SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
KONSEP
DASAR ‘‘LUKA
BAKAR”
Oleh:
Moh. Lutfi. S.Kep.,Ners.,M.Tr.Kep.
Program Studi: S1 Keperawatan
Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah (KMB 3)
STIKes Ngudia Husada Madura
Click to add title
Definisi LukaBakar (LB)
Cedera (injury) sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber- sumber panas (thermal), li
strik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (ra
diation)
Burn are a form of traumatic injury caused by ther
mal, electric, chemical or radioactive agnets.
Terpaparnya tubuh manusia oleh Zat yang bersuhu ti
nggi (heat) atau yang dapat memicu suhu tinggi, baik
karena reaksi kimia maupun reaksi fisika.
TheCausative Agent
• Thermal (panas) —api, cairan/objek panas lain.
• Electrical (listrik) —energi listrik; berat-ringan dipeng
aruhi: lama kontak; tingginya voltage
• Chemical (bahan kimia)—asam/basa kuat; berat-rin
gan dipengaruhi: konsentrasi zat kimia, lamanya ko
ntak, banyaknya jaringan terpapar
• Radiation (sinar)—radioaktif, sinar matahari
EfekPatofisiologik
• Segerasetelah luka terjadi perubahan patofisiologik
• Perubahantergantung luasdan ukuran lukabakar
• Lukabakar kecil—respon lokal, padakulit
• Lukabakar luas (25 %/> TBSA)—respon sistemik al:
1. Kardiovaskular
2. Renal
3. Gastrointestinal
4. Imun
5. Respirasi
Responpd
Kardiovaskuler
• Segera setelah LB, dilepaskan substansi vasoaktif (ca
techolamine, histamin, serotonin, leukotrienes, dan pr
ostaglandin) dari jaringan yang mengalmi injuri.
• Substansi ini ↑ permeabilitas kapiler dan kebocoran pla
sma
• Cedera langsung pada membran sel menyebabkan so
dium masuk dan potassium keluar dari sel
• Selanjutanya menimbulkan peningkatan tekanan osm
otik meningkatkan cairan intracellular dan interstitial d
an yang dalam keadaan lebih lanjut menyebabkan kek
urangan volume cairan intravaskuler.
• Pada LB luas: edema general dan penurunan volume
sirkulasi di intravaskuler.
Responpd Kardiovaskuler
• Denyut jantung meningkat—krn pelepasan catecholamine
dan hipovolemia relatif
• Kadar hematokrit meningkat—menunjukan hemokonsentra
si akibat pengeluaran cairan intravaskuler
• Fluid loss via evaporasi luka—4-20 x dari normal.
(Normal 350 ml/hari)–volume dlm sirkulasi (intravascular) men
urun penurunan pada perfusi organ
• Jika ruang intravaskuler tidak diisi kembali shock hipovol
emik dan ancaman kematian
• Perlu resusitasi cairan yg adekuat
Responpd Kardiovaskuler
• Cardiac output kembali normal dan kemudian meni
ngkat untuk memenuhi kebutuhan hipermetabolik t
ubuh kira-kira 24 jam setelah luka bakar.
• Perubahan pd cardiac output ini terjadi sebelum ka
dar volume sirkulasi intravena kembali menjadi nor
mal.
• Pada awalnya terjadi kenaikan hematokrit kemudia
n menurun sampai di bawah normal dalam 3-4 har
i setelah luka bakar karena kehilangan sel darah m
erah dan kerusakan yang terjadi pada waktu injuri.
Responpd Renal
• Aliran darah ke ginjal berkurang, menyebabkan fungsi gin
jal berubah
• Destruksi sel darah merah pada tempat cedera mengakib
atkan “free hemoglobin” dalam urine (akibat LB elektrik),
