SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
AB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Biodata
a)

Identitas Klien
Nama

: Ny. T

Umur

: 37 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Status

: Menikah

Suku /bangsa

: Sunda/Indonesia

No. Medrek

: 13023033

Tanggal masuk

: 29 April 2013

Tanggal operasi

: 17 Mei 2013

Tanggal pengkajian

: 24 Mei 2013

Diagnosa medis

: Post Op Craniotomy
a/i Basal Cell Carcinoma

Alamat

: Tasikmalaya

40
b) Penanggung jawab
Nama

: Tn. E

Umur

: 40 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki – Laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Buruh

Hubungan dengan klien

: Suami klien

Alamat

: Tasikmalaya

2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan utama : Nyeri
(2) Riwayat keluhan utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Mei 2013,
klien mengeluh nyeri akibat luka bekas operasi. Klien
mengeluh nyerinya hilang timbul dan dirasakan seperti
tertusuk-tusuk jarum pada daerah kepala dengan skala nyeri 5
hurts even more (0-10). Nyeri dirasakan sejak 7 hari yang lalu
setelah operasi. Keluhan bertambah berat saat klien bergerak
atau beraktivitas dan berkurang saat klien beristirahat.

41
b) Riwayat kesehatan dahulu
Menurut anggota keluarga, sejak dua belas tahun yang lalu klien
mengeluh muncul benjolan dikepala sebesar kelereng dan terus
membesar seperti kepala bayi. Tiga tahun sebelum masuk rumah
sakit benjolan tersebut pecah serta mengeluarkan darah dan nanah.
Klien sempat dirawat disalah satu rumah sakit Tasikmaya sebelum
dirujuk ke RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Menurut keluarga klien, tidak ada anggota keluarga klien yang
menderita penyakit yang sama dengan klien. Dalam keluarga klien
tidak ada yang memiliki penyakit keturunan atau menular seperti
DM, hipertensi, asma, TB paru maupun alergi terhadap makanan
dan obat - obatan.
Bagan 1: Genogram tiga generasi
X

X

X

X

X

70

67

43

X

X

65

40

?

37

34

20

68

40

13

42
Keterangan :
: Laki-Laki/Perempuan Hidup
: Tinggal Serumah
: Hubungan Keluarga
: Ikatan Perkawinan
X

X

?

: Keluarga yang meninggal
: Umur tidak diketahui
: Klien

3) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum

: Lemah

b) Kesadaran

: Compos Mentis , GCS 15 (E4M6V5)

c) Tanda - tanda vital

:

TD : 100 / 70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
d) Sistem pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum terletak di tengah, tidak terdapat
pernapasan cuping hidung, tidak terdapat luka pada hidung, tidak
terdapat sekret pada hidung, tidak terdapat kelainan bentuk dada
seperti: bentuk dada simetris, retraksi dada tidak ada, pembauan
normal, perkusi paru resonan, bunyi nafas vesikuler, frekuensi
nafas 20 x/menit, menurut keluarga klien tidak sedang batuk.

43
e) Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, Jugularis Vena Pulse (JVP) tidak
meninggi, tidak terdapat sianosis pada daerah bibir dan ujung jari.
Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, CRT kembali dalam 2
detik, akral klien teraba hangat, TD: 100/70 mmHg, Nadi: 80 x/
menit.
f)

Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, lidah dan gigi bersih,
Klien makan bubur habis 1/2 porsi makan (sedikit tapi sering),
bentuk abdomen datar dan lembut, tidak ada luka di abdomen,
umbilikal tidak menonjol, bising usus 10 x/menit, pada perkusi
terdengar tympani pada semua kuadran, tidak terdapat distensi
abdomen, palpasi hepar tidak teraba, limpa tak teraba, tidak
terdapat nyeri tekan, klien sudah buang air besar 1 kali post
operasi hari ketujuh masuk rumah sakit.

g) Sistem perkemihan
Tidak terpasang kateter, pembesaran ginjal tidak ada, tidak
terdapat nyeri tekan pada daerah ginjal, tidak terdapat nyeri ketok
pada ginjal. Kandung kemih kosong, tidak ada keluhan pada saat
BAK.

44
h) Sistem muskuloskeletal
Tingkat aktivitas klien terbatas, aktivitas klien sebagian besar
dibantu oleh keluarga.
(1)

Ekstremitas atas
Bentuk simestris kiri dan kanan, terpasang IVFD Nacl 0,9 %
20 tetes / menit ditangan kiri, refleks trisep +/+, refleks bisep
+/+, kekuatan otot 5 5, tidak ada nyeri tekan dan oedema.

(2)

Ekstremitas bawah
Bentuk simetris kiri dan kanan. Refleks patella +/+, refleks
archiles +/+, refleks babinski +/+, kekuatan otot 2 2, tidak
terdapat oedema, pergerakan kaki terbatas.

i)

Sistem integumen
Terdapat luka post op hari ke tujuh di kepala dengan kondisi luka
masih sedikit basah, luka tampak tertutup kassa, panjang luka 22
cm dengan jumlah 20 jahitan, tampak pembengkakan pada kulit
sekitar luka, tampak jaringan nekrotik pada luka post op, keadaan
kulit tampak lembab dan bau, kuku tangan dan kaki panjang dan
kotor, turgor kulit cepat kembali.

Klien nampak meringis

kesakitan bila lukanya disentuh, suhu 36,5°C.
j)

Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroid,
riwayat diabetes mellitus tidak ada.

