SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PENGUKURAN SUHU UDARA MENGGUNAKAN SLING
PSIKROMETER
Disusun Oleh :
Kelompok 9 Kampus Indralaya
1. Cynthia Manda Sari (05021281621047)
2. M. Dika Triyadi (05021281621029)
3. Nurul Izzah Aulia (05021281621045)
4. Pini Alipionita (05021181621020)
5. Sestri Rika Anggraini (05021181621017)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Psychrometer Wirling atau psycrometer sling adalah salah satu alat untuk
mengukur kelembaban udara. Berbeda dengan psycrometer yang di letakan di
sangkar meteorologi, psycrometer sling ini dapat dibawa kemana- mana misalnya
dalam pengukuran kelembaban udara di daerah-daerah pegunungan atau darah
yang digunakan sebagai tempat-tempat penelitian.
Pada psychrometer wirling terdapat dua buah termometer yang akan
digunakan untuk menentukan seberapa kelembaban udara pada suatu tempat.
Kedua termometer tersebut adalah termometer bola- kering dan termometer bola-
basah. Termometer bola-kering adalah termometr biasa yang dipergunakan untuk
menunjukan temperatur sebenarnya atau temperatur sebelum terjadi penurunan
temperatur. Sedangkan termometer bola-basah sebenarnya adalah termometer
biasa seperti halnya termometer bola-kering, hanya bagian bola air raksanya
dibungkus dengan kain kasa tipis yang disebut kain muslin. Dimana ujung
sumbunya dibasahi dengan air. Kedua termometer yaitu termometer bola-kering
dan termometr bola-basahnya dipasang sebelah-menyebelah pada sebuah papan
logam yang dihubungkan pada sebuah gagang pegangan. Dengan memegang
gagang pegangan ini, Psychrometer sling ini dapat diputar untuk mendapatkan
arus udara.
Psikrometer tipe sling merupakan gabungan dari termometer bola kering dan
bola basah dan pengaliran udaranya dengan diputar. Pada Psikrometer tipe sling,
Termometer bola kering akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada
termometer bola basah harus menguapkan air dulu. Oleh karena untuk
menguapkan air tersebut dibutuhkan panas yang diserap dari bola basah sehingga
suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah menjadi lebih rendah dari
termometer bola kering. Makin kering udara makin banyak panas yang diambil
sehingga makin rendah pula suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah.
Sling psikrometer merupakan alat ukur parameter suhu bola basah dan suhu bola
kering, yang digunakan pada kecepatan udara 2,5 m/s.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara
pengukuran sifat udara dan membandingkan hasil pengukuran, Untuk mengetahui
suhu bola basah, suhu bola kering, RH, suhu embun, rasio kelembaban, volume
spesifik dan entalphy pada suatu tempat dan waktu yang berbeda.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu
benda. Panas adalah energi total dari pergerakan molekul suatu benda. Jadi panas
adalah ukuran energi total, sedangkan suhu adalah energi ratarata dari setiap
gerakan molekul. Lebih besar pergerakan, maka lebih panas benda tersebut. Suhu
rata-rata harian terendah merupakan suhu yang terjadi pada malam hari, dan
tertinggi slang hari dua jam matahari bersinar tegak lurus. Suhu maksimum terjadi
di bumi antara jam 12.00 s/d 14.00, karena udara adalah pembuat panas yang
buruk, sehingga sinar marahari yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi
membutuhkan waktu untuk sampai ke suatu tempat di athmosfer (Handoko, 1986).
Panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi membutuhkan waktu untuk
sampai terdapat di lintang rendah dan pada tempat-tempat di tengah benua.
Menurut hukum termodinamika panas adalah energi total dari gerakan-gerakan
molekul suatu benda. Makin intensif gerakannya, makin panas benda itu (Syehan,
1990).
2.2. Alat Pengukur Suhu
Temperatur merupakan suatu ukuran untuk tingkat panas suatu benda.
Temperatur udara naik, apabila kepadanya diberikan sejumlah panas. Panas yang
dikandung dalam suatu benda tergantung dari: akrivitas molekul rata-rata (suhu),
Massa, susunan panas merambat dari suatu tempat ke tempat lain melalui
prosesproses londuksi, konveksi dan Radiasi. Alat pengukur suhu digunakan
termometer air raksa atau alkohol. Untuk mengukur suhu tertinggi digunakan
termometer maksimum dan untuk mengukur suhu terendah digunakan termometer
minimum, untuk suhu udara digunakan termometer bola kering. Ada beberapa hal
yang perlu dihindari dalam pengukuran suhu udara, antara lain:
