Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001:2015. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pelatihan untuk memahami pentingnya pengelolaan lingkungan, persyaratan ISO 14001, dan bagaimana organisasi dapat menciptakan lingkungan yang bebas polusi melalui penerapan sistem manajemen lingkungan.
2. Sasaran Pelatihan
• Memahami isu-isu Lingkungan serta pentingnya
motivasi pengelolaan lingkungan
• Memahami pengembangan dan perkembangan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
• Memahami terhadap persyaratan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015
3. 3
Bertujuan agar organisasi dapat:
Menciptakan keadaan sekeliling seperti
manusia, udara, air, tanah, sumber daya alam,
flora, fauna yang bebas polusi/pencemaran
mengendalikan atau meniadakan dampak
terjadi dari aktivitas perusahaan yang
mengganggu/merusak lingkungan
MENGAPA PERLU MELAKSANAKAN SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN
ISO 14001:2015
4. Isu Lingkungan Global
Apa yang menjadi
Perhatian para
Pemerhati lingkungan
Kerusakan atmosfer-> Global Warming
Penipisan Lapisan Ozon
Hujan Asam
Penggundulan Hutan
Polusi
Penipisan Sumber daya alam
Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
1
5. Isu Lingkungan Global : Kerusakan Atmosfer1
Meningkatnya kadar konsentrasi CO2 , CFC & N2O menyebabkan
gangguan terhadap keseimbangan temperatur di bumi.
Aktifitas
Manusia
Proses
Alami
Peningkatan
Konsentrasi
Gas-gas rumah
kaca
Peningkatan
Rata-rata
Temperatur
global
Perubahan
Iklim
Kekeringan
Peningkatan
Curah hujan
Kenaikan
Permukaan
Air laut
Hilangnya
Keanekaragaman
hayati
6. Isu Lingkungan Global : Polusi1
Polusi Udara Pencemaran Tanah/Air
Salah satu Penyebab Polusi adalah
aktifitas manusia :
- SPM (Suspended Particulate matter)
- Aerosol
- Pembakaran bahan bakar fosil
Sumber polutan gas
- Sulfur ,S : SO2 & SO3
- Nitrogen, N : N2O,NH3, NO2
- Ozone, O3
- Gas rumah kaca:CH4, N2O, CFC, CO2
- Carbon : CO, CO2, HC
Partikel
- Organic material : C6H6, DDT
- Anorganic material : Cd, Cr, As,
Si, Pb, Be
Bising
Parameter
- Ph, acidity, alkalinity
- Temperatur
- Warna, Bau, Rasa
- Suspended (TSS/SS)
- DO (BOD/COD)
- Pathogen microorganism
- Minyak
- Metal berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni)
- Radioaktif
Penyebab
- Pertanian (Pestisida)
- Limbah industri
- Lombah domestik
7. ISU-ISU INTERNAL – EKSTERNAL TERKAIT LINGKUNGAN
Atmosfer o Pemanasan bumi
Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, meliputi pantai, rawa, laut
o Perusakan terumbu karang
o Instrusi garam terhadap air tanah
Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan
o Air tanah merosot
o Banjir skala besar dan meluas
Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan
o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas
o Alih fungsi lahan tak terkendali
o Illegal logging
Sumber Daya Hayati
Sosial masyarakat
o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah,
Jenis (spesies), Ekosistem
o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal
Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker,
Stres/tercekam, Jantung, Alergi
Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal,
Regional, Nasional,
o Pemberdayaan masyarakat
14. Tekanan untuk Mengelola Lingkungan
Tekanan untuk
mengelola
lingkungan hidup
Protokol Internasional
Perundangan Nasional
Pelanggan dan konsumen
Penanam modal
Kelompok pecinta lingkungan (LSM)
Masyarakat setempat
Pihak asuransi
Kesehatan & Keselamatan Kerja
1
15. Perubahan Sikap Terhadap Lingkungan
Perubahan sikap
Pengelolaan lingkungan
Sebelum tahun 1980-an
- End of pipe solutions
- Peraturan perintah dan kendali
Tahun 1980-an
- Penelusuran penyebab
- Pengendalian pencemaran
Tahun 1990-an
- Masalah sistem pengelolaan
- Pencegahan lbh baik dari perbaikan
- Responsible Care
- Perbaikan berkelanjutan
1
Setelah tahun 1990-an
- Teknologi bersih
- Penegakan hukum
17. Pengembangan dan Struktur ISO 140001
Isu Lingkungan
• Pemanasan global
• Kebakaran Hutan
• Hujan asam
Tindakan Nyata
• UNEP (Stockholm 1972)
• SAGE (1991)
• Earth Summit (Rio 1992)
ISO - TC 207 (1993)
International Standard
ISO 14000 series
(Pada 15 Nov 2004 standart ISO 14001 :2004 dan
Pada tanggal 23 September terbit standar 14001:2015 new version)
Standard Regional
• BS 7750 (1992)
• EMAS
Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
18. Pengembangan dan Struktur ISO 140001
Bagian dari sistem manajemen yang digunakan untuk menetapkan
dan menerapkan kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek
penting lingkungannya yang terdiri dari :
struktur organisasi
kegiatan perencanaan
tanggung jawab
praktek
prosedur
proses
sumberdaya
Definisi ISO 14001:2015
Definisi Sistem Manajemen Lingkungan
19. ISO 14001 bukan sistem Manajemen Limbah (bagaimana cara
