Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil pengujian kualitas air limbah laboratorium kimia meliputi uji pH, suhu, oksigen terlarut, klorida, total suspended solid, kesadahan total, chemical oxygen demand, logam berat menggunakan spektroskopi serapan atom. Hasil pengujian menunjukkan konsentrasi beberapa parameter seperti klorida, total suspended solid, dan logam berat menurun setelah dilakukan filtrasi.
7. Prosedur
Sampel Uji MnSO4
Alkali iodide
Azida
Ditambahkan 1 mL Ditambahkan 1 mL dari dalam botol
Dihomogenkan hingga terbentuk gumpalan
Dibiarkan gumpalan mengendap selama 5-10
menitH2SO4
Ditambahkan 1 mL
Dihomogenkan hingga endapan larut
sempurna
Dipipet 50 mL dan dimasukkan erlenmeyerNa2S2O3
Indikator
amilum/kanji
Dititrasi
Kadar O2 terlarut
Dihitung kadar O2
Ditambahkan 2 tetes hingga membentuk warna biruNa2S2O3
Dititrasi hingga warna biru
tepat hilang
8. Perhitungan
• V adalah mL Na2S2O3
• N adalah normalitas
Na2S2O3
• F adalah faktor (volume
botol dibagi volume
botol dikurangi volume
pereaksi MnSO4 dan
alkali iodida azida)
𝐹 =
𝑣 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 𝑤𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
𝑣 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 𝑤𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟 − (𝑣 𝑀𝑛𝑆𝑂4 + 𝑣 𝑎𝑙𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑖𝑜𝑑𝑖𝑑𝑎 𝑎𝑧𝑖𝑑𝑎
𝐹 =
𝑣 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 𝑤𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
𝑣 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 𝑤𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟 − (1 𝑚𝐿+1 𝑚𝐿
=
294,24 𝑚𝐿
294,24 𝑚𝐿− (1 𝑚𝐿+1 𝑚𝐿
𝐹 = 1,007
𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (mg/L) = 0 (Tidak ada perubahan warna yang teramati)
9. DokumentasiSampel uji setelah ditambah MnSO4 dan alkali
iodida azida
Sampel uji setelah ditambah H2SO4
keruh tidak berwarna
Endapan Putih Sampel setelah dititrasi dan
diberi indikator amilum
11. Prosedur
Aquades Sampel Uji
Sampel uji hasil
pengenceran
K2CrO4
Ditambahkan 1 mL AgNO3
Diambil10 mL , diencerkan dalam labu ukur 100 mL
Dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 mL
Dititrasi hingga terbentuk warna kuning kemerahan sebagai
titik akhir, dicatat V AgNO3 yang dibutuhkan sebagai A
Diulangi langkah di atas untuk membuat larutan blanko,
dicatat V AgNO3 yang dibutuhkan sebagai B
Dihitung kadar Cl-
Kadar klorida
12. Perhitungan
• A adalah volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi contoh uji, dinyatakan dalam mililiter (mL)
• B adalah volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi larutan blanko, dinyatakan dalam mililiter (mL)
• N adalah normalitas larutan AgNO3
• f adalah faktor pengenceran
• V adalah volume contoh uji, dinyatakan dalam mililiter (mL)
𝐶𝑙 (mg Cl- /L) =
1,8 𝑚𝐿 − 0,1 𝑚𝐿 × 0,2841 𝑁 × 35450
100 𝑚𝐿
× 1
= 171,21
Uji
A / volume larutan
AgNO3 (mL)
1 1,8
2 1,8
Rata-rata 1,8
Uji
A / volume larutan
AgNO3 (mL)
1 1,4
2 1,3
Rata-rata 1,35
Sebelum Filtrasi
Setelah Filtrasi
𝐶𝑙 (mg Cl- /L) =
1,35 𝑚𝐿 − 0,1 𝑚𝐿 × 0,2841 𝑁 × 35450
100 𝑚𝐿
× 1
= 125,89
15. Prosedur
Persiapan Kertas Saring Uji
Kertas Saring
Ditimbang menggunakan neraca analitik
Hasil Berat
Kertas Saring
Dipanaskan menggunakan oven
Ditimbang hingga beratnya konstan