a. Pengaruh radiasi secara langsung dari surya atau pantulannya oleh benda-
benda yang ada disekelilingnya.
b. Gangguan dari tetesan air hujan
c. Tiupan angin yang terlalu kencang
d. Pengaruh radiasi bumi akibat pemanasan bumi akibat pemanasan dan
pendinginan permukaan tanah setempat.
Kelembaban udara adalah ukuran banyaknya uap air di udara. Walaupun uap
air hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer dan berperan
penting dalam kehidupan. Perubahan-perubahan kadar uap air di atmosfer ini
berdasarkan tempat dan waktu adalah penting, karena:
1. Jumlah uap air dalam suatu massa udara merupakan indikasi dari kapasitas
potensial atmosfer untuk presipitasi (hujan).
2. Uap air yang mempunyai sifat menghisap radiasi bumi adalah pengatur
kecepatan penghilangan panas dari bumi dan karenanya sangat berpengaruh
terhadap suhu.
3. Lebih besar jumlah uap air, lebih besar jumlah energi laten, yang dimaksud
energi laten adalah energi untuk merubah bentuk benda, umpamanya dari uap
menjadi cair, dari cair menjadi padat dan seterusnya (Frumkin, et al., 2008).
2.3. Sling Psikometer
Sling psikometer merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk
mengukur suhu, dilengkapi dengan termometer bola kering dan termometer bolah
basah yang dipasang pada frame sehingga ketika diayunkan melalui udara kedua
termometer dapat membaca bersama- sama.
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu:
Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa
dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang
diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan
pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung
logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya
untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.
Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan
sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke
Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen. Alat ini
menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur.
Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson. Cara
kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan
mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena.
Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan
munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya
tangkai pena turun.
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm.
Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi
kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara. Barometer termasuk
peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk
dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya
terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim
(Karim, 1985).
BAB 3
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, pada
hari Senin, 22 Oktober 2018, yang dilakukan pada pukul 10.00, 12.40, dan 17.00
WIB.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu sling psikrometer, aquades, dan
kain kassa.
3.3. Cara Kerja
1. Buat alat sling psikrometer yang terdiri dari kayu, triplek, lem, klahar, dan 2
termometer.
2. Setelah alat sudah jadi, bungkus salah satu termometer dengan kassa.
3. Basahi kain kassa pada termometer secukupnya, pastikan termometer bola
kering tidak terkena air.
4. Untuk mengukur kelembaban udara (setelah kassa dibasahkan) putar sling
psikrometer diatas kepala dengan kecepatan 2 putaran per detik selama satu
menit (120 putaran), pastikan saat memutar tidak menabrak benda lain.
5. Setelah itu segera catat hasil pengukuran, dilakukan dengan cepat agar tidak
terjadi perubahan suhu.
6. Lakukan pengukuran sebanyak 2 kali pengulangan di tempat dan waktu yang
berbeda.
7. Pengukuran dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore hari.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Lokasi Pagi
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH (%) Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesifik
(m3
/kguk)
H,
(kJ/k
guk)
Dibawah
Pohon
33 28 69 26.3 0.022 0.897 90
32.5 28 70 26.3 0.022 0.896 90
Lapangan
belakang
kantin FP
36.5 29 58 26.8 0.0225 0.92 95
37 30 60 28 0.0241 0.93 100
Ruangan
Ergono
mika
29 27.5 89 27 0.228 0.88 87
29 27.5 89 27 0.228 0.88 87
Lokasi Siang
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH
(%)
Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesif
ik
(m3
/kgu
k)
H,
(kJ/kgu
k)
Dibawah
Pohon
31 27 72 25.8 0.021 0.888 85
32 27 68 25.2 0.206 0.88 85
