5. Mengapa ACS harus SEGERA
ditangani?
Mortalitas dan morbiditas tinggi , 40 % kematian terjadi sebelum
sampai di rumah sakit ( HARUS SEGERA DIRUJUK!!)
Setidaknya 250.000 kematian sehubungan infark miokard terjadi
dalam 1 jam setelah onset gejala dan sebelum terapi dimulai
(USA)
Dalam 2 minggu setelah diagnosa, Infark miokard terjadi pada
12% pasien dengan U.A.
Dalam SATU tahun hampir setengah kematian terjadi pada 4
minggu pertama setelah diagnosa.
7. Faktor risiko Penyakit Jantung
Koroner
▪ Merokok,berapapun jumlahnya
▪ Kadar kolesterol total dan LDL yg tinggi
▪ hipertensi
▪ Diabetes mellitus
▪ Usia lanjut
Faktor risiko ini sifatnya independen dan aditif, semakin
banyak memiliki Faktor risiko semakin besar risiko menderita PJK
8. .
▪ Faktor predisposisi
faktor yang memperbesar risiko PJK akibat
faktor risiko yang kausal
1.Obesitas (BMI >25 mg/m2)
2.Obesitas abdominal (lingkar pinggang >94cm(pria)-
>80cm(wanita);waist-hip ratio>0,9(pria) dan >0,8 (wanita)
3.sedentary
4.riwayat keluarga terkena PJK usia muda (pria:<55 thn,
wanita:<65 thn)
5.etnik tertentu
6.psikososial
Pedoman tata laksana SKA dengan
ST elevasi , PERKI 2004
9. ▪ Faktor risiko kondisional:
Berhubungan dengan peningkatan
Risiko PJK
1.Kadar trigliserida yang tinggi
2.Homosistein serum yang tinggi
3.Lp(a) yang tinggi
4.Faktor protrombotik (mis;fibrinogen)
5.Penanda inflamasi (mis CRP)
12. NYERI CARDIAC :
•Tidak berhubungan dengan gerakan
respirasi dan batuk
•Tidak berhubungan dengan posisi dan
gerakan tubuh
•Tidak berhubungan dengan kondisi lain
seperti herpes zoster, trauma, dll
14. PEMERIKSAAN FISIK SINGKAT DI RUANG
EMERGENCY (rapid triage )
▪ Airway, breathing, circulation (ABC)
▪ Tanda vital,observasi umum
▪ Ada tidaknya distensi vena jugularis
▪ Ronkhi paru
▪ Murmur dan gallop
▪ Stroke
▪ Pulsasi
▪ Tanda tanda hipoperfusi sistemik
(dingin,lembab,pucat )
15.
16.
17. ELEKTROKARDIOGRAM
EKG 12 Sandapan Pertama
Dalam 10 menit !!
Membuat dan menganalisa EKG
Tentukan:
•Irama
•Elevasi SEGMENT ST ?
•Depresi SEGMENT ST ?
•BUNDLE BRANCH BLOCK (BARU )?
•Gelombang Q ?
•NON DIAGNOSTIK atau EKG normal
22. Acute Inferior Wall MI
http://homepages.enterprise.net/djenkins/ecghome.html
23. LOKASI ISKEMIA
BERDASARKAN PERUBAHAN DI SANDAPAN EKG
SANDAPAN LOKASI ISKEMIA / INFARK
• II ,III, aVF Inferior
• V1,V2,V3 Anteroseptal
•V1-V4 Anterior
• V1- V6 Anterior ekstensif
• I,aVL ,V5,V6 Lateral
• I, V6 Apikal
• V7-V9 Posterior
• V4R Ventrikel kanan
24.
25.
