SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Asuhan Keperawatan
Syok
Agus Setyawan
Pokok Bahasan
• Definisi syok
• Klasifikasi syok
• Tahapan syok
• Jenis syok
• Patofisiologi syok
• Asuhan keperawatan syok
Definisi
• Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan
ketidakmampuan sistem sirkulasi menyuplai
oksigen & nutrien ke jaringan, ditandai dengan
hipoksia dan ketidakadekuatan fungsi sel yang
menyebabkan kegagalan organ dan potensial kematian.
(Kleinpell dalam Garretson, 2007).
• Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan TIGA
komponen :
– Pompa jantung yang adekuat
– Sistem sirkulasi yang efektif
– Volume darah adekuat
Klasifikasi
Syok
Syok
hipovolemik
Syok
Kardio-
genik
Syok
Distributif
• Syok neurogenik
• Syok anafilaktik
• Syok septik
Syok
Obstruktif
• Metabolisme aerob 
anaerob
• ↑ kadar asam laktat
• Perubahan tanda klinis
blm tampak
• Saraf simpatis
menstimulasi :
• ↑ pelepasan
katekolamin
• Kontraktilitas
jantung
• Respons
neurohormonal:
vasokonstriksi & aliran
darah prioritas ke organ
vital
• Pelepasan aldosteron:
↓ output urin (<30
menit)
• ↑ frekuensi jantung
• ↑ kadar glukosa
• Imbalans elektrolit
• Asidosis metabolik
• Asidosis respiratorik
• Edema perifer
• Takiaritmia ireguler
• Hipotensi
• Pucat
• Kulit dingin
• Penurunan tingkat
kesadaran
• Kerusakan ireversibel
sel dan organ
• Kematian
Initial Compensatory Progressive Refractory
Tahap Syok (the stages of shock)
1. Syok Hipovolemik
• Akibat dari penurunan preload
• Etiologi:
– Hemoragik: trauma, perdarahan GI,
ruptur aneurisma
– Non-hemoragik / kehilangan cairan:
diare, muntah, luka bakar.
Patofisiologi Syok Hipovolemik
Modifikasi dari: Sole, et al (2006).
Introduction to Critical Care Nursing. 4th Ed.
St. Louis: Elsevier
Penurunan volume
intravaskuler
↓ curah jantung
Perembesan cairan
interstisial
Aldosteron, ADH
↑ volume
↑ curah jantung
Kehilangan cairan
berlanjut
↓ perfusi jaringan
↓ curah jantung
Kerusakan
metabolisme sel
Pelepasan
katekolamin
↑ SVR
↓ tekanan sistemik &
pulmonal
SVR = systemic vascular resistance
ADH = antidiuretic hormone
2. Syok Kardiogenik
• Akibat dari penurunan pompa jantung
• Etiologi:
– Disfungsi sistolik: infark miokard, kardiomiopati,
hipertensi pulmonal
– Disfungsi diastolik: hipertropi ventrikel,
kardiomiopati
– Disritmia : bradiaritmia, takiaritmia
– Gangguan Struktur: stenosis atau regurgitasi,
ruptur septal
Patofisiologi Syok Kardiogenik
Modifikasi dari: Sole, et al
(2006). Introduction to Critical
Care Nursing. 4th Ed. St.
Louis: Elsevier
↓ curah jantung
Dispnea
Kompensasi
aldosteron,ADH
Edema sistemik &
pulmonal
↑ volume darah
adekuat
↑ preload, stroke
volume dan HR
Disfungsi miokard
↓ perfusi jaringan
↓ curah jantung
Kerusakan
metabolisme sel
Kompensasi pelepasan
katekolamin
↑ SVR
↑ kebutuhan oksigen miokard
iskemia
3. Syok Distributif
• Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar-
besaran  penurunan systemic vascular
resistance (SVR)  penurunan preload
• Etiologi:
– Sepsis : Infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasif
– Neurogenik : cedera medula spinalis, anastesi spinal, depresi
pusat vasomotor
– Reaksi anafilaktik: reaksi hipersensitivitas (alergik)
Infeksi masif
Kehilangan tonus
simpatis
↓ perfusi jaringan
↓ curah jantung
Kerusakan
metabolisme sel
Cedera spinal Reaksi alergi
Pelepasan
endotoksin
Patofisiologi Syok Distributif
Pelepasan histamin
Dilatasi
arteriol/venula
↓ Tekanan darah
↓ venous return
↓ stroke volume
↓ suplai oksigen seluler
Modifikasi dari: Sole, et al
(2006). Introduction to Critical
Care Nursing. 4th Ed. St.
Louis: Elsevier
4. Syok Obstruktif
• Akibat dari restriksi pengisian diastolik
ventrikel kanan akibat kompresi/penekanan
pada jantung
• Etiologi:
– Tamponade jantung
– Tension pneumothorax
– Emboli paru
Patofisiologi Syok Obstruktif