Lapangan
belakang
32 25 58 22.5 0.0171 0.87 76.5
33 26 59 23.5 0.0184 0.88 80.5
kantin FP
Ruangan
Ergono
mika
26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5
26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5
Lokasi Sore
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH
(%)
Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesifi
k
(m3
/kgu
k)
H,
(kJ/kgu
k)
Dibawah
Pohon
33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5
33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5
Lapangan
belakang
kantin FP
35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95
35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95
Ruangan
Ergono
mika
27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5
27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran
pada pagi hari, hal ini disebabkan karena pada pagi hari kelembaban temperatur
kelembaban meningkat, sedangkan pada sore hari menurun. Hal ini sesuai dengan
literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban
relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan
minimum pada sore hari.
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembababn terendah dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran
pada siang hari, hal ini disebabkan karena pada siang hari radiasi sinar matahari
meningkat sehingga kelembabanya menurun dimana kelembaban berbanding
terbalik dengan suhu, bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun. Hal
ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi
harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum
menjelang pagi dan minimum pada sore hari.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kelembaban relatif
dipengaruhi oleh temparatur udara. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk.,
(1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban relatif umumnya
berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada
sore hari, dan faktor penambahan uap air hasil evaporasi pada permukaan pada
siang hari. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (1994) yang menyatakan bahwa
kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari
disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan.
Daerah bervegetasi merupakan pengaruh dari angin yang menyebabkan
rendahnya kelembaban dimana daerah yang lebih tinggi cenderung engaruh angin
lebih besar sehingga kelembaban turun. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan
(1994) yang menyatkan bahwa kelembaban udara pada ketinggian 2 meter dari
permukaan tidak menunjukan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari.
Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin menjadi lebih besar.
BAB 5
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil
pengukuran pada pagi hari.
2. Pada pagi hari kelembaban temperatur kelembaban meningkat, sedangkan
pada sore hari menurun.
3. Variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur,
maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari.
4. Kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang
hari disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari
permukaan.
5. Bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun.
5.2. Saran
Sebaiknya praktikum ini dilakukan dengan sebenar - benarnya agar data yang
diperoleh valid dan tidak error.
DAFTAR PUSTAKA
Frumkin, H., Hess, J., Luber, G., Malilay, J. and McGeehin, M., 2008. Climate
Change: The Public Health Response. American Journal of Public Health,
98: 227-36.
Guslim, O.K Nazaruddin H, Roeswandi, A. Hamdan, dan Rosmayati.
1987. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan.
Handoko. 1986. Pengamatan Unsur – Unsur Cuaca di Stasiun
Klimatologi Pertanian. Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA-IPB :
Bogor.
Karim, K. 1985. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Diterbitkan dengan
Biaya Proyek Peningkatan dan Pengembangan Perguruan Tinggi
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Lakitan, B., 1994. Dasar Klimatologi. PT Ragagrafindo Persada. Jakarta.
Syehan, Ersin., 1990. Dasar-dasar Hidrologi. Gajah Mada Universitas Press.
Yogyakarta.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeterAhmad Kanzu Firdaus
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunRiski Lubis
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhanaumammuhammad27
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 

