1. LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
“ PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN
KLIMATOLOGI ”
OLEH :
NAMA : TIYANA ELISABETH SIMANUNGKALIT
NPM : E1D012110
COASS : 1. AGUSTINA MARYANI
2. NURLINA BANJAR NAHOR
SHIFT : RABU, 14.00 WIB – Selesai
KELOMPOK : 1
LABORATORIUM ILMU TANAH
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klimatologi ialah ilmu yang membahas dan atau menerangkan tentang iklim, bagaimana
iklim itu dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat. Perbedaan pengertian antara cuaca
dan iklim dapat dikemukakan sebagai berikut :
Cuaca adalah keadaan / fenomena fisik dari atmosfer ( yang berhubungan dengan
suhu, tekanan udara, angin, awan, kelembaban dan lain-lainnya ) disuatu tempat dan
pada waktu tertentun contoh : Pengamatan cuaca yang dilakukan tiap jam.
Iklim, adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal
30 tahun, yang sifatnya tetap.
Ilmu iklim dan cuaca merupakan ilmu pengetahuan yang berperan untuk mengerti lebih
jauh tentang alam fisika atmosfir dan proses-prosesnya di permukaan bumi. Ia berhubungan
erat dengan ilmu-ilmu lain yang berkenaan dengan fisik dan biologi seperti geologi, pertanian
ilmu lingkungan, ilmu kelautan, ilmu penerbangan, dan lain sebagainya.
Klimatologi berkembang selain dari hasil rekaan fisik-matematis teoritis juga banyak
didukung oleh hasil-hasil pengamatan experimental. Untuk bisa dimanfaatkan bagi
kepentingan umun klimatologi sangat memerlukan pendataan yang baik dan benar dengan
pengamatan yang sering meliput daerah yang luas dan jangka waktu lama dan kontinyu. Hasil
analisis data iklim banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti telah disinggung
diatas, sangat bermanfaat langsung dalam perencanaan wilayah, dibidang pertanian, dan lain-
lain bidang, dan hampir semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari
termasuk seperti kebijaksanaan pemasaran komoditi.
Ada beragam tenggang waktu pengamatan unsur, macam alat, dan keperluan pendataan.
Ada unsur yang diamati hanya sekakali sehari seperti untuk curah hujan harian, penguapan,
tetapi ada pula yang 5 kali sehari, bahkan ada yang tiap satu jam sekali pengamatan dan
datanya harus dikirim segera ke pusat pengumpul dan pengolah data (seperti pusat
Meterologi di jakarta). Pendataan dari stasiun-stasiun dengan pengamatan demikian dikirim
secara serempak. Pengamatan demikian disebut juga pengamatan sinoptik.
3. Dengan kerapatan pengamatan yang rapat untuk mendapatkan gambaran ikilim yang
lebih jelas, alat meteorologi atau klimatologi pada umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa
(bukan pencatat) dan jenis pencatat, jenis pencatat biasanya di lengkapi dengan jam/waktudan
pias chart yang diganti tiap hari untuk pias harian atau diganti tiap minggu untuk pias
mingguan dan lengkapi dengan pena.
Pengukuran unsur ikim atau cuaca sangatlah penting apalagi dalam bidang pertainian.
Dengan adanya pengukuran ikilim atau cauaca ini maka dapatmemperkirakan jenis tumbuhan
yang akan ditanam, pencegahan dari hama penyakit tanaman, dan dapat menimalisir kerugian
dalam bidang pertanian.
1.2 Tujuan praktikum
Mengenal stasiun cuaca/iklim dan sistem peralatannya.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meteorologi atau ilmu cuaca adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-
peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas. Klimatologi adalah ilmu
pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-sifat dan gejala-
gejala cuaca tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di
atmosfer permukaan bumi (Rafii, 1995).
Iklim merupakan satu sumber daya alam yang cukup penting untuk membentuk lahan
maupun dalam berbagai aktivitas makhluk hidup. Iklim terdiri atas beberapa anasir
penyusunnya antara lain : suhu dan kelembaban udara, radiasi matahari, curah hujan,
kecepatan angin, evaporasi, dan lain-lain. Salah satu anasir iklim yang cukup penting di
kawasan tropika adalah curah hujan, terutama dalam sebarannya per tahun, sering curah
hujan melimpah bahkan menimbulkan banjir, (melebihi daya tampung) tetapi sering pula
terdengar bahaya kekeringan disana-sini pada lain kesempatan (Aminah dan Attaqi, 1983).
