PT Unilever Indonesia melakukan analisis SWOT untuk menentukan strategi bisnisnya. Dokumen ini menjelaskan sejarah, visi, misi, dan strategi bersaing PT Unilever Indonesia, seperti diferensiasi produk dan kepemimpinan harga rendah.
Similar to (Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susriyanti, mahasiswa s1 m2 budaya dalam bisnis 20182 upi yptk padang
1. BUDAYA DALAM BISNIS
“ANALISIS SWOT PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
RESI NOVIA SARI 16101155310097
JULIA DIANA PUTRI 16101155310079
LILIS MIRIANTI 16101155310082
WITRI ANDRI YANI 16101155310649
DOSEN : Susriyanti, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2019
2. 1
ANALISIS BISNIS MENGGUNAKAN SWOT PADA PT
UNILEVER INDONESIA TBK
I. PENDAHULUAN
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif
sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam
persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran yang
dijalankannya . Produk–produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang
berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan
mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga. Unilever
Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT.Lever Brothers Indonesia dan pada
30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT.Unilever Indonesia Tbk. Unilever
Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier. PT.Unilever
memberikan produk-produk yang berkualitas yang dapat diterima oleh masyarakat
kalangan atas maupun bawah, dengan penjualan yang semakin tahun
semakin meningkat PT.Unilever berhasil menjadi yang terbaik
baik di Indonesia maupun di luar negri.
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
3. 2
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
(Strategi Planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini
disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi
adalah Analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis
terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan
lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari
analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin
memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki
perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan
yang ada.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sejarah PT.Unilever Indonesia
PT.Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun
1930. Perusahaan ini mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan,
minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik Unilever
adalah: Rinso, Sunsilk, Dove, dan Clear.
Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:
PT Anugrah Lever
Didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain
dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
PT Technopia Lever
4. 3
Didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan
impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos
PT Knorr Indonesia
Diakuisisi pada 21 Januari 2004
PT.Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di
Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT.Unilever Indonesia. Dengan akta
no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT.Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23
Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998
Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang
saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari
Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris
dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli
2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman
5. 4
dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum
Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris
No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian
pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu
Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-
TH.2000.
2. Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan
pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi
menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
1) Visi
Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”
2) Misi
Misi Unilever adalah:
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan
komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala
proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang
tinggi.
6. 5
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
Kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin
bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali
tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu
dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
3) Tujuan dan Prinsip
Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar
tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami,
komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”
Adapun tujuan corporate kami yaitu:
Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan
bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari
tanggung jawab corporate kami.
Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara, melalui
brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui
kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan
masyarakat.
Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani
dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
7. 6
Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola
bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang
menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever,
dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung
pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai
dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan
bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh
prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan
dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
3. Strategi Bersaing PT. Unilever
Strategi adalah pendekatan (cara) umum yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-
cara yang bersifat spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih.
Nah, setelah kita mengetahui perbedaan dari kedua kata tersebut saya akan membahas
penerapan Manajemen Strategi dan taktik di perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.
PT.Unilever Indonesia Tbk. adalah Perusahaan multinasional yang
memasarkan berbagai barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi,
kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat
para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan.
Ada beberapa cara jitu yang di lakukan perusahaan ini agar dapat tetap
bersaing di tengah ketat nya pasar terutama dari pesaing-pesaing mereka, pesaing
utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft Foods memiliki penjualan di kira-
kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan
8. 7
utama Unilever, memiliki penetrasi pasar di hampir setiap negara di dunia( bukti
bahwa perusahaaan unilever merupakan perusahaan global ). Pesaing-pesaing lainnya
:PT.Wings, PT.Kao, PT.Mandom, PT.Johnson & Jhonson. Selain itu, Unilever harus
mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan
kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai cara yang bisa di terima
masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran:
1) Differensiasi Produk
Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih
menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah,
terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga
lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand
and innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna,
terutama pada kategori hair, male grooming, home and personal, serta food
and beverages di tahun lalu.
Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan
bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yangmeliputi harga yang
mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan promosi yang
memadai.cSimpulan yang dapat ditarik dari konsep keunggulan bersaing
melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan
produk unik yang memberikan tingkat keuntungan diatas rata-rata yang
mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan
proses.
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,
tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan
yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
9. 8
2) Kepemimpinan Harga Rendah
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, Wal-
Mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili Wal-
Mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada
pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal
titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan
mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat Wal-Mart.
Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko Wal-Mart dan
mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan
dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web.Sistem ini mampu
membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
3) Segmentasi Produk
Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga
membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan
wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-
keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia,
ras dan batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan formulanya yang
hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau
bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak
muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung
suka rasa manis). Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi
juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-
daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi
10. 9
karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di
tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang
sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya
4) Berfokus Pada Peluang Pasar
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda
dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-
bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-
perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan
produk-produk pesaing lainnya.
5) Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok.
Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat
suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever
Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui
media cetak, sponsorship, mengadakan event-event.
6) Strategi Penjualan atau Promosi
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
Periklanan yaitu semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide,
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
Promosi Penjualan yaitu Berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
11. 10
Hubungan Masyarakat dan Publisitas yaitu berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
Penjualan Secara Pribadi yaitu interaksi langsung dengan satu calon
pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
dan menerima pesan
Pemasaran Langsung yaitu penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka
Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
Advertising
Consumer Sales Promotion
Trade Promotion and Co-Marketing
Packaging. Point Of Purchase
Personal Selling
Public relations
Brand Publicity
Corporate Advertising
The Internet
Direct Marketing
Experiantial contact: Event, sponsorship
Customer Service
Word Of Mouth
12. 11
7) Strategi Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan,
penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok
kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal.Tahap
pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi.
Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM
dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan
hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan,
supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan
kesehatan kerja.Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia
tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.
Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan
selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih
dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak
langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika
diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan
menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian
utama di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud
dalam visi kami: ‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk
pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus
dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan
terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan
karyawan.Agar dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan
13. 12
pada dinamika antara organisasi dan manusianya.Energi inilah yang
membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah
intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional
dengan menyentuh hati mereka. Kami menginginkan tim yang beranggotakan
orang-orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan
melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus menikmati
proses dalam mencapainya.
Memupuk Kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya
manusia yang tepat.Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan
tenaga untuk pengembangan karyawan.Pendekatan ini secara penuh
mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja.Kami mengidentifi
kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian
mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan.Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan
program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profile kami
menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.
Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk
menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona
kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang
terbaik.
8) Strategi Operasi
Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan efektivitas
penggunaan air di pabrik Rungkut, Jawa Timur dalam strategi winning with
continous improvement. Isu kelangkaan air dan sanitasi tidak luput dari
perhatian Unilever Indonesia. “Dengan menurunkan jumlah limbah produksi,
kami menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya, yang pada akhirnya akan
meningkatkan marjin dan menurunkan resiko.
14. 13
9) Strategi Teknologi Informasi
Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi
informasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT.Unilever menjalankan
Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).
Strategi ini merupakan upaya perusahaan untuk memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan
pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-
organisasi produknya.
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencana strategis (Strategi Planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman
(Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).
4. Penelitian Terdahulu
Menurut Edi Pramono Muliawan Dkk (2015) dalam penelitiannya yang
berjudul “Penerapan Strategi Pemasaran Pt. Unilever Indonesia Tbk Cabang
Makassar”. Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal pada pt unilever indonesia
tbk cabang makassar menunjukkan bahwa posisi strategi perusahaan berada pada
posisi rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi
15. 14
kelemahan internalnya, dimana kekuatan utama perusahaan adalah kegiatan promosi
melalui iklan produk shampoo sunsilk yang menarik, sedangkan kelemahan utamanya
adalah kinerja organisasi yang tidak efisien serta keterbatasan modal yang dimiliki
perusahaan. Selanjutnya stabilitas ekonomi yang relatif baik menjadi peluang sangat
besar untuk dimanfaatkan oleh perusahaan, sedangkan ancaman terbesar yang
dihadapi perusahaan adalah ancaman produk pesaing dengan harga lebih rendah.
