Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat, termasuk alkohol, opium, obat dengan resep, psikotomimetiks, kokain, dan mariyuana. Modul ini menjelaskan konsep penyalahgunaan zat, jenis-jenis zat yang beredar, rentang respon kimiawi penyalahgunaan zat, langkah-langkah asuhan keperawatan, sumber koping pasien, mekanisme koping dan pertahanan ego."
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meringankan rasa sakit dan penderitaan lainnya, serta memberikan dukungan spiritual dan psikososial sejak diagnosis sampai akhir hayat. Tim perawatan paliatif terdiri dari dokter, perawat, terapis, petugas sosial medis, rohaniawan, relawan, dan anggota keluarga yang bekerja sama untuk merencanakan tujuan perawatan jangka pendek guna
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus, khususnya pasien dengan gangguan penginderaan seperti gangguan bicara dan pendengaran. Materi yang dibahas meliputi masalah komunikasi pada pasien dengan gangguan tersebut, teknik komunikasi terapeutik yang sesuai, serta penerapannya dalam asuhan keperawatan."
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meringankan rasa sakit dan penderitaan lainnya, serta memberikan dukungan spiritual dan psikososial sejak diagnosis sampai akhir hayat. Tim perawatan paliatif terdiri dari dokter, perawat, terapis, petugas sosial medis, rohaniawan, relawan, dan anggota keluarga yang bekerja sama untuk merencanakan tujuan perawatan jangka pendek guna
Makalah ini membahas tentang perawatan luka, dengan menjelaskan pengertian luka, proses penyembuhan luka, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dijelaskan tentang perawatan luka bersih, luka basah, menjahit luka, dan mengangkat jahitan.
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus, khususnya pasien dengan gangguan penginderaan seperti gangguan bicara dan pendengaran. Materi yang dibahas meliputi masalah komunikasi pada pasien dengan gangguan tersebut, teknik komunikasi terapeutik yang sesuai, serta penerapannya dalam asuhan keperawatan."
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Makalah ini membahas tentang hernia nukleus pulposus (HNP) yang merupakan kondisi dimana bantalan lunak antara tulang belakang mengalami tekanan dan pecah sehingga menekan saraf tulang belakang dan menyebabkan nyeri. Makalah ini menjelaskan anatomi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan HNP.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Negosiasi adalah pendekatan kompromi untuk menyelesaikan konflik dengan mengakomodasi perbedaan antara pihak-pihak terkait. Terdapat dua tipe negosiasi, yaitu setiap pihak mendapat kemenangan dan hanya satu pihak yang menang. Langkah penting sebelum negosiasi adalah mengumpulkan informasi, menentukan tujuan, dan mempersiapkan alternatif. Selama negosiasi, penting untuk mendeng
KGD PADA TRAUMA MUSKULOSKELETAL memberikan informasi tentang penatalaksanaan cedera jaringan lunak dan tulang seperti sprain, strain, dislokasi, fraktur, serta sindroma kompartemen. Dokumen ini menjelaskan tanda, gejala, pengkajian, dan intervensi keperawatan untuk mengelola nyeri dan defisit volume cairan pada pasien trauma muskuloskeletal.
Teknik-teknik PNF merangkum berbagai metode fasilitasi gerakan yang digunakan dalam terapi latihan untuk meningkatkan fungsi dan struktur tubuh serta aktivitas harian. Beberapa teknik utama meliputi rhythmic initiation, agonistic reversal, contract-relax, dan hold-relax yang melibatkan kontraksi otot agonis dan antagonis untuk memperpanjang otot dan meningkatkan rentang gerak sendi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan, dan komplikasi stroke. Secara ringkas, stroke terjadi akibat gangguan aliran darah otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen, dengan penyebab utama hipertensi, emboli, dan perdarahan. Diagnosis didasarkan pada gejala neurologis dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptxssuserbb0b09
Tinjauan agama, sosial, dan budaya dalam perawatan paliatif membahas tiga hal penting: (1) peran agama sebagai sumber spiritualitas dan mekanisme koping bagi pasien, (2) masalah isolasi sosial yang dihadapi pasien terminal, dan (3) pengaruh budaya terhadap perilaku kesehatan pasien. Dokumen ini menekankan pentingnya memahami dimensi agama, sosial, dan budaya dalam memberikan perawatan paliatif yang holistik.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari organ-organ seperti mulut, lambung, usus halus, hati, pankreas, dan usus besar yang bekerja sama untuk mencerna makanan melalui proses mekanis, kimiawi, dan biologis menggunakan enzim hingga menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang retardasi mental dan kedaruratan psikiatrik. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau tidak diketahui, dan dibagi menjadi beberapa tingkatan berat. Kedaruratan psikiatrik meliputi keadaan gaduh-gelisah yang disebabkan oleh berbagai gangguan mental, serta percobaan bunuh diri yang dibedakan menurut tingkat ancaman dan pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran pernapasan. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian dan fungsi sistem pernapasan, struktur anatomi saluran pernapasan mulai dari hidung, faring, laring, trakea, paru-paru (bronkus, bronkiolus, dan alveolus), serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan.
