Modul ini membahas tentang perawatan luka dan pemberian obat, meliputi pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan praktik perawatan luka.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Modul ini membahas tentang perawatan luka dan pemberian obat, meliputi pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan praktik perawatan luka.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Teks tersebut membahas sistem triase berbasis bukti bernama Emergency Severity Index (ESI) yang dikembangkan di Amerika Serikat. ESI mengelompokkan pasien IGD dalam lima kategori berdasarkan kondisi kesehatan dan sumber daya yang dibutuhkan, berbeda dengan sistem triase konvensional yang hanya memiliki tiga kategori. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa ESI lebih cocok diterapkan di Indonesia karena perawat triase dapat dengan
Dokumen tersebut membahas tentang infark miokard akut, yang merupakan nekrosis otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen. Penyebab utamanya adalah sumbatan arteri koroner yang disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis dan pembentukan trombus. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan p
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Modul ini membahas tentang prosedur mengganti cairan infus, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, pengkajian keperawatan, persiapan alat dan pasien, serta prosedur kerja mengganti cairan infus. Modul ini juga menjelaskan tentang tugas praktikum, tugas mandiri, dan format penilaian keterampilan mengganti cairan infus.
Pemasangan infus dengan benar melibatkan persiapan peralatan yang steril, pengecekan identitas pasien yang tepat, dan teknik penanamkan jarum intravena yang aman untuk mencegah komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Teks tersebut membahas sistem triase berbasis bukti bernama Emergency Severity Index (ESI) yang dikembangkan di Amerika Serikat. ESI mengelompokkan pasien IGD dalam lima kategori berdasarkan kondisi kesehatan dan sumber daya yang dibutuhkan, berbeda dengan sistem triase konvensional yang hanya memiliki tiga kategori. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa ESI lebih cocok diterapkan di Indonesia karena perawat triase dapat dengan
Dokumen tersebut membahas tentang infark miokard akut, yang merupakan nekrosis otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen. Penyebab utamanya adalah sumbatan arteri koroner yang disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis dan pembentukan trombus. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan p
Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Modul ini membahas tentang prosedur mengganti cairan infus, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, pengkajian keperawatan, persiapan alat dan pasien, serta prosedur kerja mengganti cairan infus. Modul ini juga menjelaskan tentang tugas praktikum, tugas mandiri, dan format penilaian keterampilan mengganti cairan infus.
Pemasangan infus dengan benar melibatkan persiapan peralatan yang steril, pengecekan identitas pasien yang tepat, dan teknik penanamkan jarum intravena yang aman untuk mencegah komplikasi.
Infus cairan intravena adalah pemberian cairan ke dalam tubuh melalui jarum ke pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat makanan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, peralatan, prosedur pemasangan, komplikasi, lokasi pemasangan, jenis cairan, dan evaluasi infus cairan intravena.
Modul ini membahas tentang prosedur memasang infus, meliputi tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi, uraian materi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur dan format penilaian pemasangan infus."
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, kegiatan belajar, uraian materi, dan format penilaian terkait dengan prosedur perawatan infus."
Formulir ini digunakan untuk melakukan deteksi dini infeksi yang terkait dengan perawatan kesehatan pada pasien di RS. St. Elisabeth Semarang. Formulir ini berisi identitas pasien, diagnosis saat masuk, faktor risiko selama dirawat seperti tindakan medis yang dilakukan, hasil pemeriksaan laboratorium, tindakan atau operasi yang dilakukan, komplikasi seperti infeksi luka operasi atau saluran kencing, serta pengguna
Dokumen ini menjelaskan prosedur penyusunan naskah perjanjian kerjasama dan hubungan internasional FKIP UNAHALU. Terdapat penjelasan tentang bidang kerjasama, tujuan, sasaran, strategi, lingkup kerjasama, organisasi pengelola kerjasama, serta indikator kinerja untuk memantau pelaksanaan kerjasama. Dokumen ini bertujuan untuk memfasilitasi dan memperlancar proses kerjasama antara FKIP dengan berbagai mitra baik dalam ne
Dokumen tersebut membahas kerangka kerja sama FKIP Unhalu dengan berbagai lembaga. Terdapat tujuan, sasaran, strategi, lingkup kerja sama, organisasi pengelola, dan profil kerja sama tahun 2014 yang mencakup peningkatan tri dharma perguruan tinggi dan promosi lembaga melalui kerja sama dalam dan luar negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur penyusunan naskah perjanjian kerjasama dan hubungan internasional FKIP UNHALU. Secara garis besar mencakup tujuan, lingkup, strategi, organisasi pengelolaan, serta indikator kinerja dari seluruh tahapan kerjasama mulai dari penjajakan, pengesahan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi.
