2. DEFINISI LEPRA
Suatu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae dan mempengaruhi terutama
syaraf, kulit dan mukosa saluran pernafasan atas.
3. PENYEBARAN GEOGRAFIS
Prevalensi didunia diperkirakan 10 – 12 juta
Prevalensi rate > 5/1000 pada daerah rural
tropis dan subtropis
Area endemis :
Asia Selatan, Asia Tenggara yaitu : Philipina,
Indonesia, Kep. Pasifik, India, Bangledesh,
Myanmar. Tropikal Afrika, Amerika latin (bbrp).
4. DI INDONESIA
Ditemukan diseluruh Propinsi
Tidak merata prevalensi lebih tinggi di wilayah bagian
Timur
Laporan tahun 1985 :
- Irian Jaya (5,38 ‰)
- Maluku (4,28 ‰)
- Sul-sel (3,76 ‰)
- Terkecil : - Lampung (0,06 ‰)
- Yogyakarta (0,09 ‰)
5. AGEN INFEKSIUS
Mycobacterium Leprae
Ditemukan oleh Dr. Armaver Hansen (1873)
Dalam pengecatan menurut Ziehl – Neelsen
(ZN) : Kuman M. Leprae tampak sebagai
bentukan : Batang (Basil) berwarna merah
diatas latar belakang yang kebiruan.
Basil tahan asam
Kuman ini mudah ditemukan pada kusta
type lepromatosa dibandingkan tuberkuloid
6. Ada 2 indikator yang penting dalam
penentuan derajat infeksi dan viabilitas
organisma, serta kemajuan pengobatan
(menurut Ridley)
1. Indeks Morfologis
Adalah : - Indeks yang menunjukkan
persentase basil yang hidup (viable)
Basil yang dianggap hidup adalah basil yang
bentuknya masih utuh atau solid
7. 2. Indeks Bakteriologis
Hal ini menunjukkan beratnya infeksi dengan
menghitung kepadatan kuman pada rata-rata
lapang pandang mikroskop
Kriteria, (100x oil immersi)
1+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap 100 lp.
2+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap 10 lp
3+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap lp
4+ = paling sedikit ditemukan 10 basil dlm setiap lp
5+ = paling sedikit ditemukan 100 basil dlm setiap lp
6+ = paling sedikit ditemukan 1000 dlm setiap lp
8. RESERVOIR / SUMBER PENULARAN
Manusia (type lepromatos, type tuberkuloid dengan
reaksi )
Akhir-akhir ini ditemukan juga pada Armadillo liar di
USA bagian Tengah dan selatan dan kera
(Mengabay dan Chimpanzee) yang diimpor oleh
USA dari Afrika Barat.
9. CARA PENULARAN
Kontak yang erat dan lama (kontak serumah)
Saluran pernafasan bagian atas dari Px
lepramoteus
Organisme masuk melalui saluran pernafasan
atas dan kuat yang terbuka
Masa Inkubasi :
9 bulan –20 tahun
Rata-rata 4 tahun kusta type tuberkuloid
Rata-rata 4 tahun kusta type lepramateus
10. WAKTU PENULARAN
Penderita lepra yang tidak diobati tujuan type L.
Sifat infeksius akan hilang, bila px diobati secara
teratur dengan DDS atau clofazimine dalam 3 – 4
bulan atau dengan rifampicin dalam 3-7 hari.
11. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
• Mycobacterium leprae
• Basil tahan asam
• Positif gram
• Ukuran 3 – 8 Um x 0,5 Um
• Biakan medium artifisial (-)
BTA masuk ke dalam tubuh : rentan -/+
TIDAK SAKIT
SAKIT gejala klinis tipe ? CMI
CMI : tuberkuloid
CMI : lepromatosa
12.
13. KLASIFIKASI
Ridley & Jopling : TT, BT, BB, BL dan LL
Madrid : Tuberkuloid, Borderline,
Lepromatosa
WHO : Pausibasiler ~ sedikit basil : TT,
BT, I
Multibasiler ~ banyak basil :
BB, BL, LL
14. GAMBARAN KLINIS
Kelainan Kulit
Bentuk : makula, infiltrat, papul, nodus
Jumlah : satu, beberapa, banyak
Distribusi : simetris, asimetris
Permukaan : halus, berkilat, kering bersisik
Batas : jelas, tidak jelas
Anastesia : jelas, tidak jelas, tidak ada
18. GAMBARAN KLINIS
Saraf Perifer
• N. fasialis
• N. aurikularius magnus
• N. ulnaris
• N. medianus
• N. radialis
• N. poplitea lateralis
• N. tibialis posterior
Perlu dinilai
- Pembesaran
- Konsistensi
-Nyeri +/-
25. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Bakterioskopik
Membantu menegakkan diagnosis
Pengamatan pengobatan
M. leprae terlihat merah
solid : batang utuh hidup
fragmented : batang terputus mati
granular : butiran mati
26. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indeks Bakteri:
Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu sediaan
Nilai 0 – 6+
Indeks Morfologi:
Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah solid
dan non solid
28. DIAGNOSIS
Berdasarkan penemuan tanda Kardinal yaitu
1. Bercak kulit yang mati rasa (total/sebagian) berupa
makula atau plak hipopigmentasi/eritematosa
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan
fungsi saraf +/-
3. Ditemukan basil tahan asam
– cuping telinga
– lesi kulit aktif
– biopsi
29. DIAGNOSIS
D/ kusta paling sedikit 1 tanda Kardinal
Tanda Kardinal (-):
Tersangka kusta
Observasi dan periksa ulang setelah 3 – 6 bln kusta
+/-
30. DIAGNOSIS BANDING
Penyakit kusta ~ The Greatest Immitator
– Dermatofitosis
– Tinea versikolor
– Pitiriasis rosea
– Pitiriasis alba
– Psoriasis
– Neurofibromatosis
– dll
31. PENGOBATAN
Multi Drugs Treatment (MDT):
• DDS (Diamino Difenil Sulfon)
• Klofazimin (Lamprene)
• Rifampisin
Pemberian MDT:
• Mencegah dan mengobati resistensi
• Memperpendek masa pengobatan
• Mempercepat pemutusan mata rantai penularan
33. PENGOBATAN
MDT Multibasiler (MB)
– BB,BLdan LL
– atau semua tipe BTA (+)
• Rifampisin 600 mg/bulan
• DDS 100 mg/hari
• Klofazimin 300 mg/bln diteruskan 50 mg/hari
• Diberikan 2 – 3 tahun bakterioskopik (-)
• Pemeriksaan klinis setiap bulan
• Pemeriksaan bakterioskopik setiap 3 bulan
34. PENGOBATAN
MDT Pausibasiler (PB)
– I, TT, dan BT
• Rifampisin 600 mg/bulan
• DDS 100 mg/hari
• Diberikan 6 – 9 bulan
• Pemeriksaan klinis setiap bulan
• Pemeriksaan bakterioskopik setelah 6 bulan
36. PENGOBATAN
Release From Treatment (RFT) :
Penghentian pemberian obat
Kontrol klinis dan bakterioskopis
Release From Control (RFC) :
Bebas dari pengamatan
Lesi baru (-), BTA (-)
37. PENGOBATAN
WHO (1998)
RFT & RFC tidak dianjurkan lagi
Pasien dinyatakan sembuh jika :
Kasus MB 12 dosis dalam 12 – 18 bulan
Kasus PB 6 dosis dalam 6 – 9 bulan
38. PEMBERANTASAN :
Tujuan pemberantasan :
Memutuskan mata rantai penularan menurunkan
insidens penyakit kusta sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat lagi.
Mengobati penderita sampai sembuh dan bila
mungkin rehabilitasi secara lengkap.
Mencegah timbulnya deformitas.
39. 2. Kegiatan dalam program pemberantasan
penyakit kusta:
a. Pasif Penemuan penderita (case finding)
b. Aktif - kontak survey
school survey
mass survey
case survey
3. Pengobatan penderita - berobat secata
teratur MDT
4. Penyuluhan kesehatan menghilangkan lepro-
phobia !!!