Sumber: Lewis, S. L.,
Heitkemper, M. M., & Dirksen,
S. R., O’Brien, P. G., & Bucher,
L.(2007). Medical surgical
nursing. Vol. 2. 7th Ed.
St.Louis: Mosby Elsevier.
Kompresi Struktural
↓ perfusi jaringan
↓ curah jantung
Kerusakan
metabolisme sel
↓ outflow (aliran keluar)
↓ alir balik vena
↓ stroke volume
↓ suplai oksigen seluler
Pengkajian
• Fokus pengkajian:
– Airway, Breathing, Circulation (ABC)
– Tanda/Gejala Syok:
Perifer ↓ nadi perifer, kulit dingin dan
lembap/basah, CRT > 2 detik, pucat,
sianosis
Renal output urine <0,5 mg/kg/jam, ↑ ureum, ↑
kreatinin, ↑ BJ urine
Serebral ansietas, pusing, agitasi, ↓ kesadaran
Kardiopulmonal ↓ TD, takikardia, disritmia, ↓ JVP, ↓ CVP,
takipnea, ↓ SpO2, gagal napas.
Gastrointestinal ↓ bunyi usus, ileus paralitik,
hiper/hipoglikemia
Hepatik ↑ enzim liver (ALT, AST) dan laktat
JENIS SYOK
Hipovolemik Distributif Kardiogenik Obstruktif
HR Meningkat
Meningkat
(Normal pada
syok
neurogenik)
Dapat
meningkat
atau menurun
Meningkat
JVP Menurun Menurun Meningkat Meningkat
TD Menurun Menurun Menurun Menurun
Kulit Dingin
Hangat
(Dingin pd
syok berat)
Dingin Dingin
CRT Lambat Lambat Lambat Lambat
Diagnosis Keperawatan pada Syok
• Perfusi jaringan perifer tidak efektif,
berhubungan dgn:
– Penurunan volume darah
– Penurunan kontraktilitas jantung
– Gangguan aliran darah sirkulasi
– Vasodilatasi yang luas
Diagnosa lain yang mungkin muncul:
• Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan
darah aktif, perpindahan cairan ke interstisial
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahn
preload; kontraktilitas; afterload; blokade simpatis
• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik
Intervensi Keperawatan
Penanganan Gawat Darurat di IGD
– Airway : menjamin jalan napas paten
– Beathing : memberikan oksigen  pertahankan
SaO2 > 95%
– Circulation :
• Hentikan perdarahan eksternal dgn penekanan
langsung
• Pasang akses IV berukuran besar (No. 14 atau 16)
• Pemberian cairan hangat dengan tetesan cepat
• Dosis awal 1 – 2 liter pada dewasa dan 20 ml/kg
pada anak
Teknik penekanan langsung (direct pressure) untuk
menghentikan perdarahan
Teknik Mengontrol Perdarahan
Kehilangan Darah Internal
Berdasarkan Fraktur
Tulang Kehilangan Darah (mL)
Iga
Radius atau ulna
Humerus
Tibia atau fibula
Femur
Pelvis
125
250 – 500
500 – 750
500 – 1000
1000 – 2000
1000 - masif
Sumber: McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital
trauma life support. 5th Ed. USA: Mosby.
Intervensi Keperawatan
Penanganan di IGD (Lanjutan...)
Pada pasien trauma, tidak hanya ABC tapi ABCDEFG
– Disability : Periksa tingkat kesadaran, respon pupil dan fungsi
sensorik & motorik
– Exposure : Periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa DOTS :
• D – deformity (deformitas)
• O - open wounds (luka terbuka)
• T - tenderness (nyeri tekan)
• S – swelling (bengkak)
– Folley catheter : Kateter urine untuk penilaian produksi urine
– Gastric tube : NGT untuk dekompresi lambung  minimalkan
aspirasi
Intervensi Keperawatan (Lanjutan ...)
Penanganan Lanjut
• Pertahankan patensi airway
• Pertahankan oksigen sesuai kebutuhan pasien
• Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik
(jika perlu), kebanyakan tidak perlu.
• Pertahankan kateter IV. Akses vena sentral jika
memungkinkan
• Beri cairan sesuai order (kristaloid, koloid,
produk darah)
• Beri posisi syok (modified Tredelenburg)
Pemberian Posisi pada Syok
• Angkat kaki
setinggi ±30 cm
• 300-500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
• Kontraindikasi
pada trauma
servikal
Sumber : firstaidcourses.ca
• Dapatkah tekanan
darah diprediksi
hanya dengan
meraba nadi?
60
80
70
90
• Jika merasakan
denyutan nadi pada
area tersebut 
prediksi TD lebih
tinggi dari angka
tersebut
Intervensi Keperawatan (lanjutan ...)
• Monitor:
– Status kardiopulmonal : HR dan irama; RR; TD;