45
k) Sistem persyarafan
(1) Test fungsi serebral
(a) Fungsi kesadaran
Saat dilakukan pengkajian kesadaran klien compos
mentis, GCS 15 ( E4 M6 V5 ).
(b) Status mental
- Orientasi
Klien terhadap orang, tempat dan waktu tidak
terganggu dibuktikan dengan klien mengenal orang
tuanya dan klien mampu menyebutkan tanggal masuk
rumah sakit.
- Daya ingat
Long term memory
Memory jangka panjang klien baik dibuktikan dengan
klien dapat menyebutkan tahun kelahirannya.
Short term memory
Memory jangka pendek klien baik, dibuktikan dengan
klien dapat menyebutkan menu makanan yang baru
saja dimakan dengan benar.
- Perhatian dan perhitungan
Kemampuan perhatian dan perhitungan klien baik,
dibuktikan dengan klien dapat

menjawab dengan

benar hitungan yang diberikan 20-9=11.

46
- Bicara dan bahasa
Fungsi bicara dan bahasa klien baik, dibuktikan
dengan klien dapat berkomunikasi dengan perawat.
(2) Tes Fungsi Kranial
(a) Nervus I (Olfaktorius) : klien mampu membedakan dan
mencium bau.
(b) Nervus II ( Optikus ) : klien mampu membaca papan
nama perawat dengan jarak ± 30 cm. Lapang pandang
klien baik ketika mata klien difiksasi ditengah dan jari
perawat digerakkan dari tengah dan kesemua jurusan.
(c) Nervus III, IV, dan VI (Okulomotorius, Tochlearis dan
Abdusen) : pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya
kontriksi +/+ ketika disinari menggunakan pen light,
kedudukan bola mata simetris dan tidak menonjol, tidak
terdapat strabismus, gerak bola mata kesegalah arah
ketika di uji dengan menggunakan pulpen yang
digerakkan kelateral medial atas dan bawah.
(d) Nervus V (Trigeminus) : klien dapat menggerakkan
rahangnnya.
(e) Nervus VII (Fasialis) : klien dapat mengkerutkan
dahinya, membedakan rasa manis dan pahit pada
lidahnya.

47
(f) Nervus VIII (Akustikus) : klien dapat mendengar dengan
baik gesekan kertas dan menjawab pertanyaan dengan
baik.
(g) Nervus IX dan X (Glasofaringeus dan Vagus) : suara
klien nampak jelas dan klien menelan tanpa rasa nyeri.
(h) Nervus XI (Aksesorius) : klien dapat menggerakkan
lehernya kekiri dan kekanan.
(i) Nervus XII (Hipoglosus) : letak lidah simetris dan
pergerakan baik.

48
4) Pola Aktifitas Sehari-Hari

Tabel 2: Pola Aktivitas Sehari – Hari
No
Pola Aktifitas
Sebelum Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
Pola makan
Teratur, porsi makan
habis
Frekuensi
3 kali sehari
Jenis makanan
Nasi, lauk pauk, sayur
Keluhan
Tidak ada keluhan
b. Minum
Intake cairan/ hari
Jenis cairan
Keluhan

2.

3.

4.

Pola eliminasi
a. BAK
Frekuensi BAK /
hari
Warna urin
Bau
Keluhan
b. BAB
Frekwensi BAB /
hari
Konsistensi
Warna feses
Bau
Keluhan
Pola istirahat tidur
- Kebiasaan
Tidur siang
Tidur malam
Personal hygiene
a. Frekuensi mandi

b. Frekuensi keramas
c. Frekuensi gosok
gigi
a. Frekuensi potong

7-8 gelas perhari
Air putih dan teh

Selama Sakit

Teratur, porsi makan
habis
3 kali sehari
Bubur, lauk pauk, sayur
Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

6-7 gelas perhari
Air putih, cairan infus Nacl
0,9 % 20 tetes/menit.
Tidak ada keluhan

6-7 kali / hari

5-6 kali/hari

Kuning jernih
Amoniak
Tidak ada keluhan

Kuning jernih
Amoniak
Tidak ada keluhan

1 kali / hari

1 kali / hari

Padat
Kuning
Khas feses
Tidak ada keluhan

Padat
Kuning
Khas feses
Tidak ada keluhan

13.00 – 14.00
21.00- 05.00

13.00-15.00
20.00- 05.30

2 kali sehari

2 kali seminggu
2 kali sehari

Selama dirawat klien
belum pernah mandi hanya
dilap basah
Belum pernah
Belum pernah

1 kali seminggu

Belum pernah

49
kuku
b. Keluhan

5.

Aktivitas
Pola aktivitas
olahraga

Tidak ada keluhan

dan

Klien mengatakan tidak
merasa nyaman dengan
kondisi badannya.

Klien sering
berolahraga yaitu jalan
tiap pagi

Klien hanya berbaring dan
duduk di tempat tidur dan
melakukan
aktivitas
dengan
bantuan
dan
difasilitasi oleh keluarga.

5) Data Psikologis
a) Status emosi
Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara
maupun pemeriksaan fisik oleh perawat.
b) Kecemasan
Klien tampak tidak cemas, dan sudah paham tentang status
kesehatannya.
c) Pola koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah selalu
diceritakan kepada keluarganya untuk mencari pemecahannya,
klien tidak bingung bila ditanya tentang penyakitnya.
d) Gaya komunikasi
Klien bicara selayaknya

dan perawat

tidak mendominasi

percakapan, apabila di tanya klien menjawab dengan spontan, tidak
tampak sedang menyembunyikan data.