26. TIMI Risk Score for
UA / NSTEMI
Age 65
3 CAD risk factors
(FHx, HTN, chol, DM, active smoker)
ST deviation 0.5 mm
cardiac markers
Recent ( 24H) severe angina
HISTORICAL
PRESENTATION
RISK SCORE = Total Points (0 - 7)
Known CAD (stenosis 50%)
ASA use in past 7 days
1
1
1
1
1
1
POINTS
0/1
2
3
4
5
6/7
RISK
SCORE
RISK OF CARDIAC EVENTS (%)
BY 14 DAYS IN TIMI 11B*
3
3
5
7
12
19
DEATH
OR MI
DEATH, MI OR
URGENT REVASC
5
8
13
20
26
41
*Entry criteria:UA or NSTEMI defined as ischemic pain
at rest within past 24H, with evidence of CAD (ST segment
deviation or +marker)
Antman et al JAMA 2000; 284: 835 - 842
1
Low = 0-2 points, Medium = 3-4 points
High = 5-7 points
29. CARA PEMBERIAN FIBRINOLITK
▪ Streptokinase ( Streptase )
1.5 million Unit in 100 ml D5W or 0.9% saline selama 30-60 mnt
▪ tPA
15 mg IV bolus kemudian 0.75 mg/Kg selama 30 mnt,dilanjutkan
0.5 mg/Kg selama 60 mnt berikutnya
30. Primary PTCA/PCI
▪ Keunggulan: ICH 0%,
▪ Syarat : jumlah tindakan primary PCI>100 kasus/th/operator
;>600/yr/rumah sakit
▪ Mortaliti: reinfark 5 vs 12% untukTPA; 30 hari sama dengan
TPA; namun pada AMI Anterior ; age>70 pulse >100 angka
2% vs 10% forTPA
▪ Trials: RITA, PAMI (93); MITI (96)
43. Pengkajian Keperawatan
▪ Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan
▪ Pola kesehatan fungsional
– Persepsi kesehatan, manajemen kesehatan
– Nutrisi, metabolik
– Eliminasi
– Aktifitas, latihan
– Tidur, istirahat
– Kognitif, persepsi
▪ Data objektif
– Pemeriksaan fisik
44
44. MASALAH KEPERAWATAN
▪ Penurunan curah jantung b.d gangguan
kontraktilitas miokardium/perubahan inotropik
jantung, gangguan irama, frekwensi dan
konduksi listrik jantung, gangguan preload,
gangguan afterload
45
45. MASALAH KEPERAWATAN
▪ Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum,
tirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup santai
▪ Kelebihan volume cairan b.d penurunan laju filtrasi
glomerulus (penurunan curah
jantung)/peningkatan produksi ADH, retensi
sodium dan air
46
46. MASALAH KEPERAWATAN
▪ Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d
perubahan membran kapiler alveoli spt
penumpukan/perpindahan cairan ke
interstisial/alveoli
▪ Resiko tinggi gangguan integritas kulit b.d tirah
baring lama, edema, penurunan perfusi jaringan
47
47. MASALAH KEPERAWATAN
▪ Gangguan pola tidur b.d dyspnea nokturnal,
kesulitan dalam memilih posisi tidur, nokturia
48
▪ Kecemasan b.d dyspnea,
ancaman kematian
48. Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah jantung
Perawatan Jantung:
▪ Evaluasi adanya nyeri dada
▪ Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif
▪ Awasi tanda dan gejala penurunan curah jantung
▪ Monitor status kardiovaskuler, respirasi dan abdomen dan tanda-tanda penuruanan
perfusi
▪ Monitor keseimbangan intake dan output
▪ Monitor respon pasien terhadap pengobatan
Manajemen elektrolit
▪ Monitor kadar elektrolit dan tanda ketidakseimbangan elektrolit
▪ Monitor kehilangan cairan mengandung elektrolit
▪ Lakukan tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit spt mengistirahatkan
usus, mengganti diuretik, pemberian antipiretik
▪ Berikan diet sesuai ketidakseimbangan elektrolit
49
49. Rencana Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas
Kriteria Hasil
▪ Saturasi O2 sebagai respon terhadap aktivitas
▪ Frekwensi jantung sebagai respon terhadap
aktivitas
▪ Frekwensi nafas sebagai respon terhadap aktivitas
▪ EKG
▪ Warna Kulit
▪ Penampilan aktivitas sehari-hari 50
50. Rencana Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas
Terapi aktivitas
▪ Diskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitas
▪ Bantu pasien menilai makna dari aktifitas
▪ Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologis dan sosial
▪ Bantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan
ketidakmampuan
▪ ………….
Manajemen energi
▪ Tentukan tingkat pembatasan aktifitas fisik
▪ Gali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitas 51
53. Atrial Fibrilasi
▪ Irama ireguler
▪ Gelombang P sulit
dinilai
▪ Rapid : > 100x/’
▪ Digitalisasi dengan
digoxin IV 0,5 mg
dilanjutkan dengan
0,25 mg IV 6 jam
berikutnya
▪ Beta blocker
▪ Amiodaron
54. Supraventrikel takikardi
▪ Irama ireguler
▪ Gelombang P tidak
bisa ditemukan
▪ HR >150x/’
▪ Valsava manuver
▪ Masase carotis
▪ Adenosin 6 UI-12 UI-12 UI
bolus cepat
▪ Amiodaron
▪ Digoxin 0,5 mg IV, diulang
0,25 mg setelah 6 jam
57. Aritmia ventrikel
▪ Mengancam jiwa jika frekuen dan jumlahnya banyak
▪ Cari dan atasi penyebab :
– Gangguan elektrolit : Kalium, Kalsium, Magnesium
– Gangguan metabolik
– Gagal jantung
– Sindroma koroner akut
▪ Obat anti aritmia ventrikel
– Beta blocker : bisoprolol, metoprolol
– CCB : verapamil, diltiazem
– Amiodarone 150 mg dalam 10 menit, dapat diulang dengan dosis maksimal 2,2
mg/hari
– Magnesium : untuk torsade depointes
▪ Kardioversi sinkroni pada aritmia dengan pulsasi
▪ DC Shock dan resusitasi jantung paru pada henti jantung
▪ NO DIGOXIN
58. AV block
▪ Gangguan pada konduksi di AV node
▪ Timbul akibat iskemia, pengaruh obat-obatan,
gangguan elektrolit, atau degeneratif
▪ Keluhan : pusing, lemas, sinkop
▪ Diagnostik : EKG : disosiasi antara gelombang P
dan gelombang QRS
▪ Tipe AV block :
– Tipe I
– Tipe II
– Tipe III (total AV block)
59. AV block
p p p
p
p
p
p p p p p p
p
p
p
p
p
Tipe I
Tipe II
Tipe III
62. Prinsip pada henti jantung
▪ Basic life support
▪ C A B
▪ C : chest compression
▪ A : airway
▪ B : Breathing
▪ Cari penyebab henti jantung : sindroma koroner
akut, tenggelam, tersengat listrik, gangguan irama
(VT/VF), syok kardiogenik
65. C A B
▪ Resusitasi jantung paru
– Kompresi dinding dada (daerah sternum, 2 jari diatas
epigastrium
– Bantuan nafas (mouth to mouth, ambu bag)
– Kompresi : Breathing = 30 : 2
– Airway : bebaskan jalan nafas dari benda asing
– EKG
▪ Terapi lainnya :
– IV line
– Epinefrin 2 mg, bolus IV tiap 2 menit
– Cairan
▪ DC shock dengan defibrilator 360 joule
– Jika pada EKG ditemukanVT/VF
– Tidak bermanfaat untuk asistole / irama idioventrikular
66. Resusitasi Jantung paru
▪ Target resusitasi :
– Sirkulasi kembali spontan
– Resusitasi selama 30 menit tidak memberikan respon
– Pasien tua dengan penyakit stadium terminal
– Petugas kelelahan....Cape.....