terkait
dengan aspek lingkungan yang perlu ditujukan kepada:
- Memberikan jaminan dapat mencapai hasil yang diinginkan
- Mencegah/mengurangi efek yang tidak diinginkan
- Mencapai perbaikan terus-menerus.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya:
- Risiko dan peluang yang perlu ditangani
- Proses yang diperlukan sebagaimana yang direncanakan.
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Dalam lingkup SML, organisasi harus menentukan aspek
lingkungan dari kegiatan, produk dan layanan yang dapat
mempengaruhi, dan dampak lingkungan dengan
mempertimbangkan perspektif siklus hidup dengan
memperhitungkan:
a) perubahan, termasuk perkembangan direncanakan atau baru,
dan aktivitas baru atau diubah, produk dan jasa
b) kondisi abnormal dan situasi darurat yang diduga.
Organisasi harus menetapkan aspek-aspek lingkungan yang
signifikan dan dampak dengan menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya:
- Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait
- Kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek penting
- Aspek lingkungan penting.
Aspek Lingkungan
Element dari suatu aktifitas, produk
dan jasa nya organisasi yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Dampak Lingkungan
Perubahan apapun terhadap
lingkungan, baik merugikan atau
menguntungkan, baik secara
keseluruhan atau sebagian yang
dihasilkan dari aspek penting dari
suatu organisasi
Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan
Aktifitas, Produk dan Jasa
Dari suatu organisasi
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Polusi Udara
Pemborosan sumberdaya
Gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja
dll
Sebab Akibat
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan
Tetesan Solar
Uap NH3
Majun Bekas
Kaleng Bekas Tinta
Tinta Bekas
Asap hasil pembakaran
Pencemaran Tanah/Air
Pencemaran Udara
Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
Pencemaran Air/Tanah
Pencemaran Udara
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
Organisasi harus:
a) menentukan dan memiliki akses ke kewajiban kepatuhan yang
terkait dengan aspek lingkungan
b) menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan ini berlaku untuk
organisasi
c) mengambil kewajiban kepatuhan ini pada saat penetapan,
penerapan, pemeliharaan dan meningkatkan SML.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi dari
kewajiban kepatuhan.
Kewajiban Kepatuhan dapat mengakibatkan risiko dan peluang
bagi organisasi.
Akses
Keputusan applicability
Dikomunikasikan
Dimutakhirkan
Bagaimana memenuhi persyaratan ini
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
 Khas terhadap kegiatan (misalnya: izin operasi)
 Khas terhadap produk dan jasa organisasi
 Khas terhadap industri organisasi
 Hukum lingkungan umum
 Autorisasi dan lisensi (Peraturan yang ditetapkan oleh
pengelola kawasan industri)
 Persyaratan perusahaan induk
 Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
 Protokol/Konvensi
Peraturan ada dalam berbagai bentuk
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
1. UUD 45
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Perpu UU
5. Keputusan Presiden
6. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup
7. Keputusan Mentri terkait
8. Kep-Ka Bapedal
9. Perda
10. Kep. Gubernur/Kepala daerah tingkat I/II
11. Peraturan kawasan industri terkait
12. Peraturan induk perusahaan
13. Persyaratan lainnya
Hirarki Peraturan Perundang-undangan Bidang Lingkungan
Hidup di Indonesia
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan Bidang
Lingkungan Hidup di Indonesia
Perusahaan
Bahan dan LB3
1. PP 18 th 1999 Pengelolaan
LB3
2. PP 85 th 1999 Jo. PP 18 th
1999
3. PP 74 th 2001 B3
4. Kep. 05/BAPEDAL/09/1995
Simbol dan Label Limbah B3
5. Kep. 255/BAPEDAL/08/1996
Cara penyimpanan dan
pengumpulan minyak pelumas
bekas
6. dll
Pencemaran Udara
1. PP 41 th 1999 Pengendalian
Pencemaran Udara
2. Kep. Men LH No.45 th 1997
Indeks Standart Pencemaran
Udara
3. Kep. Men LH No.50 th 1996
Baku mutu tingkat kebauan
4. dll
Pencemaran Air
1. PP No.82 th 2001 Pengelolaan
kualitas air dan pengendalian
pencemaran air
2. Kep. Men LH No.51 th 1995
Baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri
3. dll
AMDAL
1. PP No.27 th 1999 AMDAL
2. Kep. Men LH No. 17 th 2001
Usaha/kegiatan wajib AMDAL
3. UKL/UPL
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
6.1.4 PERENCANAAN
Organisasi harus merencanakan:
a) untuk mengambil tindakan untuk mengatasi nya:
1) aspek lingkungan penting
2) kewajiban kepatuhan
3) Dampak dan peluang yang diidentifikasi
b) bagaimana:
1) mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses
SML atau proses bisnis lainnya
2) mengevaluasi efektivitas tindakan.
Ketika merencanakan tindakan ini, organisasi harus
mempertimbangkan pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan
operasional dan bisnis.
Mengidentifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
DAMPAK
Pencemaran Tanah atau Air
KEGIATAN
Penanganan
Bahan
Berbahaya
2. Identifikasi aspek-aspek
lingkungan kegiatan, produk
atau jasa.
Pertimbangkan kondisi Normal,
Abnormal, Start-up/Shut-down,
emergency.
1. Pilih kegiatan, produk atau jasa
3. Identifikasi berbagai dampak
lingkungannya
4. Evaluasi tingkat penting dampak
ASPEK
Potensi terjadinya kecelakaan tumpahan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Thinking Method for identifying -> Brainstorming
Aktifitas/Produk/Jasa
Man
Machine
Method
Material
Produk
Scrap
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Mengevaluasi tingkat penting dampak lingkungan :
Hal – hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan
Faktor Lingkungan
 kejadian
 Jumlah Probabilitas orang
terkena dampak
 Luas sebaran dampak
 Lama dampak berlangsung
 Intensitas dampak
 Jumlah unsur lingkungan lain
terkena dampak
 Sifat kumulatif dampak
 Sifat keberbalikan dampak
Faktor Bisnis
 Hukum atau peraturan
perundangan
 Kesulitan mengubah
dampak
 Biaya pengubahan dampak
 Dampak perubahan
terhadap kegiatan dan
proses lain
 Pandangan pihak-pihak
terkait
 Dampak terhadap citra
perusahaan di masyarakat
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
RISIKO & PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
Apa yang harus dilakukan dengan
dampak penting Lingkungan
Aspek Penting
Tujuan dan
Sasaran
Pengendalian
Operasional
Pemantauan
dan Pengukuran
Pengendalian
Kondisi darurat
Program Manajemen
Lingkungan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
RISIKO DAN PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
6.2 TUJUAN LINGKUNGAN DAN PERENCANAAN UNTUK
MENCAPAINYA
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
Organisasi harus menetapkan tujuan lingkungan pada fungsi dan
tingkat, dengan melihat aspek lingkungan penting dan kewajiban
kepatuhan serta mempertimbangkan risiko dan peluang.
Tujuan lingkungan harus:
a) konsisten dengan kebijakan lingkungan
b) terukur (jika memungkinkan)
c) dipantau
d) dikomunikasikan
e) diperbarui sesuai
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada
tujuan lingkungan.
6.2.2 TINDAKAN PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
LINGKUNGAN
Ketika merencanakan dan mencapai tujuan lingkungannya, Organisasi
harus menetapkan:
a) apa yang akan dilakukan
b) sumber daya apa yang akan diperlukan
c) yang akan bertanggung jawab
d) ketika akan selesai
e) bagaimana hasil akan dievaluasi, termasuk indikator untuk memantau
kemajuan ke arah pencapaian tujuan lingkungan terukur.
Organisasi harus mempertimbangkan bagaimana tindakan untuk
mencapai tujuan lingkungannya dapat diintegrasikan ke dalam proses
bisnis organisasi.
Tujuan dan Sasaran harus konsisten dengan Kebijakan
Lingkungan
Kebijakan Lingkungan
Objective 1 Objective 2 Objective 3
Target 2 a Target 2 b Target 2 c
Kami berkomitmen untuk
Mengurangi Limbah Padat
Mengurangi limbah padat
kemasan
35 % dari penggunaan
Tahun 2016
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
Tujuan dan Sasaran bisa terukur/tidak terukur
MeasurableNonMeasurable
S pecific
M easurable
A chievable
R ealistic
T imeline
Meningkatkan kualitas udara ambient sebesar 10 %
dari kualitas udara tahun 2016 pada tahun 2006
Mengurangi penggunaan timah dengan kadar Pb
Sebesar 5 % dari penggunaan timah pada
tahun 2016
Memperbaiki komunikasi dengan masyarakat sekitar PT. XYZ
untuk menjamin kesepahaman terkait dengan isu-isu
lingkungan
Meningkatkan kesadaran karyawan PT. XYZ akan
pentingnya menjaga kualitas lingkungan hidup
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
7 DUKUNGAN
7.1 SUMBER DAYA
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pembentukan, implementasi, pemeliharaan dan
perbaikan berkesinambungan dari SML.
Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh
pimpinan puncak
Sumber Daya
Manusia
Teknologi
Finansial
Disediakan
Untuk mengendalikan aspek
penting lingkungan melalui :
 Program manajemen lingkungan
 Pengendalian operasional
 Pemantauan dan Pengukuran
 Tanggap darurat
7 DUKUNGAN
7.2 KOMPETENSI
Organisasi harus:
a) menentukan kompetensi yang diperlukan dari orang melakukan
pekerjaan di bawah kendalinya yang mempengaruhi kinerja lingkungan
dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan
b) memastikan bahwa orang-orang ini yang kompeten atas dasar
pendidikan, pelatihan atau pengalaman
c) Bahwa kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek lingkungan dan
dampak lingkungan
d) di mana berlaku, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas dari tindakan yang
diambil.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai
bukti kompetensi.
Kompetensi
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
Pastikan orang-orang yang pekerjaannya
terkait dengan dampak penting
lingkungan atau orang yang bekerja atas
nama perusahaan harus kompeten
terhadap
- Pelatihan
- Pendidikan atau
- Pengalaman
7.2 KOMPETENSI
Pelatihan
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
Training
Need
Analysis
Karyawan mengerti :
1. Kesesuaian dengan Kebijakan,
prosedur dan persyaratan SML
2. Aspek penting lingkungan baik
aktual maupun potensial terkait
dengan aktifitasnya, termasuk
dampak positif dari kinerja yang
membaik
3. Tugas dan tanggung jawab
4. Dampak terhadap lingkungan
jika terjadi penyimpangan
dengan prosedur
7.2 KOMPETENSI
7.3 KESADARAN
Organisasi harus memastikan bahwa orang-orang
melakukan pekerjaan di bawah kendali organisasi
menyadari:
a) kebijakan lingkungan
b) aspek lingkungan yang signifikan dan dampak
lingkungan
c) kontribusi mereka terhadap efektivitas SML termasuk
manfaat dari kinerja lingkungan ditingkatkan;
d) implikasi dari tidak sesuai dengan persyaratan sistem
manajemen lingkungan termasuk tidak memenuhi
kewajibannya sesuai organisasi.
7.4 KOMUNIKASI
7.4.1 UMUM
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara proses yang dibutuhkan untuk komunikasi
internal dan eksternal yang relevan untuk SML, termasuk:
a) pada apa yang akan berkomunikasi
b) ketika berkomunikasi
c) dengan siapa berkomunikasi
d) bagaimana berkomunikasi
Organisasi harus menyimpan informasi
didokumentasikan sebagai bukti komunikasinya, yang
sesuai.
Komunikasi
Internal Eksternal
Kegiatan internal komunikasi harus
dilakukan terkait dengan keefektifan
sistem manajemen lingkungannya.
Bisa dilakukan melalui buletin, papan
pengumuman, environment meeting, e-
mail dll
Penerimaan
Pendokumentasian
Tanggapan
Keluhan lingkungan
dari masyarakat
sekitar, dari
pemerintahan dll
Organisasi dapat mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya kepihak
