Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendapatan nasional dalam perspektif Islam berbeda dengan ekonomi konvensional karena diperoleh dari sumber-sumber seperti zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan seluruh masyarakat, bukan hanya sebagian. Pengukuran pendapatan nasional dalam ekonomi Islam juga mempertimbangkan penyebaran pendapatan dan kesejahteraan yang sebenarnya.
4. Ekonomi islam merupakan solusi masalah perekonomian, pendapatan ekonomi konvensional dan
syariah berbeda. Pendapatan dalam ekonomi konvensional diperoleh dari bunga sehingga
pendapatan nasionalnya tidak seimbang karena hanya sebagian masyarakat yang merasakan
kesejahteraan. Adapun pendapatan ekonomi syariah duperoleh dengan menggunakan bagi hasil
yang diperoleh dari investasi yang bertujuan untuk kesejahteraan setiap masyarakat.
6. Pengertian pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang
dipergunakan untuk memproduksikan barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara pada
periode tertentu, biasanya satu tahun. Salah satu istilah yang terkait dengan pendapatan
nasional adalah GNP (Gross Nasional Product), GNP yaitu seluruh jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan setiap tahun oleh Negara yang bersangkutan yang diukur menurut harga
pasar pada suatu Negara. Menurut sukirno, pendapatan adalah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu Negara.
Teori dan Metode Pendapatan Nasional
a. Mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output
yang diproduksi, komposisi pembelanjaan, serta tingkat kemakmuran yang dicapai.
b. Membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan
datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merumuskan
perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negra pada mas mendatang.
7. Metode yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional sebagai berikut:
A. Cara Pengeluaran :
a) Perhitungan pendapatan nasional
b) Konsumsi rumah tangga
c) Belanja pemerintah
d) Investasi
e) Ekspor
B. Cara produk neto
C. Cara Perhitungan pendapatan
a) Pendekatan produksi (production approach)
b) Pendekatan pendapatan (income approach)
c) Pendapatan Nasional dengan Pendeketan Pengeluaran
d) Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan (expenditure
approach)
9. Menurut Rahardja dan Madala Manurung, dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa
konsep pendapatan, yaitu sebagai berikut.
a) Produk Domestik Bruto/ Gross Domestic Product (PDB/GDP)
b) Produk Nasional Bruto/Gross National Product (PNB/GNP)
c) Net National Product (NNP)
d) Net National Income (NNI)
e) Personal Income (PI)
f) Disposible Income (DI)
11. Siklus aliran pendapatan suatu perekonomian, menurut Huda et.al. (2008), dibagi
menjadi empat bidang atau sektor utama sebagai pelaku ekonomi yang setiap
sektornya memiliki hubungan interaksi dalam menciptakan pendapatan dan
pengeluaran.
a) Sektor Rumah Tangga
b) Sektor Perusahaan
c) Sektor Pemerintah
d) Sektor Dunia Internasional/Luar Negeri
13. Penggunaan GNP untuk mengukur pendapatan nasional kurang dapat menggambarkan
tingkat kesejahteraan suatu bangsa. Nordhaus dan Tobin dari Yale bersama-sama dalam
1972 mengajukan konsep Measure of Economic Welfare (MEW), tetapi konsep ini pun
tidak berkembang dan sampai saat ini cenderung penggunaan GDP real/kapita sebagai
ukuran kesejahteraan suatu negara masih digunakan.
15. Pendapatan nasional dapat dihitung berdasarkan tiga pendekatan berikut :
a. Pendekatan produksi
b. Pendekatan pengeluaran
c. Pendekatan pendapatan
Dalam perhitungan pendapatan nasional terdapat istilah GDP dan GNP. GDP adalah perhitungan
pendapatan nasional pada area domestik, jadi sesuatu yang diproduksi dalam negara akan diakui
sebagai pendapatan nasional. Adapun GNP adalah perhitungan pendapatan nasional pada setiap
warga negara asli yang menghasilkan produk. Dengan demikian, apa saja yang dihasilkan meskipun
ia berada di luar negara akan diakui sebagai pendapatan negara.