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang perlu dipertimbangkan untuk diterapkan
perusahaan antara lain: meningkatkan promosi penjualan shampoo sunsilk dan
mengutamakan kepuasan konsumen dengan tetap memperhatikan kualitas produk.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu memperluas pangsa pasar yang lebih besar
melalui usaha pemasaran yang lebih gencar serta berusaha memenuhi setiap pesanan
sesuai volume permintaan pelanggan. Dengan demikian, strategi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan penjualan shampoo sunsilk sehingga akan menambah
keuntungan bagi perusahaan.
Menurut Abdul Haris Harahap dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
SWOT Pada Pt. Unilever Tbk “. Menghasilkan berdasarkan analisa SEAT, PT.
Unilever Tbk. harus tetap mempertahankan produk-produkterbaik dan yang bervariasi
dari mereka serta memanfaatkan peluang dalam teknologi daninformasi yang semakin
maju. Banyaknya pesaing baru seharusnya bukan menjadi masalah besar bagi
PT.Unilever Tbk, dengan inovasi kemasan produk, periklanan, promo menarik,
pelayanan masyarakat serta pedulilingkungan sudah menjadi bayangan yang jelas
bagaimana perusahaan ini berjalan. Pengembangan pasar, produk, serta efsiensi biaya
akan sangat membantu perusahaan unilever dalam menghadapi harga produk yang
mahal, menjaga hubungan dengan konsumen sertapemasok dan dapat menjadi
pertimbagan untuk skala jangka panjang.
Menurut Sudar sono dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa analisis
SWOT yang dilakukan terhadap perusahaan penghasil produk kebutuhan kontinual
masyarakat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PT Unilever memiliki keunggulan
dibandingkan dengan perusahaan penghasil produk kebutuhan kontinual masyarakat
16. 15
lainnya. PT Unilever selalu berinovasi dalam menciptakan sebuah produk serta terus
melakukan pengembangan terhadap produk yang sudah ada, sedangkan perusahaan
lainnya cenderung mengikuti produk-produk yang sudah ada dan booming
sebelumnya. Image yang sudah tercipta pun cenderung lebih positif ke arah PT
Unilever yang selalu berusaha mengikuti perkembangan zaman serta memahami
kebutuhan masyarakat modern yang kian waktu kian konsumtif dan cenderung lebih
selektif terhadap suatu produk yang akan dibeli, karena di pasaran produk sejenis
dapat diperoleh dengan berbagai macam merk yang cukup kompetitif dalam
segi penjualan produknya karena kualitasnya pun bersaing. Walaupun PT Unilever
cenderung lebih unggul dari beberapa perusahaan lainnya seperti PT Wings Group,
namun PT Wings Group juga terlihat cukup jeli dalam mengamati pasar dan seolah
juga sangat memahami kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan produk
yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.
III. PEMBAHASAN
Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan Matriks SOWT. Matriks
SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan untuk menentukan
strategi yang ditempuh berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman
perusahaan. Tahapan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:
1. Menyusun daftar peluang dan dan ancaman eksternal perusahaan serta
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
2. Menyusun strategi SO (Strength,Opportunity) dengan cara mencocokkan
kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal.
3. Menyusun strategi WO (Weakness,Opportunity) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal.
4. Menyusun strategi ST (Strength,Threat) dengan cara mencocokkan
kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal.
