SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124
119
PEMISAHAN NaCl DARI LIMBAH PADAT IKM GARAM BERYODIUM
UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAAN KULIT DAN
PENGOLAHAN AIR INDUSTRI
NaCl SEPARATION FROM SOLID WASTE SALT SMI IODIZED SALT INDUSTRY
INTO SALT FOR TANNERIES AND INDUSTRIAL WATER TREATMENT
Nilawati, Marihati, dan Muryati
Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Jl. Kimangunsarkoro No. 6 Semarang 50136, Semarang
e-mail : nilawatibbtppi@yahoo.co.id, marihati52@yahoo.com, muryati.bbtppi@gmail.com
Diterima: 16 September 2016; Direvisi: 20 September 2016 –11 Oktober 2016;
Disetujui: 17 November 2016
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sludge kotor menjadi garam untuk industri penyamakan kulit dan
pengolahan air industri dengan spesifikasi NaCl minimum 85%. Variabel yang digunakan yaitu variabel pertama
adalah formulasi sludge, terdiri dari perbandingan sludge bersih dan sludge kotor yaitu 50%: 50%dan 0:100%).
Variabel kedua adalah jumlah penambahan Na2CO3 dalam proses pemurnian larutan garam terdiri dari 0, 3 ,4
dan 5 g/l larutan garam 24
0
Be. Penambahan Na2CO3 sebanyak 4 g/l larutan garam merupakan hasil yang terbaik
dengan nilai prosentase penurunan Ca2+ minimum 91,67% dan zat pengotor Mg
++
mengalami penurunan
minimum 14%. Pemisahan NaCl dari sludge melalui proses pelarutan dan pemurnian menaikkan NaCl formula
50%:50% dari 66,75% menjadi 95,77%, sedangkan NaCl dari formula 0:100% dari 48,5% menjadi 91,87%.
Rendemen garam untuk formula 50% : 50% dan 0: 100% masing-masing 79,7% dan 77,4%.
Kata kunci : garam industri pemisahan NaCl, sludge
Abstract
This study aims to utilize the dirty sludge into salts for the tanning industry and water treatment industy with
minimum specification of 85% NaCl. The research used 2 variables, there were the first variable was formulation
of sludge, consisting which comparison clean sludge and dirty sludge that was 50%: 50% and (0: 100%). A
second variable was amount of additional Na2CO3in the process of purification of saline solution consisting of 0,
3, 4 and 5 g/ l of saline solution 240
Be. The addition of Na2CO3 as much as 4 g/l of saline solutionwas the best
result with the percentage reduction in minimum 91.67% Ca2+ and Mg
++
impurities decreased 14% minimum.
NaCl separation of sludge through leaching and purification process of raising the formula NaCl 50%: 50% from
66.75% to 95.77%, while the formula 0:100%NaCl from 48.5% to 91.87%. The yield of salt to the formula of 50%:
50% and 0:100%, respectively 79.7% and 77.4%.
Keywords: industrial salt, separation NaCl, sludge
PENDAHULUAN
Industri Kecil Menengah (IKM) Garam
beryodium merupakan unit usaha kecil
menengah yang menghasilkangaram
beryodium dengan menggunakan garam
rakyat (garam hasil penguapan air laut)
sebagai bahan bakunya. Dalam proses
produksinya IKM garam beryodium
mengeluarkan limbah padat berupa
ceceran garam yang sering disebut garam
sapon sebanyak ± 3 ton/bulan dan limbah
padat berbentuk lumpur berasal dari unit
proses pencucian yang biasa disebut
blotong (sludge) yang terdiri dari sludge
bersih dan sludge kotor masing-masing 40
sampai 60 ton/ bulan. Dari ke-3 (tiga) jenis
limbah padat diatas yang masih memiliki
nilai ekonomis adalah garam ceceran,
garam (NaCl maksimum 94%) dan sludge
bersih dengan NaCl 85% dengan harga
maksimum Rp. 200/kg, sedangkan sludge
kotor yang kandungan NaCl-nya sekitar
48,5% belum termanfaatkan dan masih
dibuang diareal pabrik (Marihati, Muryati
dan Nilawati, 2015)
Pemanfaatan limbah garam berupa
ceceran garam menjadi garam konsumsi
beryodium telah dilakukan oleh Marihati
dan Muryati (2014), diperoleh kenaikan
NaCl murni dari 94,97% menjadi 97,71%.
Begitu juga penelitian pemanfaatan sludge
Nilawati, Marihati dan
Muryati
Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit
dan Pengolahan Air Industri
120
pencucian garam menjadi garam
beryodium telah dilakukan oleh Nilawati
dan Marihati, (2015), diperoleh hasil
kenaikan NaCl murni dari 82,69% menjadi
96,48%. Hasil penelitian keduanya
menunjukkan garam beryodium
memenuhi persyaratan SNI 3556-2010,
dimana proses pengolahannya melalui
pemisahan padatan tak larut dan padatan
terlarut dengan proses pemurnian dan
rekristalisasi.
Menurut Kementrian Perindustrian
(2014) tentang road map garam
menyebutkan bahwa industri penyamakan
kulit membutuhkan garam sebagai bahan
penolong pada proses penyamakan kulit
dengan persyaratan kandungan NaCl
minimum 85%. Sedangkan untuk
pengolahan air industri, garam digunakan
sebagai penjernih air dan pelunak air
boiler dengan spesifikasi kandungan NaCl
minimum 85%. Ditinjau dari kandungan
NaCl dalam sludge kotor yaitu 48,5% dan
kandungan padatan tak larut 40%,maka
besar kemungkinannya sludge kotor ini
dapat termanfaatkan menjadi garam untuk
penyamakan kulit dan garam untuk
pengolahan air industri sehingga memiliki
nilai ekonomi, melalui proses pemisahan
padatan tak larut, diikuti dengan
pemurnian dan rekristalisasi.
Penelitian Sugiyo, W., dkk, (2010),
