SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah pembangunan berkelanjutan diawali dari Conference on the
Human Environment (Konferensi mengenai lingkungan manusia) yang diadakan
oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) pada tahun 1972 di Stockholm.
Dalam konferensi yang dihadiri oleh delegasi negara maju maupun negara
berkembang termasuk Indonesia tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa
perlu adanya pertimbangan masalah lingkungan dalam program–program
pembangunan yang selama ini dijalankan.
Berangkat dari konferensi di Stockholm, PBB melalui World Conference on
Environment and Development (WCED) pada tahun 1987 mempublikasikan
sebuah laporan yang berjudul our comman future atau Brundtland report yang
didalamnya memuat mengenai konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut laporan tersebut pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai
proses pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang dengan
tidak mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sejak dipublikasikan oleh WCED mulai banyak para ahli dari berbagai
disiplin ilmu mendefinisikan mengenai pembangunan berkelanjutan. Tidak
berhenti sampai di pertemuan WCED, pembahasan mengenai pembangunan
berkelanjutan dilanjutkan dengan United Nations’ Earth Summit atau Konferensi
Bumi PBB pada tahun 1992 di Rio Janerio yang menghasilkan Agenda 21 dan
disambung dengan pertemuan di Johannesburg yang dilaksanakan Majelis
Umum PBB yang mengadopsi Millenium Development Goals pada tahun 2000
dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia pada tahun 2002 (Todoror dan
Marinova, 2011). Dari berbagai pertemuan yang diadakan menunjukkan bahwa
betapa pentingnya pembangunan berkelanjutan.
Dari berbagai definisi pembangunan berkelanjutan yang ada, dapat
diintisarikan bahwa pembangunan berkelanjutan ditujukan untuk pencapaian
tidak hanya keberlanjutan bidang ekologi/lingkungan akan tetapi keberlanjutan
dibidang ekonomi dan sosial. Model pembangunan berkelanjutan sesuai yang
2
disampaikan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural
Resources (IUCN) dalam Todoror dan Marinova (2011) seperti tersaji dalam
Gambar 1.1 dibawah ini :
Gambar 1. 1. Model Pembangunan Berkelanjutan
Model pembangunan berkelanjutan seperti disebutkan pada Gambar 1.1
dapat diuraikan sebagai berikut, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga
aspek, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan
lingkungan. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena
ketiganya menimbulkan hubungan sebab-akibat. Aspek yang satu akan
mengakibatkan aspek yang lainnya terpengaruh. Hubungan antara ekonomi dan
sosial diharapkan dapat menciptakan hubungan yang adil (equitable). Hubungan
antara ekonomi dan lingkungan diharapkan dapat terus berjalan (viable).
Sedangkan hubungan antara sosial dan lingkungan bertujuan agar dapat terus
bertahan (bearable). Ketiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan
akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable).
Untuk di Indonesia, pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan sudah
mulai merambah dan dijadikan acuan pembangunan di segala bidang. Salah
satu contohnya adalah pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui
konsep blue economy. Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai sebuah
negara kepulauan Indonesia memiliki potensi wilayah perairan laut dan perairan
umum daratan yang begitu melimpah. Menurut data Kelautan dan Perikanan
Social
Environment Economic
Bearable
Viable
Equitable
Sustainable
3
Dalam Angka Tahun 2011, luas lautan Indonesia seluas 3. 544.743,9 km2
, yang
terdiri dari laut teritorial seluas 2.884.210,90 km2
, Zona Ekonomi Eksklusif seluas
2.981.211 km2
, dan luas laut 12 mil seluas 279.322 km2
di tambah dengan
panjang garis pantai sepanjang 104.000 km (KKP,2011). Angka–angka tersebut
menunjukkan potensi perikanan laut yang dimiliki Indonesia. Untuk perikanan
perairan umum daratan potensi yang dimiliki seluas 158.125 ha . Bahkan untuk
sektor kelautan dan perikanan menyumbang 6,48% PDB Nasional melebihi
sektor pertanian yang hanya sebesar 3,42%.
Kebijakan industrialisasi perikanan berbasis blue economy/ekonomi biru
merupakan salah satu strategi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam
mengelola potensi yang begitu melimpah tersebut. Pendekatan ekonomi biru
yang dipergunakan oleh KKP dalam mengelola potensi kelautan dan perikanan
berprinsip pada konsep pembangunan yang berkelanjutan. Unsur keberlanjutan
didalam ekonomi biru terlihat dari pijakan yang dipakai yakni logika ekosistem.
Logika ekosistem bekerja tanpa memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan. Kata kunci dalam ekonomi biru terletak pada efisiensi penggunaan
sumberdaya alam, nirlimbah dan prolingkungan.
Menurut Pauly (2009) ekonomi biru dilihat dari prespektif lingkungan adalah
sebuah proses yang nirlimbah. Proses ini merupakan sebuah solusi untuk
mengatasi masalah pencemaran pada tingkat regional maupun global. Dari sudut
pandang industri, ekonomi biru berarti memperbesar daya saing dengan
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien. Dari sudut pandang pemerintah,
ekonomi biru berarti penggunaan berbagai macam bahan mentah untuk
menciptakan industri baru, menciptakan lapangan pekerjaan serta peningkatan
produktifitas. Selain itu pendekatan ekonomi biru ditujukan pada penyediaan
sarana prasarna untuk pemenuhan pangan, sandang, dan papan saat ini tanpa
merusak generasi masa depan untuk melakukan hal sama.
Beberapa prinsip pokok pemikiran terkait konsep ekonomi biru, setidaknya
mengacu pada efesiensi sumber daya, nirlimbah (zero waste), pemerataan
sosial dan kesempatan kerja bagi orang miskin, inovasi dan adaptasi serta efek
ekonomi pengganda.
Senada dengan Pauly, Nasir (2012) menyatakan bahwa untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan pelaksanaan konsep blue economy seharusnya
memenuhi prinsip terintegrasi, berbasis kawasan, sistem produksi bersih, dan
4
investasi kreatif serta inovatif. Pembangunan berbasis kawasan salah satu
contohnya adalah pengembangan kawasan minapolitan. Tentunya dengan tetap
memperhatikan aspek-aspek lingkungan, ekonomi dan sosial daerah
pengembangan kawasan sehingga dapat mendukung konsep pembangunan
berkelanjutan.
Pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang seperti
tersebut dalam masterplan minapolitan Kabupaten Magelang didasarkan pada
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor:
PER.12/MEN/2010 tanggal 14 Mei 2010 tentang Minapolitan, Surat Keputusan
(SK) Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.32/MEN/2010 pada tanggal
14 Mei 2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan sebagaimana telah
dirubah dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 39/MEN/2011
tertanggal 21 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor: KEP.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan
dan SK Bupati Magelang Nomor : 188.45/347/KEP/29/2011 tentang Lokasi
Minapolitan Kabupaten Magelang. Dalam masterplan tersebut disebutkan pula
bahwa pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Magelang berbasis
pada perikanan budidaya ikan air tawar, hal ini didasarkan pada potensi
sumberdaya perikanan yang dimiliki Kabupaten Magelang.
Kabupaten Magelang merupakan daerah yang memiliki luas wilayah
108.575 Ha atau sekitar 9,56 % dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara
geografis Kabupaten Magelang terletak 1100
01’51”–1100
26’28”BT dan
70
19’13”–70
42’6”LS melihat posisinya Kabupaten Magelang termasuk daerah
beriklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang
tahun. Wilayah Kabupaten Magelang juga dilalui sungai–sungai besar,
diantaranya sungai Elo dan Progo yang bisa dijadikan sumber air untuk usaha
perikanan budidaya. Sedangkan secara hidrologis Kabupaten Magelang
merupakan wilayah dataran tinggi berbentuk cawan dan terletak di tengah
beberapa gunung sehingga merupakan wilayah yang memiliki sumber air yang
melimpah.
Sesuai dengan konsep blue economy yang menekankan pada
keberlanjutan, pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang
juga diarahkan kepada pengembangan kawasan minapolitan yang berkelanjutan.
Untuk lebih menjamin terlaksananya pengembangan kawasan yang
5
berkelanjutan, data dan informasi yang komprehensif terutama mengenai kondisi
aspek ekologi, ekonomi, sosial, infrastruktur, hukum dan kelembagaan wilayah
pengembangan kawasan sangatlah dibutuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
Pembangunan diberbagai bidang, termasuk pengembangan kawasan
minapolitan, keberlanjutan seharusnya sudah menjadi tujuan utama. Stagnasi
pengembangan kawasan sering terjadi karena aspek-aspek pengembangan
kawasan berkelanjutan lebih sering terabaikan. Pendulum pengembangan
kawasan hanya bergerak pada salah satu aspek yakni aspek ekonomi. Hal ini
sering menimbulkan permasalahan pengembangan kawasan berkelanjutan.
Analisis lingkungan kawasan terutama pada dimensi–dimensi yang
mempengaruhui keberlanjutan kawasan menjadi sebuah keharusan. Berkaitan
dengan permasalahan di atas, pertanyaan penelitian yang muncul dan untuk
dicarikan pemecahan masalahannya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Magelang ditinjau dari sudut pandang aspek/dimensi ekologi,
ekonomi, sosial, infrastuktur, serta hukum dan kelembagaan?.
2. Faktor/atribut sensitif apakah yang mempengaruhi keberlanjutan
pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang?.
3. Kebijakan dan strategi apakah yang dapat dilakukan untuk mendukung
keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten
Magelang?.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul Pengembangan Kawasan
Minapolitan Berkelanjutan Berbasis Pada Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar di
Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Magelang berdasarkan besaran nilai indeks aspek/dimensi
ekologi, ekonomi, sosial, infrastruktur serta hukum dan kelembagaan.
6
2. Mengkaji faktor/atribut sensitif yang berpengaruh terhadap besaran nilai
indeks dan status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Magelang
3. Merumuskan prioritas kebijakan dan strategi yang dapat dilakukan untuk
mendukung keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Magelang.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari kajian mengenai pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Magelang diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi, rujukan
ataupun tambahan informasi bagi semua stakeholder pengembangan kawasan
minapolitan dalam menentukan langkah dan strategi pengembangan sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dengan dibentuknya kawasan minapolitan bisa
tercapai dan keberlanjutannya tetap terjaga.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Pengembangan kawasan minapolitan yang berbasis pada perikanan
budidaya ikan air tawar di Kabupaten Magelang hingga saat penelitian dilakukan
baru sampai tahap perencanaan yakni tahap penyusunan Detail Engeneering
Design (DED). Seperti disebutkan dalam masterplan pengembangan kawasan
minapolitan Kabupaten Magelang bahwa daerah pengembangan kawasan
minapolitan berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kecamatan Mungkid, dan
Kecamatan Muntilan.
Kecamatan Sawangan berpusat di Desa Mangunsari dengan Desa Butuh,
Desa Gondowangi, Desa Sawangan, dan Desa Krogowanan sebagai daerah
pendukung. Kecamatan Mungkid, konsenterasi pengembangan kawasan berada
di wilayah Desa Ngrajek dengan Desa Blondo, Desa Mungkid, Desa Pagersari,
Desa Bojong, Desa Pabelan, Desa Mendut, Desa Rambeanak, Desa Paremono,
dan Desa Ambartawang sebagai daerah pendukung. Kecamatan Muntilan,
berpusat di Desa Menayu dengan daerah pendukungnya berlokasi di Desa
Gondosuli, Desa Sedayu, Desa Muntilan, Desa Tamanagung, Desa Keji, Desa
Adikarto, dan Desa Ngawen. Ketiga kecamatan tersebut merupakan lokasi
penelitian. Adapun komoditas unggulannya adalah ikan Nila dan ikan Lele.
7
Usaha perikanan budidaya dijadikan sebagai basis pengembangan
kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang dikarenakan secara agroklimat
wilayah Kabupaten Magelang pada umumnya mempunyai perairan yang cocok
untuk usaha perikanan budidaya.
1.6 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran dan studi pustaka diperoleh hasil bahwa
penelitian mengenai keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan pernah
dilakukan oleh Suryawati dan Purnomo (2011) yang telah dipublikasikan dalam
bentuk jurnal dengan judul Analisis Ex-Ante Keberlanjutan Program Minapolitan
menggunakan dimensi ekologi, ekonomi, sosial–budaya, hukum dan
kelembagaan, teknologi dan infrastruktur sebagai variabel pada Multi Dimensi
Scalling (MDS) yang meliputi seluruh kabupaten dan kota yang tercakup dalam
Kepmen KP Nomor: KEP.32/ MEN/2010 sehingga dapat divisualisasikan dalam
sebuah model diagram layang (indeks) keberlanjutan program minapolitan.
Senada dengan penelitian Suryawati dan Purnomo (2011), pada tahun
yang sama Laras BK, Marimin, Nurjaya IW, dan Budiharsono, S melakukan
penelitian yang diberi judul Dimensi keberlanjutan Pengelolaan Kota Tepian
Pantai (studi kasus Kota Semarang) yang telah dipublikasikan dalam jurnal forum
pascasarjana Petrolium Industrial Consultan. Yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian yang telah ada yaitu lokasi dan basis pengembangan
kawasan. Dalam penelitian ini juga akan dilengkapi dengan kebijakan dan
strategi yang mendukung pengembangan kawasan minapolitan yang
berkelanjutan.
8

More Related Content

Similar to Pembangunan Berkelanjutan

pembangunan berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan pembangunan berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan -
 
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxPPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxAngelIkeSunarti
 
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Septinia Silviana
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
 
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptx
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptxGeology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptx
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptxPMarpaung
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANDorii Listypeach
 
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)Vivian Andhika
 
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI - Ekonomi pariwisata kelompo...
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI -  Ekonomi pariwisata kelompo...EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI -  Ekonomi pariwisata kelompo...
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI - Ekonomi pariwisata kelompo...Handizal
 
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan BerkelanjutanMateri- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan BerkelanjutanAbdRahman652438
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxardykirana
 
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANrendraeka
 
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfAndriWibisonoSHMSi
 
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docxNOORHIDAYAHBINTIMOHA
 
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptxBagusFirmansyah22
 
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.ppt
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.pptkuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.ppt
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.pptAnindyaPTamara1
 
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen Aset
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen AsetInteraksi Lingkungan dalam Manajemen Aset
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen AsetKanaidi ken
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agrariaCanang Bagus
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxMuhammadFawaz15
 

Similar to Pembangunan Berkelanjutan (20)

pembangunan berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan pembangunan berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan
 
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxPPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
 
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
 
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptx
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptxGeology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptx
Geology And Sustainable Development and Earnest Hope by Sony Brown Marpaung.pptx
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Booklet katulistiwa 7_neww[1]
Booklet katulistiwa 7_neww[1]Booklet katulistiwa 7_neww[1]
Booklet katulistiwa 7_neww[1]
 
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
 
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI - Ekonomi pariwisata kelompo...
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI -  Ekonomi pariwisata kelompo...EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI -  Ekonomi pariwisata kelompo...
EKONOMI HIJAU PARADIGMA BARU DALAM ILMU EKONOMI - Ekonomi pariwisata kelompo...
 
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan BerkelanjutanMateri- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
Materi- Taksonomi Keuangan Berkelanjutan
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
 
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTANPERIKANAN BERKELANJJUTAN
PERIKANAN BERKELANJJUTAN
 
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
 
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx
264039955-PEMBANGUNAN-LESTARI.docx
 
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx
2022-09-09 Review Jurnal Sustainable Development Goals by Bagus Firmansyah.pptx
 
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.ppt
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.pptkuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.ppt
kuliah-1_pembangunan-berkelanjutan.ppt
 
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen Aset
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen AsetInteraksi Lingkungan dalam Manajemen Aset
Interaksi Lingkungan dalam Manajemen Aset
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agraria
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Pembangunan Berkelanjutan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah pembangunan berkelanjutan diawali dari Conference on the Human Environment (Konferensi mengenai lingkungan manusia) yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) pada tahun 1972 di Stockholm. Dalam konferensi yang dihadiri oleh delegasi negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa perlu adanya pertimbangan masalah lingkungan dalam program–program pembangunan yang selama ini dijalankan. Berangkat dari konferensi di Stockholm, PBB melalui World Conference on Environment and Development (WCED) pada tahun 1987 mempublikasikan sebuah laporan yang berjudul our comman future atau Brundtland report yang didalamnya memuat mengenai konsep pembangunan yang berkelanjutan. Menurut laporan tersebut pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai proses pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang dengan tidak mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. Sejak dipublikasikan oleh WCED mulai banyak para ahli dari berbagai disiplin ilmu mendefinisikan mengenai pembangunan berkelanjutan. Tidak berhenti sampai di pertemuan WCED, pembahasan mengenai pembangunan berkelanjutan dilanjutkan dengan United Nations’ Earth Summit atau Konferensi Bumi PBB pada tahun 1992 di Rio Janerio yang menghasilkan Agenda 21 dan disambung dengan pertemuan di Johannesburg yang dilaksanakan Majelis Umum PBB yang mengadopsi Millenium Development Goals pada tahun 2000 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia pada tahun 2002 (Todoror dan Marinova, 2011). Dari berbagai pertemuan yang diadakan menunjukkan bahwa betapa pentingnya pembangunan berkelanjutan. Dari berbagai definisi pembangunan berkelanjutan yang ada, dapat diintisarikan bahwa pembangunan berkelanjutan ditujukan untuk pencapaian tidak hanya keberlanjutan bidang ekologi/lingkungan akan tetapi keberlanjutan dibidang ekonomi dan sosial. Model pembangunan berkelanjutan sesuai yang
  • 2. 2 disampaikan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dalam Todoror dan Marinova (2011) seperti tersaji dalam Gambar 1.1 dibawah ini : Gambar 1. 1. Model Pembangunan Berkelanjutan Model pembangunan berkelanjutan seperti disebutkan pada Gambar 1.1 dapat diuraikan sebagai berikut, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga aspek, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena ketiganya menimbulkan hubungan sebab-akibat. Aspek yang satu akan mengakibatkan aspek yang lainnya terpengaruh. Hubungan antara ekonomi dan sosial diharapkan dapat menciptakan hubungan yang adil (equitable). Hubungan antara ekonomi dan lingkungan diharapkan dapat terus berjalan (viable). Sedangkan hubungan antara sosial dan lingkungan bertujuan agar dapat terus bertahan (bearable). Ketiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable). Untuk di Indonesia, pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan sudah mulai merambah dan dijadikan acuan pembangunan di segala bidang. Salah satu contohnya adalah pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui konsep blue economy. Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai sebuah negara kepulauan Indonesia memiliki potensi wilayah perairan laut dan perairan umum daratan yang begitu melimpah. Menurut data Kelautan dan Perikanan Social Environment Economic Bearable Viable Equitable Sustainable
  • 3. 3 Dalam Angka Tahun 2011, luas lautan Indonesia seluas 3. 544.743,9 km2 , yang terdiri dari laut teritorial seluas 2.884.210,90 km2 , Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2.981.211 km2 , dan luas laut 12 mil seluas 279.322 km2 di tambah dengan panjang garis pantai sepanjang 104.000 km (KKP,2011). Angka–angka tersebut menunjukkan potensi perikanan laut yang dimiliki Indonesia. Untuk perikanan perairan umum daratan potensi yang dimiliki seluas 158.125 ha . Bahkan untuk sektor kelautan dan perikanan menyumbang 6,48% PDB Nasional melebihi sektor pertanian yang hanya sebesar 3,42%. Kebijakan industrialisasi perikanan berbasis blue economy/ekonomi biru merupakan salah satu strategi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengelola potensi yang begitu melimpah tersebut. Pendekatan ekonomi biru yang dipergunakan oleh KKP dalam mengelola potensi kelautan dan perikanan berprinsip pada konsep pembangunan yang berkelanjutan. Unsur keberlanjutan didalam ekonomi biru terlihat dari pijakan yang dipakai yakni logika ekosistem. Logika ekosistem bekerja tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Kata kunci dalam ekonomi biru terletak pada efisiensi penggunaan sumberdaya alam, nirlimbah dan prolingkungan. Menurut Pauly (2009) ekonomi biru dilihat dari prespektif lingkungan adalah sebuah proses yang nirlimbah. Proses ini merupakan sebuah solusi untuk mengatasi masalah pencemaran pada tingkat regional maupun global. Dari sudut pandang industri, ekonomi biru berarti memperbesar daya saing dengan penggunaan sumberdaya yang lebih efisien. Dari sudut pandang pemerintah, ekonomi biru berarti penggunaan berbagai macam bahan mentah untuk menciptakan industri baru, menciptakan lapangan pekerjaan serta peningkatan produktifitas. Selain itu pendekatan ekonomi biru ditujukan pada penyediaan sarana prasarna untuk pemenuhan pangan, sandang, dan papan saat ini tanpa merusak generasi masa depan untuk melakukan hal sama. Beberapa prinsip pokok pemikiran terkait konsep ekonomi biru, setidaknya mengacu pada efesiensi sumber daya, nirlimbah (zero waste), pemerataan sosial dan kesempatan kerja bagi orang miskin, inovasi dan adaptasi serta efek ekonomi pengganda. Senada dengan Pauly, Nasir (2012) menyatakan bahwa untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan pelaksanaan konsep blue economy seharusnya memenuhi prinsip terintegrasi, berbasis kawasan, sistem produksi bersih, dan
  • 4. 4 investasi kreatif serta inovatif. Pembangunan berbasis kawasan salah satu contohnya adalah pengembangan kawasan minapolitan. Tentunya dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan, ekonomi dan sosial daerah pengembangan kawasan sehingga dapat mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang seperti tersebut dalam masterplan minapolitan Kabupaten Magelang didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor: PER.12/MEN/2010 tanggal 14 Mei 2010 tentang Minapolitan, Surat Keputusan (SK) Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.32/MEN/2010 pada tanggal 14 Mei 2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan sebagaimana telah dirubah dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 39/MEN/2011 tertanggal 21 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.32/MEN/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan dan SK Bupati Magelang Nomor : 188.45/347/KEP/29/2011 tentang Lokasi Minapolitan Kabupaten Magelang. Dalam masterplan tersebut disebutkan pula bahwa pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Magelang berbasis pada perikanan budidaya ikan air tawar, hal ini didasarkan pada potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki Kabupaten Magelang. Kabupaten Magelang merupakan daerah yang memiliki luas wilayah 108.575 Ha atau sekitar 9,56 % dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Magelang terletak 1100 01’51”–1100 26’28”BT dan 70 19’13”–70 42’6”LS melihat posisinya Kabupaten Magelang termasuk daerah beriklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Wilayah Kabupaten Magelang juga dilalui sungai–sungai besar, diantaranya sungai Elo dan Progo yang bisa dijadikan sumber air untuk usaha perikanan budidaya. Sedangkan secara hidrologis Kabupaten Magelang merupakan wilayah dataran tinggi berbentuk cawan dan terletak di tengah beberapa gunung sehingga merupakan wilayah yang memiliki sumber air yang melimpah. Sesuai dengan konsep blue economy yang menekankan pada keberlanjutan, pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang juga diarahkan kepada pengembangan kawasan minapolitan yang berkelanjutan. Untuk lebih menjamin terlaksananya pengembangan kawasan yang
  • 5. 5 berkelanjutan, data dan informasi yang komprehensif terutama mengenai kondisi aspek ekologi, ekonomi, sosial, infrastruktur, hukum dan kelembagaan wilayah pengembangan kawasan sangatlah dibutuhkan. 1.2 Rumusan Masalah Pembangunan diberbagai bidang, termasuk pengembangan kawasan minapolitan, keberlanjutan seharusnya sudah menjadi tujuan utama. Stagnasi pengembangan kawasan sering terjadi karena aspek-aspek pengembangan kawasan berkelanjutan lebih sering terabaikan. Pendulum pengembangan kawasan hanya bergerak pada salah satu aspek yakni aspek ekonomi. Hal ini sering menimbulkan permasalahan pengembangan kawasan berkelanjutan. Analisis lingkungan kawasan terutama pada dimensi–dimensi yang mempengaruhui keberlanjutan kawasan menjadi sebuah keharusan. Berkaitan dengan permasalahan di atas, pertanyaan penelitian yang muncul dan untuk dicarikan pemecahan masalahannya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang ditinjau dari sudut pandang aspek/dimensi ekologi, ekonomi, sosial, infrastuktur, serta hukum dan kelembagaan?. 2. Faktor/atribut sensitif apakah yang mempengaruhi keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang?. 3. Kebijakan dan strategi apakah yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang?. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul Pengembangan Kawasan Minapolitan Berkelanjutan Berbasis Pada Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang berdasarkan besaran nilai indeks aspek/dimensi ekologi, ekonomi, sosial, infrastruktur serta hukum dan kelembagaan.
  • 6. 6 2. Mengkaji faktor/atribut sensitif yang berpengaruh terhadap besaran nilai indeks dan status keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang 3. Merumuskan prioritas kebijakan dan strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari kajian mengenai pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi, rujukan ataupun tambahan informasi bagi semua stakeholder pengembangan kawasan minapolitan dalam menentukan langkah dan strategi pengembangan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dengan dibentuknya kawasan minapolitan bisa tercapai dan keberlanjutannya tetap terjaga. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Pengembangan kawasan minapolitan yang berbasis pada perikanan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Magelang hingga saat penelitian dilakukan baru sampai tahap perencanaan yakni tahap penyusunan Detail Engeneering Design (DED). Seperti disebutkan dalam masterplan pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Magelang bahwa daerah pengembangan kawasan minapolitan berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kecamatan Mungkid, dan Kecamatan Muntilan. Kecamatan Sawangan berpusat di Desa Mangunsari dengan Desa Butuh, Desa Gondowangi, Desa Sawangan, dan Desa Krogowanan sebagai daerah pendukung. Kecamatan Mungkid, konsenterasi pengembangan kawasan berada di wilayah Desa Ngrajek dengan Desa Blondo, Desa Mungkid, Desa Pagersari, Desa Bojong, Desa Pabelan, Desa Mendut, Desa Rambeanak, Desa Paremono, dan Desa Ambartawang sebagai daerah pendukung. Kecamatan Muntilan, berpusat di Desa Menayu dengan daerah pendukungnya berlokasi di Desa Gondosuli, Desa Sedayu, Desa Muntilan, Desa Tamanagung, Desa Keji, Desa Adikarto, dan Desa Ngawen. Ketiga kecamatan tersebut merupakan lokasi penelitian. Adapun komoditas unggulannya adalah ikan Nila dan ikan Lele.
  • 7. 7 Usaha perikanan budidaya dijadikan sebagai basis pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Magelang dikarenakan secara agroklimat wilayah Kabupaten Magelang pada umumnya mempunyai perairan yang cocok untuk usaha perikanan budidaya. 1.6 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelusuran dan studi pustaka diperoleh hasil bahwa penelitian mengenai keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan pernah dilakukan oleh Suryawati dan Purnomo (2011) yang telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal dengan judul Analisis Ex-Ante Keberlanjutan Program Minapolitan menggunakan dimensi ekologi, ekonomi, sosial–budaya, hukum dan kelembagaan, teknologi dan infrastruktur sebagai variabel pada Multi Dimensi Scalling (MDS) yang meliputi seluruh kabupaten dan kota yang tercakup dalam Kepmen KP Nomor: KEP.32/ MEN/2010 sehingga dapat divisualisasikan dalam sebuah model diagram layang (indeks) keberlanjutan program minapolitan. Senada dengan penelitian Suryawati dan Purnomo (2011), pada tahun yang sama Laras BK, Marimin, Nurjaya IW, dan Budiharsono, S melakukan penelitian yang diberi judul Dimensi keberlanjutan Pengelolaan Kota Tepian Pantai (studi kasus Kota Semarang) yang telah dipublikasikan dalam jurnal forum pascasarjana Petrolium Industrial Consultan. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada yaitu lokasi dan basis pengembangan kawasan. Dalam penelitian ini juga akan dilengkapi dengan kebijakan dan strategi yang mendukung pengembangan kawasan minapolitan yang berkelanjutan.
  • 8. 8