SlideShare a Scribd company logo
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :
( )
( ) 0.....,,.........''','',', =n
yyyyxF
Yang menyatakan hubungan antara x, fungsi y (x) dan turunannya ,........''','',' yyy
sampai turunan orde n.
Misalnya : )i(062'3'' =−++ x
eyyy
( ) ( ) 0'''''2'''
22
=+− yyyy ( ii )
Persamaan ( i ) berorde dua tetapi derajad satu, sedangkan persamaan ( ii ) berorde
tiga dan berderajad dua, karena tampilnya turunan ketiga dalam pangkat dua.
Persamaan diferensial tersebut biasa atau Ordinary karena tidak adanya turunan
parsial. Persamaan diferensial yang memiliki turunan parsial tersebut persamaan
diferensial parsial, misalnya :
dcV
t
V
b
t
V
a
x
V
x
c
ab
t
M
=+
∂
∂
+
∂
∂
−
∂
∂
∂
∂
=
∂
∂
2
2
2
2
Sejumlah besar masalah fisika dan teknik harus ditangani dengan persamaan
diferensial parsial. Dalam bab ini hanya akan kita tinjau persamaan – persamaan yang
dapat diselesaikan untuk turunan tertinggi dan ditulis dalam bentuk :
( )
( )1
......,.........'',',, −
= nn
yyyyxFy
PENYELESAIAN
Dengan penyelesaian khusu diartikan sebuah fungsi ( ) bxaxfy <<= , yang
memiliki turunan sampai orde n dalam interval tersebut, sehinga persamaan (24 – 1 )
terpenuhi jika y dan turunannya disubstusikan dalam persamaan tersebut.
Maka y = ex
merupakan penyelesaian khusus dari persamaan ( i ) sedangkan y
= x adalah penyelesaian khusus persamaan ( ii ).
Untuk kebanyakan persamaan difrensial ditemukan bahwa semua
penyelesaian khusus dapat dicakup dalam satu bentuk ( )ncccxfy ............,, 21=
dengan c1, c2, ………………………cn adalah sebarang konstanta
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 1
Persamaan diferensial yang ditinjau memiliki penyelesaian khusus yang dapat
dicakup dalam bentuk :
( )ncccxfy ............,, 21=
Dengan c1, c2, …………………cn adalah sebarang konstanta. Misalnya semua
penyelesaian dari persamaan ( i) diberikan oleh
xx
excecy ++=
−− 2
21
Penyelesaian y = ex diperoleh jika c1 = 0 dan c2 = 0.
Jika diperoleh bentuk (24.3) yang mencakup semua penyelesaian disebut
Penyelesaian Umum. Untuk persamaan yang dibahas ini diketemukan bahwa jumlah
konstanta sama dengan orde n.
Tampilnya sebarang konstanta tidak mengejutkan karena konstanta senatiasa
muncul karena integrasi suatu persamaan diferensial yang paling sederhana :
( ) CdxxFyxFy +== ∫anmenghasilk)('
Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c1 = C. Secara umum hal ini berlaku
untuk persamaan dengan orde tinggi.
215
3
anmenghasilk20'' cxcxyxy ++==
Setelah dua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan kedua memberikan dua
konstanta.
PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU
Persamaan diferensial orde satu dan derajad satu umunya diberikan dalam bentuk :
( ) ( )dxyxFdyyxF
dx
dy
,atau, ==
Jika dikalikan dengan g (x,y) dapat dituliskan dalam bentuk
M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0
yang disebut Persamaan Diferensial Eksak
Jika dipenuhi x
N
y
M
∂
∂
=
∂
∂
maka (24-4) adalah diferensial dari suatu fungsi z = f (x,y).
Ini berarti (24-4) sama dengan persamaan dz = 0 yang mempunyai penyelesaian
umum z = c atau f (x,y) = c. Uraian ini kita buktikan dengan menemukan fungsi c = f
(x,y).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 2
Dengan mengingat ketentuan bahwa M adan N diberikan dan memenuhi x
N
y
M
∂
∂
=
∂
∂
dapat diambil langkah :
(i) Integrasikan M terhadap x dengan y tetap.
Hasilnya : ( )yQdxMz
x
+= ∫
Dengan Q (y) adalah fungsi sebarang dari y saja.
(ii) Nyatakan A sebagai beda ( )∫∂
∂
−=
x
dxM
y
NA
( ) ( )dxM
xyx
N
dxM
yxx
N
x
M
xx
22
∫∫ ∂∂
∂
−
∂
∂
=
∂∂
∂
−
∂
∂
=
∂
∂
Urutan diferensial
dapat ditukar .
Tetapi ( ) y
M
dxM
xy
MdxM
x xx ∂
∂
=
∂∂
∂
=
∂
∂
∫∫ sehingga
2
Akibatnya 0=
∂
∂
−
∂
∂
=
∂
∂
y
M
x
N
x
A
dan A bebas dari x
Sekarang akan kita tentukan Q (y) sehingga ( ) ( )∫∂
∂
−==
x
dxM
y
NAyQ'
Setelah ini dilakukan, diperoleh : ( ) ( )yQdxM
y
N
x
'+
∂
= ∫
Diperoleh : ( ) ( ) NyQdxM
yy
z
M
x
z
x
=+=
∂
∂
=
∂
∂
=
∂
∂
∫ 'dan,
Sehingga )(menentukanTinggal yQdzdy
y
z
dx
x
z
dyNdxM =
∂
∂
+
∂
∂
=+
(iii) untuk mencari Q (y), integrasikan ( )yQ' terhadap y.
( ) dydxM
y
NyQ
x∫ ∫ 