50
e) Konsep diri
Klien menyukai seluruh tubuhnya walaupun klien merasa dirinya
sangat sederhana.
f)

Harga diri
Klien mengatakan tidak malu dengan keadaannya sekarang, klien
merasa diperhatikan oleh semua keluarganya.

g) Ideal diri
Klien berharap ingin cepat sembuh dan segera pulang kerumah.
Klien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya.
h) Peran diri
Klien tidak dapat menjalankan aktifitasnya sebagai seorang ibu,
klien tidak begitu memikirkan ketiga anaknya karena anaknya
dirumah diasuh oleh kakak dan saudaranya yang lain.
i)

Identitas diri
Klien

menyadari

dan

mengakui

dirinya

sebagai

seorang

perempuan, istri, dan ibu dari 4 orang anak.
6) Data Sosial
Saat dirawat di Ruang Bedah Wanita, klien selalu ditemani oleh
keluarga. Hubungan keluarga klien dengan pasien serta tim kesehatan
berlangsung baik terbukti dengan keluarga klien mau bekerjasama
dengan perawat.

51
7) Data Spiritual
Menurut informasi yang didapatkan dari keluarga, klien seorang
muslim yang rajin melaksanakan shalat 5 waktu ketika di rumah.
keluarga klien senantiasa berdoa untuk kesembuhan klien.
8) Data Penunjang
a) Laboratorium (26 April 2013)

Table 3: Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi
a. PT - INR
- Masa Protrombin
12.9
- INB
0.90
- APTT
b. Darah Rutin
- Hemoglobin
12.4
- Hematokrit
38
- Leukosit
9800
- Eritrosit
4.74
- Trombosit
372000
c. Indeks Eritrosit
- MCV
80.6
- MCH
26.2
- MCHC
32.5
d. Kimia Klinik
- AST (SGOT)
16
- ALT (SGPT)
18
- Ureum
16
- Kreatinin
0.65
- Glukosa Darah
120
Sewaktu
- Natrium (Na)
142
- Kalium (K)
3.9

Nilai Rujukan
Detik
11.2 – 15.2 detik
0.81 – 1.2
21.1 – 41.1 detik
P : 12.0 – 16.0 g/dL
P : 35 – 47 %
4400 – 11300 /mm3
P : 3.6 – 5. 8 juta/Ul
150000 – 450000/mm3
80 – 100 Fl
26 – 34 pg
32 – 36 %
P : s/d 31 U/L 37’C
P : s/d 31 U/L 37’C
15 – 50 mg/dL
P : 0.5 – 0.9 mg/dL
˂ 140 mg/dL
135 – 145 mEq/L
3,6 – 5.5 mEq/L

52
b) UPF Patologi Anatomi (26 April 2013)
Kesan : -

Basosquamosus cell ca a/i parieto occipital (dextra
dengan dasar operasi sebelum bebas sel tumor).

-

Seluruh sisi sayatan (AB, BC, CD, DE, EF, FA)
bebas sel tumor.

c) Kardiogram (26 April 2013)
Interpretasi EKG : -

Sinus takikardi.
HR 102x/ menit.

d) Radiologi (26 April 2013)
Foto thoraks PA
Kesan :

Tidak tampak kardiomegali.

Pemeriksaan Spirometri (8 April 2013)
Kesan :

f)

Tidak tampak metastasis intrapulmonal.

e)

-

Tes faal paru normal.

USG (10 April 2013)
Kesan :

Massa hipoekhoik inhomogen dengan klasifikasi (+)
didaerah parieto occipitalis yang menginfiltrasi mulai
lapisan kutis-subkutis sampai permukaan calvaria
disertai defek pada os parietalis kanan (infiltrasi
massa).

53
g)

CT Scan (12 April 2013 )
Kesan :

Massa jaringan lunak didaerah parietalis kanan yang
mendestruksi os parietal kanan dan menginfiltrasi
daerah cortical parietal kanan.

9) Therapi Medis
-

Ceftriaxone 1 x 2 gr / IV

-

Ranidine 2 x 1 amp / IV

-

Ketorolac 2 x 1 amp / Drips

-

Infus NaCl 0,9 % 20 tetes /menit

b. Pengelompokan Data
1) Data Subyektif
-

Klien mengeluh nyeri pada kepala.

-

Klien

mengatakan

nyerinya

bertambah

saat

beraktivitas/bergerak.
-

Klien mengatakan sakit menggerakkan kakinya.

-

Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit belum pernah
mandi, hanya di lap basah dengan menggunakan handuk kecil.

2) Data Obyektif
-

Nyeri tekan pada luka bekas operasi dikepala bagian tengah dan
belakang.

-

Skala nyeri 5 hurts even more (0 - 10).

-

Ekspresi wajah meringis.

54
-

Tampak luka post op hari ke tujuh di kepala bagian tengah dan
belakang dengan kondisi luka masih sedikit basah.

-

Tampak luka tertutup kassa.

-

Panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan.

-

Jumlah leukosit 9800/mm³.

-

Tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka.

-

Tampak jaringan nekrotik pada luka post operasi.

-

KU lemah.

-

Pergerakan kaki terbatas.

-

Kekuatan otot ektremitas bawah 2 2.

-

Terpasang cairan Nacl 0,9 % pada tangan kiri.

-

Keadaan kulit tampak lembab dan bau.

-

Klien hanya dilap basah oleh keluarganya.

