Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek fikih dalam transaksi ekonomi Islam, meliputi pengertian muamalah, asas-asas transaksi ekonomi seperti kewajiban memenuhi kontrak dan sukarela, contoh transaksi seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta kerjasama ekonomi seperti ijarah.
1. BAB 5
ASPEK FIKIH
SK/KDSK/KD
A. Pengertian MuamalahA. Pengertian Muamalah
B. Asas-asas Transaksi EkonomiB. Asas-asas Transaksi Ekonomi
dalam Islamdalam Islam
C. Penerapan Transaksi EkonomiC. Penerapan Transaksi Ekonomi
dalam Islamdalam Islam
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
HOME
3. A. Pengertian Muamalah
Muamalah merupakan bagian dari hukum
Islam yang mengatur hubungan antara
seseorang dan orang lain, baik seseorang itu
pribadi maupun berbentuk badan hukum
seperti perseroan, firma, yayasan dan negara.
Contoh:
Jual beli, sewa menyewa, perserikatan
dibidang pertanian maupun perdagangan,
serta perbankan dan asuransi yang Islami
BACK
4. B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
1. Pihak-pihak yang bertransaksi harus memenuhi kewajiban
yang telah disepakati dan tidak boleh saling
mengkhianati.
:نننننن}ن1 }
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan
dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan
hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Al-
Maidah:1)
BACK
5. Lanjutan….Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan
dengan penuh tanggungjawab, tidak menyimapang
dari hukum syara’ dan adab sopan santun.
3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
اننننن اننننننن انننن انننننننن اننننننن انننن انننننننننننن انننننننننن اننننننننن اننننن انننن انننننن
ننننننا }ننننننننن اننننننننننن :
29}
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.(Q.S. An-Nisa:29)BACK
6. Lanjutan…Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
4. Setiap transaksi dilandasi niat yang baik dan ikhlas karena
Allah, sehingga terhindar dari penipuan, kecurangan, dan
penyelewengan.
“Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang mengandung unsur
penipuan (HR. Muslim)
5. Adat kebiasaan atau ‘urf yang tidak menyimpang dari
syara’, boleh digunakan untuk menentukan batasan dalam
transaksi.
}
“Ibadah itu terdiri dari sepuluh bagian,sembilan bagian
daripadanya terdapat pada mencari rezki yang halal” (HR.As-
Sayuti)
BACK
7. C. Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
1. Jual Beli
a. Pengertian, Dasar Hukum, Hukum Jual Beli
Jual beli ialah persetujuan saling mengikat antara
penjual (yakni pihak yang menyerahkan/menjual
barang) dan pembeli (sebagai pihak yang
membayar/membeli barang yang dijual).
انننننن انننن اننننننننن انننننننن اننننننن انننننن انننننننننن اننننن
نننا ننننر)ننننننننن)ن
Artinya:
“Nabi Muhammad SAW telah melarang jual beli
yang mengandung unsur penipuan.”
BACK
8. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
b. Rukun dan Syarat Jual Beli
Orang yang melakukan akad jual beli (penjual dan
pembeli). Syaratnya:
Berakal
Balig
Berhak menggunakan hartanya.
Sigat atau ucapan ijab dan kabul.
Barang yang diperjualbelikan.syaratnya:
Barang halal
Ada manfaatnya.
Barang ada di tempat, atau sudah tersedia ditempat lain.
Milik si penjual atau berada di bawah kekuasaannya.
Zat, bentuk, kadar dan sifatnya diketahui kedua pihak
BACK
9. Nilai barang yang dijual (berupa uang).
Syaratnya:
Harga jual harus jelas jumlahnya
Nilai tukar barang dapat diserahkan pada saat
transaksi.
Apabila transaksi dengan barter (Al-
Muqayadah), naka tidak boleh dengan barang
yang haram.
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
10. c. Khiyar
Khiyar adalah hak memilih bagi si penjual dan si
pembeli untuk meneruskan jual-belinya atau
membatalkan karena adanya sesuatu hal. Misal cacat
pada barang.
Hukum Islam membolehkan hak khiyar, agar tidak
ada penyesalan. Jika ada penyesalan dalam jual beli,
maka sunah untuk membatalkan, dengan cara
mengembalikan barang kepada penjual.