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Makalah ini membahas tentang hernia nukleus pulposus (HNP) yang merupakan kondisi dimana bantalan lunak antara tulang belakang mengalami tekanan dan pecah sehingga menekan saraf tulang belakang dan menyebabkan nyeri. Makalah ini menjelaskan anatomi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan HNP.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Negosiasi adalah pendekatan kompromi untuk menyelesaikan konflik dengan mengakomodasi perbedaan antara pihak-pihak terkait. Terdapat dua tipe negosiasi, yaitu setiap pihak mendapat kemenangan dan hanya satu pihak yang menang. Langkah penting sebelum negosiasi adalah mengumpulkan informasi, menentukan tujuan, dan mempersiapkan alternatif. Selama negosiasi, penting untuk mendeng
KGD PADA TRAUMA MUSKULOSKELETAL memberikan informasi tentang penatalaksanaan cedera jaringan lunak dan tulang seperti sprain, strain, dislokasi, fraktur, serta sindroma kompartemen. Dokumen ini menjelaskan tanda, gejala, pengkajian, dan intervensi keperawatan untuk mengelola nyeri dan defisit volume cairan pada pasien trauma muskuloskeletal.
Teknik-teknik PNF merangkum berbagai metode fasilitasi gerakan yang digunakan dalam terapi latihan untuk meningkatkan fungsi dan struktur tubuh serta aktivitas harian. Beberapa teknik utama meliputi rhythmic initiation, agonistic reversal, contract-relax, dan hold-relax yang melibatkan kontraksi otot agonis dan antagonis untuk memperpanjang otot dan meningkatkan rentang gerak sendi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan, dan komplikasi stroke. Secara ringkas, stroke terjadi akibat gangguan aliran darah otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen, dengan penyebab utama hipertensi, emboli, dan perdarahan. Diagnosis didasarkan pada gejala neurologis dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptxssuserbb0b09
Tinjauan agama, sosial, dan budaya dalam perawatan paliatif membahas tiga hal penting: (1) peran agama sebagai sumber spiritualitas dan mekanisme koping bagi pasien, (2) masalah isolasi sosial yang dihadapi pasien terminal, dan (3) pengaruh budaya terhadap perilaku kesehatan pasien. Dokumen ini menekankan pentingnya memahami dimensi agama, sosial, dan budaya dalam memberikan perawatan paliatif yang holistik.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari organ-organ seperti mulut, lambung, usus halus, hati, pankreas, dan usus besar yang bekerja sama untuk mencerna makanan melalui proses mekanis, kimiawi, dan biologis menggunakan enzim hingga menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang retardasi mental dan kedaruratan psikiatrik. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau tidak diketahui, dan dibagi menjadi beberapa tingkatan berat. Kedaruratan psikiatrik meliputi keadaan gaduh-gelisah yang disebabkan oleh berbagai gangguan mental, serta percobaan bunuh diri yang dibedakan menurut tingkat ancaman dan pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran pernapasan. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian dan fungsi sistem pernapasan, struktur anatomi saluran pernapasan mulai dari hidung, faring, laring, trakea, paru-paru (bronkus, bronkiolus, dan alveolus), serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan.
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajoKirana Larasati
Makalah ini membahas bahaya penggunaan narkoba dan seks bebas di kalangan remaja dan pelajar. Narkoba dapat merusak organ tubuh dan menyebabkan ketergantungan. Seks bebas berisiko menyebabkan kehamilan di luar nikah dan penyakit. Upaya pencegahan meliputi edukasi bahaya, pengobatan bagi yang tergantung, dan rehabilitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan oksigenasi yang mencakup pengertian, tujuan, metode, dan langkah-langkah pemberian oksigen serta faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem pernafasan serta aspek-aspek pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait oksigenasi.
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietaspjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial khususnya ansietas, meliputi pengertian ansietas, tingkatannya, dan langkah-langkah asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penetapan diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi hingga dokumentasi.
Modul ini memberikan panduan praktikum komunikasi terapeutik bagi mahasiswa D3 Keperawatan. Modul ini menjelaskan konsep dan langkah-langkah komunikasi terapeutik, serta memberikan contoh penerapannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial."
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri, meliputi pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan untuk memastikan pasien mampu merawat diri secara mandiri."
Modul ini memberikan panduan praktik asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan tiga masalah utama: halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Modul ini berisi penjelasan tentang pengkajian, penetapan diagnosa, rencana tindakan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi untuk setiap masalah.
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa seperti halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Modul ini dibagi menjadi tiga kegiatan belajar yang mencakup pengkajian, diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi untuk setiap masalah kesehatan jiwa. Kegiatan belajar kedua membahas asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan dengan menjelaskan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh dan masalah kehilangan. Materi dibagi menjadi dua kegiatan belajar yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh dan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kehilangan. Pada kegiatan belajar kedua dibahas konsep kehilangan, tanda dan gejala, analisis data dan diagnosa keperawatan, serta
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Materi dibahas dalam tiga kegiatan belajar yaitu gangguan sensori persepsi halusinasi, pengkajian risiko perilaku kekerasan, dan pengkajian defisit perawatan diri. Pokok bahasan meliputi konsep, proses keperawatan, dan tahapan halusinasi.
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasanpjj_kemenkes
Modul ini membahas panduan praktek klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa halusinasi dan resiko perilaku kekerasan. Terdiri atas 2 kegiatan belajar yaitu melakukan asuhan pada pasien dengan halusinasi dan resiko perilaku kekerasan, mencakup pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi serta dokumentasi.
Modul ini membahas panduan praktikum asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial seperti ansietas, gangguan citra tubuh, dan kehilangan. Modul ini berisi penjelasan tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, dan contoh format laporan pendahuluan serta strategi pelaksanaan untuk memberikan asuhan keperawatan secara terapeutik pada pasien.
Modul ini membahas tentang penanganan keracunan, luka bakar, dan kedaruratan medis. Terdapat penjelasan tentang etiologi keracunan, gejala klinis, dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip ABC (Airway, Breathing, Circulation). Modul ini juga memberikan petunjuk belajar untuk mahasiswa dalam mempelajari materinya."