17. 16
5. Menyusun strategi WT (Weakness,Threat) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal.
Keterangan:
Skor 1 adalah tidak setuju
Skor 2 adalah cukup setuju
Skor 3 adalah setuju
Skor 4 adalah sangat setuju
Tabel 1
Faktor-faktor Internal Kunci PT. Unilever Indonesia Tbk
No Keterangan Skor
1 Kekuatan (Strenght)
1) Promosi Produk yang Efektif 4
2) Pemimpin Pasar Terbaik 4
3) Tim Produksi yang Terampil 4
4) Kerjasama Erat dengan Para Pemasok 4
5) Jaringan Distribusi Hingga Ke Daerah – Daerah 4
2 Kelemahan (weakness)
1) Jumlah Karyawan Yang terlalu banyak 2
2) Lambatnya Konsolidasi Intern dalam Pengambilan
Keputusan
2
3) Rendahnya Penjualan Terhadap Produk Tertentu 4
4) Ketidakjelasan Sertifikat Halal Terhadap Produk Tertentu 4
5) Sulitnya Koordinasi Kegiatan Antar Departemen yang
Mempunyai Agenda Jadwal Sendiri – sendiri
2
18. 17
Analisis Tabel
Pada faktor internal terdapat 5 faktor kekuatan (strength) yang mempengaruhi
internal bagi PT. Unilever. Kelima hal tersebut diantaranya yaitu; Promosi Produk
yang Efektif, Pemimpin Pasar Consumer Goods, Tim Produksi yang Terampil,
Kerjasama Erat dengan Para Pemasok, dan Jaringan Distribusi Hingga Ke Daerah –
Daerah. Kelima factor kunci tersebut memperoleh skor 4 di setiap poin pernyataaan
yang disediakan, dimana poin 4 menunjukkan bahwa sangat setuju terhadap
pernyataan tersebut. Kekuatan pertama adalah promosi produk yang efektif sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan sehingga perlu strategi
promosi terbaik. Selanjutnya, pemimpin pasar yang baik menjadi kekuatan untuk
terus memperjual belikan produk dipasaran lebih luas lagi. Selanjutnya, tim produksi
yang terampil sangat berpengaruh sehingga bisa memberikan hasil produksi yang
terbaik. Selanjutnya, kerjasama erat dengan para pemasok menjadi hal yang sangat
penting untuk memperlancar usaha diberbagai tempat. Dan yang terakhir jaringan
distibusi hingga ke daerah-daerah menjadi kekuatan penting karena memang produk
harus dikenal hingga ke pelosok daerah sehingga perlu jaringan distribusi sebaik
mungkin untuk menjangkau dan memenuhi kepuasan konsumen lebih luas lagi.
Sehingga bias ditarik kesimpulan bahwa promosi produk yang dilakukan perusahaan
terbilang sangat efektif sehingga mampu untuk menjadi pemimpin pasar yang baik
bagi konsumen yang dilengkapi dengan tim produksi terampil dalam bekerja dengan
kerjasama erat dengan para pemasok sehingga bias memiliki jaringan distribusi
hingga ke daerah-daerah terpencil. Itulah kelima factor kunci yang menjadi kekuatan
terbesar sehingga PT.Unilever Indonesia Tbk masih bias Berjaya sampai saat ini.
Selanjutnya factor kunci dari kelemahan (weakness) PT.Unilever Indonesia
Tbk, terdapat 5 faktor kelemahan diantaranya; jumlah karyawan yang lumayan
terbilang banyak sehingga memiliki pengeluaran yang cukup banyak pula.
Selanjutnya, lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan yang
menyebabkan masalah lamban untuk terselesaikan. Berikutnya, rendahnya penjualan
19. 18
terhadap produk tertentu memang sangat sering terjadi karena banyak konsumen yang
enggan untuk mencoba produk-produk baru. Berikutnya, ketidakjelasan sertifikat
halal terhadap produk tertentu hal ini memang masih marak terjadi sehingga membuat
konsumen ragu akan kehalalan produk dan mencari produk lainnya. Dan yang
terakhir adalah sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda jadwal sendiri sendiri hal cukup sering terjadi karena memang jadwal yang
padat, namun sebaiknya diadakan pertemuan agar kesinambungan didalam
perusahaan tetap terjalin dan saling mengetahui antar departemennya masing-masing.
