2. PENGERTIAN
Urolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya
penumpukan oksalat, calculi (batu ginjal)
pada
ureter atau pada daerah ginjal.
Urolithiasis terjadi bila batu ada di dalam
saluran perkemihan.
3. ETIOLOGI
Faktor endogen
Faktor eksogen
Faktor lain :
• Infeksi
• Stasis dan Obstruksi Urine
• Jenis Kelamin
• Air Minum
• Pekerjaan
4. Manifestasi klinis
• Disamping adanya serangan sakit hebat yang timbul
secara mendadak yang berlangsung sebentar dan
kemudian hilang tiba-tiba untuk kemudian, timbul
lagi, disertai nadi cepat, muka pucat, berkeringat dingin
dan tekanan darah turun atau yang disebut kolik, dapat
pula disertai rasa nyeri yang kabur berulang-ulang di
daerah ginjal dan rasa panas atau terbakar di pinggang
yang dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu.
5. Patofisiologi
Batu dalam perkemihan berasal dari obstruksi
saluran kemih
• Urolithiasis merupakan kristalisasi dari mineral dari
matriks seputar, seperti pus, darah, jaringan yang
tidak vital, tumor atau urat. Peningkatan
konsentrasi larutan urin akibat intake cairan rendah
dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat
ISK.
• Mekanisme pembentukan batu ginjal atau saluran
kemih tidak diketahui secara pasti, akan tetapi
beberapa buku menyebutkan proses terjadinya batu
dapat disebabkan adanya presipitasi garam-garam
yang larut dalam air seni, adanya inti ( nidus ),
perubahan pH.
6. Pemeriksaan penunjang
• Uji kimia darah dan urine 24 jam
• asam urat
• Kreatinin
• Natrium
• pH
1) Airway
Tidak ada benda asing / darah di rongga mulut
Tidak ada obstruksi akibat fraktur
2) Breathing
Nadi > 120 x permenit
Pernapasan > 28 x permenit
Pengisian kapiler > 3 detik
3) Circulation
Tidak ada shock
Urine out put < 50 cc perjam
Daerah perifer dingin pucat
7. Penatalaksaan
• AIRWAY) Jalan Napas
Setelah selesai melakukan prosedur dasar
kemudian dilanjutkan dengan melakukkan
tindakan :
Pemeriksaan jalan nafas
Membuka jalan napas.
• (BREATHING)
Memastikan korban/pasien tidak bernapas.
Memberikan bantuan napas:
o Mulut ke mulut
o Mulut ke hidung
o Mulut ke stoma
• (CIRCULATION)
Memastikan ada tidaknya denyut jantung korban/pasien
Memberikan bantuan sirkulasi
9. Asuhan keperawatan
• PENGKAJIAN
1) Data Subjektif
Rasa nyeri (kolik renal) merupakan gejala
utama pada episode akut dari calculus
renal. Lokasi rasa nyeri tergantung kepada
lokasi dari batu.
2) Data Objektif
Urin dipantau tentang terdapatnya darah.
Bila diduga terdapat batu, semua urin bisa
disaring untuk menentukan terdapatnya
batu yang bisa keluar waktu berkemih.
10. • DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan rasa nyaman: adanya rasa nyeri
yang berlebihan pada daerah pinggang
b.d adanya batu pada daerah yang sempit
pada ureter atau pada ginjal.
2) Perubahan pola eliminasi b.d adanya
obstruksi (calculi) pada renal atau pada
uretra.
3) Kurang pengetahuan tentang kondisi
penyakitnya b.d kurang informasi
11. INTERV ENSI
• Dx 1
• Tujuan:
Rasa sakit dapat diatasi/hilang.
• Kriteria Hasil:
• Kolik berkurang/hilang
• Pasien tidak mengeluh sakit
• Pasien dapat beristirahat dengan tenang.
Intervensi:
Kaji intensitas, lokasi dan area serta penjalaran
dari rasa sakit
Jelaskan kepada pasien penyebab dari rasa sakit
Ajarkan teknik relaksasi
12. Dx 2
• Tujuan:
Gangguan perfusi dapat diatasi
• Kriteria Hasil:
• Produksi urine 30-50 cc perjam
• Perifer hangat
• Tanda-tanda vital dalam batas normal
• Pengisian kapiler < 3 detik
Intervensi :
o Observasi tanda-tanda vital
o Observasi produksi urine setiap jam
o Observasi perubahan tingkat kesadaran
13. Dx 3
Tujuan :
Pengetahuan pasien tentang penyakitnya meningkat
Kriteria Hasil :
• Pasien memahami tentang proses penyakitnya
• Diskusikan tentang proses penyakitnya
Intervensi :
• Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
• Beri kesempatan pasien/keluarga untuk
mengekspresikan
• perasaannya
• Diskusikan pentingnya pemasukan cairan