Laporan menyajikan kegiatan Panitia Akreditasi RSD Kol. Abundjani Bangko dari Mei hingga Juni 2011. Terdapat laporan keuangan, kegiatan panitia seperti sosialisasi, pertemuan dengan pokja, dan dokumen yang dikumpulkan mendukung akreditasi rumah sakit.
Ada 4 jenis penyuntikan obat, yaitu intramuskular, intravena, subkutan, dan intrakutan. Masing-masing jenis memiliki lokasi dan sudut penyuntikan yang berbeda-beda, sesuai dengan jaringan sasaran. Spuit dan ukuran jarum juga bervariasi tergantung jenis penyuntikan.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi, dan format penilaian melepaskan infus. Tujuan pembelajaran umum adalah agar mahasiswa dapat melepaskan infus sesuai prosedur, sedangkan tujuan khusus meliputi mereview konsep dasar, menyiapkan alat dan pasien, serta melepaskan infus sesuai prosedur."
Prosedur Pemasangan Keteter Pada Pasien Wanitapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien wanita, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur pemasangan kateter secara detail.
Modul ini membahas tentang prosedur mengganti cairan infus, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, pengkajian keperawatan, persiapan alat dan pasien, serta prosedur kerja mengganti cairan infus. Modul ini juga menjelaskan tentang format penilaian keterampilan mengganti cairan infus.
Prosedur Memasang Kateter Pada Pasien Laki-lakipjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang prosedur pemasangan kateter pada pasien laki-laki, meliputi tujuan pembelajaran, pokok-pokok materi seperti pengertian, tujuan, indikasi, persiapan alat dan pasien, serta langkah-langkah prosedur.
Modul ini membahas prosedur melepaskan selang NGT dengan langkah-langkahnya, termasuk persiapan alat, pasien, dan lingkungan. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat melepaskan selang NGT dengan benar dan profesional."
Tujuan modul ini adalah mereview prosedur melepaskan selang NGT dengan benar. Modul ini menjelaskan langkah-langkah prosedur melepaskan selang NGT, termasuk persiapan alat, pasien, dan lingkungan. Format penilaian juga disediakan untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan prosedur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan klinis perawatan luka bersih yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan format penilaian. Materi pelajaran meliputi pengertian, tujuan, indikasi, persiapan pasien dan lingkungan, serta prosedur perawatan luka bersih. Format penilaian digunakan untuk menilai keterampilan mahasiswa dalam melakukan prosedur tersebut.
Modul ini membahas tentang prosedur melepaskan kateter pada pasien, meliputi tujuan pembelajaran, persiapan alat dan bahan, prosedur kerja, serta format penilaian keterampilan."
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
I
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran diharapkan Anda
dapat melaksanakan pemasangan infus sesuai prosedur.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
a. Mereview konsep dasar memasang infus dengan benar
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam memasang
infus
c. Menyiapkan pasien dan lingkungan dengan benar
d. Memasang infus sesuai prosedur
Prosedur Memasang Infus
2. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
I
POKOKMateri
Dalam hubungannya pemasangan infus, Anda masih ingat
pokok-pokok materi apa saja yang perlu dipelajari?. Pokok-
pokok materi yang perlu dipelajari yang berkaitan dengan
pemasangan infus yaitu:
a. Pengertian memasang infus
b. Tujuan
c. Indikasi dan kontrakindikasi
d. Pengkajian keperawatan
e. Persiapan alat yang dibutuhkan
f. Persiapan pasien dan lingkungan
g. Prosedur kerja (langkah-langkah)
Prosedur Memasang Infus
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Uraian Materi
Saya yakin Anda masih ingat dan mampu menjelaskan secara singkat, padat,
danlogismateripemasanganinfusdalamhubungannyapemenuhankebutuhan
nutrisi pada pasien. Adapun uraian materi yang perlu dijelaskan adalah:
a. Pengertian memasangan infus
Memasang infus merupakan suatu proses memasukkan jarum
infus (jarum aboceth) ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian
disambungkan dengan selang infus dan dialirkan cairan infus.
b. Tujuan
SayayakinmasihhangatingatanAndamengenaitujuanmemasangan
infus bukan?. Adapun tujuan dari pada memasang infus antara lain:
memberikan sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah
vena untuk menggantikan kehilangan cairan tubuh ata zat-zat makanan,
selain itu sebagai media pemberian obat. Tidak sulit bukan?