mengelola limbah perusahaan)
ISO 14001 adalah Sistem Manajemen Lingkungan, sehingga
dampak yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan tidak
mengganggu/ merusak lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001)
20. Mengembangkan praktik bisnis yang berkelanjutan &
memperbaiki praktik pengelolaan lingkungan untuk
mempersiapkan tantangan lingkungan dan peluang bisnis
(strategic environmental management)
Membantu perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan
(environmental performance)
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pemakaian bahan
baku, energi & sumber daya lain sehingga mengurangi
penggunaan B3 serta mengurangi jumlah limbah yang
dikeluarkan (Life cycle thinking/4R-
Reduce,ReUse,ReCycle,Recovery)
Mengurangi beban dokumentasi sistem manajemen dalam
mengejar praktek lebih ramah lingkungan
Pengembangan Struktur ISO 14001:20151
21. Pengembangan dan Struktur ISO 14000
EMS
ENVIRONMENTAL
MANAGEMENT
SYSTEM
14001 – SPESIFIKASI
14004 – GUIDELINES
14061 – GUIDELINES
FOR USING
ISO 14001 AND
ISO 14004 FOR
FORESTRY
LCA
LIFE CYCLE ANALYSIS
14040 - PRINSIP UMUM
14041 - INVENTORY ANALYSIS
14042 - IMPACT ASSESSMENT
14043 - IMPROVEMENT ASSESSMENT
14048 - PROVIDE INFORMATION
14047 - PROVIDE EXAMPLE
EPE
ENVIRONMENTAL
PERFORMANCE
EVALUATION
14031 – GUIDELINES
14032 – EXAMPLE
14063 – COMMUNICATION
EA
ENVIRONMENTAL
AUDITING
19011 – GUIDANCE FOR
AUDITING
14015 – IDENTIFY & ASSESS
ENV ASPECT
MANAGEMENT SYSTEM
(ORGANIZATION ORIENTED)
SUPPORTING
(PRODUCT ORIENTED)
EVALUATION & AUDIT
TOOLS
14050 - ISTILAH DAN DEFINISI
EL
ENVIRONMENTAL LABELING
14020 - PRINSIP DASAR
14021 - ISTILAH & DEFINISI
14024 - PRACTITIONER PROGRAMMES
(KRITERIA & PROSEDUR SERTIFIKASI)
14025 - TYPE III ENV LABELLING
Keluarga Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14000
1
23. 8
Klausul QMS ISO 14001:2015
0 Intoduction
1 Scope
2 Normative
References
3 Terms and Definitions
4 Context of the
organisation
5 Leadership
6 Planning
7 Support
8 Operation
9 Performance
Evaluation
10 Improvement
Struktur Lengkap ISO 140001
24. Siklus PDCA – dalam ISO 14001
Hubungan ISO 14001 dan siklus PDCA
Plan
Menetapkan sasaran-
sasaran dan proses-
proses yang penting
untuk mencapai hasil
yang sesuai dengan
kebijakan
lingkungannya
Do
Mengimplementasikan
proses-proses yang
sudah ditetapkan
Chek
Memantau dan
mengukur proses-
proses terhadap
kebijakan, sasaran dan
target, peraturan dan
persyaratan lainnya,
dan melaporkannya
Action
Mengambil tindakan-
tindakan untuk secara
berkelanjutan
memperbaiki kinerja
sistem manajemen
lingkungannya
1
32. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Implementation
• IER
• Environmental
Aspect, Impact
• Environmental
Legislations
• Environmental
Policy, Objective,
Target,
Programme
• Documentation
• Implementation
Certification
• Audit
• Corrective Action
• Award of
Certificate
Maintenance
• Surveillance
Audits
• Environmental
Objective,
Target,
Programme
Proses Penerapatan dan sertifikasi ISO 14001
33. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan Awal
Perencanaan Strategi
Desain dan Pengembangan
Implementasi / Penerapan
Evaluasi Kinerja Lingkungan
Audit & Tinjauan
Sertifikasi
34. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Tinjauan Awal Lingkungan
Audit Lingkungan di Lokasi
Laporan Persiapan
Presentasi Laporan
Laporan Tinjauan awal dan
persetujuan
35. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Strategi Perencanaan
Menyampaikan Rencana
Implementasi
Membuat Project Programmes
Menetapkan SC, MR dan
Project Teams
Membuat Daftar Peraturan
Perundang-undangan
Membuat Daftar Aspek dampak
Lingkungan
Membuat Tujuan, Sasaran dan
Program Lingkungan
36. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Desain dan
Pengembangan
Design Business Process
Membuat Manual Lingkungan
Memetakan persyaratan ISO
14001
Structure dokumentasi EMS
Membuat Prosedur Operasi
Membuat Instruksi Kerja
Membuat sistem Record
37. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
Strategi praktis dan efektif dalam menerapkan ISO 14001
Implementasi /
Penerapaan
Prosedur Penerapan
Menyiapkan catatan / Record
38. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Evaluasi Kinerja
Lingkungan
EMS Internal Audit
Monitor Tujuan dan Sasaran
Monitor Kinerja Operasi
Monitor Kinerja Perundangan
Monitor Program
39. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit & Tinjauan
Melaksanakan Management
Review
Pre-Assessment
Melaksanakan tindakan
Perbaikan
40. EMS ISO 14001:2015 : Perencanaan dan Penerapan
A Practical & Effective Strategy for ISO 14001 Implementation
Audit Sertifikasi
Audit Pihak Ke-tiga
(Certification Body)
Certification
Body
ISO 14001:2015
Certified
Company
41. EMS ISO 14001:2015 : Penerapan
Bagaimana yang melakukan Up-grading ?
Identifikasi persyaratan lama dengan baru
disesuaikan dengan kondisi perusahaan
Buat rencana implementasi
Lakukan pelatihan kepada pihak terkait
Update dokumen EMS terhadap persyaratan baru
Melibatkan semua Personil di Organisasi
Komunikasikan dengan Certification Body for
rencana transisi sertifikat
42.
43. Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang
dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui
pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse,
Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab
sosial (CSR/Comdev) dengan baik.
1. Effisiensi Energi
2. Penurunan Limbah B3
3. Penurunan Limbah Non B3
4. Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran
5. Keaneka-ragaman Hayati
6. Community Development
7. Penurunan Emisi
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
44. Penurunan Limbah Padat Non B3
1. Pengurangan sampah karton melalui upaya pengembalian kemasan box
botol (returnable box) dari supplier botol.
45. COMMUNITY DEVELOPMENT
Enhancing Livelihoods : Pemberian
komposter dan pelatihan pembuatan
pupuk dari ampas jamu sebagai pakan
ternak atau pupuk tanaman di area
Sawangan, Ciracas dan Cibubur.
46.
47. 0.1 LATAR BELAKANG
Mencapai keseimbangan tiga pilar keberlanjutan yaitu
harapan masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, transparansi dan akuntabilitas
Kondisi saat ini yang mengakibatkan tekanan pada
lingkungan dari polusi, tidak efisiennya penggunaan
sumber daya, pengelolaan sampah yang tidak benar,
perubahan iklim, degradasi ekosistem dan hilangnya
keanekaragaman hayati.
Organisasi diminta mengadopsi pendekatan sistematis
untuk pengelolaan lingkungan melalui penerapan SML
dengan tujuan memberikan kontribusi bagi pilar
lingkungan keberlanjutan.
48. Melindungi lingkungan dengan mencegah atau
mengurangi dampak lingkungan yang merugikan
Mengurangi efek negatif dari kondisi lingkungan di
organisasi
Membantu organisasi dalam pemenuhan kewajiban
kepatuhan
Meningkatkan kinerja lingkungan
Mengkomunikasikan informasi lingkungan kepada
pihak yang berkepentingan.
Menggunakan perspektif siklus hidup yang dapat
mencegah dampak lingkungan yang lebih luas
0.2 TUJUAN DARI SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
49.
50. 1 RUANG LINGKUP
Digunakan oleh organisasi dalam mengelola tanggung jawab
lingkungan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan
lingkungan keberlanjutan yang diharapkan meliputi:
- Peningkatan kinerja lingkungan
- Pemenuhan kewajiban kepatuhan
- Pencapaian tujuan lingkungan.
2 ACUAN NORMATIF
Tidak ada referensi normatif.
3 ISTILAH DAN DEFINISI
Untuk tujuan dokumen ini, istilah dan definisi berikut berlaku.
51. 4 KONTEKS ORGANISASI
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menetapkan masalah eksternal dan internal
untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen
lingkungan SML termasuk kondisi lingkungan yang dipengaruhi
oleh atau mampu mempengaruhi organisasi.
52. 4.2 MEMAHAMI KEBUTUHAN & HARAPAN PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN
Organisasi harus menetapkan:
a) pihak yang berkepentingan yang relevan
b) kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak berkepentingan
Pemerintah (KLH)
-Pemenuhan perundangan (AMDAL, UPL-UKL)
-Kewajiban moral menjaga lingkungan
-Kewajiban mengelola limbah dengan baik
Budaya Perusahaan
-Kebiasaan hemat energy
-Kebiasan memilah sampah
-Menjadikan slogan 3R diterapkan
Vendor
-Bekerjasama dalam pengelolaan limbah
-Memastikan setiap vendor turut menjaga lingkungan
Asuransi
-Bekerjasama bila terjadi keadaan darurat
-Sebagai perlindungan
53. 4.3 MENENTUKAN LINGKUP SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
Organisasi harus menentukan batas-batas & penerapan SML
dengan mempertimbangkan:
a) masalah eksternal dan internal
b) kewajiban kepatuhan
c) organisasi, fungsi dan batas-batas fisik
d) kegiatan, produk dan jasa;
e) kewenangan dan kemampuan untuk melakukan pengendalian
Setelah lingkup ditentukan, semua kegiatan, produk dan jasa perlu
dimasukkan dalam lingkup penerapan sistem manajemen
lingkungan.
Ruang lingkup harus dipertahankan sebagai informasi
didokumentasikan dan tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
54. 4.4 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, termasuk meningkatkan
kinerja lingkungan, organisasi harus menetapkan, menerapkan,
memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen
lingkungan sesuai dengan persyaratan Standar ini.
Organisasi harus
- mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh di konteks
organisasi dan kebutuhan dan harapan stakeholders saat
membangun dan memelihara sistem manajemen lingkungan.
55. 5 KEPEMIMPINAN
5.1 Kepemimpinan dan komitmen
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan
komitmen SML dengan :
a) mengambil akuntabilitas untuk efektivitas sistem
b) memastikan bahwa kebijakan dan sasaran lingkungan
ditetapkan dan kompatibel dengan arah strategis dan konteks
organisasi.
c) memastikan integrasi persyaratan SML ke dalam proses
bisnis organisasi.
d) memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk
sistem manajemen lingkungan yang tersedia.
