SlideShare a Scribd company logo
Makalah Biokimia

Dosen : Rainiundus Chaliks, S.Si, Apt, M.Sc




                                  Di Susun Oleh:




Radikal Bebas                                      1
KATA PENGANTAR

                                  Assalamu Alaikum Wr.Wb

          Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang

telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“RADIKAL BEBAS” yang merupakan salah satu tugas Biokimia.


          Dalam makalah ini membahas tentang mekanisme radikal bebas serta berbagai

penyakit yang diderita akibat radikal bebas serta berbagai macam tentang radikal bebas.

          Dalam pembuatan makalah ini, saya selaku penulis banyak mendapat bantuan dan

saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu.

          Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan jadi

untuk itu saya berharap partisipasi dari teman-teman untuk menyempurnakan makalah saya

selanjutnya.

          Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih, semoga makalah ini dapat bermaanfaat

bagi kita semua.. Sekian ..

                                      Wassalamu Alaikum Wr.Wb

                                                                       Makassar, 04 April 2013



                                                                           Irma Sri Andayani




Radikal Bebas                                                                                  2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................................

Daftar isi .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

     A. Latar Belakang ............................................................................................

     B. Rumusan Masalah .......................................................................................

     C. Tujuan .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................

     A. Pengertian Radikal Bebas ..........................................................................

     B. Mekanisme Kerja Radikal Bebas ................................................................

     C. Dampak Radikal Bebas ...............................................................................

     D. Contoh Penyakit Akibat Radikal Bebas .....................................................

     E. Penyebab Penyakit Radikal Bebas .............................................................

     F. Langkah-langkah dalam Merawat Radikal Bebas ......................................

     G. Akibat Radikal Bebas Berlebihan ...............................................................

     H. Cara Menghadapi Radikal Bebas ................................................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................................

     A. Kesimpulan .................................................................................................

     B. Saran ...........................................................................................................

Daftar Pustaka ......................................................................................................




Radikal Bebas                                                                                                                  3
BAB I

                                    PENDAHULUAN

A.   Latar belakang

           Terbentuk radikal bebas dalam tubuh kita secara terus-menerus melalui peristiwa

     metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respons terhadap

     pengaruh dari luar tubuh misalnya polusi lingkungan, sinar ultraviolet dan asap rokok.

     Lingkungan tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup, mampu merangsang

     tumbuhnya radikal bebas (free radical) yang dapat merusak tubuh kita (Mega dan Swastini

     2010). Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit degeneratif

     antara lain kangker, aterosklerosis, stroke, rematik dan jantung (Steinberg 2009; Theroux

     dan Libby 2005).

           Upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh aktivitas

     radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung

     antioksidan. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan cara mendonorkan satu

     atom protonnya sehingga membuat radikal bebas stabil dan tidak reaktif (Lusiana 2010).

     Berdasarkan sumbernya, secara umum antioksidan digolongkan dalam dua jenis, yaitu

     antioksidan sintetik dan antioksidan alami. Contoh antioksidan sintetik yang sering

     digunakan   masyarakat    antara   lain   butylated   hydroxyanisole   (BHA),   butylated

     hydroxytoluene (BHT), tert-butylhydroquinone (TBHQ) dan α-tocopherol (Irianti 2008).

     Keuntungan menggunakan antioksidan sintetik adalah aktivitas anti radikalnya yang sangat

     kuat, namun ternyata terdapat kekurangannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

     Wichi (1988) dan Thompson & Moldeus (1988), antioksidan sintetik BHA dan BHT

     berpotensi karsinogenik. Untuk itu pencarian sumber antioksidan alami sangat dibutuhkan

Radikal Bebas                                                                               4
untuk menggantikan peran antioksidan sintetik. Irianti (2008) menyatakan bahwa

     antioksidan alami sebenarnya telah lama digunakan secara turun temurun, namun belum

     banyak diteliti aktivitas dan kandungan bioaktifnya.

B.   Rumusan Masalah

     1. Apa yang dimaksud dengan radikal bebas?

     2. Bagaimana mekanisme kerja dari radikal bebas?

     3. Apa dampak dari radikal bebas?

     4. Penyakit apa saja yang diakibatkan oleh radikal bebas?

     5. Apa penyabab penyakit radikal bebas?

     6. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam melawan radikal bebas?

     7. Apa akibat dari radikal bebas yang berlebihan?

     8. Bagaimana cara menghadapi radikal bebas?

C.   Tujuan

     1. Untuk mengetahui pengertian radikal bebas

     2. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari radikal bebas

     3. Untuk mengetahui dampak dari radikal bebas

     4. Untuk mengetahui penyakit yang diderita akibat radikal bebas

     5. Untuk mengetahui penyebab dari radikal bebas

     6. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam melawan radikal bebas

     7. Untuk mengetahui akibat dari radikal bebas yang berlebihan

     8. Untuk mengetahui cara dalam menghadapi radikal bebas




Radikal Bebas                                                                         5
BAB II

                                   PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RADIKAL BEBAS

           Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan

    elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen.

    Elektron memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul

    radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk

    radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor

    eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam

    makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis,

    yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata.      Untuk

    mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.




Radikal Bebas                                                                               6
Saat ini ditemukan bahwa ternyata radikal bebas berperan dalam terjadinya berbagai

    penyakit. Hal ini dikarenakan radikal bebas adalah spesi kimia yang memiliki pasangan

    elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein,

    lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada

    timbulnya suatu penyakit.

           Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid

    yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena

    bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan. Kanker pun disebabkan oleh

    oksigen reaktif yang intinya memacu zat karsinogenik, sebagai faktor utama kanker. Selain

    itu, oksigen reaktif dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein) yang kemudian

    menjadi penyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya

    timbullah atherosklerosis atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner. Di samping

    itu penurunan suplai darah atau ischemic karena penyumbatan pembuluh darah serta

    Parkinson yang diderita Muhammad Ali menurut patologi juga dikarenakan radikal bebas.

           Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan dalam tubuh. Oksigen

    reaktif ini mencakup superoksida (O`2), hidroksil (`OH), peroksil (ROO`), hidrogen

    peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2), oksida nitrit (NO`), peroksinitrit (ONOO`) dan

    asam hipoklorit (HOCl).

           Sumber radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui sederetan

    mekanisme reaksi. Yang pertama pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu

    perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir (terminasi), yaitu

    pemusnahan atau pengubahan menjadi radikal bebas stabil dan tak reaktif.




Radikal Bebas                                                                                 7
B. MEKANISME KERJA RADIKAL BEBAS

           Penjelasan mengenai sumber radikal bebas endogenus ini sangat bervariasi. Sumber

    endogenus dapat melewati autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam respirasi,

    transpor elektron di mitokondria, oksidasi ion-ion logam transisi, atau melalui ischemic.

    Autoksidasi adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap, hidrogen alilik, benzilik atau

    tersier yang rentan terhadap oksidasi oleh udara. Contohnya lemak yang memproduksi asam

    butanoat, berbau tengik setelah bereaksi dengan udara. Oksidasi enzimatik menghasilkan

    oksidan asam hipoklorit. Di mana sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel fagosit diubah

    menjadi superoksida dan bersama dengan `OH serta HOCl membentuk H2O2 dengan

    bantuan bakteri. Oksigen dalam sistem transpor elektron menerima 1 elektron membentuk

    superoksida. Ion logam transisi, yaitu Co dan Fe memfasilitasi produksi singlet oksigen dan

    pembentukan radikal `OH melalui reaksi Haber-Weiss: H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3

    +. Secara singkat, xantin oksida selama ischemic menghasilkan superoksida dan xantin.

    Xantin yang mengalami produksi lebih lanjut menyebabkan asam urat.