18. a. ghanimah.
b. Sedekah
c. Infak
d. Zakat
e. Ushr
f. Jizyah
g. Kharaj
h. Pajak tambang dan harta karun
i. Waqaf
Sumber pendapatan nasional dalam ekonomi Islam, sebagaimana diuraikan Mardani
adalah sebagai berikut:
20. Menurut Said Sa'ad, sumber pengeluaran ekonomi Islam terdiri atas :
a. Konsumsi rumah tangga (household consumption);
b. Konsumsi pemerintah (government consumption);
c. pengeluaran investasi (investment expenditure);
d. ekspor neto (net export).
22. Dalam perhitungan ekonomi Islam, menurut Nasution et.al., terdapat beberapa prinsip yang
harus dipegang dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu:
a. pendapatan nasional harus menggambarkan pendapatan masyarakat yang sesuai
dengan penyebaran penduduk:
b. pendapatan nasional perkotaan dan pedesaan harus dapat dibedakan karena secara
jelas produksinya tidak dapat disamakan;
c. pendapatan nasional harus dapat mengukur secara jelas kesejahteraan masyarakat
yang sesungguhnya.
24. Satu hal yang membedakan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi lainnya adalah
penggunaan parameter falah. Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan
yang sebenar-benarnya, yang di dalamnya terdapat komponen-komponen rohaniah.
Menurut Nasution et.al., ekonomi Islam dalam arti sebuah sistem ekonomi (nidhom al-
iqtishad) merupakan sebuah sistem yang dapat mengantarkan umat manusia pada real
welfare (falah), kesejahteraan yang sebenarnya.
26. a. pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran pendapatan individu rumah tangga
b. pendapatan nasional harus dapat mengukur produksi di sektor pedesaan
c. pendapatan nasional harus dapat mengukur kesejahteraan ekonomi islami
d. penghitungan pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial islami, melalui
pendugaan nilai santunan antarsaudara dan sedekah
Menurut Mannan, ada empat hal yang bisa diukur dengan pendekatan pendapatan
nasional berdasarkan ekonomi Islam sehingga tingkat kesejahteraan dapat dilihat secara
lebih jernih dan tidak bias. Keempat hal tersebut adalah:
28. Kemakmuran suatu bangsa tidak diukur dari banyaknya logam mulia/ mlah kekayaan
yang dimiliki suatu negara, tetapi diukur dari jumlah ang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dari negara tersebut. Dalam nghitungan pendapatan nasional, menurut
Sukirno terdapat beberapa istilah:
a. produk domestik bruto/gross domestic product (GDP);
b. produk nasional bruto/gross national product (GNP);
c. produk nasional netto/net national product (NNP);
d. pendapatan nasional/national income (NI).
30. Dalam perekonomian tertutup sederhana, sektor yang terlibat adalah rumah tangga
dan perusahaan atau pihak swasta tanpa campur tangan pemerintah, baik berupa
pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk
pengeluaran konsumsi dan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional,
baik ekspor maupun impor.
Ada dua model analisis perekonomian tertutup sederhana, yaitu sebagai berikut.
a. Model Analisis dengan Variabel Investasi dan Tabungan
Pada model ini muncul dua aktivitas ekonomi yang baru, yaitu tabungan dan investasi.
Tabungan rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingkar karena dapat
mengurangi kemampuan dari pendapatan secara real apabila digunakan untuk kegiatan
lain, seperti konsumsi
31. Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati
Investasi
Investasi yang lazim disebut sebagai penanaman modal merupakan pengeluaran
perusahaan untuk mebeli barang-barang dan perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan produksi barang/jasa yang tersedia dalam perekonomian
32. Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kasual antara variabel tertentu dan
variable pendapatan nasional.
b. Model analisis dengan angka pengganda
34. Menurut Tulus Tambunan, kebijakan memiliki 2 prioritas, pertama mengatasi defisit anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) dan masalah-maslaah APBN lainnya.
a. Memahami kebijakan fiskal
Menurut Nopirin, kebijakan fiskal terdiri atas perubahan pengeluaran pemerintah atau
perpajakan dengan tujuan memengaruhi besar serta susunan permintaan agregat.
35. Sebagai sarana untuk menggalakan pembangunan eknomi, kebijakan menurut
Manurung, untuk mencapai tujuan sebagai berikut.
b. Tujuan kebijaka fiskal
• Meningkatkan laju investasi
• mendorong investasi optimal secara sosial
• Meningkatkan kesempatan kerja
• Meningkatkan stablitas ekonomi di tengah ketidakstabilan
internasional
• Menanggulangi iflasi
• Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
36. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Thanks!
Do you have any questions?