2. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah pada awal berdirinya
tidak lepas dan merupakan menifestasi dari gagasan pemikiran dan
amal perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis)
yang menjadi pendirinya. Setelah menunaikan ibadah haji ke Tanah
Suci dan bermukim yang kedua kalinya pada tahun 1903, Kyai
Dahlan mulai menyemaikan benih pembaruan di Tanah Air.
Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan setelah berguru
kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah seperti
Syeikh Ahmad Khatib dari Minangkabau, Kyai Nawawi dari
Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari
Maskumambang; juga setelah membaca pemikiran-pemikiran para
pembaru Islam seperti Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdil
Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid
Ridha.
3. AWAL BERDIRI
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau
November (18 November 1912 M) merupakan
momentum penting lahirnya Muhammadiyah.
Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam
modernis terbesar di Indonesia, yang
melakukan perintisan atau kepeloporan
pemurnian sekaligus pembaruan Islam di
negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia.
Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang
kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni
Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad
Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.
4. TUJUAN AWAL BERDIRINYA
MUHAMMADYIAH 1912
menyebarkan pengajaran
Igama Kangjeng Nabi
Muhammad Shallalahu ‘Alaihi
Wassalam kepada penduduk
Bumiputra di dalam residensi
Yogyakarta, dan
memajukan hal Igama kepada
anggauta-anggautanya.”
5. KESIMPULAN
Surat Ali Imran ayat ke-104, yang
memerintahkan adanya “sekelompok orang
untuk mengajak kepada Islam, menyuruh
pada yang ma‘ruf, dan mencegah dari yang
munkar”. Ayat inilah yang menjadi dasar
berdirinya Muhammadiyah.
Lalu kemudian organisasi ini bergerak di
bidang sosial,pendidikan,kesehatan,dan
berkembang hingga kini. Cita-cita
Muhammadiyah sebagai gerakan organisasi
moderat terus mencerahkan ummat dan
mengembalikan keaslian agama islam yang
sebenar-benarnya.
6. SARAN
Perlu kita semua selaku bagian dari Muhammadiyah
untuk memberikan pemahaman kepada seluruh
elemen masyarakat di seluruh Indonesia
sebagaimana yang sering kita dengar bahwa ,
Muhammadiyah bukanlah aliran kepercayaan baru
seperti anggapan yang melekat selama ini. Tapi
Muhammadiyah dengan cita-citanya yang luhur ingin
menjadi pengikut Baginda Rasullah Muhammad
SAW dengan ideologi pembaruan menuju
masyakarat islam yang berkemajuan seperti apa
yang dilakukan Rasullah dikala beliau pertama kali
diutus pada masyakarat Arab.