           Sedangkan sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem tubuh,

    diantaranya sinar UV. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi melanin berlebihan

    dalam kulit, yang tidak hanya membuat kulit lebih gelap, melainkan juga berbintik hitam.

    Sinar UVA merusak kulit dengan menembus lapisan basal yang menimbulkan kerutan.

           Radikal bebas yang berasal dari asam galat pada tinggi pH (atau pD) memiliki

    simetri seperti bahwa proton pada mobil- bons 2 dan 6 adalah identik, menghasilkan

    spektrum 01:02:01. Namun, pada nilai pH yang lebih rendah, perlahan bertukar Hydron

    menanamkan     asimetris   radikal   gallate   dan   menambahkan    membelah     hyperfine,

    mengakibatkan jelas doublet triplet dari 01:02:01. Triplet 1:02:01 jelas dalam doublet



Radikal Bebas                                                                                8
kembar tiga berasal dari dua belahannya yang sama, 0,28 G untuk proton perlahan-lahan

    bertukar dan 0,24 G untuk salah satu proton cincin, proton cincin lain yang memiliki

    pemisahan 1,00 Penugasan G. eksperimental ini hyperfine membelah berbeda dari

    Hagerman, tetapi didukung oleh perhitungan fungsional kepadatan dari Severino dkk.

           Salah satu reaksi oksidasi yang terkenal adalah reaksi pada industri teh hitam. Selain

    dapat melakukan reaksi tersebut polivenol juga dapat disintesis untuk digunkan sebagai obat

    contohnya adalah EGCG (epiglocatechin gallat) yang bisa digunakan sebagai anti kanker.

           Karena secara kimia molekulnya tidak lengkap, radikal bebas cenderung "mencuri"

    partikel dari molekul lain, yang kemudian menimbulkan senyawa tidak normal dan memulai

    reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Radikal bebas inilah biang

    keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit lever, jantung koroner, katarak, penyakit

    hati dan dicurigai proses penuaan dini ikut berperan.

C. DAMPAK RADIKAL BEBAS

           Sebenarnya, reaksi pembentukan radikal bebas merupakan mekanisme biokimia

    tubuh normal. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat

    diubah menjadi substansi yang tak lagi membahayakan tubuh. Namun, bila radikal bebas

    sempat bertemu dengan enzim atau asam lemak jenuh ganda, maka merupakan awal dari

    kerusakan sel yang antara lain :

    a. Kerusakan DNA (deoxy necleic acid) pada inti sel



                                       Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor

                                       penyebab kerusakan DNA disamping penyebab lain seperti

                                       virus, radiasi, dan zat kimia karsinogen. Bila kerusakan tidak



Radikal Bebas                                                                                      9
terlalu parah, masih dapat diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Namun, bila sudah

        menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat

        diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. Bahkan terjadi perubahan

        abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit

        kanker.

    b. Kerusakan membran sel

                  Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda

        yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Kalau ini terserang struktur dan

        fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel

        pada jaringan tubuh.

    c. Kerusakan protein

                  Terjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini termasuk

        oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada.

        Contohnya kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak.

    d. Kerusakan lipid peroksida

                  Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh ganda terserang radikal bebas. Dalam tubuh

        kita, reaksi antar zat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksida

        yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab

        terjadinya berbagi penyakit degeneratif (kemerosotan fungsi tubuh).

    e. Proses penuaan

                  Umumnya, semua sel jaringan organ dapat menangkal serangan radikal bebas

        karena didalamnya terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawan. Namun,

        karena manusia secara alami mengalami degradasi seiring dengan peningkatan usia



Radikal Bebas                                                                                  10
akibat radikal bebas itu sendiri, otomatis pemusnahannya tidak pernah mencapai 100%

        meski secara teori dapat dipunahkan oleh berbagai antioksidan. Belum lagi adanya

        rangsangan untuk membentuk radikal bebas yang berasal dari lingkungan sekitar.

        Karena itu, secara perlahan-lahan tapi pasti, terjadi kerusakan jaringan oleh radikal

        bebas yang tidak terpunahkan.

                Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan,

        seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput,

        terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan

        timbunan sisa pembakaran dalam sel. Bagi anda yang ingin awet muda tentu perlu

        banyak mengkonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini.

    f. Dapat menimbulkan autoimun

                Dalam keadaan normal, antibodi hanya terbentuk bila ada antigen yang masuk

        dalam tubuh. Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap suatu sel tubuh biasa dan

        hal ini dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.



D. CONTOH PENYAKIT AKIBAT RADIKAL BEBAS

           Saat tubuh kita dipenuhi radikal bebas yang berlebihan maka molekul yang tidak

    stabil yang berada didalam tubuh kita berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka

    mulai bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun yang tidak sehat

    sehingga terjadi penyakit. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan

    dengan aktivitas radikal bebas.




Radikal Bebas                                                                               11
Penyakit-penyakit tersebut mencakup lebih dari 50 kelainan seperti Berbagai Contoh

    penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah sebagai berikut:



    a. Stroke

    b. Asma

    c.   Pankreatitis

    d. serangan jantung

    e.   penyakit radang usus

    f.   Penyumbatan kronis

         pembuluh darah di jantung

    g.   Penyakit Parkinson

    h. Sel Sickle Leukemia

    i.   Artritis rematoid

    j.   Perdarahan otak

    k. tekanan darah tinggi

    l. kanker

    m. katarak

    n. menurunnya fungsi ginjal.

    o. DLL




           Untuk memperbaiki keadaan ini tubuh kita membentuk pembasmi radikal bebas yang

    dikenal sebagai antioksidan endogen. Antioksidan endogen ini akan menetralisir radikal



Radikal Bebas                                                                              12
bebas yang berlebihan itu sehingga

    tidak   merusak    tubuh.   Antioksidan

    endogen ini dikemukakan oleh ilmuwan

    Amerika pada tahun1968 oleh J.M. Mc

    Cord dan I. Fridovich yang menemukan

    enzim antioksidan alami dalam tubuh

    manusia yaitu Superoksid dismutase

    yang saat ini disingkat SOD.. Hanya

    dalam waktu singkat setelah teori

    tersebut    disampaikan,     selanjutnya

    ditemukan    enzim-enzim     antioksidan

    alami lainnya seperti Glutation peroksidase ,

            Katalase yang siap menetralisir radikal bebas yang berlebihan agar tetap seimbang.

    Saat ini enzim-enzim antioksidan alami ini sudah dapat diperiksa kadarnya dalam tubuh di

    laboratorium. Sedangkan antioksidan yang kita makan dari luar melalui makanan atau

    melalui food suplemen untuk membantu tubuh melawan kelebihan radikal bebas, kita sebut

    antioksidan eksogen.

            Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari lingkungan. Manusia

    setiap detiknya menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan pada proses

    respirasi, proses pencernaan dan proses metabolisme selalu menghasilkan radikal bebas.

    Peningkatan radikal bebas pun dapat dipicu oleh stres atau olah raga yang berlebihan.




Radikal Bebas                                                                               13
Faktor lingkungan pun dapat meningkatkan radikal bebas seperti polusi udara,

    radiasi sinar matahari (ultraviolet), zat kimia, asap rokok, asap kendaraan bermotor, dan

    masih banyak lagi yang lainnya.




