1. ISO 14000
Arif Septianto
11410084
Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2. Perkembangan Standar Manajemen
Lingkungan
• Seiring dengan perumusan Standar Internasional ISO
seri 14000 untuk bidang manajemen lingkungan
sejak 1993, maka Indonesia sebagai salah satu
negara yang aktif mengikuti perkembangan ISO seri
14000 telah melakukan antisipasi terhadap
diberlakukannya standar tersebut.
• Dalam mengantisipasi diberlakukannya standar ISO
seri 14000, Indonesia sudah aktif memberikan
tanggapan terhadap draf standar ISO sebelum
ditetapkan menjadi Standar Internasional.
3. • Hal ini dilakukan dengan pembentukan
Kelompok Kerja Nasional ISO 14000 oleh
Bapedal pada tahun 1995 untuk membahas
draf standar ISO tersebut sejak tahun 1995.
• Anggota Kelompok Kerja tersebut berasal dari
berbagai kalangan, baik Pemerintah, Swasta,
Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun pakar
pengelolaan lingkungan.
4. • Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar,
lokakarya, penelitian dan proyek percontohan
Sistem Manajemen Lingkungan telah
diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan
Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai
pihak.
• Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan
untuk menjadi investasi awal bagi penerapan
ISO 14001 di Indonesia dalam menumbuhkan
sisi “demand” maupun “supply” menuju
mekanisme pasar yang wajar.
5. • Seiring dengan tumbuhnya populasi para
pemain dalam pasar penerapan ISO 14001 di
Indonesia, Kementerian LH selanjutnya lebih
menfokuskan diri pada peran fasilitator dan
pembina kepada semua pihak dalam
penerapan ISO 14001 di Indonesia.
• Peran motor penggerak diharapkan dapat
dilanjutkan oleh dunia usaha itu sendiri,
sesuai dengan jiwa penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan yang bersifat proaktif
dan sukarela.
6. • Dengan perannya sebagai fasilitator dalam
pengembangan ISO 14000 di Indonesia,
Kementerian LH menyediakan media bagi
semua pihak yang berkepentingan untuk aktif
dalam program pengembangan standar ISO
14000, yaitu melalui Kelompok Kerja Nasional
ISO 14000 (Pokjanas ISO 14000).
• Kelompok kerja tersebut sampai saat ini masih
aktif dalam melaksanakan diskusi-diskusi
membahas penerapan standar ISO 14000.
7. • Sekretariat Pokjanas ISO 14000 tersebut
difasilitasi oleh Kementerian LH cq. Asisten
Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi.
• Untuk menfasilitasi penerapan standar ISO
14001 di Indonesia dan mempermudah
penerapan dilapangan serta untuk
menyamakan persepsi mengenai
pelaksanaannya, maka Kementerian LH
bekerjasama dengan BSN telah melakukan
adopsi terhadap beberapa Standar
Internasional ISO 14000 menjadi Standar
Nasional Indonesia (SNI).
8. Sistem manajemen lingkungan-
spesifekasi dengan panduan
penggunaan (SNI 19-14001-1997)
Sistem manajemen lingkungan-
pedoman umum prinsip sistem dan
Standar teknik pendukung (SNI 19-14004-1997)
yang Pedoman audit lingkungan-prinsip
diadopsi umum (SNI 19-1410-1997)
antara lain : Pedoman untuk pengauditan
lingkungan-prosedur audit-
pengauditan sistem manajemen
lingkungan (SNI 19-14011-1997)
Pedoman audit untuk lingkungan-
kriteria kualifikasi untuk auditor
lingkungan (SNI 19-14012-1997)
9. • Standar ISO 14001 ternyata mendapat
sambutan positif dari kalangan industri di
Indonesia.
• Sejak ditetapkannya ISO 14001 menjadi
standar internasional dan diadopsi menjadi
SNI 19-14001-1997 sampai saat ini tercatat
lebih dari 248 (dua ratus empat puluh
delapan) sertifikat ISO 14001 untuk berbagai
unit organisasi perusahaan di Indonesia yang
dengan sukarela menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001.
10. • Kecenderungan peningkatan penerapan Standar
ISO 14001 dapat menjadi salah satu indikator
peningkatan kesadaran industri terhadap
pengelolaan lingkungan.
• Faktor pendorong yang lain adalah antisipasi
industri terhadap potensi adanya persyaratan
dagang dan industri yang diwajibkan oleh “buyer”
untuk menerapkan ISO 14001.
• Selain kedua hal di atas, penerapan ISO 14001
juga di pacu oleh adanya program internal dari
beberapa “holding company” untuk menerapkan
ISO 14001 pada anak perusahaannya.