MAP; warna, suhu, kelembapan kulit, CRT, bunyi
paru.
– Status oksigensi: oksimetri nadi, AGD
– Status cairan: I & O; BB harian, jumlah & tipe
drainage (chest tube, nasogastrik, luka).
– Status neurologis: tingkat kesadaran
– Nilai serum serial: Ht, Hb, aPTT
• Beri dukungan psikososial
• Monitor perkembangan komplikasi
Kolaborasi Penanganan Spesifik
• Syok Hipovolemik
– Hentikan kehilangan cairan
– Kembalikan volume sirkulasi
– Resusitasi cairan dengan 3:1 rule
(3 mL kritaloid untuk tiap 1 mL estimasi kehilangan darah)
Intervensi Keperawatan (lanjutan ...)
• Syok Kardiogenik
– Perlu dinilai masalah utamanya: volume, pompa atau irama?
– Masalah volume : Beri cairan dan nilai kecukupan cairan
– Masalah pompa:
• Bila TDS > 100 mmHg  vasodilator (nitrogliserin)
• Bila TDS 70-100 mmHg tanpa disertai gejala/tanda syok 
inotropik (dobutamine)
• Bila TDS 70-100 mmHg disertai gejala/tanda syok  vasopressor
(dopamine)
• Bila TDS < 70 mmHg disertai gejala/tanda syok  vasopressor
kuat (norepinefrin)
– Masalah irama: disesuaikan takiaritmia atau bradiaritmia?
– Tatalaksana lanjutan setelah diatasi (pompa balon intra-aorta,
angiografi, intervensi kardiovaskuler perkutan, bedah).
Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
Obat yang digunakan pada pasien syok kardiogenik
Obat Kelas Dosis Efek Nursing Implication
Dobutamine Inotropik 2-40 mcg/kg/mnt ↑ kontraktilitas
dan cardiac output
• Berikan via central line
• Monitor HR, TD
(memperburuk hipotensi,
perlu tambahan
vasopressor)
• Hentikan jika takidisritmia
• Monitor vasokontriksi perifer
pada dosis sedang - berat
Dopamine Inotropik 5-20 mcg/kg/mnt ↑ kontraktilitas &
vasokonstriksi
Noradrenaline Katekolamin 2-30 mcg/mnt Vasokonstriksi 
↑ resistensi
vaskuler perifer
• Monitor HR > 100x
• Monitor dispnea, edema
paru
• Monitor nyeri dada, disritmia
• Monitor gagal ginjal akibat
iskemia
Nitrogliserin Vasodilator Mulai 5 mcg/mnt
Dosis max. 200
mcg/mnt
↓ preload &
kebutuhan
oksigen miokard.
Memperbaiki
aliran darah
koroner
• Monitor TD dan HR. Refleks
takikardia dapat terjadi
Sasada & Smith (2003), Lynn McHale-Wiegand & Carlson (2005)
• Syok Septik
– Resusitasi cairan dalam jumlah banyak : 6 – 10 L
kristaloid dan 2 – 4 L koloid pada 6 jam pertama untuk
mencapai taget CVP 8 – 12 mmHg.
– Setelah CVP tercapai 8 – 12 mmHg, namun :
• MAP < 60 mmHg  beri agen vasoaktif (dopamin).
• SaO2 < 70%  transfusi PRC untuk mencapai Ht
30%
– Mulai antibiotik spektrum luas dalam 1 jam
pertama
– Kultur (darah, eksudat, urine, sputum) untuk
antibiotik spesifik
Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
• Syok Anafilaktik
– Epinephrine  vasokonstriksi perifer,
bronkhodilatasi dan menekan efek
histamine
– Diphenhydramine (Benadryl) 
memblok pelepasan histamin akibat
reaksi alergi
– Pertahankan keadekuatan airway:
• Bronkodilator dgn nebulizer lebih
efektif
• Intubasi endotrakeal atau
krikotiroidotomi (jika perlu)
Krikotiroidotomi
Sumber:http://razimaulana.files.wordpress.com
/2012/11/surgical1.png
Intubasi Endotracheal
Sumber:http://www.amicusvisualsolutio
ns.com/obrasky/05001_09X.jpg
• Syok Neurogenik
– Stabilisasi spinal (misal cervical collar)
 mencegah bertambahnya kerusakan
spinal cord
– Vasopressor (phenilephrine) 
mempertahankan TD dan perfusi organ
– Atropine  mengatasi bradikardia
– Hati-hati pemberian cairan karena
hipotensi bukan akibat kehilangan
cairan
– Pantau hipotermia akibat disfungsi
hipotalamus
– Methylprednisolone  cegah
kerusakan sekunder spinal cord akibat
pelepasan mediator kimia
Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
• Syok Obstruktif
– Kenali sedini mungkin agar
obstruksi dapat diatasi segera
– Atasi penyebab obstruksi:
• Cardiac tamponade 
pericardiosentesis
• Tension pneumothorax  needle
decompression atau chest tube
insertion
• Emboli paru  terapi trombolitik