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendahpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan gangguan harga diri rendah dan isolasi sosial. Pada kegiatan belajar pertama, dibahas tentang konsep harga diri rendah, proses terjadinya, dan tanda-tandanya. Proses terjadinya harga diri rendah dipengaruhi oleh faktor predisposi seperti biologis, psikologis, dan sosial budaya, serta faktor presipitasi seperti trauma dan ketegangan peran.
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahatpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang pemenuhan kebutuhan personal hygiene, aktivitas, dan istirahat pada pasien. Modul ini menjelaskan konsep personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, masalah yang dapat timbul jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, serta tindakan yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut seperti memandikan pasien. Modul ini juga menjelaskan konsep istirahat dan aktivitas, manfaat tidur bagi tub
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
1. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN JIWA I
SEMESTER 6
MODUL
Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah
Psikososial ( Penyalahgunaan Zat dan Ansietas)
Nurhalimah
KEGIATAN BELAJAR I
Asuhan Keperawatan
Pada Pasien dengan Penyalahgunaan Zat
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa I.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Gambar : Macam-macam NAPZA
Salam sejahtera dan sukses selalu menyertai
Anda. Selamat Anda telah berhasil
menyelesaikan seluruh mata kuliah pada
semester IV dengan baik sehingga dapat
melanjutkan ke semester V. Selamat bertemu
dengan modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
I. Beban SKS untuk mata kuliah ini adalah 4
SKS (Satuan Kredit Semester). Penjabaran
mata kuliah tersebut adalah dua SKS untuk
teori yang disajikan dalam 4 modul dan
dua SKS untuk praktika laboratorium yang
disajikan dalam 4 modul panduan praktika
laboratorium.
Untuk mempermudah Anda mempelajari
mata kuliah ini, materi pembelajaran
dibagi dalam 8 (delapan) modul/panduan
praktika laboratorium. Bagaimanakah
rincian kegiatan belajar tersebut?.Berikut
pembagiannya. Kegiatan belajar pada modul
pertama dan kedua membahas tentang
masalah psikososial. Sedangkan modul tiga
dan empat membahas tentang masalah
gangguan jiwa.
Bagaimanakah penjabaran materi untuk
praktika laboratorium mata kuliah
keperawatan jiwa? Untuk mempermudah
pembelajaran praktika laboratorium, Anda akan dipandu dengan modul lima, enam, tujuh, dan
delapan. Modul tersebut dilengkapi dengan petunjuk dan langkah-langkah dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa. Selain itu,
dalam modul tersebut juga berisikan contoh komunikasi terapeutik dan cara membuat laporan
pendahuluan.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Gambar : Merawat Pasien
Untuk membantu Anda memahami materi
dalam modul ini saya akan mencoba
memberikan gambaran atau ilustrasi masalah
yang sering Anda temui di puskesmas atau
rumah sakit. Ketika Anda memeriksa pasien
di Puskesmas, rumah sakit atau masyarakat,
seringkali pasien kita mengeluh tidak dapat
tidur. Mengeluh tidak napsu makan, dan dada
berdebar-debar. Selain itu pasien mengatakan,
tidak mampu memusatkan dan memutuskan
masalah, merasakan kesedihan yang
mendalam. Seringkali pasien juga mengatakan
takut, gugup atau merasakan suka-cita yang
berlebihan. Dalam keadaan demikian, saya
yakin pasti Anda sudah dapat menyimpulkan
bahwa pasien Anda mengalami masalah
psikososial.
Bagus sekali! Anda telah mampu mendiagnosis
masalah psikososial. Untuk meningkatkan
pemahaman Anda mengenai masalah
psikososial. Nah, selanjutnya Anda akan
belajar mengenai asuhan keperawatan jiwa
pada masalah psikososial.
Modul ini akan membahas tentang
“Penyalahgunaan zat dan asuhan keperawatan
jiwa pada pasien dengan masalah psikososial”.
Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan
mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua
kegiatan belajar, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Membahas Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan
Penyalahgunaan Zat.
Kegiatan Belajar 2 : Membahas Asuhan
Keperawatan pada pasien Ansietas.
Untuk lebih memahami dua kegiatan belajar
tersebut, beberapa-pertanyaan akan diajukan
untuk Anda jawab segera setelah selesai
mempelajari uraian materinya. Untuk
menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan
test formatif dan tugas mandiri yang
ada pada setiap akhir Kegiatan Belajar.
Sebaiknya Anda tidak melihat Kunci
Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai
menjawab pertanyaan dan tugas.
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan Modul ini kurang lebih 6 x
90 menit. Gunakan waktu tersebut dengan
sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil
apabila memperoleh nilai 80 atau 80%
dapat menyelesaikan pertanyaan pada tes
formatif dan tugas mandiri yang diberikan.
Saya yakin Anda dapat memahami modul
ini dengan baik asalkan Anda benar benar
cermat mempelajarinya.
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Penyalahgunaan Zat
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
I. Deskripsi Singkat
Selamat berjumpa dengan Kegiatan belajar
I asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyalahgunaan zat. Untuk memberikan
pemahaman kepada Anda pelajarilah
ilustrasi berikut ini. Seorang remaja datang
ke ruang gawat darurat dalam kondisi
tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian
didapatkan data dari mulut pasien tercium
bau alkohol, mata memerah, dan pupil
dilatasi. Berdasarkan kasus di atas Anda
dapat menyimpulkan bahwa pasien sedang
mengalamiintoksikasialkohol.Dalambenak
Anda pasti timbul pertanyaan “bagaimana
melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan intoksikasi alkohol?.