}
Barang siapa yang rela mencabut jual beli terhadap saudaranya,
maka Allah pun akan mencabut kerugiannya dihari kiamat
(HR. Thabrani)
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
11. d. Macam-macam Jual Beli
1). Jual beli yang sah (terpenuhi rukun dan
syaratnya)
2). Jual beli yang tidak sah (tidak terpenuhi rukun
dan syaratnya)
Contoh:
Jual beli sesuatu yang termasuk najis (bangkai,
daging babi)
Jual beli air mani hewan ternak.
}
Rasulullah SAW telah melarang menjual mani
hewan(HR. Bukhori)
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
12. Jual beli anak hewan yang masih berada dalam
kandungan.
}
Bahwa Rasulullah SAW telah melarang menjual anak
(hewan) yang masih berada dalam perut induknya
Jual beli yang mengandung kecurangan dan
penipuan
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
13. 3). Jual beli yang sah tetapi terlarang(fasid),
terlarang karena:
Merugikan si penjual, pembeli, dan orang lain
Mempersulit peredaran barang
Merugikan kepentingan umum.
Contoh:
Jual beli dengan maksud untuk ditimbun
}
Tidak akan menimbun barang kecuali orang yang salah atau
durhaka (HR. Muslim)
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
14. 4).Jual beli Najsyi
Yaitu menawar sesuatu barang dengan maksud
untuk mempengaruhi orang lain agar mau membeli
barang yang ditawarnya, sedangkan yang menawar
barang tersebut adalah teman sipenjual.
}
Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara najsyi. (HR. Bukhori dan
Muslim)
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
15. 5).Monopoli
Yaitu menimbun barang agar orang lain
tidak membeli walaupun barang telah
melampaui harga pasaran.
Rasulullah SAW melarang jual beli seperti
ini, karena akan merugikan kepentingan
umum.
BACK
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
16. 2. Simpan Pinjam
Rukun dan syarat utang piutang atau simpan pinjam
meminjam, menurut hukum Islam adalah:
a. Yang berpiutang dan yang berutang syaratnya:
1). Sudah baligh dan berakal sehat
2). Yang berpiutang tidak meminta pembayaran melebihi
pokok piutang
3). Peminjam tidak boleh menunda-nunda pembayaran
utangnya.
C. Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
17. Hadits Nabi tentang Orang yang memberi hutang dan
Peminjam
}}
“Setiap piutang yang sengaja untuk mencari manfaat
(pembayaran lebih) adalah riba” (HR. Haris bin Abi Imamah)
“Orang yang mampu yang melalaikan kewajiban
membayar utangnya adalah zalim (HR. Ahmad dan Tirmizi)
Lanjutan….Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
18. b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinjamkan adalah
milik sah dari yang meminjamkan.
Pengembalian utang tidak boleh kurang nilainya.
Disunahkan mengembalikan lebih dari pokok utangnya.
}
“Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang membayar
utangnya dengan lebih baik” (HR. Ahmad dan Tirmizi)
Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
19. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
3. Ijarah
a. Pengertian
Menurut bahasa Ijarah berarti upah, sewa, jasa atau imbalan
Mazhab Syafi’i mendefinisikan Ijarah sebagai transaksi
dengan imabalan tertentu
b. Dasar Hukum Ijarah
} }
“Berikanlah upah/jasa kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum
kering keringatnya”
BACK
20. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan. {Q.S. Az-Zuhkhruf:32}
Dasar Hukum Ijarah
BACK
21. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
Dasar Hukum Ijarah
اااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااا
ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااا
ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااا
ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااا}:6 }Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan
(hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, Kemudian
jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada
mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan
baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan
(anak itu) untuknya. (Q.S. At-Tahalaq: 6)
BACK
22. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
Dasar Hukum Ijarah
اااااااااااااااااااااااااااا اااااااااااااااااااااااااااا
اااااااااااااااااااااااااااااااا
{ :ااااا26 }
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya".
{Q.S. Al-Qasas:26}
BACK
23. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
c. Macam-macam Ijarah
1). Ijarah yang bersifat manfaat.
Seperti: sewa-menyewa rumah, toko, kendaraan dan
aneka busana, dll.
2). Ijarah yang bersifat pekerjaan dengan cara
mempekerjakan seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan.
Misal: pembantu rumah tangga, buruh bangunan,
tukang jahit dan tukang sepatu.
BACK
24. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
1) Orang yang berakad
2) Sewa/ imbalan
3) Manfaat
4) Sighat atau ijab kabul
d. Rukun dan Syarat Ijarah
Rukun Ijarah
BACK
25. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
1) Kedua orang yang bertransaksi balig dan berakal
sehat.
2) Kedua belah pihak bertransaksi dengan kerelaan.