untuk mengembalikan sirkulasi paru
dan sisi kiri jantung
Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
Needle decompression
Sumber:www.civiliandefenseforce.com
Pericardiosentesis
Sumber: http://img.webmd.boots.com
Kasus
• Seorang laki-laki berusia 24 tahun masuk IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Tampak deformitas
pada femur dextra. Pemeriksaan fisik didapatkan
frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit,
tekanan darah 90/65 mmHg, CRT >2 detik, produksi
urine 10 mL/jam ekstremitas pucat, gelisah dan
kesadaran menurun, BB 50 kg.
1. Berapa estimasi volume darah pasien?
2. Berapa perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien?
3. Apa jenis cairan yang diberikan untuk resusitasi?
4. Berapa banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi?
Resusitasi Cairan Berdasarkan Kelas Syok Hemoragik
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV
Persentase
kehilangan darah <15% 15% - 30% 30% - 40% >40%
Kehilangan darah
(ml)*
< 750 750 – 1500 1500 – 2000 > 2000
Frekuensi nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun
Frekuensi napas 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35
Capillary Reffill Normal Lambat (>2 dtk) Lambat (>2 dtk) Tdk terdeteksi
Ekstremitas Normal Pucat Pucat Pucat & dingin
Produksi urin
(ml/jam)
>30 20 – 30 10 - 20 0 - 10
Status mental Sadar, haus
Gelisah, agresif,
haus
Gelisah,
agresif, ngantuk
Ngantuk, bingung,
tdk sadar
Penggantian cairan
(hukum 3:1) Kristaloid Kristaloid
Kristaloid
dan darah
Kristaloid
dan darah
*) Pada pasien dengan BB 70 kg
Resusitasi Cairan (Lanjutan ...)
1. Tentukan Estimated Blood Volume (EBV)
EBV = 70 ml x BB (kg)
2. Tentukan KELAS SYOK berdasarkan
tanda/gejala (Lihat Tabel) untuk
mengetahui persentase kehilangan
darah
3. Tentukan Estimated Blood Loss (EBL)
EBL = Persentase x EBV
Cairan intravena untuk penanganan syok
Jenis Keterangan
Kristaloid Ringer lactate (RL)
Normal saline (NaCl)
• Lebih Murah
• Efek samping minimal
• Waktu paruh pendek
Koloid Gelofusine
Haemaccel
Dextran 70
Hetastarch
Plasma / albumin
• Lebih mahal
• Efek samping lbh banyak
• Waktu paruh 4-6 jam
Darah Whole blood
Packed red cell (PRC)
Cara Penggantian Cairan/Darah
Estimasi
kehilangan
darah
Penggantian cairan
1000 ml
3000 ml kristaloid ,atau
1000 ml koloid
1500 ml
1500 ml kristaloid dan 1000 ml koloid , atau
4500 ml kristaloid
2000 ml
1000 ml kristaloid, 1000 ml koloid dan 2 unit darah, atau
3000 ml kristaloid dan 2 unit darah
Evaluasi
• Kriteria Hasil:
Perfusi jaringan akan optimal, dengan kriteria:
– Kulit hangat, tidak pucat & turgor normal
– Capillary refill time (CRT) < 2 detik
– Vena jugular tdk kolaps/distensi
– TD ±20 mmHg dari TD pre-syok
– I & O seimbang
– HR 60-100 x/mnt, kuat dan teratur
– RR 10-20 x/mnt, teratur
– Mean Atrial Pressure (MAP) 70 mmHg
– Output urine 30-60 mL/jam
Referensi
Cherkas, D. (2011). Traumatic hemorrhagic shock: Advances in fluid
Management. Emergency Medicine Practice, 13, 11, 1-20.
Garrtson, S & Malberti, S. (2007). Understanding hypovoleamic, cardiogenic
and septic shock. Nursing Standard, 50,21, 46-55.
Hand, H (2001). Shock. Nursing Standard, 15, 48, 45-52.
Jordan, K.S. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. USA:
Emergency Nurses Association.
Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., O’Brien, P. G., & Bucher,
L. (2007). Medical surgical nursing: Assesment and management of
clinical Problems. Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier.
McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma
life support. 5th Ed. USA: Mosby.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005). Brunner & suddarth’s textbook of
medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott.
Sole, et al (2006). Introduction to critical care nursing. 4th Ed. St. Louis:
Elsevier.

