SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PEMASANGAN KATETER
POLTEKKES KEMENKES MALANG
PRODI DIII KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN AJARAN 2013/2014
Siklus Presentasi
Pengertian Kateter
Pemasangan Kateter
Tipe Kateterisasi
Tujuan Pemasangan
kateter
Alat dan Bahan untuk
Pemasangan Kateter
Cara pemasangan
kateter
Pengertian Kateter
Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau
mengeluarkan cairan, terbuat dari bahan karet atau
plastik, metal, woven silk dan silikon.
Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya
kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk
mengeluarkan air seni atau urine.
Pemasangan Kateter
Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan
dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih
melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan
eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat,
2006).
Next......
Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan
memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke
dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan
mengalirnya urin yang berkelanjutan pada klien yang
tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang
mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk
mengkaji pengeluaran urin per jam pada klien yang
status hemodinamiknya tidak stabil (Potter dan Perry,
2002 ).
Tipe Kateterisasi
Kateter menetap
(foley kateter)
Kateter
sementara
(straight kateter)
Kateter sementara(straight kateter)
 Pemasangan kateter sementara dilakukan dengan cara kateter lurus yang sekali
pakai dimasukkan sampai mencapai kandung kemih yang bertujuan untuk
mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan selama 5 sampai 10 menit.
 Pada saat kandung kemih kosong maka kateter kemudian ditarik keluar,
pemasangan kateter intermitten dapat dilakukan berulang jika tindakan ini
diperlukan, tetapi penggunaan yang berulang meningkatkan resiko infeksi
(Potter dan Perry, 2002 ).
 Pemasangan kateter sementara dilakukan jika tindakan untuk mengeluarkan urin
dari kandung kemih pasien dibutuhkan. Efek samping dari penggunaan kateter
ini berupa pembengkakan pada uretra, yang terjadi saat memasukkan kateter dan
dapat menimbulkan infeksi (Thomas, 2007).
Keuntungan Pemasangan Kateter
Sementara(straight kateter)
 Mencegah terjadinya tekanan intravesikal dan
mempertahankan aliran darah ke mukosa kandung
kencing
 Kandung kencing dapat terisi dan dikosongkan secara
berkala
 Bila dilakukan secara dini pada penderita cedera medula
spinalis, maka penderita dapat melewati masa syok
spinal secara fisiologis
 Teknik yang mudah dan klien tidak terganggu kegiatan
sehari harinya
Kerugian Pemasangan Kateter
Sementara(straight kateter)
Bahaya distensi kandung kemih, resiko trauma uretra akibat
kateter yang keluar masuk secara berulang, resiko infeksi akibat
masuknya kuman-kuman dari luar atau dari ujung distal uretra
(flora normal) (Japardi, 2000).
Kateter menetap (foley kateter)
Kateter menetap digunakan untuk periode waktu yang lebih
lama. Kateter menetap ditempatkan dalam kandung kemih untuk
beberapa minggu pemakaian sebelum dilakukan pergantian
kateter. Pemasangan kateter ini dilakukan sampai klien mampu
berkemih dengan tuntas dan spontan atau selama pengukuran urin
akurat dibutuhkan (Potter dan Perry, 2005).
Next.......
Pemasangan kateter menetap dilakukan dengan sistem
kontinu ataupun penutupan berkala (clamping). Pemakaian kateter
menetap ini banyak menimbulkan infeksi atau sepsis. Bila
menggunakan kateter menetap, maka yang dipilih adalah
penutupan berkala oleh karena kateterisasi menetap yang kontinu
tidak fisiologis dimana kandung kencing yang selalu kosong akan
mengakibatkan kehilangan potensi sensasi miksi serta terjadinya
atrofi serta penurunan tonus otot kandung kemih (Japardi, 2000).
Tujuan Pemasangan Kateter
• Untuk mengeluarkan urin
• Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.
• Mendapatkan urine steril intuk specimen
• Pengkajian residu urine
• Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis, gangguan
neuromuskular, atau inkompeten kandung kemih. Serta pasca operasi besar.
• Mengatasi obstruksi aliran urine
• Mengatasi retensi perkemihan.
• Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami
obstruksi pada saluran kemih
• Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan hemodinamik.
JENIS-JENIS KATETER
 Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak
fleksibel.
 Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian
dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 mingu).
 Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan jangka waktu
lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatur urethra.
 Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya
lembut tidak panas dan nyaman bagi urethra.
 Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada
pengosongan kandung kemih pada ibu yg melahirkan.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Set kateter • Kapas + cairan sublimate
• Urine bag • Jelly
• Sarung tangan steril • Plester + aqua steril
• Set bengkok + pinset steril • Isi air hangat + sabun
• Spuit
• Alas / perlak alas
• Handuk kecil + baskom
• Sampiran
• Lampu
• Duk bolong
Cara
Pemasangan
Kateterisasi
Laki-lakiPerempuan
Gambar pemasangan kateter pada
laki-laki
Gambar pemasangan kateter pada
perempuan
Pada Perempuan
a. Memberi penjelasan pasien mengenai prosedur
pemasangan.
b. Memasang sampiran
c. Mencuci tangan
d. Memasang pengalas/perlak dibawah bokong klien
e. Membuka pakian klien bagian bawah dengan posisi kaki
ditekuk dan Kaki sedikit (lithotomi) klien
f. Membuka bak instrumen, memakai sarung tangan steril,
memasang duk steril, lalu membersihkan alat genitalia
dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.
Next....
g. Membersihkan genitalia
h. Mengambil kateter kemudian mengolesinya dengan jelly.
i. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu ikat
disisi tempat tidur
j. Fiksasi kateter pada bagian sisi dalam paha klien
k. Pasien dirapihkan kembali
l. Alat dirapihkan kembali
m. Mencuci tangan
n. Melaksanakan dokumentasi Perhatian
1) Catat tindakan dan hasil
tindakan pada lembar catatan
klien
2) Catat tanggal, jam melakukan
tindakan, nama perawat yang
melakukan dan tanda tangan
lembar catatan klien.
Pada laki-laki
a) Cuci tangan
b) Pasang sampiran
c) Pasang perlak
d) Gunakan sarung tangan steril
e) Pasang duk steril
f) Tangan kiri memegang penis lalu prepusium
ditarik sedikit kepangkalnya dan bersihkan dengan
kapas sublimat
Next.....
g) Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih
12,5-17,5 cm) lalu masukkan perlahan (kurang lebih 17,5-20 cm) dan
sambil anjurkan pasien menarik napas dalam
i) Jika tertahan jangan dipaksa
j) Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau
sejenisnya untuk kateter menetap, dan bila intermiten tarik kembali
ambil pasien diminta menarik napas dalam.
k) Sambung kateter dengan kantung penampung dan viksasi kearah atas
paha/abdomen.
l) Rapikan alat.
m) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
n) Catat prosedur dan respon pasien.
Oke, selesai sudah pembahasantentang
pemasangan kateter …. Semoga
Bermanfaat! 