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu memahami pasien dengan
penyalahgunaan zat.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu menjelaskan konsep penyalahgunaan
zat.
III. Pokok - Pokok Materi
Dalam kegiatan belajar 1 ini akan dibahas pokok materi pembelajaran mengenai konsep
penyalahgunaan zat.
Untuk menjawab pertanyaan Anda maka jawabanya adalah pelajarilah modul ini dengan
baik. Maka Anda pasti akan mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyalahgunaan zat. Penyalahgunaan zat merujuk pada penggunaan zat secara terus
menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah. Penyalahgunaan zat termasuk alkohol,
opium, obat dengan resep, psikotomimetiks, kokain, dan mariyuana.
Kegiatan belajar 1 ini membahas materi tentang asuhan keperawatan penyalahgunaan zat.
Materi pada kegiatan belajar 1 ini terdiri dari pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan,
tindakan keperawatan, evaluasi kemampuan pasien, dan melakukan dokumentasi.
Gambar : Macam-macam NAPZA
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Uraian
Materi
Tahukah Anda apakah pengertian dari
penyalahgunaan zat? Tentu Anda bisa
menjawabnya, bukan!. Untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang
penyalahgunaan zat cobalah Anda simak
pengertian ini. Penyalahgunaan zat merujuk
pada penggunaan zat secara terus menerus
bahkan sampai setelah terjadi masalah.
Penyalahgunaan zat termasuk alkohol, opium,
obat dengan resep, psikotomimetiks, kokain,
dan mariyuana.
Walaupun terdapat suatu rentang dari
penggunaanobatbiasaataualkoholsampaipada
penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan
serta ketergantungan, tetapi tidak semua
orang yang menggunakan zat akan menjadi
penyalahguna atau tiap penyalahgunaan zat
akan menjadi tergantung.
Masalah serius dan yang terus berkembang
dalam penyalahgunaan zat adalah peningkatan
penggunaan lebih dari satu jenis zat secara
serentak atau berurutan. Individu akan
mengalami keadaan relaksasi, euphoria,
stimulasi, atau perubahan kesadaran dengan
berbagai cara.
A. Pengertian Penyalahgunaan Zat
Tentu Anda sudah mengetahui berbagai jenis zat yang banyak beredar di masyarkat. Coba
sebutkan beberapa jenis zat yang beredar di masyarkat. Tulislah jawaban Anda pada tabel
berikut ini.
B. Jenis-jenis zat
Tabel 1, Golongan dan jenis zat
Golongan zat Jenis-jenis zat
Gambar : Ephoria pecandu
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selanjutnya cocokkan atau bandingkan jawaban Anda dengan urian berikut ini. Berikut
adalah berbagai jenis zat yang beredar di masyarakat. Jenis zat yang beredar di masyarakat
dan banyak digunakan oleh pengguna diantaranya adalah depresan, mariyuana, stimulant,
opiat, halusinogen, dan peniciklidin (PCP).
Jenis zat golongan depresan yang beredar dimasyarakat diantaranya adalah alkohol,
minuman keras, dan barbiturat. Sedangkan untuk golongan/kelompok mariyuana
diantaranya adalah acapulco gold dan aunt. Kelompok stimulant yang banyak beredar di
masyarkarat dibagi menjadi amfetamin dan kokain.
Untuk kelompok opiat yang banyak beredar di masyarakat diantaranya adalah heroin,
morfin, meperidin, kodein, opium, dan metadon. Adapun kelompok halusinogen antara
lain adalah mellow yellows dan kelompok penisiklidin adalah angel dust dan DOA.
Bagaimanakah rentang respon kimiawi penyalahgunaan zat?. Untuk lebih jelasnya seperti
disajikan dalam gambar dibawah ini:
c. Rentang Respon Kimiawi
Respons Adaptif Respons Maladaptif
“Tinggi alamiah”
Aktivitas fisik
Meditasi
Penggunaan jarang
dari tembakau, kafein,
alkohol, obat yang
diresepkan, obat
terlarang
Penggunaan sering
, dari tembakau,
kafein, alkohol, obat
yang diresepkan, obat
terlarang
Ketergantungan
Penyalahgunaan
Gejala putus zat
Toleransi
Ilustrasi yang digambarkan pada bagian pendahuluan merupakan keadaan yang sering
terjadi dimasyarakat. Tentu Anda bertanya “Apa yang harus saya lakukan bila menemui
pasien dalam kondisi tersebut?“. Sebagai seorang perawat tindakan yang harus Anda
lakukan adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan
zat berikut ini. Oleh karena itu, akan dijelaskan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat.
D. Asuhan keperawatan
Gambar : Seseorang yang terkena NAPZA
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Sumber koping memungkinkan individu dengan penyalahgunaan zat bertahan untuk
dapat hidup. Sumber koping yang biasa digunakan meliputi komunikasi yang efektif dan
ketrampilan menerapkan sikap asertif, sistem pendukung sosial yang kuat, alternatif
kegiatan yang menyenangkan, teknik reduksi stress, ketrampilan kerja, dan motivasi
untuk mengubah perilaku.
d. Sumber Koping
Pada pasien dengan penyalahgunaan zat menunjukkan sikap kegagalan dalam upaya
mengatasi masalah. Mekanisme koping yang lebih sehat dan perilaku adaptif lain mungkin
tidak sekuat atau tidak dikembangkan oleh pasien penyalahgunaan zat.