More Related Content

What's hot

Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
wagamama6
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
Cornelius Liza
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
Ns. Lutfi
 

What's hot (20)

Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
Nefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritikNefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritik
 
Hipokalemia
HipokalemiaHipokalemia
Hipokalemia
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Balance cairan
Balance cairanBalance cairan
Balance cairan
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
 
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
Selulitis
Selulitis Selulitis
Selulitis
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 

Similar to PPT SYOK.pptx

gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnyagangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
Dianhasdin
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
Warnet Raha
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
Septian Muna Barakati
 

Similar to PPT SYOK.pptx (20)

SYOK.pptx
SYOK.pptxSYOK.pptx
SYOK.pptx
 
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnyagangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
gangguan sirkulasi syok berbahaya jika tidak di tolong secepatnya
 
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxCase Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
 
Konsep dan terapi Syok
Konsep dan terapi SyokKonsep dan terapi Syok
Konsep dan terapi Syok
 
Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 
Shock
ShockShock
Shock
 
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxKGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
ppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptxppt ht rev (1).pptx
ppt ht rev (1).pptx
 
Kegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anakKegawatdaruratan anak
Kegawatdaruratan anak
 
Dis extracellular fuid ats
Dis extracellular fuid atsDis extracellular fuid ats
Dis extracellular fuid ats
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 

Recently uploaded (15)

fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 

PPT SYOK.pptx

  • 2. Pokok Bahasan • Definisi syok • Klasifikasi syok • Tahapan syok • Jenis syok • Patofisiologi syok • Asuhan keperawatan syok
  • 3. Definisi • Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan sistem sirkulasi menyuplai oksigen & nutrien ke jaringan, ditandai dengan hipoksia dan ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ dan potensial kematian. (Kleinpell dalam Garretson, 2007). • Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan TIGA komponen : – Pompa jantung yang adekuat – Sistem sirkulasi yang efektif – Volume darah adekuat
  • 5. • Metabolisme aerob  anaerob • ↑ kadar asam laktat • Perubahan tanda klinis blm tampak • Saraf simpatis menstimulasi : • ↑ pelepasan katekolamin • Kontraktilitas jantung • Respons neurohormonal: vasokonstriksi & aliran darah prioritas ke organ vital • Pelepasan aldosteron: ↓ output urin (<30 menit) • ↑ frekuensi jantung • ↑ kadar glukosa • Imbalans elektrolit • Asidosis metabolik • Asidosis respiratorik • Edema perifer • Takiaritmia ireguler • Hipotensi • Pucat • Kulit dingin • Penurunan tingkat kesadaran • Kerusakan ireversibel sel dan organ • Kematian Initial Compensatory Progressive Refractory Tahap Syok (the stages of shock)
  • 6. 1. Syok Hipovolemik • Akibat dari penurunan preload • Etiologi: – Hemoragik: trauma, perdarahan GI, ruptur aneurisma – Non-hemoragik / kehilangan cairan: diare, muntah, luka bakar.
  • 7. Patofisiologi Syok Hipovolemik Modifikasi dari: Sole, et al (2006). Introduction to Critical Care Nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier Penurunan volume intravaskuler ↓ curah jantung Perembesan cairan interstisial Aldosteron, ADH ↑ volume ↑ curah jantung Kehilangan cairan berlanjut ↓ perfusi jaringan ↓ curah jantung Kerusakan metabolisme sel Pelepasan katekolamin ↑ SVR ↓ tekanan sistemik & pulmonal SVR = systemic vascular resistance ADH = antidiuretic hormone
  • 8. 2. Syok Kardiogenik • Akibat dari penurunan pompa jantung • Etiologi: – Disfungsi sistolik: infark miokard, kardiomiopati, hipertensi pulmonal – Disfungsi diastolik: hipertropi ventrikel, kardiomiopati – Disritmia : bradiaritmia, takiaritmia – Gangguan Struktur: stenosis atau regurgitasi, ruptur septal
  • 9. Patofisiologi Syok Kardiogenik Modifikasi dari: Sole, et al (2006). Introduction to Critical Care Nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier ↓ curah jantung Dispnea Kompensasi aldosteron,ADH Edema sistemik & pulmonal ↑ volume darah adekuat ↑ preload, stroke volume dan HR Disfungsi miokard ↓ perfusi jaringan ↓ curah jantung Kerusakan metabolisme sel Kompensasi pelepasan katekolamin ↑ SVR ↑ kebutuhan oksigen miokard iskemia
  • 10. 3. Syok Distributif • Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar- besaran  penurunan systemic vascular resistance (SVR)  penurunan preload • Etiologi: – Sepsis : Infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasif – Neurogenik : cedera medula spinalis, anastesi spinal, depresi pusat vasomotor – Reaksi anafilaktik: reaksi hipersensitivitas (alergik)
  • 11. Infeksi masif Kehilangan tonus simpatis ↓ perfusi jaringan ↓ curah jantung Kerusakan metabolisme sel Cedera spinal Reaksi alergi Pelepasan endotoksin Patofisiologi Syok Distributif Pelepasan histamin Dilatasi arteriol/venula ↓ Tekanan darah ↓ venous return ↓ stroke volume ↓ suplai oksigen seluler Modifikasi dari: Sole, et al (2006). Introduction to Critical Care Nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier
  • 12. 4. Syok Obstruktif • Akibat dari restriksi pengisian diastolik ventrikel kanan akibat kompresi/penekanan pada jantung • Etiologi: – Tamponade jantung – Tension pneumothorax – Emboli paru
  • 13. Patofisiologi Syok Obstruktif Sumber: Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., O’Brien, P. G., & Bucher, L.(2007). Medical surgical nursing. Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier. Kompresi Struktural ↓ perfusi jaringan ↓ curah jantung Kerusakan metabolisme sel ↓ outflow (aliran keluar) ↓ alir balik vena ↓ stroke volume ↓ suplai oksigen seluler
  • 14. Pengkajian • Fokus pengkajian: – Airway, Breathing, Circulation (ABC) – Tanda/Gejala Syok: Perifer ↓ nadi perifer, kulit dingin dan lembap/basah, CRT > 2 detik, pucat, sianosis Renal output urine <0,5 mg/kg/jam, ↑ ureum, ↑ kreatinin, ↑ BJ urine Serebral ansietas, pusing, agitasi, ↓ kesadaran Kardiopulmonal ↓ TD, takikardia, disritmia, ↓ JVP, ↓ CVP, takipnea, ↓ SpO2, gagal napas. Gastrointestinal ↓ bunyi usus, ileus paralitik, hiper/hipoglikemia Hepatik ↑ enzim liver (ALT, AST) dan laktat
  • 15. JENIS SYOK Hipovolemik Distributif Kardiogenik Obstruktif HR Meningkat Meningkat (Normal pada syok neurogenik) Dapat meningkat atau menurun Meningkat JVP Menurun Menurun Meningkat Meningkat TD Menurun Menurun Menurun Menurun Kulit Dingin Hangat (Dingin pd syok berat) Dingin Dingin CRT Lambat Lambat Lambat Lambat
