SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
PADI PASANG SURUT
DISUSUN OLEH:
ALI HAMJAH HARAHAP
EKA AGUSTIA
ARIYANTI
JANNATUL WARDIAH
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN MUHAMMADIYAH
TANAH GROGOT
AKADEMIK 2015
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT, makalah dengan judul “Budidaya Padi Pasang Surut” bisa kami
selesaikan dengan baik. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa referensi. Dalam
penyusunan makalah ini,bahasa yang kami gunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah
diserap oleh pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kendala yang kami hadapi. Mulai dari tempat
tinggal kami yang saling berjauhan dan waktu yang terbatas. Namun berkat kerja keras dan
kemauan diantara teman kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Doa dari kedua
orang tua kami juga sangat mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya,dan dapat
memberikan informasi bagi para pembaca.
Semoga makalah ini dapat membantu nilai tambah untuk mata kuliah tanaman semusim.
Penulis
Ttd
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Padi merupakan tanaman pangan pokok di Indonesia yang sampai sekarang belum ada
produk substitusinya. Kebutuhan akan padi sangat besar di Indonesia. Hal ini disebabkan
oleh padi sebagai makanan pokok masyarakat. Banyak varietas padi yang sudah
dikembangkan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki kondisi iklim yang berbeda
disetiap wilayah. Kebutuhan akan beras menyebankan banyak ilmuan mengembangkan
varietas padi guna memenuhi kebutuhan akan pangan. Diantaranya adalah padi pasang
surut. Padi pasang surut ini di kembangkan untuk daerah yang tidak memiliki irigasi yang
cukup.
Berbagai ilmu terapan sudah dikembangkan guna menyempurnakan padi pasang surut.
Yaitu dengan meningkatkan IP(indeks penaman). Pada kondisi air surut atau musim
kemarau air pada lahan padi pasang surut mengalami kekeringan. Pada kondisi inilah
para ahli pertanian menggunakan teknologi pengolahan lahan dengan menyediakan
irigasi dan menahan air untuk memastikan air cukup hingga musim panen tiba dan pada
saat musim kemarau.
Makalah ini juga kami susun berdasarkan referensi dan panduan dari dosen pembimbing
mata kuliah budidaya tanaman semusim. Padi merupakan tanaman pangan semusim. Hal
ini disekarenakan siklus hidup padi hanya sekali tanaman dari biji kembali kebiji lagi.
Usia padi tergantung verietasnya, umurnya padi berusia rata-rata 120 HST.
B. RUMUSAN MAKALAH
Makalah ini kami susun dari berbagai referensi baik dari internet maupun buku-buku
literature lainnya. Banyaknya varietas padi yang sekarang berkembang menyesuaikan
kebutuhan dan kondisi lahan. Banyak varietas baru yang bermunculan,diantaranya adalah
padi pasang surut yang akan kami bahas dalam makalah ini. Dalam penulisan makalah ini
kami menitik beratkan pembahasan :
a. Bagaimana cara membudidayakan padi pasang surut?
b. Syarat tumbuh padi pasang surut
c. Bagaimana pengolahan lahan padi pasang surut?
d. Bagaimana cara penanaman hingga panen pada budidaya padi pasang surut?
C. TUJUAN MAKALAH
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen pembimbing mata
kuliah budidaya tanaman semusim. Adapun tujuan makalah ini adalah:
a. Mengetahui cara membudidayakan padi pasang surut.
b. Mengetahui syarat tumbuh padi pasang pusut.
c. Mengatahui cara mengelolahan padi pasang surut.
d. Mengatahui cara penanaman hingga panen padi pasang surut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PADI PASANG SURUT
Budidaya padi di lahan pasang surut memerlukan teknologi dan sarana produksi yang spesifik
karena kondisi lahan dan lingkungan tumbuhnya tidak sama dengan sawah irigasi. Lahan pasang
surut berbeda dengan lahan irigasi atau lahan kering yang sudah dikenal masyarakat.
Perbedaanya menyangkut kesuburan tanah, ketersediaan air dan teknik pengelolaannya.
Pengelolaan tanah dan air ini merupakan kunci keberhasilan usaha tani di lahan pasang surut.
Dengan upaya yang sungguh-sungguh lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani dan
masyarakat luas.
Beberapa kendala ditemui di lahan pasang surut seperti kendala fisik (rendahnya kesuburan
tanah, pH tanah dan adanya zat beracun Fe dan Al), kendala biologi (hama dan penyakit) dan
kendala sosial ekonomi (keterbatasan modal dan tenaga kerja). Dengan melihat kendala yang
ada, maka dalam penerapannya memerlukan tindakan yang spesifik agar dapat memberikan hasil
yang optimal.
Adapun tujuan dari pengelolaan lahan adalah untuk mengatur pemanfaatan sumber daya lahan
secara optimal, mendapatkan hasil maksimal dan mempertahankan kelestarian sumber daya
lahan itu sendiri.
Produksi padi di wilayah pasang surut masih rendah. Hal ini dikarenakan intensitas penanaman
baru satu kali per tahun. Peningkatan intensitas tanam menghadapi kendala kurangnya tenaga
kerja dan periode budidaya yang pendek. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini
adalah dengan menerapkan system budidaya ratoon. Budidaya ratoon adalah budidaya padi
dengan memanfaatkan tanaman yang dipotong setelah panen untuk tumbuh kembali dan dapat
dipanen yang kedua kali. Budidaya padi ratoon memiliki beberapa keuntungan seperti
penghematan input produksi, tidak memerlukan pengolahan lahan, tidak perlu penanaman
kembali, waktu produksi 40% lebih singkat dari tanaman utama dan produksi bisa mencapai 50%
dari tanaman utama. Tetapi system budidaya seperti ini masih jarang diterapkan oleh petani