c. Indikasi dan kontraindikasi
Apa indikasi dan kontraindikasi pemasangan infus? Indikasi
pemasangan infus diindikasikan pada pasien: pemberian cairan intravena,
pemberian nutrisi parenteral, pemberian kantong darah dan produk darah,
pemberian obat terus-menerus, pra dan paska bedah, diare dan demam,
dehidrasi, luka bakar luas, semua trauma kepala, dipuasakan, dan upaya
profilaksis. Sedangkan kontraindikasinya antara lain: pada pasien yang
mendapat obat-obat yang berpotensi iritan terhadap pembuluh darah
kecil yang aliran darahnya lambat.
d. Pengkajian keperawatan
Anda masih ingat apa saja yang perlu dikaji? Adapun yang perlu
dikaji adalah: tanda dan gejala yang mengindikasikan pasien kekurangan
cairan dan elektrolit, catatan kolaborasi medis tentang jenis dan jumlah
tetesan cairan infus, tingkat pengetahuan pasien tentang alasan pemberian
cairan infus, tingkat kesiapan pasien,dan adanya faktor resiko komplikasi
dari pemberian infus.
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
e. Persiapan alat
Anda masih ingat alat apa saja yang perlu dipersiapkan dalam
pemasangan infus? Adapun alat yang perlu dipersiapkan dalam kaitannya
dengan pemasangan infus, yaitu: Sarung tangan bersih, kapas alkohol,
tourniquet, pengalas, kasa steril, plester, abocath, infus set, betadin, botol
infus (klf), dan bak spuit (bengkok). Tidak sulit bukan?
Pasien merupakan abyek tindakan prosedur, demi kelancaran
pelaksanaan prosedur, maka pasien dan lingkungannya perlu dipersiapkan
sebaik-baiknya.
Terkait dengan pasien yang perlu Anda lakukan/persiapkan adalah:
identifikasi kemampuan berpartisipasi pasien dalam tindakan yang Anda
akan lakukan, persetujuan atau kesediaan pasien/kelurga dalam menerima
tindakan yang Anda akan lakukan; sedangkan yang terkait dengan lingkan
adalah mengenai privasi pasien Anda harus jaga dengan baik.
Gambar 1. Infus set dalam baki
f. Prosedur (langkah-langkah)
Sebagai perawat yang profesional dalam melakukan suatu tindakan,
apalagi tindakan yang sifatnya invasif harus benar-benar dilakukan sesuai
prosedur yang benar. Adapun prosedur (langkah-langkah) yang perlu
Anda lakukan: cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan prosedur,
pasang sarung tangan bersih, cek cairan yang akan digunakan, buka set
infus, pasang klem selang infus 2 – 4 cm dari di bawah ruang udara, buka
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
segel botol cairan infus, Tusukkan ujung set infus ke dalam botol cairan
tanpa menyentuh area steril, isi ruang udara dengan cara memijit ruang
udarasehingga terisi 1/3 – ½ bagian, buka klem dan alirkan cairan infus
sampai keluar dari ujung selang ke bengkok, cek adanya udara di sepanjang
selang, pasang dan stel kembali klem dalam kondisi “off”, tutup ujung selang
dengan penutupnya atau dengan menggunakan jarum + penutup jarum
spuit lalu letakkan di bak spuit, pasang pengalas, pasang tourniquit 10 – 12
cm di atas lokasi penusukan, minta pasien mengepalkan tangannya, pilih
vena yang akan ditusuk (utamakan dari arah distal), bersihkan area yang
penusukan dengan kapas alkohok dari arah dalam ke arah luar, tarik kulit ke
arah distal berlawanan dengan arah penusukan, masukkan jarum aboceth
secara perlahan, jika terlihat darah masuk ke dalam kateter aboceth maka
mengidikasikan posisi kateter aboceth masuk ke dalam pembuluh darah
vena, tarik jarum aboceth perlahan dan stabilisasi keketer aboceth dengan
satu tangan (jari), masukkan kateter aboceth lebih dalam mengikuti arah
vena, lepaskan touniquet, stel klem dalam posisi “on”, fiksasi bagian badan
keteter aboceth dengan plester, kemudian tambahkan fiksasi di atas
badan aboceth, lalu berikan desinfektan di are penusukan, pasang kasa
steril di atas penusukan, kemudian fiksasi kembali, atur tetesan cairan, tulis
tanggal dan waktu pemasangan infus, rapihkan alat dan pasien, lepaskan
sarung tangan, cuci tangan kembali, minta terima kasih kepada pasien
atas kerjasamanya, dan jangan lupa dokumentasikan tindakan. Demikian