  • 16. Diagnosis Keperawatan pada Syok • Perfusi jaringan perifer tidak efektif, berhubungan dgn: – Penurunan volume darah – Penurunan kontraktilitas jantung – Gangguan aliran darah sirkulasi – Vasodilatasi yang luas Diagnosa lain yang mungkin muncul: • Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah aktif, perpindahan cairan ke interstisial • Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahn preload; kontraktilitas; afterload; blokade simpatis • Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik
  • 17. Intervensi Keperawatan Penanganan Gawat Darurat di IGD – Airway : menjamin jalan napas paten – Beathing : memberikan oksigen  pertahankan SaO2 > 95% – Circulation : • Hentikan perdarahan eksternal dgn penekanan langsung • Pasang akses IV berukuran besar (No. 14 atau 16) • Pemberian cairan hangat dengan tetesan cepat • Dosis awal 1 – 2 liter pada dewasa dan 20 ml/kg pada anak
  • 18. Teknik penekanan langsung (direct pressure) untuk menghentikan perdarahan Teknik Mengontrol Perdarahan
  • 19. Kehilangan Darah Internal Berdasarkan Fraktur Tulang Kehilangan Darah (mL) Iga Radius atau ulna Humerus Tibia atau fibula Femur Pelvis 125 250 – 500 500 – 750 500 – 1000 1000 – 2000 1000 - masif Sumber: McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma life support. 5th Ed. USA: Mosby.
  • 20. Intervensi Keperawatan Penanganan di IGD (Lanjutan...) Pada pasien trauma, tidak hanya ABC tapi ABCDEFG – Disability : Periksa tingkat kesadaran, respon pupil dan fungsi sensorik & motorik – Exposure : Periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa DOTS : • D – deformity (deformitas) • O - open wounds (luka terbuka) • T - tenderness (nyeri tekan) • S – swelling (bengkak) – Folley catheter : Kateter urine untuk penilaian produksi urine – Gastric tube : NGT untuk dekompresi lambung  minimalkan aspirasi
  • 21. Intervensi Keperawatan (Lanjutan ...) Penanganan Lanjut • Pertahankan patensi airway • Pertahankan oksigen sesuai kebutuhan pasien • Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik (jika perlu), kebanyakan tidak perlu. • Pertahankan kateter IV. Akses vena sentral jika memungkinkan • Beri cairan sesuai order (kristaloid, koloid, produk darah) • Beri posisi syok (modified Tredelenburg)
  • 22. Pemberian Posisi pada Syok • Angkat kaki setinggi ±30 cm • 300-500 cc darah dari kaki pindah ke sirkulasi sentral • Kontraindikasi pada trauma servikal Sumber : firstaidcourses.ca
  • 23. • Dapatkah tekanan darah diprediksi hanya dengan meraba nadi? 60 80 70 90 • Jika merasakan denyutan nadi pada area tersebut  prediksi TD lebih tinggi dari angka tersebut
  • 24. Intervensi Keperawatan (lanjutan ...) • Monitor: – Status kardiopulmonal : HR dan irama; RR; TD; MAP; warna, suhu, kelembapan kulit, CRT, bunyi paru. – Status oksigensi: oksimetri nadi, AGD – Status cairan: I & O; BB harian, jumlah & tipe drainage (chest tube, nasogastrik, luka). – Status neurologis: tingkat kesadaran – Nilai serum serial: Ht, Hb, aPTT • Beri dukungan psikososial • Monitor perkembangan komplikasi
  • 25. Kolaborasi Penanganan Spesifik • Syok Hipovolemik – Hentikan kehilangan cairan – Kembalikan volume sirkulasi – Resusitasi cairan dengan 3:1 rule (3 mL kritaloid untuk tiap 1 mL estimasi kehilangan darah) Intervensi Keperawatan (lanjutan ...)
  • 26. • Syok Kardiogenik – Perlu dinilai masalah utamanya: volume, pompa atau irama? – Masalah volume : Beri cairan dan nilai kecukupan cairan – Masalah pompa: • Bila TDS > 100 mmHg  vasodilator (nitrogliserin) • Bila TDS 70-100 mmHg tanpa disertai gejala/tanda syok  inotropik (dobutamine) • Bila TDS 70-100 mmHg disertai gejala/tanda syok  vasopressor (dopamine) • Bila TDS < 70 mmHg disertai gejala/tanda syok  vasopressor kuat (norepinefrin) – Masalah irama: disesuaikan takiaritmia atau bradiaritmia? – Tatalaksana lanjutan setelah diatasi (pompa balon intra-aorta, angiografi, intervensi kardiovaskuler perkutan, bedah). Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
  • 27. Obat yang digunakan pada pasien syok kardiogenik Obat Kelas Dosis Efek Nursing Implication Dobutamine Inotropik 2-40 mcg/kg/mnt ↑ kontraktilitas dan cardiac output • Berikan via central line • Monitor HR, TD (memperburuk hipotensi, perlu tambahan vasopressor) • Hentikan jika takidisritmia • Monitor vasokontriksi perifer pada dosis sedang - berat Dopamine Inotropik 5-20 mcg/kg/mnt ↑ kontraktilitas & vasokonstriksi Noradrenaline Katekolamin 2-30 mcg/mnt Vasokonstriksi  ↑ resistensi vaskuler perifer • Monitor HR > 100x • Monitor dispnea, edema paru • Monitor nyeri dada, disritmia • Monitor gagal ginjal akibat iskemia Nitrogliserin Vasodilator Mulai 5 mcg/mnt Dosis max. 200 mcg/mnt ↓ preload & kebutuhan oksigen miokard. Memperbaiki aliran darah koroner • Monitor TD dan HR. Refleks takikardia dapat terjadi Sasada & Smith (2003), Lynn McHale-Wiegand & Carlson (2005)
  • 28. • Syok Septik – Resusitasi cairan dalam jumlah banyak : 6 – 10 L kristaloid dan 2 – 4 L koloid pada 6 jam pertama untuk mencapai taget CVP 8 – 12 mmHg. – Setelah CVP tercapai 8 – 12 mmHg, namun : • MAP < 60 mmHg  beri agen vasoaktif (dopamin). • SaO2 < 70%  transfusi PRC untuk mencapai Ht 30% – Mulai antibiotik spektrum luas dalam 1 jam pertama – Kultur (darah, eksudat, urine, sputum) untuk antibiotik spesifik Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