Radikal Bebas                                                                             14
E. PENYABAB PENYAKIT RADIKAL BEBAS




                            Diagram Faktor utama penyebab penyakit



           Sumber radikal bebas, adalah dari luar tubuh dan ada yang dari dalam tubuh sendiri

    1. Dari luar tubuh, berasal dari

         a) Makanan : makanan yang tercemar oleh : bakteri,virus, jamur,parasit, residu

            pestisida pada makanan,

            Bahan pengawet makanan yang tidak sesuai standar untuk makanan, seperti :

            formalin, boraks, pewarna pakaian, dll




Radikal Bebas                                                                               15
b) Minuman : zat pengawet, pewarna,perasa,pemanis buatan,pencemaran air oleh

               limbah industri dll

         c) Udara : pencemaran udara oleh asap kendaraan bermotor, industri, dll

    2. Dari dalam tubuh, berasal dari : sisa hasil metabolisme tubuh yang tidak dapat

        terbuang, olah raga yang berlebihan, stress, emosional, tidur kurang dari semestinya ,

        dll.

F. LANGKAH – LANGKAH DALAM MELAWAN RADIKAL BEBAS

           Menurut Dr. Kenneth H. Cooper ada 4 langkah yang bisa dilakukan untuk melawan

    bahaya radikal bebas dalam tubuh :

    1. Berolah raga dengan intensitas rendah

        Pada keadaan normal radikal bebas terbentuk secara amat perlahan kemudian

        dinetralisir oleh antioksidan yang ada dalam tubuh. Namun jika laju pembentukan

        radikal bebas sangat meningkat karena terpicu oleh latihan yang terlalu keras atau

        berolahraga secara berlebihan sehingga jumlah radikal bebas akan terbentuk melebihi

        kemampuan sistem pertahanan tubuh, maka molekul pemberontak tambahan yang tidak

        dapat dicegah ini lalu menyerang membran sel , sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel

        tubuh kita yang mengakibatkan timbulnya penyakit . Sebaliknya dengan meningkatkan

        ketahanan tubuh kita secara bertahap melalui program latihan olah raga dengan

        intensitas rendah yang disarankan seperti jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda

        statis ini, dapat meningkatkan enzim antioksidan endogen seperti enzim superoksid

        dismutase, glutation peroksidase dan katalase untuk mencegah kerja setiap radikal bebas

        yang merusak.




Radikal Bebas                                                                               16
2. Mengkombinasikan beberapa antioksidan setiap hari

        Seperti kita ketahui campuran antioksidan ada beraneka ragam bergantung pada usia,

        jenis kelamin, dan tingkat kegiatan , serta bobot badan kita.

    3. Mengatur diet dan memasak secara benar agar antioksidan dalam makanan tidak

        rusak

        Sekalipun kita mengetahui suatu makanan mengandung banyak antioksidan, ini tidak

        berarti bahwa jika kita memakannya akan memperoleh seluruh keuntungan yang

        terdapat di dalam makanan tersebut. Nilai gizi makanan dapat hilang banyak selama

        pegemasan, penyimpanan, pemasakan, atau penyiapan lain .

        Ada beberapa langkah dalam menyiapkan makanan yang benar :

                •   Perubahan pH-nya, keasaman atau kebasaannya makanan dapat terjadi selama

                    proses pembuatannya.

                •   Penambahan zat tambahan misalnya vetsin.

        Metode memasak yang baik untuk mempertahankan kandungan antioksidan sebagai

        berikut :

                •   Hindari bahan-bahan yang sudah layu dalam pengolahan makanan.

                •   Hindari pemotongan, perajangan, pengirisan, pembilasan atau perendaman

                    yang berlebihan.

                •   Cobalah mengkonsumsi air yang kita gunakan dalam merebus bahan

                    makanan mungkin antioksidan ada didalamnya.

                •   Jangan menyimpan makanan yang telah dimasak di dalam kulkas lebih dari

                    satu hari tanpa menggunakan wadah yang kedap udara.

                •   Jangan menghangatkan kembali makanan nabati yang telah dimasak satu kali.



Radikal Bebas                                                                             17
•   Hindari mempertahankan kehangatan makanan selama lebih dari 30 menit

                    sebelum dihidangkan.

                •   Jangan menyimpan bahan makanan segar dalam lemari es lebih dari 1

                    minggu.

    4. Bergaya hidup bebas dari radikal bebas

        Tidak ada jalan untuk mundur atau melarikan diri ke suatu lingkungan yang betul-betul

        bebas dari gangguan radikal bebas. Dengan hidup di tengah masyarakat modern kita

        akan terpapar oleh berbagai pemicu dari lingkungan yang memacu pembentukan

        molekul radikal bebas yang bisa merusak dalam tubuh kita. Kendati demikian kita dapat

        meminimalisasi ancaman radikal bebas terhadap kesehatan kita dan membuat hidup kita

        lebih panjang serta menjadi lebih produktif secara maksimal.

        Beberapa hal sulit yang perlu diperhatikan :

                •   Berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sudah berakar kuat,

                    misalnya merokok.

                •   Mengatasi berbagai hambatan yang tampaknya sulit teratasi, misalnya

                    pencemaran udara di tempat kita hidup atau bekerja.

G. AKIBAT RADIKAL BEBAS YANG BERLEBIHAN


           Radikal bebas dapat merusak berbagai senyawa kimia yaitu asam amino

    bebas,protein,lipoprotein,didrat aran lipid,asam nukleat dan terganggunya fungsi:


    1. Membrane sel teutama komponen penyusun membrane yang berupa asam lemak tak

        jenuh, merupakan bagian dari fosolipid glikolipid dan kolesterol. Asam lemak tak jenuh

        sangat mudah di ikat oleh radikal bebas dengan membentuk suatu radikal bebas lipida.



Radikal Bebas                                                                              18
Dalam suasana aerob radikal bebas lipida bereaksi dengan molekul oksigen membentuk

        radikal bebas radikal lipid perolsida.,selanjutnya akan mengikat atom hydrogen dari

        asam lemak tak jenuh,sehingga terbentuk lipida hiperoksida yang akan dapat merusak

        bagian sel dimana hidroperoksia berada. Dalam tubuh radikal bebas lipida akan terurai

        antaralain menjadi malondialdehida. Ini merupakan indicator bahwa dalam tubuh

        terdapat radikal bebas. Akibat kerusakan pada bagian dalam pembuluh darah akan

        memudahkan       pengendapan     berbagaio     zat     pada   bagian   yang   mengalami

        kerusakan,termasuk kolesterol,sehingga dimungkinkan akan timbul athersklerosis.

    2. Radikal bebas dapat mengakibatkan perubahan fluiditas membrane sel,sehingga

        transport antar membrane di dalam sel dan mekanisme sel terganggu.

    3. Dapat melumpuhkan system enzim di dalam membrane maupun reseptor sehingga

        seluruh rangkaian metabolism terganggu

    4. Kerusakan protein,telah diketahui bahwa asam amino dan protein bereaksi dengan

        radikal bebas,yang akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan dimana protein berada.

        Diantara asam-asam amino penyusun protein yang paling rawan adalah sistein. Sistein

        mengandung gugusan sulfhidril(SH) yang sangat peka terhadap serangan radikal bebas

        seperti radikal hidroksil.

    5. Radikal bebas merupakan salah satu sebab terjadinya mutasi spesifik pada DNA yang

        akan dapat menyebabkan penyakit kanker. Kerusakan dapat terjadi pada awal fase

        transisi dan permanen. Radikal hidroksil dapat menimbulkan berbagai perubahan pada

        DNA yang antara lain berupa:hidrosilasi basa timin dan sitosin,pembukaan inti purin

        dan pirimidin serta terputusnya rantai fosfodiester.




Radikal Bebas                                                                               19
6. Radikal bebas akan dapat merusak lipid sehingga terbentuk lipid peroksida yang dapat

        menyebabkan penyakit jantung koroner.

    7. Radikal bebas dapat menyebabkan autoimun. Pada keadaan normal antibody terbentuk

        bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Adanya anti bodi untuk sel tubuh akan dapat

        merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.