e. Mekanisme Koping
Mekanismepertahananegoyangkhasdigunakanpenyalahgunazatmeliputipenyangkalan
terhadap masalah, rasionalisasi, projeksi tanggung jawab terhadap perilakunya, dan
mengurangi jumlah alkohol atau obat yang digunakan.
f. Mekanisme Pertahanan Ego
Nah, selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda terhadap tanda dan
gejala intoksikasi dan gejala putus zat. Jawablah pertanyaan berikut ini! Tuliskan jawaban
Anda pada tabel berikut ini :
2. Tanda dan Gejala
Tabel 2, Penyebab penyalahgunaan zat
Tanda dan gejala intoksikasi Tanda dan gejala putus zat
Ciri-ciri kepribadian yang berisiko untuk menyalahgunakan napza, misalnya selalu merasa
rendah diri, mudah kecewa, suka coba-coba atau bereksperimen dan bersikap antisosial.
Lingkungan pergaulan yang kurang baik dapat mendorong seseorang menyalahgunakan
napza. Apa contohnya? Misalnya komunikasi dalam keluarga yang tidak akrab, kelompok
sebaya yang menggunakan napza dan banyaknya tempat untuk memperoleh napza
dengan mudah. Selain itu, pengawasan dari masyarakat yang longgar. Misalnya hukum
yang tidak tegas yang menyebabkan peredaran napza secara gelap terus berlangsung.
a. Faktor individu
b. Faktor lingkungan
Anda ingat, zat itu sendiri memberikan kenikmatan, mudah diperoleh dan harganya
terjangkau atau diperoleh dengan gratis atau tanpa keluar biaya. Situasi yang berisiko
tinggi untuk menggunakan napza adalah kondisi emosi negatif, konflik dengan orang lain,
dan adanya tekanan sosial.
c. Faktor zat
Bagaimana Anda melakukan pengkajian? Pengkajian merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan oleh seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Apa
yang harus dilakukan pada saat pengkajian? Yang harus Anda lakukan pertama kali pada
saat pengkajian adalah apa yang menyebabkan seseorang menggunakan napza. Adapun
penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selanjutnya cocokkan atau bandingkan jawaban Anda dengan tanda dan gejala intoksikasi
dan gejala putus zat yang disajikan pada tabel dibawah ini :
Tanda dan Gejala Intoksikasi
Opiat Ganja
Sedatif-
Hipnotik
Alkohol Amfetamin
• Eforia
• mengantuk
• bicara cadel
• konstipasi
• penurunan
kesadaran
• eforia
• omata
merah
• mulut kering
• banyak
bicara dan
tertawa
• nafsu makan
meningkat
• gangguan
persepsi
• pengen-
dalian diri
berkurang
• jalan sem-
poyongan
• mengantuk
• memper-
panjang
tidur
• hilang kes-
adaran
• mata merah
• bicara cadel
• jalan sem-
poyongan
• perubahan
persepsi
• penurunan
kemampuan
menilai
• selalu ter-
dorong un-
tuk bergerak
• berkeringat
• gemetar
• cemas
• depresi
• paranoid
Tabel 3, Tanda dan gejala intoksikasi
Tabel 4, Tanda dan gejala putus zat
Tanda dan Gejala Intoksikasi
Opiat Ganja
Sedatif-
Hipnotik
Alkohol Amfetamin
• nyeri
• mata dan
hidung
berair
• perasaan
panas dingin
• diare
• gelisah
• tidak bisa
tidur
• jarang
ditemukan
• cemas
• tangan
gemetar
• perubahan
persepsi
• gangguan
daya ingat
• tidak bisa
tidur
• cemas
• depresi
• muka merah
• mudah
marah
• mudah
gemetar
tidak bisa tidur
• cemas
• depresi
• kelelahan
• energi
berkurang
• kebutuhan
tidur
meningkat
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
3. Data yang harus dikaji
Pengkajian Zat Intoksikasi With drawal Overdosis
1. Sedative – hipnot-
ics (Depresan)
1. Penurunan fungsi
mental :penurunan
kemampuan
memahami, gangguan
memori, penurunan
kemampuan
mengambil
keputrusan,
mengantuk, perhatian
berkurang atau
terbatas.
2. Kerusakan koordinasi
motorik : penekanan
bicara, ataksia,
hiperefleksia,
peningkatan reaksi.
3. Mood eforia, labil,
penurunan ansietas.
4. Penghambatan.
5. Disfungsi syaraf cranial
: nistagmus, diplopia.
6. Penurunan nadi,
penurunan tekanan
darah dan respirasi
1. penurunan
tingkat
kesadaran
2. penurunan
atau tidak
adanya
respon
terhadap
nyeri.
3. Depresi
pernafasan.
4. Pernafasan
lambat,
apneu.
5. ketidak
seimbangan
cairan dan
elektroklit
1. Respon
Psikologik
2. Withdrawal
ringan: ansietas
akut, iritabel,
nervousness,
kesulitan
konsentrasi,
insomnia,
nightmares
(mimpi buruk).
3. Withdrawal
berat :
Disorientasi,
delirium,
paranoid,
kekerasan,
ketakutan,
depersonalisasi.
4. Respon
Fisiologik.
5. Tremor,
takikardia,
headache,
iritabel, ansietas,
postural
hipotensi,
insomnia,
keringan dingin,
hiperefleksi
deep tendon
refleks,
disorientasi.
6. ejang
menyeluruh.
7. Kontraksi
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Halusinasi
biasanya
pendengaran.