“myoglobin” yang dilepaskan dari sel2 otot dan dieksresi
oleh ginjal.
• Jika aliran darah tidak adekuat melalui ginjal, hemoglobin
& myoglobin dapat mengokluasi tubulus ginjal, mengakib
atkan acute tubular necrosis and renal failure
• Penggantian cairan yg adekuat, akan mengembalikan alir
an darah ginjal, meningkatkan GFR dan volume urine.
Responpd Gastrointestinal
• Aliran darah menuju usus berkurang
• Disfungsi gastrointestinal (pd klien dg LB > 25 %)
Responpd Sistem Imun
• Fungsi sistem immune mengalami depresi.
• Depresi aktivitas limfosit
• Penurunan produksi immunoglobulin
• Supresi aktivitas complement
• Perubahan/gangguan fungsi neutropil dan macrophage dapat
terjadi pada klien yang mengalami luka bakar yang luas
• Perubahan2 tsb meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan s
epsis yang mengancam kelangsungan hidup klien.
Responpd Jaringan Kulit
• Reaksiserupa dengan inflamasi
• Vesseldilate—Terjadi proses pema
nasan
• Increased capillary permeability—
wound edema
• Peningkatan permeabilitas kapiler
– lukaedema
Tabel1: Rata-RataOutput Cairan Perhari Orang Dewasa*
Rute Jumlah(ml) pdSuhu
Normal
Urin 1400
IWL:
 Paru 350
 Kulit 350
Keringat 100
Feses 100
Jumla
h
2300
(*Guyton, 1986 dalam Luckmann & Sorensen,19
93)
FaktorygMempengaruhi BeratnyaLukaBakar
1. Kedalamanluka bakar
2. Luasluka bakar
3. Lokasiluka bakar
4. Kesehatanumum, riwayat
sakit
5. Mekanismeinjuri
6. Usia
7. Cederapulmonary
8. Cederapenyerta lainnya
BasicandAdvancedPrehospital TraumaLife Support, 1999
Kedalaman
Luka
Bakar
http://www.burn-recovery.org/images/burn-classification.jpg
Superficial (Derajat I)
• Hanyamengenai lapisan epidermis
• Luka—eritema ringan-berat
• Kulit memucat biladitekan
• Edemaminimal
• Tidakada blister(areamenonjol pada
kulit yang berisi cairan)
• Kulit hangat/kering
• Nyeri/hiperetetic
• Nyeri berkurang dgpendinginan
• Discomfort berakhir dlm ± 48jam
• Dapat sembuh spontan dlm 3-7hari.
Partial
Thickness
(Derajat
II) • Partial tihckness tdd:
• Superpicial partial thickness
• Deep partialthickness
• Mengenai epidermis-dermis
• Luka merah-pink
• Terbentuk blister
• Edema
• Nyeri
• Sensitif thd udaradingin
Superficial partial thickness
Partial
Thickness
(Derajat
II)
• Penyembuhan luka:
1. Superficial partial thickness:
14 - 21 hari
2. Deep partial thicknes: 21 - 2
8 hari (namun demikian pen
yembuhannya bervariasi ter
gantung dari ada tidaknya in
feksi, dll)
Deeppartial thicknes
Full
Thickness
(Derajat
III) 1. Mengenai semua lapis
an kulit, otot, saraf & p
embuluh darah, tulang
2. Luka putih, merah s.d.
coklat/hitam
3. Tanpa ada blister
4. Permukaan luka kering
, tekstur kasar/keras
5. Edema
6. Nyeri ringan/(-)
7. Tidak sembuh spontan,
perlu skin graft
8. Dapat terjadi scar hiper
tropik dan kontraktur.
LuasLuka Bakar
Metode menentukan luas luka bakar:
1.Rule of nine
2.Lund and Browder
3.Hand palm
Rule of Nine
• Mulai dikenal sejak 1940-an
• Dasar metode ini: tubuh di bagi ked
alam bagian-bagian anatomik
• Setiap bagian mewakili 9 %
• Kecuali genitalia: 1 %.
emedicine.medscape.com
Lund-Browder
chart
Rumus Parkland :
4ml X kilogram BB X luas luka
bakar
Hand Palm
• Menggunakan telapak tangan (tdk termasukjarinya)
• Gunakan telapak tangan pasien
• Satutelapak tangan: 1%
LokasiLuka Bakar
• Luka pd kepala, leher & dada—komplikasi pulmoner
• Luka pd wajah—abrasi kornea
• Luka pd lengan, persendian—butuh terapi fisik dan occupa
si, kehilangan waktu bekerja dan/atau tdk mampu bekerja
scr permanen
• Luka pd daerah perineal—kontaminasi urine/feces dan inf
eksi
• Luka pd torak—ekspansi dada tdk adekuat—insupisiensi p
ulmoner
Kategori Berat LB menurut ABA
(American Burn Asociation)
1. LBBerat
2. LBSedang
3. LBRingan
Luka Bakar Berat
• 25 % pd org dewasa
• 25 % pd anak < 10 th
• 20 % pd org dewasa > 40 th
• Luka pd wajah, mata, telinga, lengan, kaki, dan perineum y
ang mengakibatkan gangguan fungsional/kosmetik/menim
bulkan disabiliti.
• LB karena listrik voltage tinggi
• Semua LB dg + cedera inhalasi/truma berat.
LukaBakarSedang
• 15-25 % mengenai org dewasa
• 10-20 % pd anak usia < 10 th
• 10-20 % pd orang dewasa usia > 40 th
• < 10 % pada LB derajat II (full thickness) resiko gan
gguan kosmetik/fungsional yg mengenai wajah, mat
a, telinga, lengan, kaki dan perineum.
LukaBakarRingan
• <15 %pada orang dewasa
• <10 %pada anak > 10 th
• <10 %pada orang dewasa > 40 th
• Tidak ada resiko gangguan kosmetik atau fungsional at
audisabiliti.
Resusitasi Cairan
• Pasien dewasa dg LB >15 % perlu resusitasi cairan intrav
ena
• Untuk Luka Bakar ringan, pasang iv line perifer dibagian p
roximal dari luka
• Untuk Luka Bakar luas/tempat utk iv perifer terbatas, laku
kan kanulasi pd vena central (subclavian, jugular internal/
eksternal, femoral)
• Tentukan dahulu luas (%) LB, dan BB pasien, pilih formula
resusitasi yg akan dipakai, lalu lakukan resusitasi/berikan
cairan
Charles Baxter, MD, di Parkland Hospital, University Medical
Barat Pusat rumus Parkland untuk menghitung kebutuhan cairan 2
4 jam pertama.
Rumus:
4 mL x Berat badan Pasien x Luas Luka Bakar
50% dari volume ini diberikan dalam 8 jam pertama, mulai d
ari saat cedera, dan 50% sisanya diberikan selama 16 jam
terakhir pada hari pertama.
Ex ; 4 x 60(BB) x 45(LB) = 10.800 ml
10.800 : 2 = 5400 ml So ; 8 jam diberikan 5400 ml
16 jam diberikan 5400 ml
PemasanganKateter Urine
• Tujuan untuk mengukur produksi urine setiap jam
• Output urine merupakan indikator yang reliable untuk
menentukan keadekuatan resusitasi cairan.
Perawatan Luka
• LByang mengenai sekeliling ekstremitas, tinggikan ekstremitas dia
tas jantung, utk turunkan edema dependen
• Observasi sering thd perfusi ekstremitas bagian distal
• Siapkan utk escharotomy (jika ada indikasi)
• Jika perfusi tetap belum adekuat dan terjadi syndrome comparte
ment, siapkan utk fasciotomy
• Monitoring perbaikan ventilasi.
• Perawatan luka dibagian emergensi tdd:
• Menutup luka dengan sprei kering, bersih dan baju hangat unt
uk memelihara panastubuh.
• LBdi area kepala, wajah, elevasikan kepala
• LBpada semua ekstremitas, elevasikan dg diganjal bantal
• LBringan kompres dingin dan steril utk atasi nyeri
Fase Akut
• Dimulai ketika pasien secara hemodinamik telah stabil, p
ermeabilitas kapiler membaik dan diuresis telah mulai