  • 29. Penanganan Spesifik (lanjutan ...) • Syok Anafilaktik – Epinephrine  vasokonstriksi perifer, bronkhodilatasi dan menekan efek histamine – Diphenhydramine (Benadryl)  memblok pelepasan histamin akibat reaksi alergi – Pertahankan keadekuatan airway: • Bronkodilator dgn nebulizer lebih efektif • Intubasi endotrakeal atau krikotiroidotomi (jika perlu)
  • 31. • Syok Neurogenik – Stabilisasi spinal (misal cervical collar)  mencegah bertambahnya kerusakan spinal cord – Vasopressor (phenilephrine)  mempertahankan TD dan perfusi organ – Atropine  mengatasi bradikardia – Hati-hati pemberian cairan karena hipotensi bukan akibat kehilangan cairan – Pantau hipotermia akibat disfungsi hipotalamus – Methylprednisolone  cegah kerusakan sekunder spinal cord akibat pelepasan mediator kimia Penanganan Spesifik (lanjutan ...)
  • 32. • Syok Obstruktif – Kenali sedini mungkin agar obstruksi dapat diatasi segera – Atasi penyebab obstruksi: • Cardiac tamponade  pericardiosentesis • Tension pneumothorax  needle decompression atau chest tube insertion • Emboli paru  terapi trombolitik untuk mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri jantung Penanganan Spesifik (lanjutan ...) Needle decompression Sumber:www.civiliandefenseforce.com Pericardiosentesis Sumber: http://img.webmd.boots.com
  • 33. Kasus • Seorang laki-laki berusia 24 tahun masuk IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Tampak deformitas pada femur dextra. Pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, tekanan darah 90/65 mmHg, CRT >2 detik, produksi urine 10 mL/jam ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran menurun, BB 50 kg. 1. Berapa estimasi volume darah pasien? 2. Berapa perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien? 3. Apa jenis cairan yang diberikan untuk resusitasi? 4. Berapa banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi?
  • 34. Resusitasi Cairan Berdasarkan Kelas Syok Hemoragik KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV Persentase kehilangan darah <15% 15% - 30% 30% - 40% >40% Kehilangan darah (ml)* < 750 750 – 1500 1500 – 2000 > 2000 Frekuensi nadi <100 >100 >120 >140 Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun Frekuensi napas 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35 Capillary Reffill Normal Lambat (>2 dtk) Lambat (>2 dtk) Tdk terdeteksi Ekstremitas Normal Pucat Pucat Pucat & dingin Produksi urin (ml/jam) >30 20 – 30 10 - 20 0 - 10 Status mental Sadar, haus Gelisah, agresif, haus Gelisah, agresif, ngantuk Ngantuk, bingung, tdk sadar Penggantian cairan (hukum 3:1) Kristaloid Kristaloid Kristaloid dan darah Kristaloid dan darah *) Pada pasien dengan BB 70 kg
  • 35. Resusitasi Cairan (Lanjutan ...) 1. Tentukan Estimated Blood Volume (EBV) EBV = 70 ml x BB (kg) 2. Tentukan KELAS SYOK berdasarkan tanda/gejala (Lihat Tabel) untuk mengetahui persentase kehilangan darah 3. Tentukan Estimated Blood Loss (EBL) EBL = Persentase x EBV
  • 36. Cairan intravena untuk penanganan syok Jenis Keterangan Kristaloid Ringer lactate (RL) Normal saline (NaCl) • Lebih Murah • Efek samping minimal • Waktu paruh pendek Koloid Gelofusine Haemaccel Dextran 70 Hetastarch Plasma / albumin • Lebih mahal • Efek samping lbh banyak • Waktu paruh 4-6 jam Darah Whole blood Packed red cell (PRC)
  • 37. Cara Penggantian Cairan/Darah Estimasi kehilangan darah Penggantian cairan 1000 ml 3000 ml kristaloid ,atau 1000 ml koloid 1500 ml 1500 ml kristaloid dan 1000 ml koloid , atau 4500 ml kristaloid 2000 ml 1000 ml kristaloid, 1000 ml koloid dan 2 unit darah, atau 3000 ml kristaloid dan 2 unit darah
  • 38. Evaluasi • Kriteria Hasil: Perfusi jaringan akan optimal, dengan kriteria: – Kulit hangat, tidak pucat & turgor normal – Capillary refill time (CRT) < 2 detik – Vena jugular tdk kolaps/distensi – TD ±20 mmHg dari TD pre-syok – I & O seimbang – HR 60-100 x/mnt, kuat dan teratur – RR 10-20 x/mnt, teratur – Mean Atrial Pressure (MAP) 70 mmHg – Output urine 30-60 mL/jam
  • 39.
  • 40. Referensi Cherkas, D. (2011). Traumatic hemorrhagic shock: Advances in fluid Management. Emergency Medicine Practice, 13, 11, 1-20. Garrtson, S & Malberti, S. (2007). Understanding hypovoleamic, cardiogenic and septic shock. Nursing Standard, 50,21, 46-55. Hand, H (2001). Shock. Nursing Standard, 15, 48, 45-52. Jordan, K.S. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. USA: Emergency Nurses Association. Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., O’Brien, P. G., & Bucher, L. (2007). Medical surgical nursing: Assesment and management of clinical Problems. Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier. McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma life support. 5th Ed. USA: Mosby. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005). Brunner & suddarth’s textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott. Sole, et al (2006). Introduction to critical care nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier.