Dokumen tersebut membahas tentang analisis lingkungan internal dan analisis SWOT perusahaan. Analisis lingkungan internal melihat faktor-faktor internal seperti sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, sedangkan analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Hasil dari kedua analisis tersebut digunakan untuk menentukan strategi perusahaan.
4, sm, agus daman, hapzi ali, internal environment & swot analysis, universitas mercu buana, 2018
1. INTERNAL ENVIRONMENT AND SWOT ANALYSIS
Dirangkum oleh:
Agus Daman (55117120104)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. A. Analisis Lingkugan Internal
Menurut David (2009) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam
berbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan
ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis
lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi,
pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana
perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana
perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang
secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan menurut
Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah pengertian
mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman
eksternal.
Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran,
keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan
organisasi dan manajemen.
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa
pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model
produk, ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga,
efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan
geografis.
Hal-hal yang terkait dengan Lingkungan Internal, yaitu:
a) 1. Manusia
- Kompetensi : Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi (kemampuan)
yang ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen.
- Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan dan
kemampuannya.
Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik kepribadian yang congruent dengan
kepribadian yang sesuai maka akan sesuai.
- Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki kenaikan
prestasi yang lebih baik.
3. b) 2. Kebijakan
- Visi dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita bentuk.
- Aturan-aturan yang digunakan dalam menajalankan Visi dan Misi akan membuat kita
lebih tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh dilakukan untuk mencapai
target yang mesti dicapai dalam pendidikan.
c) 3. Kepemimpinan
- Kepemimpinan yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang apapun yang
dilakukan karyawan tergantung dari keputusan pemimpin.
- Kepemimpinan yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu
melaksanakan kegiatan pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua
pekerjaannya kepada karyawan atau bawahannya. Dengan melakukan fungsi
manajemen, seperti controlling(pengawasan) agar bahawan merasa dalam melakukan
suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya. Setelah itu melakukan suatu
evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan.
- Kepemimpinan yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam mengambil
suatu keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan diberi kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat dan keputusan.
- Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam pelaksanaannya
lebih menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan.
- Kepemimpinan yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu memperhatikan
karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada bawahannya.
d) System Reward
Dalam suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau bawahan diperlukan suatu
penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan merasa bahwa mereka memang perlu di
butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut.
Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu:
Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak dan istri,dll.
Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan.
e) Culture (budaya)
Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan identitas organisasi.
4. Pengembangan Profil Perusahaan
Yang dimaksud dengan profil perusahaan adalah kompetensi dan kelemahan perusahaan yang
sifatnya stratejik atau menentukan. Penentuan profil suatu perusahaan dilakukan dengan
mengindentifikasikan dan kemudian menilai factor-faktor internal yang bersifat stratejik
tersebut. Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan
dan menilai factor-faktor internal, yaitu:
A. Pendekatan Fungsi
Pendekatan fungsi berupaya mengidentifikasikan dan menilai factor-faktor internal yang
mencakup kemampuan perusahaan, keterbatasannya dan ciri-cirinya yang biasanya
dikategorikan pada:
- Posisi pasar
- Keuangan dan akunting
- Produksi yang berarti aspek teknis yang operasional perusahaan
- Sumber daya manusia
- Struktur organisasi dan manajemen
B. Posisi pasar. Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk
tertentu, baik berupa barang maupun jasa. Telah dimaklumi bahwa suatu perusahaan
memutuskan menghasilkan dan memasarkan produk tertentu karena berbagai
pertimbangan seperti :
a. karena perusahan memiliki keunggulan kompetitif dan atau komparatif sehingga
produk yang dihasilkan akan laku dijual di pasaran dengan harga yang kompetitif
meskipun perusahaan pesaing sudah memproduksikan barang yang sejenis.
b. Produk yang dihasilkan diperkirakan akan diminati oleh para pengguna karena
diperhitungkan akan memuaskan sebagian kebutuhan mereka;
c. Jika di pasaran barang yang sejenis telah beredar, produk perusahaan menjadi
alternatif pilihan yang menarik bagi para pengguna.
Berangkat dari ketiga pertimbangan tersebut terdapat berbagai langkah yang perlu diambil
sebagai bagian dari keseluruhan aktivitas menciptakan profil perusahaan, yaitu:
a. Setiap perusahaan pasti berupaya merebut persentase pasar yang makin tinggi
karena jika hal itu tercapai, berarti perolehan keuntungan bagi perusahaan akan semakin
besar pula.
b. Sebenarnya tidak menjadi soal apakah perusahaan akan berkonsentrasi pada
produk unggulan tertentu atau menempuh jalan diversifikasi.
