Dokumen tersebut membahas proses katabolisme asam amino pada hewan yang terdiri dari tiga tahap utama: (1) transaminasi dan deaminasi untuk melepas gugus amino, (2) siklus urea untuk mengeliminasi amonia yang dihasilkan, dan (3) siklus glukosa-alanin untuk mentransportasikan gugus amino antara otot dan hati.
Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. III. METABOLISME ASAM AMINO
1. Pendahuluan
2. Transaminasi & Deaminasi
oksidatif
3. Siklus urea
4. Hubungan Siklus Urea dan
Siklus Asam Sitrat
5. Siklus glukosa-alanin
6. Biosintesis asam amino
3. 1. Pendahuluan
Pada hewan, degradasi oksidatif dari asam amino
terdapat dalam 3 macam metabolik berbeda:
1. Pada degradasi normal dari protein seluler, asam
amino yang dilepas pada waktu pemecahan protein,
mengalami degradasi oksidatif jika tidak digunakan
kembali untuk sintesis protein.
2. Jika diet mengandung protein tinggi, surplus asam
amino (tidak digunakan untuk sintesis protein)
tidak dapat disimpan.
3. Pada waktu kelaparan atau DM, jika karbohidrat
tidak ada, protein seluler digunakan sebagai bahan
bakar.
4.
5.
6.
7. Lintasan katabolisme asam amino pada kebanyakan
organisme hampir serupa.
Katabolisme asam amino biasanya dimulai dengan
melepas gugus amino, sehingga dihasilkan asam α-
keto (rangka karbon).
Ggs amino yang tidak digunakan untuk sintesis asam
amino lain, dibuang dlm bentuk urea, amonia atau
asam urat.
Rangka karbon dari asam amino dapat didegradasi
membentuk 7 produk metabolik: asetil-KoA, aseto-
asetil-KoA, Piruvat, α-ketoglutarat, suksinil-KoA,
fumarat atau oksaloasetat.
Pada beberapa hewan, molekul diatas digunakan
untuk sintesis asam lemak, glukosa atau untuk
menghasilkan energi.
8. 2. Transaminasi dan deamioksidatif
Pelepasan ggs amino dari asam amino melibatkan 2
macam reaksi biokimia, yaitu transaminasi dan
deaminasi oksidatif.
Transaminasi:
- Gugus α-amino dari suatu asam amino ditransfer
ke α-ketoglutarat oleh enzim transaminase (amino-
transferase).
- α-ketoglutarat kemudian menjadi asam glutamat.
- Sel mengandung sejumlah aminotransferase yang
berbeda, seperti alanin-aminotransferase, aspartat-
aminotransferase dll.; piridoksal fosfat (PLP)
bertindak sebagai ggs prostetik.
9.
10.
11.
12. Deaminasi oksidatif
Gugus amino dari banyak asam amino dikumpulkan
dalam bentuk ggs amino pada L-glutamat di hati.
Dalam sel hepatosit, asam glutamat ditranspor dari
sitosol ke mitokondria; glutamat mengalami
deaminasi oksidatif yang dikatalisis enzim L-
glutamat dehidrogenase (Mr 330.000).
Kombinasi dari kerja transaminase dan glutamat
dehidrogenase dinamakan trans-deaminasi.
13.
14.
15.
16. 3. Siklus Urea
Amonia, hasil metabolisme asam amino bersifat
racun dalam tubuh.
Jika tidak digunakan untuk sintesis kembali asam
amino baru atau senyawa nitrogen lain, amonia
dieksresikan malalui beberapa cara.
Hewan ammonotelik (ikan): nitrogen dieksresikan
dlm bentuk amonia.
Hewan urikotelik (burung, reptil): nitrogen
diekskresikan dalam bentuk asam urat (uric
acid).
Hewan ureotelik (vertebrata darat ): nitrogen
dieksresikan dalam bentuk urea.
17.
18.
19. 4. Hubungan Siklus Urea dan Siklus Asam
Sitrat (Aspartate-Argininosuccinate shunt)
Siklus urea dan siklus asam sitrat dapat
dihubungkan satu sama lain melalui lintasan
aspartate-argininosuccinate shunt.
Lintasan ini secara efektif menghubungkan hasil
dari gugus amino dengan rangka karbon dari
asam-asam amino.
20.
21. 5. Siklus glukosa-alanin
Alanin memegang peranan penting dalam
transportasi ggs amino dari otot ke hati (malalui
siklus glukosa-alanin).
Alanin terbentuk dari piruvat dalam otot.
Setelah ditransfer ke hati, alanin dikonversi kembali
ke piruvat oleh enzim alanin-transferase.
Akhirnya piruvat digunakan dalam sintesis glukosa
baru (glukoneogenesis).
22.
23. 6. Biosintesis asam amino
Semua asam amino berasal dari intermediet
glikolisis, siklus asam sitrat, atau lintasan
pentosa fosfat.
Umumnya bakteria dan tumbuhan dapat
mensintesis ke 20 asam amino, tetapai mamalia
hanya dapat mensintesis 10 asam amino.
- Asam amino esensial : tidak dapat disintesis
dalam tubuh; perlu ada dalam diet.
- Asam amino non esensial : dapat di buat dalam
tubuh.
24.
25.
26.
27. Urea Cycle
Requires 3 ATPs +
Ammonia + Aspartate
+ Bicarbonate
Get urea + fumurate +
2ADP + 2 Pi + AMP +
PPi.
Fumurate skeleton
feeds back into TCA
28. Glucose Alanine Cycle
Amino acid can be catabolized in muscle tissue
where carbon skeletons are oxidized for
energy.
Must remove toxic ammonia and transport to
liver where it can be converted to urea.
Amino group from Glu is transferred to
pyruvate to form alanine.
Alanine is exported to the liver via the blood
stream where the it is deaminated to pyruvate
Pyruvate is converted to glucose which is
returned to the muscle for fuel.
32. Removal of nitrogen
Step 1: transamination with α-
ketogluturate to form glutamate and new
α-keto acid.
Step 2: glutamate is deaminated through
oxidative process involving NAD+
Step 3: form urea through urea cycle.
transaminase deaminase