karena masih terdapat beberapa kendala seperti belum adanya genotype yang adaptive untuk
budidaya ratoon, produksi yang rendah, permasalahan hama, penyakit dan gulma. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian yang simultan untuk merakit paket teknologi budidaya ratoon, dimulai
dari seleksi varietas, perlakuan pemupukan, perlakuan phytohormone, sampai paket teknologi
pengendalian hama penyakit dan gulma. Perlakuan pemupukan dan phytohormone diarahkan
untuk memanipulasi pertumbuhan tanaman utama sehingga memiliki asimilat yang tinggi setelah
tanaman utama dipanen. Karena asimilat ini yang berperan utama dalam menentukan hasil.
Selanjutnya asimilat tersebut dipacu untuk ditranslokasikan secara maksimal ke bulir. Paket
teknologi ini juga akan dievaluasi dari sisi sosial ekonomi. Secara bersamaan, dilakukan juga
penelitian untuk merakit varietas padi untuk budidaya ratoon yang adaptive di lahan pasang
surut. Seleksi akan menggunakan karakter-karater penting padi ratoon sehingga seleksi menjadi
efisien dan efektif. Perakitan ini juga akan menggunakan teknik kultur polen yang dapat
menghasilkan tanaman yang homozygote. Dengan teknik ini maka proses prakitan varietas dapat
dipersingkat. Pada tahun ketiga paket teknologi yang sudah teruji akan didiseminasikan ke
pengguna. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi pasang surut sebesar
50%, meningkatkan intensitas penggunaan lahan sebesar 100% dan menghemat penggunaan
input produksi dan waktu sebesar 40%.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam budi daya padi di lahan pasang surut beberapa hal
sangat penting untuk diperhatikan dan sangat dianjurkan yaitu :
B. KOMPONEN TEKNOLOGI PTT
Komponen PTT yang sangat direkomendasikan dalam budidaya padi di lahan pasang surut
meliputi :
a. Komponen utama ; terdiri dari varietas unggul yang sesuai dengan karakteristik lahan,
lingkungan setempat, rasa nasi dan sesuai dengan permintaan pasar, benih bermutu dan berlabel,
penggunaan pupuk organik, pengaturan populasi tanaman (legowo) 2 :1 atau 4 : 1, pemupukan
berdasarkan status hara P dan K dengan PUTS/PUTR dan urea berdasarkan BWD, pengendalian
hama dan penyakit secara terpadu serta tata air mikro.
b. Komponen pilihan ; terdiri dari pengolahan lahan sesuai lahan, penanaman bibit muda (< 21
HSS), tanam 1 – 3 batang/lubang, penyiangan gulma serta panen dan gabah segera dirontok.
C. PENYIAPAN LAHAN
Lahan pasang surut lebih beragam dibanding lahan sawah irigasi oleh karena itu penyiapan
lahannya juga berbeda. Penyiapan lahan bisa dilakukan dengan TOT (tanpa olah tanah) dan
traktor.
Penyiapan lahan dengan tanpa olah tanah (TOT) dapat dilakukan pada lahan gambut atau lahan
sulfat masam yang memiliki lapisan pirit 0 – 30 cm dari permukaan tanah. Sedangkan penyiapan
lahan dengan traktor dapat dilakukan pada lahan-lahan potensial yang memiliki lapisan pirit atau
beracun lebih dari 30 cm dari pemukaan tanah.
D. VARIETAS UNGGUL
Varietas unggul merupakan salah satu komponen yang nyata dalam meningkatkan produksi
tanaman dan dapat diadopsi dengan cepat oleh petani. Banyak varieatas unggul lahan pasang
surut yang telah dikeluarkan oleh badan litbang pertanian sehingga petani dapat memilih benih
yang disukai dan sesuai dengan kondisi setempat.
E. BENIH BERMUTU
Penggunaan benih bermutu sangat dianjurkan karena akan menghasilkan bibit yang sehat dan
akar yang banyak, perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam, saat bibit dipindah tanam
lebih cepat tumbuh dan akan menghasilkan produksi tinggi.
Untuk memperoleh benih yang baik dapat dilakukan dengan merendam pada air larutan garam 2
– 3 % atau larutan Za dengan perbandingan 20 gram Za/liter air. Dapat juga menggunakan garam
dengan indikator telur yang semula berada di dasar air setelah diberi garam telur terangkat ke
permukaan. Benih yang digunakan hanya benih yang tenggelam dan yang mengapung dibuang.
Setelah diangkat benih perlu dibilas dengan air agar garam tercuci.
Pada daerah yang sering terserang penggerek batang dianjurkan melakukan perlakuan benih
menggunakan pestisida berbahan aktif fipronil.
Benih bermutu ditandai dengan sertifikat/label, memiliki daya tumbuh >90 % dan tidak
tercampur dengan jenis padi atau biji tanaman lain.
F. PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK
Bahan organik bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan, kimia dan biologi tanah. Bahan ini
dapat berupa kotoran hewan (pupuk kandang), sisa tanaman, pupuk hijau dan kompos sebanyak
5 ton/ha.
G. PERSEMAIAN
Jika tanpa olah tanah persemaian dapat dilakukan dengan persemaian kering dimana benih
langsung disemai tanpa direndam dulu. Setelah disemai tutupi dengan tanah halus atau abu
sekam.
Jika tanah diolah persemaian dapat dilakukan dengan persemaian basah. Buat bedengan
berlumpur di sawah dengan lebar 1 – 1,2 meter dan panjangnya 10 – 20 meter, tambahkan bahan
organik atau sekam sebanyak 2 kg per meter persegi. Persemaian dipagar plastik untuk
mencegah serangan hama tikus, selain itu persemaian dipupuk urea 20 – 40 gram/meter persegi.
H. PENANAMAN
Pelaksanaan penanaman dilakukan dengan menggunakan bibit muda (< 21 HSS) karena dengan
bibit muda akan memiliki kelebihan dimana bibit akan cepat pulih kembali karena adaptasi
lingkungannya relatif tinggi, akar akan lebih kuat dan dalam, tanaman akan menghasilkan
anakan lebih banyak, tanaman lebih tahan rebah dan kekeringan serta lebih efektif dalam
pemanfaatan hara.
