Merupakan file laporan hasil praktikum Kelompok 9 dalam Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) 2018 Universitas Sriwijaya. Pengukuran suhu udara dengan menggunakan alat ukur kelembaban Psycometric Sling.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PENGUKURAN SUHU UDARA MENGGUNAKAN SLING
PSIKROMETER
Disusun Oleh :
Kelompok 9 Kampus Indralaya
1. Cynthia Manda Sari (05021281621047)
2. M. Dika Triyadi (05021281621029)
3. Nurul Izzah Aulia (05021281621045)
4. Pini Alipionita (05021181621020)
5. Sestri Rika Anggraini (05021181621017)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Psychrometer Wirling atau psycrometer sling adalah salah satu alat untuk
mengukur kelembaban udara. Berbeda dengan psycrometer yang di letakan di
sangkar meteorologi, psycrometer sling ini dapat dibawa kemana- mana misalnya
dalam pengukuran kelembaban udara di daerah-daerah pegunungan atau darah
yang digunakan sebagai tempat-tempat penelitian.
Pada psychrometer wirling terdapat dua buah termometer yang akan
digunakan untuk menentukan seberapa kelembaban udara pada suatu tempat.
Kedua termometer tersebut adalah termometer bola- kering dan termometer bola-
basah. Termometer bola-kering adalah termometr biasa yang dipergunakan untuk
menunjukan temperatur sebenarnya atau temperatur sebelum terjadi penurunan
temperatur. Sedangkan termometer bola-basah sebenarnya adalah termometer
biasa seperti halnya termometer bola-kering, hanya bagian bola air raksanya
dibungkus dengan kain kasa tipis yang disebut kain muslin. Dimana ujung
sumbunya dibasahi dengan air. Kedua termometer yaitu termometer bola-kering
dan termometr bola-basahnya dipasang sebelah-menyebelah pada sebuah papan
logam yang dihubungkan pada sebuah gagang pegangan. Dengan memegang
gagang pegangan ini, Psychrometer sling ini dapat diputar untuk mendapatkan
arus udara.
Psikrometer tipe sling merupakan gabungan dari termometer bola kering dan
bola basah dan pengaliran udaranya dengan diputar. Pada Psikrometer tipe sling,
Termometer bola kering akan menunjukkan suhu udara, sedangkan pada
termometer bola basah harus menguapkan air dulu. Oleh karena untuk
menguapkan air tersebut dibutuhkan panas yang diserap dari bola basah sehingga
suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah menjadi lebih rendah dari
termometer bola kering. Makin kering udara makin banyak panas yang diambil
sehingga makin rendah pula suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah.
Sling psikrometer merupakan alat ukur parameter suhu bola basah dan suhu bola
kering, yang digunakan pada kecepatan udara 2,5 m/s.
3. 1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara
pengukuran sifat udara dan membandingkan hasil pengukuran, Untuk mengetahui
suhu bola basah, suhu bola kering, RH, suhu embun, rasio kelembaban, volume
spesifik dan entalphy pada suatu tempat dan waktu yang berbeda.
4. BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu
benda. Panas adalah energi total dari pergerakan molekul suatu benda. Jadi panas
adalah ukuran energi total, sedangkan suhu adalah energi ratarata dari setiap
gerakan molekul. Lebih besar pergerakan, maka lebih panas benda tersebut. Suhu
rata-rata harian terendah merupakan suhu yang terjadi pada malam hari, dan
tertinggi slang hari dua jam matahari bersinar tegak lurus. Suhu maksimum terjadi
di bumi antara jam 12.00 s/d 14.00, karena udara adalah pembuat panas yang
buruk, sehingga sinar marahari yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi
membutuhkan waktu untuk sampai ke suatu tempat di athmosfer (Handoko, 1986).
Panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi membutuhkan waktu untuk
sampai terdapat di lintang rendah dan pada tempat-tempat di tengah benua.
Menurut hukum termodinamika panas adalah energi total dari gerakan-gerakan
molekul suatu benda. Makin intensif gerakannya, makin panas benda itu (Syehan,
1990).
2.2. Alat Pengukur Suhu
Temperatur merupakan suatu ukuran untuk tingkat panas suatu benda.