∂
∂
−=
Memasukan persamaan ini dalam (24-5) memberikan
cdydxM
y
NdxMz
xx
=





∂
∂
−+= ∫ ∫∫
CONTOH : Tunjukan bahwa cos y dx + (2y – x sin y) dy = 0 adalah eksak.
Jawab : M = cos y dan N = 2y – x sin y
x
N
y
M
y
x
N
y
y
M
∂
∂
=
∂
∂
−
∂
∂
−=
∂
∂
Jelas.sindansin
.
( )
( )
umum.anpenyelesaiadalahcos
sinsin2cos
sincos,coscos
2
cyyxz
dyyxyxyyxz
yxyx
y
dxM
y
yxdxydxM
xx
=
+=
+−+=
−=
∂
∂
=
∂
∂
==
∫
∫∫∫
PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL – VARIABEL TERPISAH
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 3
Jika persamaan eksak M dx + N dy = 0 mempunyai sifat bahwa M fungsi x
saja dan N fungsi y saja, maka 0=
∂
∂
+
∂
∂
x
N
y
M
. Ini adalah bentuk paling sederhana
dari persamaan diferensial eksak, dan dikatakan bahwa variable – variabelnya
terpisah. Penyelesaian umum dapat ditulis :
∫ ∫ =cdyNdxM
CONTOH dy
(1) Selesaikan kyy /'=
Jawab : 0atau =−=
x
dx
y
dy
x
y
dx
dy
x
c
cyce
x
y
c
y
dy
cxy
x
dx
y
dy
====
=−=−∫∫
dan,In
InIndan0
1
1
1
Penyelesaian berlaku untuk semua (x,y) kecuali x = 0.
(2) Selesaikan 0
)1(
1
22
3
=
+
+
+
xxy
y
dx
dy
Jawab :
( )
( )
( )
( )
( )
ce
y
yx
ccxxy
cyxy
x
dxx
x
dx
y
dyy
dx
xxy
dyy
c
==
+
+
==+−++
=+−++→=
+
−+
+
=
+
+
+
2
32
236
21
23
2
23
2
23
2
1
1
In
61In3In61In2
11In
2
1
In31In
3
1
0
11
makaterpisah.yavariabeln-eldan variab0
1
1
1
PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN
Fungsi f (x,y) disebut homogen dengan derajad n dalam variable – variabelnya jika
( ) ( )yxfyxf n
,,λλλ = . Persamaan M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 disebut homogen jika
M (x,y) dan (x,y) hohogen dengan derajad sama. Untuk persamaan homogen
dilakukan substitusi dvxdxvdyvxy +=→= .
Dengan substitusi ini persamaan homogen dibah menjadi bentuk variable –
variable terpisah x dan v.
(3) Selesaikan
xy
yx
y
22
'
+
=
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 4
0dan x0yuntukIn
In
2
1
0
1
substitusi,
1
':
2222
1
2
≠≠+=
=−→=−
+=