luar. Jika diputuskan untuk dikomunikasikan, keputusannya harus dinyatakan
dalam suatu dokumen dan menetapkan mekanismenya (annual report,
pelaporan dg media koran, website atau pertemuan dg komunitas sekitar).
7.4.2 KOMUNIKASI INTERNAL & 7.4.3 KOMUNIKASI EKSTERNAL
7.5 INFORMASI DOKUMENTASI
7.5.1 UMUM
Sistem manajemen lingkungan organisasi meliputi:
a) didokumentasikan informasi yang diperlukan oleh standar ini
b)didokumentasikan informasi ditentukan oleh organisasi sebagai
diperlukan untuk efektivitas SML
Untuk kontrol informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani
kegiatan-kegiatan berikut sebagaimana berlaku:
- Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan
- Penyimpanan dan pelestarian, termasuk pelestarian keterbacaan
- Kontrol perubahan (misalnya kontrol versi)
- Retensi dan disposisi.
Informasi didokumentasikan asal eksternal ditentukan oleh organisasi
yang akan diperlukan untuk perencanaan dan operasi SML harus
diidentifikasi, sesuai, dan dikendalikan.
7.5.2 MEMBUAT DAN MEMPERBARUI
Ketika membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,
organisasi harus memastikan tepat:
a) identifikasi dan deskripsi (judul, tanggal, penulis, nomor referensi)
b) format (bahasa, versi software, grafis) dan media (kertas, elektronik)
c) disetujui untuk kesesuaian dan kecukupan.
7.5.3 PENGENDALIAN INFORMASI DIDOKUMENTASIKAN
Informasi yang didokumentasikan diperlukan oleh SML harus
dikendalikan untuk memastikan:
a) tersedia dan cocok untuk digunakan, di mana dan kapan diperlukan
b) dilindungi secara memadai (hilangnya kerahasiaan, penggunaan
yang tidak benar).
8 OPERASIONAL
8.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, kontrol dan menjaga
proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan SML, dan untuk
melaksanakan tindakan yang diidentifikasi oleh:
- Menetapkan kriteria operasi untuk proses
- Melaksanakan pengendalian proses, sesuai dengan kriteria operasi.
Pengendalian dapat diimplementasikan mengikuti hirarki (eliminasi,
substitusi, administrasi).
Organisasi harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan
meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil
tindakan untuk mengurangi dampak yang diperlukan.
Organisasi harus memastikan bahwa proses outsourcing dikendalikan
atau dipengaruhi. jenis dan tingkat pengendalian yang akan diterapkan
pada proses harus ditetapkan.
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
How To
Kendali
Operasional
1. Mengolah aspek penting
lingkungan yang
teridentifikasi
2. Memastikan kesesuaian
dengan peraturan
perundang-undangan
dan persyaratan lainnya
3. Pencapaian tujuan dan
sasaran dan menjamin
konsistensi dengan
kebijakan lingkungan
(komitmen pencegahan
pencemaran lingkungan
dan perbaikan ber-
kelanjutan)
4. Menghindari atau
meminimalkan resiko-
resiko lingkungan
8 OPERASIONAL
Organisasi harus:
a) merespon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mengurangi
dampak lingkungan yang merugikan dari situasi darurat
b) menanggapi situasi darurat yang sebenarnya
c) mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi dari
situasi darurat, sesuai dengan besarnya darurat dan dampak lingkungan yang
potensial
d) secara berkala menguji tindakan respon yang direncanakan, bila
memungkinkan
e) secara berkala meninjau dan merevisi proses dan tindakan respon
direncanakan, khususnya setelah terjadinya situasi darurat
f) memberikan informasi dan pelatihan yang relevan terkait dengan kesiapan dan
tanggap darurat, seperti kepada pihak yang berkepentingan terkait, termasuk
orang yang bekerja di bawah kendalinya.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan
untuk memiliki keyakinan bahwa proses yang dilakukan sebagaimanai yang
direncanakan.
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Potensi/Aktual kondisi darurat/Kecelakaan
Kondisi Darurat
(Potensi/Aktual)
Emisi ke udara
(Kebocoran gas B3,
Dust collector yang tidak
berfungsi
Polusi Tanah/Air
(Tanki solar yang bocor dg
kuantitas yang besar,
WWTP yang tidak
berfungsi)
Ledakan/Kebakaran
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Siklus Penanganan Kondisi Darurat dan Kecelakaan
Mengidentifikasi
Menanggapi
Mencegah ->Meredakan
Meninjau
Disimulasikan jika
memungkinkan
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
9 EVALUASI KINERJA
9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI
9.1.1 UMUM
Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja
ingkungannya.
Organisasi harus menetapkan:
a) apa yang perlu dipantau dan diukur;
b) metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi untuk
memastikan hasil yang valid;
c) kriteria yang organisasi akan mengevaluasi kinerja lingkungan
d) ketika pemantauan dan pengukuran harus dilakukan;
e) ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisa dan dievaluasi.
Organisasi harus memastikan bahwa dikalibrasi atau diverifikasi pemantauan dan
pengukuran peralatan digunakan dan dipelihara, yang sesuai.
Organisasi harus mengevaluasi kinerja lingkungan dan efektivitas sistem
manajemen lingkungan.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai bukti
pemantauan, pengukuran, analisis dan hasil evaluasi.
Jadwal berkala
Untuk pemantauan
Kegiatan Pemantauan
(Pengumpulan data)
Tindakan perbaikan
Jika terjadi penyimpangan
Dg standart
When, Where, How,
Who, What (BoD, CoD, pH,
jumlah scrap dll)
Pastikan alat pemantauan
terkalibrasi/terverifikasi.
Trend dalam bentuk
Grafik akan
sangat membantu
Bandingkan dengan target
(peraturan perundang
-undangan, internal target)
9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI
9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses
yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban
kepatuhan.
Organisasi harus:
a) menentukan frekuensi yang sesuai akan dievaluasi;
b) mengevaluasi kepatuhan dan mengambil tindakan jika diperlukan
c) mempertahankan pengetahuan dan pemahaman status kepatuhan.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai
bukti dari hasil evaluasi kepatuhan.
No Undang-undang Judul Rangkuman
2PPNo.18Tahun1999PengelolaanLimbah
BahanBerbahayadan
Beracun
BabIVKegiatanPengelolaan
BagianKedua(Pengemasan)
Pasal28
1.SetiapkemasanLB3wajibdiberisimboldanlabelygmenunjukkankarakteristikdan
jenislimbah
Bagianketiga(Penyimpanan)
Pasal29
1.PenyimpananLB3sesuaidenganpersyaratan(karakteristiklimbah)
2.Syaratpenympanan:bebasbanjir,tdkrawnbencanaalam,diluarkawasanlindung
dansesuaidgrencanatataruang.
DAFTARPERATURANGPERUNDANG-UNDANGANPT.XYZ,tbk
Hasil dari 6.1.3 Kewajiban Kepatuhan
Setelah ditetapkan daftar peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya yang berlaku, maka
harus ada mekanisme yang terdokumentasi untuk
memastikan kesesuaiannya termasuk catatannya.
9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
9.2 AUDIT INTERNAL
9.2.1 UMUM
Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk
memberikan informasi apakah SML sesuai dengan :
1) persyaratan organisasi
2) persyaratan standar
b) secara efektif diimplementasikan dan dipelihara.
9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit
internal termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab dan pelaporan audit internal.
Organisasi harus:
a) menentukan kriteria audit dan lingkup untuk setiap audit
b) pilih auditor dan pelaksanaan audit untuk memastikan objektivitas dan
kenetralan proses audit
c) memastikan bahwa hasil audit tersebut dilaporkan kepada manajemen
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti
pelaksanaan program audit dan hasil audit.
Penetapan Program Internal Audit
- Tujuan, lingkup
- Sumber daya
- Prosedur
Pelaksanaan Program Internal Audit
- Jadwal (kepentingan lingkungan)
- Tetapkan tim audit
- Pengarahan aktifitas audit
- Pemeliharaan catatan
Pemantauan dan Pengkajian program
internal audit
- Identifikasi kebutuhan utk
koreksi
- Identifikasi kebutuhan CA/PA
- Identifikasi peluang perbaikan
Kompetensi &
Evaluasi internal
auditor
Aktifitas
Internal Audit
Perbaikan Program
Internal Audit
P
D
C
A
9.2 AUDIT INTERNAL
9.3 KAJIAN MANAJEMEN
Manajemen puncak harus meninjau SML organisasi, pada interval yang
direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas.
Tinjauan manajemen harus mencakup pertimbangan :
a) status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;
b) perubahan pada :
1) masalah eksternal dan internal yang relevan dengan SML
2) kebutuhan & harapan dari pihak yang berkepentingan, termasuk kepatuhan
3) aspek lingkungan penting
4) risiko dan peluang
c) sejauh mana tujuan lingkungan telah dicapai
d) informasi tentang kinerja lingkungan organisasi, termasuk tren di :
1) ketidaksesuaian dan tindakan korektif
2) pemantauan dan pengukuran hasil
3) pemenuhan kewajiban kepatuhan
4) hasil audit
e) kecukupan sumber daya
f) komunikasi kepada dari pihak yang berkepentingan termasuk keluhan
g) peluang untuk perbaikan terus-menerus.
Output dari tinjauan manajemen harus mencakup :
- Kesimpulan pada kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SML
- Keputusan yang berkaitan dengan peluang peningkatan berkelanjutan
- Keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan perubahan pada SML
- Tindakan, jika diperlukan, ketika tujuan lingkungan belum tercapai;
- Kesempatan untuk meningkatkan integrasi SML dengan proses bisnis
- Implikasi untuk arah strategis organisasi.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti
hasil tinjauan manajemen.
10 PENINGKATAN
10.1 UMUM
Organisasi harus menetapkan peluang untuk perbaikan dan menerapkan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari
SML.
10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi harus:
a) Menanggapi ketidaksesuaian sebagaimana berlaku:
1) mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki
2) Mengambil konsekuensi, termasuk mengurangi dampak
b) mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terulang atau terjadi dengan cara :
1) meninjau ketidaksesuaian
2) menentukan penyebab dari ketidaksesuaian
3) menentukan apakah ketidaksesuaian ada, atau berpotensi terjadi
c) mengimplementasikan tindakan yang diperlukan
d) meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan
e) membuat perubahan pada sistem manajemen lingkungan, jika perlu.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasikan sebagai bukti
hasil dari setiap tindakan korektif.
Pengidentifikasian
ketidaksesuaian
Koreksi
Analisa Sebab
Tindakan Perbaikan
Evaluasi Keefektifan
Tetapkan Pe-
nanggung Ja-wab
Pastikan tin-dakan
yang di-ambil
sesuai dengan
besar-nya masalah
Kendalikan do-
kumen peru-bahan
10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
Ketidaksesuaian
Aktual
(Tindakan Perbaikan)
Potensi
(Tindakan Pencegahan)
Kinerja Sistem Kinerja Lingkungan
- Tujuan dan Sasaran Tidak tercapai
- Penanggung jawab kondisi darurat
tumpahan H2SO4 tidak ditetapkan
- Penanggungjawab tidak ditetapkan
untuk program “waste reduction”
- Target pengurangan energi tidak
tercapai
- Kadar BOD yang melebihi target
- Kendali operasional tidak terpenuhi
10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
10.3 PERBAIKAN TERUS MENERUS
Organisasi harus terus meningkatkan kesesuaian,
kecukupan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan
untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
PENINGKATAN TERUS-MENERUS (IMPROVEMENT)
- Penerapan
Pemantauan
Pemeriksaan
- Evaluasi
- Saran
Tindak
Lanjut
Action
CORRECTIVE ACTIONS
10.3 PERBAIKAN TERUS MENERUS
IMPROVEMENT
ISO 14001 2015 EMS - Awareness