• Umumnya pada 48-72 jam setelah injuri.
• Fokus management:
• mengatasi infeksi
• perawatan luka
• penutupan luka
• dukungan metabolik/nutrisi
• managemen nyeri
• terapi fisik.
Mengatasi infeksi
• Sumberinfeksi, autocontaminasidari:
• Oropharynx
• Fecal flora
• Kulit ygtidak terbakardan
• Kontaminasi silang dari staf
• Kontaminasi silang dari pengunjung
• Kontaminasi silang dari udara
• Lakukanupaya mengatasi infeksi dan tehnik isolasi (sarung tangan, tutup
kepala,
masker,penutup kaki,dll)
• Cegahkontak dg pengunjung/org lain ygsedang infeksi
Perawatan Luka
• Metode: terbuka dantertutup
• Metode terbuka:
• Digunakan cream antimikroba secara merata
• dibiarkan terbuka, tanpa dibalut
• Kelebihan metode ini:
• mudah diobservasi
• memudahkan mobilitas dan ROM sendi
• perawatan luka menjadi lebih sederhana/mudah
• Kelemahan metode ini:
• Risiko hipotermia
• Risiko infeksi
• Efeknya psikologis
Perawatan Luka
• Metode tertutup
• Membutuhkan bermacam-macambalutan
• Diberi cream merata, lalu ditutup
• Caramembalut:
• Hati-hati
• Dimulai dari distal keproximal
• Keuntungan metode ini:
• mengurangi evavorasi cairan & pengeluaranpanas
• balutan membantu debridemen
• Kerugiannya:
• membatasi mobilitas
• menurunkan efektifitas exerciseROM
• pemeriksaanluka menjadi terbatas
Metabolic support
• NPO (nothing peroral) until bowel sound return (1-2 days)
• Namun demikian, dapat diberikan sedikit (5-10cc/jam) via
tube
• feeding utk membantu memelihara fungsi GIT
• Turunkan stres metabolik dg menghilangkan nyeri, takut,
kecemasan, dan memelihara lingkungan yg hangat
• Managemen nutrisi:
• Bila bowel sound normal—berikan cairan via oral an diet
lanjutan sesuai toleransi
• Solid food—2-3 hari postburn
• Protein: 3gr/kgBB: 20% kebutuhan kalori dari lemak
• Zinc, iron, vitamin C supplement
• (25 kcal x berat badan (kg) + (40 kcal x % luka bakar) =
kcal/hari)
EnergyCalculation FormulasUsedfor the Adult with aBurn
Injury
(Weber, J.M.,& Tompkins., D.M. (1993) dalam Black., J.M.,& Hawk.,J.H.(2009))
Macam Formula Formula untuk Estimasi
Kebutuhan Kalori Harian
Currerri (25 kcal/kg berat badan) + (40
kcal x luas luka bakar)
Modifikasi
Harris-Benedict
RMR x faktor aktivitas x faktor
cedera)
US Army
Institute of
Surgical
Research
(Usia – BMR sesuai gender) x
(0.89142 + 0.01335 x luas luka
bakar) x (m2 x 24 x faktor
aktivitas)
(BMR: basal metabolic rate; RMR:resting metabolic rate)
General Outcome Evaluation
• Airway is open and remain patent
• RR: 12 and 20x/minute (for adult)
• BP: > 100 mmHg—systolic,
• Pulse: 60-100 x/minute (for adult)
• Irama jantung reguler
• GCS > 14
• Output urine > 0,5-1 mL/jam (dewasa), > 2 mL/kg/jam (anak)
• Nyeri berkurang
General Outcome Evaluation(Lanjutan)
• Luka terlindung
• Klien dan keluarga memahami penyakit dan perawatannya
• Tidak ada infeksi
o Bersihan jalan nasfas tidak efektif
o Gangguan pertukaran gas
o Nyeri akut
o Kekurangan volume cairan.
o Hipertermia
o Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh
o Risiko infeksi
o Cemas
o Kerusakan mobilitas fisik
o Sindrom defisit self care
Masalah Keperawatan yang mungkin
muncul
MATOR
SAKALANGKONG...
....