prosedur pemasangan infus.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Anda melaksanakan praktik sesuai dengan program yang telah dibuat oleh
pendidikan (tempat/bagian, waktu lamanya praktik). Melalui kegiatan ini Anda
dipantau oleh dosen dan pembimbing baik yang dari Institusi maupun yang ada
di lahan praktik. Namun Anda tidak perlu kuatir bila menemui kesulitan, solusinya
ada karena Anda tetap didampingi oleh fasilitator. Memasang infus bukan
pekerjaan sederhana, tapi merupakan tindakan invasif dan merupakan suatu
keterampilan tersendiri dalam hubungannya dengan menolong pasien dengan
pemenuhan cairan secara parenteral yang mengalami gangguan pemenuhan
cairan dan elektrolit. Pemenuhan cairan melalui infus sama pentingnya dengan
pemenuhan kebutuhan oksigen kapan terlambat pasien akan meninggal Pokok
pokok bahasan materi meliputi pengertian, persiapan dan prosedur kerja harus
dietahui betul dan diaplikasikan dengan sebagaimana seharusnya. Memasang
infus merupakan perbuatan mulia, apalagi bila dilakukan secara ikhlas termasuk
amal ibadah. Untuk itu jangan pernah berpikir sekedar tugas semata, tapi
laksanakanlah dengan sebaik-baiknya tugas tersebut sebagai suatu pengabdian
yang tulus. Lakukan dengan ikhlas dan tulus karena melalui kegiatan ini selain
Anda mendapat suatu keterampilan, juga mendapat amal ibadah tentunya, insya
Allah.
Rangkuman
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Tes Formatif
Adapun tes dapat dilakukan adalah obsevasi langsung pada saat Anda
melakukan praktik pada tatanan klinik, baik di RS maupun di Puskesmas. Tes
formatif ini menggunakan instrumen penilaian berupa ceklys, jadi Anda cukup
mengisi secara jujur format tersebut, tapi format tersebut dapat juga dipakai oleh
pembimbing sebagai alat evaluasi melalui observasi langsung pada saat Anda
melakukan prosedur. Tes ini pada dasarnya mengukur kompentensi yang harus
Anda capai, oleh karena itu melalui modul pada kegiatan pembelajaran ini ter
tersebut harus dilaksanakan.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Tugas Praktikum
Anda melaksanakan praktik sesuai dengan program yang telah disusun oleh
pendidikan (tempat/bagian, waktu lamanya praktik). Melalui kegiatan ini Anda
dipantau oleh dosen dan pembimbing baik yang dari Institusi maupun yang ada
di lahan praktik. Namun Anda tidak perlu kuatir bila menemui kesulitan, solusinya
adakarenaAndatetapdidampingiolehfasilitator.Memasanginfusadalahtindakan
invasif dan tidak sederhana, namun merupakan suatu keterampilan tersendiri
yang Anda harus miliki dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan
cairan dan elektolit pada pasien yang mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan
nutrisi peroral. Memasang infus tak kalah penting dengan keterampilan lainnya
merupakan perbuatan mulia, apalagi bila dilakukan secara ikhlas termasuk amal
ibadah. Untuk itu jangan pernah berpikir sekedar tugas semata, tapi laksanakanlah
dengan sebaik-baiknya tugas tersebut sebagai suatu pengabdian yang tulus.
Lakukan dengan ikhlas dan tulus karena melalui kegiatan ini selain Anda mendapat
suatu keterampilan, juga mendapat amal ibadah tentunya insya Allah.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Sebagaimana kegiatan pembelajaran pada modul sebelumnya, maka melalui
kegiatan ini pula Anda dipantau oleh dosen dan pembibing baik yang dari Institusi
maupun yang ada di lahan praktik. Namun Anda tidak perlu kuatir bila menemui
kesulitan, solusinya ada karena Anda tetap didampingi oleh fasilitator. Melalui
tugas mandiri ini Anda dinilai sejauhmana kemampuan anda dapat menyelesaikan
tugas yang dibebankan, dan ini salah satu tolok ukur cepat lambatnya Anda
menyelesaikan studi, itu tergantung pada sejauhmana Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut. Melalui kegiatan ini salah satu peluang Anda untuk mendapat
tugas sifatnya mandiri dalam hal melaksanakan prosedur memasang infus.
Menolong pasien (memasang infus) adalah merupakan tugas mulia di mana
pasien sebelumnya cara pemenuhan cairan dan elektrolit tidak terpenuhi, tapi
dengan terpasangnya infus maka kebutuhan tersebut mudah dipenuhi. Tugas
mandiri merupakan salah satu metode pembelajaran dan salah satu peluang
penting untuk mengukur kemapuan dalam melakukan pengabdian kebajikan,
apalagi bila dilakukan secara ikhlas dan tulus termasuk amal ibadah. Untuk itu
jangan pernah berpikir sekedar tugas semata, tapi laksanakanlah dengan sebaik-
baiknya tugas tersebut sebagai suatu pengabdian yang tulus.
Tugas Mandiri
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
Format Penilaian
Anda dalam mengikuti proses pembelajaran perlu diukur sejauhmana
prosedur dan kompetensi yang dicapai, dalam mengukur hal tersebut per adanya
suatu alat evaluasi tertentu; dalam modul ini dikenal dengan format penilaian
penampilan kierja suatu prosedur (prosedur memasang infus). Dengan kata lain
bahwa format ini merupakan instrumen penilaian penampilan kerja keterampilan
suatu prosedur dapat digunakan oleh pembimbing, dan juga Anda dapat
mengisinya secara jujur apakah Anda sudah dapat melakukan prosedur tersebut?.
Saya yakin Anda dapat melakukan prosedur tersebut dengan baik.
Melalui format yang dimaksud, Anda dapat mengukur kemampuan diri dan
selanjutnya pembimbing atau instruktur dapat pula menilai kemampuan Anda,
oleh karena itu kejujuran Anda mengisi format tersebut secara obyektif sangat
menentukan kemampuan Anda sebagai perserta sekaligus sebagai pemberi
pelayanan keperawatan. Format penilaian penampilan kerja keterampilan dalam
pemasangan infus yang dimaksud adalah:
11. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
FORMAT 1, PENILAIAN KETERAMPILAN MEMASANG INFUS PADA PASIEN
Nama Mahasiswa : ..................... NIM : ...............................
Aspek Yang Dinilai
Dilakukan
Ket.Tgl........... Tgl........... Tgl.........
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
a. Persiapan alat:
1. Sarung tangan bersih
2. Kapas alkohol
3. Tourniquet
4. Pengalas
5. Plester
6. Aboceth
7. Infus set
8. Betadin
9. Botol infus (cairan infus)
10. Bak spuit
11. Gunting plester
b. Persiapan lingkungan
Jaga privasi pasien
c. Persiapan pasien
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur
2. Minta persetujuan pasien/
keluarga
3. Atur posisi pasien
d. Prosedur (Langkah-langkah):
1. Cuci tangan
2. Pasang sarung bersih
3. Cek cairan yang akan
digunakan
12. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
4. Buka set infus
5. Stel klem
6. Buka segel botol cairan
7. Tusukkan ujung set infus
ke botol cairan
8. Isi cairan ruang udara
9. Buka klem dan alirkan
cairan
10. Cek adanya udara di
sepanjang selang infus
11. Pasang/stel kembali klem
12. Tutup ujung selang
dengan penutupnya
13. Pasang pengalas
14. Pasang tourniquet
15. Minta pasien mengatur
posisi
16. Bersihkan are yang akan
ditusuk
17. Tarik kulit ke arah distal
18. Masukkan jarum aboceth
secara hati-hati
19. Jika terlihat darah pada
kateter aboceth berarti
poisi tepat
20. Tari jarum abocet
21. Masukkan kateter aboceth
agak ke dalam
13. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Format Penilaian
22. Lepaskan tourniquet
23. Stel klem (“on”)
24. Fiksasi
25. Berikan desinfektan di
areapenusukan
26. Pasang kasa di atas are
penusukan
27. Fiksasi juga selang infus
28. Atur tetesan
29. Tulis tanggal dan waktu
30. Rapihkan alat dan pasien
31. Lepaskan/buka sarung
tangan
32. Minta terima kasih pada
pasien
33. Dokumentasikan tindakan
d. Sikap:
1. Melakukan tindakan secara
sistematis
2. Komunikatif dengan
pasien
3. Percaya diri
Keterangan:
Ya = 1 (dilakukan dengan benar)
Tdk = 0 (tidak dilakukan/dilakukan kurang benar)
Kriteria Penilaian:
Baik sekali = 100
Baik = 81 – 99
Kurang/TL = ≤ 80