Similar to SUHU UDARA

Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiJoel mabes
 
Alat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udaraAlat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udaraari susanto
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Febrina Tentaka
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiGielank Manaloe
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptfadillahdila7
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiJanatun Rahmilah
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanRatih Ramadhanti
 
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARAALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA Joel mabes
 
Klimatologi fix acc
Klimatologi fix accKlimatologi fix acc
Klimatologi fix accYanu Andria
 
Kelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi UmumKelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi UmumSuci Asbandi
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalJoel mabes
 

Similar to SUHU UDARA (20)

Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Alat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udaraAlat pengukur-kelembaban-udara
Alat pengukur-kelembaban-udara
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
 
Sangkar meteorologi
Sangkar meteorologiSangkar meteorologi
Sangkar meteorologi
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARAALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
 
Klimatologi fix acc
Klimatologi fix accKlimatologi fix acc
Klimatologi fix acc
 
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
TUGAS KULIAH AGROKLIMATOLOGI-1
 
Kelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi UmumKelompok 5 A Ekologi Umum
Kelompok 5 A Ekologi Umum
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
 
Geo ppt
Geo pptGeo ppt
Geo ppt
 
alat ukur.pptx
alat ukur.pptxalat ukur.pptx
alat ukur.pptx
 
presentasi.pptx
presentasi.pptxpresentasi.pptx
presentasi.pptx
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