56. 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara kebijakan lingkungan dengan :
a) sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, sifat, skala dan
dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.
b) menyediakan kera
d) mencakup komitmen untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.
e) mencakup komitmen untuk perbaikan berkesinambungan dari
SML untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
Kebijakan lingkungan harus:
- Dipertahankan sebagai informasi didokumentasikan
- Dikomunikasikan dalam organisasi
- Tersedia untuk pihak yang berkepentingan
57. 5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Kebijakan Lingkungan harus mencerminkan/berhubungan dengan aspek dan dampak dari
aktifitas, produk dan jasa.
How To ?
Tinjauan Awal Lingkungan
Persyaratan perundang-
undangan dan peraturan
Aspek lingkungan yang
berdampak penting
Umpan balik dari kejadian
ketidaksesuaian
sebelumnya
Praktek-praktek
pengelolaan lingkungan
yang ada
Aspek Lingkungan Penting
Lingkungan alami
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
- Kontaminasi tanah
Lingkungan buatan manusia
- Bahan berbahaya terhadap
kesehatan
- Bising dan gangguan lainnya
58. Kebijakan Lingkungan harus mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran.
Perbaikan Berkelanjutan Pencegahan Pencemaran
Pendekatan umum dari perbaikan
berkelanjutan adalah melalui penetapan
tujuan dan sasaran.
Kegiatan perbaikan berkelan-jutan
bervariasi tergantung dari lingkungan
organisasi, profil bisnis dan kondisi
finansial.
Penggunaan proses, praktik, material
atau produk yang menghindari,
mengurangi atau mengendalikan polusi,
yang bisa mencakup recycling, treatment,
Perubahan proses, mekanisme kendali,
penggunaan yang efisien dari sumberdaya
dan substitusi material
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
59. Menyediakan kerangka kerja untuk penetapan dan peninjauan tujuan-tujuan dan sasaran-
sasaran lingkungan
Kebijakan Lingkungan
Tujuan
Sasaran
Menjaga kualitas air di sekitar
perusahaan
Menurunkan kadar Biological Oxigen Demand
(BOD) - kebutuhan Oksigen Mikroorganisme
untuk mendegradasi bahan organik
Menurunkan sebesar 10 %
dari rata-rata tahun 2016
5.2 KEBIJAKAN LINGKUNGAN
60.
61. 5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
Pimpinan puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab &
wewenang yang relevan dan dikomunikasikan dalam
organisasi.
Manajemen puncak harus menetapkan tanggung jawab &
wewenang untuk :
a) memastikan bahwa SML sesuai dengan persyaratan ini
b) melaporkan kinerja SML, termasuk lingkungan kinerja, untuk
manajemen puncak.
62. Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh
pimpinan puncak
Sumber Daya Manusia
Teknologi
Finansial
Disediakan
Untuk mengendalikan aspek
penting lingkungan melalui :
Program manajemen lingkungan
Pengendalian operasional
Pemantauan dan Pengukuran
Tanggap darurat
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
63. Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
Struktur Organisasi
Deskripsi Kerja
Geographic Area
Ditetapkan
Didokumentasikan
Disampaikan
Dipastikan mengerti
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN
WEWENANG
64. 6 PERENCANAAN
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
6.1.1 Umum
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan. Ketika
merencanakan untuk SML, organisasi harus mempertimbangkan:
a) Isu internal dan eksternal
b) Persyaratan SML
c) Lingkup SML dan menentukan risiko dan peluang, yang terkait
dengan aspek lingkungan yang perlu ditujukan kepada:
- Memberikan jaminan dapat mencapai hasil yang diinginkan
- Mencegah/mengurangi efek yang tidak diinginkan
- Mencapai perbaikan terus-menerus.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya:
- Risiko dan peluang yang perlu ditangani
- Proses yang diperlukan sebagaimana yang direncanakan.
65. 6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Dalam lingkup SML, organisasi harus menentukan aspek
lingkungan dari kegiatan, produk dan layanan yang dapat
mempengaruhi, dan dampak lingkungan dengan
mempertimbangkan perspektif siklus hidup dengan
memperhitungkan:
a) perubahan, termasuk perkembangan direncanakan atau baru,
dan aktivitas baru atau diubah, produk dan jasa
b) kondisi abnormal dan situasi darurat yang diduga.
Organisasi harus menetapkan aspek-aspek lingkungan yang
signifikan dan dampak dengan menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasinya:
- Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait
- Kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek penting
- Aspek lingkungan penting.
66. Aspek Lingkungan
Element dari suatu aktifitas, produk
dan jasa nya organisasi yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
Dampak Lingkungan
Perubahan apapun terhadap
lingkungan, baik merugikan atau
menguntungkan, baik secara
keseluruhan atau sebagian yang
dihasilkan dari aspek penting dari
suatu organisasi
67. Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan
Aktifitas, Produk dan Jasa
Dari suatu organisasi
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Polusi Udara
Pemborosan sumberdaya
Gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja
dll
Sebab Akibat
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
68. Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan
Tetesan Solar
Uap NH3
Majun Bekas
Kaleng Bekas Tinta
Tinta Bekas
Asap hasil pembakaran
Pencemaran Tanah/Air
Pencemaran Udara
Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
Pencemaran Air/Tanah
Pencemaran Udara
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
69. 6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
Organisasi harus:
a) menentukan dan memiliki akses ke kewajiban kepatuhan yang
terkait dengan aspek lingkungan
b) menentukan bagaimana kewajiban kepatuhan ini berlaku untuk
organisasi
c) mengambil kewajiban kepatuhan ini pada saat penetapan,
penerapan, pemeliharaan dan meningkatkan SML.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi dari
kewajiban kepatuhan.