3) Kondisi barangnya diketahui dan bermanfaat bagi
penyewa.
4) Objek ijarah bisa diserahkan dan dipergunakan
secara langsung dan tidak cacat.
5) Objek ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan
syara’
d. Rukun dan Syarat Ijarah
Syarat Ijarah
BACK
26. 6) Hak yang disewakan tidak termasuk suatu kewajiban
bagi penyewa.
7) Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan.
8) Upah/ sewa dalam transaksi ijarah harus jelas
C. Lanjutan…Penerapan Transaksi
Ekonomi dalam Islam
d. Rukun dan Syarat Ijarah
Syarat Ijarah
BACK
27. C. Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
e. Sifat Akad/Transaksi Ijarah
Jumhur ulama berpendapat bahwa akad/transaksi ijarah
bersifat mengikat, kecuali ada cacat, atau barang tersebut
tidak bisa dimanfaatkan.
Karena bersifat mengikat, kematian salah satu pihak yang
menyewakan atau penyewa, tidak membatalkan ijarah.
Manfaat dari sewa menyewa termasuk harta yang bisa
diwariskan.
BACK
28. C. Lanjutan…Penerapan Transaksi
Ekonomi dalam Islam
f. Tanggung Jawab Orang yang Diupah/
Digaji
Ijarah yang berupa pekerjaan, apabila orang yang
dipekerjakan itu bersifat pribadi, maka seluruh pekerjaan
yang ditentukan untuk dikerjakan menjadi tangung
jawabnya.
Ulama fikih sepakat, apabila objek yang dikerjakan rusak
ditangan pekerja bukan karena kelalaiannya dan tidak ada
unsur kesengajaan, maka pekerja tidak dapat dituntut ganti
rugi.
BACK
29. 1. Syirkah
Syirkah yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bersepakat untuk bekerjasama dalam suatu usaha,
yang keuntungan atau hasilnya utuk mereka bersama.
Syirkah yang sesuai syara’ bertujuan untuk kesejahteraan
bersama merupakan salah satu bentuk ta’awun
ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى
ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى: ى ى ى ى ى ى ى}2 }
D.D. Kerja Sama Ekonomi dalamKerja Sama Ekonomi dalam
IslamIslam
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}
BACKBACK
30. Syirkah yang sesuai dengan ketentuan Syara‘ :
Syirkah tersebut dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah,
Sabar,
Tawakal,
Jujur,
Saling percaya antara sesama anggota syarikat,
Bersih dari unsur-unsur kecurangan atau penipuan
D.D. Lanjutan…Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
31. Macam-macam Syirkah:
b. Syarikat Kerja
Yaitu gabungan dua orang atau lebih untuk bekerja sama
dalam suatu jenis perusahaan dan pembagian keuntungan
dibagikan sesuai dengan perjanjian.
Manfaat Syarika Kerja:
Menjalin hubungan persaudaraan
Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan.
Menyelesaikan pekerjaan besar bersama untuk
kepentingan umat manusia
Melahirkan kemajuan dalam segala bidang.
D.D. Lanjutan… Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
32. 2. Mudarabah (Qirad)
Mudarabah yaitu pemberian modal dari pemilik modal
kepada seseorang yang akan memperdagangkan modal
dengan ketentuan bahwa untung rugi ditanggung bersama
sesuai dengan perjanjian.
Hukum mudarabah adalah mubah (boleh) sesuai dengan
Firman Allah:
ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى
ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى: ى ى ى ى ى ى ى}2 }
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}
D.D. Lanjutan…Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
33. Rukun Mudarabah (Qirad)
• Muqrid (pemilik modal) dan Muqtarid (yang menjalankan
modal) : balig, berakal sehat, dan jujur
• Modal hendaknya diketahui jumlahnya dan tunai.
• Jenis Usaha dan Tempatnya sebaiknya disepakati bersama.
• Besarnya keuntungan hendaknya sesuai dengan
kesepakatan diawal akad.
• Muqtarid hendaknya jujur dan menggunkan modal atas izin
muqrid.
D.D. Lanjutan…Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
34. Hikmah Penerapan Mudarabah di Masyarakat
• Mewujudkan persaudaraan dan persatuan antara Muqrid
(kelompok orang kaya) dan Muqtarid (kelompok miskin)
• Mengurangi atau mungkin menghilangka pengangguran.
• Memberikan pertolongan kepada fakir miskin (yang
menjalankan modal) untuk dapat hidup mandiri.