    8. Radikal bebas dapat merubah tonus otot pembuluh darah. Anion superoksida secara

        tidak langsung dengan inaktivasi sindhotelium-derived relaxing factor(EDRF) atau

        dengan merusak repinephrin. Radikal bebas hidriksil menyebabkan vasodilatasi dengan

        bekrja langsung pada otot polos,pembuluh darah dan merangsang sel endothelium untuk

        melepaskan “nonprostanoid relaxing factor”

    9. Radikal bebas oksigen sangat berperan pada gagal jantung. Pada gagal jantung terjadi

        gangguan dari interaksi miokrad. Radikal bebas oksigen akan mencegah ikatanCa” oleh

        rreticulum sarcoplasma miosit sehingga dapat menurunkan kemampuan kontraksi dari

        jantung.

    10. Oksigen reaktif merupakan oksidan yang kuat. Dampak negative timbul Karen

        reaktivitasnya   sehingga   dapat   merusak    komponen   sel   yang   penting   untuk

        mempertahankan integritas dan kehidupan sel.sedangkan diantara oksigen reaktif yang

        paling berbahaya adalah radikal hidroksil yang dapat merusak tiga senyawa penting

        untuk mempertahankan integritas sel yaitu:asam lemak,DNA,dan protein.




Radikal Bebas                                                                              20
H. CARA MENGHADAPI RADIKAL BEBAS


           Senjata yang paling ampuh untuk melawan atau memperlambat kerusakan akibat

    radikal bebas adalah dengan ANTIOKSIDAN. Ada dua macam antioksidan, yaitu

    antioksidan internal dan eksternal :


      1. Antioksidan internal yaitu atioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri, disebut pula

          sebagai     &   ldquo;Antioksidan   Primer”   Secara   alami   tubuh   mampu

          menghasilkan antioksidan sendiri, tetapi kemampuan ini pun ada batasnya. Sejalan

          bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami pun

          akan semakin berkurang. Hal ini lah yang menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu

          keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi

          antioksidan. Yang termasuk Antioksidan primer ini adalah :

           - Super Oxide Dismutase (SOD)

           - Gluthation Peroxidase (GPx)

           - Katalase (Cat)

      2. Antioksidan eksternal tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti

          Vitamin A, beta karoten, Vitamin C, Vitamin E, Selenium, Flavonoid, dll. Antioksidan

          yang berasal dari makanan atau didapat dari luar tubuh disebut juga antioksidan

          sekunder.




Radikal Bebas                                                                               21
BAB III

                                        PENUTUP

A. Kesimpulan

                Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom atau molekul

    yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal bebas memiliki

    sifat yang reaktif sehingga dapat bereaksi dengan berbagai molekul lain seperti protein,

    lemak, karbohidrat, dan DNA. Karena tidak memiliki pasangan, saat masuk ke dalam tubuh,

    molekul radikal bebas ini akan mencari pasangan elektron lain dengan mengambilnya dari

    sel tubuh sehingga membentuk reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru. Proses

    inilah yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel dan jaringan.


           Secara normal radikal bebas muncul dari dalam tubuh saat terjadi proses

    metabolisme. Hal ini terjadi karena sel-sel memproduksi radikal bebas untuk menetralkan

    virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Namun, faktor lingkungan seperti asap

    kendaraan, rokok, dan sebagainya dapat meningkatkan jumlah radikal bebas secara

    signifikan sehingga dapat mengakibatkan rusaknya sel dan jaringan tubuh.


           Gangguan keseimbangan antara radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh akan

    terbentuk pada saat :


           1.    Waktu kita bernafas

           2. Olah raga berlebihan

           3. Jika terjadi peradangan

           4. Terpapar polusi lingkungan (asap rokok, kendaraan bermotor, radiasi).

                 Pada saat terjadi infeksi, radikal diperlukan untuk membunuh mikroorganisme

Radikal Bebas                                                                            22
penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-

                  menerus dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk

                  beradaptasi terhadap lingkungannya, dan pada akhirnya dapat menyebabkan

                  kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel,

                  mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahwa kematian sel sehingga timbul

                  gangguan / penyakit.

              Untuk melawan bahaya radikal bebas, tubuh kita telah mempersiapkan penangkal,

    yaitu :

              •   Antioksidan Primer, berfungsi mencegah radikal bebas, misalnya transfein,

                  feritin, albumin.

              •   Antioksidan Sekunder, berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan

                  pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion

                  Peroxidase (GPx), vitamin C, vitamin E, B-Caroten.

              •   Antioksidan Tersier atau repair enzime, berfungsi memperbaiki jaringan tubuh

                  yang rusak oleh radikal bebas.

B. Saran

              Semoga makalah ini, bisa dijadikan referensi bagi kita dan bisa dijadikan pelajaran

    tentang bahaya dari radikal bebas bagi kesehatan tubuh kita. Dan kita bisa memelihara tubuh

    kita lebih baik lagi.




Radikal Bebas                                                                                  23
DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.       (2011)       Antioksidan   dan   Radikal   Bebas     (Online).   Tersedia:

       http://www.Antioksidan dan Radikal bebas _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia

       _.htm. (21 Juni 2011).

    Eslami, Angelique C. dkk. 2010. “Free radicals produced by the oxidation of gallic acid:

       An electron paramagnetic resonance study”. Chemistry Central Journal.

    Sulistiono, Dwi Arif. 2008. Polofenol. Mataram: UNRAM

    R.K. Murray, K.D. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell, Biokimia Harper, 1997

    Dr.Albert GO Sumampouw / www.medikaholistik.com / 180102


    Bast, A. et al (1991) : Oxidants and Anti-oksidants : State of Art        Am.J.Med.,91

       Suppl.3C, Paper 3C-2S

    .Cadenas, E. : Biochemistry of Oxygen Toxicity. Ann.Rev.Bioch. : 58 ; 79-110.

       Ann.Rev.Inc. Palo Alto , USA 1989

    Cochrane, G.C. (1991) : Cellular Injury by Oxidants. Am.J.Med. 91 : suppl. 3C, paper

       3C-24S

    Halliwell, B. (1991) : Reactive Oxygen Species in Living System : Source, Biochemistry

       and Role in Human Diseases. Am.J.Med. suppl. 3C, paper 3C-14S.

    Murray, R.K. : Harper’s              Biochemistry, 22nd ed. Pp.142-143, Prentice-Hall

       Internat.Inc.London, U.K.1990

    Sies, H. (1991) : Oxidative Stress : From Basic Research to Clinical Applications :

       .Am.J.Med.. 91 suppl. 3C, paper 3C-31S



Radikal Bebas                                                                             24
Radikal Bebas   25

More Related Content

What's hot

Rpp elektrolisis
Rpp elektrolisisRpp elektrolisis
Rpp elektrolisis
Daniele Tegar Abadi
 
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkanaTutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
Rachel Weinberger
 
Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma
dasi anto
 
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas XRpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas XEKO SUPRIYADI
 
Korosi
KorosiKorosi
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Hartika Siagian
 
Silabus
SilabusSilabus
Senyawa Anorganik
Senyawa AnorganikSenyawa Anorganik
Senyawa Anorganik
Mochammad Wahyu Firmansyah
 
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimia
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimiaPemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimia
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimiaAinun Mardhiah
 
Reaksi reduksi oksidasi
Reaksi reduksi oksidasiReaksi reduksi oksidasi
Reaksi reduksi oksidasiEKO SUPRIYADI
 
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Adi Prihandono
 
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
mariadewisukmawati
 
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malangModul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
dasi anto
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisi
Linda Rosita
 

What's hot (16)

Rpp elektrolisis
Rpp elektrolisisRpp elektrolisis
Rpp elektrolisis
 
Resume kimia dasar
Resume kimia dasarResume kimia dasar
Resume kimia dasar
 
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkanaTutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
Tutorial software pembelajaran senyawa turunan alkana
 
Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma Modul Benzena kimia kelas xii sma
Modul Benzena kimia kelas xii sma
 
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas XRpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Bab1 ilmu kimia
Bab1 ilmu kimia Bab1 ilmu kimia
Bab1 ilmu kimia
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Senyawa Anorganik
Senyawa AnorganikSenyawa Anorganik
Senyawa Anorganik
 
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimia
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimiaPemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimia
Pemanfaatan it dan ict dalam pembelajaran kimia
 
Reaksi reduksi oksidasi
Reaksi reduksi oksidasiReaksi reduksi oksidasi
Reaksi reduksi oksidasi
 
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
 
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
 
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malangModul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
Modul benzena dan turunannya kelas xii sma bss malang
 
Rpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisiRpp (reaksi redoks) revisi
Rpp (reaksi redoks) revisi
 

Viewers also liked

Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanian
perdos5 cuy
 
Bahan ajar biokimia
Bahan ajar biokimiaBahan ajar biokimia
Bahan ajar biokimia
Titi Laily
 
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)Aditya Ramdhan Febriansyah
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
Singgih Azwar Anas
 
Peran protista
Peran protistaPeran protista
Peran protista
Priliaz Dwivannisa
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
yuliartiramli
 
Protista materi kelas X
Protista materi kelas XProtista materi kelas X
Protista materi kelas X
Fadhilah Nisa
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimiaIzmoend Dy
 

Viewers also liked (12)

Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanian
 
Bahan ajar biokimia
Bahan ajar biokimiaBahan ajar biokimia
Bahan ajar biokimia
 
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Peran protista
Peran protistaPeran protista
Peran protista
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
ciri-ciri protista
ciri-ciri protistaciri-ciri protista
ciri-ciri protista
 
Makalah biokimia
Makalah biokimiaMakalah biokimia
Makalah biokimia
 
Makalah protozoa irma
Makalah protozoa irmaMakalah protozoa irma
Makalah protozoa irma
 
Makalah biokimia
Makalah biokimiaMakalah biokimia
Makalah biokimia
 
Protista materi kelas X
Protista materi kelas XProtista materi kelas X
Protista materi kelas X
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 

Similar to Makalah biokimia irma copy

Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdfKelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Miyamizu1
 
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal BebasReaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
JFF Channel
 
Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)
Muhammad Luthfan
 
Dr. nia ros
Dr. nia rosDr. nia ros
Dr. nia ros
MKhasan7
 
Laporan fixaa
Laporan fixaaLaporan fixaa
Laporan fixaa
Farhan Yuzevan
 
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
rosadama
 
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkkPpt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkkAngga Wan
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Nurul Afdal Haris
 
Artikel radikal bebas
Artikel radikal bebasArtikel radikal bebas
Artikel radikal bebas
Operator Warnet Vast Raha
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
Linda Rosita
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
PPGHybrid2
 
Toksisitas radikal bebas
Toksisitas radikal bebasToksisitas radikal bebas
Toksisitas radikal bebas
AnggraitaLawrence
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Armansyah Armansyah
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Bahari Lubis
 
Makalalah metabolisme tubuh
Makalalah  metabolisme tubuhMakalalah  metabolisme tubuh
Makalalah metabolisme tubuh
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Hidrokarbon dan derivatnya
Hidrokarbon dan derivatnyaHidrokarbon dan derivatnya
Hidrokarbon dan derivatnya
Linda Rosita
 
Buku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdfBuku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdf
SaepulFadilah
 
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
NigelMahardhika
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
persentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptxpersentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptx
IshigamiQuthbillah
 

Similar to Makalah biokimia irma copy (20)

Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdfKelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
 
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal BebasReaksi Eliminasi Radikal Bebas
Reaksi Eliminasi Radikal Bebas
 
Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)
 
Dr. nia ros
Dr. nia rosDr. nia ros
Dr. nia ros
 
Laporan fixaa
Laporan fixaaLaporan fixaa
Laporan fixaa
 
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
Radikal bebas-dan-antioksidan (1)
 
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkkPpt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Artikel radikal bebas
Artikel radikal bebasArtikel radikal bebas
Artikel radikal bebas
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
 
Toksisitas radikal bebas
Toksisitas radikal bebasToksisitas radikal bebas
Toksisitas radikal bebas
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
 
Struktur kimia sel
Struktur kimia sel Struktur kimia sel
Struktur kimia sel
 
Makalalah metabolisme tubuh
Makalalah  metabolisme tubuhMakalalah  metabolisme tubuh
Makalalah metabolisme tubuh
 
Hidrokarbon dan derivatnya
Hidrokarbon dan derivatnyaHidrokarbon dan derivatnya
Hidrokarbon dan derivatnya
 
Buku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdfBuku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdf
 
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
1659-Article Text-11346-1-10-20190410.pdf
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
persentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptxpersentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptx
 