Tabel 2
Faktor-faktor Eksternal Kunci PT. Unilever Indonesia Tbk
No Keterangan Skor
1 Peluang (Opportunity)
1) Tingginya Kepuasan Konsumen 4
2) Banyaknya Pemain Pasar Nasional dengan Cara Produksi
yang Rendah
3
3) Stabilitas Ekonomi yang Relatif Baik 4
4) Tingginya Tingkat Ketergantungan Masyarakat 4
5) Luasnya Potensial Market 3
2 Ancaman (Treath)
1) Kenaikan Biaya Bahan Baku 4
2) Nilai Tukar Rupiah yang Tidak Stabil 4
3) Maraknya Pemalsuan dan Penyelundupan Produk Cina 4
4) Pengahapusan Subsidi BBM 3
5) Produk Pesaing yang Harganya Lebih Rendah 4
20. 19
Analisis Tabel
Pada factor eksternal terdapat 5 faktor kunci peluang (opportunity) yang
mempengaruhi ekstenral bagi PT. Unilever. Diantaranya yaitu; tinggi nya kepuasan
konsumen sangat berarti sehingga bisa meningkatkan produksi bagi perusahaan.
Selanjutnya, banyaknya pemain pasar nasional dengan cara produksi yang rendah
cukup membuat peluang sehingga perusahaan masih bias menduduki tingkatan
pertama di pasar. Selanjutnya, stabilitas ekonomi yang relative baik sangat memberi
peluang yang membuat pelanggan dengan mudahnya membeli berbagai produk
perusahaan. Selanjutnya, tingginya tingkat ketergantungan masyarakat hal ini
memang sangat benar karena kebanyakan masyarakat dari generasi ke generasi telah
menggunakan produk perusahaan unilever sehingga sudah menjadi seperti tradisi dan
sulit untuk dihilangkan. Selanjutnya, luasnya potensial pasar cukup membuat
perusahaan bias menempatkan produk nya diberbagai daerah untuk berbagai kalangan
yang ada.
Selanjutnya factor ancaman (threat) pada PT.Unilever Indonesia Tbk
memiliki 5 faktor kunci diantaranya; kenaikan bahan baku sangat membuat
perusahaan terus berfikir untuk menghasilkan produk yang tetap berkualitas namun
tidak membuat konsumen lari dengan harganya sehingga harus berfikir dengan kreatif
lagi. Selanjutnya, nilai tukar rupiah yang tidak stabil sangat mempengaruhi penjualan
produk karena perusahaan harus memikirkan harga jual yang baik bagi konsumen
dengan memikirkan keuntungan perusahaan juga. Selanjutnya, maraknya pemalsuan
dan penyeludupan produk cina hal ini sangat membahayakan karena banyaknya
produk palsu yang dijual dengan harga yang jauh lebih relative murah dan mudah
didapatkan namun memiliki banyak bahaya didalam produknya yang bias
menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusajaan walaupun itu
hanya produk palsu sebenarnya. Selanjutnya, penghapusan subsidi BBM cukup
membuat harga produk naik karena tidak ada tanggungan dari dana pemerintah
sehingga lonjakan harga yang cukup naik dikalangan konsumen. selanjutnya, produk
pesaing yang harganya lebih rendah sangat membuat perusahaan menjadi terancam
21. 20
karena terdapat banyak konsumen yang lebih memilih produk dengan harga yang
relatife lebih murah.