D.D. Lanjutan…Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
35. 3. Muzara’ah, Mukhabarah, dan Musaqah
(1). Muzara’ah dan Mukhabarah
Muzara’ah ialah paruhan hasil sawah antara pemilik
dan penggarap, benihnya berasal dari pemilik sawah. Jika
benihnya dari penggarap disebut Mukhabarah.
Muzara’ah dan Mukhabarah merupakan kerja sama
dibidang pertanian yang dibolehkan dalam Islam, sesuai
dengan syara’ dan pelaksanaannya tidak ada unsur
kecurangan dan pemaksaan.
D.D. Lanjutan…Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
36. Rukun dalam Muzara’ah dan Mukhabarah
• Kedua pihak sudah balig, berakal sehat, amanah.
• Sawah yang digarap betul-betul milik orang yang
menyerahkan sawahnya untuk digarap.
• Hendaknya ditentukan lamanya masa penggarapan
• Besarnya paruhan antara kedua belah pihak ditentukan
berdasarkan musyawarah antara keduanya.
• Kedua belah pihak hendaknya menaati ketentuan-ketentuan
yang telah mereka sepakati bersama
D.D. Lanjutan… Kerja Sama Ekonomi dalam IslamKerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
37. (1). Musaqah
Musaqah ialah paruhan hasil kebun antara pemilik dan
penggarap, besar bagian masing-masing sesuai dengan
perjanjian pada waktu akad.
وهههههههه وههههه وهههههه وهههههههههه وههههه وههههههههه وههههه وهههههه وهههههه وههههه وهههه
وهههه وهههههه وهههه وههههههه وهههههههه وههه وهههههههه وهههههه وهههههه وههههههه وههههههههه
هههو ههههو }ههههههه}
“Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya Nabi SAW telah menyerahkan kebun
miliknya, kepada penduduk Khaibar agar dipelihara oleh mereka
dengan perjanjian, mereka akan diberi sebagian dari hasilnya baik
dari buah-buahan atau hasil tanaman (palawija)” (HR. Muslim)
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
38. Manfaat dari Muzara’ah, Mukhabarah, Musaqah
• Mewujudkan tolong menolong antara pemilik tanah dan
penggarap.
• Mengurangi atau mungkin menghilangkan pengangguran.
• Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah pertanian.
• Usaha pencegahan terhadap terjadinya lahan-lahan kritis.
• Memlihara, meningkatkan dan melestarikan keindahan
alam.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACKBACK
39. D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
4. Sistem Perbankan yang Islami
Sistem perbankan yang islami maksudnya adalah
sistem yang sesuai dengan ajaran Islam yang
bersumber kepada A-Qur’an dan Hadits.
Bank Islam Adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lau lintas pembayaran, serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesusaikan dengan
prinsip syariat Islam.
BACK
40. Mesir telah mendirikan bank Islam (Bank Nasional Nasser
tahun 1971).
Dubai, Bank Islam Dubai pada tahun 1975.
Jedah, Saudi arabia, Islamic Development Bank yang
didukung oleh 40 Negara Muslim tanggal 20 Oktober 1975
Bank Islam di Indonesia didirikan atas prakarsa Majelis
Ulama Indonesia (MUI) diberi nama Bank Muamalat
Indonesia, mulai beroperasi 1 Mei 1992
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
Perkembangan Dunia Perbankan Islam
BACK
41. 5. Sistem Asuransi yang Islami
Asuransi menurut bahasa berarti pertanggungan (At-
Ta’min). Sedangkan menurut istilah yaitu akad atau
perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dan
mempertanggungkan sesuatu (peserta perusahaan
asuransi)
Asuransi muncul kira-kira pada abad ke-14
Ulama fikih sepakat bahwa asuransi dibolehkan
dengan catatan cara kerja sesuai dengan ajaran Islam,
yaitu ditegakkannya prinsip keadilan, dihilangkannya
unsur untung-untungan, perampasan hak dan kezaliman
serta bersih dari riba.
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
BACK
42. Prinsip Asuransi Islam
Ta’awun
(saling tolong menolong)
D. Kerja Sama Ekonomi dalam IslamD. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam
وههههههههههه وههههه وهههههههههههه وهههههههه وههههه وههههههههههههه وههههههههههه وههههه وهههههههههههه وهههههههه وههههه وههههههههههههه
هههههههههههههه وههههههههه وههههههههههههههههههه وههههههههه وههههه :وههههههو }ه :وههههههو }ه22 }}
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolongkebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
{Q.S. Al-Maidah:2}{Q.S. Al-Maidah:2}
BACK