Makalah biokimia irma copy

  • 1. Makalah Biokimia Dosen : Rainiundus Chaliks, S.Si, Apt, M.Sc Di Susun Oleh: Radikal Bebas 1
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr.Wb Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RADIKAL BEBAS” yang merupakan salah satu tugas Biokimia. Dalam makalah ini membahas tentang mekanisme radikal bebas serta berbagai penyakit yang diderita akibat radikal bebas serta berbagai macam tentang radikal bebas. Dalam pembuatan makalah ini, saya selaku penulis banyak mendapat bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan jadi untuk itu saya berharap partisipasi dari teman-teman untuk menyempurnakan makalah saya selanjutnya. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih, semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi kita semua.. Sekian .. Wassalamu Alaikum Wr.Wb Makassar, 04 April 2013 Irma Sri Andayani Radikal Bebas 2
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar ...................................................................................................... Daftar isi ................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... A. Latar Belakang ............................................................................................ B. Rumusan Masalah ....................................................................................... C. Tujuan ......................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... A. Pengertian Radikal Bebas .......................................................................... B. Mekanisme Kerja Radikal Bebas ................................................................ C. Dampak Radikal Bebas ............................................................................... D. Contoh Penyakit Akibat Radikal Bebas ..................................................... E. Penyebab Penyakit Radikal Bebas ............................................................. F. Langkah-langkah dalam Merawat Radikal Bebas ...................................... G. Akibat Radikal Bebas Berlebihan ............................................................... H. Cara Menghadapi Radikal Bebas ................................................................ BAB III PENUTUP ............................................................................................... A. Kesimpulan ................................................................................................. B. Saran ........................................................................................................... Daftar Pustaka ...................................................................................................... Radikal Bebas 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Terbentuk radikal bebas dalam tubuh kita secara terus-menerus melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respons terhadap pengaruh dari luar tubuh misalnya polusi lingkungan, sinar ultraviolet dan asap rokok. Lingkungan tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup, mampu merangsang tumbuhnya radikal bebas (free radical) yang dapat merusak tubuh kita (Mega dan Swastini 2010). Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit degeneratif antara lain kangker, aterosklerosis, stroke, rematik dan jantung (Steinberg 2009; Theroux dan Libby 2005). Upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh aktivitas radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung antioksidan. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan cara mendonorkan satu atom protonnya sehingga membuat radikal bebas stabil dan tidak reaktif (Lusiana 2010). Berdasarkan sumbernya, secara umum antioksidan digolongkan dalam dua jenis, yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan alami. Contoh antioksidan sintetik yang sering digunakan masyarakat antara lain butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), tert-butylhydroquinone (TBHQ) dan α-tocopherol (Irianti 2008). Keuntungan menggunakan antioksidan sintetik adalah aktivitas anti radikalnya yang sangat kuat, namun ternyata terdapat kekurangannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Wichi (1988) dan Thompson & Moldeus (1988), antioksidan sintetik BHA dan BHT berpotensi karsinogenik. Untuk itu pencarian sumber antioksidan alami sangat dibutuhkan Radikal Bebas 4
  • 5. untuk menggantikan peran antioksidan sintetik. Irianti (2008) menyatakan bahwa antioksidan alami sebenarnya telah lama digunakan secara turun temurun, namun belum banyak diteliti aktivitas dan kandungan bioaktifnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan radikal bebas? 2. Bagaimana mekanisme kerja dari radikal bebas? 3. Apa dampak dari radikal bebas? 4. Penyakit apa saja yang diakibatkan oleh radikal bebas? 5. Apa penyabab penyakit radikal bebas? 6. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam melawan radikal bebas? 7. Apa akibat dari radikal bebas yang berlebihan? 8. Bagaimana cara menghadapi radikal bebas? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian radikal bebas 2. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari radikal bebas 3. Untuk mengetahui dampak dari radikal bebas 4. Untuk mengetahui penyakit yang diderita akibat radikal bebas 5. Untuk mengetahui penyebab dari radikal bebas 6. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam melawan radikal bebas 7. Untuk mengetahui akibat dari radikal bebas yang berlebihan 8. Untuk mengetahui cara dalam menghadapi radikal bebas Radikal Bebas 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN RADIKAL BEBAS Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen. Elektron memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan. Radikal Bebas 6
  • 7. Saat ini ditemukan bahwa ternyata radikal bebas berperan dalam terjadinya berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan radikal bebas adalah spesi kimia yang memiliki pasangan elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada timbulnya suatu penyakit. Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan. Kanker pun disebabkan oleh oksigen reaktif yang intinya memacu zat karsinogenik, sebagai faktor utama kanker. Selain itu, oksigen reaktif dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein) yang kemudian menjadi penyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya timbullah atherosklerosis atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner. Di samping itu penurunan suplai darah atau ischemic karena penyumbatan pembuluh darah serta Parkinson yang diderita Muhammad Ali menurut patologi juga dikarenakan radikal bebas. Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan dalam tubuh. Oksigen reaktif ini mencakup superoksida (O`2), hidroksil (`OH), peroksil (ROO`), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2), oksida nitrit (NO`), peroksinitrit (ONOO`) dan asam hipoklorit (HOCl). Sumber radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui sederetan mekanisme reaksi. Yang pertama pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir (terminasi), yaitu pemusnahan atau pengubahan menjadi radikal bebas stabil dan tak reaktif. Radikal Bebas 7
  • 8. B. MEKANISME KERJA RADIKAL BEBAS Penjelasan mengenai sumber radikal bebas endogenus ini sangat bervariasi. Sumber endogenus dapat melewati autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam respirasi, transpor elektron di mitokondria, oksidasi ion-ion logam transisi, atau melalui ischemic. Autoksidasi adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap, hidrogen alilik, benzilik atau tersier yang rentan terhadap oksidasi oleh udara. Contohnya lemak yang memproduksi asam butanoat, berbau tengik setelah bereaksi dengan udara. Oksidasi enzimatik menghasilkan oksidan asam hipoklorit. Di mana sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel fagosit diubah menjadi superoksida dan bersama dengan `OH serta HOCl membentuk H2O2 dengan bantuan bakteri. Oksigen dalam sistem transpor elektron menerima 1 elektron membentuk superoksida. Ion logam transisi, yaitu Co dan Fe memfasilitasi produksi singlet oksigen dan pembentukan radikal `OH melalui reaksi Haber-Weiss: H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3 +. Secara singkat, xantin oksida selama ischemic menghasilkan superoksida dan xantin. Xantin yang mengalami produksi lebih lanjut menyebabkan asam urat. Sedangkan sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem tubuh, diantaranya sinar UV. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi melanin berlebihan dalam kulit, yang tidak hanya membuat kulit lebih gelap, melainkan juga berbintik hitam. Sinar UVA merusak kulit dengan menembus lapisan basal yang menimbulkan kerutan. Radikal bebas yang berasal dari asam galat pada tinggi pH (atau pD) memiliki simetri seperti bahwa proton pada mobil- bons 2 dan 6 adalah identik, menghasilkan spektrum 01:02:01. Namun, pada nilai pH yang lebih rendah, perlahan bertukar Hydron menanamkan asimetris radikal gallate dan menambahkan membelah hyperfine, mengakibatkan jelas doublet triplet dari 01:02:01. Triplet 1:02:01 jelas dalam doublet Radikal Bebas 8
