Makalah ini membahas tentang sistem pernapasan khususnya tentang hemoglobin. Terdapat dua percobaan yaitu untuk menunjukkan bahwa hemoglobin dapat mengikat dan melepaskan oksigen, serta karbon monoksida dapat mengikat hemoglobin lebih kuat dari oksigen. Makalah ini berisi latar belakang, tujuan, teori, bahan, cara kerja, dan hasil dari dua percobaan tersebut beserta dokumentasinya berupa gambar.
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MAKALAH BIOKOMIA
BLOK RESPIRATORY SYSTEM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK A2
- Elissa Dewi Lisencia (111 0211 011)
- Barbie Nurdillia (111 0211 005)
- Arsyani Lizaria (111 0211 012)
- Anna Zafararina (111 0211 013)
- Tommy Muharam (111 0211 170)
Tanggal Praktikum : 29 November 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL“VETERAN” JAKARTA
TAHUN AJARAN 2013-2014
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat tepat waktu menyelesaikan makalah ini.
Sesuai dengan proses pembelajaran kegiatan laboratorium kami, kami membuat makalah
yang merupakan laporan dari hasil percobaan kami saat laboratorium .
Dalam makalah ini tentunya terdapat banyak kekurangan. Namun dengan rendah hati, kami
mohon kritik dan saran apabila terdapat sesuatu hal dalam makalah ini yang dirasa kurang
tepat.
Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan baik dalam penulisan makalah
kami maupun dalam proses kegiatan laboratorium kami.
Terimakasih.
Jakarta, 30 November 2013
Penulis
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah (SDM) dan
berfungsi antara lain untuk: 1. Mengikat dan membawa oksigen dari pari-paru ke seluruh
jaringan tubuh 2. Mengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh k paru-
paru 3. Memberi warna merah pada darah 4. Mempertahankan keseimangan asam basa dari
tubuh Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada
gugus prostetik heme.
Hemoglobin dapat mengikat empat atom oksigen per tetramer (satu pada tiap subunit
heme). Atom oksigen terikat pada atom Fe2+, yang terdapat pada heme, pada ikatan
koordinasi kelima. Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi
atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin tang telah melepaskan oksigen disebut
deoksihemoglobin (Hb).
Hemoglobin juga dapat mengikat gas hasil pembakaran yang tidak sempurna yaitu
karbonmonoksida (CO) dan disebut karbonmonoksida hemoglobin (HbCO). Ikatan Hb
dengan CO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya Hb tidak
dapat lagi mengikat, membawa, dan mendistribusikan oksigen ke jaringan.
Dalam keadaan lain, muatan atom Fe yang terdapat pada pusat heme dapat berubah
menjadi Fe3+. Hal ini dapat terjadi karena oksidasi oleh senyawa-senyawa pengoksidasi.
Hemoglobinnya disebut hemoglobin teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb
(Fe3+). Dalam bentuk ini Hb tidak dapat mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang
amat penting. Beberapa derivate dari Hb, misalnya oksiHb, Hb, dan HbCO dapat dibedakan
dengan melakukan pengenceran, dan pada pengenceran ini oksiHb terlihat berwarna merah
kekuning-kuningan, Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang
(carmine tint).
Untuk lebih jelasnya lagi setiap derivate Hb dapat pula dibedakan dengan
menggunakan spektoskop, yaitu suati teknik berdasarkan perbedaan absorpsi warna-warna
4. 4
tertentu dari spectrum cahaya putih. Bila suatu larutan berisi suatu zat warna diletakkan
antara alat tersebut dan sumber cahaya, maka akan terlihat daerah (pita) berwarna hitam pada
bagian spectrum tempat terjadinya penyerapan warna tersebut. Dengan menentukan letak
serta intensitas pita-pita absorpsi itu, maka dapat ditemukan pigmen apa yang sedang
diperiksa itu.
Karbonmonoksida (CO) adalah gas dengan toksisitas tinggi yang tidak berbau, tidak
berasa serta pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Memiliki rumus
molekul CO yang terdiri dari atom karbon yang terikat dengan atom oksigen.
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang sangat beracun yang mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk menerima oksigen. Masuk ke dalam paru-paru melalui mekanisme
pernapasan normal dan menggantikan oksigen dari aliran darah. Hemoglobin yang
mengangkut oksigen dalam darah terikat oleh karbon monoksida, yang mengakibatkan
kekurangan oksigen di dalam tubuh. Gangguan pasokan oksigen ini beresiko terhadap fungsi
jantung, otak, dan fungsi-fungsi penting lainnya.
Reaksi gas CO dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
SUMBER
Sumber alami : Berasal dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan
dan badai listrik alam
Sumber antropogenik : Kendaraan bermotor, tungku dapur rumah tangga dan tungku
pemanas ruang
Kelompok masyarakat yang paling terpajan oleh CO adalah polisi lalu lintas atau tukang
pakir, pekerja bengkel mobil, petugas industri logam, industri bahan bakar bensin, industri
gas kimia dan pemadam kebakaran.