Temperatur udara naik, apabila kepadanya diberikan sejumlah panas. Panas yang
dikandung dalam suatu benda tergantung dari: akrivitas molekul rata-rata (suhu),
Massa, susunan panas merambat dari suatu tempat ke tempat lain melalui
prosesproses londuksi, konveksi dan Radiasi. Alat pengukur suhu digunakan
termometer air raksa atau alkohol. Untuk mengukur suhu tertinggi digunakan
termometer maksimum dan untuk mengukur suhu terendah digunakan termometer
minimum, untuk suhu udara digunakan termometer bola kering. Ada beberapa hal
yang perlu dihindari dalam pengukuran suhu udara, antara lain:
a. Pengaruh radiasi secara langsung dari surya atau pantulannya oleh benda-
benda yang ada disekelilingnya.
b. Gangguan dari tetesan air hujan
5. c. Tiupan angin yang terlalu kencang
d. Pengaruh radiasi bumi akibat pemanasan bumi akibat pemanasan dan
pendinginan permukaan tanah setempat.
Kelembaban udara adalah ukuran banyaknya uap air di udara. Walaupun uap
air hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer dan berperan
penting dalam kehidupan. Perubahan-perubahan kadar uap air di atmosfer ini
berdasarkan tempat dan waktu adalah penting, karena:
1. Jumlah uap air dalam suatu massa udara merupakan indikasi dari kapasitas
potensial atmosfer untuk presipitasi (hujan).
2. Uap air yang mempunyai sifat menghisap radiasi bumi adalah pengatur
kecepatan penghilangan panas dari bumi dan karenanya sangat berpengaruh
terhadap suhu.
3. Lebih besar jumlah uap air, lebih besar jumlah energi laten, yang dimaksud
energi laten adalah energi untuk merubah bentuk benda, umpamanya dari uap
menjadi cair, dari cair menjadi padat dan seterusnya (Frumkin, et al., 2008).
2.3. Sling Psikometer
Sling psikometer merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk
mengukur suhu, dilengkapi dengan termometer bola kering dan termometer bolah
basah yang dipasang pada frame sehingga ketika diayunkan melalui udara kedua
termometer dapat membaca bersama- sama.
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu:
Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa
dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang
diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan
pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung
logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya
untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.
Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan
6. sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke
Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen. Alat ini
menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur.
Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson. Cara
kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan
mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena.
Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan
munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya
tangkai pena turun.
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm.
Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi
kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara. Barometer termasuk
peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk
dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya
terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim
(Karim, 1985).
7. BAB 3
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, pada
hari Senin, 22 Oktober 2018, yang dilakukan pada pukul 10.00, 12.40, dan 17.00
WIB.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu sling psikrometer, aquades, dan
kain kassa.
3.3. Cara Kerja
1. Buat alat sling psikrometer yang terdiri dari kayu, triplek, lem, klahar, dan 2
termometer.
2. Setelah alat sudah jadi, bungkus salah satu termometer dengan kassa.
3. Basahi kain kassa pada termometer secukupnya, pastikan termometer bola
kering tidak terkena air.
4. Untuk mengukur kelembaban udara (setelah kassa dibasahkan) putar sling
psikrometer diatas kepala dengan kecepatan 2 putaran per detik selama satu
menit (120 putaran), pastikan saat memutar tidak menabrak benda lain.
5. Setelah itu segera catat hasil pengukuran, dilakukan dengan cepat agar tidak
terjadi perubahan suhu.
6. Lakukan pengukuran sebanyak 2 kali pengulangan di tempat dan waktu yang
berbeda.
7. Pengukuran dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore hari.
8. BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Lokasi Pagi
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH (%) Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesifik
(m3
/kguk)
H,
(kJ/k
guk)
Dibawah
Pohon
33 28 69 26.3 0.022 0.897 90
32.5 28 70 26.3 0.022 0.896 90
Lapangan
belakang
kantin FP
36.5 29 58 26.8 0.0225 0.92 95
37 30 60 28 0.0241 0.93 100
Ruangan
Ergono
mika
29 27.5 89 27 0.228 0.88 87
29 27.5 89 27 0.228 0.88 87
Lokasi Siang
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH
(%)
Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesif
ik
(m3
/kgu
k)
H,
(kJ/kgu
k)
Dibawah
Pohon
31 27 72 25.8 0.021 0.888 85
32 27 68 25.2 0.206 0.88 85
Lapangan
belakang
32 25 58 22.5 0.0171 0.87 76.5
33 26 59 23.5 0.0184 0.88 80.5
9. kantin FP
Ruangan
Ergono
mika
26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5
26 22 70 20.2 0.015 0.86 64.5
Lokasi Sore
Tbk
(℃)
Tbb
(℃)
RH
(%)
Tembun
(℃)
W
(kgH2O/
kguk)
Vspesifi
k
(m3
/kgu
k)
H,
(kJ/kgu
k)
Dibawah
Pohon
33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5
33 27 61 25.1 0.0201 0.89 85.5
Lapangan
belakang
kantin FP
35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95
35 29 65 27.3 0.0231 0.91 95
Ruangan
Ergono
mika
27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5
27 22 65 20 0.0145 0.87 64.5
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran
pada pagi hari, hal ini disebabkan karena pada pagi hari kelembaban temperatur
kelembaban meningkat, sedangkan pada sore hari menurun. Hal ini sesuai dengan
literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban
relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan
minimum pada sore hari.
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembababn terendah dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil pengukuran
pada siang hari, hal ini disebabkan karena pada siang hari radiasi sinar matahari
10. meningkat sehingga kelembabanya menurun dimana kelembaban berbanding
terbalik dengan suhu, bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun. Hal
ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk., (1987) yang menyatakan bahwa variasi
harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum
menjelang pagi dan minimum pada sore hari.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kelembaban relatif
dipengaruhi oleh temparatur udara. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim, dkk.,
(1987) yang menyatakan bahwa variasi harian kelembaban relatif umumnya
berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada
sore hari, dan faktor penambahan uap air hasil evaporasi pada permukaan pada
siang hari. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (1994) yang menyatakan bahwa
kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari
disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan.
Daerah bervegetasi merupakan pengaruh dari angin yang menyebabkan
rendahnya kelembaban dimana daerah yang lebih tinggi cenderung engaruh angin
lebih besar sehingga kelembaban turun. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan
(1994) yang menyatkan bahwa kelembaban udara pada ketinggian 2 meter dari
permukaan tidak menunjukan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari.
Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin menjadi lebih besar.
11. BAB 5
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa data kelembaban tertinggi dari
data hasil pengukuran menggunakan sling psikometer adalah hasil
pengukuran pada pagi hari.
2. Pada pagi hari kelembaban temperatur kelembaban meningkat, sedangkan
pada sore hari menurun.
3. Variasi harian kelembaban relatif umumnya berlawanan dengan temperatur,
maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari.
4. Kelembaban udara lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang
hari disebabkan karena penamabahan uap air hasil evapotranspirasi dari
permukaan.
5. Bila suhu meningkat maka kelembaban akan menurun.
5.2. Saran
Sebaiknya praktikum ini dilakukan dengan sebenar - benarnya agar data yang
diperoleh valid dan tidak error.
12. DAFTAR PUSTAKA
Frumkin, H., Hess, J., Luber, G., Malilay, J. and McGeehin, M., 2008. Climate
Change: The Public Health Response. American Journal of Public Health,
98: 227-36.
Guslim, O.K Nazaruddin H, Roeswandi, A. Hamdan, dan Rosmayati.
1987. Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan.
Handoko. 1986. Pengamatan Unsur – Unsur Cuaca di Stasiun
Klimatologi Pertanian. Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA-IPB :
Bogor.
Karim, K. 1985. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Diterbitkan dengan
Biaya Proyek Peningkatan dan Pengembangan Perguruan Tinggi
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Lakitan, B., 1994. Dasar Klimatologi. PT Ragagrafindo Persada. Jakarta.
Syehan, Ersin., 1990. Dasar-dasar Hidrologi. Gajah Mada Universitas Press.
Yogyakarta.