  • 9. kembar tiga berasal dari dua belahannya yang sama, 0,28 G untuk proton perlahan-lahan bertukar dan 0,24 G untuk salah satu proton cincin, proton cincin lain yang memiliki pemisahan 1,00 Penugasan G. eksperimental ini hyperfine membelah berbeda dari Hagerman, tetapi didukung oleh perhitungan fungsional kepadatan dari Severino dkk. Salah satu reaksi oksidasi yang terkenal adalah reaksi pada industri teh hitam. Selain dapat melakukan reaksi tersebut polivenol juga dapat disintesis untuk digunkan sebagai obat contohnya adalah EGCG (epiglocatechin gallat) yang bisa digunakan sebagai anti kanker. Karena secara kimia molekulnya tidak lengkap, radikal bebas cenderung "mencuri" partikel dari molekul lain, yang kemudian menimbulkan senyawa tidak normal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Radikal bebas inilah biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit lever, jantung koroner, katarak, penyakit hati dan dicurigai proses penuaan dini ikut berperan. C. DAMPAK RADIKAL BEBAS Sebenarnya, reaksi pembentukan radikal bebas merupakan mekanisme biokimia tubuh normal. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat diubah menjadi substansi yang tak lagi membahayakan tubuh. Namun, bila radikal bebas sempat bertemu dengan enzim atau asam lemak jenuh ganda, maka merupakan awal dari kerusakan sel yang antara lain : a. Kerusakan DNA (deoxy necleic acid) pada inti sel Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA disamping penyebab lain seperti virus, radiasi, dan zat kimia karsinogen. Bila kerusakan tidak Radikal Bebas 9
  • 10. terlalu parah, masih dapat diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Namun, bila sudah menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. Bahkan terjadi perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit kanker. b. Kerusakan membran sel Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Kalau ini terserang struktur dan fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel pada jaringan tubuh. c. Kerusakan protein Terjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada. Contohnya kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak. d. Kerusakan lipid peroksida Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh ganda terserang radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi antar zat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksida yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab terjadinya berbagi penyakit degeneratif (kemerosotan fungsi tubuh). e. Proses penuaan Umumnya, semua sel jaringan organ dapat menangkal serangan radikal bebas karena didalamnya terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawan. Namun, karena manusia secara alami mengalami degradasi seiring dengan peningkatan usia Radikal Bebas 10
  • 11. akibat radikal bebas itu sendiri, otomatis pemusnahannya tidak pernah mencapai 100% meski secara teori dapat dipunahkan oleh berbagai antioksidan. Belum lagi adanya rangsangan untuk membentuk radikal bebas yang berasal dari lingkungan sekitar. Karena itu, secara perlahan-lahan tapi pasti, terjadi kerusakan jaringan oleh radikal bebas yang tidak terpunahkan. Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran dalam sel. Bagi anda yang ingin awet muda tentu perlu banyak mengkonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini. f. Dapat menimbulkan autoimun Dalam keadaan normal, antibodi hanya terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap suatu sel tubuh biasa dan hal ini dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya. D. CONTOH PENYAKIT AKIBAT RADIKAL BEBAS Saat tubuh kita dipenuhi radikal bebas yang berlebihan maka molekul yang tidak stabil yang berada didalam tubuh kita berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka mulai bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun yang tidak sehat sehingga terjadi penyakit. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas. Radikal Bebas 11
  • 12. Penyakit-penyakit tersebut mencakup lebih dari 50 kelainan seperti Berbagai Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah sebagai berikut: a. Stroke b. Asma c. Pankreatitis d. serangan jantung e. penyakit radang usus f. Penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung g. Penyakit Parkinson h. Sel Sickle Leukemia i. Artritis rematoid j. Perdarahan otak k. tekanan darah tinggi l. kanker m. katarak n. menurunnya fungsi ginjal. o. DLL Untuk memperbaiki keadaan ini tubuh kita membentuk pembasmi radikal bebas yang dikenal sebagai antioksidan endogen. Antioksidan endogen ini akan menetralisir radikal Radikal Bebas 12
  • 13. bebas yang berlebihan itu sehingga tidak merusak tubuh. Antioksidan endogen ini dikemukakan oleh ilmuwan Amerika pada tahun1968 oleh J.M. Mc Cord dan I. Fridovich yang menemukan enzim antioksidan alami dalam tubuh manusia yaitu Superoksid dismutase yang saat ini disingkat SOD.. Hanya dalam waktu singkat setelah teori tersebut disampaikan, selanjutnya ditemukan enzim-enzim antioksidan alami lainnya seperti Glutation peroksidase , Katalase yang siap menetralisir radikal bebas yang berlebihan agar tetap seimbang. Saat ini enzim-enzim antioksidan alami ini sudah dapat diperiksa kadarnya dalam tubuh di laboratorium. Sedangkan antioksidan yang kita makan dari luar melalui makanan atau melalui food suplemen untuk membantu tubuh melawan kelebihan radikal bebas, kita sebut antioksidan eksogen. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari lingkungan. Manusia setiap detiknya menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan pada proses respirasi, proses pencernaan dan proses metabolisme selalu menghasilkan radikal bebas. Peningkatan radikal bebas pun dapat dipicu oleh stres atau olah raga yang berlebihan. Radikal Bebas 13
  • 14. Faktor lingkungan pun dapat meningkatkan radikal bebas seperti polusi udara, radiasi sinar matahari (ultraviolet), zat kimia, asap rokok, asap kendaraan bermotor, dan masih banyak lagi yang lainnya. Radikal Bebas 14
  • 15. E. PENYABAB PENYAKIT RADIKAL BEBAS Diagram Faktor utama penyebab penyakit Sumber radikal bebas, adalah dari luar tubuh dan ada yang dari dalam tubuh sendiri 1. Dari luar tubuh, berasal dari a) Makanan : makanan yang tercemar oleh : bakteri,virus, jamur,parasit, residu pestisida pada makanan, Bahan pengawet makanan yang tidak sesuai standar untuk makanan, seperti : formalin, boraks, pewarna pakaian, dll Radikal Bebas 15
  • 16. b) Minuman : zat pengawet, pewarna,perasa,pemanis buatan,pencemaran air oleh limbah industri dll c) Udara : pencemaran udara oleh asap kendaraan bermotor, industri, dll 2. Dari dalam tubuh, berasal dari : sisa hasil metabolisme tubuh yang tidak dapat terbuang, olah raga yang berlebihan, stress, emosional, tidur kurang dari semestinya , dll. F. LANGKAH – LANGKAH DALAM MELAWAN RADIKAL BEBAS Menurut Dr. Kenneth H. Cooper ada 4 langkah yang bisa dilakukan untuk melawan bahaya radikal bebas dalam tubuh : 1. Berolah raga dengan intensitas rendah Pada keadaan normal radikal bebas terbentuk secara amat perlahan kemudian dinetralisir oleh antioksidan yang ada dalam tubuh. Namun jika laju pembentukan radikal bebas sangat meningkat karena terpicu oleh latihan yang terlalu keras atau berolahraga secara berlebihan sehingga jumlah radikal bebas akan terbentuk melebihi kemampuan sistem pertahanan tubuh, maka molekul pemberontak tambahan yang tidak dapat dicegah ini lalu menyerang membran sel , sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel tubuh kita yang mengakibatkan timbulnya penyakit . Sebaliknya dengan meningkatkan ketahanan tubuh kita secara bertahap melalui program latihan olah raga dengan intensitas rendah yang disarankan seperti jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda statis ini, dapat meningkatkan enzim antioksidan endogen seperti enzim superoksid dismutase, glutation peroksidase dan katalase untuk mencegah kerja setiap radikal bebas yang merusak. Radikal Bebas 16
  • 17. 2. Mengkombinasikan beberapa antioksidan setiap hari Seperti kita ketahui campuran antioksidan ada beraneka ragam bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat kegiatan , serta bobot badan kita. 3. Mengatur diet dan memasak secara benar agar antioksidan dalam makanan tidak rusak Sekalipun kita mengetahui suatu makanan mengandung banyak antioksidan, ini tidak berarti bahwa jika kita memakannya akan memperoleh seluruh keuntungan yang terdapat di dalam makanan tersebut. Nilai gizi makanan dapat hilang banyak selama pegemasan, penyimpanan, pemasakan, atau penyiapan lain . Ada beberapa langkah dalam menyiapkan makanan yang benar : • Perubahan pH-nya, keasaman atau kebasaannya makanan dapat terjadi selama proses pembuatannya. • Penambahan zat tambahan misalnya vetsin. Metode memasak yang baik untuk mempertahankan kandungan antioksidan sebagai berikut : • Hindari bahan-bahan yang sudah layu dalam pengolahan makanan. • Hindari pemotongan, perajangan, pengirisan, pembilasan atau perendaman yang berlebihan. • Cobalah mengkonsumsi air yang kita gunakan dalam merebus bahan makanan mungkin antioksidan ada didalamnya. • Jangan menyimpan makanan yang telah dimasak di dalam kulkas lebih dari satu hari tanpa menggunakan wadah yang kedap udara. • Jangan menghangatkan kembali makanan nabati yang telah dimasak satu kali. Radikal Bebas 17
  • 18. Hindari mempertahankan kehangatan makanan selama lebih dari 30 menit sebelum dihidangkan. • Jangan menyimpan bahan makanan segar dalam lemari es lebih dari 1 minggu. 4. Bergaya hidup bebas dari radikal bebas Tidak ada jalan untuk mundur atau melarikan diri ke suatu lingkungan yang betul-betul bebas dari gangguan radikal bebas. Dengan hidup di tengah masyarakat modern kita akan terpapar oleh berbagai pemicu dari lingkungan yang memacu pembentukan molekul radikal bebas yang bisa merusak dalam tubuh kita. Kendati demikian kita dapat meminimalisasi ancaman radikal bebas terhadap kesehatan kita dan membuat hidup kita lebih panjang serta menjadi lebih produktif secara maksimal. Beberapa hal sulit yang perlu diperhatikan : • Berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sudah berakar kuat, misalnya merokok. • Mengatasi berbagai hambatan yang tampaknya sulit teratasi, misalnya pencemaran udara di tempat kita hidup atau bekerja. G. AKIBAT RADIKAL BEBAS YANG BERLEBIHAN Radikal bebas dapat merusak berbagai senyawa kimia yaitu asam amino bebas,protein,lipoprotein,didrat aran lipid,asam nukleat dan terganggunya fungsi: 1. Membrane sel teutama komponen penyusun membrane yang berupa asam lemak tak jenuh, merupakan bagian dari fosolipid glikolipid dan kolesterol. Asam lemak tak jenuh sangat mudah di ikat oleh radikal bebas dengan membentuk suatu radikal bebas lipida. Radikal Bebas 18
  • 19. Dalam suasana aerob radikal bebas lipida bereaksi dengan molekul oksigen membentuk radikal bebas radikal lipid perolsida.,selanjutnya akan mengikat atom hydrogen dari asam lemak tak jenuh,sehingga terbentuk lipida hiperoksida yang akan dapat merusak bagian sel dimana hidroperoksia berada. Dalam tubuh radikal bebas lipida akan terurai antaralain menjadi malondialdehida. Ini merupakan indicator bahwa dalam tubuh terdapat radikal bebas. Akibat kerusakan pada bagian dalam pembuluh darah akan memudahkan pengendapan berbagaio zat pada bagian yang mengalami kerusakan,termasuk kolesterol,sehingga dimungkinkan akan timbul athersklerosis. 2. Radikal bebas dapat mengakibatkan perubahan fluiditas membrane sel,sehingga transport antar membrane di dalam sel dan mekanisme sel terganggu. 3. Dapat melumpuhkan system enzim di dalam membrane maupun reseptor sehingga seluruh rangkaian metabolism terganggu 4. Kerusakan protein,telah diketahui bahwa asam amino dan protein bereaksi dengan radikal bebas,yang akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan dimana protein berada. Diantara asam-asam amino penyusun protein yang paling rawan adalah sistein. Sistein mengandung gugusan sulfhidril(SH) yang sangat peka terhadap serangan radikal bebas seperti radikal hidroksil. 5. Radikal bebas merupakan salah satu sebab terjadinya mutasi spesifik pada DNA yang akan dapat menyebabkan penyakit kanker. Kerusakan dapat terjadi pada awal fase transisi dan permanen. Radikal hidroksil dapat menimbulkan berbagai perubahan pada DNA yang antara lain berupa:hidrosilasi basa timin dan sitosin,pembukaan inti purin dan pirimidin serta terputusnya rantai fosfodiester. Radikal Bebas 19
  • 20. 6. Radikal bebas akan dapat merusak lipid sehingga terbentuk lipid peroksida yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. 7. Radikal bebas dapat menyebabkan autoimun. Pada keadaan normal antibody terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Adanya anti bodi untuk sel tubuh akan dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya. 8. Radikal bebas dapat merubah tonus otot pembuluh darah. Anion superoksida secara tidak langsung dengan inaktivasi sindhotelium-derived relaxing factor(EDRF) atau dengan merusak repinephrin. Radikal bebas hidriksil menyebabkan vasodilatasi dengan bekrja langsung pada otot polos,pembuluh darah dan merangsang sel endothelium untuk melepaskan “nonprostanoid relaxing factor” 9. Radikal bebas oksigen sangat berperan pada gagal jantung. Pada gagal jantung terjadi gangguan dari interaksi miokrad. Radikal bebas oksigen akan mencegah ikatanCa” oleh rreticulum sarcoplasma miosit sehingga dapat menurunkan kemampuan kontraksi dari jantung. 10. Oksigen reaktif merupakan oksidan yang kuat. Dampak negative timbul Karen reaktivitasnya sehingga dapat merusak komponen sel yang penting untuk mempertahankan integritas dan kehidupan sel.sedangkan diantara oksigen reaktif yang paling berbahaya adalah radikal hidroksil yang dapat merusak tiga senyawa penting untuk mempertahankan integritas sel yaitu:asam lemak,DNA,dan protein. Radikal Bebas 20
  • 21. H. CARA MENGHADAPI RADIKAL BEBAS Senjata yang paling ampuh untuk melawan atau memperlambat kerusakan akibat radikal bebas adalah dengan ANTIOKSIDAN. Ada dua macam antioksidan, yaitu antioksidan internal dan eksternal : 1. Antioksidan internal yaitu atioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri, disebut pula sebagai & ldquo;Antioksidan Primer” Secara alami tubuh mampu menghasilkan antioksidan sendiri, tetapi kemampuan ini pun ada batasnya. Sejalan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami pun akan semakin berkurang. Hal ini lah yang menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan. Yang termasuk Antioksidan primer ini adalah : - Super Oxide Dismutase (SOD) - Gluthation Peroxidase (GPx) - Katalase (Cat) 2. Antioksidan eksternal tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti Vitamin A, beta karoten, Vitamin C, Vitamin E, Selenium, Flavonoid, dll. Antioksidan yang berasal dari makanan atau didapat dari luar tubuh disebut juga antioksidan sekunder. Radikal Bebas 21
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal bebas memiliki sifat yang reaktif sehingga dapat bereaksi dengan berbagai molekul lain seperti protein, lemak, karbohidrat, dan DNA. Karena tidak memiliki pasangan, saat masuk ke dalam tubuh, molekul radikal bebas ini akan mencari pasangan elektron lain dengan mengambilnya dari sel tubuh sehingga membentuk reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru. Proses inilah yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel dan jaringan. Secara normal radikal bebas muncul dari dalam tubuh saat terjadi proses metabolisme. Hal ini terjadi karena sel-sel memproduksi radikal bebas untuk menetralkan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Namun, faktor lingkungan seperti asap kendaraan, rokok, dan sebagainya dapat meningkatkan jumlah radikal bebas secara signifikan sehingga dapat mengakibatkan rusaknya sel dan jaringan tubuh. Gangguan keseimbangan antara radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh akan terbentuk pada saat : 1. Waktu kita bernafas 2. Olah raga berlebihan 3. Jika terjadi peradangan 4. Terpapar polusi lingkungan (asap rokok, kendaraan bermotor, radiasi). Pada saat terjadi infeksi, radikal diperlukan untuk membunuh mikroorganisme Radikal Bebas 22
  • 23. penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus- menerus dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahwa kematian sel sehingga timbul gangguan / penyakit. Untuk melawan bahaya radikal bebas, tubuh kita telah mempersiapkan penangkal, yaitu : • Antioksidan Primer, berfungsi mencegah radikal bebas, misalnya transfein, feritin, albumin. • Antioksidan Sekunder, berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx), vitamin C, vitamin E, B-Caroten. • Antioksidan Tersier atau repair enzime, berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas. B. Saran Semoga makalah ini, bisa dijadikan referensi bagi kita dan bisa dijadikan pelajaran tentang bahaya dari radikal bebas bagi kesehatan tubuh kita. Dan kita bisa memelihara tubuh kita lebih baik lagi. Radikal Bebas 23
  • 24. DAFTAR PUSTAKA  Anonim. (2011) Antioksidan dan Radikal Bebas (Online). Tersedia: http://www.Antioksidan dan Radikal bebas _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm. (21 Juni 2011).  Eslami, Angelique C. dkk. 2010. “Free radicals produced by the oxidation of gallic acid: An electron paramagnetic resonance study”. Chemistry Central Journal.  Sulistiono, Dwi Arif. 2008. Polofenol. Mataram: UNRAM  R.K. Murray, K.D. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell, Biokimia Harper, 1997  Dr.Albert GO Sumampouw / www.medikaholistik.com / 180102  Bast, A. et al (1991) : Oxidants and Anti-oksidants : State of Art Am.J.Med.,91 Suppl.3C, Paper 3C-2S  .Cadenas, E. : Biochemistry of Oxygen Toxicity. Ann.Rev.Bioch. : 58 ; 79-110. Ann.Rev.Inc. Palo Alto , USA 1989  Cochrane, G.C. (1991) : Cellular Injury by Oxidants. Am.J.Med. 91 : suppl. 3C, paper 3C-24S  Halliwell, B. (1991) : Reactive Oxygen Species in Living System : Source, Biochemistry and Role in Human Diseases. Am.J.Med. suppl. 3C, paper 3C-14S.  Murray, R.K. : Harper’s Biochemistry, 22nd ed. Pp.142-143, Prentice-Hall Internat.Inc.London, U.K.1990  Sies, H. (1991) : Oxidative Stress : From Basic Research to Clinical Applications : .Am.J.Med.. 91 suppl. 3C, paper 3C-31S Radikal Bebas 24