More Related Content

What's hot

Presentation NGT
Presentation NGTPresentation NGT
Presentation NGTdlapantja
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infuspjj_kemenkes
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasipjj_kemenkes
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseBidan Briiviian
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
KateterisasiDewiAtri
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasentapjj_kemenkes
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 

What's hot (20)

Presentation NGT
Presentation NGTPresentation NGT
Presentation NGT
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 

Viewers also liked

Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayiPemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayirisdiana21
 
Pemasangan infus dengan baik dan benar
Pemasangan infus dengan baik dan benarPemasangan infus dengan baik dan benar
Pemasangan infus dengan baik dan benarstikesby kebidanan
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolitrisdiana21
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanrisdiana21
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...yohanes meor
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowelpjj_kemenkes
 
Sasaran Pelayanan Keperawatan
Sasaran Pelayanan KeperawatanSasaran Pelayanan Keperawatan
Sasaran Pelayanan KeperawatanNursestikes
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasipjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

PENGKATETARAN
PENGKATETARANPENGKATETARAN
PENGKATETARAN
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
138689681 leaflet-urine-bladder
138689681 leaflet-urine-bladder138689681 leaflet-urine-bladder
138689681 leaflet-urine-bladder
 
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayiPemasangan sonde (ngt) pada bayi
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
 
Pemasangan infus dengan baik dan benar
Pemasangan infus dengan baik dan benarPemasangan infus dengan baik dan benar
Pemasangan infus dengan baik dan benar
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolit
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidan
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
Standart Operating Procedure ( SOP ) Prosedure Perawatan Kateter_Khusus Mahas...
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Present pemasangan infus
Present pemasangan infusPresent pemasangan infus
Present pemasangan infus
 
Infusi intra vena
Infusi intra venaInfusi intra vena
Infusi intra vena
 
Sasaran Pelayanan Keperawatan
Sasaran Pelayanan KeperawatanSasaran Pelayanan Keperawatan
Sasaran Pelayanan Keperawatan
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Infus io
Infus ioInfus io
Infus io
 