peningkatan kadar NaCl dan pengikat
pengotor impuritis dengan menggunakan
NaOH-NaH dan NaOH-NaCl dapat
meningkatkan NaCL 10,55% dari
80,1173% menjadi 90,6704 %. Penelitian
Martina, A.,dkk. (2016) pemurnian garam
rakyat kw-3 dengan metode hidroekstraksi
batch dimana kristal garam yang akan
dimurnikan dicuci menggunakan larutan
garam murni jenuh (larutan pengekstrak)
mampu mereduksi 78,21% kadar Ca2+
dan
76,09% kadar Mg2+
.Kadar NaCl meningkat
dari 86,2 menjadi 98,34%.
Sulistyaningsih, (2011) dapat
menaikkan kadar NaCl dari 80,117%
menjadi 96,46% dengan menggunakan
bahan pengikat pengotor, Na2C2O4 dan
Na2CO3 .menjadi 96,460 %, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Widayat,
dkk (2009) dengan menggunakan Natrium
Stearat sebagai bahan pengendap Mg2+
dan Ca2+
mampu menghasilkan kadar
NaCl maksimum 96,19%. Selain itu telah
dilakukan pula penelitian peningkatan
mutu garam dari kadar NaCl 94–95%
menjadi 99,95-99,97% melalui pencucian
sistem proses hydrosal oleh Sedivy, V.
M.,(2006). Penelitian yang dilakukan oleh
Setyopratomo, P, dkk, (2003) : (2011),
pemurnian NaCl dengan pencucian
meningkatkan NaCl dari 88,30 % menjadi
99,01%. Pemurnian yang dilakukan oleh
Rathmayaka, D.D.T., et al, (2013)
menggunakan Ca(OH)2, Na2CO3 dan
Polyaluminiumchloride (PAC) pada garam
bahan baku menghasilkan NaCl dari
98,02% menjadi 99,80%, MgCl2 dari
0,83% menjadi 0,0157%, CaSO4 dari
0,51% menjadi 0,2750%.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas
maka perlu kiranya dilakukan
penelitianyang bertujuan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan
kondisi operasi masing-masing tahapan
proses dan hasil penelitian dapat
diaplikasi di IKM garam beryodium agar
dapat mengolah limbah padat berupa
sludge hasil pencucian untuk industri
penyamakan kulit dan pengolahan air
industri minimal persyaratan garam
dengan NaCl sekitar 85% (Kementerian
Perindustrian, 2014).
BAHAN DAN METODE
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sludge kotor dan
sludge bersih yang diperoleh dari larutan
bak pengendap larutan pemcuci di IKM
Garam Beryodium UD Apel Merah -
Rembang, NaOH, Na2CO3, kertas saring,
reagen untuk uji parameter-parameter
sesuai SNI 3556-2010.
Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bak pelarutan sludge
dan pemurnian larutan garam 240
Be,
baumemeter, beker glass, pH meter,
saringan, timbangan, gelas
ukur,pengaduk, ember, jirigen nampan
sebagai meja kristalisasi. Penelitian ini
dilakukan di laboratorium BBTPPI
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124
121
Semarang pada Juni sampai November
2015.
Prosedur
Proses Pemisahan kotoran Tak Larut
Pelarutanlimbah padat IKM garam
beryodium berupa sludge bersih dan
sludge kotor bertujuan untuk pemisahan
kotoran tak larut (lumpur, pasir, ranting
kayu ) dilakukan dengan melarutkan 1 kg
sludge garam dalam air bersih ± 2,5 liter
sehingga setelah penyaringan diperoleh
air garam kekentalan 240
Be. Air garam
240
Be digunakan untuk percobaan
pemisahan kotoran terlarut (Ca2+
, Mg2+
).
Proses Pemisahan Kotoran Terlarut
Pemisahan kotoran terlarut dilakukan
secara hampir bersamaan antara
penambahan larutan NaOH sampai pH 9
kemudian Na2CO3dengan 3, 4, dan 5
gram per-liter air garam sambil diaduk
pelan selama 5 menit kemudian
didiamkan kira-kira 1 jam agar endapan
yang terbentuk stabil dan jernih, kemudian
disaring, air garam yang jernih yang
kemudian dikristalisasikan di bawah terik
matahari 4-5 hari.
Proses Kristalisasi
Larutan air garam 250
Be yang
masing-masing 4 l untuk setiap perlakuan
kemudian dijemur di terik matahari dengan
ketebalan 1 cm. Dipilih 4l karena konversi
air garam 4 l akan menghasilkan kristal
garam lebih kurang 1 kg (Nilawati dan
Marihai, 2015). Setelah mengkristal
ditambah lagi larutan garam hingga 4 l.
Penambahan air garam sedikit demi
sedikit kedalam meja kristalisasi, dalam
penelitian ini meja kristalisasi
menggunakan nampan.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 variabel
yaitu pertama variabel formulasi limbah
padat yang terdiri dari perbandingan
sludge bersih dan sludge kotor (50%:50%)
dilambangkan dengan F1 dan
0%:100%dilambangkan dengan F2.
Variabel kedua adalah konsentrasi
penambahan Na2CO3 yang terdiri dari 0
g(tanpa penambahan) dilambangkan
dengan (P0), 3 g(P1), 4 g (P2) dan 5 g
(P3) per-liter air garam 240
Be.
Analisa Data
Hasil uji laboratorium dari limbah
padat yang terdiri dari Ca2+
, Mg2+
dan
NaCl dihitung sebagai Cl total,larutan
pemurnian yang terdiri dari data Ca2+
dan
Mg2+
dengan metode SII 0140-76 serta
pengujian kimia kristal garam dengan
parameter NaCl dihitung sebagai Cl total
menggunakan metode SNI 01-3556-2010.
Rendemen garam dihitung setelah panen
garam tergantung dari sinar matahari,
biasanya 5-7 hari. Data-data yang
diperoleh akan dianalisa secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Bahan Baku Limbah
Padat IKM Garam
Hasil uji kimia untuk limbah padat IKM
garam beryodium berupa ceceran garam
(garam sapon) dan sludge pencucian
garam berupa sludge kotor dan sudge
bersih dengan parameter Ca, Mg, SO4
dan NaCl, seperti tersaji pada Tabel 1.
Dari jenis limbah padat tesebut maka
semua limbah padat masih mempunyai
nilai ekonomis, namun untuk meningkat
nilai ekonomisnya terutama untuk
meningkat kadar NaCl-nya. Kadar NaCl
bisa ditingkatkan dengan menghilangkan
bahan pengotor yang adapada kristal
garam .Salah satu cara untuk
menghilangkan bahan pengotor terutama
pengotor terlarut berupa Mg dan Ca
adalah dengan metode pemurnian, seperti
penelitian yang telah dilakukan antara lain
oleh Rathmayaka, D.D.T., et all,
(2013);Sugiyo, W., dkk., (2010);Martina, A
dkk., (2016); Sulistyaningsih, 2011)
Tabel 1. Hasil Uji Limbah Padat IKM Garam
Konsumsi Beryodium UD Apel
Merah
JENIS Ca
%
Mg
%
SO4
%
NaCl dry
basis,%
KET.
Ceceran
Garam
sludge
kotor
sludgebe
rsih
0,1706
0,1667
1,4056
1,4089
0,6048
0,6125
0,2267
0,2269
0,6616
0,6570
0,742
0,736
0,746
0,720
0,887
0,861
0,843
0,817
94,17
94,45
48,42
48,04
85,48
85,03
3 ton/bulan
20 -30 ton/
bulan
20-30
ton/bulan
Nilawati, Marihati dan
Muryati
Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit
dan Pengolahan Air Industri
122
Kandungan Ca2+
Hasil penelitian Martina, A.,dkk,
(2016).pemurnian garam rakyat kw-3
dengan metode hidroekstraksi batch
mampu menurunkan kadar Ca2+
sebesar
78,21%. Penelitian Rathmayaka, D, D,T.,
et al, (2013)dengan pemurnian terhadap
garam bahan bakupenurunan Ca dari
0,51% menjadi 0,275% (persentase
penurunan sebesar 46, 08%).
Namun dalam penelitian ini dapat
menurun nilai Ca2+
hingga 91,67%.Hasil
penelitian ini penambahan Na2CO3
mampu mereduksi kandungan Ca2+
dalam
larutan garam yang berasal dari hasil
pelarutan sludge. Terjadi penurunan yang
sangat signifikan dari P0 (tanpa
pemurnian) dengan perlakuan pemurnian
untuk P1, P2 dan P3 (tersaji pada Gambar
1).Hal ini disebabkan karena baik reaksi
antara CaSO4 + Na2CO3 membentuk
CaCO3 + Na2SO4 adalah reaksi tidak
bolak balik atau cenderung kearah
produkkarena nilai K (konsentrasi produk/
konsentrasi reaktan) sangat besar.
Penambahan Na2CO3 sebanyak 4 g/l
larutan garam merupakan hasil yang
terbaik dengan nilai persentase
penurunan Ca2+
91,67% baik dalam
larutan garam 50% sludge bersih dan 50%
sludge kotor (F1), maupun formulasi F2
0% sludge bersih dan 100% sludge kotor
dengan kandungan Ca2
+ awalnya masing-
masing 0,12% dan 0,13% menjadi 0,01%.
Sedangkan pemakaian Na2CO3 sebanyak
5 g/l larutan garam tidak berpengaruh
signifikan terhadap penurunan Ca2+
karena hanya 0,64% lebih tinggi dibanding
dengan prosentase penurunan Ca2+
yang
menggunakan Na2CO34 g/l larutan garam.
Jadi penambahan Na2CO3 secara
berlebih tidak disarankan karena
prosentase penurunannya tidak sebanding
dengan banyaknya pemakaian Na2CO3,
apalagi dalam penerapan di lapangan
jumlah sludge yang diolah sehari minimal
1 ton atau setara dengan 3 m3
larutan
garam .
Gambar 1. Kandungan Ca
2+
Air Garam Hasil
Pemurnian dari Limbah Padat
IKM Garam Beryodium
Kandungan Mg2+
Kandungan zat pengotor Mg2+
secara
umum mengalami penurunan yang cukup
berarti (seperti tersaji pada Gambar 2)
terutama untuk larutan garam yang
berasal dari formulasi F1 (50%: 50%)
dengan prosentase penurunan rata-rata
21,3%, sedangkan untuk formula F2
(0%:100%), persentase penurunannya
rata-rata 14%.
Seperti halnya reaksi antara CaSO4 +
Na2CO3 membentuk CaCO3 + Na2SO4
maka reaksi antara senyawa Mg + NaOH
membentuk Mg(OH)2 juga reaksi tidak
bolak balik atau cenderung kearah
produkkarena nilai K (konsentrasi produk/
konsentrasi reaktan) sangat besar. Dalam
proses pemurnian ini penurunan pengotor
berupa Mg2+
tidak sebanyak penurunan
zat pengotor Ca2+
, karena pembentukan
Mg(OH)2 dengan penambahan NaOH
pada penelitian ini hanya sampai pH 9,
padahal pH optimun pembentukan
Mg(OH)2 adalah 9,5 – 10,0 (Rositawati, A.,
L., dkk, 2014) atau dengan perkataan lain
senyawa Mg yang belum diikat oleh NaOH
masih cukup banyak . Hal ini dilakukan
untuk menjaga pH garam maksimum 9
karena sebagai garam untuk pengolahan
air industri terutama bahan pelunak air
ketel pH tidak boleh bersifat alkalis.
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124
123
Gambar 2. Kandungan Mg
2+
Garam Hasil
Pemurnian dari Limbah Padat
IKM Garam Beryodium
Hasil Uji Kristal Garam dari Limbah
Padat IKM Garam Beryodium
Persyaratan mutu garam untuk
industri penyamakan kulit dan garam
untuk pengolahan air industri hanya
ditentukan oleh parameter NaCl saja yaitu
garam yang kandungan NaCl nya
minimum 85% (Kementerian
Perindustrian, 2014).
Gambar 3. Kandungan NaCl Garam Hasil
Pemurnian dari Limbah Padat
IKM Garam Beryodium
Kristalisasi semua larutan garam
murni yang berasal dari pelarutan sludge
pencucian garam menghasilkan garam
yang telah memenuhi persyaratan untuk
garam industri penyamakan kulit dan
garam untuk pengolahan air industri
karena kandungan NaCl nya >85% (tersaji
pada Gambar 3). Pemisahan NaCl dari
sludge melalui proses pelarutan dan
pemurnian dapat menaikkan kandungan
NaCl dari formula F1 (50%,:50%) yang
semula 66,75% meningkat menjadi
95,77% (prosentase kenaikkan 69,74%),
sedangkan kandungan NaCl dari formula