Tanam 1 – 3 batang perlubang agar tidak terjadi kompetensi yang tinggi dalam pemanfaatan hara
antar bibit dalam satu rumpun. Pada lahan pasang surut dengan tipe luapan A dan pada wilayah
endemik keong mas disarankan tidak menggunakan bibit muda.
Lakukan pengaturan populasi tanaman dengan sistem jajar legowo. Sistem ini merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan populasi tanaman dan cukup efektif untuk mengurangi keong mas
dan tikus. Jajar legowo adalah pengosongan satu baris tanaman setiap dua baris (legowo 2 : 1)
atau empat baris (legowo 4 : 1) dan tanaman dalam barisan dirapatkan.
Sistem tanam jajar legowo memiliki keuntungan dimana semua barisan rumpun tanaman berada
pada sisi pinggir yang biasanya memberikan hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir),
pengendalian hama, penyakit dan gulma menjadi lebih mudah dilakukan, menyediakan ruang
kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong, menekan tingkat keracunan besi dan
penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
I. PEMUPUKAN
Pemupukan urea dilakukan dengan bantuan Bagan Warna Daun (BWD) sedangkan pemupukan
P dan K berdasarkan peta status hara P dan K atau hasil analisa tanah dengan menggunakan
perangkat uji tanah sawah (PUTS) atau perangkat uji tanah rawa (PUTR).
Pemupukan urea pertama pada umur 7 – 10 hari setelah tanam (HST) dengan dosis 50 – 70
kg/ha. Pemupukan urea susulan dilakukan dengan bantuan BWD yang didasarkan pada
kebutuhan riil tanaman yaitu 10 hari setelah pemupukan dasar dan diulang setiap 10 hari sekali
sampai umur 40 HST atau interval waktu yaitu pada umur 25 – 28 HST dan 38 – 42 HST.
Pemupukan Sp 36 dan KCl diberikan bersamaan dengan pemupukan urea pertama seluruhnya
kecuali jika dosis pupuk K 100 kg/ha atau lebih dapat diberikan dua kali yaitu setengah bagian
bersamaan dengan pemupukan urea pertama dan setengah bagian lagi pada umur 40 HST.
Metode diatas sudah melewati kajian yang dilakukan di lahan sawah pasang surut wilayah
Kalimantan Barat dengan menggunakan benih varietas unggul inpara 1, 2 dan 3. Produksi yang
dapat dicapai 5 – 6 ton/ha. Kesimpulannya bahwa dengan pengelolaan tanah, air dan pengunaan
varietas unggul yang tepat maka usaha tani di lahan pasang surut dapat memberikan hasil
produksi yang optimal.
Varietas padi lahan pasang surut yang memiliki rasa pulen diantaranya inpara 2, lambur dan
mendawak.
J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama-hama penting di lahan rawa, antara lain:
Hama tikus, penggerek batang, orong-orong perlu diwaspadai. Pengendalian dapat dilakukan
apabila hama telah merusak tanaman melebihi batas ambang ekonomis. Penyakit yang
diwaspadai? adalah penyakit blas, penggunaan varietas tahan dan pemupukan berimbang sebagai
upaya pengendalian penyakit blas ini.
Tikus : tindakan yang perlu dilakukan: sanitasi lingkungan, gropyokan massal, fumigasi,?
umpan beracun (rodentisida), pagar plastik dan dengan musuh alami: anjing, burung hantu dan
elang.
Orong-orong: pemberian umpan dari sekam? dicampur insektisida, penggunaan insektisida
berbahan aktif karbufuran atau fipronil
Pengendalian gulma
Areal tanam padi yang telah ditumbuhi gulma dengan penutupan > 25% sudah perlu
dikendalikan. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara menyiang dengan tangan atau
meng-gunakan alat penyiang gulma seperti landak atau gasrok (Gambar 4), atau menggunakan
herbisida berbahan aktif 2,4-D amina, al Panadin-24, DMA-6, Lindomil dosis 1,5-2,0 l/ha atau
jenis herbisida lainnya.
K. PENYIANGAN
Lakukan penyiangan gulma pertama kali kurang dari 21 hari setelah tanam (HST) dan setelah itu
dilihat dari banyaknya gulma. Penyiangan dapat dilakukan secara mekanis misalnya
menggunakan mesin penyiang (power weeder) bila kondisi memungkinkan atau secara manual
dengan tangan. Bila kurang tenaga kerja dapat digunakan herbisida sesuai anjuran.
L. PANEN
Tanaman dipanen jika sebagian besar gabah (90 – 95%) telah bernas dan berwarna kuning.
Panen dianjurkan menggunakan arit bergerigi untuk menggantikan ani-ani agar lebih cepat. Jika
tenaga kerja terbatas maka panen juga dapat dilakukan menggunakan mesin panen (mower). Jika
menanam varietas Inpara-3 sebaiknya jangan dipanen dengan mower karena gabahnya mudah
rontok. Setelah dipanen segera secepatnya dilakukan perontokan menggunakan gebod,
pampung, atau power thresher untuk menghindari gabah menjadi hitam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengelolaan tanah dan air ini merupakan kunci keberhasilan usaha tani di lahan pasang surut.
Dengan upaya yang sungguh-sungguh lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani
dan masyarakat luas.
B. SARAN
Peningkatan intensitas tanam menghadapi kendala kurangnya tenaga kerja dan periode
budidaya yang pendek. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
menerapkan system budidaya ratoon. Budidaya ratoon adalah budidaya padi dengan
memanfaatkan tanaman yang dipotong setelah panen untuk tumbuh kembali dan dapat
dipanen yang kedua kali. Budidaya padi ratoon memiliki beberapa keuntungan seperti
penghematan input produksi, tidak memerlukan pengolahan lahan, tidak perlu penanaman
kembali, waktu produksi 40% lebih singkat dari tanaman utama dan produksi bisa mencapai
50% dari tanaman utama.
DAFTAR PUSTAKA
MS.purwono,budidaya8 jenistanaman pangan unggul,penebar
swadaya,Depok:2007
www.wikipedia.com
https://sekarmadjapahit.wordpress.com/.../budidaya-padi-di-lahan-pasang...
kalbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com...