-

Kuku tampak panjang dan kotor.

-

TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/Menit
R : 20 x/menit
S

: 36,5°C

55
c.

Analisa Data

Tabel 4: Analisa Data
No.
Symptom
1.
DS :
- Klien mengeluh nyeri
pada kepala.
- Klien
mengatakan
nyerinya
bertambah
saat
beraktivitas/
bergerak.
DO :
- Nyeri tekan pada luka
bekas operasi dikepala
bagian tengah dan
belakang.
- Skala nyeri 5 hurts
even more (0 - 10).
- Ekspresi
wajah
meringis.
- N : 80 x/ menit.

Etiologi
Adanya faktor penyebab

Problem
Nyeri akut

Basal cell carcinoma
Tindakan craniatomy
Terputusnya kontinuitas jaringan
kulit dan tulang kepala
Merangsang saraf perifer
Merangsang pengeluaran mediator
kimia histamine, prostaglandin,
bradikinin
Merangsang saraf eferen
Thalamus
Korteks cerebri

2.

DS :
DO :
- Tampak luka post op
hari ke tujuh di kepala
bagian tengah dan
belakang
dengan
kondisi luka masih
sedikit basah.
- Tampak luka tertutup
kassa.
- Panjang luka 22 cm
dengan jumlah 20
jahitan.
- Jumlah
leukosit
9800/mm³.
- Suhu 36,5 oC

Nyeri
Basal cell carcinoma
Tindakan craniotomy

Resiko
tinggi
infeksi

Terputusnya kontinuitas jaringan
kulit dan tulang kepala
Adanya luka operasi
Jaringan kontak dengan dunia luar
Media invasi kuman ke jaringan
Resiko tinggi infeksi

56
3.

DS :
DO :
- Tampak
pembengkakan pada
kulit sekitar luka.
- Tampak
jaringan
nekrotik pada luka
post operasi.

Basal cell carcinoma
Tindakan craniotomy

Kerusakan
integritas
kulit

Pasien bedrest
Penekanan yang lama pada kulit
Suplai O2 dan nutrisi pada daerah
tertekan

4.

5.

DS :
- Klien
mengatakan
sakit menggerakkan
kakinya.
DO :
- KU lemah.
- Pergerakan
kaki
terbatas.
- Terpasang cairan Nacl
0,9 % pada tangan
kiri.
- Kekuatan
otot
ektremitas bawah
2 2.
DS :
- Klien
mengatakan
selama dirawat di
rumah sakit belum
pernah mandi hanya di
lap
basah dengan
menggunakan handuk
kecil.
DO :
- Keadaan kulit tampak
lembab dan bau.
- Klien hanya dilap
basah
oleh
keluarganya.

Kerusakan integritas kulit
Basal cell carcinoma
Tindakan craniotomy

Gangguan
mobilitas
fisik

Terputusnya kontinuitas jaringan
Nyeri saat bergerak
Pembatasan pergerakan
Gangguan mobilitas fisik

Basal cell carcinoma
↓
Tindakan craniotomy
↓
Nyeri pada kepala bagian tengah
dan belakang
↓
Kelemahan
↓
Ketidakmampuan melakukan
perawatan diri
↓
Gangguan pemenuhan ADL :
personal hygiene

Gangguan
pemenuhan
ADL :
personal
hygiene

57
d) Prioritas masalah
a)

Nyeri akut

b) Kerusakan integritas kulit
c)

Gangguan mobilitas fisik

d) Gangguan pemenuhan ADL: personal hygiene
e)

2.

Resiko tinggi infeksi

Diagnosa Keperawatan
a.

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai
dengan :
DS :
-

Klien mengeluh nyeri pada kepala.

-

Klien mengatakan nyerinya bertambah saat beraktivitas/bergerak.

DO :
- Nyeri tekan pada luka bekas operasi dikepala bagian tengah dan
belakang.
-

Ekspresi wajah meringis.

b.

Skala nyeri 5 hurts even more(0 - 10).

N : 80 x/ menit.
Kerusakan

integritas

kulit/jaringan

berhubungan

dengan

eksisi

pembedahan ditandai dengan :
DO :
-

Tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka.

-

Tampak jaringan nekrotik pada luka post operasi.

58
c.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan pergerakan
ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengatakan sakit menggerakkan kakinya.

DO :
-

Pergerakan kaki terbatas.

-

Terpasang cairan Nacl 0,9 % pada tangan kiri.

d.

KU lemah.

Kekuatan otot ektremitas bawah 2 2.

Gangguan pemenuhan ADL : personal hygiene berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit belum pernah
mandi hanya di lap basah dengan menggunakan handuk kecil.

DO :
-

Keadaan kulit tampak lembab dan bau.

-

Klien hanya dilap basah oleh keluarganya.

-

Kuku tampak panjang dan kotor.

59
e.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi
ditandai dengan :
DS :
DO :
-

Tampak luka post op hari ke tujuh di kepala bagian tengah dan
belakang dengan kondisi luka masih sedikit basah.

-

Tampak luka tertutup kassa.

-

Panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan.

-

Jumlah leukosit 9800/mm³.

-

Suhu 36,5 oC.

60

More Related Content

What's hot (20)

Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Dokumentasi intervensi keperawatan
Dokumentasi intervensi keperawatanDokumentasi intervensi keperawatan
Dokumentasi intervensi keperawatan
 
Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFBaskoro Abdiansyah
 

Viewers also liked (18)

Triyono askep
Triyono askepTriyono askep
Triyono askep
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Sc panggulsempit benar
Sc panggulsempit benarSc panggulsempit benar
Sc panggulsempit benar
 
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNASanti askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Bab iii anti
Bab  iii antiBab  iii anti
Bab iii anti
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
Sistem empiema
Sistem empiemaSistem empiema
Sistem empiema
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
4. tabel nic noc
4. tabel nic noc4. tabel nic noc
4. tabel nic noc
 
Laparotomi
LaparotomiLaparotomi
Laparotomi
 
Pathway aneurisma
Pathway aneurisma Pathway aneurisma
Pathway aneurisma
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
Makalah hpp akper muna
Makalah hpp akper munaMakalah hpp akper muna
Makalah hpp akper muna
 

Similar to OPTIMALKAN LUKA POST OP (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
Bab iii juli
Bab iii juliBab iii juli
Bab iii juli
 
Bab iii juli
Bab iii juliBab iii juli
Bab iii juli
 
Bab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baruBab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baru
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Bab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baruBab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baru
 
PPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptxPPT LAN Nori novitri.pptx
PPT LAN Nori novitri.pptx
 
PPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptxPPT LK KEL 5.pptx
PPT LK KEL 5.pptx
 
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docxFORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
FORMAT PENGKAJIAN ASKEP FISTEL.docx
 
LK Intranatal.doc
LK Intranatal.docLK Intranatal.doc
LK Intranatal.doc
 
Bab iii bhb
Bab iii bhbBab iii bhb
Bab iii bhb
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
 
Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
Askep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iAskep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa i
 
Asma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab munaAsma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab muna
 
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
 
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OPTIMALKAN LUKA POST OP

  • 1. AB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Kasus 1. Pengkajian a. Pengumpulan Data 1) Biodata a) Identitas Klien Nama : Ny. T Umur : 37 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Status : Menikah Suku /bangsa : Sunda/Indonesia No. Medrek : 13023033 Tanggal masuk : 29 April 2013 Tanggal operasi : 17 Mei 2013 Tanggal pengkajian : 24 Mei 2013 Diagnosa medis : Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma Alamat : Tasikmalaya 40
  • 2. b) Penanggung jawab Nama : Tn. E Umur : 40 Tahun Jenis Kelamin : Laki – Laki Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Buruh Hubungan dengan klien : Suami klien Alamat : Tasikmalaya 2) Riwayat Kesehatan a) Riwayat Kesehatan Sekarang (1) Keluhan utama : Nyeri (2) Riwayat keluhan utama Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Mei 2013, klien mengeluh nyeri akibat luka bekas operasi. Klien mengeluh nyerinya hilang timbul dan dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum pada daerah kepala dengan skala nyeri 5 hurts even more (0-10). Nyeri dirasakan sejak 7 hari yang lalu setelah operasi. Keluhan bertambah berat saat klien bergerak atau beraktivitas dan berkurang saat klien beristirahat. 41
  • 3. b) Riwayat kesehatan dahulu Menurut anggota keluarga, sejak dua belas tahun yang lalu klien mengeluh muncul benjolan dikepala sebesar kelereng dan terus membesar seperti kepala bayi. Tiga tahun sebelum masuk rumah sakit benjolan tersebut pecah serta mengeluarkan darah dan nanah. Klien sempat dirawat disalah satu rumah sakit Tasikmaya sebelum dirujuk ke RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. c) Riwayat kesehatan keluarga Menurut keluarga klien, tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Dalam keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit keturunan atau menular seperti DM, hipertensi, asma, TB paru maupun alergi terhadap makanan dan obat - obatan. Bagan 1: Genogram tiga generasi X X X X X 70 67 43 X X 65 40 ? 37 34 20 68 40 13 42
  • 4. Keterangan : : Laki-Laki/Perempuan Hidup : Tinggal Serumah : Hubungan Keluarga : Ikatan Perkawinan X X ? : Keluarga yang meninggal : Umur tidak diketahui : Klien 3) Pemeriksaan Fisik a) Keadaan umum : Lemah b) Kesadaran : Compos Mentis , GCS 15 (E4M6V5) c) Tanda - tanda vital : TD : 100 / 70 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S : 36,5°C d) Sistem pernapasan Bentuk hidung simetris, septum terletak di tengah, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terdapat luka pada hidung, tidak terdapat sekret pada hidung, tidak terdapat kelainan bentuk dada seperti: bentuk dada simetris, retraksi dada tidak ada, pembauan normal, perkusi paru resonan, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 20 x/menit, menurut keluarga klien tidak sedang batuk. 43
  • 5. e) Sistem kardiovaskuler Konjungtiva tidak anemis, Jugularis Vena Pulse (JVP) tidak meninggi, tidak terdapat sianosis pada daerah bibir dan ujung jari. Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, CRT kembali dalam 2 detik, akral klien teraba hangat, TD: 100/70 mmHg, Nadi: 80 x/ menit. f) Sistem pencernaan Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, lidah dan gigi bersih, Klien makan bubur habis 1/2 porsi makan (sedikit tapi sering), bentuk abdomen datar dan lembut, tidak ada luka di abdomen, umbilikal tidak menonjol, bising usus 10 x/menit, pada perkusi terdengar tympani pada semua kuadran, tidak terdapat distensi abdomen, palpasi hepar tidak teraba, limpa tak teraba, tidak terdapat nyeri tekan, klien sudah buang air besar 1 kali post operasi hari ketujuh masuk rumah sakit. g) Sistem perkemihan Tidak terpasang kateter, pembesaran ginjal tidak ada, tidak terdapat nyeri tekan pada daerah ginjal, tidak terdapat nyeri ketok pada ginjal. Kandung kemih kosong, tidak ada keluhan pada saat BAK. 44
  • 6. h) Sistem muskuloskeletal Tingkat aktivitas klien terbatas, aktivitas klien sebagian besar dibantu oleh keluarga. (1) Ekstremitas atas Bentuk simestris kiri dan kanan, terpasang IVFD Nacl 0,9 % 20 tetes / menit ditangan kiri, refleks trisep +/+, refleks bisep +/+, kekuatan otot 5 5, tidak ada nyeri tekan dan oedema. (2) Ekstremitas bawah Bentuk simetris kiri dan kanan. Refleks patella +/+, refleks archiles +/+, refleks babinski +/+, kekuatan otot 2 2, tidak terdapat oedema, pergerakan kaki terbatas. i) Sistem integumen Terdapat luka post op hari ke tujuh di kepala dengan kondisi luka masih sedikit basah, luka tampak tertutup kassa, panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan, tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka, tampak jaringan nekrotik pada luka post op, keadaan kulit tampak lembab dan bau, kuku tangan dan kaki panjang dan kotor, turgor kulit cepat kembali. Klien nampak meringis kesakitan bila lukanya disentuh, suhu 36,5°C. j) Sistem endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroid, riwayat diabetes mellitus tidak ada. 45
  • 7. k) Sistem persyarafan (1) Test fungsi serebral (a) Fungsi kesadaran Saat dilakukan pengkajian kesadaran klien compos mentis, GCS 15 ( E4 M6 V5 ). (b) Status mental - Orientasi Klien terhadap orang, tempat dan waktu tidak terganggu dibuktikan dengan klien mengenal orang tuanya dan klien mampu menyebutkan tanggal masuk rumah sakit. - Daya ingat Long term memory Memory jangka panjang klien baik dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan tahun kelahirannya. Short term memory Memory jangka pendek klien baik, dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan menu makanan yang baru saja dimakan dengan benar. - Perhatian dan perhitungan Kemampuan perhatian dan perhitungan klien baik, dibuktikan dengan klien dapat menjawab dengan benar hitungan yang diberikan 20-9=11. 46
  • 8. - Bicara dan bahasa Fungsi bicara dan bahasa klien baik, dibuktikan dengan klien dapat berkomunikasi dengan perawat. (2) Tes Fungsi Kranial (a) Nervus I (Olfaktorius) : klien mampu membedakan dan mencium bau. (b) Nervus II ( Optikus ) : klien mampu membaca papan nama perawat dengan jarak ± 30 cm. Lapang pandang klien baik ketika mata klien difiksasi ditengah dan jari perawat digerakkan dari tengah dan kesemua jurusan. (c) Nervus III, IV, dan VI (Okulomotorius, Tochlearis dan Abdusen) : pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya kontriksi +/+ ketika disinari menggunakan pen light, kedudukan bola mata simetris dan tidak menonjol, tidak terdapat strabismus, gerak bola mata kesegalah arah ketika di uji dengan menggunakan pulpen yang digerakkan kelateral medial atas dan bawah. (d) Nervus V (Trigeminus) : klien dapat menggerakkan rahangnnya. (e) Nervus VII (Fasialis) : klien dapat mengkerutkan dahinya, membedakan rasa manis dan pahit pada lidahnya. 47
  • 9. (f) Nervus VIII (Akustikus) : klien dapat mendengar dengan baik gesekan kertas dan menjawab pertanyaan dengan baik. (g) Nervus IX dan X (Glasofaringeus dan Vagus) : suara klien nampak jelas dan klien menelan tanpa rasa nyeri. (h) Nervus XI (Aksesorius) : klien dapat menggerakkan lehernya kekiri dan kekanan. (i) Nervus XII (Hipoglosus) : letak lidah simetris dan pergerakan baik. 48
  • 10. 4) Pola Aktifitas Sehari-Hari Tabel 2: Pola Aktivitas Sehari – Hari No Pola Aktifitas Sebelum Sakit 1 Nutrisi a. Makan Pola makan Teratur, porsi makan habis Frekuensi 3 kali sehari Jenis makanan Nasi, lauk pauk, sayur Keluhan Tidak ada keluhan b. Minum Intake cairan/ hari Jenis cairan Keluhan 2. 3. 4. Pola eliminasi a. BAK Frekuensi BAK / hari Warna urin Bau Keluhan b. BAB Frekwensi BAB / hari Konsistensi Warna feses Bau Keluhan Pola istirahat tidur - Kebiasaan Tidur siang Tidur malam Personal hygiene a. Frekuensi mandi b. Frekuensi keramas c. Frekuensi gosok gigi a. Frekuensi potong 7-8 gelas perhari Air putih dan teh Selama Sakit Teratur, porsi makan habis 3 kali sehari Bubur, lauk pauk, sayur Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan 6-7 gelas perhari Air putih, cairan infus Nacl 0,9 % 20 tetes/menit. Tidak ada keluhan 6-7 kali / hari 5-6 kali/hari Kuning jernih Amoniak Tidak ada keluhan Kuning jernih Amoniak Tidak ada keluhan 1 kali / hari 1 kali / hari Padat Kuning Khas feses Tidak ada keluhan Padat Kuning Khas feses Tidak ada keluhan 13.00 – 14.00 21.00- 05.00 13.00-15.00 20.00- 05.30 2 kali sehari 2 kali seminggu 2 kali sehari Selama dirawat klien belum pernah mandi hanya dilap basah Belum pernah Belum pernah 1 kali seminggu Belum pernah 49
  • 11. kuku b. Keluhan 5. Aktivitas Pola aktivitas olahraga Tidak ada keluhan dan Klien mengatakan tidak merasa nyaman dengan kondisi badannya. Klien sering berolahraga yaitu jalan tiap pagi Klien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur dan melakukan aktivitas dengan bantuan dan difasilitasi oleh keluarga. 5) Data Psikologis a) Status emosi Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara maupun pemeriksaan fisik oleh perawat. b) Kecemasan Klien tampak tidak cemas, dan sudah paham tentang status kesehatannya. c) Pola koping Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah selalu diceritakan kepada keluarganya untuk mencari pemecahannya, klien tidak bingung bila ditanya tentang penyakitnya. d) Gaya komunikasi Klien bicara selayaknya dan perawat tidak mendominasi percakapan, apabila di tanya klien menjawab dengan spontan, tidak tampak sedang menyembunyikan data. 50
  • 12. e) Konsep diri Klien menyukai seluruh tubuhnya walaupun klien merasa dirinya sangat sederhana. f) Harga diri Klien mengatakan tidak malu dengan keadaannya sekarang, klien merasa diperhatikan oleh semua keluarganya. g) Ideal diri Klien berharap ingin cepat sembuh dan segera pulang kerumah. Klien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya. h) Peran diri Klien tidak dapat menjalankan aktifitasnya sebagai seorang ibu, klien tidak begitu memikirkan ketiga anaknya karena anaknya dirumah diasuh oleh kakak dan saudaranya yang lain. i) Identitas diri Klien menyadari dan mengakui dirinya sebagai seorang perempuan, istri, dan ibu dari 4 orang anak. 6) Data Sosial Saat dirawat di Ruang Bedah Wanita, klien selalu ditemani oleh keluarga. Hubungan keluarga klien dengan pasien serta tim kesehatan berlangsung baik terbukti dengan keluarga klien mau bekerjasama dengan perawat. 51
  • 13. 7) Data Spiritual Menurut informasi yang didapatkan dari keluarga, klien seorang muslim yang rajin melaksanakan shalat 5 waktu ketika di rumah. keluarga klien senantiasa berdoa untuk kesembuhan klien. 8) Data Penunjang a) Laboratorium (26 April 2013) Table 3: Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Hasil Hematologi a. PT - INR - Masa Protrombin 12.9 - INB 0.90 - APTT b. Darah Rutin - Hemoglobin 12.4 - Hematokrit 38 - Leukosit 9800 - Eritrosit 4.74 - Trombosit 372000 c. Indeks Eritrosit - MCV 80.6 - MCH 26.2 - MCHC 32.5 d. Kimia Klinik - AST (SGOT) 16 - ALT (SGPT) 18 - Ureum 16 - Kreatinin 0.65 - Glukosa Darah 120 Sewaktu - Natrium (Na) 142 - Kalium (K) 3.9 Nilai Rujukan Detik 11.2 – 15.2 detik 0.81 – 1.2 21.1 – 41.1 detik P : 12.0 – 16.0 g/dL P : 35 – 47 % 4400 – 11300 /mm3 P : 3.6 – 5. 8 juta/Ul 150000 – 450000/mm3 80 – 100 Fl 26 – 34 pg 32 – 36 % P : s/d 31 U/L 37’C P : s/d 31 U/L 37’C 15 – 50 mg/dL P : 0.5 – 0.9 mg/dL ˂ 140 mg/dL 135 – 145 mEq/L 3,6 – 5.5 mEq/L 52
  • 14. b) UPF Patologi Anatomi (26 April 2013) Kesan : - Basosquamosus cell ca a/i parieto occipital (dextra dengan dasar operasi sebelum bebas sel tumor). - Seluruh sisi sayatan (AB, BC, CD, DE, EF, FA) bebas sel tumor. c) Kardiogram (26 April 2013) Interpretasi EKG : - Sinus takikardi. HR 102x/ menit. d) Radiologi (26 April 2013) Foto thoraks PA Kesan : Tidak tampak kardiomegali. Pemeriksaan Spirometri (8 April 2013) Kesan : f) Tidak tampak metastasis intrapulmonal. e) - Tes faal paru normal. USG (10 April 2013) Kesan : Massa hipoekhoik inhomogen dengan klasifikasi (+) didaerah parieto occipitalis yang menginfiltrasi mulai lapisan kutis-subkutis sampai permukaan calvaria disertai defek pada os parietalis kanan (infiltrasi massa). 53
  • 15. g) CT Scan (12 April 2013 ) Kesan : Massa jaringan lunak didaerah parietalis kanan yang mendestruksi os parietal kanan dan menginfiltrasi daerah cortical parietal kanan. 9) Therapi Medis - Ceftriaxone 1 x 2 gr / IV - Ranidine 2 x 1 amp / IV - Ketorolac 2 x 1 amp / Drips - Infus NaCl 0,9 % 20 tetes /menit b. Pengelompokan Data 1) Data Subyektif - Klien mengeluh nyeri pada kepala. - Klien mengatakan nyerinya bertambah saat beraktivitas/bergerak. - Klien mengatakan sakit menggerakkan kakinya. - Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit belum pernah mandi, hanya di lap basah dengan menggunakan handuk kecil. 2) Data Obyektif - Nyeri tekan pada luka bekas operasi dikepala bagian tengah dan belakang. - Skala nyeri 5 hurts even more (0 - 10). - Ekspresi wajah meringis. 54
  • 16. - Tampak luka post op hari ke tujuh di kepala bagian tengah dan belakang dengan kondisi luka masih sedikit basah. - Tampak luka tertutup kassa. - Panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan. - Jumlah leukosit 9800/mm³. - Tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka. - Tampak jaringan nekrotik pada luka post operasi. - KU lemah. - Pergerakan kaki terbatas. - Kekuatan otot ektremitas bawah 2 2. - Terpasang cairan Nacl 0,9 % pada tangan kiri. - Keadaan kulit tampak lembab dan bau. - Klien hanya dilap basah oleh keluarganya. - Kuku tampak panjang dan kotor. - TTV TD : 100/70 mmHg N : 80 x/Menit R : 20 x/menit S : 36,5°C 55
  • 17. c. Analisa Data Tabel 4: Analisa Data No. Symptom 1. DS : - Klien mengeluh nyeri pada kepala. - Klien mengatakan nyerinya bertambah saat beraktivitas/ bergerak. DO : - Nyeri tekan pada luka bekas operasi dikepala bagian tengah dan belakang. - Skala nyeri 5 hurts even more (0 - 10). - Ekspresi wajah meringis. - N : 80 x/ menit. Etiologi Adanya faktor penyebab Problem Nyeri akut Basal cell carcinoma Tindakan craniatomy Terputusnya kontinuitas jaringan kulit dan tulang kepala Merangsang saraf perifer Merangsang pengeluaran mediator kimia histamine, prostaglandin, bradikinin Merangsang saraf eferen Thalamus Korteks cerebri 2. DS : DO : - Tampak luka post op hari ke tujuh di kepala bagian tengah dan belakang dengan kondisi luka masih sedikit basah. - Tampak luka tertutup kassa. - Panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan. - Jumlah leukosit 9800/mm³. - Suhu 36,5 oC Nyeri Basal cell carcinoma Tindakan craniotomy Resiko tinggi infeksi Terputusnya kontinuitas jaringan kulit dan tulang kepala Adanya luka operasi Jaringan kontak dengan dunia luar Media invasi kuman ke jaringan Resiko tinggi infeksi 56
  • 18. 3. DS : DO : - Tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka. - Tampak jaringan nekrotik pada luka post operasi. Basal cell carcinoma Tindakan craniotomy Kerusakan integritas kulit Pasien bedrest Penekanan yang lama pada kulit Suplai O2 dan nutrisi pada daerah tertekan 4. 5. DS : - Klien mengatakan sakit menggerakkan kakinya. DO : - KU lemah. - Pergerakan kaki terbatas. - Terpasang cairan Nacl 0,9 % pada tangan kiri. - Kekuatan otot ektremitas bawah 2 2. DS : - Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit belum pernah mandi hanya di lap basah dengan menggunakan handuk kecil. DO : - Keadaan kulit tampak lembab dan bau. - Klien hanya dilap basah oleh keluarganya. Kerusakan integritas kulit Basal cell carcinoma Tindakan craniotomy Gangguan mobilitas fisik Terputusnya kontinuitas jaringan Nyeri saat bergerak Pembatasan pergerakan Gangguan mobilitas fisik Basal cell carcinoma ↓ Tindakan craniotomy ↓ Nyeri pada kepala bagian tengah dan belakang ↓ Kelemahan ↓ Ketidakmampuan melakukan perawatan diri ↓ Gangguan pemenuhan ADL : personal hygiene Gangguan pemenuhan ADL : personal hygiene 57
  • 19. d) Prioritas masalah a) Nyeri akut b) Kerusakan integritas kulit c) Gangguan mobilitas fisik d) Gangguan pemenuhan ADL: personal hygiene e) 2. Resiko tinggi infeksi Diagnosa Keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan : DS : - Klien mengeluh nyeri pada kepala. - Klien mengatakan nyerinya bertambah saat beraktivitas/bergerak. DO : - Nyeri tekan pada luka bekas operasi dikepala bagian tengah dan belakang. - Ekspresi wajah meringis. b. Skala nyeri 5 hurts even more(0 - 10). N : 80 x/ menit. Kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan eksisi pembedahan ditandai dengan : DO : - Tampak pembengkakan pada kulit sekitar luka. - Tampak jaringan nekrotik pada luka post operasi. 58
  • 20. c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan pergerakan ditandai dengan : DS : - Klien mengatakan sakit menggerakkan kakinya. DO : - Pergerakan kaki terbatas. - Terpasang cairan Nacl 0,9 % pada tangan kiri. d. KU lemah. Kekuatan otot ektremitas bawah 2 2. Gangguan pemenuhan ADL : personal hygiene berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan : DS : - Klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit belum pernah mandi hanya di lap basah dengan menggunakan handuk kecil. DO : - Keadaan kulit tampak lembab dan bau. - Klien hanya dilap basah oleh keluarganya. - Kuku tampak panjang dan kotor. 59
  • 21. e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi ditandai dengan : DS : DO : - Tampak luka post op hari ke tujuh di kepala bagian tengah dan belakang dengan kondisi luka masih sedikit basah. - Tampak luka tertutup kassa. - Panjang luka 22 cm dengan jumlah 20 jahitan. - Jumlah leukosit 9800/mm³. - Suhu 36,5 oC. 60