More Related Content

Similar to ASKEP PADA PASIEN DENGAN MASALAH LUKA BAKAR

Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1IwanHamzah1
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarocto zulkarnain
 
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxBurn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxcarinanana1
 
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.pptPPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.pptjuniati14
 
Luka bakar
Luka bakar Luka bakar
Luka bakar mcwfaunk
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan ObatvQhy
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
NgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptxNgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptxHilda577038
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxLukmanHadi28
 

Similar to ASKEP PADA PASIEN DENGAN MASALAH LUKA BAKAR (20)

Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1
 
luka bakar.pptx
luka bakar.pptxluka bakar.pptx
luka bakar.pptx
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
 
Shock listrik
Shock listrikShock listrik
Shock listrik
 
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxBurn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
 
Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.pptPPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
 
Combustio
CombustioCombustio
Combustio
 
Luka bakar
Luka bakar Luka bakar
Luka bakar
 
Asuhan keperawatan sancy
Asuhan keperawatan sancyAsuhan keperawatan sancy
Asuhan keperawatan sancy
 
P3K.pptx
P3K.pptxP3K.pptx
P3K.pptx
 
113962427 case-bedah
113962427 case-bedah113962427 case-bedah
113962427 case-bedah
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan Obat
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
NgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptxNgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptx
 
Askep lb point
Askep lb pointAskep lb point
Askep lb point
 
Burn management
Burn managementBurn management
Burn management
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