Pengamatan cuaca atau pengukuran unsur cuaca dilakukan pada lokasi yang
dinamakan stasiun cuaca atau yang lebih dikenal dengan stasiun meteorologi. Maksud dari
stasiun meteorologi ini ialah menghasilkan serempak data meteorologis dan data biologis dan
atau data-data yang lain yang dapat menyumbangkan hubungan antara cuaca dan
pertumbuhan atau hidup tanaman dan hewan. Lokasi stasiun ini harus dapat mewakili
keadaan pertanian dan keadaan alami daerah tempat stasiun itu berada. Informasi meteorogis
yang secara rutin diamati antara lain ialah keadaan lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu
dan kelengasan tanah pada berbagai kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya, durasi
penyinaran dan reaksi matahari (Prawirowardoyo, 1996).
Dalam bidang pertanian, menurut Wisnubroto (1999) ilmu prakiraan penentuan
kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman. Iklim
mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi
udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian, air, udara, dan temperatur
menjadi faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air oleh tanah itu terbatas. Sebagian
air meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi, dan drainase.
Agroklimatologi berasal dari kata Agro: tanaman dan Klimatologi: ilmu iklim.
Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur
iklim dengan proses kehidupan tanaman.Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah
5. bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Kita akan
mempelajari bagaimana agar fotosintesis bisa tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal,
sehingga hasil bisa tinggi. Arah dari ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi
dari Respirasi yang dipengaruhi unsur udara dan air (Wisnubroto, et al, 1983).
Ruang lingkup agroklimatologi adalah Atmosfer : kumpulan berbagai gas yang
menyelubungi hidrosfer, Hidrosfer : ruang berisi air terutama lautan, Litosfer : ruang yang
berisi zat padat berupa batuan bola bumi mengalami rotasi dan revolusi:, Rotasi adalah
perputaran bumi pada sumbunya yang menyebabkan terjadinya siang dan malam, sedangkan
revolusi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari yang menyebabkan terjadinya
perbedaan iklim ((Wisnubroto, et al, 1983).
6. BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Bahan dan Alat
Stasiun iklim
Seluruh peralatan pengukur unsur iklim/ cuaca yang ada di laboratorium dan di
stasiun
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksana
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14.00 WIB sampai
selesai di Laboratorium Agroklimatologi dan di BMKG Bengkulu pada tanggal 14 Maret
2015.
3.3 Metode Praktikum
3.3.1. Pengenalan Stasiun.
1. Mendatangi stasiun Klimatologi, kemudian melihat ukuran stasiun, penutupan tanah
pada stasiun dan tata letak alat-alat di dalam stasiun.
2. Memperhatikan lingkungan stasiun, bagaimana keadaan bangunan, pohon dan
penghalang lainnya. Berapa kira-kira jaraknya?
3.3.2. Pengenalan Alat.
1. mengamati setiap alat yang diperagakan, baik yang ada di dalam stasiun maupun
yang terdapat di dalam laboratrium.
2. Mencatat setiap alat, apa sensornya dan bagaimana cara kerjanya.
7. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Champbell Stokes
Untuk mengukur lamanya penyinaran
matahari.
Terdiri dari: Kertas pias, Bola kristal, Besi
penyangga, Tiang peletakan. Satuan:
Jam/Persentase (%). Pias ada 3 Pias
lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)Lurus
(11 Sep – 10 Okt)(1 Maret – 10 April)
Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst).
Aktinograph
Alat pengukur/pencatat secara automatis
Intensitas Radiasi Matahari. Satuan K
Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas
pias diganti setiap hari. Setiap kotak kecil
= 12 kalori, perhitungan total 1 hari
dihitung jumlah mkotak kecil. Alat ini
menggunakan sensor Bimetal.
8. Solar Radiation
Alat yang digunakan untuk mengukur
radiasi matahari
Gun Bellani
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari
Satuan : Calori/Cm2 (Langley). Intensitas
Cahaya Matahari = Selisih pembacaan
skala dikalikan konstanta dibagi 21Cara
kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi
hari, alat dibalik dan dikembalikan
sehingga permukaan air dalam tabung
mendekati nol. Air dlm alat volumenya
konstan dan bila kena cahaya matahari
akan menguap dan berkondensasi shg air
turun kebawah.
Sangkar meteorologi
Berfungsi sebagai tempat peletakan alat
meterologi. Berventilasi, doble jalusi
berguna untuk mengalirkan udara masuk-
keluar. Di cat putih agar memantulkan
cahaya (merupakan Konversi dari WMO)
9. Psychometer
Terdiri dari 4 buah thermometer
1. Thermometer Bola Kering (BK)
2. Thermometer Bola Basah (BB)
3. Thermometer Maximum
4. Thermometer Minimum
5. Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara Satuan : Suhu Derajat
Celci. Kelembaban dalam Persen ( %).
Thermometer BK menunjukan suhu udara
Thermometer BB digunakan mencara
kelembaban udara dengan bantuan Table.
Thermometer BB, bola air raksa harus
selalu basah dengan menggunakan Kain
muslin yang selalu basah oleh air murni
Thermohymogrgaph
Pencatat Suhu udara dan Kelembaban
Udara (Nisbi). Satuan : Derajat Calcius &
Prosentase (%). Keterangan : Pias arian,
atau Mingguan. Sensor Suhu terbuat dari
logam, bila udara panas logam memuai dan
menggerakan pena keatas, bila udara
dingin mengkerut gerakan pena turun
Sensor Kelembaban udara terbuat dari
rambut manusia, bila udara basah Rambut
memanjang dan bila udara kering rambut
memendek.
10. Hight Volume Air Sampler
Pengukur partikel kecil padat aerosol
diudara (debu, carbon dll).Satuan:
Mikrogram / m³. Keterangan : DI dalam
alat terdapat motorpenghisap & flow rate
Pengukur kecepatan aliran udara masuk.
Udara dihisap oleh motor penghisap
melalui celah samping penutup.
Banyaknya vol. udara dicatat oleh
flow rate. Di dalam alat ini dipasang filter
untuk menampung udara yang masuk.
Pengoperasian 24 jam dalam 6 hari.
Ambang batas polusi ud. = 260 µgr/m³
Beta Atenuation
Alat yang digunakan untuk mengambil
sampel partikel udara untuk mengukur
debu.
Termometer Tanah Berumput
Pengukur Suhu tanah Berumput. Satuan :
Derajat Celcius. Keterangan kedalaman 0
cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
Benda kuning pada thermometer 50 cm
dan 100 cm adalah parapin yang
Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca
maka suhu tidak berubah.
Data suhu tanah ini digunakan dalam
kegiatan pemupukan tanah.
11. Termometer Tanah Gundul
Pengukur Suhu tanah Berumput. Satuan :
Derajat Celcius. Keterangan kedalaman 0
cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
Benda kuning pada thermometer 50 cm
dan 100 cm adalah parapin yang
Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca
maka suhu tidak berubah.
Data suhu tanah ini digunakan dalam
kegiatan pemupukan tanah.
Barometer Aneroid
Alat untuk mengukur takanan udara.
Satuan Milibar (mb). Tabung berisi air
raksa. Dilengkapi thermometer untuk
mengetahui sauhu udara dalam ruangan.
Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari
& angin langsung dipasang tegak lurus
pada dinding yang kuat. Tingggi bejana
satu meter dari lantai. Baca termometer
yang menempel pada barometer kemudian
stel nonius sehingga menyinggung
permukaan air raksa, baca skala barometer.
12. Anemometer
Fungsi alat: Pencatat Arah dan Kecepatan
Angin Sesaat.Satuan: Arah Angin ( 8
mata angin ). Kecepatan Angin : Knots. (
1 Knots = 1.8 Km/Jam ). Keterangan:
Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari
mana angin berhembus.
PanciPenguapan/OpenPanEvaporimeter
Funsi alat : Pengukur Penguapan air
langsung. Satuan: Milimeter (mm).
Ukuran alat: Tinggi Alat 25,4 Cm,
diameter alat 120.7 Cm. Keterangan : Alat
ini dilengkapi dengan
1.Thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apumg). 2. Cup Counter
anemometer tinggi 0,5 meter.
3. Alat pengukur tinggi permukaan air
(Hook Gauge).
Lysimeter
Digunakan untuk mengukur laju
evapotranspirasi
13. Helman
Fungsi alat: Pencatat Instensitas.
Curahhujan / tingkat kelebatannya. Satuan:
Milimeter ( mm ). Keterangan: Setiap hari
pias diganti (pias Harian atau Pias
Mingguan). Hujan dengan Instensitas lebat
bentuk grafik terjal hujan dengan intensitas
Ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi
dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
Rain Water Sampler
Alat yang digunakan untuk mengambil
sampel air hujan secara otomatis.
Ombrometer
Fungsi alat: Pengukur Curah Hujan.
Satuan : Milimeter ( mm ). Keterangan:
Curah hujan di ukur dengan gelas penakar
setiap pagi Jam. 07.00 WS. Atau 1
milimeter hujan yang ditakar sama
volumenya dengan 10 cc.
14. 4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum acara satu yang berjudul pengenalan stasiun dan peralatan
stasiun di Stasiun Klimatologi kelas 1 Pulau Baai maka dapat diketahui bahwa Ilmu Cuaca
juga sangat penting untuk bidang pertanian karena semua yang dilakukan di BMKG
menyangkut dengan keadaan cuaca, dimana pada proses pelaksanaan pertanian, iklim/cuaca
sangat mempengaruhi hasil dan produk pertanian, jika cuaca/iklim baik maka kemungkina
besar produksi pertanian juga akan baik.
Dalam stasiun klimatologi agar hasil pengamatan dapat dijadikan acuan untuk berbagai
keperluan setidaknya Stasiun Klimatologi memiliki data Iklim selama 10 tahun terakhir, hal
ini diperhitungkan agar kemungkinan pengamatan menjadi lebih pasti. Dalam melakukan
pengamatan iklim/cuaca ada begitu banyak alat yang diperlukan dan digunakan, dari
kelengkapan alat alat yang ada disuatu Stasiun Klimatologi maka Stasiun Klimatologi
debeda-bedakan menjadi kelas-kelas tertentu. Stasiun klimatologi sendiri adalah suatu taman
atau tempat yang digunakan utuk menempatkan peralatan klimatologi.
Didirikannya stasiun Klimatologi bertujuan agar ketepatan data yang diperoleh dapat
terjamin. Untuk membangun Stasiun Klimatologi perlu diperhatikan yaitu menghindari dari
tempatyang ekstrim. Beberapa unsur yang harus dipenuhi yaitu keadaan iklim, bentuk lahan,
ketinggian tempat, tidak ada penghalang, tidak ada gangguan, dan harus diketahui koordinat
tempat.
Pengertian umum agroklimatologi adalah Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari
iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi
yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi
mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi. Jadi, ilmu agroklimatologi ini
mengajarkan kepada praktikan untuk mengetahui seluk beluk atau prilaku cuaca supaya dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pertanian. Berikut
saya ulas secara singkat tentang pengukuran intensitas cahaya matahari, suhu udara, suhu
tanah, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin.
Intensitas radiasi matahari diartikan sebagai banyaknya atau jumlah energi dari
cahaya matahari yang diterima bumi, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu. Di
bidang pertanian intensitas radiasi matahari biasanya diukur akumulasi harian intensitas
radiasi matahari gelombang pendek yang jatuh pada suatu permukaan yang datar.
Phyranograph dikenal sebagai alat untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Untuk
15. penempatan phyranograph diletakkan ditempat terbuka sehingga selama matahari berada
diatas horizon bumi, sinarnya harus leluasa mencapai sensor. Kedudukan alat terutama sensor
harus benar-benar datar.
Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan
suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat pentingnya
faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia ada beberapa jenis thermometer yaitu
thermometer bola basah bola kering, thermometer maximum minimum, thermometer tanah
dan thermograph. Thermometer bola basah bola kering merupakan thermometer air raksa
dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering).
Adapun thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor)
dibungkus dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu
suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Thermometer minimum
biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini
dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok
untuk pengukuran suhu minimum. Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil
(pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu
udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Pada
thermometer tanah Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya
aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100
cm. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai
dengan kedalaman yang diperlukan.
Alat ukur yang ada di Stasiun Klimatologi ada yang bersifat manual dan ada pula yang
otomatis dalam penggunaannya. Pengukuran lama penyinaran contoh alat yang digunakan
Campbell Stokes, aktinograph digunakan untuk mengukur intensitas penyinaran matahari,
sementara solar radiation berfungsi untuk mengukur radiasi matahari. Ada juga pengukur
radiasi matahari yang disebut Gun Bellani yang dimasukkan kedalam tanah dengan
penyangga sebuah pipa. Ketiga alat ini hampir sama pungsinya, dan cara kerjanya pun
hampir sama, akan tetapi penggunaannya ada yang otomatis, dan ada yang manual, ketiga
alat ini berfungsi sebangai pengukur pencahayaan matahari.
Sangkar meteorologi merupakan alat yang terbuat dari kayu yang dicat putih agar
sangkar ini memantulkan cahaya bukan menyerap cahaya. Di dalam sangkar meteorologi
terdapat 4 jenis termometer yang disebut psychometer, karena didalam sangkat meteorologi
terdapat termometer sehingga sangkar tersebut dicat dengan warna putih sehingga data yang
diperoleh lebih terjamin kejernihannya. Alat pengukur suhu yang lain ada Thermohymograph
16. yang berfungsi untuk mengukur suhu udara, sementara alat pengukur suhu tanah ada
termometer tanah, termometer ini diletakkan didalam tanah yang berumput dan ada juga yang
ditanam ditanah yang gundul/tanpa rumput.
Untuk alat-alat yang berkaitan dengan hujan ada alat yang disebut Hellman yang
berfungsi untuk mengukur curah hujan, selanjutnya ada Rain Water Sampler yang fungsinya
untuk mengambil sampel air, Ombrometer juga digunakan untuk mengukur curah hujan,
Hellman dan Ombrometerini hampir mirip, hanya saja tabung penampung air hujan kapasitas
dan luas diameter tabungnya berbeda. Ada juga alat yang digunakan untuk mengukur curah
hujan dan berbeda dengan Hellman dan Ombrometer yaitu Typing Bucked.
Sementara itu untuk pengukuran evaporasi ada alat yang disebut Evaporimeter dan alat
yang digunakan untuk menghitung laju evapotraspirasi disebut Lysimeter. Selain itu ada alat
yang digunakan untuk mengambil sampel udara berdebu yang disebut Beta Atenuation.
Untuk mengetahui tekanah udara alatnya adalah barometer.
17. BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Persyaratan dalam memasang alat-alat meteorologi adalah bahwa harus ditempatkan
pada tempat yang terbuka dan tidak terhalang baik oleh alat lain yang ada dalam
taman maupun oleh pohon-pohon atau gedung-gedung.
Sensor yang digunakan pada alat bermacam-macam, ada alat yang menggunakan
sensor alkohol dan sensor air raksa seperti pada termometer, ada yang menggunakan
sensor matahari seperti pada Campbell Stokes.
Sifat umum alat meteorologi antara lain harus seteliti mungkin (akurat) harus peka
agar diperoleh ketelitian yang tinggi,harus kuat dan tahan lama agar dapat
memberikan, pelayanan dalam jangka panjang, harus mudah dipakai dan sederhana
serta biasanya harganya murah.
18. DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S.L. dan Attaqi, R. 1983. Curah Hujan, Suhu dan Kelembaban Udara, serta
Neraca Lengas di DAS Cisanggarung Bagian Hulu. Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta.
Prawirowardoyo, 1996. Peranan Informasi Cuaca dan Iklim Dalam Antisipasi Dampak
Kondisi Lingkungan Ekstrim. http://ardidafa78.wordpress.com/ 2009/05/20/peranan-
informasi-cuaca-dan-iklim-dalam-antisipasi-dampak-kondisi-lingkungan-ekstrim
Rafii, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Penerbit Angkasa. Bandung.
Wisnubroto, S. 1999. Meteorologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya, Yogyakarta.