More Related Content

What's hot

ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingAli Fuad R
 
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptx
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptxAWARENESS TRAINING ISO 45001.pptx
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptxkurniawanpriambodo1
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Suwandi Tan
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015Arfi Maulana
 
3.1.1.2 materi training audit internal iso 14001
3.1.1.2 materi training audit internal iso 140013.1.1.2 materi training audit internal iso 14001
3.1.1.2 materi training audit internal iso 14001Eko Kiswanto
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessAli Fuad R
 
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020Ali Fuad R
 
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...Imam Prastio
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]Ali Fuad R
 
Sosialisasi ISO 45001 -2018 SMJ on 1st March 2020 R.pptx
Sosialisasi ISO 45001 -2018  SMJ on 1st March 2020 R.pptxSosialisasi ISO 45001 -2018  SMJ on 1st March 2020 R.pptx
Sosialisasi ISO 45001 -2018 SMJ on 1st March 2020 R.pptxdhomassagastya
 
Sni iso 37001 anti penyuapan
Sni iso 37001 anti penyuapanSni iso 37001 anti penyuapan
Sni iso 37001 anti penyuapanDianYuardi
 
Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000muhammad hamdi
 
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdf
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdfINTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdf
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdfSatrianaRahadian
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Instansi
 
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Ali Fuad R
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganfirdaus78
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001Ali Fuad R
 

What's hot (20)

ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & UpgradingISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
ISO 45001:2018 Awareness & Upgrading
 
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptx
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptxAWARENESS TRAINING ISO 45001.pptx
AWARENESS TRAINING ISO 45001.pptx
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015
 
3.1.1.2 materi training audit internal iso 14001
3.1.1.2 materi training audit internal iso 140013.1.1.2 materi training audit internal iso 14001
3.1.1.2 materi training audit internal iso 14001
 
ISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS AwarenessISO 9001:2015 QMS Awareness
ISO 9001:2015 QMS Awareness
 
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020
ISO 37001:2016 Awareness - Oktober 2020
 
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...
ISO 14001-2015 Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dengan panduan pengg...
 
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K  [ok]
WEBINAR INTEGRATED MGT SYSTEM 9K 14K 45K [ok]
 
Sosialisasi ISO 45001 -2018 SMJ on 1st March 2020 R.pptx
Sosialisasi ISO 45001 -2018  SMJ on 1st March 2020 R.pptxSosialisasi ISO 45001 -2018  SMJ on 1st March 2020 R.pptx
Sosialisasi ISO 45001 -2018 SMJ on 1st March 2020 R.pptx
 
Pedoman implementasi iso 37001 - buatan Muh. Faisal Surya Agus
Pedoman implementasi iso 37001 - buatan Muh. Faisal Surya AgusPedoman implementasi iso 37001 - buatan Muh. Faisal Surya Agus
Pedoman implementasi iso 37001 - buatan Muh. Faisal Surya Agus
 
ISO 14001
ISO 14001ISO 14001
ISO 14001
 
Sni iso 37001 anti penyuapan
Sni iso 37001 anti penyuapanSni iso 37001 anti penyuapan
Sni iso 37001 anti penyuapan
 
Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000
 
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdf
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdfINTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdf
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM.pdf
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
 
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
Pemahaman Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
 

Similar to ISO 14001 2015 EMS - Awareness

Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganWahyu Yuns
 
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxPertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxdodifitriyadi6
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptxSaid878643
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptary-red78
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkunganAgus Candra
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxrhamset
 
23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-isoadiregita
 
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdf
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdffdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdf
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdfSUCIDIANHAYATI1
 
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdfDODDY LOMBARDO, ST, MM, CRP
 
Rekling09 iso14000
Rekling09 iso14000Rekling09 iso14000
Rekling09 iso14000Arif Rahman
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfadeekurniawan
 
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturRisiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturAndi Samyanugraha
 
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....achmadjonviktorhamra
 
Degradasi dan lingkungan hidup
Degradasi dan  lingkungan hidupDegradasi dan  lingkungan hidup
Degradasi dan lingkungan hidupPermana Putera
 

Similar to ISO 14001 2015 EMS - Awareness (20)

ISO_14001.ppt
ISO_14001.pptISO_14001.ppt
ISO_14001.ppt
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptxPertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
Pertemuan-8.-ISO-14000-dan-ISO-14001.pptx
 
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
2 ISO 14001.International Standard Organization 14001pptx
 
Dhika
DhikaDhika
Dhika
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan
 
ISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptxISO 14001-2015.pptx
ISO 14001-2015.pptx
 
23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso
 
MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1
 
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdf
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdffdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdf
fdokumen.com_bahan-ajar-iso-14001.pdf
 
Ethics in production
Ethics in productionEthics in production
Ethics in production
 
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
 
Rekling09 iso14000
Rekling09 iso14000Rekling09 iso14000
Rekling09 iso14000
 
SML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptxSML KEL 1.pptx
SML KEL 1.pptx
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
 
tugas 9
tugas 9tugas 9
tugas 9
 
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastrukturRisiko perubahan iklim untuk infrastruktur
Risiko perubahan iklim untuk infrastruktur
 
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....
Presentasi Perkembangan Pengelolaan Sampah di Provinsi Lampung 2020 s.d 2022....
 
Degradasi dan lingkungan hidup
Degradasi dan  lingkungan hidupDegradasi dan  lingkungan hidup
Degradasi dan lingkungan hidup
 

More from Ali Fuad R

Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingAli Fuad R
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Ali Fuad R
 
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemPemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemAli Fuad R
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiAli Fuad R
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAli Fuad R
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenAli Fuad R
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaAli Fuad R
 
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemAli Fuad R
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoAli Fuad R
 
Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Ali Fuad R
 
SHE Leadership
SHE Leadership SHE Leadership
SHE Leadership Ali Fuad R
 
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessIATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessAli Fuad R
 
Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Ali Fuad R
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Ali Fuad R
 
Panduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPPanduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPAli Fuad R
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessAli Fuad R
 
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS AwarenessISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS AwarenessAli Fuad R
 
ISO 14589-1:2016 Record Mgt Awareness
ISO 14589-1:2016 Record Mgt AwarenessISO 14589-1:2016 Record Mgt Awareness
ISO 14589-1:2016 Record Mgt AwarenessAli Fuad R
 

More from Ali Fuad R (19)

Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017
 
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt SystemPemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
Pemahaman CSMS - Contractor Safety Mgt System
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
 
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management SystemISO 21001:2018 Educational Organization Management System
ISO 21001:2018 Educational Organization Management System
 
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen RisikoPemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
Pemahaman ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
 
Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013Awareness ISMS ISO 27001:2013
Awareness ISMS ISO 27001:2013
 
SHE Leadership
SHE Leadership SHE Leadership
SHE Leadership
 
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS AwarenessIATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
IATF16949:2016 Automotive QMS Awareness
 
Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
Panduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOPPanduan Penyusunan SOP
Panduan Penyusunan SOP
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
 
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS AwarenessISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
 
ISO 14589-1:2016 Record Mgt Awareness
ISO 14589-1:2016 Record Mgt AwarenessISO 14589-1:2016 Record Mgt Awareness
ISO 14589-1:2016 Record Mgt Awareness
 

ISO 14001 2015 EMS - Awareness

  • 1. Awareness & Interpretation Environment Management System Based on ISO 14001:2015 Presented by Ali Fuad R
  • 2. Sasaran Pelatihan • Memahami isu-isu Lingkungan serta pentingnya motivasi pengelolaan lingkungan • Memahami pengembangan dan perkembangan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 • Memahami terhadap persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015
  • 3. 3 Bertujuan agar organisasi dapat:  Menciptakan keadaan sekeliling seperti manusia, udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna yang bebas polusi/pencemaran  mengendalikan atau meniadakan dampak terjadi dari aktivitas perusahaan yang mengganggu/merusak lingkungan MENGAPA PERLU MELAKSANAKAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:2015
  • 4. Isu Lingkungan Global Apa yang menjadi Perhatian para Pemerhati lingkungan Kerusakan atmosfer-> Global Warming Penipisan Lapisan Ozon Hujan Asam Penggundulan Hutan Polusi Penipisan Sumber daya alam Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup 1
  • 5. Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer1 Meningkatnya kadar konsentrasi CO2 , CFC & N2O menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan temperatur di bumi. Aktifitas Manusia Proses Alami Peningkatan Konsentrasi Gas-gas rumah kaca Peningkatan Rata-rata Temperatur global Perubahan Iklim Kekeringan Peningkatan Curah hujan Kenaikan Permukaan Air laut Hilangnya Keanekaragaman hayati
  • 6. Isu Lingkungan Global : Polusi1 Polusi Udara Pencemaran Tanah/Air Salah satu Penyebab Polusi adalah aktifitas manusia : - SPM (Suspended Particulate matter) - Aerosol - Pembakaran bahan bakar fosil Sumber polutan gas - Sulfur ,S : SO2 & SO3 - Nitrogen, N : N2O,NH3, NO2 - Ozone, O3 - Gas rumah kaca:CH4, N2O, CFC, CO2 - Carbon : CO, CO2, HC Partikel - Organic material : C6H6, DDT - Anorganic material : Cd, Cr, As, Si, Pb, Be Bising Parameter - Ph, acidity, alkalinity - Temperatur - Warna, Bau, Rasa - Suspended (TSS/SS) - DO (BOD/COD) - Pathogen microorganism - Minyak - Metal berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni) - Radioaktif Penyebab - Pertanian (Pestisida) - Limbah industri - Lombah domestik
  • 7. ISU-ISU INTERNAL – EKSTERNAL TERKAIT LINGKUNGAN Atmosfer o Pemanasan bumi Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, meliputi pantai, rawa, laut o Perusakan terumbu karang o Instrusi garam terhadap air tanah Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan o Air tanah merosot o Banjir skala besar dan meluas Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas o Alih fungsi lahan tak terkendali o Illegal logging Sumber Daya Hayati Sosial masyarakat o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional, o Pemberdayaan masyarakat
  • 8. LIMBAH DAN EMISI INDUSTRI
  • 10. KONDISI ES DI KUTUP SELATAN-ANTARTIKA SELUAS 3.250 KM2, MENCAIR AKIBAT KENAIKAN SUHU BUMI 2,5 DERAJAT CELCIUS DALAM 50 TAHUN TERAKHIR
  • 11. PEMBALAKAN LIAR - September – Oktober 2016
  • 12. REKLAMASI TELUK JAKARTA – Dilanjutkan lagi setelah November 2016
  • 13. LONGSOR GARUT DAN SUKABUMI, September – Oktober 2016
  • 14. Tekanan untuk Mengelola Lingkungan Tekanan untuk mengelola lingkungan hidup Protokol Internasional Perundangan Nasional Pelanggan dan konsumen Penanam modal Kelompok pecinta lingkungan (LSM) Masyarakat setempat Pihak asuransi Kesehatan & Keselamatan Kerja 1
  • 15. Perubahan Sikap Terhadap Lingkungan Perubahan sikap Pengelolaan lingkungan Sebelum tahun 1980-an - End of pipe solutions - Peraturan perintah dan kendali Tahun 1980-an - Penelusuran penyebab - Pengendalian pencemaran Tahun 1990-an - Masalah sistem pengelolaan - Pencegahan lbh baik dari perbaikan - Responsible Care - Perbaikan berkelanjutan 1 Setelah tahun 1990-an - Teknologi bersih - Penegakan hukum
  • 17. Pengembangan dan Struktur ISO 140001 Isu Lingkungan • Pemanasan global • Kebakaran Hutan • Hujan asam Tindakan Nyata • UNEP (Stockholm 1972) • SAGE (1991) • Earth Summit (Rio 1992) ISO - TC 207 (1993) International Standard ISO 14000 series (Pada 15 Nov 2004 standart ISO 14001 :2004 dan Pada tanggal 23 September terbit standar 14001:2015 new version) Standard Regional • BS 7750 (1992) • EMAS Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000
  • 18. Pengembangan dan Struktur ISO 140001 Bagian dari sistem manajemen yang digunakan untuk menetapkan dan menerapkan kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek penting lingkungannya yang terdiri dari :  struktur organisasi  kegiatan perencanaan  tanggung jawab  praktek  prosedur  proses  sumberdaya Definisi ISO 14001:2015 Definisi Sistem Manajemen Lingkungan
  • 19. ISO 14001 bukan sistem Manajemen Limbah (bagaimana cara mengelola limbah perusahaan) ISO 14001 adalah Sistem Manajemen Lingkungan, sehingga dampak yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan tidak mengganggu/ merusak lingkungan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001)
  • 20.  Mengembangkan praktik bisnis yang berkelanjutan & memperbaiki praktik pengelolaan lingkungan untuk mempersiapkan tantangan lingkungan dan peluang bisnis (strategic environmental management)  Membantu perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan (environmental performance)  Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pemakaian bahan baku, energi & sumber daya lain sehingga mengurangi penggunaan B3 serta mengurangi jumlah limbah yang dikeluarkan (Life cycle thinking/4R- Reduce,ReUse,ReCycle,Recovery)  Mengurangi beban dokumentasi sistem manajemen dalam mengejar praktek lebih ramah lingkungan Pengembangan Struktur ISO 14001:20151
  • 21. Pengembangan dan Struktur ISO 14000 EMS ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM 14001 – SPESIFIKASI 14004 – GUIDELINES 14061 – GUIDELINES FOR USING ISO 14001 AND ISO 14004 FOR FORESTRY LCA LIFE CYCLE ANALYSIS 14040 - PRINSIP UMUM 14041 - INVENTORY ANALYSIS 14042 - IMPACT ASSESSMENT 14043 - IMPROVEMENT ASSESSMENT 14048 - PROVIDE INFORMATION 14047 - PROVIDE EXAMPLE EPE ENVIRONMENTAL PERFORMANCE EVALUATION 14031 – GUIDELINES 14032 – EXAMPLE 14063 – COMMUNICATION EA ENVIRONMENTAL AUDITING 19011 – GUIDANCE FOR AUDITING 14015 – IDENTIFY & ASSESS ENV ASPECT MANAGEMENT SYSTEM (ORGANIZATION ORIENTED) SUPPORTING (PRODUCT ORIENTED) EVALUATION & AUDIT TOOLS 14050 - ISTILAH DAN DEFINISI EL ENVIRONMENTAL LABELING 14020 - PRINSIP DASAR 14021 - ISTILAH & DEFINISI 14024 - PRACTITIONER PROGRAMMES (KRITERIA & PROSEDUR SERTIFIKASI) 14025 - TYPE III ENV LABELLING Keluarga Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 1
  • 23. 8 Klausul QMS ISO 14001:2015 0 Intoduction 1 Scope 2 Normative References 3 Terms and Definitions 4 Context of the organisation 5 Leadership 6 Planning 7 Support 8 Operation 9 Performance Evaluation 10 Improvement Struktur Lengkap ISO 140001
  • 24. Siklus PDCA – dalam ISO 14001 Hubungan ISO 14001 dan siklus PDCA Plan Menetapkan sasaran- sasaran dan proses- proses yang penting untuk mencapai hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungannya Do Mengimplementasikan proses-proses yang sudah ditetapkan Chek Memantau dan mengukur proses- proses terhadap kebijakan, sasaran dan target, peraturan dan persyaratan lainnya, dan melaporkannya Action Mengambil tindakan- tindakan untuk secara berkelanjutan memperbaiki kinerja sistem manajemen lingkungannya 1
  • 25. Keterkaitan Klausul ISO 14000:2015 dengan ISO 14001:20041
  • 26. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 27. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 28. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 29. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 30. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 31. Mapping Klausul ISO 14000:2015 vs ISO 14001:20041
  • 32. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Implementation • IER • Environmental Aspect, Impact • Environmental Legislations • Environmental Policy, Objective, Target, Programme • Documentation • Implementation Certification • Audit • Corrective Action • Award of Certificate Maintenance • Surveillance Audits • Environmental Objective, Target, Programme Proses Penerapatan dan sertifikasi ISO 14001
  • 33. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001 Tinjauan Awal Perencanaan Strategi Desain dan Pengembangan Implementasi / Penerapan Evaluasi Kinerja Lingkungan Audit & Tinjauan Sertifikasi
  • 34. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001 Tinjauan Awal Lingkungan Audit Lingkungan di Lokasi Laporan Persiapan Presentasi Laporan Laporan Tinjauan awal dan persetujuan
  • 35. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001 Strategi Perencanaan Menyampaikan Rencana Implementasi Membuat Project Programmes Menetapkan SC, MR dan Project Teams Membuat Daftar Peraturan Perundang-undangan Membuat Daftar Aspek dampak Lingkungan Membuat Tujuan, Sasaran dan Program Lingkungan
  • 36. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001 Desain dan Pengembangan Design Business Process Membuat Manual Lingkungan Memetakan persyaratan ISO 14001 Structure dokumentasi EMS Membuat Prosedur Operasi Membuat Instruksi Kerja Membuat sistem Record
  • 37. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001 Implementasi / Penerapaan Prosedur Penerapan Menyiapkan catatan / Record
  • 38. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation Evaluasi Kinerja Lingkungan EMS Internal Audit Monitor Tujuan dan Sasaran Monitor Kinerja Operasi Monitor Kinerja Perundangan Monitor Program
  • 39. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation Audit & Tinjauan Melaksanakan Management Review Pre-Assessment Melaksanakan tindakan Perbaikan
  • 40. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation Audit Sertifikasi Audit Pihak Ke-tiga (Certification Body) Certification Body ISO 14001:2015 Certified Company
  • 41. EMS ISO 14001:2015 : Penerapan Bagaimana yang melakukan Up-grading ?  Identifikasi persyaratan lama dengan baru disesuaikan dengan kondisi perusahaan  Buat rencana implementasi  Lakukan pelatihan kepada pihak terkait  Update dokumen EMS terhadap persyaratan baru  Melibatkan semua Personil di Organisasi  Komunikasikan dengan Certification Body for rencana transisi sertifikat
  • 42.
