1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif meliputi perhatian dan motivasi siswa, keterlibatan langsung siswa, serta mempertimbangkan perbedaan individual antara siswa.
2. Prinsip-prinsip tersebut memberikan implikasi bagi guru untuk merancang pembelajaran yang dapat memotivasi siswa secara aktif belajar sendiri serta menyesuaikan gaya belajar masing-masing siswa.
3.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN.pptx
1. PRINSIP DAN AZAS PEMBELAJARAN
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
2. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Perhatian akan timbul bila materi sesuai
dengan kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari dan membangkitkan motivasi.
2. Motivasi adalah tenaga penggerak yang
mengarahkan aktivitas seseorang,
(motivasi mesin kemudi pada mobil).
PERHATIAN & MOTIVASI
3. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Belajar akan terjadi pada siswa untuk
mengalaminya sendiri
2. Belajar merupakan hal yang dikerjakan
sendiri, maka inisiatif harus datang dari
siswa itu sendiri (bgmn
mengaktifkannya?)
KEAKTIFAN
4. PRINSIP
PEMBELAJARAN
3. Siswa memiliki sifat aktif, konstruktif, dan
mampu merencanakan sesuatu.
4. Siswa mampu untuk mencari,
menemukan, dan menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya.
5. Dalam proses pembelajaran siswa
mampu menemukan fakta, menganalisis,
menafsirkan, dan menarik kesimpulan.
KEAKTIFAN
5. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Siswa tidak semata-mata sekedar
mengamati secara langsung tetapi juga
menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap
lainnya
2. Siswa secara aktif, baik individual maupun
kelompok, dengan cara memecahkan
masalah (problem solving) dan Guru
bertindak sebagai fasilitator
KETERLIBATAN
LANGSUNG
6. PRINSIP
PEMBELAJARAN
Keterlibatan Siswa tidak semata keterlibatan
fisik juga keterlibatan mental, emosional,
keterlibatan dalam kegiatan kognitif dalam
pencapain dan pemerolehan pengetahuan
dalam penghayatan dan internalisasi nilai-
nilai dalam pembentukan sikap dan nilai juga
pada saat mengadakan latihan-latihan dalam
pembentukan ketrampilan.
KETERLIBATAN
LANGSUNG
7. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Pengulangan dapat dilakukan sebagai
melatih kompetensi apa yang ada pada
individu seperti mengamati, menanggapi,
mengingat, menghayal, merasakan,
berpikir dan lain sebagainya akan dapat
meningkatkan kemampuannya.
2. Sehingga Siswa akan dapat berkembang
daya pikirnya
PENGULANGAN
8. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Dalam situasi belajar Siswa menghadapi tujuan yang
akan dicapai,
2. Dalam situasi tersebut Siswa tentunya selalu
dihadapkan pada suatu hambatan yaitu mempelajari
bahan ajar,
3. Sehingga timbullah motif untuk mengatasi hambatan
tersebut.
4. Apabila hambatan tersebut telah teratasi atau tujuan
belajar telah tercapai, maka ia akan menghadapi
keadaan/situasi serta permasalahan yang baru atau
tujuan baru
TANTANGAN
9. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Bahan ajar dibuat menantang, dgn sedikit
bahasan shg dapat meninggkatkan
Trigger
2. Gunakan metode atau strategi yang
membangkit Trigger: Problem Based
Learning atau Project Based Learning
TANTANGAN
10. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Hasil yang baik merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar dan motivasinya
2. Penguatan yang menyenangkan tidak saja
penguatan positif, tetapi juga penguatan negatif
akan memperkuat belajar
BALIKAN & PENGUATAN
11. PRINSIP
PEMBELAJARAN
1. Tidak ada satu siswa yang memiliki karakteristik
yang sama
2. Karakteristik dapat meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar
3. Guru HARUS mempertimbangkan karakteristik
siswa dalam mengajar.
PERBEDAAN INDIVIDUAL
12. IMPLIKASI PRINSIP THDP SISWA
1. Guru menjadi tolok utama dalam merancang
pembelajaran
2. Skenario/RPP pembelajaran dibuat untuk
memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan
memiliki motivasi yang tinggi
13. PERHATIAN & MOTIVASI
1. Siswa diupayakan memahaminya apa yang akan
dikehendaki dari tujuan yang akan dicapai setelah proses
pembelajaran berakhir. Informasikan kepada Siswa,
perubahan tingkah laku apakah yang diharapkan pada akhir
pembelajaran berakhir?
2. Agar tujuan tercapai, Siswa dihadapkan pada
informasi/penjelasan/pesan yang disampaikan pembelajar.
3. Oleh sebab itu, pesan diupayakan dapat membangkit
perhatian Siswa (seperti: rangsangan suara, gerak, situasi
yang menyenangkan, dapat juga proses pembelajaran
berlangsung di luar kelas)
14. KEAKTIFAN
1. Dalam setiap proses pembelajaran Siswa dituntut untuk
aktif yaitu aktif secara fisik, intelektual dan emosional.
Sehingga Guru selalu memberi kesempatan pada
pebelajar untuk terlibat secara penuh, karena Guru
hanyalah sebagai fasiltator, motivator, tutor.
2. Ini terwujud pada Guru dalam mencari sumber
informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil
percobaan, membuat karya tulis yang merangsang rasa
koriositas atau rasa keingintauan Siswa.
15. KETERLIBATAN LANGSUNG
1. Apapun yang dipelajari oleh Siswa, ia harus
mempelajarinya sendiri dan Siswalah yang menemukan
ilmu pengetahuannya sendiri
2. Siswa tidak segan untuk mengerjakan tugas yang
dibebankannya baik secara mandiri maupun dengan
kelompok belajarnya.
3. Sehingga dengan keterlibatannya, Siswa akan dapat
memperoleh pengalamannya dan selalu melekat
dengan ingatannya.
16. PENGULANGAN
1. Pengulangan dalam bentuk tugas atau latihan dapat
dilakukan Siswa secara aktif.
2. Pengulangan diupayakan dalam bentuk lain dari apa yang
telah dipelajarinya, agar dapat membedakan fakta lainnya
yang dialaminya dengan variatif.
17. TANTANGAN
1. Rasa koriositas (rasa ingin tahu) pada Siswa yang besar,
menuntut apa yang akan disajikan pembelajar hendaknya
yang dapat menantang pebelajar untuk dapat diperoleh,
memperoses dan mengolahnya terhadap permasalahan
yang dialaminya.
2. Oleh karena itu Siswa diberi tanggung jawab untuk
mempelajrarinya sendiri.
3. Implikasi bentuk tantangan adalah mengadakan eksperimen,
mengerjakan/melakukan tugas terbimbing atau mandiri atau
mencari tahu pemecahan suatu masalah dari multi sumber
baik cetak maupun dunia maya/internet.
18. BALIKAN & PENGUATAN
1. Siswa memerlukan suatu kepastian apakah yang
dilakukan tersebut benar atau salah.
2. Siswa selalu memiliki pengetahuan tentang hasil
(knowledge of result), yang sekaligus sebagai penguat
(reinforcement) bagi dirinya sebagai peningkatan atau
sebagai perubahan tingkah lakunya.
3. Reinforcement selalu diperlukan/dibutuhkan Siswa, agar
Siswa dapat melakukan hal lain lebih banyak.
19. PERBEDAAN INDIVIDUAL
1. Manusia adalah individu yang unik yang memiliki
karakteristik berbeda.
2. Oleh sebab itu Siswa tentunya akan belajar menurut
tempo/kecepatannya sendiri-sendiri.
3. Karena tempo yang berbeda, Siswa akan menentukan cara
belajarnya sendiri.
4. Implikasi ini dapat berupa, menentukan dan mengatur
tempat duduk, menyusun jadwal belajarnya, menentukan
dimana ia belajar, ini harus diberikan oleh Guru.
20. IMPLIKASI PRINSIP PADA GURU
Implikasi ini tertuang dalam
rancangan atau disain
pembelajaran Guru yang
nantinya diharapkan akan
dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran
21. PERHATIAN DAN MOTIVASI
Bagaimana seorang Guru dapat menyajikan
informasi/pesan pembelajaran agar menarik dan
dapat memotivasi pebelajar yaitu:
1. Menggunakan metode, strategi
pembelajaran yang bervariasi, yang disukai
Siswa.
2. Menggunakan media bervariasi sesuai
perkembangan dan telah diminati oleh
Siswa dan tentunya yang berorientasi pada
tujuan pembelajaran.
22. PERHATIAN DAN MOTIVASI
3. Menggunakan ragam bahasa yang tidak
monoton dan membuat Siswa terhibur.
4. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang
membimbing/ memotivasi berprestasi.
5. Memilih bahan ajar sesuai dengan minat dan
berorientasi pada peristiwa yang dialami
dilapangan.
6. Memberi balikan sesegera mungkin pada tugas
yang telah diberikan yang bersifat tidak
membunuh kreativitasnya walau sekalipun
jawaban yang diberikan kurang tepat.
23. PERHATIAN DAN MOTIVASI
7. Sering dilakukan/ memberikan
reinforcement yang membangkitkan
keinginan secara terus menerus
belajarnya.
8. Memberi tahu nilai yang telah dicapai
dan memberikan kesempatan apabila
ada yang nilainya kurang memenuhi
standar yang telah ditentukan.
24. KEAKTIFAN
1. Menggunakan multimetode, multi
strategi dan multimedia.
2. Memberikan tugas individual dan
kelompok.
3. Memberikan kesempatan untuk
melakukan eksperimen dalam kelompok
kecil, individu, dan kelompok besar
(klasikal)
25. KEAKTIFAN
4. Memberikan kesempatan untuk
menggali informasi selain apa yang telah
diberikan Guru, bertanya tentang hal-hal
yang kurang dipahaminya, baik dengan
cara tutorial tatap muka (didalam
maupun diluar kelas), dan tutorial online.
5. Memberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya dalam
diskusi.
26. KETERLIBATAN
LANGSUNG
1. Merancang kegiatan pembelajaran yang
lebih banyak pada kegiatan individual
dan kelompok.
2. Mementingkan kegiatan eksperimen
dibandingkan demonstrasi.
3. Menggunakan media langsung yang
digunakan Siswa.
27. KETERLIBATAN
LANGSUNG
4. Memberikan tugas untuk
mempraktekkan gerakan yang telah
dicontohkan.
5. Melibatkan Siswa dalam mencari
informasi baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
6. Melibatkan pebelajar dalam merangkum
atau menyimpulkan informasi/pesan
pembelajaran.
28. PENGULANGAN
1. Guru hendaknya jeli dalam
informasi/pesan yang disampaikan, yang
membutuhkan pengulangan. Sehingga
Guru dapat merancang kegiatan
pengulangan.
2. Mengembangkan/merumuskan
soal/tugas latihan yang bersifat
menantang, berbasis masalah bukan
bentuk soal atau tugas yang sifatnya
pilihan.
29. PENGULANGAN
3. Mengembangkan petunjuk kegiatan
yang harus diulang.
4. Megembangkan alat evaluasi kegiatan
pengulangan berbasis masalah autentik.
5. Membuat pengulangan yang bervariasi
dan tentunya juga bersifat yang berbasis
masalah.
30. TANTANGAN
1. Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen
yang diberikan kepada Siswa untuk melakukan
secara kelompok maupun individual.
2. Memberikan tugas pada Siswa memecahkan
masalah yang membutuhkan informasi dari
orang lain di luar sekolah sebagai sumber
informasi.
3. Menugaskan pada Siswa untuk menyimpulkan
isi materi yang telah selesai disajikan secara
kreatif sesuai dengan pemikirannya, baik
kelompok maupun individu.
31. TANTANGAN
4. Mengembangkan bahan ajar yang
memperhatikan kebutuhan Siswa untuk
mendapatkan tantangan didalamnya,
sehingga tidak harus semua pesan
pembelajaran disajikan secara detail tanpa
diberi kesempatan untuk mencari informasi
lain.
5. Membimbing dan mengelola kegiatan
diskusi untuk menyelenggarakan masalah-
masalah yang disajikan dalam topik diskusi.
32. BALIKAN & PENGAUATAN
1. Memberitahukan jawaban yang benar
setiap kali mengajukan pertanyaan yang
telah dijawab Siswa.
2. Mengoreksi pekerjaan rumah.
3. Memberi catatan pada hasil kerja Siswa.
4. Membagi lembar jawaban tes yang telah
dikoreksi, yang disertai skor/nilai dan
catatan-catatan.
33. BALIKAN & PENGAUATAN
5. Memberikan anggukan dan
acungan jempol atau isyarat lain
pada Siswa yang menjawab
pertanyaan dengan tepat oleh
pembelajar.
6. Memberikan hadiah pada Siswa
yang berhasil mengerjakan tugas.
34. PERBEDAAN INDIVIDU
1. Guru menghadapi 20 Siswa berarti
menghadapi 20 keunikan dan karakteristik
yang ada pada Siswa.
2. Guru akan juga dituntut untuk
memperhatikan pada semua keunikan dan
karakteristik yang berbeda tersebut,
3. Artinya pembelajaran tidak mengasumsikan
Siswa dengan sesuatu hal yang serba
sama.
4. Implikasi perbedaan tersebut pembelajar
berwujud perilaku-perilaku seperti:
35. PERBEDAAN INDIVIDU
a. Menentukan penggunaan berbagai
metode dan strategi pembelajaran.
b. Merancang medianya
c. Mengenali karakteristik Siswa sehingga
dapat menentukan perlakuan dalam
pembelajaran
d. Memberikan remidiasi atau pertanyaan-
pertanyaan bagi yang membutuhkan.