Peran Sistem Informasi Manajemen dijelaskan dan dianalisis sebagai kemampuan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap manajemen tingkat atas dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan penekanan pada pengambilan keputusan otomatis. Keterbatasan dan tantangan SIM dibahas dan satu set enam rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan efektivitas SIM dalam proses pengambilan keputusan.
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Konseptualisasi Pemanfaatan Sumberdaya dan Optimalisasi Pengembangan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Madura Jawa Timur
1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/351603679
Konseptualisasi Pemanfaatan Sumberdaya dan Optimalisasi Pengembangan
Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Madura Jawa Timur
Experiment Findings · June 2022
DOI: 10.13140/RG.2.2.31745.33127
CITATIONS
0
READS
9
1 author:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Geospatial Information System (GIS) View project
Tides and Sea Level Rise View project
Luhur Moekti Prayogo
Universitas PGRI Ronggolawe
154 PUBLICATIONS 62 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Luhur Moekti Prayogo on 03 June 2022.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
2. 1
KONSEPTUALISASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA DAN
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PULAU-PULAU KECIL DI
WILAYAH MADURA JAWA TIMUR
Luhur Moekti Prayogo1
Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal Bangkalan
Email : luhurmoektiprayogo@gmail.com
Abstrak
Peran Sistem Informasi Manajemen dijelaskan dan dianalisis sebagai
kemampuan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan
dampaknya terhadap manajemen tingkat atas dalam organisasi bisnis dijelaskan
dengan penekanan pada pengambilan keputusan otomatis. Keterbatasan dan
tantangan SIM dibahas dan satu set enam rekomendasi yang diusulkan untuk
meningkatkan efektivitas SIM dalam proses pengambilan keputusan.
Kata Kunci : Informasi, Pulau Kecil, Sumberdaya, Manajemen.
PENDAHULUAN
Sistem Informasi dapat dikonseptualisasikan dalam tiga jenis system, yaitu:
Transaksional Pengolahan Sistem (TPS), Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan
Expert Sistem. SIM memiliki beberapa subset seperti Sistem Pendukung Keputusan
dan Informasi Eksekutif Sistem. Peran SIM dalam mendukung keputusan ini
sebaiknya dibicarakan dalam konteks subset tersebut sebagai Sistem Pendukung
Keputusan (DSS). DSS adalah sebuah sistem berbasis komputer (suatu program
aplikasi) yang mampu menganalisis suatu data organisasi dan kemudian menyajikan
dengan cara yang membantu pengguna untuk membuat keputusan bisnis yang lebih
efisien dan efektif.
Kadang-kadang ada tumpang tindih antara kategori besar Sistem Informasi (SI)
dan DSS bisa mampu menyajikan informasi secara grafis melalui sistem pakar atau
kecerdasan buatan (AI). Biasanya DSS digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat
dalam organisasi bisnis. Top Tingkat manajemen menggunakan DSS untuk
keputusan strategis, manajemen menengah menggunakan untuk keputusan taktis
sementara pengawas baris pertama digunakan untuk menyebarkan sehari-hari
keputusan operasional.
Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan dalam bisnis apapun
merupakan aspek penting, tidak hanya untuk organisasi tetapi juga bagi individu
yang sangat bergantung pada keputusan ini untuk kelangsungan hidup mereka di
arena kewirausahaan yang sangat kompetitif (Al-Zhrani, 2010, p.1249-1251).
3. 2
Menurut Kumar (2006), dalam rangka untuk menentukan SIM, harus dibagi
menjadi tiga aspek utama, yaitu: manajemen, informasi, dan sistem. Kumar hanya
mendefinisikan manajemen sebagai proses manajer merencanakan, mengatur,
memulai dan mengendalikan operasi dalam bisnis. Pada dasarnya, manajemen
hanya bisa eksis bila ada subjek / pekerja untuk dikelola (Al-Zhrani, 2010, p.1248-
1252; The Maniac, nd).
Berdasarkan definisi tersebut di atas, Sistem Informasi Manajemen mengacu
pada sistem yang menggunakan informasi dalam rangka untuk memastikan
pengelolaan usaha. Pada dasarnya, semua aspek SIM dijalankan bersamaan dalam
rangka untuk menjamin efisiensi keseluruhan system. Kegagalan dalam satu bagian
berarti kegagalan keseluruhan untuk bagian-bagian lain karena mereka semua
dirancang untuk berfungsi interdependently (Davenport & Short, 1990).
Konsekwensinya, manajemen yang baik dari sistem informasi yang baik akan
mendapatkan keputusan-keputusan yang baik dalam bisnis. Sekarang berdasarkan
pada konsep dasar bahwa tulisan ini akan saksama menganalisis peran Sistem
Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan.
Khususnya, penelitian ini akan diatur sebagai berikut: Penelitian ini akan
dimulai dengan memberikan kuesioner/ angket untuk survei secara tidak langsung.
Angket ini disebarkan dengan acak di dalam lingkungan kampus Universitas
Trunojoyo Madura. Jumlah angket yang disebarkan sebanyak 10 dan hasil penilaian
oleh responden dimasukkan pada program SIM Exspert Choice 2000. Penarikan
hasil dan intrepretasi data yaitu dengan membaca grafik batang hasil analisis.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada 19 Desember 2014 sampai 5 Januari 2015
bertempat di Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
Madura.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi metode yang dilakukan
langsung di lokasi dengan cara penyebaran kuisioner yang disebar di Fakultas
Pertanian, meliputi program studi Ilmu Kelautan, Agroteknologi, Teknologi Industri
Pertanian, dan Agribisnis di berbagai angkatan dengan responden berjumlah 10
orang. Pengolahan hasil kuisioner ini dilakukan menggunakan software Expert
Choice dengan output berupa grafik.
4. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penyebaran 10 kuesioner oleh responden kemudian dimasukkan kedalam
program SIM Exspert Choice 2000 dan didapatkan sejumlah grafik analisis. Hasil
tersebut mencerminkan gambaran umum hasil yang didapat saat melakukan
penyebaran kuesioner. Hasil tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Goal 1 (Optimalisasi Pengembangan Wilayah dan Pulau-Pulau Kecil)
2. Goal 2 (Produktivitas Pemanfaatan Sumberdaya, Peningkatan pendapatan
dan peningkatan lapangan kerja)
3. Goal 3 (Menjaga Kualitas Lingkungan dan Konservasi)
4. Goal 4 (Pemerataan pembangunan, Kelembagaan dan Pelestarian Budaya)
5. Goal 5 (Produktivitas Pemanfaatan Sumberdaya, Investor/ Perusahaan dan
PEMDA Sumenep)
5. 4
6. Goal 6 (Pendapatan Investor/ Perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
7. Goal 7 (Lapangan kerja, Investor/ Perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
8. Goal 8 (Menjaga mutu lingkungan, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan
PEMDA Sumenep)
9. Goal 9 (konservasi, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
10.Goal 10 (Pemerataan Pembangunan, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan
PEMDA Sumenep)
11.Goal 11 (Kelembagaan, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
6. 5
12.Goal 12 (Pelestarian Budaya, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
STAKEHOLDERS
1. Goal 13 (Investor/ Perusahaan, dalam sektor pertanian, perikanan,
pemukiman, dan infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
2. Goal 14 (Masyarakat, dalam sektor pertanian, perikanan, pemukiman, dan
infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
3. Goal 15 (PEMDA Sumenep, dalam sektor pertanian, perikanan, pemukiman,
dan infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
Pembahasan
1. Goal 1 (Optimalisasi Pengembangan Wilayah dan Pulau-Pulau Kecil)
Dari 10 responden yang telah menerima kuisoner, 7 di antaranya lebih
mengutamakan lingkungan, sebab aspek lingkungan sendiri sangat berpengaruh
penuh terhadap pengembangan pulau-pulau kecil, jika aspek lingkungan tersebut
7. 6
diacuhkan maka peningkatan dari segi ekonomi bagi masyarakat disekitar
lingkungan tersebut akan tidak terangkat maka itu juga akan berdampak pada aspek
sosial yang mengakibatkan kurangnya penanganan lanjut dari pihak masyarakat
sekitar.
2. Goal 2 (Produktivitas Pemanfaatan Sumberdaya, Peningkatan
pendapatan dan peningkatan lapangan kerja)
Dari 10 responden, 10 di antaranya lebih memprioritaskan terhadap
produktifitas sumber daya dan untuk aspek katagori peningkatan pendapatan dan
peningkatan lapangan kerja rata – rata memilih dengan jumlah nilai sama
dikarenakan aspek tersebut memiliki keterkaitan. Produktifitas sumber daya lebih
diutamakan karena dapat menunjang 5 aspek dibawahnya.
3. Goal 3 (Menjaga Kualitas Lingkungan dan Konservasi)
Dari 10 responden, semua responden yang berjumlah 8 orang
memperioritaskan investor, karena dengan adanya investor dapat membuka jalan
untuk pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, disini untuk
PEMDA Sumenep tidak ada yang memilih untuk diprioritaskan sebab kurangnya
kepedulian dari PEMDA Sumenep untuk mengatasi permasalahan yang ada wilayah
pulau kecil.
4. Goal 4 (Pemerataan pembangunan, Kelembagaan dan Pelestarian
Budaya)
Dari 10 responden, semua responden yang berjumlah 9 orang, lebih
memperioritaskan investor, karena dengan adanya investor dapat membuka jalan
untuk pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar sehingga
dengan adanya pembukaan lapangan pekerjaan baru dapat meningkatkan
pendapatan per kepala rumah tangga di wilayah pulau kecil.
5. Goal 5 (Produktivitas Pemanfaatan Sumberdaya, Investor/ Perusahaan
dan PEMDA Sumenep)
Dari 10 responden, semuanya lebih memprioritaskan menjaga kualitas
lingkungan dalam pengembangan pulau-pulau kecil di tinjau dari aspek lingkungan
dikarenakan aspek ini lebih dikhususkan untuk menunjang aspek lain dan untuk
upaya konservasi adalah kegiatan penanggulangan setelah kualitas terjaga dengan
baik.
6. Goal 6 (Pendapatan Investor/ Perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
Dari 10 responden, 5 responden lebih memprioritaskan menjaga kualitas
lingkungan itu dilakukan oleh pihak masyrakat sebab wilayah pulau – pulau kecil
tersebut lebih dikhususkan bagi masyarakat dikarenakan letak masyarakat sekitar
yang lebih dekat dan lebih tau akan kondisi lokasi lapang dari pada pihak investor
maupun PEMDA Sumenep, walaupun 2 responden memilih investor karena
berperan utama dalam hal pembiayaan serta sisanya memilih investor dan
masyarakat.
7. Goal 7 (Lapangan kerja, Investor/ Perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
8. 7
Dari 10 responden, 4 responden lebih memprioritaskan upaya konservasi
lingkungan dilakukan oleh pihak masyrakat sebab wilayah pulau – pulau kecil
tersebut lebih dikhususkan bagi masyarakat dikarenakan letak masyarakat sekitar
yang lebih dekat dan lebih tau akan kondisi lokasi lapang dari pada pihak investor
maupun PEMDA Sumenep. Sedangkan 4 responden memilih investor karena pihak
tersebut lebih dikhususkan dalam hal konservasi sebab mereka lebih memiliki kuasa
dikarenakan pendanaan atas pengembangan optimalisasi pulau kecil dan untuk 2
responden memilih keduanya.
8. Goal 8 (Menjaga mutu lingkungan, Investor/ perusahaan, Masyarakat
dan PEMDA Sumenep)
Dari 10 responden, 8 responden memilih pemerataan pembangunan,
dikarenakan jika pembangunan untuk pengembangan optimalisasi pulau kecil tidak
disertai pemerataan pembangunan bagi masyarakat sekitar maka pengembangan
tersebut bersifat menguntungkan 1 pihak saja, jika pengembangan itu terjadi tetapi
tidak member dampak baik bagi masyarakat maka wajib ditinjau ulang agar sama-
sama memiliki keuntungan sehingga masyarakat disini tidak disalahgunakan dalam
hal pengembangan pulau kecil.
9. Goal 9 (konservasi, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
Dari 10 responden, 10 responden memilih pemerataan pembangunan
dilakukan oleh pihak investor sebab pihak investor memiliki peran penting dalam hal
pengembangan melalui pembiayaan dan pendanaan serta pembukaan lapangan
pekerjaan yang harus disertai pemerataan pembangunan agar masyarakat
merasakan dampak positif dari optimalisasi pengembangan pulau kecil tersebut.
10.Goal 10 (Pemerataan Pembangunan, Investor/ perusahaan, Masyarakat
dan PEMDA Sumenep)
Dari 10 responden, 4 responden memilih kelembagaan dilakukan oleh pihak
masyarakat sekitar sebab masyarakat sendiri yang mengetahui lokasi lapang dan
juga mereka ingin terlibat dalam hal pengembangan pulau mereka serta 4
responden memilih investor karena mereka lebih paham akan struktur lembaga yang
baik.
11.Goal 11 (Kelembagaan, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan PEMDA
Sumenep)
Dari 10 responden, 6 responden memilih kelembagaan dilakukan oleh pihak
masyarakat sekitar sebab masyarakat sendiri yang mengetahui lokasi lapang dan
juga mereka ingin terlibat dalam hal pengembangan pulau mereka serta 2
responden memilih investor karena mereka lebih paham akan struktur lembaga yang
baik.
12.Goal 12 (Pelestarian Budaya, Investor/ perusahaan, Masyarakat dan
PEMDA Sumenep)
Dari 10 responden, 7 responden memilih pelestarian budaya dilakukan oleh
pihak masyarakat sekitar sebab masyarakat lebih mengetahui sosial dan budaya
sebelum adanya pengembangan ini. Jadi mereka tidak ingin merubah apa yang
sudah ada.
9. 8
STAKEHOLDERS
1. Goal 13 (Investor/ Perusahaan, dalam sektor pertanian, perikanan,
pemukiman, dan infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
Dari 10 kuesioner yang disebarkan pada 19 Desember 2014, responden lebih
memprioritaskan tentang sektor Pertanian dengan nilai yang relatif besar dari pada
sektor-sektor yang lainnya. Sektor pertanian sendiri sebesar 0,249. Kemudian sektor
yang cukup besar yaitu pada Perikanan dengan nilai 0,232. Kemudian ke lima sektor
relatif sama dengan kisaran angka 0,127. Pertanianlah yang sangat di perhatikan
khusus oleh responden dari aspek investor ataupun perusahaan.
2. Goal 14 (Masyarakat, dalam sektor pertanian, perikanan, pemukiman,
dan infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
Dari 10 kuesioner yang disebarkan pada 19 Desember 2014, responden lebih
memprioritaskan tentang sektor Perikanan dengan nilai yang relatif besar dari pada
sektor-sektor yang lainnya. Sektor pertanian sendiri sebesar 0,359. Kemudian sektor
yang cukup besar yaitu pada Pemukiman dengan nilai 0,182. Kemudian ke lima
sektor relatif sama dengan kisaran angka 0,091. Perikananlah yang sangat di
perhatikan khusus oleh responden dari aspek masyarakat.
3. Goal 15 (PEMDA Sumenep, dalam sektor pertanian, perikanan,
pemukiman, dan infrastruktur, industri, pariwisata dan perhubungan)
Dari 10 kuesioner yang disebarkan pada 19 Desember 2014, responden lebih
memprioritaskan tentang sektor Pertanian dengan nilai yang relatif besar dari pada
sektor-sektor yang lainnya. Sektor pertanian sendiri sebesar 0,275. Kemudian sektor
yang cukup besar yaitu pada Perikanan dengan nilai 0,263. Kemudian ke lima sektor
relatif sama dengan kisaran angka 0,114. Pertanianlah yang sangat di perhatikan
khusus oleh responden dari aspek pemerintahan daerah, khususnya Kabupaten
Sumenep.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, B., Heurtebise, A., & Turnbull, J. (2010). Improving Information Access
Business Management US. Retrieved October 2, 2010.
Al-Zhrani, S. (2010). Management information systems role in decision making
during crises: case study. Journal of Computer Science, 6 (11), 1247-1251.
Chambers, RJ (1964). The role of information systems in decision making.
Management Technology, 4 (1), 15-25.
10. 9
Davenport, TH, & Short, JE (1990). The new industrial engineering: Information
technology and business process redesign. MIT Sloan Management
Review. Retrieved October 2, 2010.
Demetrius, K. (1996). The role of expert systems in improving the management of
processes in total quality management organizations. SAM Advanced
management Journal.
Jahangir, K. (2005). Improving organizational best practice with information
systems. Knowledge Management Review.
Jarboe, KP (2005). Reporting intangibles: A hard look at improving business
information in the US Athena Alliance . Retrieved October 2, 2010.
Kumar, PK (2006). Information System—Decision Making. IndianMBA . Retrieved
October 2, 2010.
Jawadekar. (2006). Management information systems: Texts and cases. New
York, NY: McGraw Hill. Kirk, J. (1999). Information in organisations:
directions for information management. Information Research, 4 (3).
Retrieved October 2, 2010.
Lingham, L. (2006). Managing a business/ Management information system.
All Experts.
Rhodes, J. (2010). The Role of Management Information Systems in Decision
Making. eHow. Vittal, A., & Shivraj, K. (2008). Role of IT and KM in
improving project management performance. VINE , 38 (3), 357 – 369.
View publication stats
View publication stats