SUHU UDARA

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PENGUKURAN SUHU UDARA MENGGUNAKAN SLING PSIKROMETER Disusun Oleh : Kelompok 9 Kampus Indralaya 1. Cynthia Manda Sari (05021281621047) 2. M. Dika Triyadi (05021281621029) 3. Nurul Izzah Aulia (05021281621045) 4. Pini Alipionita (05021181621020) 5. Sestri Rika Anggraini (05021181621017) PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Psychrometer Wirling atau psycrometer sling adalah salah satu alat untuk mengukur kelembaban udara. Berbeda dengan psycrometer yang di letakan di sangkar meteorologi, psycrometer sling ini dapat dibawa kemana- mana misalnya dalam pengukuran kelembaban udara di daerah-daerah pegunungan atau darah yang digunakan sebagai tempat-tempat penelitian. Pada psychrometer wirling terdapat dua buah termometer yang akan digunakan untuk menentukan seberapa kelembaban udara pada suatu tempat. Kedua termometer tersebut adalah termometer bola- kering dan termometer bola- basah. Termometer bola-kering adalah termometr biasa yang dipergunakan untuk menunjukan temperatur sebenarnya atau temperatur sebelum terjadi penurunan temperatur. Sedangkan termometer bola-basah sebenarnya adalah termometer biasa seperti halnya termometer bola-kering, hanya bagian bola air raksanya dibungkus dengan kain kasa tipis yang disebut kain muslin. Dimana ujung sumbunya dibasahi dengan air. Kedua termometer yaitu termometer bola-kering dan termometr bola-basahnya dipasang sebelah-menyebelah pada sebuah papan logam yang dihubungkan pada sebuah gagang pegangan. Dengan memegang gagang pegangan ini, Psychrometer sling ini dapat diputar untuk mendapatkan arus udara. Psikrometer tipe sling merupakan gabungan dari termometer bola kering dan bola basah dan pengaliran udaranya dengan diputar. Pada Psikrometer tipe sling, Termometer bola kering akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada termometer bola basah harus menguapkan air dulu. Oleh karena untuk menguapkan air tersebut dibutuhkan panas yang diserap dari bola basah sehingga suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah menjadi lebih rendah dari termometer bola kering. Makin kering udara makin banyak panas yang diambil sehingga makin rendah pula suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah. Sling psikrometer merupakan alat ukur parameter suhu bola basah dan suhu bola kering, yang digunakan pada kecepatan udara 2,5 m/s.
  • 3. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengukuran sifat udara dan membandingkan hasil pengukuran, Untuk mengetahui suhu bola basah, suhu bola kering, RH, suhu embun, rasio kelembaban, volume spesifik dan entalphy pada suatu tempat dan waktu yang berbeda.
  • 4. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda. Panas adalah energi total dari pergerakan molekul suatu benda. Jadi panas adalah ukuran energi total, sedangkan suhu adalah energi ratarata dari setiap gerakan molekul. Lebih besar pergerakan, maka lebih panas benda tersebut. Suhu rata-rata harian terendah merupakan suhu yang terjadi pada malam hari, dan tertinggi slang hari dua jam matahari bersinar tegak lurus. Suhu maksimum terjadi di bumi antara jam 12.00 s/d 14.00, karena udara adalah pembuat panas yang buruk, sehingga sinar marahari yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi membutuhkan waktu untuk sampai ke suatu tempat di athmosfer (Handoko, 1986). Panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi membutuhkan waktu untuk sampai terdapat di lintang rendah dan pada tempat-tempat di tengah benua. Menurut hukum termodinamika panas adalah energi total dari gerakan-gerakan molekul suatu benda. Makin intensif gerakannya, makin panas benda itu (Syehan, 1990). 2.2. Alat Pengukur Suhu Temperatur merupakan suatu ukuran untuk tingkat panas suatu benda. Temperatur udara naik, apabila kepadanya diberikan sejumlah panas. Panas yang dikandung dalam suatu benda tergantung dari: akrivitas molekul rata-rata (suhu), Massa, susunan panas merambat dari suatu tempat ke tempat lain melalui prosesproses londuksi, konveksi dan Radiasi. Alat pengukur suhu digunakan termometer air raksa atau alkohol. Untuk mengukur suhu tertinggi digunakan termometer maksimum dan untuk mengukur suhu terendah digunakan termometer minimum, untuk suhu udara digunakan termometer bola kering. Ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam pengukuran suhu udara, antara lain: a. Pengaruh radiasi secara langsung dari surya atau pantulannya oleh benda- benda yang ada disekelilingnya. b. Gangguan dari tetesan air hujan
  • 5. c. Tiupan angin yang terlalu kencang d. Pengaruh radiasi bumi akibat pemanasan bumi akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat. Kelembaban udara adalah ukuran banyaknya uap air di udara. Walaupun uap air hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer dan berperan penting dalam kehidupan. Perubahan-perubahan kadar uap air di atmosfer ini berdasarkan tempat dan waktu adalah penting, karena: 1. Jumlah uap air dalam suatu massa udara merupakan indikasi dari kapasitas potensial atmosfer untuk presipitasi (hujan). 2. Uap air yang mempunyai sifat menghisap radiasi bumi adalah pengatur kecepatan penghilangan panas dari bumi dan karenanya sangat berpengaruh terhadap suhu. 3. Lebih besar jumlah uap air, lebih besar jumlah energi laten, yang dimaksud energi laten adalah energi untuk merubah bentuk benda, umpamanya dari uap menjadi cair, dari cair menjadi padat dan seterusnya (Frumkin, et al., 2008). 2.3. Sling Psikometer Sling psikometer merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur suhu, dilengkapi dengan termometer bola kering dan termometer bolah basah yang dipasang pada frame sehingga ketika diayunkan melalui udara kedua termometer dapat membaca bersama- sama. Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu: Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan
  • 6. sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat. Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen. Alat ini menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson. Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun. Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara. Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim (Karim, 1985).
  • 7. BAB 3 METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, pada hari Senin, 22 Oktober 2018, yang dilakukan pada pukul 10.00, 12.40, dan 17.00 WIB. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu sling psikrometer, aquades, dan kain kassa. 3.3. Cara Kerja 1. Buat alat sling psikrometer yang terdiri dari kayu, triplek, lem, klahar, dan 2 termometer. 2. Setelah alat sudah jadi, bungkus salah satu termometer dengan kassa. 3. Basahi kain kassa pada termometer secukupnya, pastikan termometer bola kering tidak terkena air. 4. Untuk mengukur kelembaban udara (setelah kassa dibasahkan) putar sling psikrometer diatas kepala dengan kecepatan 2 putaran per detik selama satu menit (120 putaran), pastikan saat memutar tidak menabrak benda lain. 5. Setelah itu segera catat hasil pengukuran, dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi perubahan suhu. 6. Lakukan pengukuran sebanyak 2 kali pengulangan di tempat dan waktu yang berbeda. 7. Pengukuran dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore hari.
  • 8. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Lokasi Pagi Tbk (℃) Tbb (℃) RH (%) Tembun (℃) W (kgH2O/ kguk) Vspesifik (m3 /kguk) H, (kJ/k guk) Dibawah Pohon 33 28 69 26.3 0.022 0.897 90 32.5 28 70 26.3 0.022 0.896 90 Lapangan belakang kantin FP 36.5 29 58 26.8 0.0225 0.92 95 37 30 60 28 0.0241 0.93 100 Ruangan Ergono mika 29 27.5 89 27 0.228 0.88 87 29 27.5 89 27 0.228 0.88 87 Lokasi Siang Tbk (℃) Tbb (℃) RH (%) Tembun (℃) W (kgH2O/ kguk) Vspesif ik (m3 /kgu k) H, (kJ/kgu k) Dibawah Pohon 31 27 72 25.8 0.021 0.888 85 32 27 68 25.2 0.206 0.88 85 Lapangan belakang 32 25 58 22.5 0.0171 0.87 76.5 33 26 59 23.5 0.0184 0.88 80.5
  • 9. kantin FP Ruangan Ergono mika 26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5 26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5 Lokasi Sore Tbk (℃) Tbb (℃) RH (%) Tembun (℃) W (kgH2O/ kguk) Vspesifi k (m3 /kgu k) H, (kJ/kgu k) Dibawah Pohon 33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5 33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5 Lapangan belakang kantin FP 35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95 35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95 Ruangan Ergono mika 27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5 27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5 4.2. Pembahasan Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran pada pagi hari, hal ini disebabkan karena pada pagi hari kelembaban temperatur kelembaban meningkat, sedangkan pada sore hari menurun. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembababn terendah dari data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran pada siang hari, hal ini disebabkan karena pada siang hari radiasi sinar matahari
  • 10. meningkat sehingga kelembabanya menurun dimana kelembaban berbanding terbalik dengan suhu, bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kelembaban relatif dipengaruhi oleh temparatur udara. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari, dan faktor penambahan uap air hasil evaporasi pada permukaan pada siang hari. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (1994) yang menyatakan bahwa kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Daerah bervegetasi merupakan pengaruh dari angin yang menyebabkan rendahnya kelembaban dimana daerah yang lebih tinggi cenderung engaruh angin lebih besar sehingga kelembaban turun. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (1994) yang menyatkan bahwa kelembaban udara pada ketinggian 2 meter dari permukaan tidak menunjukan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin menjadi lebih besar.
  • 11. BAB 5 KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan 1. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran pada pagi hari. 2. Pada pagi hari kelembaban temperatur kelembaban meningkat, sedangkan pada sore hari menurun. 3. Variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari. 4. Kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. 5. Bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun. 5.2. Saran Sebaiknya praktikum ini dilakukan dengan sebenar - benarnya agar data yang diperoleh valid dan tidak error.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Frumkin, H., Hess, J., Luber, G., Malilay, J. and McGeehin, M., 2008. Climate Change: The Public Health Response. American Journal of Public Health, 98: 227-36. Guslim, O.K Nazaruddin H, Roeswandi, A. Hamdan, dan Rosmayati. 1987. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan. Handoko. 1986. Pengamatan Unsur – Unsur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian. Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA-IPB : Bogor. Karim, K. 1985. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Diterbitkan dengan Biaya Proyek Peningkatan dan Pengembangan Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Lakitan, B., 1994. Dasar Klimatologi. PT Ragagrafindo Persada. Jakarta. Syehan, Ersin., 1990. Dasar-dasar Hidrologi. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta.