SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Distribusi pendapatan dalam presfektif
islam
 Nama kelompok:
ABDUL AZIZ
GESANG PRAYOGO
M. SAIFUL ANAM
NASIYA IRNA RIYANTI
Pengertian dan Prinsip Distribusi Kekayaan
Distribusi pendapatan dalam Islam merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki
oleh pribadi atau umum (publik) kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukan
untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat sesuai dengan syariat. Fokus dari
distribusi pendapatan dalam Islam adalah proses pendistribusiannya. Secara
sederhana bisa digambarkan, kewajiban menyisihkan sebagian harta bagi pihak surplus
(berkecukupan) diyakini sebagai kompensasi atas kekayaannya dan di sisi lain
merupakan insentif (perangsang) untuk kekayaan pihak defisit (berkkekurangan).
Titik berat dalam pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana menciptakan
mekanisme distribusi ekonomi yang adil di tengah masyarakat. Distribusi dalam
ekonomi Islam mempunyai makna yang lebih luas mencakup pengaturan kepemilikan,
unsur-unsur produksi,dan sumber-sumber kekayaan. Dalam ekonomi Islam diatur
kaidah distribusi pendapatan, baik antara unsur-unsur produksi maupun distribusi
dalam sistem jaminan sosial.
Islam memberikan batas-batas tertentu dalam berusaha, memiliki kekayaan dan
mentransaksikannya. Dalam pendistribusian harta kekayaan, Al-Quran telah menetapkan langkah-
langkah tertentu untuk mencapai pemerataan pembagian kekayaan dalam masyarakat secara
objektif, seperti memperkenalkan hukum waris yang memberikan batas kekuasaan bagi pemilik
harta dengan maksud membagi semua harta kekayaan kepada semua karib kerabat apabila
seseorang meninggal dunia. Begitu pula dengan hukum zakat, infaq, sadaqah, dan bentuk
pemberian lainnya juga diatur untuk membagi kekayaan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Distribusi pendapatan dalam dunia perdagangan juga disyariatkan dalam bentuk akad kerja sama,
misalnya distribusi dalam bentuk mudharabah merupakan bentuk distribusi kekayaan dengan
sesama Muslim dalam bentuk investasi yang berorientasi profit sharing. Pihak pemodal yang
mempunyai kelebihan harta membantu orang yang mempunyai keahlian berusaha, tetapi tidak
punya modal. Tujuan aturan-aturan ini menurut Afzalur Rahman adalah untuk mencegah pemusatan
kekayaan kepda golongan tertentu.
Dalam QS 59: 7 dijelaskan:
ْ‫ى‬َ‫ك‬َْ‫ل‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َْ‫ن‬َْ‫ة‬َ‫ل‬‫ُو‬‫د‬َْ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫غ‬َ‫ْل‬ُ‫ا‬ِْ‫ء‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬
Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang yang kaya saja di antara kamu.
Al-Quran berulang kali mengingatkan agar kamu Muslim tidak menyimpan dan
menimbun kekayaan untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi mereka harus
memenuhi kewajiban terhadap keluarga, tetangga, dan orang-orang harus mendapat
bantuan. Menurut Yusuf Qaradhawi, distribusi dalam ekonomi kapitalis terfokus pada
pasca produksi, yaitu pada konsekusensi proses produksi bagi setiap proyek dalam
bentuk uang ataupun nilai, lalu hasil tersebut didistribusikan pada instrument-
instrumen paroduksi yaitu:
1. Upah, yaitu upah bagi paraa pekerja, dan sering kali dalam hal upah.
2. Bunga, yaitu Bungan sebagai imbalan dari uang modal (interest on capital) yang
diharuskan pada pemilik proyek.
3. Sewa, yaitu ongkos untuk sewa tanah yang dipakai untuk proyek; dan
4. Keuntungan, yaitu keuntungan (profit) bagi pengelola yang menjalankan
pengelolaan.
Distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai manusiawi yang sangat mendasar dan penting, yaitu
nilai kebebasan dan nilai keadilan.
1. Keadilan.
Keadilan dalam Islam merupakan pondasi yang kokoh meliputi semua ajaran dan hukum Islam. Persoalan yang