2. Delirium ,
kerusakan
memory
jangka lama
dan sekarang,
disorientasi,
halusinasi
penglihatan,
pendengaran
dan perabaan.
3. Hipertensi
4. Diare
5. Hiperpireksia,
diaporesis
6. Kolapsnya
pembuluh darah
2. Stimulan (amfet-
amin dan kokain)
1. Penghambatan
psikogis : ansietas,
keterbatasan
dalam pengambilan
keputusan, impulsive,
hiperseks.
2. Clear sensori tampak
kebingungan dan
halusinasi, penurunan
keletihan, keinginan
tingggi, peningkatan
ketertarikan
terhadap lingkungan,
peningkatan harga diri.
3. Peningkatan aktivitas
psikomotor, tremor.
1. hiperakti-
firas, ansie-
tas,
2. kebingungan
halusinasi
Depresi
pernafasan.
3. Paranoid
( dapat
berkembang
menjadi de-
lirium, seran-
gan panic,
waham curi-
ga dengan
kekerasan
dan perilaku
menyerang.
4. kejang dan
koma
Respon Psikologik.
1. Cash fase
: depresi,
agitasi, high
drug craving,
keletihan,
keinginan untuk
tidur, dan tidak
adanya drug
craving.
2. Withdrawal fase
: anhedonia,
anergia, ansietas
dan sangat
membutuhkan
cocain
Respon Fisiologik
1. iskemia miokard
2. distonia akut
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
4. peningkatan nadi dan
tekanan darah
5. penurunan nafsu
makan.
6. midriasis
5. kejang dan
koma
6. diaporesis
dan
hiperpireksia
7. takikardia
8. krisis
hipertensi
dengan
3. Narkotik 1. Eforia dengan
perubahan sensori
persepsi, pemahaman
buruk, gangguan
memori.
2. mengantuk, penurunan
interaksi social
3. Miosis, kontraksi pupil
abnormal.
4. Hiopotensi ringan
dengan tachikardia,
penurunan respirasi.
1. Penurunan
tingkat
kesadaran
2. Depresi
pernafasan
berkembang
ke apneu
dan
respitarori
arrest
3. bradikardia,
hiopotensi,
shock.
4. Atoni
Psikologis
1. Ansietas,
gelisah, disforia,
gangguan mood
dan tidur
Fisiologik
1. Kram pada
lambung,
nausea dan
vomiting
2. Diaforesis
3. hipertensi
4. Nyeri pada otot
5. Bulu kuduk
berdiri
6. Menguap
7. Midriasis
8. Diare
4. Alkohol 1. Penghambatan
psikogis : ansietas,
keterbatasan
dalam pengambilan
keputusan, impulsive,
hiperseks
2. Clear sensori tampa
kebingungan dan
halusinasi, penurunan
keletihan, keinginan
tingggi, peningkatan
ketertarikan
terhadap lingkungan,
peningkatan harga diri.
1. Respirasi
menurun
2. Merasa
dingin
3. kulit lembab
4. pupils
konstriksi
1. Gelisah,
iritabel,
ansietas,
agitasi.
2. Anoreksia,
nausea,
3. kulit lembab.
4. pupils
konstriksi
5. Tremor,
Peningkatan
nadi,
peningkatan
tekanan
darah.
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
6. peningkatan nadi dan
tekanan darah.
7. penurunan nafsu
makan.
8. midriasis
11. peningkatan
sensitifitas
thd bunyi./
suara,
12. Delirium
(disorientasi
waktu,
tempat dan
orang)
13. Delusi
biasanya
paranoid.
14. Kejang grand
mal.
15. Peningkatan
temperatur
5. Opiat 1. Eforia dengan
perubahan sensori
persepsi, pemahaman
buruk, gangguan
memori.
2. mengantuk, penurunan
interaksi social.
3. Miosis, kontraksi pupil
abnormal.
4. Hipotensi ringan
dengan tachikardia,
penurunan respirasi.
1. Penurunan
tingkat kes-
adaran.
2. Depresi
pernafasan
berkembang
ke apneu
dan respi-
tarori arrest.
3. bradikardia,
hipotensi,
shock.
4. Atoni gastro-
intestinal
Awal
1. Ansietas
2. insomnia
3. Peningkatan
pernafasan
4. Berkeringat
5. Lakrikasi
6. menguap
7. rhinorrhea
(ingusan)
8. gelisah
9. anoreksia
10. iritabilitas
11. Dilatasi pupil
Lanjut
1. Insomnia
2. nausea dan
vomiting
3. diare
4. kelemahan
5. kram abdomen
6. takikardi
7. hipertensi
8. Muscle spasm
9. Nyeri otot dan
tulang
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
5. Marijuana 1. Perubahan terhadap
rasa
2. penurunan
kemampuan
berkonsentrasi,
pasif, lesu, kerusakan
memory jangka
pendek, mengantuk
atau hiperaktifitas,
perubahan sensori
persepsi.
3. Takikardia dengan
hipotensi ortostatik
4. Infeksi konjuntiva,
nistagmus
5. peningkatan nafsu
makan
6. Mulut kering
1. Reaksi
ansietas atau
panic.
2. depersona
lisasi
3. waham
curiga
1. Iritabel
2. kesulitan tidur
3. Sama seperti
kokain
6. Inhalants 1. eforia, pusing,
excitation, pleasant
exhilaration, halusinasi
penglihatan dan
pendengaran
2. bersin
3. Nausea dan vomiting
1. Bingung,
kurang
control diri,
kesadaran
menurun,
kejang
2. headaches,
rtinnitus,
penglihatan
kabur, diplo-
pia, nistag-
mus
3. Ketidakoor-
dinasi otot,
penekanan
bicara,
penurunan
refleks
4. kardiak arit-
mia, edema
pulmonary
5. keinginan
bunuh diri
Sama dengan
alkohol
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Nah, selanjutnya untuk menilai kemampuan Anda terhadap materi tanda dan gejala
penyalahgunaan zat yang telah Anda pelajari jawablah pertanyaan berikut ini. Tuliskan
jawaban Anda pada tabel di bawah ini.