Tabel 3
Matriks SWOT
NO KETERANGAN
S W
1) Promosi YangEfektif 1) Jumlah Karyawan Yang Terlalu Banyak
2) PemimpinPasarConsumer Goods
2) Lambatnya Konsolidasi Intern dalam
Pengambilan Keputusan
3) Tim Produksi yangTerampil
3) Rendahnya Penjualan Terhadap Produk
Tertentu
4) Kerjasama Erat denganPara Pemasok
4) Ketidakjelasan Sertifikat Halal Terhadap
Produk Tertentu
5) Jaringan Distribusi Hingga Ke Daerah –
Daerah
5) Sulitnya Koordinasi Kegiatan Antar
DepartemenyangMempunyai Agenda Jadwal
Sendiri – sendiri
1
O
STRATEGI SO I STRATEGI WO I I
1) TingginyaKepuasanKonsumen
1. Penetrasi dan pengembanganpasaratas
produk-produk yangsudah ada.(S2:O5)
1. Peningkatanperan Humas dalam
mempromosikan dan memposisikanproduk
secara efektif. (W3:O5)
2) Banyaknya PemainPasar Nasional denganCara
Produksi yangRendah
2. Peningkatankualitas, kapasitas sarana dan
prasarana untuk mengantisipasi permintaan
dimasa depan. (S3:O4)
2. Penguatanstruktur permodalan. (W2:O3)
3) Stabilitas Ekonomi yangRelatifBaik
3. Peningkatankecepatan proses pelayanan
klaim.(S4:O1)
3. Pemantapan sistimpembebanan dan
pengaturankerja. (W1:O4)
4) TingginyaTingkat KetergantunganMasyarakat
5) Luasnya Potensial Market
2
T STRATEGI ST III STRATEGI WT IV
1) KenaikanBiaya BahanBaku
1. Penguatansistimakuntansi keuanganserta
mekanismenya, yangkomunikatif dan
interaktifdalam hubungan antarapusat dan
daerah. (S2:T1)
1. Penguatanstruktur organisasi untuk
mengantisipasi perubahandimasa depan.
(W1:T3)
2) Nilai Tukar Rupiah yangTidak Stabil
2. Peningkatankoordinasi dengan instansi
terkait untukmenyelesaikanklaimsesuai
dengan standar yangberlaku. (S4:T3)
2. Peningkatanprofesionalismedan jiwa
kewirausahaan untukmendukungdaya saing
perusahaan. (W5:T5)
3) Maraknya Pemalsuan dan Penyelundupan
Produk Cina
3. Peningkatansistim kearsipansebagai salah
satufasilitas penyedia informasi.(S5:T5)
3. Pengembangan sistemkomputerisasi yang
terintegrasi dan mampumendukungproses
pengambilan keputusan strategis maupun
operasional. (W2:T2)
4) Pengahapusan Subsidi BBM
5) Produk PesaingyangHarganya LebihRendah
22. 21
Analisis Tabel
Dari tabel faktor kunci internal dan eksternal diperoleh lah 4 strategi yang
dikenal dengan matriks SWOT yang strateginya berguna untuk memperbaiki
PT.Unilever Indonesia Tbk dimasa mendatang. Strategi pertama yaitu strategi SO
yaitu Strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau
mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki/Strengths (S) untuk memanfaatkan berbagai
peluang/Opportunity(O). strategi yang tercipta yaitu penetrasi dan pengembangan
pasar atas produk-produk yang sudah ada hal ini karena PT.Unilever Indonesia Tbk
telah menjadi pemimpin pasar terbaik sehingga perlu untuk menduduki pangsa pasar
yang lebih luas lagi. Selanjutnya, peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan
prasarana untuk mengantisipasi permintaan dimasa depan hal ini karena kualitas yang
baik memang berasal dari tim produksi yang kreatif dalam pekerjaannya dan juga
kapasitas perlu diperbanyak karena menimbang tingginya tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap produk perusahaan dan prasarana yang baik yaitu dari distribusi
untuk memperlancar produk sampai kepada konsumen. Selanjutnya, peningkatan
kecepatan proses pelayanan klaim hal ini bisa terjadi karena kerjasama yang cukup
erat dengan para pemasok produk dan juga tingginya kepuasan konsumen sehingga
perlu pelayanan yang terus menerus membaik.
Strategi WO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal
mungkin meminimalisir kelemahan/Weaknesses (W) yang ada untuk memanfaatkan
berbagai peluang/Opportunity (O). Strategi yang diciptakan adalah Peningkatan peran
Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif yang
berguna untuk meningkatkan penjualan pada produk yang baru dan belum terkenal
dengan memanfaatkan potensial pasar yang sangat luas saat ini. Selanjutnya,
penguatan struktur modal agar stabilitas ekonomi kian membaik dan bisa menjual
berbagai produk dengan harga yang sudah selayaknya agar menciptakan keuntungan
juga bagi perusahaan. Selanjutnya, pemantapan sistim pembebanan dan oengaturan
kerja hal ini supaya semua karyawan bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan
keahliannya masing-masing agar menciptakan produk yang berkualitas.
23. 22
Strategi ST adalah Strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan
atau mengoptimalkan kekuatan/Strengths (S) untuk mengurangi berbagai
ancaman/Threats (T). strategi yang diciptakan yakni Penguatan sistim akuntansi
keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan interaktif dalam hubungan
antara pusat dan daerah dilakukan karena perusahaan menjadi pemimpin pasar yang
baik dan memikirkan strategi dimasa kenaikan biaya bahan baku. Selanjutnya,
Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai
dengan standar yang berlaku dilakukan karena adanya kerjasama dengan para
pemasok sehingga bisa memantau penyeludupan berbagai produk palsu dari produsen
lainnya. Selanjutnya, Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas
penyedia informasi yang dilakukan karena memiliki jaringan distribusi sampai daerah
pelosok dan banyaknya produk pesaing yang harganya jauh lebih murah sehingga
perlu ada pemantauan informasi.
Strategi WT adalah Strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan (W)
dalam rangka meminimalisir atau menghindari ancaman (T). strategi yang sebaiknya
diciptakan adalah Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan
dimasa depan yang dilakukan agar karyawan yang cukup banyak bisa mengatasi
penyeludupan atau pemalsuan produk perusahaan. Selanjutnya, Peningkatan
profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing perusahaan
agar bisa meminimalisir kesalahan koordinasi akibat kurangnya pertemuan karena
jadwal yang padat. Selanjutnya, Pengembangan sistem komputerisasi yang
terintegrasi dan mampu mendukung proses pengambilan keputusan strategis maupun
operasional ini adalah strategi yang baik untuk memperbaiki pengambilan keputusan
terdesak dalam jangka waktu singkat sehingga sulit melakukan pertemuan.
24. 23
IV. KESIMPULAN
1. PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan
tahun 1930. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang
dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.Perusahaan ini
mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman,
pembersih, dan konsumen pribadi.
2. Bagi unilever merek bukan lagi hanya nama, tetapi sudah menjadi salah satu
factor penentu dalam bersaing. Jika perusahaan mampu menarik pelanggan
sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki, maka
perusahaan tersebut akan dengan mudah mengambil posisi yang besar dalam
bisnis internasional. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi
merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.
3. Strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu menghasilkan 4 strategi
a. Strategi SO ;
1. Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah
ada.
2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk
mengantisipasi permintaan dimasa depan.
3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
b. Strategi WO
1. Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan
memposisikan produk secara efektif
2. Penguatan struktur permodalan.
3. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.
c. Strategi ST
25. 24
1. Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang
komunikatif dan interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
2. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk
menyelesaikan klaim sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia
informasi.
d. Strategi WT
1. Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan
dimasa depan.
2. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk
mendukung daya saing perusahaan.
3. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu
mendukung proses pengambilan keputusan strategis maupun
operasional.
Dimana dari setiap strategi diharapkan dapat memberi perbaikan untuk
mengembangkan PT.Unilever Indonesia Tbk lebih baik lagi dimasa
mendatang.
3. Strategi yang digunakan PT Unilever adalah Pendekatan (cara) umum yang
dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan memperoleh
tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat spesifik yang
dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih.
Strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever adalah sebagai berikut :
26. 25
Differensiasi produk
Kepemimpinan Harga Rendah
Segmentasi Pasar
Berfokus pada peluang pasar
Menguatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok
Strategi penjualan atau promosi
Strategi sumber daya manusia
Strategi operasi
Strategi Teknologi Informasi