Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida
protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH)
Asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino essensial
Asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino non-essensial
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida
protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH)
Asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino essensial
Asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino non-essensial
MacronutrientChapter 2. PROTEINoleh: Asyifa R.A.
Komposisi dan Struktur
Asam Amino
Fungsi Protein (I)
Fungsi Protein (II)
Fungsi Protein (III)
Fungsi Protein (IV)
Fungsi Protein (V)
Fungsi Protein (VI)
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan asam amino dari segi gizi
Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas
Proses Penyerapan Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
Hubungan Kekurangan Protein dengan Fungsi Hati
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot
Lanjutan...
Hubungan Kelebihan Protein dengan Kehilangan Densitas Tulang
MacronutrientChapter 2. PROTEINoleh: Asyifa R.A.
Komposisi dan Struktur
Asam Amino
Fungsi Protein (I)
Fungsi Protein (II)
Fungsi Protein (III)
Fungsi Protein (IV)
Fungsi Protein (V)
Fungsi Protein (VI)
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan asam amino dari segi gizi
Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas
Proses Penyerapan Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
Hubungan Kekurangan Protein dengan Fungsi Hati
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot
Lanjutan...
Hubungan Kelebihan Protein dengan Kehilangan Densitas Tulang
Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. PROTEIN
(Asam Amino Esensial dan Non Esensial & Uji Protein)
Kelompok 7 :
• Djohan Angga Pangestu (09)
• Imam Syafi’ Al Ghozali (15)
• Khafif Irkham Yahya (19)
• Ridha Wida Pratama (24)
2. PENDAHULUAN
Asam amino
adalah monomer protein yang mem-
punyai dua gugus fungsi yaitu gugus
amino dan gugus karboksil.
Sifat asam amino :
- memiliki titik leleh di atas 200 °C
- larut dalam senyawa polar
- tidak larut dalam senyawa nonpolar
- serta memiliki momen dipol yang besar.
3. ASAM AMINO
ESENSIAL
Asam amino esensial, sering juga disebut asam
amino indispensable.
Karena bisa dibentuk sendiri tetapi prosesnya
sangat lambat dan tidak mencukupi untuk seluruh
kebutuhan jadi harus memperoleh asupan dari
makanan.
Asam amino esensial merupakan asam amino
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus
diperoleh dari makanan untuk melangsungkan
pertumbuhan.
5. AsAm Amino non
EsEnsiAl
Asam amino non esensial atau asam
amino dispensable.
Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh
maka tidak harus memperoleh asupan dari
makanan.
Asam amino non esensial merupakan asam
amino yang dapat disintesis di dalam tubuh.
7. Uji protein
Car a Uj i Pr ot ein :
1.Tes Biuret
Tes biuret merupakan salah satu tes uji
protein, bekerja pada suasana basa, dan akan
memberikan perubahan warna pada larutan
yang diuji menjadi berwarna violet dengan
CuSO4 , karena terbentuk kompleks Cu2+ dengan
gugus CO dan gugus NH dari rantai peptida
dalam suasana basa.
8. 2. Pengendapan dengan Logam
Diketahui bahwa protein mampu menawar-
kan racun karena asam amino yang merupa-
kan penyusun suatu protein dapat mengikat
logam seperti Hg (merkuri klorida) dan Pb
(timbal asetat), racun atau logam yang terikat
dalam reaksi ini ditandai dengan adanya
endapan putih.
9. 3. Pengendapan dengan Alkohol
Penambahan alkohol yang merupakan
pelarut organik akan menurunkan kelarutan
protein, karena kelarutaan suatu protein
tergantung dari kedudukan dan distribusi dari
gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada
molekul. Mampu mengendapkan logam dalam
suasana asam dan pada pH 4,7 yang
merupakan titik isoelektrik.