More Related Content

What's hot

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANNanda Saragih
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorTidar University
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanamanAli Babang
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipassat rahayuwati
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihTidar University
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanagus tian
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Pengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduPengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduBima Andika
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
 

What's hot (20)

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Pengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpaduPengolahan tanah terpadu
Pengolahan tanah terpadu
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Makalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawarMakalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawar
 
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompokMakalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
 
Bunga semusim
Bunga semusimBunga semusim
Bunga semusim
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanaman
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
 
Makalah sayur bayam
Makalah sayur bayamMakalah sayur bayam
Makalah sayur bayam
 
Bunga Semusim
Bunga SemusimBunga Semusim
Bunga Semusim
 
Budidaya pisang
Budidaya pisangBudidaya pisang
Budidaya pisang
 
Struktur tumbuhan
Struktur tumbuhanStruktur tumbuhan
Struktur tumbuhan
 
Makalah Budidaya bunga mawar
Makalah Budidaya bunga mawarMakalah Budidaya bunga mawar
Makalah Budidaya bunga mawar
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 

Similar to Makalah budidaya tanaman semusim

KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...ripto atmaja
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaohenrihenri6
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Folder Padi Ladang 2021.pdf
Folder Padi Ladang 2021.pdfFolder Padi Ladang 2021.pdf
Folder Padi Ladang 2021.pdfdaniel muttaqin
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptxBIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptxAvrilianaSukowati1
 
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14BBPP_Batu
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)BaihakiPLS
 
Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainasefahmiganteng
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptxDASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptxalihabsyee
 
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docxMAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docxDindaRatuZahro
 

Similar to Makalah budidaya tanaman semusim (20)

10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
 
MAKMUR.pdf
MAKMUR.pdfMAKMUR.pdf
MAKMUR.pdf
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakao
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Makalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikulturaMakalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikultura
 
Folder Padi Ladang 2021.pdf
Folder Padi Ladang 2021.pdfFolder Padi Ladang 2021.pdf
Folder Padi Ladang 2021.pdf
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptxBIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
BIMTEK BIOSAKA 2023 MENUJU PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN.pptx
 
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
 
Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)Makalah pertanian (2)
Makalah pertanian (2)
 
Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainase
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Makalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikulturaMakalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikultura
 
Makalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikulturaMakalah tanaman holtikultura
Makalah tanaman holtikultura
 
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptxDASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
 
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docxMAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docx
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Carina-1.docx
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 

More from STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARAPANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARASTIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 

More from STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT (20)

referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidupreferensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
 
makalah perkreditan dan perbankan Bank tani
makalah perkreditan dan perbankan Bank tanimakalah perkreditan dan perbankan Bank tani
makalah perkreditan dan perbankan Bank tani
 
Management agribisnis
Management agribisnisManagement agribisnis
Management agribisnis
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Ikhwal berdirinya muhammadiyah
Ikhwal berdirinya muhammadiyahIkhwal berdirinya muhammadiyah
Ikhwal berdirinya muhammadiyah
 
Sejarah islam Tariks islam
Sejarah islam Tariks islamSejarah islam Tariks islam
Sejarah islam Tariks islam
 
contoh Abstrak indonesia dan inggris
contoh Abstrak indonesia dan inggriscontoh Abstrak indonesia dan inggris
contoh Abstrak indonesia dan inggris
 
Hadiah ulang tahun ibu
Hadiah ulang tahun ibuHadiah ulang tahun ibu
Hadiah ulang tahun ibu
 
budidaya Padi pasang surut
budidaya Padi pasang surut budidaya Padi pasang surut
budidaya Padi pasang surut
 
Fungsi produksi dan analisis respon
Fungsi produksi dan analisis responFungsi produksi dan analisis respon
Fungsi produksi dan analisis respon
 
MENIKAH MENURUT ISLAM Dengan menikah kita bahagia
MENIKAH MENURUT ISLAM Dengan menikah kita bahagiaMENIKAH MENURUT ISLAM Dengan menikah kita bahagia
MENIKAH MENURUT ISLAM Dengan menikah kita bahagia
 
Profil tanah (lapisan tanah)
Profil tanah (lapisan tanah)Profil tanah (lapisan tanah)
Profil tanah (lapisan tanah)
 
makalah Barang publik dan eksternalitas
makalah Barang publik dan eksternalitasmakalah Barang publik dan eksternalitas
makalah Barang publik dan eksternalitas
 
Soil nutrients
Soil nutrients Soil nutrients
Soil nutrients
 
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARAPANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
 
Pengertian dan sejarah_pembangunan_pertanian
 Pengertian dan sejarah_pembangunan_pertanian Pengertian dan sejarah_pembangunan_pertanian
Pengertian dan sejarah_pembangunan_pertanian
 
contoh Laporan praktikum ekologi
 contoh Laporan praktikum ekologi  contoh Laporan praktikum ekologi
contoh Laporan praktikum ekologi
 
tabel office
tabel officetabel office
tabel office
 
pemasaran hasil pertanian
pemasaran hasil pertanianpemasaran hasil pertanian
pemasaran hasil pertanian
 
Demokrasi
Demokrasi Demokrasi
Demokrasi
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Makalah budidaya tanaman semusim