Kewajiban Kepatuhan dapat mengakibatkan risiko dan peluang
bagi organisasi.
71. Khas terhadap kegiatan (misalnya: izin operasi)
Khas terhadap produk dan jasa organisasi
Khas terhadap industri organisasi
Hukum lingkungan umum
Autorisasi dan lisensi (Peraturan yang ditetapkan oleh
pengelola kawasan industri)
Persyaratan perusahaan induk
Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
Protokol/Konvensi
Peraturan ada dalam berbagai bentuk
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
72. 1. UUD 45
2. Ketetapan MPR
3. Undang-undang
4. Perpu UU
5. Keputusan Presiden
6. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup
7. Keputusan Mentri terkait
8. Kep-Ka Bapedal
9. Perda
10. Kep. Gubernur/Kepala daerah tingkat I/II
11. Peraturan kawasan industri terkait
12. Peraturan induk perusahaan
13. Persyaratan lainnya
Hirarki Peraturan Perundang-undangan Bidang Lingkungan
Hidup di Indonesia
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
73. Klasifikasi Peraturan Perundang-undangan Bidang
Lingkungan Hidup di Indonesia
Perusahaan
Bahan dan LB3
1. PP 18 th 1999 Pengelolaan
LB3
2. PP 85 th 1999 Jo. PP 18 th
1999
3. PP 74 th 2001 B3
4. Kep. 05/BAPEDAL/09/1995
Simbol dan Label Limbah B3
5. Kep. 255/BAPEDAL/08/1996
Cara penyimpanan dan
pengumpulan minyak pelumas
bekas
6. dll
Pencemaran Udara
1. PP 41 th 1999 Pengendalian
Pencemaran Udara
2. Kep. Men LH No.45 th 1997
Indeks Standart Pencemaran
Udara
3. Kep. Men LH No.50 th 1996
Baku mutu tingkat kebauan
4. dll
Pencemaran Air
1. PP No.82 th 2001 Pengelolaan
kualitas air dan pengendalian
pencemaran air
2. Kep. Men LH No.51 th 1995
Baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri
3. dll
AMDAL
1. PP No.27 th 1999 AMDAL
2. Kep. Men LH No. 17 th 2001
Usaha/kegiatan wajib AMDAL
3. UKL/UPL
6.1.3 KEWAJIBAN KEPATUHAN
74. 6.1.4 PERENCANAAN
Organisasi harus merencanakan:
a) untuk mengambil tindakan untuk mengatasi nya:
1) aspek lingkungan penting
2) kewajiban kepatuhan
3) Dampak dan peluang yang diidentifikasi
b) bagaimana:
1) mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses
SML atau proses bisnis lainnya
2) mengevaluasi efektivitas tindakan.
Ketika merencanakan tindakan ini, organisasi harus
mempertimbangkan pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan
operasional dan bisnis.
75. Mengidentifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
DAMPAK
Pencemaran Tanah atau Air
KEGIATAN
Penanganan
Bahan
Berbahaya
2. Identifikasi aspek-aspek
lingkungan kegiatan, produk
atau jasa.
Pertimbangkan kondisi Normal,
Abnormal, Start-up/Shut-down,
emergency.
1. Pilih kegiatan, produk atau jasa
3. Identifikasi berbagai dampak
lingkungannya
4. Evaluasi tingkat penting dampak
ASPEK
Potensi terjadinya kecelakaan tumpahan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
76. Thinking Method for identifying -> Brainstorming
Aktifitas/Produk/Jasa
Man
Machine
Method
Material
Produk
Scrap
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
77. Mengevaluasi tingkat penting dampak lingkungan :
Hal – hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan
Faktor Lingkungan
kejadian
Jumlah Probabilitas orang
terkena dampak
Luas sebaran dampak
Lama dampak berlangsung
Intensitas dampak
Jumlah unsur lingkungan lain
terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Sifat keberbalikan dampak
Faktor Bisnis
Hukum atau peraturan
perundangan
Kesulitan mengubah
dampak
Biaya pengubahan dampak
Dampak perubahan
terhadap kegiatan dan
proses lain
Pandangan pihak-pihak
terkait
Dampak terhadap citra
perusahaan di masyarakat
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
RISIKO & PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
78. Apa yang harus dilakukan dengan
dampak penting Lingkungan
Aspek Penting
Tujuan dan
Sasaran
Pengendalian
Operasional
Pemantauan
dan Pengukuran
Pengendalian
Kondisi darurat
Program Manajemen
Lingkungan
6.1.2 ASPEK LINGKUNGAN
RISIKO DAN PELUANG YANG TERIDENTIFIKASI
79. 6.2 TUJUAN LINGKUNGAN DAN PERENCANAAN UNTUK
MENCAPAINYA
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
Organisasi harus menetapkan tujuan lingkungan pada fungsi dan
tingkat, dengan melihat aspek lingkungan penting dan kewajiban
kepatuhan serta mempertimbangkan risiko dan peluang.
Tujuan lingkungan harus:
a) konsisten dengan kebijakan lingkungan
b) terukur (jika memungkinkan)
c) dipantau
d) dikomunikasikan
e) diperbarui sesuai
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada
tujuan lingkungan.
80. 6.2.2 TINDAKAN PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
LINGKUNGAN
Ketika merencanakan dan mencapai tujuan lingkungannya, Organisasi
harus menetapkan:
a) apa yang akan dilakukan
b) sumber daya apa yang akan diperlukan
c) yang akan bertanggung jawab
d) ketika akan selesai
e) bagaimana hasil akan dievaluasi, termasuk indikator untuk memantau
kemajuan ke arah pencapaian tujuan lingkungan terukur.