ASKEP PADA PASIEN DENGAN MASALAH LUKA BAKAR

  • 1. KONSEP DASAR ‘‘LUKA BAKAR” Oleh: Moh. Lutfi. S.Kep.,Ners.,M.Tr.Kep. Program Studi: S1 Keperawatan Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah (KMB 3) STIKes Ngudia Husada Madura
  • 2. Click to add title
  • 3. Definisi LukaBakar (LB) Cedera (injury) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber- sumber panas (thermal), li strik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (ra diation) Burn are a form of traumatic injury caused by ther mal, electric, chemical or radioactive agnets. Terpaparnya tubuh manusia oleh Zat yang bersuhu ti nggi (heat) atau yang dapat memicu suhu tinggi, baik karena reaksi kimia maupun reaksi fisika.
  • 4. TheCausative Agent • Thermal (panas) —api, cairan/objek panas lain. • Electrical (listrik) —energi listrik; berat-ringan dipeng aruhi: lama kontak; tingginya voltage • Chemical (bahan kimia)—asam/basa kuat; berat-rin gan dipengaruhi: konsentrasi zat kimia, lamanya ko ntak, banyaknya jaringan terpapar • Radiation (sinar)—radioaktif, sinar matahari
  • 5. EfekPatofisiologik • Segerasetelah luka terjadi perubahan patofisiologik • Perubahantergantung luasdan ukuran lukabakar • Lukabakar kecil—respon lokal, padakulit • Lukabakar luas (25 %/> TBSA)—respon sistemik al: 1. Kardiovaskular 2. Renal 3. Gastrointestinal 4. Imun 5. Respirasi
  • 6. Responpd Kardiovaskuler • Segera setelah LB, dilepaskan substansi vasoaktif (ca techolamine, histamin, serotonin, leukotrienes, dan pr ostaglandin) dari jaringan yang mengalmi injuri. • Substansi ini ↑ permeabilitas kapiler dan kebocoran pla sma • Cedera langsung pada membran sel menyebabkan so dium masuk dan potassium keluar dari sel • Selanjutanya menimbulkan peningkatan tekanan osm otik meningkatkan cairan intracellular dan interstitial d an yang dalam keadaan lebih lanjut menyebabkan kek urangan volume cairan intravaskuler. • Pada LB luas: edema general dan penurunan volume sirkulasi di intravaskuler.
  • 7. Responpd Kardiovaskuler • Denyut jantung meningkat—krn pelepasan catecholamine dan hipovolemia relatif • Kadar hematokrit meningkat—menunjukan hemokonsentra si akibat pengeluaran cairan intravaskuler • Fluid loss via evaporasi luka—4-20 x dari normal. (Normal 350 ml/hari)–volume dlm sirkulasi (intravascular) men urun penurunan pada perfusi organ • Jika ruang intravaskuler tidak diisi kembali shock hipovol emik dan ancaman kematian • Perlu resusitasi cairan yg adekuat
  • 8. Responpd Kardiovaskuler • Cardiac output kembali normal dan kemudian meni ngkat untuk memenuhi kebutuhan hipermetabolik t ubuh kira-kira 24 jam setelah luka bakar. • Perubahan pd cardiac output ini terjadi sebelum ka dar volume sirkulasi intravena kembali menjadi nor mal. • Pada awalnya terjadi kenaikan hematokrit kemudia n menurun sampai di bawah normal dalam 3-4 har i setelah luka bakar karena kehilangan sel darah m erah dan kerusakan yang terjadi pada waktu injuri.
  • 9. Responpd Renal • Aliran darah ke ginjal berkurang, menyebabkan fungsi gin jal berubah • Destruksi sel darah merah pada tempat cedera mengakib atkan “free hemoglobin” dalam urine (akibat LB elektrik), “myoglobin” yang dilepaskan dari sel2 otot dan dieksresi oleh ginjal. • Jika aliran darah tidak adekuat melalui ginjal, hemoglobin & myoglobin dapat mengokluasi tubulus ginjal, mengakib atkan acute tubular necrosis and renal failure • Penggantian cairan yg adekuat, akan mengembalikan alir an darah ginjal, meningkatkan GFR dan volume urine.
  • 10. Responpd Gastrointestinal • Aliran darah menuju usus berkurang • Disfungsi gastrointestinal (pd klien dg LB > 25 %)
  • 11. Responpd Sistem Imun • Fungsi sistem immune mengalami depresi. • Depresi aktivitas limfosit • Penurunan produksi immunoglobulin • Supresi aktivitas complement • Perubahan/gangguan fungsi neutropil dan macrophage dapat terjadi pada klien yang mengalami luka bakar yang luas • Perubahan2 tsb meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan s epsis yang mengancam kelangsungan hidup klien.
  • 12. Responpd Jaringan Kulit • Reaksiserupa dengan inflamasi • Vesseldilate—Terjadi proses pema nasan • Increased capillary permeability— wound edema • Peningkatan permeabilitas kapiler – lukaedema