  • 43. Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR/Comdev) dengan baik. 1. Effisiensi Energi 2. Penurunan Limbah B3 3. Penurunan Limbah Non B3 4. Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran 5. Keaneka-ragaman Hayati 6. Community Development 7. Penurunan Emisi PENGELOLAAN LINGKUNGAN
  • 44. Penurunan Limbah Padat Non B3 1. Pengurangan sampah karton melalui upaya pengembalian kemasan box botol (returnable box) dari supplier botol.
  • 45. COMMUNITY DEVELOPMENT Enhancing Livelihoods : Pemberian komposter dan pelatihan pembuatan pupuk dari ampas jamu sebagai pakan ternak atau pupuk tanaman di area Sawangan, Ciracas dan Cibubur.
  • 46.
  • 47. 0.1 LATAR BELAKANG  Mencapai keseimbangan tiga pilar keberlanjutan yaitu harapan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, transparansi dan akuntabilitas  Kondisi saat ini yang mengakibatkan tekanan pada lingkungan dari polusi, tidak efisiennya penggunaan sumber daya, pengelolaan sampah yang tidak benar, perubahan iklim, degradasi ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati.  Organisasi diminta mengadopsi pendekatan sistematis untuk pengelolaan lingkungan melalui penerapan SML dengan tujuan memberikan kontribusi bagi pilar lingkungan keberlanjutan.
  • 48.  Melindungi lingkungan dengan mencegah atau mengurangi dampak lingkungan yang merugikan  Mengurangi efek negatif dari kondisi lingkungan di organisasi  Membantu organisasi dalam pemenuhan kewajiban kepatuhan  Meningkatkan kinerja lingkungan  Mengkomunikasikan informasi lingkungan kepada pihak yang berkepentingan.  Menggunakan perspektif siklus hidup yang dapat mencegah dampak lingkungan yang lebih luas 0.2 TUJUAN DARI SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
  • 49.
  • 50. 1 RUANG LINGKUP Digunakan oleh organisasi dalam mengelola tanggung jawab lingkungan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan lingkungan keberlanjutan yang diharapkan meliputi: - Peningkatan kinerja lingkungan - Pemenuhan kewajiban kepatuhan - Pencapaian tujuan lingkungan. 2 ACUAN NORMATIF Tidak ada referensi normatif. 3 ISTILAH DAN DEFINISI Untuk tujuan dokumen ini, istilah dan definisi berikut berlaku.
  • 51. 4 KONTEKS ORGANISASI 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya Organisasi harus menetapkan masalah eksternal dan internal untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen lingkungan SML termasuk kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh atau mampu mempengaruhi organisasi.
  • 52. 4.2 MEMAHAMI KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Organisasi harus menetapkan: a) pihak yang berkepentingan yang relevan b) kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak berkepentingan Pemerintah (KLH) -Pemenuhan perundangan (AMDAL, UPL-UKL) -Kewajiban moral menjaga lingkungan -Kewajiban mengelola limbah dengan baik Budaya Perusahaan -Kebiasaan hemat energy -Kebiasan memilah sampah -Menjadikan slogan 3R diterapkan Vendor -Bekerjasama dalam pengelolaan limbah -Memastikan setiap vendor turut menjaga lingkungan Asuransi -Bekerjasama bila terjadi keadaan darurat -Sebagai perlindungan
  • 53. 4.3 MENENTUKAN LINGKUP SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Organisasi harus menentukan batas-batas & penerapan SML dengan mempertimbangkan: a) masalah eksternal dan internal b) kewajiban kepatuhan c) organisasi, fungsi dan batas-batas fisik d) kegiatan, produk dan jasa; e) kewenangan dan kemampuan untuk melakukan pengendalian Setelah lingkup ditentukan, semua kegiatan, produk dan jasa perlu dimasukkan dalam lingkup penerapan sistem manajemen lingkungan. Ruang lingkup harus dipertahankan sebagai informasi didokumentasikan dan tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
  • 54. 4.4 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Untuk mencapai hasil yang diharapkan, termasuk meningkatkan kinerja lingkungan, organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen lingkungan sesuai dengan persyaratan Standar ini. Organisasi harus - mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh di konteks organisasi dan kebutuhan dan harapan stakeholders saat membangun dan memelihara sistem manajemen lingkungan.
  • 55. 5 KEPEMIMPINAN 5.1 Kepemimpinan dan komitmen Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen SML dengan : a) mengambil akuntabilitas untuk efektivitas sistem b) memastikan bahwa kebijakan dan sasaran lingkungan ditetapkan dan kompatibel dengan arah strategis dan konteks organisasi. c) memastikan integrasi persyaratan SML ke dalam proses bisnis organisasi. d) memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk sistem manajemen lingkungan yang tersedia.
  • 56. 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan lingkungan dengan : a) sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa. b) menyediakan kera d) mencakup komitmen untuk memenuhi kewajiban kepatuhan. e) mencakup komitmen untuk perbaikan berkesinambungan dari SML untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Kebijakan lingkungan harus: - Dipertahankan sebagai informasi didokumentasikan - Dikomunikasikan dalam organisasi - Tersedia untuk pihak yang berkepentingan
  • 57. 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN Kebijakan Lingkungan harus mencerminkan/berhubungan dengan aspek dan dampak dari aktifitas, produk dan jasa. How To ? Tinjauan Awal Lingkungan Persyaratan perundang- undangan dan peraturan Aspek lingkungan yang berdampak penting Umpan balik dari kejadian ketidaksesuaian sebelumnya Praktek-praktek pengelolaan lingkungan yang ada Aspek Lingkungan Penting Lingkungan alami - Pencemaran udara - Pencemaran air - Kontaminasi tanah Lingkungan buatan manusia - Bahan berbahaya terhadap kesehatan - Bising dan gangguan lainnya
  • 58. Kebijakan Lingkungan harus mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. Perbaikan Berkelanjutan Pencegahan Pencemaran Pendekatan umum dari perbaikan berkelanjutan adalah melalui penetapan tujuan dan sasaran. Kegiatan perbaikan berkelan-jutan bervariasi tergantung dari lingkungan organisasi, profil bisnis dan kondisi finansial. Penggunaan proses, praktik, material atau produk yang menghindari, mengurangi atau mengendalikan polusi, yang bisa mencakup recycling, treatment, Perubahan proses, mekanisme kendali, penggunaan yang efisien dari sumberdaya dan substitusi material 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
  • 59. Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran lingkungan Kebijakan Lingkungan Tujuan Sasaran Menjaga kualitas air di sekitar perusahaan Menurunkan kadar Biological Oxigen Demand (BOD) - kebutuhan Oksigen Mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik Menurunkan sebesar 10 % dari rata-rata tahun 2016 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
  • 60.
  • 61. 5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab & wewenang yang relevan dan dikomunikasikan dalam organisasi. Manajemen puncak harus menetapkan tanggung jawab & wewenang untuk : a) memastikan bahwa SML sesuai dengan persyaratan ini b) melaporkan kinerja SML, termasuk lingkungan kinerja, untuk manajemen puncak.
  • 62. Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh pimpinan puncak Sumber Daya Manusia Teknologi Finansial Disediakan Untuk mengendalikan aspek penting lingkungan melalui :  Program manajemen lingkungan  Pengendalian operasional  Pemantauan dan Pengukuran  Tanggap darurat 5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
  • 63. Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang Struktur Organisasi Deskripsi Kerja Geographic Area Ditetapkan Didokumentasikan Disampaikan Dipastikan mengerti 5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
  • 64. 6 PERENCANAAN 6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang 6.1.1 Umum Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan. Ketika merencanakan untuk SML, organisasi harus mempertimbangkan: a) Isu internal dan eksternal b) Persyaratan SML c) Lingkup SML dan menentukan risiko dan peluang, yang terkait dengan aspek lingkungan yang perlu ditujukan kepada: - Memberikan jaminan dapat mencapai hasil yang diinginkan - Mencegah/mengurangi efek yang tidak diinginkan - Mencapai perbaikan terus-menerus. Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya: - Risiko dan peluang yang perlu ditangani - Proses yang diperlukan sebagaimana yang direncanakan.
  • 65. 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN Dalam lingkup SML, organisasi harus menentukan aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan layanan yang dapat mempengaruhi, dan dampak lingkungan dengan mempertimbangkan perspektif siklus hidup dengan memperhitungkan: a) perubahan, termasuk perkembangan direncanakan atau baru, dan aktivitas baru atau diubah, produk dan jasa b) kondisi abnormal dan situasi darurat yang diduga. Organisasi harus menetapkan aspek-aspek lingkungan yang signifikan dan dampak dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan. Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya: - Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait - Kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek penting - Aspek lingkungan penting.
  • 66. Aspek Lingkungan Element dari suatu aktifitas, produk dan jasa nya organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN Dampak Lingkungan Perubahan apapun terhadap lingkungan, baik merugikan atau menguntungkan, baik secara keseluruhan atau sebagian yang dihasilkan dari aspek penting dari suatu organisasi
  • 67. Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan Aktifitas, Produk dan Jasa Dari suatu organisasi Pencemaran Air Pencemaran Tanah Polusi Udara Pemborosan sumberdaya Gangguan kesehatan dan keselamatan kerja dll Sebab Akibat 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
  • 68. Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan Tetesan Solar Uap NH3 Majun Bekas Kaleng Bekas Tinta Tinta Bekas Asap hasil pembakaran Pencemaran Tanah/Air Pencemaran Udara Pencemaran Tanah Pencemaran Tanah Pencemaran Air/Tanah Pencemaran Udara 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
  • 69. 6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN Organisasi harus: a) menentukan dan memiliki akses ke kewajiban kepatuhan yang terkait dengan aspek lingkungan b) menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan ini berlaku untuk organisasi c) mengambil kewajiban kepatuhan ini pada saat penetapan, penerapan, pemeliharaan dan meningkatkan SML. Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi dari kewajiban kepatuhan. Kewajiban Kepatuhan dapat mengakibatkan risiko dan peluang bagi organisasi.
  • 71.  Khas terhadap kegiatan (misalnya: izin operasi)  Khas terhadap produk dan jasa organisasi  Khas terhadap industri organisasi  Hukum lingkungan umum  Autorisasi dan lisensi (Peraturan yang ditetapkan oleh pengelola kawasan industri)  Persyaratan perusahaan induk  Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan  Protokol/Konvensi Peraturan ada dalam berbagai bentuk 6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
  • 72. 1. UUD 45 2. Ketetapan MPR 3. Undang-undang 4. Perpu UU 5. Keputusan Presiden 6. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup 7. Keputusan Mentri terkait 8. Kep-Ka Bapedal 9. Perda 10. Kep. Gubernur/Kepala daerah tingkat I/II 11. Peraturan kawasan industri terkait 12. Peraturan induk perusahaan 13. Persyaratan lainnya Hirarki Peraturan Perundang-undangan Bidang Lingkungan Hidup di Indonesia 6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
  • 73. Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Lingkungan Hidup di Indonesia Perusahaan Bahan dan LB3 1. PP 18 th 1999 Pengelolaan LB3 2. PP 85 th 1999 Jo. PP 18 th 1999 3. PP 74 th 2001 B3 4. Kep. 05/BAPEDAL/09/1995 Simbol dan Label Limbah B3 5. Kep. 255/BAPEDAL/08/1996 Cara penyimpanan dan pengumpulan minyak pelumas bekas 6. dll Pencemaran Udara 1. PP 41 th 1999 Pengendalian Pencemaran Udara 2. Kep. Men LH No.45 th 1997 Indeks Standart Pencemaran Udara 3. Kep. Men LH No.50 th 1996 Baku mutu tingkat kebauan 4. dll Pencemaran Air 1. PP No.82 th 2001 Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air 2. Kep. Men LH No.51 th 1995 Baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri 3. dll AMDAL 1. PP No.27 th 1999 AMDAL 2. Kep. Men LH No. 17 th 2001 Usaha/kegiatan wajib AMDAL 3. UKL/UPL 6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
  • 74. 6.1.4 PERENCANAAN Organisasi harus merencanakan: a) untuk mengambil tindakan untuk mengatasi nya: 1) aspek lingkungan penting 2) kewajiban kepatuhan 3) Dampak dan peluang yang diidentifikasi b) bagaimana: 1) mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses SML atau proses bisnis lainnya 2) mengevaluasi efektivitas tindakan. Ketika merencanakan tindakan ini, organisasi harus mempertimbangkan pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan operasional dan bisnis.
  • 75. Mengidentifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan DAMPAK Pencemaran Tanah atau Air KEGIATAN Penanganan Bahan Berbahaya 2. Identifikasi aspek-aspek lingkungan kegiatan, produk atau jasa. Pertimbangkan kondisi Normal, Abnormal, Start-up/Shut-down, emergency. 1. Pilih kegiatan, produk atau jasa 3. Identifikasi berbagai dampak lingkungannya 4. Evaluasi tingkat penting dampak ASPEK Potensi terjadinya kecelakaan tumpahan 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
  • 76. Thinking Method for identifying -> Brainstorming Aktifitas/Produk/Jasa Man Machine Method Material Produk Scrap 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
  • 77. Mengevaluasi tingkat penting dampak lingkungan : Hal – hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan Faktor Lingkungan  kejadian  Jumlah Probabilitas orang terkena dampak  Luas sebaran dampak  Lama dampak berlangsung  Intensitas dampak  Jumlah unsur lingkungan lain terkena dampak  Sifat kumulatif dampak  Sifat keberbalikan dampak Faktor Bisnis  Hukum atau peraturan perundangan  Kesulitan mengubah dampak  Biaya pengubahan dampak  Dampak perubahan terhadap kegiatan dan proses lain  Pandangan pihak-pihak terkait  Dampak terhadap citra perusahaan di masyarakat 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN RISIKO & PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
  • 78. Apa yang harus dilakukan dengan dampak penting Lingkungan Aspek Penting Tujuan dan Sasaran Pengendalian Operasional Pemantauan dan Pengukuran Pengendalian Kondisi darurat Program Manajemen Lingkungan 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN RISIKO DAN PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
  • 79. 6.2 TUJUAN LINGKUNGAN DAN PERENCANAAN UNTUK MENCAPAINYA 6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN Organisasi harus menetapkan tujuan lingkungan pada fungsi dan tingkat, dengan melihat aspek lingkungan penting dan kewajiban kepatuhan serta mempertimbangkan risiko dan peluang. Tujuan lingkungan harus: a) konsisten dengan kebijakan lingkungan b) terukur (jika memungkinkan) c) dipantau d) dikomunikasikan e) diperbarui sesuai Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada tujuan lingkungan.
  • 80. 6.2.2 TINDAKAN PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN LINGKUNGAN Ketika merencanakan dan mencapai tujuan lingkungannya, Organisasi harus menetapkan: a) apa yang akan dilakukan b) sumber daya apa yang akan diperlukan c) yang akan bertanggung jawab d) ketika akan selesai e) bagaimana hasil akan dievaluasi, termasuk indikator untuk memantau kemajuan ke arah pencapaian tujuan lingkungan terukur. Organisasi harus mempertimbangkan bagaimana tindakan untuk mencapai tujuan lingkungannya dapat diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi.
  • 81. Tujuan dan Sasaran harus konsisten dengan Kebijakan Lingkungan Kebijakan Lingkungan Objective 1 Objective 2 Objective 3 Target 2 a Target 2 b Target 2 c Kami berkomitmen untuk Mengurangi Limbah Padat Mengurangi limbah padat kemasan 35 % dari penggunaan Tahun 2016 6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
  • 82. Tujuan dan Sasaran bisa terukur/tidak terukur MeasurableNonMeasurable S pecific M easurable A chievable R ealistic T imeline Meningkatkan kualitas udara ambient sebesar 10 % dari kualitas udara tahun 2016 pada tahun 2006 Mengurangi penggunaan timah dengan kadar Pb Sebesar 5 % dari penggunaan timah pada tahun 2016 Memperbaiki komunikasi dengan masyarakat sekitar PT. XYZ untuk menjamin kesepahaman terkait dengan isu-isu lingkungan Meningkatkan kesadaran karyawan PT. XYZ akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan hidup 6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
  • 83. 7 DUKUNGAN 7.1 SUMBER DAYA Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembentukan, implementasi, pemeliharaan dan perbaikan berkesinambungan dari SML. Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh pimpinan puncak Sumber Daya Manusia Teknologi Finansial Disediakan Untuk mengendalikan aspek penting lingkungan melalui :  Program manajemen lingkungan  Pengendalian operasional  Pemantauan dan Pengukuran  Tanggap darurat
  • 84. 7 DUKUNGAN 7.2 KOMPETENSI Organisasi harus: a) menentukan kompetensi yang diperlukan dari orang melakukan pekerjaan di bawah kendalinya yang mempengaruhi kinerja lingkungan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan b) memastikan bahwa orang-orang ini yang kompeten atas dasar pendidikan, pelatihan atau pengalaman c) Bahwa kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek lingkungan dan dampak lingkungan d) di mana berlaku, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas dari tindakan yang diambil. Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai bukti kompetensi.
  • 85. Kompetensi Aspek dan Dampak Lingkungan Aspek dan Dampak Penting Lingkungan Pastikan orang-orang yang pekerjaannya terkait dengan dampak penting lingkungan atau orang yang bekerja atas nama perusahaan harus kompeten terhadap - Pelatihan - Pendidikan atau - Pengalaman 7.2 KOMPETENSI
  • 86. Pelatihan Aspek dan Dampak Lingkungan Aspek dan Dampak Penting Lingkungan Training Need Analysis Karyawan mengerti : 1. Kesesuaian dengan Kebijakan, prosedur dan persyaratan SML 2. Aspek penting lingkungan baik aktual maupun potensial terkait dengan aktifitasnya, termasuk dampak positif dari kinerja yang membaik 3. Tugas dan tanggung jawab 4. Dampak terhadap lingkungan jika terjadi penyimpangan dengan prosedur 7.2 KOMPETENSI
  • 87. 7.3 KESADARAN Organisasi harus memastikan bahwa orang-orang melakukan pekerjaan di bawah kendali organisasi menyadari: a) kebijakan lingkungan b) aspek lingkungan yang signifikan dan dampak lingkungan c) kontribusi mereka terhadap efektivitas SML termasuk manfaat dari kinerja lingkungan ditingkatkan; d) implikasi dari tidak sesuai dengan persyaratan sistem manajemen lingkungan termasuk tidak memenuhi kewajibannya sesuai organisasi.
  • 88. 7.4 KOMUNIKASI 7.4.1 UMUM Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan untuk SML, termasuk: a) pada apa yang akan berkomunikasi b) ketika berkomunikasi c) dengan siapa berkomunikasi d) bagaimana berkomunikasi Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti komunikasinya, yang sesuai.
  • 89. Komunikasi Internal Eksternal Kegiatan internal komunikasi harus dilakukan terkait dengan keefektifan sistem manajemen lingkungannya. Bisa dilakukan melalui buletin, papan pengumuman, environment meeting, e- mail dll Penerimaan Pendokumentasian Tanggapan Keluhan lingkungan dari masyarakat sekitar, dari pemerintahan dll Organisasi dapat mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya kepihak luar. Jika diputuskan untuk dikomunikasikan, keputusannya harus dinyatakan dalam suatu dokumen dan menetapkan mekanismenya (annual report, pelaporan dg media koran, website atau pertemuan dg komunitas sekitar). 7.4.2 KOMUNIKASI INTERNAL & 7.4.3 KOMUNIKASI EKSTERNAL
  • 90. 7.5 INFORMASI DOKUMENTASI 7.5.1 UMUM Sistem manajemen lingkungan organisasi meliputi: a) didokumentasikan informasi yang diperlukan oleh standar ini b)didokumentasikan informasi ditentukan oleh organisasi sebagai diperlukan untuk efektivitas SML Untuk kontrol informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani kegiatan-kegiatan berikut sebagaimana berlaku: - Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan - Penyimpanan dan pelestarian, termasuk pelestarian keterbacaan - Kontrol perubahan (misalnya kontrol versi) - Retensi dan disposisi. Informasi didokumentasikan asal eksternal ditentukan oleh organisasi yang akan diperlukan untuk perencanaan dan operasi SML harus diidentifikasi, sesuai, dan dikendalikan.