+=
=++=
cxxxy
cxv
x
dx
dvv
dxvdvxdxv
v
dy
vxyv
vx
y
yJawab
(4) Selesaikan 2 xy dy = (x2
– y2
) dx
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = xv
( )( ) ( )
( )
( )
13memberikan
131atau0cInIn331In
dan,InIn31In
3
1
31
31
3
1
31
2
2
23
232
2
2
2
2
222
)x yc (x
vxcxv
cxv
x
dx
v
vd
x
dx
v
dvv
dxxvxdvxdxvvxx
−
=−=++−
+=−−
=
−
−
→=
−
−=+
(5) Selesaikan ( ) ( ) 0cossin =−++ dxydyx
y
y
yx dyy dx
x
y
x
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
x sin v (vx dx + x2
dv + vx dx) + vx cos v (x2
dv + vx dx – vx dx ) = 0
sin v ( 2 v dx + x dv ) + xv cos v dv = 0
02
sin
cossin
=+
+
x
dx
dv
vv
vv
Maka cInIn2sinIn =+ xvv dan x2
(v sin v ) = C menghasilkan
C
x
y
xy =sin
(6) Selesaikan ( ) 0222 2
=+− dxxydyyx
Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx
( )( )
( )
( )
( ) CyxyCvvx
cxvv
cxv
x
dx
v
dvv
v
dv
x
dx
dv
vv
v
vdxdvxdxvv
=−=−
=+−+
=+−+
=+
−
−
=+
−
−
→=++−
)23(dan23Maka
'In3In323InIn
'In3In323InvIn
0
233
4
3
0
23
21
0221
2223
2
2
2
2
2
2
(7) Selesaikan ( ) ( ) 032
=+++ dyxydxyx
Jawab : Persamaan dapat ditulis x2
dx + (y dx + x dy ) + y3
dy = 0
Cyxyx =++ 43
4
1
3
1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 5
(8) Selesaikan ( ) ( ) 0cossin =+−+ −−
dyyeydxyex xx
Jawab : Integrasi dari ( ) 0sincos =−−− −−
dxyedyyedyydxx xx
Memberikan : Cyeyx x
=−− −
sin
2
1
2
1 22
(9) Selesaikan x xy + y dx = 2 x2
y dx
Jawab : Bentuk x dy – y dx memberikan segesti pada bentuk
cxxyCx
x
y
dxx
x
y
d
x
dxx
x
dxydyx
xx
dxydyx
x
y
d
+=+=
=





→=
−
−
=





32
2
3
2
22
atau
2
2
1
dikalikanatasdiPersamaan
(10) Selesaikan x dy + y dx = 2 x2
y dx
Jawab : Kombinasi x dy + y dx memberikan sugesti pada bentuk
( )
Cxxydxx
xy
dxydyx
xyxy
dxydyx
xyd
==
+
+
=
2
Indan2memberikan
1
dikalikanatasdiPersamaanIn
(11) Selesaikan x dy + ( ) 03 =− dxey x
Jawab : Dikalikan dengan x2 diperloeh x3
dy + 3x2
y dx = x2
ex
dx
( ) ∫ ++−=== Ceexexdxexyxdxexyxd xxxxx
22dan 22323
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 6
( )
( ){ }
( )
( )






=
+
=






+
−=
+
==
+
+
+=+
+
+
=+
+
−
=





−
=





+=
x
y
f
f
x
yyx
x
fd
f
df
yx
dyydxx
dyydxxyxd
yx
dyydxx
yxd
yx
dxydyx
x
y
arcd
x
dxydyx
x
y
d
dyxdxydyd
1
1
1
1
In
22
22
log
2
1
tan
222
2
22
22
22
22
22
2
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU
Persamaan diferensial dengan bentuk Qpy
dx
dy
=+
Dengan P dan Q adalah fungsi x saja, disebut persamaan diferensial linear orde satu.
Perlu diperhatikan bahwa turunan dan variable tidak bebas y hanya tampil dalam
derajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S (x) = ∫
dxP
e Berarti ruas kiri
dan kanan harus dikalikan S (x) kemudian di integrasikan .
CONTOH
(1) Selesaikan xxyy =+'
Jawab : ( ) ∫ === 22/1
dan xedxxeSxxP
Persamaan dikalikan S memberikan
222
2/12/12/1
|' xxx
xeexyye =+
( ) 22
2/12/1 xx
xee
dx
d
=
∫ +=+ CeCdxxeye xxx 222
2/12/12/1
Maka
2
2/1
1 x
cey +=
(2) Selesaikan cxxy
dx
dy
coscot =+
Jawab : ∫ ∫ == sinIncotdancot)( xdxxdxpxxP
Cxxydxdxxdyx
xexxy
dx
dy
x
xexS
x
+==+
=





+
==
sindancossin
cossincotsin
sin)(
sinIn
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial yang tidak linear mungkin dapat disusutkan dalam bentuk
linear dengan mengadakan substitusi yang sesuai. Suatu persamaan yang cukup
penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk : ( ) ( )xQyxPy
dx
dy n
=+
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 7
Dengan P dan Q ialah fungsi dari x saja dan n sebarang bilangan bukan nol.
Tranformasi dilakukan dengan substitusi :
dx
dz
ndx
dy
yyz nn
1
1
dan1
−
== −+−
Yang menghasilkan persamaan linear .
CONTOH
(1) Selesaikan
2
xyy
dx
dy
=+
dengandikalikansetelahatasdipersamaaandanmemberikan
Substitusi.2dan
1)(dengan,berbentukiniPersamaan:
2
1211
dx
dy
y
dx
dz
yyyzn
xPxyPy
dx
dy
Jawab
n
n
−
−−−
−=
====
==+
2−
y menghasilkan
( ) ( )
( )
1
.
2222
yzkarena
ataudan
Maka
1berarti,kembaliDitulis
memberikan
−−−−
−−−
−−−−
−−−
=++=
−−=−=
−=−=−==
−=−=−
=+−=+
∫
∫ ∫
Ceexez
xdxxeezdxexezd
dxexdxezdzeeeeS
pxz
dx
dz
xz
dx
dz
xyyyy
dx
dy
y
xxx
xxx
xxxxdxdxp
Akhirnya diperoleh x
x
ecx
yecx
y 1
1
1
1
++
=→++=
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 8

More Related Content

What's hot

Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
Agoeng Areka MoZar
 
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linierBab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
Lutfi Daniel R
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
Merah Mars HiiRo
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
David Kurniawan
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
Lietha Ciiee Ceboo
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equation
artyudy
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Maya Umami
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
AwatifAtif
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11tahank
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogenunesa
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
el sucahyo
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sulthan Isa
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
rianika safitri
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
Reski Aprilia
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
lecturer
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
fauz1
 
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
L'vthf-i Ix-a
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
Pramudita nurul kartika aji
 

What's hot (20)

Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linierBab iv-persamaan-diferensial-linier
Bab iv-persamaan-diferensial-linier
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan KuadratSistem Persamaan Linear dan Kuadrat
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equation
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogen
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 

Viewers also liked

Bab 1 Persamaan diferensial
Bab 1 Persamaan diferensialBab 1 Persamaan diferensial
Bab 1 Persamaan diferensial
Cut Mutia Dewi II
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
nafis_apis
 
Contoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanContoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika Terapan
Relein Januarsie
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial Linear
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial LinearKALKULUS IV - Persamaan Diferensial Linear
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial LinearMellya Silaban
 
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunovKonsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Vicky Setya Hermawan
 
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
Dyas Arientiyya
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
Dian Arisona
 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-rev
lecturer
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuDhifa Tasrif
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MOSES HADUN
 
Sukardi2
Sukardi2Sukardi2
Sukardi2
galih
 
Matematika dasar 1
Matematika dasar 1Matematika dasar 1
Matematika dasar 1
nonregelektronika
 
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel MtkPenyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
galih
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
Gayuh Permadi
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
Aan Lovergirl's
 
Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3
Afifah Nur
 

Viewers also liked (20)

Bab 1 Persamaan diferensial
Bab 1 Persamaan diferensialBab 1 Persamaan diferensial
Bab 1 Persamaan diferensial
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
 
15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial
 
Contoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanContoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika Terapan
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
 
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial Linear
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial LinearKALKULUS IV - Persamaan Diferensial Linear
KALKULUS IV - Persamaan Diferensial Linear
 
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunovKonsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
Konsep kestabilan sistem non linear dan metode lyapunov
 
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
soal soal faktor integrasi yang bergantung pada (xy) dan (x+y)
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-rev
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
 
Sukardi2
Sukardi2Sukardi2
Sukardi2
 
Matematika dasar 1
Matematika dasar 1Matematika dasar 1
Matematika dasar 1
 
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel MtkPenyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel Mtk
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3Matematika teknik kimia minggu 3
Matematika teknik kimia minggu 3
 

Similar to Persamaan diferensial-biasa

Pd5
Pd5Pd5
Pers diff
Pers diffPers diff
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
Qiu Mil
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)
MathFour
 
Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4
parulian
 
2004k
2004k2004k
2004k
iwhaen
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
Didit Prasetiyo
 
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadratPersamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
rizky astri wulandari
 
Aljabar 1 persamaan kuadrat
Aljabar 1 persamaan kuadratAljabar 1 persamaan kuadrat
Aljabar 1 persamaan kuadrat
TriYulianti11
 
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
Sutarman Setir
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
vedegagse
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Dinar Nirmalasari
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
Al Munawwaroh
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
dedyiswanto
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikadedyiswanto
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
Mohamad Nur Fauzi
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
Dinazty Gabby Angels
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
Gayuh Permadi
 

Similar to Persamaan diferensial-biasa (20)

Pd5
Pd5Pd5
Pd5
 
Pers diff
Pers diffPers diff
Pers diff
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)Persamaan kuadrat (wulandari)
Persamaan kuadrat (wulandari)
 
Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4Pt 4 integral parsil-d4
Pt 4 integral parsil-d4
 
2004k
2004k2004k
2004k
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Pd6
Pd6Pd6
Pd6
 
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadratPersamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
 
Aljabar 1 persamaan kuadrat
Aljabar 1 persamaan kuadratAljabar 1 persamaan kuadrat
Aljabar 1 persamaan kuadrat
 
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
 
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematikaPembahasan un-smk-2009-2010-matematika
Pembahasan un-smk-2009-2010-matematika
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
pe
pepe
pe
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 

Persamaan diferensial-biasa

  • 1. PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PERSAMAAN DIFERENSIAL Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk : ( ) ( ) 0.....,,.........''','',', =n yyyyxF Yang menyatakan hubungan antara x, fungsi y (x) dan turunannya ,........''','',' yyy sampai turunan orde n. Misalnya : )i(062'3'' =−++ x eyyy ( ) ( ) 0'''''2''' 22 =+− yyyy ( ii ) Persamaan ( i ) berorde dua tetapi derajad satu, sedangkan persamaan ( ii ) berorde tiga dan berderajad dua, karena tampilnya turunan ketiga dalam pangkat dua. Persamaan diferensial tersebut biasa atau Ordinary karena tidak adanya turunan parsial. Persamaan diferensial yang memiliki turunan parsial tersebut persamaan diferensial parsial, misalnya : dcV t V b t V a x V x c ab t M =+ ∂ ∂ + ∂ ∂ − ∂ ∂ ∂ ∂ = ∂ ∂ 2 2 2 2 Sejumlah besar masalah fisika dan teknik harus ditangani dengan persamaan diferensial parsial. Dalam bab ini hanya akan kita tinjau persamaan – persamaan yang dapat diselesaikan untuk turunan tertinggi dan ditulis dalam bentuk : ( ) ( )1 ......,.........'',',, − = nn yyyyxFy PENYELESAIAN Dengan penyelesaian khusu diartikan sebuah fungsi ( ) bxaxfy <<= , yang memiliki turunan sampai orde n dalam interval tersebut, sehinga persamaan (24 – 1 ) terpenuhi jika y dan turunannya disubstusikan dalam persamaan tersebut. Maka y = ex merupakan penyelesaian khusus dari persamaan ( i ) sedangkan y = x adalah penyelesaian khusus persamaan ( ii ). Untuk kebanyakan persamaan difrensial ditemukan bahwa semua penyelesaian khusus dapat dicakup dalam satu bentuk ( )ncccxfy ............,, 21= dengan c1, c2, ………………………cn adalah sebarang konstanta PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 1
  • 2. Persamaan diferensial yang ditinjau memiliki penyelesaian khusus yang dapat dicakup dalam bentuk : ( )ncccxfy ............,, 21= Dengan c1, c2, …………………cn adalah sebarang konstanta. Misalnya semua penyelesaian dari persamaan ( i) diberikan oleh xx excecy ++= −− 2 21 Penyelesaian y = ex diperoleh jika c1 = 0 dan c2 = 0. Jika diperoleh bentuk (24.3) yang mencakup semua penyelesaian disebut Penyelesaian Umum. Untuk persamaan yang dibahas ini diketemukan bahwa jumlah konstanta sama dengan orde n. Tampilnya sebarang konstanta tidak mengejutkan karena konstanta senatiasa muncul karena integrasi suatu persamaan diferensial yang paling sederhana : ( ) CdxxFyxFy +== ∫anmenghasilk)(' Setelah integrasi, timbul satu konstanta sebarang c1 = C. Secara umum hal ini berlaku untuk persamaan dengan orde tinggi. 215 3 anmenghasilk20'' cxcxyxy ++== Setelah dua kali integrasi. Maka jelas bahwa integrasi turunan kedua memberikan dua konstanta. PERSAMAAN ORDE SATU DERAJAD SATU Persamaan diferensial orde satu dan derajad satu umunya diberikan dalam bentuk : ( ) ( )dxyxFdyyxF dx dy ,atau, == Jika dikalikan dengan g (x,y) dapat dituliskan dalam bentuk M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 yang disebut Persamaan Diferensial Eksak Jika dipenuhi x N y M ∂ ∂ = ∂ ∂ maka (24-4) adalah diferensial dari suatu fungsi z = f (x,y). Ini berarti (24-4) sama dengan persamaan dz = 0 yang mempunyai penyelesaian umum z = c atau f (x,y) = c. Uraian ini kita buktikan dengan menemukan fungsi c = f (x,y). PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 2
  • 3. Dengan mengingat ketentuan bahwa M adan N diberikan dan memenuhi x N y M ∂ ∂ = ∂ ∂ dapat diambil langkah : (i) Integrasikan M terhadap x dengan y tetap. Hasilnya : ( )yQdxMz x += ∫ Dengan Q (y) adalah fungsi sebarang dari y saja. (ii) Nyatakan A sebagai beda ( )∫∂ ∂ −= x dxM y NA ( ) ( )dxM xyx N dxM yxx N x M xx 22 ∫∫ ∂∂ ∂ − ∂ ∂ = ∂∂ ∂ − ∂ ∂ = ∂ ∂ Urutan diferensial dapat ditukar . Tetapi ( ) y M dxM xy MdxM x xx ∂ ∂ = ∂∂ ∂ = ∂ ∂ ∫∫ sehingga 2 Akibatnya 0= ∂ ∂ − ∂ ∂ = ∂ ∂ y M x N x A dan A bebas dari x Sekarang akan kita tentukan Q (y) sehingga ( ) ( )∫∂ ∂ −== x dxM y NAyQ' Setelah ini dilakukan, diperoleh : ( ) ( )yQdxM y N x '+ ∂ = ∫ Diperoleh : ( ) ( ) NyQdxM yy z M x z x =+= ∂ ∂ = ∂ ∂ = ∂ ∂ ∫ 'dan, Sehingga )(menentukanTinggal yQdzdy y z dx x z dyNdxM = ∂ ∂ + ∂ ∂ =+ (iii) untuk mencari Q (y), integrasikan ( )yQ' terhadap y. ( ) dydxM y NyQ x∫ ∫       ∂ ∂ −= Memasukan persamaan ini dalam (24-5) memberikan cdydxM y NdxMz xx =      ∂ ∂ −+= ∫ ∫∫ CONTOH : Tunjukan bahwa cos y dx + (2y – x sin y) dy = 0 adalah eksak. Jawab : M = cos y dan N = 2y – x sin y x N y M y x N y y M ∂ ∂ = ∂ ∂ − ∂ ∂ −= ∂ ∂ Jelas.sindansin . ( ) ( ) umum.anpenyelesaiadalahcos sinsin2cos sincos,coscos 2 cyyxz dyyxyxyyxz yxyx y dxM y yxdxydxM xx = += +−+= −= ∂ ∂ = ∂ ∂ == ∫ ∫∫∫ PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL – VARIABEL TERPISAH PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 3
  • 4. Jika persamaan eksak M dx + N dy = 0 mempunyai sifat bahwa M fungsi x saja dan N fungsi y saja, maka 0= ∂ ∂ + ∂ ∂ x N y M . Ini adalah bentuk paling sederhana dari persamaan diferensial eksak, dan dikatakan bahwa variable – variabelnya terpisah. Penyelesaian umum dapat ditulis : ∫ ∫ =cdyNdxM CONTOH dy (1) Selesaikan kyy /'= Jawab : 0atau =−= x dx y dy x y dx dy x c cyce x y c y dy cxy x dx y dy ==== =−=−∫∫ dan,In InIndan0 1 1 1 Penyelesaian berlaku untuk semua (x,y) kecuali x = 0. (2) Selesaikan 0 )1( 1 22 3 = + + + xxy y dx dy Jawab : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ce y yx ccxxy cyxy x dxx x dx y dyy dx xxy dyy c == + + ==+−++ =+−++→= + −+ + = + + + 2 32 236 21 23 2 23 2 23 2 1 1 In 61In3In61In2 11In 2 1 In31In 3 1 0 11 makaterpisah.yavariabeln-eldan variab0 1 1 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN Fungsi f (x,y) disebut homogen dengan derajad n dalam variable – variabelnya jika ( ) ( )yxfyxf n ,,λλλ = . Persamaan M (x,y) dx + N (x,y) dy = 0 disebut homogen jika M (x,y) dan (x,y) hohogen dengan derajad sama. Untuk persamaan homogen dilakukan substitusi dvxdxvdyvxy +=→= . Dengan substitusi ini persamaan homogen dibah menjadi bentuk variable – variable terpisah x dan v. (3) Selesaikan xy yx y 22 ' + = PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 4
  • 5. 0dan x0yuntukIn In 2 1 0 1 substitusi, 1 ': 2222 1 2 ≠≠+= =−→=− +=      += =++= cxxxy cxv x dx dvv dxvdvxdxv v dy vxyv vx y yJawab (4) Selesaikan 2 xy dy = (x2 – y2 ) dx Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = xv ( )( ) ( ) ( ) ( ) 13memberikan 131atau0cInIn331In dan,InIn31In 3 1 31 31 3 1 31 2 2 23 232 2 2 2 2 222 )x yc (x vxcxv cxv x dx v vd x dx v dvv dxxvxdvxdxvvxx − =−=++− +=−− = − − →= − −=+ (5) Selesaikan ( ) ( ) 0cossin =−++ dxydyx y y yx dyy dx x y x Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx x sin v (vx dx + x2 dv + vx dx) + vx cos v (x2 dv + vx dx – vx dx ) = 0 sin v ( 2 v dx + x dv ) + xv cos v dv = 0 02 sin cossin =+ + x dx dv vv vv Maka cInIn2sinIn =+ xvv dan x2 (v sin v ) = C menghasilkan C x y xy =sin (6) Selesaikan ( ) 0222 2 =+− dxxydyyx Jawab : Persamaan ini homogen derajat dua. Subsitusi y = vx ( )( ) ( ) ( ) ( ) CyxyCvvx cxvv cxv x dx v dvv v dv x dx dv vv v vdxdvxdxvv =−=− =+−+ =+−+ =+ − − =+ − − →=++− )23(dan23Maka 'In3In323InIn 'In3In323InvIn 0 233 4 3 0 23 21 0221 2223 2 2 2 2 2 2 (7) Selesaikan ( ) ( ) 032 =+++ dyxydxyx Jawab : Persamaan dapat ditulis x2 dx + (y dx + x dy ) + y3 dy = 0 Cyxyx =++ 43 4 1 3 1 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 5
  • 6. (8) Selesaikan ( ) ( ) 0cossin =+−+ −− dyyeydxyex xx Jawab : Integrasi dari ( ) 0sincos =−−− −− dxyedyyedyydxx xx Memberikan : Cyeyx x =−− − sin 2 1 2 1 22 (9) Selesaikan x xy + y dx = 2 x2 y dx Jawab : Bentuk x dy – y dx memberikan segesti pada bentuk cxxyCx x y dxx x y d x dxx x dxydyx xx dxydyx x y d +=+= =      →= − − =      32 2 3 2 22 atau 2 2 1 dikalikanatasdiPersamaan (10) Selesaikan x dy + y dx = 2 x2 y dx Jawab : Kombinasi x dy + y dx memberikan sugesti pada bentuk ( ) Cxxydxx xy dxydyx xyxy dxydyx xyd == + + = 2 Indan2memberikan 1 dikalikanatasdiPersamaanIn (11) Selesaikan x dy + ( ) 03 =− dxey x Jawab : Dikalikan dengan x2 diperloeh x3 dy + 3x2 y dx = x2 ex dx ( ) ∫ ++−=== Ceexexdxexyxdxexyxd xxxxx 22dan 22323 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 6 ( ) ( ){ } ( ) ( )       = + =       + −= + == + + +=+ + + =+ + − =      − =      += x y f f x yyx x fd f df yx dyydxx dyydxxyxd yx dyydxx yxd yx dxydyx x y arcd x dxydyx x y d dyxdxydyd 1 1 1 1 In 22 22 log 2 1 tan 222 2 22 22 22 22 22 2
  • 7. PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE SATU Persamaan diferensial dengan bentuk Qpy dx dy =+ Dengan P dan Q adalah fungsi x saja, disebut persamaan diferensial linear orde satu. Perlu diperhatikan bahwa turunan dan variable tidak bebas y hanya tampil dalam derajat satu. Persamaan ini memiliki factor integrasi S (x) = ∫ dxP e Berarti ruas kiri dan kanan harus dikalikan S (x) kemudian di integrasikan . CONTOH (1) Selesaikan xxyy =+' Jawab : ( ) ∫ === 22/1 dan xedxxeSxxP Persamaan dikalikan S memberikan 222 2/12/12/1 |' xxx xeexyye =+ ( ) 22 2/12/1 xx xee dx d = ∫ +=+ CeCdxxeye xxx 222 2/12/12/1 Maka 2 2/1 1 x cey += (2) Selesaikan cxxy dx dy coscot =+ Jawab : ∫ ∫ == sinIncotdancot)( xdxxdxpxxP Cxxydxdxxdyx xexxy dx dy x xexS x +==+ =      + == sindancossin cossincotsin sin)( sinIn PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial yang tidak linear mungkin dapat disusutkan dalam bentuk linear dengan mengadakan substitusi yang sesuai. Suatu persamaan yang cukup penting ialah persamaan Bernoulli, berbentuk : ( ) ( )xQyxPy dx dy n =+ PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 7
  • 8. Dengan P dan Q ialah fungsi dari x saja dan n sebarang bilangan bukan nol. Tranformasi dilakukan dengan substitusi : dx dz ndx dy yyz nn 1 1 dan1 − == −+− Yang menghasilkan persamaan linear . CONTOH (1) Selesaikan 2 xyy dx dy =+ dengandikalikansetelahatasdipersamaaandanmemberikan Substitusi.2dan 1)(dengan,berbentukiniPersamaan: 2 1211 dx dy y dx dz yyyzn xPxyPy dx dy Jawab n n − −−− −= ==== ==+ 2− y menghasilkan ( ) ( ) ( ) 1 . 2222 yzkarena ataudan Maka 1berarti,kembaliDitulis memberikan −−−− −−− −−−− −−− =++= −−=−= −=−=−== −=−=− =+−=+ ∫ ∫ ∫ Ceexez xdxxeezdxexezd dxexdxezdzeeeeS pxz dx dz xz dx dz xyyyy dx dy y xxx xxx xxxxdxdxp Akhirnya diperoleh x x ecx yecx y 1 1 1 1 ++ =→++= PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Bambang Hutomo, Bc. TT. MATEMATIKA IV 8