Terapi intravena
Terapi intravenaTerapi intravena
Terapi intravena
 
Rumus tetesan infus
Rumus tetesan infusRumus tetesan infus
Rumus tetesan infus
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
 

Similar to OPTIMALKAN PEMASANGAN KATETER

Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptxIlmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptxVelronezTampubolon1
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinpjj_kemenkes
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptxHikayatWahyu
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urinankdutgha
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksioktaviani elga
 
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptx
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptxperawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptx
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptxulya67
 
Modul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoModul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoDewaHerryOka
 
Modul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxModul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxDewaHerryOka
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologDokter Ginekologi
 
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.pptManagement Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.pptmegawatirscm
 

Similar to OPTIMALKAN PEMASANGAN KATETER (20)

Kateter urin.pptx
Kateter urin.pptxKateter urin.pptx
Kateter urin.pptx
 
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptxIlmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
Ilmiah Urologi 22-28 November 2021d.pptx
 
KATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptxKATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptx
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
 
Http akdr
Http akdrHttp akdr
Http akdr
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
 
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptx
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptxperawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptx
perawatan-kateter-urine_sosialisasi.pptx
 
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
Modul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoModul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dho
 
Modul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxModul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptx
 
Venipuncture
VenipunctureVenipuncture
Venipuncture
 
3. BUNDLES HAIS-ppt - Copy.pptx
3. BUNDLES HAIS-ppt - Copy.pptx3. BUNDLES HAIS-ppt - Copy.pptx
3. BUNDLES HAIS-ppt - Copy.pptx
 
93 194-1-sm
93 194-1-sm93 194-1-sm
93 194-1-sm
 
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekologPengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
Pengantar ginekologi-obstetri-papsmear-rumahsakit-klinik ginekolog
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.pptManagement Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
Management Nefrostomi of Nursing For Patient.ppt
 

More from risdiana21

Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanrisdiana21
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayirisdiana21
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakrisdiana21
 
Pemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibuPemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik iburisdiana21
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanrisdiana21
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANrisdiana21
 
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidanan
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidananLangkah langkah pemasaran sosial dalam kebidanan
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidananrisdiana21
 
manajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanmanajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanrisdiana21
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanrisdiana21
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanrisdiana21
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infusrisdiana21
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilrisdiana21
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakrisdiana21
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayirisdiana21
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancararisdiana21
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanrisdiana21
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanrisdiana21
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
 

More from risdiana21 (20)

Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidan
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Pemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibuPemeriksaan fisik ibu
Pemeriksaan fisik ibu
 
Vulva hygiene
Vulva hygieneVulva hygiene
Vulva hygiene
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidan
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
 
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidanan
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidananLangkah langkah pemasaran sosial dalam kebidanan
Langkah langkah pemasaran sosial dalam kebidanan
 
manajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanmanajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinan
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidan
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporan
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Vulva hygiene
Vulva hygieneVulva hygiene
Vulva hygiene
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidan
 
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporanpencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporan
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 