  • 91. 7.5.2 MEMBUAT DAN MEMPERBARUI Ketika membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan, organisasi harus memastikan tepat: a) identifikasi dan deskripsi (judul, tanggal, penulis, nomor referensi) b) format (bahasa, versi software, grafis) dan media (kertas, elektronik) c) disetujui untuk kesesuaian dan kecukupan. 7.5.3 PENGENDALIAN INFORMASI DIDOKUMENTASIKAN Informasi yang didokumentasikan diperlukan oleh SML harus dikendalikan untuk memastikan: a) tersedia dan cocok untuk digunakan, di mana dan kapan diperlukan b) dilindungi secara memadai (hilangnya kerahasiaan, penggunaan yang tidak benar).
  • 92. 8 OPERASIONAL 8.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL Organisasi harus menetapkan, menerapkan, kontrol dan menjaga proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan SML, dan untuk melaksanakan tindakan yang diidentifikasi oleh: - Menetapkan kriteria operasi untuk proses - Melaksanakan pengendalian proses, sesuai dengan kriteria operasi. Pengendalian dapat diimplementasikan mengikuti hirarki (eliminasi, substitusi, administrasi). Organisasi harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan untuk mengurangi dampak yang diperlukan. Organisasi harus memastikan bahwa proses outsourcing dikendalikan atau dipengaruhi. jenis dan tingkat pengendalian yang akan diterapkan pada proses harus ditetapkan.
  • 93. Aspek dan Dampak Lingkungan Aspek dan Dampak Penting Lingkungan How To Kendali Operasional 1. Mengolah aspek penting lingkungan yang teridentifikasi 2. Memastikan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya 3. Pencapaian tujuan dan sasaran dan menjamin konsistensi dengan kebijakan lingkungan (komitmen pencegahan pencemaran lingkungan dan perbaikan ber- kelanjutan) 4. Menghindari atau meminimalkan resiko- resiko lingkungan 8 OPERASIONAL
  • 94. Organisasi harus: a) merespon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dari situasi darurat b) menanggapi situasi darurat yang sebenarnya c) mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi dari situasi darurat, sesuai dengan besarnya darurat dan dampak lingkungan yang potensial d) secara berkala menguji tindakan respon yang direncanakan, bila memungkinkan e) secara berkala meninjau dan merevisi proses dan tindakan respon direncanakan, khususnya setelah terjadinya situasi darurat f) memberikan informasi dan pelatihan yang relevan terkait dengan kesiapan dan tanggap darurat, seperti kepada pihak yang berkepentingan terkait, termasuk orang yang bekerja di bawah kendalinya. Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa proses yang dilakukan sebagaimanai yang direncanakan. 8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
  • 95. Potensi/Aktual kondisi darurat/Kecelakaan Kondisi Darurat (Potensi/Aktual) Emisi ke udara (Kebocoran gas B3, Dust collector yang tidak berfungsi Polusi Tanah/Air (Tanki solar yang bocor dg kuantitas yang besar, WWTP yang tidak berfungsi) Ledakan/Kebakaran 8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
  • 96. Siklus Penanganan Kondisi Darurat dan Kecelakaan Mengidentifikasi Menanggapi Mencegah ->Meredakan Meninjau Disimulasikan jika memungkinkan 8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
  • 97. 9 EVALUASI KINERJA 9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI 9.1.1 UMUM Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja ingkungannya. Organisasi harus menetapkan: a) apa yang perlu dipantau dan diukur; b) metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi untuk memastikan hasil yang valid; c) kriteria yang organisasi akan mengevaluasi kinerja lingkungan d) ketika pemantauan dan pengukuran harus dilakukan; e) ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisa dan dievaluasi. Organisasi harus memastikan bahwa dikalibrasi atau diverifikasi pemantauan dan pengukuran peralatan digunakan dan dipelihara, yang sesuai. Organisasi harus mengevaluasi kinerja lingkungan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan. Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai bukti pemantauan, pengukuran, analisis dan hasil evaluasi.
  • 98. Jadwal berkala Untuk pemantauan Kegiatan Pemantauan (Pengumpulan data) Tindakan perbaikan Jika terjadi penyimpangan Dg standart When, Where, How, Who, What (BoD, CoD, pH, jumlah scrap dll) Pastikan alat pemantauan terkalibrasi/terverifikasi. Trend dalam bentuk Grafik akan sangat membantu Bandingkan dengan target (peraturan perundang -undangan, internal target) 9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI
  • 99. 9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban kepatuhan. Organisasi harus: a) menentukan frekuensi yang sesuai akan dievaluasi; b) mengevaluasi kepatuhan dan mengambil tindakan jika diperlukan c) mempertahankan pengetahuan dan pemahaman status kepatuhan. Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti dari hasil evaluasi kepatuhan.
  • 100. No Undang-undang Judul Rangkuman 2PPNo.18Tahun1999PengelolaanLimbah BahanBerbahayadan Beracun BabIVKegiatanPengelolaan BagianKedua(Pengemasan) Pasal28 1.SetiapkemasanLB3wajibdiberisimboldanlabelygmenunjukkankarakteristikdan jenislimbah Bagianketiga(Penyimpanan) Pasal29 1.PenyimpananLB3sesuaidenganpersyaratan(karakteristiklimbah) 2.Syaratpenympanan:bebasbanjir,tdkrawnbencanaalam,diluarkawasanlindung dansesuaidgrencanatataruang. DAFTARPERATURANGPERUNDANG-UNDANGANPT.XYZ,tbk Hasil dari 6.1.3 Kewajiban Kepatuhan Setelah ditetapkan daftar peraturan perundang- undangan dan peraturan lainnya yang berlaku, maka harus ada mekanisme yang terdokumentasi untuk memastikan kesesuaiannya termasuk catatannya. 9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
  • 101. 9.2 AUDIT INTERNAL 9.2.1 UMUM Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk memberikan informasi apakah SML sesuai dengan : 1) persyaratan organisasi 2) persyaratan standar b) secara efektif diimplementasikan dan dipelihara. 9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit internal termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab dan pelaporan audit internal. Organisasi harus: a) menentukan kriteria audit dan lingkup untuk setiap audit b) pilih auditor dan pelaksanaan audit untuk memastikan objektivitas dan kenetralan proses audit c) memastikan bahwa hasil audit tersebut dilaporkan kepada manajemen Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit.
  • 102. Penetapan Program Internal Audit - Tujuan, lingkup - Sumber daya - Prosedur Pelaksanaan Program Internal Audit - Jadwal (kepentingan lingkungan) - Tetapkan tim audit - Pengarahan aktifitas audit - Pemeliharaan catatan Pemantauan dan Pengkajian program internal audit - Identifikasi kebutuhan utk koreksi - Identifikasi kebutuhan CA/PA - Identifikasi peluang perbaikan Kompetensi & Evaluasi internal auditor Aktifitas Internal Audit Perbaikan Program Internal Audit P D C A 9.2 AUDIT INTERNAL
  • 103. 9.3 KAJIAN MANAJEMEN Manajemen puncak harus meninjau SML organisasi, pada interval yang direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas. Tinjauan manajemen harus mencakup pertimbangan : a) status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya; b) perubahan pada : 1) masalah eksternal dan internal yang relevan dengan SML 2) kebutuhan & harapan dari pihak yang berkepentingan, termasuk kepatuhan 3) aspek lingkungan penting 4) risiko dan peluang c) sejauh mana tujuan lingkungan telah dicapai d) informasi tentang kinerja lingkungan organisasi, termasuk tren di : 1) ketidaksesuaian dan tindakan korektif 2) pemantauan dan pengukuran hasil 3) pemenuhan kewajiban kepatuhan 4) hasil audit e) kecukupan sumber daya f) komunikasi kepada dari pihak yang berkepentingan termasuk keluhan g) peluang untuk perbaikan terus-menerus.
  • 104. Output dari tinjauan manajemen harus mencakup : - Kesimpulan pada kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SML - Keputusan yang berkaitan dengan peluang peningkatan berkelanjutan - Keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan perubahan pada SML - Tindakan, jika diperlukan, ketika tujuan lingkungan belum tercapai; - Kesempatan untuk meningkatkan integrasi SML dengan proses bisnis - Implikasi untuk arah strategis organisasi. Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti hasil tinjauan manajemen.
  • 105. 10 PENINGKATAN 10.1 UMUM Organisasi harus menetapkan peluang untuk perbaikan dan menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari SML. 10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi harus: a) Menanggapi ketidaksesuaian sebagaimana berlaku: 1) mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki 2) Mengambil konsekuensi, termasuk mengurangi dampak b) mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terulang atau terjadi dengan cara : 1) meninjau ketidaksesuaian 2) menentukan penyebab dari ketidaksesuaian 3) menentukan apakah ketidaksesuaian ada, atau berpotensi terjadi c) mengimplementasikan tindakan yang diperlukan d) meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan e) membuat perubahan pada sistem manajemen lingkungan, jika perlu. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasikan sebagai bukti hasil dari setiap tindakan korektif.
  • 106. Pengidentifikasian ketidaksesuaian Koreksi Analisa Sebab Tindakan Perbaikan Evaluasi Keefektifan Tetapkan Pe- nanggung Ja-wab Pastikan tin-dakan yang di-ambil sesuai dengan besar-nya masalah Kendalikan do- kumen peru-bahan 10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
  • 107. Ketidaksesuaian Aktual (Tindakan Perbaikan) Potensi (Tindakan Pencegahan) Kinerja Sistem Kinerja Lingkungan - Tujuan dan Sasaran Tidak tercapai - Penanggung jawab kondisi darurat tumpahan H2SO4 tidak ditetapkan - Penanggungjawab tidak ditetapkan untuk program “waste reduction” - Target pengurangan energi tidak tercapai - Kadar BOD yang melebihi target - Kendali operasional tidak terpenuhi 10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
  • 108. 10.3 PERBAIKAN TERUS MENERUS Organisasi harus terus meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
  • 109. PENINGKATAN TERUS-MENERUS (IMPROVEMENT) - Penerapan Pemantauan Pemeriksaan - Evaluasi - Saran Tindak Lanjut Action CORRECTIVE ACTIONS 10.3 PERBAIKAN TERUS MENERUS IMPROVEMENT