Organisasi harus mempertimbangkan bagaimana tindakan untuk
mencapai tujuan lingkungannya dapat diintegrasikan ke dalam proses
bisnis organisasi.
81. Tujuan dan Sasaran harus konsisten dengan Kebijakan
Lingkungan
Kebijakan Lingkungan
Objective 1 Objective 2 Objective 3
Target 2 a Target 2 b Target 2 c
Kami berkomitmen untuk
Mengurangi Limbah Padat
Mengurangi limbah padat
kemasan
35 % dari penggunaan
Tahun 2016
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
82. Tujuan dan Sasaran bisa terukur/tidak terukur
MeasurableNonMeasurable
S pecific
M easurable
A chievable
R ealistic
T imeline
Meningkatkan kualitas udara ambient sebesar 10 %
dari kualitas udara tahun 2016 pada tahun 2006
Mengurangi penggunaan timah dengan kadar Pb
Sebesar 5 % dari penggunaan timah pada
tahun 2016
Memperbaiki komunikasi dengan masyarakat sekitar PT. XYZ
untuk menjamin kesepahaman terkait dengan isu-isu
lingkungan
Meningkatkan kesadaran karyawan PT. XYZ akan
pentingnya menjaga kualitas lingkungan hidup
6.2.1 TUJUAN LINGKUNGAN
83. 7 DUKUNGAN
7.1 SUMBER DAYA
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pembentukan, implementasi, pemeliharaan dan
perbaikan berkesinambungan dari SML.
Penyediaan sumber daya yang cukup harus disediakan oleh
pimpinan puncak
Sumber Daya
Manusia
Teknologi
Finansial
Disediakan
Untuk mengendalikan aspek
penting lingkungan melalui :
Program manajemen lingkungan
Pengendalian operasional
Pemantauan dan Pengukuran
Tanggap darurat
84. 7 DUKUNGAN
7.2 KOMPETENSI
Organisasi harus:
a) menentukan kompetensi yang diperlukan dari orang melakukan
pekerjaan di bawah kendalinya yang mempengaruhi kinerja lingkungan
dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan
b) memastikan bahwa orang-orang ini yang kompeten atas dasar
pendidikan, pelatihan atau pengalaman
c) Bahwa kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek lingkungan dan
dampak lingkungan
d) di mana berlaku, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas dari tindakan yang
diambil.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai
bukti kompetensi.
85. Kompetensi
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
Pastikan orang-orang yang pekerjaannya
terkait dengan dampak penting
lingkungan atau orang yang bekerja atas
nama perusahaan harus kompeten
terhadap
- Pelatihan
- Pendidikan atau
- Pengalaman
7.2 KOMPETENSI
86. Pelatihan
Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
Training
Need
Analysis
Karyawan mengerti :
1. Kesesuaian dengan Kebijakan,
prosedur dan persyaratan SML
2. Aspek penting lingkungan baik
aktual maupun potensial terkait
dengan aktifitasnya, termasuk
dampak positif dari kinerja yang
membaik
3. Tugas dan tanggung jawab
4. Dampak terhadap lingkungan
jika terjadi penyimpangan
dengan prosedur
7.2 KOMPETENSI
87. 7.3 KESADARAN
Organisasi harus memastikan bahwa orang-orang
melakukan pekerjaan di bawah kendali organisasi
menyadari:
a) kebijakan lingkungan
b) aspek lingkungan yang signifikan dan dampak
lingkungan
c) kontribusi mereka terhadap efektivitas SML termasuk
manfaat dari kinerja lingkungan ditingkatkan;
d) implikasi dari tidak sesuai dengan persyaratan sistem
manajemen lingkungan termasuk tidak memenuhi
kewajibannya sesuai organisasi.
88. 7.4 KOMUNIKASI
7.4.1 UMUM
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara proses yang dibutuhkan untuk komunikasi
internal dan eksternal yang relevan untuk SML, termasuk:
a) pada apa yang akan berkomunikasi
b) ketika berkomunikasi
c) dengan siapa berkomunikasi
d) bagaimana berkomunikasi
Organisasi harus menyimpan informasi
didokumentasikan sebagai bukti komunikasinya, yang
sesuai.
89. Komunikasi
Internal Eksternal
Kegiatan internal komunikasi harus
dilakukan terkait dengan keefektifan
sistem manajemen lingkungannya.
Bisa dilakukan melalui buletin, papan
pengumuman, environment meeting, e-
mail dll
Penerimaan
Pendokumentasian
Tanggapan
Keluhan lingkungan
dari masyarakat
sekitar, dari
pemerintahan dll
Organisasi dapat mengkomunikasikan aspek penting lingkungannya kepihak
luar. Jika diputuskan untuk dikomunikasikan, keputusannya harus dinyatakan
dalam suatu dokumen dan menetapkan mekanismenya (annual report,
pelaporan dg media koran, website atau pertemuan dg komunitas sekitar).
7.4.2 KOMUNIKASI INTERNAL & 7.4.3 KOMUNIKASI EKSTERNAL
90. 7.5 INFORMASI DOKUMENTASI
7.5.1 UMUM
Sistem manajemen lingkungan organisasi meliputi:
a) didokumentasikan informasi yang diperlukan oleh standar ini
b)didokumentasikan informasi ditentukan oleh organisasi sebagai
diperlukan untuk efektivitas SML
Untuk kontrol informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani
kegiatan-kegiatan berikut sebagaimana berlaku:
- Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan
- Penyimpanan dan pelestarian, termasuk pelestarian keterbacaan
- Kontrol perubahan (misalnya kontrol versi)
- Retensi dan disposisi.