  • 13. Tabel1: Rata-RataOutput Cairan Perhari Orang Dewasa* Rute Jumlah(ml) pdSuhu Normal Urin 1400 IWL:  Paru 350  Kulit 350 Keringat 100 Feses 100 Jumla h 2300 (*Guyton, 1986 dalam Luckmann & Sorensen,19 93)
  • 14. FaktorygMempengaruhi BeratnyaLukaBakar 1. Kedalamanluka bakar 2. Luasluka bakar 3. Lokasiluka bakar 4. Kesehatanumum, riwayat sakit 5. Mekanismeinjuri 6. Usia 7. Cederapulmonary 8. Cederapenyerta lainnya BasicandAdvancedPrehospital TraumaLife Support, 1999
  • 16. Superficial (Derajat I) • Hanyamengenai lapisan epidermis • Luka—eritema ringan-berat • Kulit memucat biladitekan • Edemaminimal • Tidakada blister(areamenonjol pada kulit yang berisi cairan) • Kulit hangat/kering • Nyeri/hiperetetic • Nyeri berkurang dgpendinginan • Discomfort berakhir dlm ± 48jam • Dapat sembuh spontan dlm 3-7hari.
  • 17.
  • 18. Partial Thickness (Derajat II) • Partial tihckness tdd: • Superpicial partial thickness • Deep partialthickness • Mengenai epidermis-dermis • Luka merah-pink • Terbentuk blister • Edema • Nyeri • Sensitif thd udaradingin Superficial partial thickness
  • 19. Partial Thickness (Derajat II) • Penyembuhan luka: 1. Superficial partial thickness: 14 - 21 hari 2. Deep partial thicknes: 21 - 2 8 hari (namun demikian pen yembuhannya bervariasi ter gantung dari ada tidaknya in feksi, dll) Deeppartial thicknes
  • 20. Full Thickness (Derajat III) 1. Mengenai semua lapis an kulit, otot, saraf & p embuluh darah, tulang 2. Luka putih, merah s.d. coklat/hitam 3. Tanpa ada blister 4. Permukaan luka kering , tekstur kasar/keras 5. Edema 6. Nyeri ringan/(-) 7. Tidak sembuh spontan, perlu skin graft 8. Dapat terjadi scar hiper tropik dan kontraktur.
  • 21. LuasLuka Bakar Metode menentukan luas luka bakar: 1.Rule of nine 2.Lund and Browder 3.Hand palm
  • 22. Rule of Nine • Mulai dikenal sejak 1940-an • Dasar metode ini: tubuh di bagi ked alam bagian-bagian anatomik • Setiap bagian mewakili 9 % • Kecuali genitalia: 1 %.
  • 25. Rumus Parkland : 4ml X kilogram BB X luas luka bakar
  • 26. Hand Palm • Menggunakan telapak tangan (tdk termasukjarinya) • Gunakan telapak tangan pasien • Satutelapak tangan: 1%
  • 27. LokasiLuka Bakar • Luka pd kepala, leher & dada—komplikasi pulmoner • Luka pd wajah—abrasi kornea • Luka pd lengan, persendian—butuh terapi fisik dan occupa si, kehilangan waktu bekerja dan/atau tdk mampu bekerja scr permanen • Luka pd daerah perineal—kontaminasi urine/feces dan inf eksi • Luka pd torak—ekspansi dada tdk adekuat—insupisiensi p ulmoner
  • 28. Kategori Berat LB menurut ABA (American Burn Asociation) 1. LBBerat 2. LBSedang 3. LBRingan
  • 29. Luka Bakar Berat • 25 % pd org dewasa • 25 % pd anak < 10 th • 20 % pd org dewasa > 40 th • Luka pd wajah, mata, telinga, lengan, kaki, dan perineum y ang mengakibatkan gangguan fungsional/kosmetik/menim bulkan disabiliti. • LB karena listrik voltage tinggi • Semua LB dg + cedera inhalasi/truma berat.
  • 30. LukaBakarSedang • 15-25 % mengenai org dewasa • 10-20 % pd anak usia < 10 th • 10-20 % pd orang dewasa usia > 40 th • < 10 % pada LB derajat II (full thickness) resiko gan gguan kosmetik/fungsional yg mengenai wajah, mat a, telinga, lengan, kaki dan perineum.
  • 31. LukaBakarRingan • <15 %pada orang dewasa • <10 %pada anak > 10 th • <10 %pada orang dewasa > 40 th • Tidak ada resiko gangguan kosmetik atau fungsional at audisabiliti.
  • 32. Resusitasi Cairan • Pasien dewasa dg LB >15 % perlu resusitasi cairan intrav ena • Untuk Luka Bakar ringan, pasang iv line perifer dibagian p roximal dari luka • Untuk Luka Bakar luas/tempat utk iv perifer terbatas, laku kan kanulasi pd vena central (subclavian, jugular internal/ eksternal, femoral) • Tentukan dahulu luas (%) LB, dan BB pasien, pilih formula resusitasi yg akan dipakai, lalu lakukan resusitasi/berikan cairan
  • 33. Charles Baxter, MD, di Parkland Hospital, University Medical Barat Pusat rumus Parkland untuk menghitung kebutuhan cairan 2 4 jam pertama. Rumus: 4 mL x Berat badan Pasien x Luas Luka Bakar 50% dari volume ini diberikan dalam 8 jam pertama, mulai d ari saat cedera, dan 50% sisanya diberikan selama 16 jam terakhir pada hari pertama. Ex ; 4 x 60(BB) x 45(LB) = 10.800 ml 10.800 : 2 = 5400 ml So ; 8 jam diberikan 5400 ml 16 jam diberikan 5400 ml