Recently uploaded

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

OPTIMALKAN PEMASANGAN KATETER

  • 1. PEMASANGAN KATETER POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEBIDANAN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2. Siklus Presentasi Pengertian Kateter Pemasangan Kateter Tipe Kateterisasi Tujuan Pemasangan kateter Alat dan Bahan untuk Pemasangan Kateter Cara pemasangan kateter
  • 3. Pengertian Kateter Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan, terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
  • 4. Pemasangan Kateter Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006).
  • 5. Next...... Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya urin yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji pengeluaran urin per jam pada klien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter dan Perry, 2002 ).
  • 6. Tipe Kateterisasi Kateter menetap (foley kateter) Kateter sementara (straight kateter)
  • 7. Kateter sementara(straight kateter)  Pemasangan kateter sementara dilakukan dengan cara kateter lurus yang sekali pakai dimasukkan sampai mencapai kandung kemih yang bertujuan untuk mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan selama 5 sampai 10 menit.  Pada saat kandung kemih kosong maka kateter kemudian ditarik keluar, pemasangan kateter intermitten dapat dilakukan berulang jika tindakan ini diperlukan, tetapi penggunaan yang berulang meningkatkan resiko infeksi (Potter dan Perry, 2002 ).  Pemasangan kateter sementara dilakukan jika tindakan untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih pasien dibutuhkan. Efek samping dari penggunaan kateter ini berupa pembengkakan pada uretra, yang terjadi saat memasukkan kateter dan dapat menimbulkan infeksi (Thomas, 2007).
  • 8. Keuntungan Pemasangan Kateter Sementara(straight kateter)  Mencegah terjadinya tekanan intravesikal dan mempertahankan aliran darah ke mukosa kandung kencing  Kandung kencing dapat terisi dan dikosongkan secara berkala  Bila dilakukan secara dini pada penderita cedera medula spinalis, maka penderita dapat melewati masa syok spinal secara fisiologis  Teknik yang mudah dan klien tidak terganggu kegiatan sehari harinya
  • 9. Kerugian Pemasangan Kateter Sementara(straight kateter) Bahaya distensi kandung kemih, resiko trauma uretra akibat kateter yang keluar masuk secara berulang, resiko infeksi akibat masuknya kuman-kuman dari luar atau dari ujung distal uretra (flora normal) (Japardi, 2000).
  • 10. Kateter menetap (foley kateter) Kateter menetap digunakan untuk periode waktu yang lebih lama. Kateter menetap ditempatkan dalam kandung kemih untuk beberapa minggu pemakaian sebelum dilakukan pergantian kateter. Pemasangan kateter ini dilakukan sampai klien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan atau selama pengukuran urin akurat dibutuhkan (Potter dan Perry, 2005).
  • 11. Next....... Pemasangan kateter menetap dilakukan dengan sistem kontinu ataupun penutupan berkala (clamping). Pemakaian kateter menetap ini banyak menimbulkan infeksi atau sepsis. Bila menggunakan kateter menetap, maka yang dipilih adalah penutupan berkala oleh karena kateterisasi menetap yang kontinu tidak fisiologis dimana kandung kencing yang selalu kosong akan mengakibatkan kehilangan potensi sensasi miksi serta terjadinya atrofi serta penurunan tonus otot kandung kemih (Japardi, 2000).
  • 12. Tujuan Pemasangan Kateter • Untuk mengeluarkan urin • Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih. • Mendapatkan urine steril intuk specimen • Pengkajian residu urine • Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medulla spinalis, gangguan neuromuskular, atau inkompeten kandung kemih. Serta pasca operasi besar. • Mengatasi obstruksi aliran urine • Mengatasi retensi perkemihan. • Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih • Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan hemodinamik.
  • 13. JENIS-JENIS KATETER  Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel.  Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 mingu).  Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatur urethra.  Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi urethra.  Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yg melahirkan.
  • 14. Alat dan Bahan Alat Bahan • Set kateter • Kapas + cairan sublimate • Urine bag • Jelly • Sarung tangan steril • Plester + aqua steril • Set bengkok + pinset steril • Isi air hangat + sabun • Spuit • Alas / perlak alas • Handuk kecil + baskom • Sampiran • Lampu • Duk bolong
  • 16. Gambar pemasangan kateter pada laki-laki
  • 17. Gambar pemasangan kateter pada perempuan
  • 18. Pada Perempuan a. Memberi penjelasan pasien mengenai prosedur pemasangan. b. Memasang sampiran c. Mencuci tangan d. Memasang pengalas/perlak dibawah bokong klien e. Membuka pakian klien bagian bawah dengan posisi kaki ditekuk dan Kaki sedikit (lithotomi) klien f. Membuka bak instrumen, memakai sarung tangan steril, memasang duk steril, lalu membersihkan alat genitalia dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.
  • 19. Next.... g. Membersihkan genitalia h. Mengambil kateter kemudian mengolesinya dengan jelly. i. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu ikat disisi tempat tidur j. Fiksasi kateter pada bagian sisi dalam paha klien k. Pasien dirapihkan kembali l. Alat dirapihkan kembali m. Mencuci tangan n. Melaksanakan dokumentasi Perhatian 1) Catat tindakan dan hasil tindakan pada lembar catatan klien 2) Catat tanggal, jam melakukan tindakan, nama perawat yang melakukan dan tanda tangan lembar catatan klien.
  • 20. Pada laki-laki a) Cuci tangan b) Pasang sampiran c) Pasang perlak d) Gunakan sarung tangan steril e) Pasang duk steril f) Tangan kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit kepangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat
  • 21. Next..... g) Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih 12,5-17,5 cm) lalu masukkan perlahan (kurang lebih 17,5-20 cm) dan sambil anjurkan pasien menarik napas dalam i) Jika tertahan jangan dipaksa j) Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya untuk kateter menetap, dan bila intermiten tarik kembali ambil pasien diminta menarik napas dalam. k) Sambung kateter dengan kantung penampung dan viksasi kearah atas paha/abdomen. l) Rapikan alat. m) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. n) Catat prosedur dan respon pasien.
  • 22. Oke, selesai sudah pembahasantentang pemasangan kateter …. Semoga Bermanfaat! 