Informasi didokumentasikan asal eksternal ditentukan oleh organisasi
yang akan diperlukan untuk perencanaan dan operasi SML harus
diidentifikasi, sesuai, dan dikendalikan.
91. 7.5.2 MEMBUAT DAN MEMPERBARUI
Ketika membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,
organisasi harus memastikan tepat:
a) identifikasi dan deskripsi (judul, tanggal, penulis, nomor referensi)
b) format (bahasa, versi software, grafis) dan media (kertas, elektronik)
c) disetujui untuk kesesuaian dan kecukupan.
7.5.3 PENGENDALIAN INFORMASI DIDOKUMENTASIKAN
Informasi yang didokumentasikan diperlukan oleh SML harus
dikendalikan untuk memastikan:
a) tersedia dan cocok untuk digunakan, di mana dan kapan diperlukan
b) dilindungi secara memadai (hilangnya kerahasiaan, penggunaan
yang tidak benar).
92. 8 OPERASIONAL
8.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, kontrol dan menjaga
proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan SML, dan untuk
melaksanakan tindakan yang diidentifikasi oleh:
- Menetapkan kriteria operasi untuk proses
- Melaksanakan pengendalian proses, sesuai dengan kriteria operasi.
Pengendalian dapat diimplementasikan mengikuti hirarki (eliminasi,
substitusi, administrasi).
Organisasi harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan
meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil
tindakan untuk mengurangi dampak yang diperlukan.
Organisasi harus memastikan bahwa proses outsourcing dikendalikan
atau dipengaruhi. jenis dan tingkat pengendalian yang akan diterapkan
pada proses harus ditetapkan.
93. Aspek dan Dampak
Lingkungan
Aspek dan Dampak Penting
Lingkungan
How To
Kendali
Operasional
1. Mengolah aspek penting
lingkungan yang
teridentifikasi
2. Memastikan kesesuaian
dengan peraturan
perundang-undangan
dan persyaratan lainnya
3. Pencapaian tujuan dan
sasaran dan menjamin
konsistensi dengan
kebijakan lingkungan
(komitmen pencegahan
pencemaran lingkungan
dan perbaikan ber-
kelanjutan)
4. Menghindari atau
meminimalkan resiko-
resiko lingkungan
8 OPERASIONAL
94. Organisasi harus:
a) merespon dengan merencanakan tindakan untuk mencegah atau mengurangi
dampak lingkungan yang merugikan dari situasi darurat
b) menanggapi situasi darurat yang sebenarnya
c) mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi dari
situasi darurat, sesuai dengan besarnya darurat dan dampak lingkungan yang
potensial
d) secara berkala menguji tindakan respon yang direncanakan, bila
memungkinkan
e) secara berkala meninjau dan merevisi proses dan tindakan respon
direncanakan, khususnya setelah terjadinya situasi darurat
f) memberikan informasi dan pelatihan yang relevan terkait dengan kesiapan dan
tanggap darurat, seperti kepada pihak yang berkepentingan terkait, termasuk
orang yang bekerja di bawah kendalinya.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan
untuk memiliki keyakinan bahwa proses yang dilakukan sebagaimanai yang
direncanakan.
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
95. Potensi/Aktual kondisi darurat/Kecelakaan
Kondisi Darurat
(Potensi/Aktual)
Emisi ke udara
(Kebocoran gas B3,
Dust collector yang tidak
berfungsi
Polusi Tanah/Air
(Tanki solar yang bocor dg
kuantitas yang besar,
WWTP yang tidak
berfungsi)
Ledakan/Kebakaran
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
96. Siklus Penanganan Kondisi Darurat dan Kecelakaan
Mengidentifikasi
Menanggapi
Mencegah ->Meredakan
Meninjau
Disimulasikan jika
memungkinkan
8.2 KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
97. 9 EVALUASI KINERJA
9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI
9.1.1 UMUM
Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja
ingkungannya.
Organisasi harus menetapkan:
a) apa yang perlu dipantau dan diukur;
b) metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi untuk
memastikan hasil yang valid;
c) kriteria yang organisasi akan mengevaluasi kinerja lingkungan
d) ketika pemantauan dan pengukuran harus dilakukan;
e) ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisa dan dievaluasi.
Organisasi harus memastikan bahwa dikalibrasi atau diverifikasi pemantauan dan
pengukuran peralatan digunakan dan dipelihara, yang sesuai.
Organisasi harus mengevaluasi kinerja lingkungan dan efektivitas sistem
manajemen lingkungan.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai bukti
pemantauan, pengukuran, analisis dan hasil evaluasi.
98. Jadwal berkala
Untuk pemantauan
Kegiatan Pemantauan
(Pengumpulan data)
Tindakan perbaikan
Jika terjadi penyimpangan
Dg standart
When, Where, How,
Who, What (BoD, CoD, pH,
jumlah scrap dll)
Pastikan alat pemantauan
terkalibrasi/terverifikasi.
Trend dalam bentuk
Grafik akan
sangat membantu
Bandingkan dengan target
(peraturan perundang
-undangan, internal target)
9.1 PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS DAN EVALUASI
99. 9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses
yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban
kepatuhan.
Organisasi harus:
a) menentukan frekuensi yang sesuai akan dievaluasi;
b) mengevaluasi kepatuhan dan mengambil tindakan jika diperlukan
c) mempertahankan pengetahuan dan pemahaman status kepatuhan.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai
bukti dari hasil evaluasi kepatuhan.