Pengkajian Zat Intoksikasi With drawal Overdosis
Tabel 5, Tanda dan gejala penyalahgunaan Zat
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menetapkan diagnosa keperawatan.
Penetapan diagnosa keperawatan didasarkan atas data-data yang terkumpul yang
dilakukan melalui pengkajian, kemudian dikelompokkan dan selanjutnya ditetapkan
diagnosa keperawatan yaitu: Koping individu tidak efektif.
4. Diagnosa Keperawatan
5. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan apa yang harus Anda lakukan untuk pasien dengan penyalahgunaan
zat?. Tindakan keperawatan yang dapat Anda lakukan bertujuan agar pasien mampu:
1. Mengatasi tanda dan gejala intoksikasi atau putus zat
2. Mengenali dampak penggunaan zat
3. Meningkatkan motivasi untuk berhenti menggunakan zat
4. Mengontrol keinginan untuk menggunakan zat
5. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
6. Mengubah gaya hidup
7. Menggunakan terapi psikofarmaka secara tepat dan benar
Gambar : Tindakan Keperawatan
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Untuk mencapai tujuan tersebut, tindakan apa yang harus Anda lakukan?. Tindakan yang
harus Anda lakukan adalah:
a. Diskusikan bersama pasien tentang dampak penggunaan zat terhadap:
1. Kesehatan: tanda dan gejala intoksikasi dan penyakit fisik
2. Sosial atau hubungan dengan orang lain (pergaulan)
3. Pendidikan atau pekerjaan
4. Ekonomi atau keuangan
5. Hukum
b. Diskusikan tentang kehidupan pasien sebelum menggunakan zat, kemudian harapan
pasien untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang setelah tahu dampaknya.
c. Diskusikan cara meningkatkan motivasi untuk berhenti.
1. Hal-hal positif yang masih dipunyai pasien (kesehatan / pergaulan / pendidikan /
pekerjaan / ekonomi / hukum), misalnya pasien masih kuat secara fisik, tidak ada
komplikasi penyakit akibat penggunaan zat
2. Latih pasien untuk mensyukuri keadaannya tersebut
a. Sebutkan lebih sering hal-hal yang patut disyukuri (latihan afirmasi)
b. Sebutkan berulang-ulang keinginan untuk berhenti (latihan afirmasi)
d. Diskusikan cara mengontrol keinginan menggunakan zat dengan cara:
1. Menghindar, misalnya: tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar, tidak
melewati tempat yang mempunyai kenangan saat masih menggunakan zat, tidak
bergabung / bergaul dengan pengguna
2. Mengalihkan, misalnya: menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan
menyenangkan.
3. Menolak, misalnya: mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap
mengatakan tidak, walaupun sekali saja.
4. Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan zat dengan cara:
a. Menghindar
b. Mengalihkan
c. Menolak
e. Diskusikan cara menyelesaikan masalah yang sehat
1. Mengenali cara pasien menyelesaikan masalah selama ini, misalnya segera
menggunakan zat bila ada masalah
2. Untung rugi cara tersebut digunakan
3. Tawarkan cara yang sehat untuk menyelesaikan masalah, contoh:
a. Secara verbal : jika pasien sering dicurigai dan dituduh pakai NAPZA oleh orang
tua maka pasien mengungkapkan bahwa pasien kecewa belum dipercaya oleh
keluarga, kemudian bicarakan dengan orang tua bahwa tidak dipercaya itu
membuat kesal dan dapat menimbulkan sugesti, katakan hal-hal yang diharapkan
terhadap orang lain secara jujur dan terbuka, sepakati dengan orang tua kalau
pasien akan mengatakan secara jujur pada keluarga jika pasien ternyata pakai
lagi, dan keluarga akan membantu pasien untuk berobat
b. Secara fisik: ambil waktu luang untuk diri sendiri dengan jalan-jalan, melakukan
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Bagaimana Anda melakukan evaluasi asuhan keperawatan penyalahgunaan zat? Langkah
selanjutnya setelah Anda memberikan tindakan keperawatan adalah melakukan evaluasi.
Apa yang menjadi perhatian dan kewaspadaan perawat?. Berikut beberapa pertanyaan
yang dapat diajukan untuk mengevaluasi hasil intervensi terhadap pasien dengan
penyalahgunaan zat dan perhatian serta kewaspadaan perawat.
a. Apakah pasien telah mencapai tujuan yang telah ditentukan ?
b. Dapatkah pasien berkomunikasi secara efektif tanpa harus membela diri ?
c. Apakah pasien melakukan aktifitas sehari-hari tanpa menggunakan obat ?
d. Apakah pasien terlibat secara aktif pada berbagai kegiatan sosial eksternal ?
e. Apakah pasien mampu memanfaatkan sumber internal secara konsisten agar dapat
produktif ditempat bekerja dan terlibat dalam hubungan interpersonal yang berarti ?
6. Evaluasi asuhan keperawatan pada penyalahgunaan zat
c. aktifitas untuk menyalurkan kekesalan, seperti olah raga, relaksasi atau kegiatan
lain yang disukai pasien.
d. Secara sosial : cari bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah
e. Secara spiritual : mengadukan masalah kepada Tuhan dan menyakini bahwa
akan ada bantuan dari YANG MAHA KUASA.