menjadi perhatian Islam dalam keadilan adalah pelarangan berbuat kezaliman. Ketidak seimbangan distribusi
kekayaan adalah sumber dari semua konflik individu dan sosial. Untuk itu, agar kesejahteraan sosial dapat
diwujudkan, penerapan prinsip moral keadilan ekonomi merupakan suatu keharusan. Keadaan itu akan sulit
dicapai bila tidak ada keyakinan dan prinsip moral tersebut.
2. Kebebasan.
Nilai utama dalam bidang distribusi kekayaan adalah kebebasan. Nilai kebebasan dalam Islam memberi
implikasi terhadap adanya pengakuan akan kepemilikan individu. Setiap hasil usaha seorang Muslim dapat
menjadi miliknya menjadi motivasi yang kuat bagi dirinya untuk melakukan aktivitas ekonomi. Dalam Islam,
legitimasi hak milik sangat terkait erat dengan pesan moral untuk menjamin keseimbangan. Hak milik pribadi
diakui, dan hak kepemilikan itu harus berfungsi sebagai nafkah bagi diri dan keluarga, berproduksi dan
berinvestasi, mewujudkan kepedulian sosial dan jihad fisabilillah. Ini berarti pengakuan hak kepemilikan dapat
berperan sebagai pembebas manusia dari sikap matrealistis. Dengan demikian dapat dipahami bahwa konsep
kepemilikan dalam perspektif Islam menjadikan nilai-nilai moral sebagai faktor endogen, dan menjadikan
nilai0nilai itu bersentuhan dengan hukum-hukum Allah.
Sektor-Sektor Distribusi Pendapatan
Sektor-sektor distribusi pendapatan terbagi pada tiga bentuk, yakni sektor rumah tangga sebagai basis
kegiatan produksi, sektor negara dan sektor industri, sperti yang akan diuraikan dibawah ini:
1. Distribusi Pendapatan Sektor Rumah Tangga
Distribusi pendapatan dalam konteks rumah tangga tidak terlepas dari shadaqah. Shadaqah dalam konteks
terminologi Al-Quran dapat dipahami dalam dua aspek, yaitu: shadaqah wajibah dan shadaqah nafilah.berikut
pembagia bentuk-bentuk distribusi pendapatan sektor rumah tangga yakni:
Pertama, shadaqah wajibah berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan dengan
instrumen distribusi pendapatan berbasis kewajiban seperti nafkah, zakat, dan warisan.
Kedua, shadaqah nafilah (sunnah) yang berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan
dengan instrumen distribusi pendapatan berbasis amalan sunat seperti infaq, Aqiqah, dan wakaf.
Ketiga, hudud (hukuman) adalah instrumen yang bersifat aksidental dan merupakan konsekuensi dari
berbagai tindakan. Atau dengan kata lain, instrumen ini tidak bisa berdiri sendiri, tanpa adanya tindakan ilegal
yang dilakukan sebelumnya seperti Kafarat, Dam/Diyat, dan Nazar.
2. Distribusi Pendapatan Sektor Negara
Prinsip-prinsip ekonomi yang dibangun di atas nilai moral Islam mencanangkan kepentingan distribusi
pendapatan secara adil. Negara wajib bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan materi bagi lingkungan sosial
maupun individu dengan memaksimalkan pemanfaatan atas sumber daya yang tersedia. Karena itu, negara
wajib mengeluarkan kebijakan yang mengupayakan stabilitas ekonomi, pembangunan sosial ekonomi,
pertumbuhan ekonomi yang merata dan lain sebagainya. Negara itu juga bertanggung jawab atas manajemen
kepemilikan publik yang pemanfaatannya diarahkan untuk seluruh anggota masyarakat.
Ajaran Islam memberikan otoritas kepada pemerintah dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran negara.
Pemerintah diberikan kewenangan mengatur pendapatan negara melalui penarikan pajak pendapatan BUMN
dan sebagainya. Di samping itu, pemerintah juga diberikan kewenangan untuk membelanjakan anggaran untuk
kepentingan bangsa dan negara misalnya, pemberian subsidi, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya.
Semua keistimewahan tersebut harus diarahkan untuk memenuhi kepentingan bangsa dan negara.
Kebiajkan ekonomi politik diarahkan untuk melayani kepentingan individu dan umum sekaligus. Model ini
menfokuskan kepada keseimbangan, dan keharmonisan kedua kepentingan tersebut. Kebiajakn politik
ekonomi Islam juga melayani kesejahteraan materil dan kebutuhan spiritual. Aspek ekonomi politik Islam yang
dilakukan oleh para penguasa adalah dalam rangka mengurusi dan melayani umat
3. Distribusi Pendapatan Sektor Industri
Distribusi pendapatan sektro industri terdiri dari mudharabah, musyarakah, upah maupun sewa.
Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara pihak pemodal ( shahibul maal ) dengan pengusaha
(mudharib) dengan sistem bagi hasil. Pemodal, sebagai pihak yang mempunyai kelebihan harta namun,
tidak punya kesempatan ataupun waktu untuk mengembangkan hartanya. Ia mendistribusikan sebagian
kekayaannya kepada pengusaha dalam bentuk investasi jangka pendek ataupun jangka panjang secara
mudharabah (bagi hasil). Musyarakah merupakan kerja sama beberapa pemodal dalam mengelola suatu
usaha dengan sistem bagi hasil. Distribusi kekayaan seperti ini merupakan bentuk distribusi dalam
bentuk investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan berhimpunnya beberapa pemodal
dalam mendirikan suatu perusahaan seperti PT ataupun CV tentu akan memberikan peluang kepada
masyarakat menjadi tenaga kerja pada perusahaan tersebut dan memberikan kesempatan kepada
mereka untuk mendapat pendapatan dalam bentuk upah/gaji. Di samping itu, rumah tangga yang
mempunyai lahan ataupun bangunan yang digunakan perusahaan juga akan mendapatkan pendapatan
dalam bentuk sewa.
Tujuan Distribusi Pendapatan dalam Islam
ekonomi Islam datang dengan sistem distribusi yang merealisasikan tujuan yang mencakup berbagai bidang
kehidupan. Secara umum sistem distribusi dalam Islam merealisasikan tujuan umum syariat Islam (maqashid
al-syariah). Adapun tujuan distribusi pendapatan dalam ekonomi Islam dapat dikelompokkan kepada:
1. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah dalam distribusi pendapatan dapat dilihat dari penyalurah zakat. Misalnya, penyaluran zakat
kepada para muallaf. Ia memiliki tujuan dakwah untuk orang kafir yang diharapkan keislamannya dan
mencegah keburukannya, atau orang Islam yang diharapkan bertambah kuat iman dan keIslamannya. Begitu
juga terhadap para muzakki, dengan menyerahkan sebagian hartanya karena Allah Ta’ala berarti mereka
meneguhkan jiwa mereka kepada iman dan ibadah.
2. Tujuan Pendidikan
Secara umum. Tujuan pendidikan yang terkandung pada distribusi pendapatan dalam pers[ektif ekonomi
Islam adalah pendidikan akhlak al-karimah seperti suka memberi, berderma, dan mengutamakan orang lain,
serta mensucikan diri dari akhlak al-mazmumah, seperti pelit. Loba, dan mementingkan diri sendiri.
3. Tujuan Sosial
Tujuan sosial terpenting dalam distribusi pendapatan adalah: a) Memenuhi kebutuhan kelompok yang
membutuhkan dan menghidupkan prinsip solidaritas di dalam masyarakat Muslim. b) Mengutamakan
ikatan cinta dan kasih sayang di antara individu dan masyakat. c) Mengikis sebab-sebab kebencian
dalam masyarakat dapat direalisasikan, karena distribusi kekayaan yang tidak adil akan berdampak
pada kemiskinan dan meningkatkan kriminalitas. d) Mewujudkan keadilan di tengah masyarakat.
4. Tujuan Ekonomi
Distribusi dalam ekonomi Islam memiliki tujuan-tujuan ekonomi yaitu: a) Pengembangan dan
pembersihan harta, baik dalam bentuk infak sunat maupun infak wajib. Hal ini mendorong pelakunya
untuk selalu menginvestasikan hartanya dalam bentuk kebaiakn. b) Memberdayakan sumber daya
manusia yang menganggur dengan terpenuhinya kebutuhan modal usaha mereka. Hal ini akan
mendorong setiap oarang untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas kerja mereka. c) Memberi
andil dalam merealisasikan kesejahteraan ekonomi sangat berkaitan dengan tingkat konsumsi.
Kemudian tingkat konsumsi tidak hanya berkaitan dengan pemasukan saja, namun, juga berkaitan
dengan cara pendistribusiannya di antara anggota masyarakat. d) Penggunaan terbaik dari sumber-
sumber ekonomi

More Related Content

What's hot

Inflasi dalam Perspektif Islam
Inflasi dalam Perspektif IslamInflasi dalam Perspektif Islam
Inflasi dalam Perspektif IslamRifatin Aprilia
 
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam IslamPraktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islamdesi_aoi
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalvinarmv
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamEka Widia
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Mahasiswa Kupu-kupu
 
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESIPPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESINadyaNovles
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalKrilekz
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
Etika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalEtika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalanharwahyu
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamcupian amir zaelani
 
Paradigma ekonomi islam
Paradigma ekonomi islamParadigma ekonomi islam
Paradigma ekonomi islamel-hafiy
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahDwi Wahyu
 

What's hot (20)

Inflasi dalam Perspektif Islam
Inflasi dalam Perspektif IslamInflasi dalam Perspektif Islam
Inflasi dalam Perspektif Islam
 
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam IslamPraktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
Praktik Bisnis yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
Produksi islami
Produksi islamiProduksi islami
Produksi islami
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
 
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESIPPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Etika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensionalEtika bisnis-islam-konvensional
Etika bisnis-islam-konvensional
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
 
Paradigma ekonomi islam
Paradigma ekonomi islamParadigma ekonomi islam
Paradigma ekonomi islam
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Manajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank SyariahManajemen Permodalan Bank Syariah
Manajemen Permodalan Bank Syariah
 

Similar to Distribusi pendapatan dalam presfektif islam

Ppt ekonomi islam bab 9&10
Ppt ekonomi islam bab 9&10Ppt ekonomi islam bab 9&10
Ppt ekonomi islam bab 9&10TyoSuliez
 
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxDistribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxZAINIYATULAFIFAHSEIM
 
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxDistribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxZAINIYATULAFIFAHSEIM
 
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6TyoSuliez
 
Kesenjangan dan Distribusi Ekonomi
Kesenjangan dan Distribusi EkonomiKesenjangan dan Distribusi Ekonomi
Kesenjangan dan Distribusi EkonomiMarselina Marselina
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamHasan Basri Ar-Rowy
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islammea_ascha
 
Ekonomi islam (mia meliana)
Ekonomi islam (mia meliana)Ekonomi islam (mia meliana)
Ekonomi islam (mia meliana)Nisrokhah6
 
Ekonomi islam (mia meliana) (1)
Ekonomi islam (mia meliana) (1)Ekonomi islam (mia meliana) (1)
Ekonomi islam (mia meliana) (1)samiul12
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamFrsfebby
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxTiaraPutriMasthurine1
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxGarniseka
 
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraPpt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraWahyudeni1
 

Similar to Distribusi pendapatan dalam presfektif islam (20)

Bab 14 distribusi
Bab 14  distribusiBab 14  distribusi
Bab 14 distribusi
 
Ppt ekonomi islam bab 9&10
Ppt ekonomi islam bab 9&10Ppt ekonomi islam bab 9&10
Ppt ekonomi islam bab 9&10
 
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxDistribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
 
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptxDistribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
Distribusi Pendapatan Islam Distribusi Pendapatan Islam.pptx.pptx
 
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
Ppt ekonomi islam bab 5 & 6
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Kesenjangan dan Distribusi Ekonomi
Kesenjangan dan Distribusi EkonomiKesenjangan dan Distribusi Ekonomi
Kesenjangan dan Distribusi Ekonomi
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
Konsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi IslamKonsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi Islam
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
Ekonomi islam (mia meliana)
Ekonomi islam (mia meliana)Ekonomi islam (mia meliana)
Ekonomi islam (mia meliana)
 
Ekonomi islam (mia meliana) (1)
Ekonomi islam (mia meliana) (1)Ekonomi islam (mia meliana) (1)
Ekonomi islam (mia meliana) (1)
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islam
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
 
693 2037-1-pb 2
693 2037-1-pb 2693 2037-1-pb 2
693 2037-1-pb 2
 
PPT PAI.pptx
PPT PAI.pptxPPT PAI.pptx
PPT PAI.pptx
 
Kontroversi bunga dan riba (2)
Kontroversi bunga dan riba (2)Kontroversi bunga dan riba (2)
Kontroversi bunga dan riba (2)
 
Agama dan Ekonomi.pptx
Agama dan Ekonomi.pptxAgama dan Ekonomi.pptx
Agama dan Ekonomi.pptx
 
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi NegaraPpt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
Ppt Sistem Ekonomi Islam terhadap Keseimbangan Ekonomi Negara
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

Distribusi pendapatan dalam presfektif islam

  • 1. Distribusi pendapatan dalam presfektif islam  Nama kelompok: ABDUL AZIZ GESANG PRAYOGO M. SAIFUL ANAM NASIYA IRNA RIYANTI
  • 2. Pengertian dan Prinsip Distribusi Kekayaan Distribusi pendapatan dalam Islam merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh pribadi atau umum (publik) kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat sesuai dengan syariat. Fokus dari distribusi pendapatan dalam Islam adalah proses pendistribusiannya. Secara sederhana bisa digambarkan, kewajiban menyisihkan sebagian harta bagi pihak surplus (berkecukupan) diyakini sebagai kompensasi atas kekayaannya dan di sisi lain merupakan insentif (perangsang) untuk kekayaan pihak defisit (berkkekurangan). Titik berat dalam pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana menciptakan mekanisme distribusi ekonomi yang adil di tengah masyarakat. Distribusi dalam ekonomi Islam mempunyai makna yang lebih luas mencakup pengaturan kepemilikan, unsur-unsur produksi,dan sumber-sumber kekayaan. Dalam ekonomi Islam diatur kaidah distribusi pendapatan, baik antara unsur-unsur produksi maupun distribusi dalam sistem jaminan sosial.
  • 3. Islam memberikan batas-batas tertentu dalam berusaha, memiliki kekayaan dan mentransaksikannya. Dalam pendistribusian harta kekayaan, Al-Quran telah menetapkan langkah- langkah tertentu untuk mencapai pemerataan pembagian kekayaan dalam masyarakat secara objektif, seperti memperkenalkan hukum waris yang memberikan batas kekuasaan bagi pemilik harta dengan maksud membagi semua harta kekayaan kepada semua karib kerabat apabila seseorang meninggal dunia. Begitu pula dengan hukum zakat, infaq, sadaqah, dan bentuk pemberian lainnya juga diatur untuk membagi kekayaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Distribusi pendapatan dalam dunia perdagangan juga disyariatkan dalam bentuk akad kerja sama, misalnya distribusi dalam bentuk mudharabah merupakan bentuk distribusi kekayaan dengan sesama Muslim dalam bentuk investasi yang berorientasi profit sharing. Pihak pemodal yang mempunyai kelebihan harta membantu orang yang mempunyai keahlian berusaha, tetapi tidak punya modal. Tujuan aturan-aturan ini menurut Afzalur Rahman adalah untuk mencegah pemusatan kekayaan kepda golongan tertentu. Dalam QS 59: 7 dijelaskan: ْ‫ى‬َ‫ك‬َْ‫ل‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َْ‫ن‬َْ‫ة‬َ‫ل‬‫ُو‬‫د‬َْ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫غ‬َ‫ْل‬ُ‫ا‬ِْ‫ء‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang yang kaya saja di antara kamu.
  • 4. Al-Quran berulang kali mengingatkan agar kamu Muslim tidak menyimpan dan menimbun kekayaan untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi mereka harus memenuhi kewajiban terhadap keluarga, tetangga, dan orang-orang harus mendapat bantuan. Menurut Yusuf Qaradhawi, distribusi dalam ekonomi kapitalis terfokus pada pasca produksi, yaitu pada konsekusensi proses produksi bagi setiap proyek dalam bentuk uang ataupun nilai, lalu hasil tersebut didistribusikan pada instrument- instrumen paroduksi yaitu: 1. Upah, yaitu upah bagi paraa pekerja, dan sering kali dalam hal upah. 2. Bunga, yaitu Bungan sebagai imbalan dari uang modal (interest on capital) yang diharuskan pada pemilik proyek. 3. Sewa, yaitu ongkos untuk sewa tanah yang dipakai untuk proyek; dan 4. Keuntungan, yaitu keuntungan (profit) bagi pengelola yang menjalankan pengelolaan.
  • 5. Distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai manusiawi yang sangat mendasar dan penting, yaitu nilai kebebasan dan nilai keadilan. 1. Keadilan. Keadilan dalam Islam merupakan pondasi yang kokoh meliputi semua ajaran dan hukum Islam. Persoalan yang menjadi perhatian Islam dalam keadilan adalah pelarangan berbuat kezaliman. Ketidak seimbangan distribusi kekayaan adalah sumber dari semua konflik individu dan sosial. Untuk itu, agar kesejahteraan sosial dapat diwujudkan, penerapan prinsip moral keadilan ekonomi merupakan suatu keharusan. Keadaan itu akan sulit dicapai bila tidak ada keyakinan dan prinsip moral tersebut. 2. Kebebasan. Nilai utama dalam bidang distribusi kekayaan adalah kebebasan. Nilai kebebasan dalam Islam memberi implikasi terhadap adanya pengakuan akan kepemilikan individu. Setiap hasil usaha seorang Muslim dapat menjadi miliknya menjadi motivasi yang kuat bagi dirinya untuk melakukan aktivitas ekonomi. Dalam Islam, legitimasi hak milik sangat terkait erat dengan pesan moral untuk menjamin keseimbangan. Hak milik pribadi diakui, dan hak kepemilikan itu harus berfungsi sebagai nafkah bagi diri dan keluarga, berproduksi dan berinvestasi, mewujudkan kepedulian sosial dan jihad fisabilillah. Ini berarti pengakuan hak kepemilikan dapat berperan sebagai pembebas manusia dari sikap matrealistis. Dengan demikian dapat dipahami bahwa konsep kepemilikan dalam perspektif Islam menjadikan nilai-nilai moral sebagai faktor endogen, dan menjadikan nilai0nilai itu bersentuhan dengan hukum-hukum Allah.
  • 6. Sektor-Sektor Distribusi Pendapatan Sektor-sektor distribusi pendapatan terbagi pada tiga bentuk, yakni sektor rumah tangga sebagai basis kegiatan produksi, sektor negara dan sektor industri, sperti yang akan diuraikan dibawah ini: 1. Distribusi Pendapatan Sektor Rumah Tangga Distribusi pendapatan dalam konteks rumah tangga tidak terlepas dari shadaqah. Shadaqah dalam konteks terminologi Al-Quran dapat dipahami dalam dua aspek, yaitu: shadaqah wajibah dan shadaqah nafilah.berikut pembagia bentuk-bentuk distribusi pendapatan sektor rumah tangga yakni: Pertama, shadaqah wajibah berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan dengan instrumen distribusi pendapatan berbasis kewajiban seperti nafkah, zakat, dan warisan. Kedua, shadaqah nafilah (sunnah) yang berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan dengan instrumen distribusi pendapatan berbasis amalan sunat seperti infaq, Aqiqah, dan wakaf. Ketiga, hudud (hukuman) adalah instrumen yang bersifat aksidental dan merupakan konsekuensi dari berbagai tindakan. Atau dengan kata lain, instrumen ini tidak bisa berdiri sendiri, tanpa adanya tindakan ilegal yang dilakukan sebelumnya seperti Kafarat, Dam/Diyat, dan Nazar.
  • 7. 2. Distribusi Pendapatan Sektor Negara Prinsip-prinsip ekonomi yang dibangun di atas nilai moral Islam mencanangkan kepentingan distribusi pendapatan secara adil. Negara wajib bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan materi bagi lingkungan sosial maupun individu dengan memaksimalkan pemanfaatan atas sumber daya yang tersedia. Karena itu, negara wajib mengeluarkan kebijakan yang mengupayakan stabilitas ekonomi, pembangunan sosial ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang merata dan lain sebagainya. Negara itu juga bertanggung jawab atas manajemen kepemilikan publik yang pemanfaatannya diarahkan untuk seluruh anggota masyarakat. Ajaran Islam memberikan otoritas kepada pemerintah dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran negara. Pemerintah diberikan kewenangan mengatur pendapatan negara melalui penarikan pajak pendapatan BUMN dan sebagainya. Di samping itu, pemerintah juga diberikan kewenangan untuk membelanjakan anggaran untuk kepentingan bangsa dan negara misalnya, pemberian subsidi, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya. Semua keistimewahan tersebut harus diarahkan untuk memenuhi kepentingan bangsa dan negara. Kebiajkan ekonomi politik diarahkan untuk melayani kepentingan individu dan umum sekaligus. Model ini menfokuskan kepada keseimbangan, dan keharmonisan kedua kepentingan tersebut. Kebiajakn politik ekonomi Islam juga melayani kesejahteraan materil dan kebutuhan spiritual. Aspek ekonomi politik Islam yang dilakukan oleh para penguasa adalah dalam rangka mengurusi dan melayani umat
  • 8. 3. Distribusi Pendapatan Sektor Industri Distribusi pendapatan sektro industri terdiri dari mudharabah, musyarakah, upah maupun sewa. Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara pihak pemodal ( shahibul maal ) dengan pengusaha (mudharib) dengan sistem bagi hasil. Pemodal, sebagai pihak yang mempunyai kelebihan harta namun, tidak punya kesempatan ataupun waktu untuk mengembangkan hartanya. Ia mendistribusikan sebagian kekayaannya kepada pengusaha dalam bentuk investasi jangka pendek ataupun jangka panjang secara mudharabah (bagi hasil). Musyarakah merupakan kerja sama beberapa pemodal dalam mengelola suatu usaha dengan sistem bagi hasil. Distribusi kekayaan seperti ini merupakan bentuk distribusi dalam bentuk investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan berhimpunnya beberapa pemodal dalam mendirikan suatu perusahaan seperti PT ataupun CV tentu akan memberikan peluang kepada masyarakat menjadi tenaga kerja pada perusahaan tersebut dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapat pendapatan dalam bentuk upah/gaji. Di samping itu, rumah tangga yang mempunyai lahan ataupun bangunan yang digunakan perusahaan juga akan mendapatkan pendapatan dalam bentuk sewa.
  • 9. Tujuan Distribusi Pendapatan dalam Islam ekonomi Islam datang dengan sistem distribusi yang merealisasikan tujuan yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Secara umum sistem distribusi dalam Islam merealisasikan tujuan umum syariat Islam (maqashid al-syariah). Adapun tujuan distribusi pendapatan dalam ekonomi Islam dapat dikelompokkan kepada: 1. Tujuan Dakwah Tujuan dakwah dalam distribusi pendapatan dapat dilihat dari penyalurah zakat. Misalnya, penyaluran zakat kepada para muallaf. Ia memiliki tujuan dakwah untuk orang kafir yang diharapkan keislamannya dan mencegah keburukannya, atau orang Islam yang diharapkan bertambah kuat iman dan keIslamannya. Begitu juga terhadap para muzakki, dengan menyerahkan sebagian hartanya karena Allah Ta’ala berarti mereka meneguhkan jiwa mereka kepada iman dan ibadah. 2. Tujuan Pendidikan Secara umum. Tujuan pendidikan yang terkandung pada distribusi pendapatan dalam pers[ektif ekonomi Islam adalah pendidikan akhlak al-karimah seperti suka memberi, berderma, dan mengutamakan orang lain, serta mensucikan diri dari akhlak al-mazmumah, seperti pelit. Loba, dan mementingkan diri sendiri.
  • 10. 3. Tujuan Sosial Tujuan sosial terpenting dalam distribusi pendapatan adalah: a) Memenuhi kebutuhan kelompok yang membutuhkan dan menghidupkan prinsip solidaritas di dalam masyarakat Muslim. b) Mengutamakan ikatan cinta dan kasih sayang di antara individu dan masyakat. c) Mengikis sebab-sebab kebencian dalam masyarakat dapat direalisasikan, karena distribusi kekayaan yang tidak adil akan berdampak pada kemiskinan dan meningkatkan kriminalitas. d) Mewujudkan keadilan di tengah masyarakat. 4. Tujuan Ekonomi Distribusi dalam ekonomi Islam memiliki tujuan-tujuan ekonomi yaitu: a) Pengembangan dan pembersihan harta, baik dalam bentuk infak sunat maupun infak wajib. Hal ini mendorong pelakunya untuk selalu menginvestasikan hartanya dalam bentuk kebaiakn. b) Memberdayakan sumber daya manusia yang menganggur dengan terpenuhinya kebutuhan modal usaha mereka. Hal ini akan mendorong setiap oarang untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas kerja mereka. c) Memberi andil dalam merealisasikan kesejahteraan ekonomi sangat berkaitan dengan tingkat konsumsi. Kemudian tingkat konsumsi tidak hanya berkaitan dengan pemasukan saja, namun, juga berkaitan dengan cara pendistribusiannya di antara anggota masyarakat. d) Penggunaan terbaik dari sumber- sumber ekonomi