100. No Undang-undang Judul Rangkuman
2PPNo.18Tahun1999PengelolaanLimbah
BahanBerbahayadan
Beracun
BabIVKegiatanPengelolaan
BagianKedua(Pengemasan)
Pasal28
1.SetiapkemasanLB3wajibdiberisimboldanlabelygmenunjukkankarakteristikdan
jenislimbah
Bagianketiga(Penyimpanan)
Pasal29
1.PenyimpananLB3sesuaidenganpersyaratan(karakteristiklimbah)
2.Syaratpenympanan:bebasbanjir,tdkrawnbencanaalam,diluarkawasanlindung
dansesuaidgrencanatataruang.
DAFTARPERATURANGPERUNDANG-UNDANGANPT.XYZ,tbk
Hasil dari 6.1.3 Kewajiban Kepatuhan
Setelah ditetapkan daftar peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya yang berlaku, maka
harus ada mekanisme yang terdokumentasi untuk
memastikan kesesuaiannya termasuk catatannya.
9.1.2 EVALUASI KEPATUHAN
101. 9.2 AUDIT INTERNAL
9.2.1 UMUM
Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk
memberikan informasi apakah SML sesuai dengan :
1) persyaratan organisasi
2) persyaratan standar
b) secara efektif diimplementasikan dan dipelihara.
9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit
internal termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab dan pelaporan audit internal.
Organisasi harus:
a) menentukan kriteria audit dan lingkup untuk setiap audit
b) pilih auditor dan pelaksanaan audit untuk memastikan objektivitas dan
kenetralan proses audit
c) memastikan bahwa hasil audit tersebut dilaporkan kepada manajemen
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti
pelaksanaan program audit dan hasil audit.
102. Penetapan Program Internal Audit
- Tujuan, lingkup
- Sumber daya
- Prosedur
Pelaksanaan Program Internal Audit
- Jadwal (kepentingan lingkungan)
- Tetapkan tim audit
- Pengarahan aktifitas audit
- Pemeliharaan catatan
Pemantauan dan Pengkajian program
internal audit
- Identifikasi kebutuhan utk
koreksi
- Identifikasi kebutuhan CA/PA
- Identifikasi peluang perbaikan
Kompetensi &
Evaluasi internal
auditor
Aktifitas
Internal Audit
Perbaikan Program
Internal Audit
P
D
C
A
9.2 AUDIT INTERNAL
103. 9.3 KAJIAN MANAJEMEN
Manajemen puncak harus meninjau SML organisasi, pada interval yang
direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas.
Tinjauan manajemen harus mencakup pertimbangan :
a) status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;
b) perubahan pada :
1) masalah eksternal dan internal yang relevan dengan SML
2) kebutuhan & harapan dari pihak yang berkepentingan, termasuk kepatuhan
3) aspek lingkungan penting
4) risiko dan peluang
c) sejauh mana tujuan lingkungan telah dicapai
d) informasi tentang kinerja lingkungan organisasi, termasuk tren di :
1) ketidaksesuaian dan tindakan korektif
2) pemantauan dan pengukuran hasil
3) pemenuhan kewajiban kepatuhan
4) hasil audit
e) kecukupan sumber daya
f) komunikasi kepada dari pihak yang berkepentingan termasuk keluhan
g) peluang untuk perbaikan terus-menerus.
104. Output dari tinjauan manajemen harus mencakup :
- Kesimpulan pada kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SML
- Keputusan yang berkaitan dengan peluang peningkatan berkelanjutan
- Keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan perubahan pada SML
- Tindakan, jika diperlukan, ketika tujuan lingkungan belum tercapai;
- Kesempatan untuk meningkatkan integrasi SML dengan proses bisnis
- Implikasi untuk arah strategis organisasi.
Organisasi harus menyimpan informasi didokumentasikan sebagai bukti
hasil tinjauan manajemen.
105. 10 PENINGKATAN
10.1 UMUM
Organisasi harus menetapkan peluang untuk perbaikan dan menerapkan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari
SML.
10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi harus:
a) Menanggapi ketidaksesuaian sebagaimana berlaku:
1) mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki
2) Mengambil konsekuensi, termasuk mengurangi dampak
b) mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terulang atau terjadi dengan cara :
1) meninjau ketidaksesuaian
2) menentukan penyebab dari ketidaksesuaian
3) menentukan apakah ketidaksesuaian ada, atau berpotensi terjadi
c) mengimplementasikan tindakan yang diperlukan
d) meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan
e) membuat perubahan pada sistem manajemen lingkungan, jika perlu.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasikan sebagai bukti
hasil dari setiap tindakan korektif.
107. Ketidaksesuaian
Aktual
(Tindakan Perbaikan)
Potensi
(Tindakan Pencegahan)
Kinerja Sistem Kinerja Lingkungan
- Tujuan dan Sasaran Tidak tercapai
- Penanggung jawab kondisi darurat
tumpahan H2SO4 tidak ditetapkan
- Penanggungjawab tidak ditetapkan
untuk program “waste reduction”
- Target pengurangan energi tidak
tercapai
- Kadar BOD yang melebihi target
- Kendali operasional tidak terpenuhi
10.2 KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKTIF
108. 10.3 PERBAIKAN TERUS MENERUS
Organisasi harus terus meningkatkan kesesuaian,
kecukupan dan efektivitas sistem manajemen lingkungan
untuk meningkatkan kinerja lingkungan.