  • 34. PemasanganKateter Urine • Tujuan untuk mengukur produksi urine setiap jam • Output urine merupakan indikator yang reliable untuk menentukan keadekuatan resusitasi cairan.
  • 35. Perawatan Luka • LByang mengenai sekeliling ekstremitas, tinggikan ekstremitas dia tas jantung, utk turunkan edema dependen • Observasi sering thd perfusi ekstremitas bagian distal • Siapkan utk escharotomy (jika ada indikasi) • Jika perfusi tetap belum adekuat dan terjadi syndrome comparte ment, siapkan utk fasciotomy • Monitoring perbaikan ventilasi. • Perawatan luka dibagian emergensi tdd: • Menutup luka dengan sprei kering, bersih dan baju hangat unt uk memelihara panastubuh. • LBdi area kepala, wajah, elevasikan kepala • LBpada semua ekstremitas, elevasikan dg diganjal bantal • LBringan kompres dingin dan steril utk atasi nyeri
  • 36. Fase Akut • Dimulai ketika pasien secara hemodinamik telah stabil, p ermeabilitas kapiler membaik dan diuresis telah mulai • Umumnya pada 48-72 jam setelah injuri. • Fokus management: • mengatasi infeksi • perawatan luka • penutupan luka • dukungan metabolik/nutrisi • managemen nyeri • terapi fisik.
  • 37. Mengatasi infeksi • Sumberinfeksi, autocontaminasidari: • Oropharynx • Fecal flora • Kulit ygtidak terbakardan • Kontaminasi silang dari staf • Kontaminasi silang dari pengunjung • Kontaminasi silang dari udara • Lakukanupaya mengatasi infeksi dan tehnik isolasi (sarung tangan, tutup kepala, masker,penutup kaki,dll) • Cegahkontak dg pengunjung/org lain ygsedang infeksi
  • 38. Perawatan Luka • Metode: terbuka dantertutup • Metode terbuka: • Digunakan cream antimikroba secara merata • dibiarkan terbuka, tanpa dibalut • Kelebihan metode ini: • mudah diobservasi • memudahkan mobilitas dan ROM sendi • perawatan luka menjadi lebih sederhana/mudah • Kelemahan metode ini: • Risiko hipotermia • Risiko infeksi • Efeknya psikologis
  • 39. Perawatan Luka • Metode tertutup • Membutuhkan bermacam-macambalutan • Diberi cream merata, lalu ditutup • Caramembalut: • Hati-hati • Dimulai dari distal keproximal • Keuntungan metode ini: • mengurangi evavorasi cairan & pengeluaranpanas • balutan membantu debridemen • Kerugiannya: • membatasi mobilitas • menurunkan efektifitas exerciseROM • pemeriksaanluka menjadi terbatas
  • 40. Metabolic support • NPO (nothing peroral) until bowel sound return (1-2 days) • Namun demikian, dapat diberikan sedikit (5-10cc/jam) via tube • feeding utk membantu memelihara fungsi GIT • Turunkan stres metabolik dg menghilangkan nyeri, takut, kecemasan, dan memelihara lingkungan yg hangat • Managemen nutrisi: • Bila bowel sound normal—berikan cairan via oral an diet lanjutan sesuai toleransi • Solid food—2-3 hari postburn • Protein: 3gr/kgBB: 20% kebutuhan kalori dari lemak • Zinc, iron, vitamin C supplement • (25 kcal x berat badan (kg) + (40 kcal x % luka bakar) = kcal/hari)
  • 41. EnergyCalculation FormulasUsedfor the Adult with aBurn Injury (Weber, J.M.,& Tompkins., D.M. (1993) dalam Black., J.M.,& Hawk.,J.H.(2009)) Macam Formula Formula untuk Estimasi Kebutuhan Kalori Harian Currerri (25 kcal/kg berat badan) + (40 kcal x luas luka bakar) Modifikasi Harris-Benedict RMR x faktor aktivitas x faktor cedera) US Army Institute of Surgical Research (Usia – BMR sesuai gender) x (0.89142 + 0.01335 x luas luka bakar) x (m2 x 24 x faktor aktivitas) (BMR: basal metabolic rate; RMR:resting metabolic rate)
  • 42. General Outcome Evaluation • Airway is open and remain patent • RR: 12 and 20x/minute (for adult) • BP: > 100 mmHg—systolic, • Pulse: 60-100 x/minute (for adult) • Irama jantung reguler • GCS > 14 • Output urine > 0,5-1 mL/jam (dewasa), > 2 mL/kg/jam (anak) • Nyeri berkurang
  • 43. General Outcome Evaluation(Lanjutan) • Luka terlindung • Klien dan keluarga memahami penyakit dan perawatannya • Tidak ada infeksi
  • 44. o Bersihan jalan nasfas tidak efektif o Gangguan pertukaran gas o Nyeri akut o Kekurangan volume cairan. o Hipertermia o Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh o Risiko infeksi o Cemas o Kerusakan mobilitas fisik o Sindrom defisit self care Masalah Keperawatan yang mungkin muncul