  • 1. MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM PADI PASANG SURUT DISUSUN OLEH: ALI HAMJAH HARAHAP EKA AGUSTIA ARIYANTI JANNATUL WARDIAH SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT AKADEMIK 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah SWT, makalah dengan judul “Budidaya Padi Pasang Surut” bisa kami selesaikan dengan baik. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa referensi. Dalam penyusunan makalah ini,bahasa yang kami gunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah diserap oleh pembaca. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kendala yang kami hadapi. Mulai dari tempat tinggal kami yang saling berjauhan dan waktu yang terbatas. Namun berkat kerja keras dan kemauan diantara teman kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Doa dari kedua orang tua kami juga sangat mendukung dalam menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya,dan dapat memberikan informasi bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu nilai tambah untuk mata kuliah tanaman semusim. Penulis Ttd
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Padi merupakan tanaman pangan pokok di Indonesia yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya. Kebutuhan akan padi sangat besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh padi sebagai makanan pokok masyarakat. Banyak varietas padi yang sudah dikembangkan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki kondisi iklim yang berbeda disetiap wilayah. Kebutuhan akan beras menyebankan banyak ilmuan mengembangkan varietas padi guna memenuhi kebutuhan akan pangan. Diantaranya adalah padi pasang surut. Padi pasang surut ini di kembangkan untuk daerah yang tidak memiliki irigasi yang cukup. Berbagai ilmu terapan sudah dikembangkan guna menyempurnakan padi pasang surut. Yaitu dengan meningkatkan IP(indeks penaman). Pada kondisi air surut atau musim kemarau air pada lahan padi pasang surut mengalami kekeringan. Pada kondisi inilah para ahli pertanian menggunakan teknologi pengolahan lahan dengan menyediakan irigasi dan menahan air untuk memastikan air cukup hingga musim panen tiba dan pada saat musim kemarau. Makalah ini juga kami susun berdasarkan referensi dan panduan dari dosen pembimbing mata kuliah budidaya tanaman semusim. Padi merupakan tanaman pangan semusim. Hal ini disekarenakan siklus hidup padi hanya sekali tanaman dari biji kembali kebiji lagi. Usia padi tergantung verietasnya, umurnya padi berusia rata-rata 120 HST.
  • 4. B. RUMUSAN MAKALAH Makalah ini kami susun dari berbagai referensi baik dari internet maupun buku-buku literature lainnya. Banyaknya varietas padi yang sekarang berkembang menyesuaikan kebutuhan dan kondisi lahan. Banyak varietas baru yang bermunculan,diantaranya adalah padi pasang surut yang akan kami bahas dalam makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami menitik beratkan pembahasan : a. Bagaimana cara membudidayakan padi pasang surut? b. Syarat tumbuh padi pasang surut c. Bagaimana pengolahan lahan padi pasang surut? d. Bagaimana cara penanaman hingga panen pada budidaya padi pasang surut? C. TUJUAN MAKALAH Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen pembimbing mata kuliah budidaya tanaman semusim. Adapun tujuan makalah ini adalah: a. Mengetahui cara membudidayakan padi pasang surut. b. Mengetahui syarat tumbuh padi pasang pusut. c. Mengatahui cara mengelolahan padi pasang surut. d. Mengatahui cara penanaman hingga panen padi pasang surut.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. PADI PASANG SURUT Budidaya padi di lahan pasang surut memerlukan teknologi dan sarana produksi yang spesifik karena kondisi lahan dan lingkungan tumbuhnya tidak sama dengan sawah irigasi. Lahan pasang surut berbeda dengan lahan irigasi atau lahan kering yang sudah dikenal masyarakat. Perbedaanya menyangkut kesuburan tanah, ketersediaan air dan teknik pengelolaannya. Pengelolaan tanah dan air ini merupakan kunci keberhasilan usaha tani di lahan pasang surut. Dengan upaya yang sungguh-sungguh lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat luas. Beberapa kendala ditemui di lahan pasang surut seperti kendala fisik (rendahnya kesuburan tanah, pH tanah dan adanya zat beracun Fe dan Al), kendala biologi (hama dan penyakit) dan kendala sosial ekonomi (keterbatasan modal dan tenaga kerja). Dengan melihat kendala yang ada, maka dalam penerapannya memerlukan tindakan yang spesifik agar dapat memberikan hasil yang optimal. Adapun tujuan dari pengelolaan lahan adalah untuk mengatur pemanfaatan sumber daya lahan secara optimal, mendapatkan hasil maksimal dan mempertahankan kelestarian sumber daya lahan itu sendiri. Produksi padi di wilayah pasang surut masih rendah. Hal ini dikarenakan intensitas penanaman baru satu kali per tahun. Peningkatan intensitas tanam menghadapi kendala kurangnya tenaga kerja dan periode budidaya yang pendek. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan system budidaya ratoon. Budidaya ratoon adalah budidaya padi dengan memanfaatkan tanaman yang dipotong setelah panen untuk tumbuh kembali dan dapat dipanen yang kedua kali. Budidaya padi ratoon memiliki beberapa keuntungan seperti penghematan input produksi, tidak memerlukan pengolahan lahan, tidak perlu penanaman kembali, waktu produksi 40% lebih singkat dari tanaman utama dan produksi bisa mencapai 50% dari tanaman utama. Tetapi system budidaya seperti ini masih jarang diterapkan oleh petani