5. c. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan oleh karenanya manajemen harus
berupaya untuk menjamin bahwa dalam perusahaan terdapat kemampuan yang dapat
diandalkan untuk mencari dan memperoleh informasi itu.
d. Karena banyaknya perusahaan yang tidak memasarkan sendiri produknya
melainkan menggunakan jalur distributor dan agen, identifikasi dan penilaian
distributor dan agen tersebut perlu dilakukan, paling sedikit yang menyangkut
jumlahnya, keandalannya, wilayah operasionalnya dan sitem pengendalian yang
digunakan oleh perusahaan, termasuk pengendalian jumlah barang yang terjual.
e. Kondisi satuan kerja yang menangani masalah-masalah pemasaran dan penjualan
dalam organisasi perlu diketahui dengan jelas.
f. Perusahaan perlu menagmbil lankah dalam bidang promosi sedemikian rupa
sehingga langkah tersebut disamping segera menarik perhatian, akan tetapi juga efisien
dan efektif.
g. Para pengambil keputusan strategic diharapkan mampu menentukan strategi yang
menyangkut harga jual produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan.
h. Profil perusahaan akan semakin positif di mata para pelanggannya apabila
perusahaan dikenal mempunyai reputasi yang baik dalam hal pelayanan.
i. Dalam dunia bisnis dikenal “loyalitas” pelanggan. Artunya ialah bahwa karena
para klien sudah menyenangi produk tertentu dan menaruh kepercayaan yang besar
terhadap produsennya maka para klien tesebut tetap “setia” membeli dan menggunakan
produk perusahaan tersebut.
j. Dengan mengenal kemungkinan terjadinya “pergeseran” dalam selera konsumen,
strategi perusahaan seyogyanya mengandung prosedur yang operasional dalam hal
peluncuran produk baru dan pemasarannya.
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi yang efisien tersebut:
1. Pentingnya pemeliharaan hubungan yang serasi antara perusahaan dengan
pemasok, yang ada kalanya merupakan pihak yang berkepentingan yang berkuasa.
2. Terjaminnya suplai bahan mentah dan bahan baku dari pemasok harus diikuti oleh
suatu sistem logistik yang handal.
3. Para manajer perusahaan ditantang untuk mampu menentukan lokasi fasilitas
perusahaan dengan tepat.
- Dalam melakukan analisis tentang pola mana yang akan diberlakukan pada tingkat
mana, berbagai prinsip dapat dijadikan pegangan, seperti:
6. a. Prinsip Sentralisasi sepanjang menyangkut strategi perusahaan sebagai
keseluruhan
b. Prinsip Desentralisasi untuk keputusan-keputusan yang bersifat tidak lanjut bagi
keputusan stratejik
c. Prinsip manajemen partisipatif
d. Prinsip Pendelegasian wewenang
e. Prinsip fungsionalisasi
C. Analisis Swot
Menurut Freddy Rangkuti Analis swot adalah indifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT menurut
Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrument analisi yang ampuh apabila digunakan
dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-
kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelmahan), opportunities (peluang) dan threats
(ancaman).
Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen
analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan
pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas
rancangan suatu strategi yang berhasil.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan
dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).Analisis SWOT
tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu
perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang
harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk merumuskan
strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan
7. kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangangmisi, tujuan , dan strategi, dan kebijan dari perusahaan.
Dengan demikian perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisi faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
disaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis
situasi adalah analisi SWOT. Sedangkan menurut sondang p sinagian ada pembagian faktor-
faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:
1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk
satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran.
Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan
sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar
yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.
2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,
keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja
organisasi yang memuaskan
3. Faktor peluang
definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi
bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.
Dengan mengunakan cara penelitian dengan metode analisis SWOT ini ingin menunjukkan
bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT
penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor
internal dan eksternal .kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analis SWOT.
8. SWOT adalah singkatan dari lingkuangan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan
eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis. Analisis SWOT
membadingkan antara factor ekternal peluang (opportunies) dan Ancaman (threats) dengan
factor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses).
D. Analisis Swot Dalam Pengelolaan Sumberdaya Mineral Dan Batubara Indonesia
Serta Prospeknya Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea)
Menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), diperlukan sebuah kebijakan
dan terobosan yang baru bagi Indonesia khususnya bagi sektor pertambangan mineral dan
batubara sehingga memiliki daya saing yang tinggi dan mampu menguasai pasar, di antaranya
peningkatan kemampuan teknologi, melakukan inovasi, dukungan lembaga keuangan,
perbaikan infrastruktur dan logistik, pembangunan industri pendukung, peningkatan mesin
pengolahan bahan baku, dukungan energi, ketersediaan informasi dan kebijakan ekspor produk
yang bernilai tambah. Tujuan kajian adalah diperolehnya rumusan strategi sektor
pertambangan mineral dan batubara Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2015. Metodologi kajian adalah dengan
menganalisis data sekunder dan studi literatur menggunakan analisis Strength, Weakness,
Opportunities and Threat (SWOT). Hasil analisis menunjukkan, strategi yang harus diambil
sektor pertambangan mineral dan batubara Indonesia antara lain, strategi SO yaitu strategi
dengan mendayagunakan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional serta
penggunaan teknologi yang modern untuk memanfaatkan sumber daya dan cadangan mineral
dan batubara yang dimiliki. Strategi ST, antara lain dengan mendayagunakan SDM yang
berkualitas dan profesional serta penggunaan teknologi yang modern untuk menghadapi
ancaman persaingan yang tinggi dan untuk menghadapi kekurangan input bahan baku akibat
tidak adanya hambatan ekspor. Strategi WO, strategi dengan memperbaiki segala kelemahan,
antara lain memperbaiki infrastruktur, mengatasi kekurangan energi untuk menghasilkan
produk yang berdaya saing tinggi dalam rangka meraih peluang pasar yang besar dan untuk
memasok bahan baku industri dalam negeri. Sedangkan strategi WT yaitu mempercepat
pembangunan infrastruktur, pembangunan energi untuk menghasilkan produk yang berdaya
saing tinggi untuk menghadapi ancaman persaingan yang tinggi dan untuk menghadapi
ancaman kekurangan bahan baku industri di dalam negeri. Hasil analisis dapat dijadikan
9. masukan kebijakan dalam upaya meningkatkan daya saing sektor ini dalam menghadapi sektor
sejenis di antara negaranegara ASEAN lainnya.
1. FAKTOR INTERNAL (IFAS/Internal factors analysis strategic)
Strengths (S) Weaknesses (W)
Opportunities (O) Strategi SO (Maxi-Maxi)
Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan di lingkungan internal (S)
untuk mengambil peluang (O) dari lingkungan eksternal. Treats (T) Strategi ST (Maxi-Mini)
Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan di lingkungan internal (S)
untuk mengatasi ancaman (T) di lingkungan eksternal.
Strategi WO (Mini-Maxi) Mengembangakan suatu strategi dalam mengatasi kelemahan di
lingkungan inernal (W) dengan memanfaatkan peluang (O) di lingkungan eksternal. Strategi
WT(Mini-Mini) Mengembangkan suatu strategi dalam mengatasi kelemahan di lingkungan
internal (W) dan mengatasi ancaman (T) di lingkungan eksternal.
Dibanding seluruh anggota negara-negara Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia khususnya
sektor pertambangan mineral dan batubara memiliki keunggulan yang bisa menjadikan sektor
tersebut menguasai pasar dan memiliki daya saing yang tinggi dibanding sektor tersebut yang
dimiliki oleh negara anggota lainnya. Di sisi lain, agar penguasaan pasar dan daya saing yang
tinggi dapat dimiliki, maka dibutuhkan dukungan pemerintah mengatasi segala kelemahan di
sektor tersebut, seperti perbaikan infrastruktur, dukungan energi yang memadai, perbaikan
regulasi, pembenahan birokrasi serta penjagaan lingkungan sosial dan keamanan yang kondusif
bagi kegiatan berusaha di sektor pertambangan mineral dan batubara.
Daftar Pustaka:
1. Sondang P.Siagian, manajemen strategik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000) hal 173
2. https://www.academia.edu/12270521/Analisis_Manajemen_Stratejik_Lingkungan_Int
ernal
10. 3. Harta Haryadi(2017). Analisis Swot Dalam Pengelolaan Sumberdaya Mineral Dan
Batubara Indonesia Serta Prospeknya Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
(Mea).