F2 (0%:100%) meningkat dari 48,5%
menjadi 91,87% (prosentase kenaikkan
52,19%). Rendemem garam untuk formula
F1 dan F2 remdemennya tidak terlalu
berbeda yaitu masing-masing 79,7% dan
77,4%.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas,
maka ditinjau dari pemenuhan
persyaratan garam untuk industri
penyamakan kulit dan garam untuk
pengolahan air industri serta ditinjau dari
nilai ekonomis yang dimiliki sludge bersih
dan sludge kotor, maka formula F2 lebih
disarankan agar limbah padat IKM garam
beryodium semuanya dapat dimanfaatkan.
KESIMPULAN
Melalui proses pemisahan NaCl
Limbah padat yang berupa sludge
pencucian garam nelalui pemurnian
semua perlakuan dapat dimanfaatkan
untuk industri penyamakan kulit dan
pengolahan air industri dengan kadar
NaCl diperoleh diatas 85%. Formula
sludge bersih dan sludge kotor
(50%,:50%) semula NaCl 66,75% menjadi
95,77% (prosentase kenaikkan 69,74%).
Formula (0%:100%) NaCl awal 48,5%
menjadi 91,87% (prosentase kenaikkan
52,19%). Penambahan Na2CO3 yang
terbaik adalah 4 g/l prosentase penurunan
kandungan Ca2+
91,67%, dan prosentase
penurunan kandungan Mg2+
sebanyak
14%.
SARAN
Agar semua IKM Garam Beryodium
dapat menggunakan teknologi
pengolahan limbah padat yang dihasilkan
pada unit pencucian garam agar
dihasilkan garam bahan baku yang lebih
ekonomis.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Kepala Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri, Bapak
Nilawati, Marihati dan
Muryati
Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit
dan Pengolahan Air Industri
124
Direktur IKM Garam Beryodium UD Apel
Merah di Rembang serta analis
Laboratorium Aneka Komoditi yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian
melalui DIPA BBTPPI 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Perindustrian R.I.(2014),
Peraturan Menteri perindustrian No
88/M.IND/PER/10/2014, Perubahan
Perturan Menteri Perindustrian : No.
134/M-IND/PER/10/2009 tentang Peta
Panduan(Road Map) Pengembangan
Klaster Industri Garam, Jakarta
Marihati, Muryati (2014). Daur UlangLimbah
Padat Industri Garam Beryodium Melalui
Proses Pemurnian dan rekristalisasi.
Proceeding Seminar Nasional Teknologi
Industri hijau I, 21 Mei 2014. Kementrian
perindustrian, Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri .ISBN
978 602 285 015 1.
Marihati, Muryati dan Nilawati, 2015.Laporan
Teknis Penerapan Teknologi Daur Ulang
Limbah Padat IKM Garam Beryodium
melalui Proses Pemurnian dan
Rekristalisasi Insitu Yodisasi. Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri.Semarang,
Martina, A,Witono, J. R.,Pamungkas.G. K.,dan
Willy.,2016.Pengaruh Kualitas Bahan
Baku Dan Rasio Umpan Terhadap
Pelarut Pada Proses Pemurnian Garam
Dengan Metode Hidroekstraksi Batch. -
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 5, No. 1
(Maret 2016) ISSN 24079189.http
://jurnal.usu.ac.id/index.
php/jtk/article/viewFile/12102/5597
Nilawati, Marihati, 2015. Pemurnian dan
Yodisasi insitu pengolahan limbah padat
blotong menjadi garam konsumsi di
industri garam beryodium. Biopropal
Industri Vol.6 No.2 Desember 2015 :43-
51. Pontianak.
Rathnayaka D. D. T., Vidanage P. W.,
Wasalathilake K. C., Wickramasingha H.
W., Wijayarathne U. P. L, Perera S. A. S.,
2013.Development of a Process to
Manufacture HighQuality Refined Salt
from Crude Solar Salt.World Academy of
Science, Engineering and
TechnologyInternational Journal of
Chemical, Molecular, Nuclear, Materials
and Metallurgical Engineering Vol:7,
No:12.http://waset.org/publications/99968
29/development-of-a-process-to-
manufacture-high-quality-refined-salt-
from-crude-solar-salt-
Rositawati, A., L., Taslim, C. M., dan
Soetrisnanto, D., 2014.Rekristalisasi
Garam dari Demak untuk Mencapai SNI
Garam Industri.Jurnal Teknologi Kimia
dan Industri Vol . 2 No.
4.Undip.Semarang.
Sedivy, V. M.(2006).Upgrading and Refining of
Salt for Chemical and Human
Consumption.Salt Partners Zurich,
Switzerland,
SNI 01-3556- 2010. Garam Konsumsi
Beryodium..Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta
Sugiyo, W., Jumaeri &Kurniawan.
(2010).Perbandingan Penggunaan
NaOH-NaH Dengan NaOH-Na2 Sebagai
Bahan Pengikat Impurities Pada
Pemurnian Garam Dapur.Vol 8 No 1 Juni
2010.Jurnal Unnes.FMIPA.Semarang
Setyopratomo, P., Siswanto, Wahyudi , Ilham,
&Heru, S.(2003).Studi Eksperimental
Pemurnian Garam NaCl dengan Cara
Rekristalisasi.Unitas, 11 (2). pp. 17-28.
ISSN 0854-3097
.Surabaya.http://repository.ubaya.ac.id/28
/
Sulistyaningsih, T.W., Sugiyo, S. M. R.,
&Sedyawati.(2011).PemurnianGaram
Dapur Melalui Metode Kristalisasi
Air Tua dengan Bahan Pengikat
Pengotor Na2C2O4 dan NaHCO3
dan Na2C2O4 dan Na2CO3. Jurnal
Sains dan Teknologi Vol 8 no
1.http://journal.unnes.ac.id/nju/inde
x.php/sainteknol/article/view/335/31
9.
Widayat.(2009).Production Of Industry Salt
With Sedimentation – Microfiltration
Process: Optimazation Of Temperature
And Concentration By Using Surface
Response Methodology.TekNIK – Vol. 30
No. 1ISSN 0852-1697Jurnal Natur
Indonesia.http://eprints.undip.ac.id/20179/
1/Widayat.pdf.

More Related Content

What's hot

Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abuTya Setiia
 
Jurnal Kimia - Limbah Cair Gula
Jurnal Kimia - Limbah Cair GulaJurnal Kimia - Limbah Cair Gula
Jurnal Kimia - Limbah Cair Gulafanotastic
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatRidwan Ajipradana
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIRiaAnggun
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatRidwan Ajipradana
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamHasib Habibie
 
Percobaan 3.docx
Percobaan 3.docxPercobaan 3.docx
Percobaan 3.docxHaInYoo
 
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Naila Faradisa
 

What's hot (14)

Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abu
 
5. BAB IV
5. BAB IV5. BAB IV
5. BAB IV
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Jurnal Kimia - Limbah Cair Gula
Jurnal Kimia - Limbah Cair GulaJurnal Kimia - Limbah Cair Gula
Jurnal Kimia - Limbah Cair Gula
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Msg
MsgMsg
Msg
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
 
Percobaan 3.docx
Percobaan 3.docxPercobaan 3.docx
Percobaan 3.docx
 
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
 

Similar to GARAM

Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinmuhlisun_azim
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriDwi Karyani
 
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...Willy Chandra
 
Andrew hidayat 146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te
 Andrew hidayat   146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te Andrew hidayat   146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te
Andrew hidayat 146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-teAndrew Hidayat
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)wahyuddin S.T
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air diPeran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air diahmedronofaSTQIA
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxChairulAnam34
 
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bioAndrew Hidayat
 

Similar to GARAM (20)

Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorin
 
Ppt semhas ilham
Ppt semhas ilhamPpt semhas ilham
Ppt semhas ilham
 
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetri
 
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...
Minimalisasi beban cemaran industri garam beryodium dengan pemenuhan mutu gar...
 
Andrew hidayat 146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te
 Andrew hidayat   146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te Andrew hidayat   146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te
Andrew hidayat 146706-id-studi-pengaruh-proses-pencucian-garam-te
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)
 
Muhlis
MuhlisMuhlis
Muhlis
 
Ekstraksi mangan
Ekstraksi manganEkstraksi mangan
Ekstraksi mangan
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Presentasi metlit
Presentasi metlitPresentasi metlit
Presentasi metlit
 
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air diPeran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
Peran analisa laboratorium terhadap proses pengolahan air di
 
Lap air proses
Lap air prosesLap air proses
Lap air proses
 
Isal air proses
Isal air prosesIsal air proses
Isal air proses
 
Ringkasan Jurnal
Ringkasan JurnalRingkasan Jurnal
Ringkasan Jurnal
 
Tugas uts kimia
Tugas uts kimiaTugas uts kimia
Tugas uts kimia
 
4
44
4
 
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
 
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio Andrew hidayat   70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
Andrew hidayat 70948-id-penggunaan-bakteri-halofilik-sebagai-bio
 

More from Andrew Hidayat

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew Hidayat
 

More from Andrew Hidayat (20)

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
 
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

GARAM

  • 1. Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124 119 PEMISAHAN NaCl DARI LIMBAH PADAT IKM GARAM BERYODIUM UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAAN KULIT DAN PENGOLAHAN AIR INDUSTRI NaCl SEPARATION FROM SOLID WASTE SALT SMI IODIZED SALT INDUSTRY INTO SALT FOR TANNERIES AND INDUSTRIAL WATER TREATMENT Nilawati, Marihati, dan Muryati Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Jl. Kimangunsarkoro No. 6 Semarang 50136, Semarang e-mail : nilawatibbtppi@yahoo.co.id, marihati52@yahoo.com, muryati.bbtppi@gmail.com Diterima: 16 September 2016; Direvisi: 20 September 2016 –11 Oktober 2016; Disetujui: 17 November 2016 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sludge kotor menjadi garam untuk industri penyamakan kulit dan pengolahan air industri dengan spesifikasi NaCl minimum 85%. Variabel yang digunakan yaitu variabel pertama adalah formulasi sludge, terdiri dari perbandingan sludge bersih dan sludge kotor yaitu 50%: 50%dan 0:100%). Variabel kedua adalah jumlah penambahan Na2CO3 dalam proses pemurnian larutan garam terdiri dari 0, 3 ,4 dan 5 g/l larutan garam 24 0 Be. Penambahan Na2CO3 sebanyak 4 g/l larutan garam merupakan hasil yang terbaik dengan nilai prosentase penurunan Ca2+ minimum 91,67% dan zat pengotor Mg ++ mengalami penurunan minimum 14%. Pemisahan NaCl dari sludge melalui proses pelarutan dan pemurnian menaikkan NaCl formula 50%:50% dari 66,75% menjadi 95,77%, sedangkan NaCl dari formula 0:100% dari 48,5% menjadi 91,87%. Rendemen garam untuk formula 50% : 50% dan 0: 100% masing-masing 79,7% dan 77,4%. Kata kunci : garam industri pemisahan NaCl, sludge Abstract This study aims to utilize the dirty sludge into salts for the tanning industry and water treatment industy with minimum specification of 85% NaCl. The research used 2 variables, there were the first variable was formulation of sludge, consisting which comparison clean sludge and dirty sludge that was 50%: 50% and (0: 100%). A second variable was amount of additional Na2CO3in the process of purification of saline solution consisting of 0, 3, 4 and 5 g/ l of saline solution 240 Be. The addition of Na2CO3 as much as 4 g/l of saline solutionwas the best result with the percentage reduction in minimum 91.67% Ca2+ and Mg ++ impurities decreased 14% minimum. NaCl separation of sludge through leaching and purification process of raising the formula NaCl 50%: 50% from 66.75% to 95.77%, while the formula 0:100%NaCl from 48.5% to 91.87%. The yield of salt to the formula of 50%: 50% and 0:100%, respectively 79.7% and 77.4%. Keywords: industrial salt, separation NaCl, sludge PENDAHULUAN Industri Kecil Menengah (IKM) Garam beryodium merupakan unit usaha kecil menengah yang menghasilkangaram beryodium dengan menggunakan garam rakyat (garam hasil penguapan air laut) sebagai bahan bakunya. Dalam proses produksinya IKM garam beryodium mengeluarkan limbah padat berupa ceceran garam yang sering disebut garam sapon sebanyak ± 3 ton/bulan dan limbah padat berbentuk lumpur berasal dari unit proses pencucian yang biasa disebut blotong (sludge) yang terdiri dari sludge bersih dan sludge kotor masing-masing 40 sampai 60 ton/ bulan. Dari ke-3 (tiga) jenis limbah padat diatas yang masih memiliki nilai ekonomis adalah garam ceceran, garam (NaCl maksimum 94%) dan sludge bersih dengan NaCl 85% dengan harga maksimum Rp. 200/kg, sedangkan sludge kotor yang kandungan NaCl-nya sekitar 48,5% belum termanfaatkan dan masih dibuang diareal pabrik (Marihati, Muryati dan Nilawati, 2015) Pemanfaatan limbah garam berupa ceceran garam menjadi garam konsumsi beryodium telah dilakukan oleh Marihati dan Muryati (2014), diperoleh kenaikan NaCl murni dari 94,97% menjadi 97,71%. Begitu juga penelitian pemanfaatan sludge
  • 2. Nilawati, Marihati dan Muryati Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit dan Pengolahan Air Industri 120 pencucian garam menjadi garam beryodium telah dilakukan oleh Nilawati dan Marihati, (2015), diperoleh hasil kenaikan NaCl murni dari 82,69% menjadi 96,48%. Hasil penelitian keduanya menunjukkan garam beryodium memenuhi persyaratan SNI 3556-2010, dimana proses pengolahannya melalui pemisahan padatan tak larut dan padatan terlarut dengan proses pemurnian dan rekristalisasi. Menurut Kementrian Perindustrian (2014) tentang road map garam menyebutkan bahwa industri penyamakan kulit membutuhkan garam sebagai bahan penolong pada proses penyamakan kulit dengan persyaratan kandungan NaCl minimum 85%. Sedangkan untuk pengolahan air industri, garam digunakan sebagai penjernih air dan pelunak air boiler dengan spesifikasi kandungan NaCl minimum 85%. Ditinjau dari kandungan NaCl dalam sludge kotor yaitu 48,5% dan kandungan padatan tak larut 40%,maka besar kemungkinannya sludge kotor ini dapat termanfaatkan menjadi garam untuk penyamakan kulit dan garam untuk pengolahan air industri sehingga memiliki nilai ekonomi, melalui proses pemisahan padatan tak larut, diikuti dengan pemurnian dan rekristalisasi. Penelitian Sugiyo, W., dkk, (2010), peningkatan kadar NaCl dan pengikat pengotor impuritis dengan menggunakan NaOH-NaH dan NaOH-NaCl dapat meningkatkan NaCL 10,55% dari 80,1173% menjadi 90,6704 %. Penelitian Martina, A.,dkk. (2016) pemurnian garam rakyat kw-3 dengan metode hidroekstraksi batch dimana kristal garam yang akan dimurnikan dicuci menggunakan larutan garam murni jenuh (larutan pengekstrak) mampu mereduksi 78,21% kadar Ca2+ dan 76,09% kadar Mg2+ .Kadar NaCl meningkat dari 86,2 menjadi 98,34%. Sulistyaningsih, (2011) dapat menaikkan kadar NaCl dari 80,117% menjadi 96,46% dengan menggunakan bahan pengikat pengotor, Na2C2O4 dan Na2CO3 .menjadi 96,460 %, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widayat, dkk (2009) dengan menggunakan Natrium Stearat sebagai bahan pengendap Mg2+ dan Ca2+ mampu menghasilkan kadar NaCl maksimum 96,19%. Selain itu telah dilakukan pula penelitian peningkatan mutu garam dari kadar NaCl 94–95% menjadi 99,95-99,97% melalui pencucian sistem proses hydrosal oleh Sedivy, V. M.,(2006). Penelitian yang dilakukan oleh Setyopratomo, P, dkk, (2003) : (2011), pemurnian NaCl dengan pencucian meningkatkan NaCl dari 88,30 % menjadi 99,01%. Pemurnian yang dilakukan oleh Rathmayaka, D.D.T., et al, (2013) menggunakan Ca(OH)2, Na2CO3 dan Polyaluminiumchloride (PAC) pada garam bahan baku menghasilkan NaCl dari 98,02% menjadi 99,80%, MgCl2 dari 0,83% menjadi 0,0157%, CaSO4 dari 0,51% menjadi 0,2750%. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka perlu kiranya dilakukan penelitianyang bertujuan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kondisi operasi masing-masing tahapan proses dan hasil penelitian dapat diaplikasi di IKM garam beryodium agar dapat mengolah limbah padat berupa sludge hasil pencucian untuk industri penyamakan kulit dan pengolahan air industri minimal persyaratan garam dengan NaCl sekitar 85% (Kementerian Perindustrian, 2014). BAHAN DAN METODE Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sludge kotor dan sludge bersih yang diperoleh dari larutan bak pengendap larutan pemcuci di IKM Garam Beryodium UD Apel Merah - Rembang, NaOH, Na2CO3, kertas saring, reagen untuk uji parameter-parameter sesuai SNI 3556-2010. Peralatan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak pelarutan sludge dan pemurnian larutan garam 240 Be, baumemeter, beker glass, pH meter, saringan, timbangan, gelas ukur,pengaduk, ember, jirigen nampan sebagai meja kristalisasi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium BBTPPI
  • 3. Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124 121 Semarang pada Juni sampai November 2015. Prosedur Proses Pemisahan kotoran Tak Larut Pelarutanlimbah padat IKM garam beryodium berupa sludge bersih dan sludge kotor bertujuan untuk pemisahan kotoran tak larut (lumpur, pasir, ranting kayu ) dilakukan dengan melarutkan 1 kg sludge garam dalam air bersih ± 2,5 liter sehingga setelah penyaringan diperoleh air garam kekentalan 240 Be. Air garam 240 Be digunakan untuk percobaan pemisahan kotoran terlarut (Ca2+ , Mg2+ ). Proses Pemisahan Kotoran Terlarut Pemisahan kotoran terlarut dilakukan secara hampir bersamaan antara penambahan larutan NaOH sampai pH 9 kemudian Na2CO3dengan 3, 4, dan 5 gram per-liter air garam sambil diaduk pelan selama 5 menit kemudian didiamkan kira-kira 1 jam agar endapan yang terbentuk stabil dan jernih, kemudian disaring, air garam yang jernih yang kemudian dikristalisasikan di bawah terik matahari 4-5 hari. Proses Kristalisasi Larutan air garam 250 Be yang masing-masing 4 l untuk setiap perlakuan kemudian dijemur di terik matahari dengan ketebalan 1 cm. Dipilih 4l karena konversi air garam 4 l akan menghasilkan kristal garam lebih kurang 1 kg (Nilawati dan Marihai, 2015). Setelah mengkristal ditambah lagi larutan garam hingga 4 l. Penambahan air garam sedikit demi sedikit kedalam meja kristalisasi, dalam penelitian ini meja kristalisasi menggunakan nampan. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu pertama variabel formulasi limbah padat yang terdiri dari perbandingan sludge bersih dan sludge kotor (50%:50%) dilambangkan dengan F1 dan 0%:100%dilambangkan dengan F2. Variabel kedua adalah konsentrasi penambahan Na2CO3 yang terdiri dari 0 g(tanpa penambahan) dilambangkan dengan (P0), 3 g(P1), 4 g (P2) dan 5 g (P3) per-liter air garam 240 Be. Analisa Data Hasil uji laboratorium dari limbah padat yang terdiri dari Ca2+ , Mg2+ dan NaCl dihitung sebagai Cl total,larutan pemurnian yang terdiri dari data Ca2+ dan Mg2+ dengan metode SII 0140-76 serta pengujian kimia kristal garam dengan parameter NaCl dihitung sebagai Cl total menggunakan metode SNI 01-3556-2010. Rendemen garam dihitung setelah panen garam tergantung dari sinar matahari, biasanya 5-7 hari. Data-data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Bahan Baku Limbah Padat IKM Garam Hasil uji kimia untuk limbah padat IKM garam beryodium berupa ceceran garam (garam sapon) dan sludge pencucian garam berupa sludge kotor dan sudge bersih dengan parameter Ca, Mg, SO4 dan NaCl, seperti tersaji pada Tabel 1. Dari jenis limbah padat tesebut maka semua limbah padat masih mempunyai nilai ekonomis, namun untuk meningkat nilai ekonomisnya terutama untuk meningkat kadar NaCl-nya. Kadar NaCl bisa ditingkatkan dengan menghilangkan bahan pengotor yang adapada kristal garam .Salah satu cara untuk menghilangkan bahan pengotor terutama pengotor terlarut berupa Mg dan Ca adalah dengan metode pemurnian, seperti penelitian yang telah dilakukan antara lain oleh Rathmayaka, D.D.T., et all, (2013);Sugiyo, W., dkk., (2010);Martina, A dkk., (2016); Sulistyaningsih, 2011) Tabel 1. Hasil Uji Limbah Padat IKM Garam Konsumsi Beryodium UD Apel Merah JENIS Ca % Mg % SO4 % NaCl dry basis,% KET. Ceceran Garam sludge kotor sludgebe rsih 0,1706 0,1667 1,4056 1,4089 0,6048 0,6125 0,2267 0,2269 0,6616 0,6570 0,742 0,736 0,746 0,720 0,887 0,861 0,843 0,817 94,17 94,45 48,42 48,04 85,48 85,03 3 ton/bulan 20 -30 ton/ bulan 20-30 ton/bulan
  • 4. Nilawati, Marihati dan Muryati Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit dan Pengolahan Air Industri 122 Kandungan Ca2+ Hasil penelitian Martina, A.,dkk, (2016).pemurnian garam rakyat kw-3 dengan metode hidroekstraksi batch mampu menurunkan kadar Ca2+ sebesar 78,21%. Penelitian Rathmayaka, D, D,T., et al, (2013)dengan pemurnian terhadap garam bahan bakupenurunan Ca dari 0,51% menjadi 0,275% (persentase penurunan sebesar 46, 08%). Namun dalam penelitian ini dapat menurun nilai Ca2+ hingga 91,67%.Hasil penelitian ini penambahan Na2CO3 mampu mereduksi kandungan Ca2+ dalam larutan garam yang berasal dari hasil pelarutan sludge. Terjadi penurunan yang sangat signifikan dari P0 (tanpa pemurnian) dengan perlakuan pemurnian untuk P1, P2 dan P3 (tersaji pada Gambar 1).Hal ini disebabkan karena baik reaksi antara CaSO4 + Na2CO3 membentuk CaCO3 + Na2SO4 adalah reaksi tidak bolak balik atau cenderung kearah produkkarena nilai K (konsentrasi produk/ konsentrasi reaktan) sangat besar. Penambahan Na2CO3 sebanyak 4 g/l larutan garam merupakan hasil yang terbaik dengan nilai persentase penurunan Ca2+ 91,67% baik dalam larutan garam 50% sludge bersih dan 50% sludge kotor (F1), maupun formulasi F2 0% sludge bersih dan 100% sludge kotor dengan kandungan Ca2 + awalnya masing- masing 0,12% dan 0,13% menjadi 0,01%. Sedangkan pemakaian Na2CO3 sebanyak 5 g/l larutan garam tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan Ca2+ karena hanya 0,64% lebih tinggi dibanding dengan prosentase penurunan Ca2+ yang menggunakan Na2CO34 g/l larutan garam. Jadi penambahan Na2CO3 secara berlebih tidak disarankan karena prosentase penurunannya tidak sebanding dengan banyaknya pemakaian Na2CO3, apalagi dalam penerapan di lapangan jumlah sludge yang diolah sehari minimal 1 ton atau setara dengan 3 m3 larutan garam . Gambar 1. Kandungan Ca 2+ Air Garam Hasil Pemurnian dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium Kandungan Mg2+ Kandungan zat pengotor Mg2+ secara umum mengalami penurunan yang cukup berarti (seperti tersaji pada Gambar 2) terutama untuk larutan garam yang berasal dari formulasi F1 (50%: 50%) dengan prosentase penurunan rata-rata 21,3%, sedangkan untuk formula F2 (0%:100%), persentase penurunannya rata-rata 14%. Seperti halnya reaksi antara CaSO4 + Na2CO3 membentuk CaCO3 + Na2SO4 maka reaksi antara senyawa Mg + NaOH membentuk Mg(OH)2 juga reaksi tidak bolak balik atau cenderung kearah produkkarena nilai K (konsentrasi produk/ konsentrasi reaktan) sangat besar. Dalam proses pemurnian ini penurunan pengotor berupa Mg2+ tidak sebanyak penurunan zat pengotor Ca2+ , karena pembentukan Mg(OH)2 dengan penambahan NaOH pada penelitian ini hanya sampai pH 9, padahal pH optimun pembentukan Mg(OH)2 adalah 9,5 – 10,0 (Rositawati, A., L., dkk, 2014) atau dengan perkataan lain senyawa Mg yang belum diikat oleh NaOH masih cukup banyak . Hal ini dilakukan untuk menjaga pH garam maksimum 9 karena sebagai garam untuk pengolahan air industri terutama bahan pelunak air ketel pH tidak boleh bersifat alkalis.
  • 5. Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 27 Nomor 2 Tahun 2016 Hal. 119-124 123 Gambar 2. Kandungan Mg 2+ Garam Hasil Pemurnian dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium Hasil Uji Kristal Garam dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium Persyaratan mutu garam untuk industri penyamakan kulit dan garam untuk pengolahan air industri hanya ditentukan oleh parameter NaCl saja yaitu garam yang kandungan NaCl nya minimum 85% (Kementerian Perindustrian, 2014). Gambar 3. Kandungan NaCl Garam Hasil Pemurnian dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium Kristalisasi semua larutan garam murni yang berasal dari pelarutan sludge pencucian garam menghasilkan garam yang telah memenuhi persyaratan untuk garam industri penyamakan kulit dan garam untuk pengolahan air industri karena kandungan NaCl nya >85% (tersaji pada Gambar 3). Pemisahan NaCl dari sludge melalui proses pelarutan dan pemurnian dapat menaikkan kandungan NaCl dari formula F1 (50%,:50%) yang semula 66,75% meningkat menjadi 95,77% (prosentase kenaikkan 69,74%), sedangkan kandungan NaCl dari formula F2 (0%:100%) meningkat dari 48,5% menjadi 91,87% (prosentase kenaikkan 52,19%). Rendemem garam untuk formula F1 dan F2 remdemennya tidak terlalu berbeda yaitu masing-masing 79,7% dan 77,4%. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka ditinjau dari pemenuhan persyaratan garam untuk industri penyamakan kulit dan garam untuk pengolahan air industri serta ditinjau dari nilai ekonomis yang dimiliki sludge bersih dan sludge kotor, maka formula F2 lebih disarankan agar limbah padat IKM garam beryodium semuanya dapat dimanfaatkan. KESIMPULAN Melalui proses pemisahan NaCl Limbah padat yang berupa sludge pencucian garam nelalui pemurnian semua perlakuan dapat dimanfaatkan untuk industri penyamakan kulit dan pengolahan air industri dengan kadar NaCl diperoleh diatas 85%. Formula sludge bersih dan sludge kotor (50%,:50%) semula NaCl 66,75% menjadi 95,77% (prosentase kenaikkan 69,74%). Formula (0%:100%) NaCl awal 48,5% menjadi 91,87% (prosentase kenaikkan 52,19%). Penambahan Na2CO3 yang terbaik adalah 4 g/l prosentase penurunan kandungan Ca2+ 91,67%, dan prosentase penurunan kandungan Mg2+ sebanyak 14%. SARAN Agar semua IKM Garam Beryodium dapat menggunakan teknologi pengolahan limbah padat yang dihasilkan pada unit pencucian garam agar dihasilkan garam bahan baku yang lebih ekonomis. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, Bapak
  • 6. Nilawati, Marihati dan Muryati Pemisahan NaCl dari Limbah Padat IKM Garam Beryodium untuk Industri Penyamakaan Kulit dan Pengolahan Air Industri 124 Direktur IKM Garam Beryodium UD Apel Merah di Rembang serta analis Laboratorium Aneka Komoditi yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian melalui DIPA BBTPPI 2015. DAFTAR PUSTAKA Kementrian Perindustrian R.I.(2014), Peraturan Menteri perindustrian No 88/M.IND/PER/10/2014, Perubahan Perturan Menteri Perindustrian : No. 134/M-IND/PER/10/2009 tentang Peta Panduan(Road Map) Pengembangan Klaster Industri Garam, Jakarta Marihati, Muryati (2014). Daur UlangLimbah Padat Industri Garam Beryodium Melalui Proses Pemurnian dan rekristalisasi. Proceeding Seminar Nasional Teknologi Industri hijau I, 21 Mei 2014. Kementrian perindustrian, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri .ISBN 978 602 285 015 1. Marihati, Muryati dan Nilawati, 2015.Laporan Teknis Penerapan Teknologi Daur Ulang Limbah Padat IKM Garam Beryodium melalui Proses Pemurnian dan Rekristalisasi Insitu Yodisasi. Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri.Semarang, Martina, A,Witono, J. R.,Pamungkas.G. K.,dan Willy.,2016.Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Rasio Umpan Terhadap Pelarut Pada Proses Pemurnian Garam Dengan Metode Hidroekstraksi Batch. - Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 5, No. 1 (Maret 2016) ISSN 24079189.http ://jurnal.usu.ac.id/index. php/jtk/article/viewFile/12102/5597 Nilawati, Marihati, 2015. Pemurnian dan Yodisasi insitu pengolahan limbah padat blotong menjadi garam konsumsi di industri garam beryodium. Biopropal Industri Vol.6 No.2 Desember 2015 :43- 51. Pontianak. Rathnayaka D. D. T., Vidanage P. W., Wasalathilake K. C., Wickramasingha H. W., Wijayarathne U. P. L, Perera S. A. S., 2013.Development of a Process to Manufacture HighQuality Refined Salt from Crude Solar Salt.World Academy of Science, Engineering and TechnologyInternational Journal of Chemical, Molecular, Nuclear, Materials and Metallurgical Engineering Vol:7, No:12.http://waset.org/publications/99968 29/development-of-a-process-to- manufacture-high-quality-refined-salt- from-crude-solar-salt- Rositawati, A., L., Taslim, C. M., dan Soetrisnanto, D., 2014.Rekristalisasi Garam dari Demak untuk Mencapai SNI Garam Industri.Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Vol . 2 No. 4.Undip.Semarang. Sedivy, V. M.(2006).Upgrading and Refining of Salt for Chemical and Human Consumption.Salt Partners Zurich, Switzerland, SNI 01-3556- 2010. Garam Konsumsi Beryodium..Badan Standarisasi Nasional, Jakarta Sugiyo, W., Jumaeri &Kurniawan. (2010).Perbandingan Penggunaan NaOH-NaH Dengan NaOH-Na2 Sebagai Bahan Pengikat Impurities Pada Pemurnian Garam Dapur.Vol 8 No 1 Juni 2010.Jurnal Unnes.FMIPA.Semarang Setyopratomo, P., Siswanto, Wahyudi , Ilham, &Heru, S.(2003).Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl dengan Cara Rekristalisasi.Unitas, 11 (2). pp. 17-28. ISSN 0854-3097 .Surabaya.http://repository.ubaya.ac.id/28 / Sulistyaningsih, T.W., Sugiyo, S. M. R., &Sedyawati.(2011).PemurnianGaram Dapur Melalui Metode Kristalisasi Air Tua dengan Bahan Pengikat Pengotor Na2C2O4 dan NaHCO3 dan Na2C2O4 dan Na2CO3. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8 no 1.http://journal.unnes.ac.id/nju/inde x.php/sainteknol/article/view/335/31 9. Widayat.(2009).Production Of Industry Salt With Sedimentation – Microfiltration Process: Optimazation Of Temperature And Concentration By Using Surface Response Methodology.TekNIK – Vol. 30 No. 1ISSN 0852-1697Jurnal Natur Indonesia.http://eprints.undip.ac.id/20179/ 1/Widayat.pdf.