  • 6. karena masih terdapat beberapa kendala seperti belum adanya genotype yang adaptive untuk budidaya ratoon, produksi yang rendah, permasalahan hama, penyakit dan gulma. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang simultan untuk merakit paket teknologi budidaya ratoon, dimulai dari seleksi varietas, perlakuan pemupukan, perlakuan phytohormone, sampai paket teknologi pengendalian hama penyakit dan gulma. Perlakuan pemupukan dan phytohormone diarahkan untuk memanipulasi pertumbuhan tanaman utama sehingga memiliki asimilat yang tinggi setelah tanaman utama dipanen. Karena asimilat ini yang berperan utama dalam menentukan hasil. Selanjutnya asimilat tersebut dipacu untuk ditranslokasikan secara maksimal ke bulir. Paket teknologi ini juga akan dievaluasi dari sisi sosial ekonomi. Secara bersamaan, dilakukan juga penelitian untuk merakit varietas padi untuk budidaya ratoon yang adaptive di lahan pasang surut. Seleksi akan menggunakan karakter-karater penting padi ratoon sehingga seleksi menjadi efisien dan efektif. Perakitan ini juga akan menggunakan teknik kultur polen yang dapat menghasilkan tanaman yang homozygote. Dengan teknik ini maka proses prakitan varietas dapat dipersingkat. Pada tahun ketiga paket teknologi yang sudah teruji akan didiseminasikan ke pengguna. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi pasang surut sebesar 50%, meningkatkan intensitas penggunaan lahan sebesar 100% dan menghemat penggunaan input produksi dan waktu sebesar 40%. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam budi daya padi di lahan pasang surut beberapa hal sangat penting untuk diperhatikan dan sangat dianjurkan yaitu : B. KOMPONEN TEKNOLOGI PTT Komponen PTT yang sangat direkomendasikan dalam budidaya padi di lahan pasang surut meliputi : a. Komponen utama ; terdiri dari varietas unggul yang sesuai dengan karakteristik lahan, lingkungan setempat, rasa nasi dan sesuai dengan permintaan pasar, benih bermutu dan berlabel, penggunaan pupuk organik, pengaturan populasi tanaman (legowo) 2 :1 atau 4 : 1, pemupukan berdasarkan status hara P dan K dengan PUTS/PUTR dan urea berdasarkan BWD, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu serta tata air mikro.
  • 7. b. Komponen pilihan ; terdiri dari pengolahan lahan sesuai lahan, penanaman bibit muda (< 21 HSS), tanam 1 – 3 batang/lubang, penyiangan gulma serta panen dan gabah segera dirontok. C. PENYIAPAN LAHAN Lahan pasang surut lebih beragam dibanding lahan sawah irigasi oleh karena itu penyiapan lahannya juga berbeda. Penyiapan lahan bisa dilakukan dengan TOT (tanpa olah tanah) dan traktor. Penyiapan lahan dengan tanpa olah tanah (TOT) dapat dilakukan pada lahan gambut atau lahan sulfat masam yang memiliki lapisan pirit 0 – 30 cm dari permukaan tanah. Sedangkan penyiapan lahan dengan traktor dapat dilakukan pada lahan-lahan potensial yang memiliki lapisan pirit atau beracun lebih dari 30 cm dari pemukaan tanah. D. VARIETAS UNGGUL Varietas unggul merupakan salah satu komponen yang nyata dalam meningkatkan produksi tanaman dan dapat diadopsi dengan cepat oleh petani. Banyak varieatas unggul lahan pasang surut yang telah dikeluarkan oleh badan litbang pertanian sehingga petani dapat memilih benih yang disukai dan sesuai dengan kondisi setempat. E. BENIH BERMUTU Penggunaan benih bermutu sangat dianjurkan karena akan menghasilkan bibit yang sehat dan akar yang banyak, perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam, saat bibit dipindah tanam lebih cepat tumbuh dan akan menghasilkan produksi tinggi. Untuk memperoleh benih yang baik dapat dilakukan dengan merendam pada air larutan garam 2 – 3 % atau larutan Za dengan perbandingan 20 gram Za/liter air. Dapat juga menggunakan garam dengan indikator telur yang semula berada di dasar air setelah diberi garam telur terangkat ke permukaan. Benih yang digunakan hanya benih yang tenggelam dan yang mengapung dibuang. Setelah diangkat benih perlu dibilas dengan air agar garam tercuci.
  • 8. Pada daerah yang sering terserang penggerek batang dianjurkan melakukan perlakuan benih menggunakan pestisida berbahan aktif fipronil. Benih bermutu ditandai dengan sertifikat/label, memiliki daya tumbuh >90 % dan tidak tercampur dengan jenis padi atau biji tanaman lain. F. PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK Bahan organik bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan, kimia dan biologi tanah. Bahan ini dapat berupa kotoran hewan (pupuk kandang), sisa tanaman, pupuk hijau dan kompos sebanyak 5 ton/ha. G. PERSEMAIAN Jika tanpa olah tanah persemaian dapat dilakukan dengan persemaian kering dimana benih langsung disemai tanpa direndam dulu. Setelah disemai tutupi dengan tanah halus atau abu sekam. Jika tanah diolah persemaian dapat dilakukan dengan persemaian basah. Buat bedengan berlumpur di sawah dengan lebar 1 – 1,2 meter dan panjangnya 10 – 20 meter, tambahkan bahan organik atau sekam sebanyak 2 kg per meter persegi. Persemaian dipagar plastik untuk mencegah serangan hama tikus, selain itu persemaian dipupuk urea 20 – 40 gram/meter persegi. H. PENANAMAN Pelaksanaan penanaman dilakukan dengan menggunakan bibit muda (< 21 HSS) karena dengan bibit muda akan memiliki kelebihan dimana bibit akan cepat pulih kembali karena adaptasi lingkungannya relatif tinggi, akar akan lebih kuat dan dalam, tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak, tanaman lebih tahan rebah dan kekeringan serta lebih efektif dalam pemanfaatan hara.
  • 9. Tanam 1 – 3 batang perlubang agar tidak terjadi kompetensi yang tinggi dalam pemanfaatan hara antar bibit dalam satu rumpun. Pada lahan pasang surut dengan tipe luapan A dan pada wilayah endemik keong mas disarankan tidak menggunakan bibit muda. Lakukan pengaturan populasi tanaman dengan sistem jajar legowo. Sistem ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan populasi tanaman dan cukup efektif untuk mengurangi keong mas dan tikus. Jajar legowo adalah pengosongan satu baris tanaman setiap dua baris (legowo 2 : 1) atau empat baris (legowo 4 : 1) dan tanaman dalam barisan dirapatkan. Sistem tanam jajar legowo memiliki keuntungan dimana semua barisan rumpun tanaman berada pada sisi pinggir yang biasanya memberikan hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir), pengendalian hama, penyakit dan gulma menjadi lebih mudah dilakukan, menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong, menekan tingkat keracunan besi dan penggunaan pupuk lebih berdaya guna. I. PEMUPUKAN Pemupukan urea dilakukan dengan bantuan Bagan Warna Daun (BWD) sedangkan pemupukan P dan K berdasarkan peta status hara P dan K atau hasil analisa tanah dengan menggunakan perangkat uji tanah sawah (PUTS) atau perangkat uji tanah rawa (PUTR). Pemupukan urea pertama pada umur 7 – 10 hari setelah tanam (HST) dengan dosis 50 – 70 kg/ha. Pemupukan urea susulan dilakukan dengan bantuan BWD yang didasarkan pada kebutuhan riil tanaman yaitu 10 hari setelah pemupukan dasar dan diulang setiap 10 hari sekali sampai umur 40 HST atau interval waktu yaitu pada umur 25 – 28 HST dan 38 – 42 HST. Pemupukan Sp 36 dan KCl diberikan bersamaan dengan pemupukan urea pertama seluruhnya kecuali jika dosis pupuk K 100 kg/ha atau lebih dapat diberikan dua kali yaitu setengah bagian bersamaan dengan pemupukan urea pertama dan setengah bagian lagi pada umur 40 HST. Metode diatas sudah melewati kajian yang dilakukan di lahan sawah pasang surut wilayah Kalimantan Barat dengan menggunakan benih varietas unggul inpara 1, 2 dan 3. Produksi yang dapat dicapai 5 – 6 ton/ha. Kesimpulannya bahwa dengan pengelolaan tanah, air dan pengunaan
  • 10. varietas unggul yang tepat maka usaha tani di lahan pasang surut dapat memberikan hasil produksi yang optimal. Varietas padi lahan pasang surut yang memiliki rasa pulen diantaranya inpara 2, lambur dan mendawak. J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT Hama-hama penting di lahan rawa, antara lain: Hama tikus, penggerek batang, orong-orong perlu diwaspadai. Pengendalian dapat dilakukan apabila hama telah merusak tanaman melebihi batas ambang ekonomis. Penyakit yang diwaspadai? adalah penyakit blas, penggunaan varietas tahan dan pemupukan berimbang sebagai upaya pengendalian penyakit blas ini. Tikus : tindakan yang perlu dilakukan: sanitasi lingkungan, gropyokan massal, fumigasi,? umpan beracun (rodentisida), pagar plastik dan dengan musuh alami: anjing, burung hantu dan elang. Orong-orong: pemberian umpan dari sekam? dicampur insektisida, penggunaan insektisida berbahan aktif karbufuran atau fipronil Pengendalian gulma Areal tanam padi yang telah ditumbuhi gulma dengan penutupan > 25% sudah perlu dikendalikan. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara menyiang dengan tangan atau meng-gunakan alat penyiang gulma seperti landak atau gasrok (Gambar 4), atau menggunakan herbisida berbahan aktif 2,4-D amina, al Panadin-24, DMA-6, Lindomil dosis 1,5-2,0 l/ha atau jenis herbisida lainnya.
  • 11. K. PENYIANGAN Lakukan penyiangan gulma pertama kali kurang dari 21 hari setelah tanam (HST) dan setelah itu dilihat dari banyaknya gulma. Penyiangan dapat dilakukan secara mekanis misalnya menggunakan mesin penyiang (power weeder) bila kondisi memungkinkan atau secara manual dengan tangan. Bila kurang tenaga kerja dapat digunakan herbisida sesuai anjuran. L. PANEN Tanaman dipanen jika sebagian besar gabah (90 – 95%) telah bernas dan berwarna kuning. Panen dianjurkan menggunakan arit bergerigi untuk menggantikan ani-ani agar lebih cepat. Jika tenaga kerja terbatas maka panen juga dapat dilakukan menggunakan mesin panen (mower). Jika menanam varietas Inpara-3 sebaiknya jangan dipanen dengan mower karena gabahnya mudah rontok. Setelah dipanen segera secepatnya dilakukan perontokan menggunakan gebod, pampung, atau power thresher untuk menghindari gabah menjadi hitam.
  • 12. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pengelolaan tanah dan air ini merupakan kunci keberhasilan usaha tani di lahan pasang surut. Dengan upaya yang sungguh-sungguh lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat luas. B. SARAN Peningkatan intensitas tanam menghadapi kendala kurangnya tenaga kerja dan periode budidaya yang pendek. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan system budidaya ratoon. Budidaya ratoon adalah budidaya padi dengan memanfaatkan tanaman yang dipotong setelah panen untuk tumbuh kembali dan dapat dipanen yang kedua kali. Budidaya padi ratoon memiliki beberapa keuntungan seperti penghematan input produksi, tidak memerlukan pengolahan lahan, tidak perlu penanaman kembali, waktu produksi 40% lebih singkat dari tanaman utama dan produksi bisa mencapai 50% dari tanaman utama.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA MS.purwono,budidaya8 jenistanaman pangan unggul,penebar swadaya,Depok:2007 www.wikipedia.com https://sekarmadjapahit.wordpress.com/.../budidaya-padi-di-lahan-pasang... kalbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com...