DAMPAK
5. 5
Efek fisiologis pada orang yang terpapar dijelaskan pada bagan berikut:
Selain itu, secara garis besar dampak yang ditimbulkan akibat pemaparan gas karbon
monoksida dapar berupa:
Toksisitas dari sistem saraf pusat dan hati
Sakit kepala, pusing, mual dan pingsan
Kehilangan penglihatan
Berkurangnya koordinasi otot
Nyeri perut
Efek yang parah pada bayi dari wanita hamil
Dalam kasus-kasus yang berkepanjangan paparan CO tinggi konsentrasi, pingsan,
kejang-kejang dan kematian akan terjadi
Efek polusi karbon monoksida diperburuk pada orang-orang lemah seperti orang berusia
lanjut dan anak-anak, khususnya pada orang dengan penyakit jantung dan paru-paru.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Deoksihemoglobin dan Oksihemoglobin
Tujuan:
Memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2
dan senyawa ini dapat terurai kembali menjadi deoksiHb dan 02.
Teori singkat:
Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat 02 menjadi HbO2.
Hb(Fe2+
) + 02 Hb(Fe2+
)0
(deoksihemoglobin= Hb ) Oksigen (oksihemoglobin = Hb02)
HbO2 akan melepas O2 pada penambahan pereaksi stokes.
Bahan:
1. Suspensi darah
2. Pereaksi stokes
3. Larutan amonium hidroksida (NH4OH)
Cara kerja:
a. Oksihemoglobin
B A H A N
T a b u n g
1
Suspensi darah 1 mL
Akuades 5 mL
Hasil:
Warna yang terbentuk
Merah Kecoklatan
7. 7
b. Deoksihemoglobin
B A H A N
T a b u n g
1 2
Hasil percobaan oksihemoglobin 3 mL 3 mL
Stokes (2 mL pereaksi Stokes + 2 tetes
NH4OH)
- Beberapa tetes
HASIL:
Warna yang terbentuk
Merah
kecoklatan
Merah
kehitaman
Kocok KUAT-KUAT
HASIL:
Warna yang terbentuk
Merah
kecoklatan
Merah
kehitaman
KESIMPULAN :
Hemoglobin dapat mengikat oksigen dan melepaskannya dengan mudah. Pada
percobaan kali ini hemoglobin dapat mengikat oksigen yaitu adanya warna
merah terang pada tabung pertama percobaan deoksihemoglobin yang tidak
diberikan pereaksi stokes. Sedangkan pada tabung kedua terjadi pelepasan
O2 karena diberikan pereaksi stokes dan hasil warna yang terbentuk menjadi
merah pekat.
8. 8
Hasil Pembahasan
Pengujian kali ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa hemoglobin dapat mengikat
oksigen menjadi HbO2 dan senyawa ini dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2.
Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi HbO2. Dan
HbO2 akan melepas 02 pada penambahan reaksi stokes.
Hb(Fe2
) + 02 Hb(Fe2
)02
Pada hasil percobaaan Oksihemoglobin warna larutan pada tabung merah. Kemudian pada
percobaan deoksihemoglobin, tabung yang diberikan larutan stokes sebanyak 3 tetes warna
yang terbentuk adalah merah pekat karena pada tabung tersebut terjadi proses pelepasan
O2 (oksigen).
9. 9
2. Karbonmonooksida hemoglobin (HbCO)
Tujuan:
Memperlihatkan bahwa CO dapat mengikat hemoglobin menjadi HbCO.
Teori singkat:
Bila HbO2 direaksikan dengan CO, akan menghasilkan HbCO yang berwarna merah
terang dan tidak dapat dilepaskan dengan pereaksi stokes karena kekuatan ikatan
HbCO 200 x dari HbO2, sehingga sulit dilepaskan.
Bahan:
1. Suspensi darah
2. Sumber gas CO
3. Pereaksi stokes
4. NH4OH
Cara kerja:
B A H A N T a b u n g
1 2
Suspensi darah (0,5 mL darah + 5,5 mL
akuades)
3 mL 3 mL
Alirkan gas CO (dengan lain-lain) 3 menit -
Hasil:
Warna yang terbentuk
Merah terang Merah gelap
Stokes (2 mL pereaksi stokes + 2 tetes
NH4OH)
Beberapa tetes Beberapa tetes
Hasil:
Warna yang terbentuk
Merah terang Merah kehitaman
KESIMPULAN :
Darah yang mengikat CO tidak dapat dipengaruhi oleh reaksi apapun sehingga tidak terjadi
perubahan warna setelah di teteskan pereaksi strokes . hal tersebut dikarenakan ikatan HbCO
200 kali lenih kuat dibandingkan HBO2.
11. 11
Gambar 1.2a. Deoksihemoglobin dan Gambar 1.2b. Deoksihemoglobin dan
Oksihemoglobin sebelum dikocok Oksihemoglobin setelah dikocok
PERCOBAAN 2
Gambar 2.1 proses pemberian CO selama Gambar 2.2 hasil setelah pemberian CO
3 menit selama 3 menit
12. 12
Gambar 2.3 sebelum pemberian stokes. Gambar 2.4 setelah pemberian stokes.
pada bagian kiri yaitu HbCO( merah terang ) pada bagian kiri yaitu HbCO( merah terang )
pada bagian kanan yaitu HbO( merah gelap ) pada bagian kanan yaitu HbO( merah kehitaman )
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Damin Sumardjo. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta:EGC. 2009
Penuntun praktikum laboratorium departemen Biokimia , FKUPN Veteran Jakarta 2013.