2. PENGERTIAN PERBANYAKAN TANAMAN
Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman (plant
propagation) adalah proses menciptakan tanaman baru
dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti biji,
stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama
dari pembiakan tanaman adalah untuk mencapai
pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari
tanaman (Askari, 2010), dan juga untuk
mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara
perbanyakan tanaman, yaitu (1) perbanyakan secara
seksual atau generatif dan (2) perbanyakan secara
aseksual atau vegetatif.
3. 1. PERBANYAKAN GENERATIF (SEKSUAL)
Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah
proses perbanyakan dengan menggunakan salah
satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah
organ tanaman yang terbentuk setelah terjadinya
proses fertilisasi (menyatunya/ meleburnya gamet
jantan dan gamet betina).
Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan
menggunakan biji adalah untuk memperoleh sifat-
sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan
penyakit, dll. Perbanyakan secara generatif ini
memiliki kelebihan dan kekurangan.
4. KELEBIHAN KEKURANGAN
1. sistem perakarannya
kuat
2. masa produktif lebih
lama
3. lebih mudah
diperbanyak
4. tahan penyakit yang
disebabkan oleh tanah
5. memiliki keragaman
genetik yang
digunakan untuk
pemuliaan tanaman.
1.Waktu berbunga lebih
lama
2.Anakan berbeda
dengan induknya, tidak
cocok untuk
perbanyakan yang
membutuhkan
keseragaman.
5. 2. PERBANYAKAN VEGETATIF (ASEKSUAL)
Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif
adalah proses perbanyakan tanaman dengan
menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman
seperti, daun, batang, ranting, pucuk, umbi dan
akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama
dengan induknya (Made, 2009). Prinsip dari
perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas
adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar
berkembang menjadi tanaman sempurna yang
memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.
Perbanyakan secara vegetatif ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
6. KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Menghasilkan tanaman
yang memiliki sifat yang
sama dengan induknya.
2. Tanaman lebih cepat
berbunga dan berbuah.
3. Dapat menggabungkan
berbagai sifat yang
diinginkan.
1. Membutuhkan pohon
induk yang lebih besar
dan lebih banyak
2. Akar tanaman
(anakan) kurang
kokoh, sehingga
mudah rebah
3. Masa produktif
singkat.
4. Membutuhkan biaya
yang mahal.
7. LANJUTAN
Perbanyakan tanaman dengan vegetatif
dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu , cangkok, tempel (budding),
sambung (grafting), dan juga perbanyakan
modern seperti kultur jaringan. Perbanyakan
tanaman dengan stek pun beragam, seperti
stek batang, stek bertunas daun, stek daun,
stek akar, stek mata, stek umbi ( meliputi
umbi lapis, umbi palsu, umbi batang, umbi
akar dan akar batang).
8. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERBANYAKAN TANAMAN
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang
menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga
kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius
sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti
9. 2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.
Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih
cepat.
Lanjutan
10. LANJUTAN
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan
oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).
Jikasuatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warnatanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
11. LANJUTAN
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang
peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti
hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk
pemanjangan dan pembelahan sel, hormon
sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel
dan hormon etilen untuk mempercepat buah
menjadi matang.