4. Latih pasien menggunakan cara tersebut dengan:
a. Mengenali situasi yang berisiko tinggi
b. Tidak menggunakan zat untuk menyelesaikan masalah, tetapi menggunakan cara
yang sehat menyelesaikan masalah.
f. Diskusikan gaya hidup yang sehat
1. Makan dan buang air secara teratur
2. Bekerja dan tidur secara teratur
3. Menjaga kebersihan diri
4. Latih pasien mengubah gaya hidup dengan cara:
a. Tentukan aktivitas sehari-hari dan hobi
b. Buat jadwal aktivitas
c. Tentukan pelaksanaan jadwal tersebut
g. Latih pasien minum obat sesuai terapi dokter tekankan pada prinsip benar dosis obatnya.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Rangkuman
1. Pengertian penyalahgunaan zat merujuk pada penggunaan zat secara terus menerus
bahkan sampai setelah terjadi masalah.
2. Jenis zat yang beredar di masyarakat dan banyak digunakan oleh pengguna diantaranya
adalah depresan, mariyuana, stimulant, opiat, halusinogen, dan peniciklidin (PCP).
3. Rentang respons kimiawi yang maladaptif terdiri dari ketergantungan zat,
penyalahgunaan zat, gejala putus zat, dan toleransi.
4. Pengkajian pada gangguan berhubungan dengan zat yang meliputi faktor-faktor
sebagai berikut, yaitu: faktor perilaku, faktor perdisposisi (terdiri dari faktor biologis,
faktor psikologis, faktor sosiokultural); faktor pencetus; sumber koping, dan mekanisme
koping.
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Evaluasi
Formatif
a. Selalu merasa rendah diri
b. Mudah kecewa
c. Memiliki sikap antisosial
d. Aktif melakukan kegiatan di masyarakat
a. Depresi
b. Muka merah
c. Mual muntah
d. Pasien mengatakan tidak bisa tidur
e. Menyangkal terhadap kenyataan hidup
e. Benar semua
a. Nama
b. Waktu pemberian
c. Dosis
d. Cara pemberian dan obat
e. Benar semua
a. Koping individu tidak efektif
b. Harga diri rendah kronik
c. Halusinasi
d. Defisit perawatan diri
e. Perubahan gambaran diri
a. Makan dan buang air secara teratur
b. Bekerja dan tidur secara teratur
c. Menjaga kebersihan diri
d. Latih pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan hobi
e. Benar semua
1.
2.
3.
Berikut ini adalah ciri-ciri individu yang memiliki resiko penyalahgunaan napza,
kecuali ....
Berikut ini adalah tanda dan gejala putus zat dari alcohol ....
Berikut ini adalah lima benar minum obat pada pasien penyalahgunaan zat yaitu ....
Untuk menilai kemampuan Anda dalam memahami materi di atas, jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling benar.
4. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien dengan penyalahgunaan
zat adalah ....
5. Salah satu intervensi yang dilakukan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
adalah dengan mendiskusikan gaya hidup yang sehat yang meliputi ....
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Tugas
Mandiri
1. Jelaskan tentang penyalahgunaan zat !
2. Sebutkan jenis zat yang beredar di masyarakat !
Selamat Anda telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri
dengan baik, coba teliti kembali jawaban Anda. Apabila menemui kesulitan Anda dapat
membuka kembali uraian materi di atas. Sebelum Anda melanjutkan ke materi berikutnya
yaitu kegiatan belajar 2, cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada
akhir modul ini. Anda dapat melanjutkan ke materi berikutnya jika jawaban benar Anda
sudah mencapai minimal 80%, jika belum coba pelajari kembali, tidak perlu cemas dan
khawatir karena masih cukup waktu untuk mempelajarinya.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
1 D
2 E
3 E
4 A
5 E
21. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat Anda telah mempelajari modul 1 ini, yang membahas tentang “Asuhan keperawatan
klien dengan masalah psikososial yaitu penyalahgunaan zat dan asuhan keperawatan pada
pasien dengan ansietas”. Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan
dengan sangat baik.
Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah psikososial yang terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat.
Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian.
Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah
memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda
untuk melakukan tindakan keperawatan.
Dalam modul ini Anda juga belajar membuat pohon masalah. Pohon masalah tersebut
tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus penyalahgunaan zat dan
terutama untuk asuhan keperawatan pada pasien ansietas.
Saya mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan
pendekatan masalah psikososial. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan
lupa untuk mengikuti Test Akhir Modul (TAM).
Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat
Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.
Penutup
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Daftar
Pustaka
Allen, K.M (1996). Nursing Care of the Addicted Client. Philadelphia : Lippincott.
Budi Anna K, dkk. (2006). Modul IC CMHN : Manajemen Kasus Gangguan Jiwa dalam
keperawatan kesehatan jiwa komunitas FIK-UI dan WHO. Jakarta.Indonesia.
Sullivan,E.J. (1995). Nursing Care of Clients with Substances Abuse. St Louise : Mosby
Stuart dan Laraia (1998: 177-181)
23. 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Gambar
• http://www.slideshare.net/ferdiansahumar/ppt-asuhan-keperawatan-jiwa
• http://buahhati.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Cara-Mencegah-Penularan-Sakit-Mata-
Kepada-Bayi.jpg
• https://rofiwida.wordpress.com/about/
• https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg
• http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.
html
• http://www.mamashealth.com/child/images/childeatyogurt2.jpg
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015