Didapatkan residu pada kertas saring, lalu
dikeringkan dengan oven
Sampel Uji
Berat TSS
Ditunggu hingga seluruh larutan, tersaring
sempurna
Disimpan dalam desikator
Diambil 1 L, Dilakukan penyaringan menggunakan
penyaring vakum (sebelum dilakukan penyaringan,
kertas saring dibahasi dengan akuades)
Ditimbang hingga beratnya konstan
16. Perhitungan
Uji
Berat Kertas Saring
awal (gram)
Berat Kertas
Saring+Residu (gram)
Berat Residu (gram)
Sebelum Filtrasi 0,53 0,87 0,34
Setelah Filtrasi 0,52 0,53 0,01
17. Dokumentasi
Proses penyaringan sampel air untuk uji TSS
Limbah air setelah melalui alat
filtrasi dan disaring suspended
solidnya
Limbah air sebelum melalui alat
filtrasi dan disaring suspended
solidnya
18. DokumentasiKertas saring awal sebelum digunakan
untuk menyaring limbah
Kertas saring setelah digunakan
untuk menyaring sampel uji
Setelah FiltrasiSebelum Filtrasi
24. Prosedur
FAS
- Diambil10 mL , diencerkan dalam labu
ukur 100 mL
- Dipipet 10 mL ke dalam labu refluks
-Ditambahkan ke dalam labu leher tiga
- Dilakukan refluks pada suhu 150° C selama 2 jam
- Dilakukan pendinginan di dalam beker glass yang berisi air
- Dibersihkan sisa-sisa embun yang menempel pada kondensor
dengan aquades ke dalam larutan hasil refluks
-Ditambakan sedikit demi sedikit sambil
kondensor untuk refluks dinyalakan
Dilakukan duplo
Aquades
25. Perhitungan
• A = volume FAS untuk blanko (mL)
• B = volume FAS untuk sampel uji (mL)
• N = Normalitas FAS
54,5 × 0,05 − 21,65 × 0,1
10 𝑚𝐿
× 8000 = 448
Uji
Volume FAS
(mL)
1 21,8
2 21,5
Rata-rata 21,65
Sebelum Filtrasi
Uji
Volume FAS
(mL)
1 20,8
2 23,1
Rata-rata 21,95
Setelah Filtrasi
54,5 × 0,05 − 21,95 × 0,1
10 𝑚𝐿
× 8000 = 424
26. Dokumentasi Sampel uji yang telah ditambah 0,2 g HgSO4
Sampel uji yang telah ditambah 0,2 g HgSO4
dan 5 mL K2Cr2O7
Campuran yang direfluks
Setelah ditambah (AgSO4)2
29. Prosedur
*Pb(NO3)2 = 0,039 gram
3CdSO4.8H2O = 0,228 gram
Fe(NO3)3.9H2O = 0, 181 gram
Destruksi sampel air limbah
Sampel air limbah
50 mL dan 100 mL
5 mL HNO3
1 M
Larutan uji hasil
destruksi
aquademin
- Ditambahkan
- Diencerkan ke dalam 250 mL labu ukur
Larutan uji yang siap dianalisis
- Dipanaskan hingga volumenya 15-20 mL
- Diencerkan ke dalam labu ukur 250 mL
Ditimbang sejumlah
padatan sumber logam
*Pb/Fe
aquademin
Larutan
Pb/Fe
aquademin
- Dilarutkan
Larutan Pb/Fe 100
ppm
Pembuatan larutan logam standar 100 ppm Pembuatan larutan logam standar 1000 ppm
Ditimbang sejumlah
padatan sumber logam
Cd
aquademin
Larutan Cd aquademin
- Dilarutkan
Larutan Cd 1000
ppm
- Diencerkan ke dalam
labu ukur 100 mL
30. Pembuatan larutan logam standar Pb/Fe
1, 2, 3 4, dan 5 ppm dari larutan 100 ppm
Larutan Pb/Fe 100
ppm diambil 1,2,3, 4
dan 5 mL
aquademin
- Diencerkan ke dalam labu ukur 100 mL
Larutan Pb/Fe
1, 2, 3, 4 dan 5 ppm
Pembuatan larutan logam standar Cd
1, 2, 3 4, dan 5 ppm dari larutan 1000 ppm
Larutan Cd 1000 ppm
diambil 0,1;,0,2;0,3;0,4 dan
0,5 mL
aquademin
- Diencerkan ke dalam labu ukur 100 mL
Larutan Cd
1, 2, 3, 4 dan 5 ppm
Ekologi Hutan Tropis: Hutan buatan
Pertanian Organik: Penggunaan pupuk non kimia (Kompos)
Penanaman tanaman-tanaman obat
Penanaman sayur-sayuran untuk kebutuhan internal
Energi Alternatif: Pembuatan PLTMH untuk menyokong kebutuhan listrik internal dan desa yang tidak terjangkau PLN (Desa Njanjing)